(EMI208M)
Oleh
Kelompok 13 :
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2021
POKOK BAHASAN
Sedangkan untuk pencapaian tujuan disebut di atas maka bidang usaha yang
dilaksanakan seperti tertuang pada Perda Tingkat I Bali Nomor 2 Tahun 1988
adalah :
a) Menerima / menghimpun dana dari krama desa dalam bentuk tabungan dan
deposito
b) Memberikan pinjaman untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat produktif pada sektor
pertanian, industri/kerajinan kecil, perdagangan dan usaha-usaha lain yang
dipandang perlu.
(a) Usaha-usaha lain yang bersifat pengerahan dana desa.
(b) Penyertaan modal pada unsur-unsur lainnya.
(c) Menerima pinjaman-pinjaman dari lembagalembaga keuangan.
4. Perbedaan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) dengan Lembaga lain
Lembaga Perkreditan Desa (LPD) merupakan badan usaha keuangan milik desa
Pakraman yang melaksanakan kegiatan usaha dilingkungan desa untuk Krama desa, LPD sebagai
lembaga keuangan memiliki lapangan usaha sebagai berikut :
1) Menerima atau menghimpun dana dari karma desa dalam bentuk tabungan dan
deposito.
2) Mendorong pembangunan ekonomi masyarakat desa melalui tabungan yang terarah
serta penyaluran modal kerja yang efektif.
3) Memberikan pinjaman hanya kepada karma desa dan menciptakan pemerataan dan
kesempatan berusaha bagi warga desa dan tenaga kerja perdesaaan.
4) Meningkatkan daya beli atau lalu lintas pembayaran dan peredaran uang di desa.
5) Menerima pinjaman dari lembaga – lembaga keuangan maksimum sebesar 100% dari
jumlah modal, termasuk cadangan dan laba ditahan, kecuali batasan lain dalam jumlah
pinjaman atau dukungan/ bantuan modal.
6) Menyimpan kelebihan likuiditasnya pada BPD Bali dengan imbalan bunga bersaing
dan pelayanan yang memadai.
Pada BAB V Pada pasal 9 Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 3 Tahun 2017 tentang
Lembaga Perkreditan Desa disebutkab bahwa :
1) LPD dapat didirikan dengan modal awal paling sedikit Rp. 50.000.00,00 (lima puluh
juta rupiah)
2) Modal LPD terdiri dari modal inti dan modal pelengkap.
3) Modal inti sebagaimana dimaksudkan pada ayat (2) bersumber dari :
a) modal disetor;
b) modal donasi;
c) modal cadangan; dan
d) laba/rugi tahun berjalan.
4) Moda pelengkap sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bersumber dari :
a) Cadangan pinjaman ragu – ragu (CPRR); dan
b) Akumulasi penyusutan aktiva tetap.
Pada Peraturan Gubernur Bali Nomor 44 Tahun 2017. Bagian kesatu tentang sumber
modal LPD dijelaskan, yaitu :
Pasal 33
Pasal 34
1) Desa dapat menyetor dana milik desa untuk modal awal LPd.
2) Dana milik Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat bersumber dari
dana milik Desa da iuran Krama Desa.
3) Setoran dan milik Desa untuk modal awal LPD ditetapkan dengan keputusan
Paruman Desa.
Pasal 35
Pasal 36
Gubernur, bupati/walikota, dan camat sebagai ketua badan pembina LPD tingkat
propinsi, kabupaten, dan kecamatan secara umum mempunyai tugas sebagai pembina LPD
dalam melakukan operasinya. Tiap-tiap LPD mengirim laporan tahunannya untuk selanjutnya
mendapatkan pengesahan dari tim pembina tersebut.
BPD Bali bertindak sebagai pengawas LPD di mana tanggung jawab tersebut telah
dilakukan sesuai dengan standar pengawasan bagi lembaga keuangan mikro. BPD Bali telah
melakukan berbagai upaya pengawasan yang dilakukan oleh unit tersendiri di kantor pusat.
(dalam hal ini Bagian Lembaga Perkreditan Desa di bawah Biro Pembinaan Cabang) dan dibantu
oleh staf khusus dimasingmasing cabang BPD Bali. Pengawasan oleh BPD Bali dilakukan
melalui:
a) Off-site, yakni memonitor dan menganalisa laporan bulanan dan caturwulan seluruh
LPD untuk mengetahui tingkat kesehatan LPD dan mendeteksi permasalahan yang
terjadi.
b) On-site, yaitu mengunjungi/menginspeksi secara langsung ke lokasi LPD bersangkutan
sesuai jadwal, untuk verifikasi kebenaran informasi yang diberikan oleh LPD tersebut.
4) Desa Pekraman
Desa pekraman adalah pemilik LPD. Operasional LPD dapat diketahui sekaligus diawasi
oleh paruman desa pekraman. Mengingat LPD merupakan lembaga milik desa pekraman yang
bertujuan untuk menjaga ketahanan ekonomi desa pekraman, maka perlu dibuat aturan untuk itu.
Setiap tahun, pengelola LPD wajib melaporkan rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan
dan belanja LPD untuk tahun berikutnya kepada krama desa pekraman untuk mendapat
persetujuan. Pengurus LPD bertanggung jawab kepada desa pekraman, melalui kelian desa
pekraman.
5) Badan Pengawas
Badan Pengawas LPD diangkat dan diberhentikan oleh krama desa pekraman melalui paruman
desa pekraman dan ditetapkan oleh kepala daerah (bupati/walikota). Badan pengawas LPD
terdiri dari seorang ketua yang langsung dirangkap bendesa pekraman serta beberapa anggota
(minimal 2 orang). Badan pengawas bertanggungjawab langsung kepada kepala LPD. badan
pengawas LPD memiliki tugas sebagai berikut:
6) Kepala LPD
Kepala LPD sebagai pucuk pimpinan dalam mengelola LPD dan bertanggungjawab kepada desa
pekraman. Kepala LPD memiliki tugas sebagai berikut:
7) Tata Usaha
Tata usaha adalah karyawan yang bertanggungjawab langsung kepada kepala LPD serta
membawahi bagian administrasi umum dan pembukuan. Tata usaha bertanggung jawab kepada
Kepala LPD. Tata usaha memilki tugas antara lain:
a) Menerima bukti-bukti dari petugas keliling maupun transaksi di kantor LPD pada hari
itu, menyetornya menurut jenis transaksi dan menjumlahkan angka-angka yang ada pada
setiap bukti berdasarkan jenis transaksinya.
b) Mencatat transaksi ke dalam primanota kredit, primanota tabungan, dan surat simpanan
berjangka berdasarkan lembar-lembar lain yang diterimanya dari petugas keliling
maupun bukti transaksi di kantor LPD pada hari itu.
c) Mencatat nota debet/kredit yang diterima dari bank atau pengeluaran cek atau bilyet giro
pada buku bank, membuat slip jurnal atau transaksi non kas yang tidak berhubungan
dengan nasabah.
d) Pada akhir bulan memindahkan saldo neraca percobaan akhir bulan yang bersangkutan
ke neraca percobaan awal bulan berikutnya.
8) Kasir
Bagian kasir bertanggungjawab kepada kepala LPD. Tugas bagian kasir yaitu:
a) Menerima uang baik dari nasabah, tabungan, bunga pinjaman dan simpanan berjangka
maupun dari pihak lain.
b) Mengeluarkan uang untuk pemberian pinjaman, pencairan tabungan dan simpanan
berjangka, pelunasan pinjaman yang diberikan, pembayaran biaya (misalnya bunga
simpanan berjangka dan biaya sehari-hari).
c) Memberikan jasa perbankan lain dari nasabah, misalnya pembayaran nasabah secara
tunai atau pemindah bukuan.
9) Administrasi Umum
Bagian administrasi umum bertanggungjawab kepada kepala LPD. Tugas dari bagian
administrasi umum yaitu:
Bagian pembukuan bertanggungjawab kepada kepala LPD. Tugas dari bagian pembukuan yaitu:
Kepala bagian tabungan/deposito bertanggungjawab kepada kasir. Tugas dari kepala bagian
tabungan/deposito yaitu:
Bagian kredit merupakan bagian yang berhubungan langsung dengan kredit nasabah maupun
calon nasabah. Kepala bagian kredit bertanggungjawab kepada kasir. Tugas dari kepala bagian
kredit adalah:
Petugas lapangan kredit bertanggungjawab kepada kepala bagian kredit. Tugas dari petugas
lapangan kredit adalah:
Kelahiran LPD berangkat dari kearifan lokal untuk menyangga adat dan budaya
masyarakat Bali, pada kenyataanya LPD berperan dalam mengatasi permasalahan bangsa di
tingkat Desa. Permasalahan – permasalahan itu diantaranya membuka akses sumber dana yang
lebih mudah bagi masyarakat pedesaan sehingga mereka bisa berdaya secara ekonomi mencapai
kesejahteraan. Tidak hanya akses sumber dana, LPD juga membantu mengatasi masalah
fundamental masyarakat pedesaan yakni pendidikan dan juga kesehatan. Mempertahankan LPd
tidak hanya berarti menjamin adat, budaya dan kehidupan sosial masyarakat Bali tetapi juga
memperkokoh pembangunan dan kemandirian bangsa Indonesia.
DISKUSI
1. Berfungsi sebagai apakah Lembaga Perkreditan desa dalam penyediaan dana?
2. Aspek apa sajakah yang harus dikaji mengenai rencana pinjaman
dana kepada Lembaga Perkreditan Desa?
3. Apa saja risiko kredit pada Lembaga Perkreditan Desa?
4. Sanksi apa yang akan diterima oleh peminjam yang tidak membayar utang tepat
waktu ?
5. Apakah ada sanksi jika oknum LPD membocorkan informasi pribadi si
peminjam?
REFERENSI
Seibel, Hans Dieter. 2008. “Lembaga Perkreditan Desa in Bali”.Diakses pada Kamis, 7 Oktober
2021dari https://www.hf.uni-koeln.de/data/aef/File/PDF/Community-owned/Bali%20
%20Desa%20Pakraman%20and%20LPD%20(Seibel%202009).pdf
Imelinda, “Fungsi LPD Menurut Peratran Daerah Provinsi Bali” Diakses pada Kamis, 7
Oktober 2021 dari https://www.coursehero.com/file/p3air3d/22-Fungsi-LPD-Menurut-Peraturan
Daerah-Provinsi-Bali-Nomor-3-Tahun-2007-tentang/