keuangan yang bertujuan umum dibuat dengan dasar kelangsungan usaha, kecuali
( Theodorus M. Tuanakotta, 2014:221). PSA No.30 Seksi 341 (2011), opini audit
dalam periode tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal laporan keuangan yang
sedang diaudit.
Going concern 2
perusahaan dalam menjalankan operasinya pada kurun waktu yang pantas, tidak
lebih dari satu tahun sejak tanggal laporan keuangan yang sedang diaudit. Auditor
dan aktifitas opersioanal suatu entitas pada laporan audit dengan pertimbangan
perusahaan untuk terus going concern. opini audit going concern dapat meliputi
wajar, dan tidak memberikan pendapat selama terkait penjelasan going concern.
Debt default 4
kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha dan
arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum (SPAP, 2001). Auditor
dalam memberikan pendapat atau opini auditnya harus melalui beberapa tahapan.
Ini dimaksudkan agar auditor dapat memberikan kesimpulan mengenai opini yang
harus diberikan atas laporan keuangan yang diauditnya. Auditor dituntut tidak
hanya melihat hal-hal yang ada dalam laporan keuangan saja tetapi juga
keuangan (Gray dan Manson, 2000 dalam Praptitorini dan Januarti, 2007).
Masalah going concern terbagi dua, yaitu masalah keuangan yang terdiri dari
kesulitan memperoleh dana. Kedua masalah operasi yang terdiri dari kerugian
operasi terancam, dan pengendalian yang lemah atas operasi. Inilah yang menjadi
alasan kenapa auditor diminta untuk mengevaluasi atas kelangsungan hidup suatu
DEBT DEFAULT 1
dan eksternal. Kendala eksternal dapat berupa kendala diluar perusahaan seperti
pasar, kondisi moneter, sosial, politik dan lain-lain. Sedangkan kendala internal
concern masih berlaku atau tidak, atau dengan kata lain apakah terdapat keraguan
atas kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kelagsungan hidupnya.
Purba (2009:33) Standar Audit (SA 570, 2014) mejelaskan faktor-faktor yang
Keuangan:
4. Arus kas operasi yang negatif, yang diindikasikan oleh laporan keuangan
10. Perubahan transaksi dengan pemasok, yaitu dari transaksi kredit menjadi
operasinya.
pemasok utama.
Lain-lain:
lainnya.
entitas.
penerimaan opini tanpa modifikasi dengan penekanan suatu hal (going concern)
banyak dipengaruhi oleh faktor keuangan dengan menggunakan alat bantu rasio
keuangan. Hal ini diperkuat oleh beberapa riset diantaranya Altman dan
minim. Mc Keown (1991) dan Citron dan Tafler (1992) menyatakan bahwa ketika
perusahaan yang tidak pernah mengalami kesulitan keuangan auditor tidak pernah
FAUZIAH
penting untuk diketahui. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan oleh auditor
dalam menerbitkan opini audit going concern karena opini ini dapat dijadikan
bahwa terdapat beberapa kriteria bagi perusahaan yang akan menerima opini audit
opini going concern tahun sebelumnya, sedang dalam proses likuidasi, memiliki
pendapatan bersih yang negatif, arus kas negatif, pendapatan kerja negatif, modal
45-ArticleText-156-3-10-20191002
perusahaan dalam menjalankan operasinya pada kurun waktu yang pantas, tidak
lebih dari satu tahun sejak tanggal laporan keuangan yang sedang diaudit. Auditor
dalam aspek going concern terlihat dalam menganalisis hasil dari operasi, kondisi
04_MUFID
Dalam SA Seksi 341 (2001) disebutkan bahwa opini audit going concern adalah
sebagian besar aktiva kepada pihak luar melalui bisnis biasa, restrukturisasi utang,
perbaikan operasi yang dipaksakan dari luar, dan kegiatan serupa yang lain (SA
efektif dilaksanakan.
1. Trend negatif - sebagai contoh, kerugian operasi yang berulang kali terjadi,
kekurangan modal kerja, arus kas negatif dari kegiatan usaha, serta rasio
atau pemasok utaman; kerugian akibat bencana besar seperti gempa bumi,
SKRIPSI FULL
perusahaan klien akan bisa bertahan di masa yang akan datang. PSA 29 paragraf
kelangsungan hidup (Arens, 1997) dalam Santosa Fajar dan Wedari (2007) :
1. Kerugian usaha yang besar secara berulang atau kekurangan modal kerja.
seperti gempa bumi atau banjir atau masalah perburuan yang tidak biasa.
beroperasi.
kelangsungan hidupnya.