Edisi Kesatu
Cetakan pertama, Agustus 2010 Cetakan keenam, Januari 2013
Cetakan kedua, April 2011 Cetakan ketujuh, Juni 2013
Cetakan ketiga, November 2011 Cetakan kedelapan, Juni 2014
Cetakan keempat, April 2012 Cetakan kesembilan, Sepetmber 2014
658
RAM RAMLI, Rusli
m Materi pokok azas-azas manajemen; 1- 9/ ISIP4111/ 3 sks /
Rusli Ramli, Sri Yuniati Koes Putri Hardini. -- Cet.9; Ed.1 --
Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2014.
425 hal; ill., 21 cm.
ISBN: 978-979-011-548- 4
1. manajemen
I. Judul II. Hardini, Sri Yuniati Koes Putri
iii
Daftar Isi
mampu mengidentifikasi
kecendrungan manajemen masa kini
dan masa depan (C3)
PEN D A HU L UA N
M anajemen dan manajer adalah kata yang sudah tidak asing bagi kita,
sangat sering kita dengar, bahkan mungkin kita pun sudah melakukan
apa yang terkandung dalam arti manajemen atau manajer tanpa kita sadari.
Definisi dan pengertian manajemen sering dikaji secara abstrak, seolah-olah
terpisah dari situasi nyata, namun secara tradisional istilah manajemen sering
dihubungkan dengan aktivitas (atau sekelompok orang) yang meliputi fungsi-
fungsi umum manajemen yang akan dibahas lebih lanjut.
Modul ini, akan menjelaskan tentang manajemen dan ruang lingkupnya
yang dapat membawa Anda untuk membayangkan bahwa manajemen itu
adalah suatu fenomena di dalam kehidupan manusia sehari-hari. Dengan kata
lain, manajemen itu memang terdapat dan terjadi di mana-mana, baik di
dalam suatu organisasi yang besar maupun dalam organisasi yang kecil
bahkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sekaligus dapat menyadarkan
Anda bahwa manajemen itu merupakan sesuatu yang penting dan sangat
diperlukan untuk Anda pelajari. Mempelajari manajemen dan ruang
lingkupnya, dan ilmu-ilmu lain yang turut mendukungnya, serta fungsi-
fungsi manajemen yang dikenal selama ini sekaligus, merupakan bagian
awal untuk mengajak Anda dalam berusaha mengetahui dan mempelajari
modul-modul selanjutnya. Di samping itu, dalam bagian modul ini akan
diberikan contoh bagaimana seorang manajer menjalankan fungsinya
sehingga pengertian manajemen dapat dengan nyata Anda ketahui karena
dalam kehidupan sehari-hari Anda juga melakukan fungsi-fungsi manajemen.
Setelah Anda mempelajari dan mengerti tentang konsep dasar dan ruang
lingkup manajemen, Anda diharapkan dapat:
1. menjelaskan pengertian manajer, manajemen, dan fungsi-fungsi
manajemen;
2. menjelaskan manajemen sebagai studi yang bersifat interdisipliner;
3. memberikan contoh bagaimana manajer menjalankan fungsi manajemen.
1.2 Asas-Asas Manajemen
Kegiatan Belajar 1
1. …………………………… 3……………………………………
2……………………………... 4…………………………………….
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
B. FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
Dari bahasan di atas, ada berapa fungsi manajemen yang dapat Anda
ketahui?
1.
2
3
4
Menurut Anda, masih adakah fungsi manajemen selain fungsi di atas?
Tabel 1.1.
Istilah Fungsi Manajemen Menurut Beberapa Ahli
Dari tabel di atas terlihat bahwa pada fungsi planning, organizing, dan
controlling disebutkan oleh semua ahli, sementara fungsi yang lain
merupakan istilah yang berbeda, namun memiliki pengertian yang sama,
yang pada intinya merupakan fungsi dari staffing, directing, atau leading.
1. Perencanaan (Planning)
Manajemen selalu dimulai dengan perencanaan. Manajemen yang baik
memulai kegiatannya dengan rencana yang baik pula. Tanpa perencanaan
yang baik, manajemen tidak akan berhasil dengan baik. Yang pertama
dilakukan oleh seorang manajer adalah memutuskan apa yang ingin dicapai
(tujuan) dalam pekerjaannya. Ia harus menetapkan tujuan jangka pendek
dan tujuan jangka panjang untuk organisasi, serta memutuskan alat apa yang
akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut.
Dalam rangka melakukan hal tersebut, ia harus meramalkan sejauh mana
kemungkinan tersebut dapat dicapai, baik dilihat dari aspek ekonomi, sosial,
maupun lingkungan politik, tempat organisasinya beroperasi serta
dihubungkan dengan sumber-sumber yang ada, membandingkan kekuatan
dan kelemahan apa yang dimiliki organisasinya untuk mewujudkan rencana
tersebut. Semua kemungkinan di atas, harus diperhitungkan untuk membuat
suatu perencanaan yang baik. Sebagai contoh, suatu rencana yang pada saat
dibuat diperkirakan akan berhasil, namun karena suatu keadaan tertentu
seperti depresi misalnya, dapat menyebabkan rencana tersebut sama sekali
tidak dapat direalisasikan. Perencanaan juga mencakup apa yang
1.8 Asas-Asas Manajemen
2. Pengorganisasian (Organizing)
Setelah memiliki rencana, tentunya harus segera diwujudkan. Apakah
semua yang ada dalam perencanaan sudah siap untuk dilaksanakan oleh grup
atau organisasi? Apakah organisasi sudah dipersiapkan untuk melaksanakan
dan siap menjadi bagian dari pelaksanaan rencana tersebut? Seorang manajer
harus mengetahui kesiapan seluruh unsur yang terlibat dalam melaksanakan
rencana tersebut karena setiap tujuan yang hendak dicapai memerlukan
keahlian sesuai dengan bidangnya. Manajer juga harus bisa memastikan
bahwa setiap orang tahu peran dan pentingnya keberadaan mereka dalam
meraih tujuan yang akan dicapai.
4. Pengarahan (Direction)
Ketika organisasi pekerjaan memastikan diri untuk memulai aktivitas,
manajer harus memberi tahu bawahannya apa yang harus dilakukan. Karena
tak seorang pun dapat meramal masalah apa atau kesempatan apa yang akan
timbul dalam pekerjaan sehari-hari maka biasanya tugas-tugas yang akan
dilakukan diuraikan dalam suatu daftar yang agak fleksibel. Manajer
selanjutnya harus mempersiapkan pengarahan (direction) dari hari ke hari
kepada para bawahannya. Ia harus yakin bahwa mereka (para bawahannya)
mengetahui hasil-hasil yang diharapkan oleh organisasi, menolong mereka
memperbaiki keterampilannya dan dalam beberapa hal menjelaskan kepada
mereka bagaimana dan bilamana melaksanakan suatu tugas. Jika ia seorang
manajer yang baik, ia harus mampu membuat bawahannya untuk
berkeinginan melaksanakan tugas-tugas, ataupun pekerjaannya sebaik
mungkin dan tidak cepat puas dengan hasil yang cukup saja. Manajer juga
harus dapat mengarahkan bawahannya, untuk berperan sesuai tugas-
tugasnya. Manajer juga harus dapat memberi pengertian bahwa tanpa peran
para bawahan, tujuan tidak akan dapat dicapai. Manajer yang baik dapat
diumpamakan sebagai konduktor sebuah orkestra, di mana bawahannya
adalah para pemain musiknya, partitur musik diumpamakan sebagai
perencanaannya, para pemain yang berbeda alat musik merupakan seksi atau
departemen dalam suatu organisasi, harus tahu kapan musik dibunyikan dan
kapan berhenti dengan melihat arahan dari konduktornya. Bila permainan
berjalan selaras dan harmonis maka orkestra memainkan musik dengan hasil
yang baik dan indah pula.
Di samping itu, ada beberapa fungsi lain, tetapi sebenarnya hanya
merupakan sub fungsi saja. Sebagai contoh dikatakan bahwa komunikasi
merupakan bagian pokok dari tugas manajer. Oleh karena itu, manajer harus
dapat membuat bawahannya mengerti apa sebenarnya yang diinginkan.
Namun, untuk mencapai suatu komunikasi yang baik merupakan bagian dari
fungsi pengarahan oleh manajer yang berusaha meyakinkan setiap
bawahannya agar mau bekerja semaksimal kemampuan demi berhasilnya
keseluruhan kegiatan organisasi
5. Pengawasan (Control)
Dalam melaksanakan kegiatan, manajer harus tetap mengawasi agar
semua pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan perencanaan. Bila harus
dilakukan penyesuaian maka manajer seperti juga konduktor orkestra di atas,
1.10 Asas-Asas Manajemen
6. Pembaharuan (Inovasi)
Banyak orang beranggapan bahwa fungsi-fungsi di atas masih belum
lengkap bila manajer hanya berusaha untuk melaksanakan sesuatu yang
hanya merupakan kegiatan rutin seperti apa yang pernah ia lakukan
sebelumnya karena hal tersebut hanya akan membuat organisasinya akan
tetap statis walaupun keadaannya tetap baik.
‘Memimpin usaha’ seperti yang dikatakan Peter Drucker: Janganlah
seperti suatu pekerjaan administrasi kantor yang melaksanakan tugas rutin
saja, tetapi haruslah lebih kreatif. Karena itu perlu menambahkan fungsi
pembaharuan dalam fungsi manajemen yang harus dilakukan manajer dengan
berbagai cara. Ia boleh menemukan ide baru, atau dapat mengombinasikan
ide lama dengan ide baru, dapat pula mengambil ide dari lapangan lain, serta
menerapkan dalam usahanya atau dapat pula bertindak sebagai katalisator
dan stimulator untuk merangsang timbulnya pembaharuan.
Di sini dapat pula diperdebatkan bahwa perencanaan (planning) juga
mencakup pembaharuan karena manajer harus merencanakan dengan penuh
pemikiran serta ide bagi kemajuan organisasinya pada masa mendatang.
ISIP4111/Modul 1 1.11
7. Perwakilan (Representation)
Salah satu tugas manajer adalah mewakili organisasinya dalam
hubungannya dengan kelompok luar, pegawai pemerintah, serikat kerja,
lembaga, dan masyarakat umum. Kadang-kadang fungsi perwakilan
mencakup tugas-tugas yang berhubungan dengan perundingan-perundingan
yang tidak mungkin dihindari oleh setiap manajer. Seperti halnya seorang
mandor yang harus mewakili organisasinya dalam perundingan dengan
serikat kerja, sampai kepada seorang presiden/kepala negara yang harus
berunding untuk mewakili negaranya di sidang internasional.
Berbagai fungsi manajemen seperti diterangkan di atas, yaitu
perencanaan, pengorganisasian, pengadaan staf, pengarahan, pengawasan
pembaharuan, dan perwakilan semuanya merupakan bagian dari keseluruhan
pekerjaan manajer. Fungsi mana yang terpenting sangat tergantung kepada
kondisi, waktu, dan tempat yang berbeda-beda.
Seusai Perang Dunia II misalnya, bangkitnya pembangunan
memunculkan pertumbuhan dari banyak perusahaan, hal ini menyebabkan
masalah pengorganisasian merupakan hal yang sangat diperhatikan sehingga
banyak manajer menghabiskan waktunya untuk kegiatan-kegiatan yang
merupakan fungsi pengorganisasian dalam rangka mengoordinasikan segala
tanggung jawab yang berkaitan dengan posisi-posisi baru karena
berkembangnya organisasi perusahaan.
Pentingnya fungsi pengorganisasian ini masih terus dirasakan hingga
tahun 1960-an. Kemudian fungsi perencanaan dan pengawasan dianggap
lebih penting, sedangkan fungsi perwakilan tidak seperti di kalangan
pemerintah, tampaknya masih kurang diperhatikan seperti halnya pemerintah
sendiri yang pada waktu itu masih sedikit memperhatikan masalah-masalah
perniagaan (business). Hal ini sangat berbeda dengan yang berlaku saat ini,
yaitu pemerintah baik pusat maupun daerah sangat memperhatikan masalah-
masalah perniagaan dan perdagangan.
Kepentingan dalam pembaharuan (inovasi) juga telah berkembang secara
pesat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini tampak dari semakin banyaknya
riset dan pengembangan yang dilakukan oleh suatu perusahaan, banyak
perusahaan telah menerima pembaharuan dalam banyak hal yang berkaitan
dengan aktivitas perusahaan dibandingkan dengan masa 10 atau 5 tahun yang
lalu.
Selanjutnya, di kebanyakan negara berkembang, perencanaan tidak
banyak mengalami kesulitan karena di negara tersebut masih banyak yang
1.12 Asas-Asas Manajemen
harus dilakukan dan hal ini dapat dilakukan jika tersedia sumber-sumber
(resources) yang cukup. Kesulitan yang utama adalah pelaksanaan
perencanaan, atau bagaimana mengarahkan dan membimbing untuk
mendapatkan sesuatu (getting things done). Banyak rencana yang baik untuk
memulai industri baru, perbaikan pertanian, dan sebagainya tidak
memberikan hasil karena mereka yang bertanggung jawab untuk
menjalankan fungsi pengarahan (direction) tidak mampu menggali atau
melaksanakannya.
Dari pembahasan tentang fungsi-fungsi manajemen, bagaimana dengan
isian yang sudah Anda tulis pada kolom yang disediakan di atas? Sudah
sesuaikah pengertian yang Anda ketahui tentang fungsi-fungsi manajemen?
LAT I H A N
seorang yang dapat dengan seenaknya merasa seperti seorang ‘raja’ yang
menginginkan orang-orang harus bekerja untuknya.
3) Pada umumnya manajemen sebagai bagian dari seni atau praktek
sekurang-kurangnya memerlukan suatu pertimbangan dan pikiran yang
sehat, di samping itu suatu pengetahuan yang terus berkembang yang
dapat dipelajari, dipikirkan dan dipergunakan oleh setiap orang, jadi
manajer di samping berbakat harus berpengetahuan dan menguasai
pekerjaan
4) dan 5) Jawaban dapat Anda peroleh bila Anda mempelajari bagian akhir
dari Kegiatan Belajar 1 ini
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 1
5) Fungsi anggaran yang dikemukakan oleh Luther Gulick, oleh para ahli
manajemen lainnya dimasukkan ke dalam fungsi ....
A. perencanaan
B. pengorganisasian
C. pembaharuan
D. pengawasan
ISIP4111/Modul 1 1.15
Kegiatan Belajar 2
Tabel 1.2.
Peran Manajer
LAT IH A N
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 2
C. pengarahan
D. pembaharuan
Kegiatan Belajar 3
Tabel 1.3.
Hubungan Keahlian Manajerial dengan Fungsi Manajemen
Fungsi Manajemen
Keahlian
Planning Organizing Leading Controlling
Berhubungan dengan √ √
kekuasaan
Aktif mendengarkan √ √
Budgeting √ √
Memiliki gaya kepemimpinan √
efektif
1.30 Asas-Asas Manajemen
Fungsi Manajemen
Keahlian
Planning Organizing Leading Controlling
Coaching √
Membentuk tim yang efektif √ √
Mendelegasikan √ √
Mendesain pekerjaan yang √ √
motivatif
Membangun kepercayaan √
Disiplin √ √
Pewawancara √ √
Mengelola konflik √ √
Mengelola perubahan √ √ √
Monitoring √
Negosiasi √
Memberikan umpan balik √ √
Dapat membaca budaya √ √
organisasi
Membaca perubahan √ √
lingkungan
Menetapkan tujuan √ √
Menyelesaikan masalah secara √ √ √ √
kreatif
Menghargai keanekaragaman √ √ √ √
Di bawah ini akan diuraikan contoh sketsa aktivitas seorang manajer dari
suatu perusahaan ukuran menengah sebagai berikut.
Tuan Budiman adalah Direktur Utama suatu perusahaan di sebuah kota
kecil dengan penduduk lebih kurang 10.000 kepala keluarga. Pada usia 40
tahun ia telah tumbuh bersama perusahaan yang dimiliki keluarganya. Ia
menduduki jabatan Direktur Utama setelah ayahnya meninggalkan jabatan
tersebut untuk memangku jabatan Presiden Komisaris dari badan usaha
tersebut.
Tuan Budiman tinggal di kota yang sama dengan pabrik dari
perusahaannya. Jarak rumahnya dengan pabrik kira-kira 8 menit apabila
ditempuh dengan berkendaraan mobil secara santai. Ia mempunyai ruang
ISIP4111/Modul 1 1.31
Waktu Kegiatan
Pukul 05.10 – 07.10 Bekerja di rumah, terutama untuk menyusun artikel ilmiah yang
akan dipublikasikan atau dipresentasikan dan bahan untuk kuliah.
Pukul 07.10 – 08.00 Olah raga dan makan pagi.
Pukul 08.05 Tiba di kantor.
Pukul 08.05 - 08.30 Dengan sekretaris pribadi membicarakan rencana kerja harian,
kemudian mendisposisikan surat-surat untuk pekerjaan-pekerjaan
yang mesti dikerjakan dan yang dilanjutkan ke bawahannya.
Pukul 08.30 – 08.45 Menerima laporan asisten penjualan tentang perkembangan dan
pembeli yang menunggak pembayaran, serta mendengarkan
pandangan perlu tidaknya penghentian pengiriman produk pada
pembeli semacam itu.
Pukul 08.45 - 09.45 Melakukan pertemuan dengan asisten riset untuk laporan dan
kemungkinan pemasaran bagi perusahaan.
Pukul 09.45 – 11.45 Pertemuan dengan anggota-anggota pimpinan perusahaan serta
ayahnya (Presiden Komisaris) dihadiri pula oleh pimpinan unit yang
acara pembicaraannya sebagai berikut.
1) Perkiraan (forecast) operasi untuk setiap minggu. Forum
melihat gambaran perkiraan minggu lalu dan membandingkan
dengan pesanan yang terjadi. Demikian pula penjualan nyata
dibandingkan dengan periode sebelumnya serta perkiraan
produksi dibandingkan dengan produksi yang terjadi, demikian
pula dengan persediaan. Ini semua dalam rangka untuk
forecast serta produksi selanjutnya.
2) Membahas usul mempekerjakan konsultan dari luar untuk
mengembangkan sistem pengawasan inventory (pengawasan
terhadap persediaan barang), pengapalan dan processing
pesanan, perencanaan produksi dan raw material
1.34 Asas-Asas Manajemen
Pukul 15.45 – 16.15 Diskusi melalui telepon dengan kantor cabang Jakarta yang
melaporkan tentang adanya kontak dan kemungkinan pembelian
besar oleh suatu firma di Hongkong.
Pukul 16.15 – 17.15 Pertemuan dengan pembeli dari beberapa toko disertai oleh dua
orang asisten. Setelah memperkenalkan para asistennya yang
baru, selanjutnya membicarakan soal harga dan syarat penyerahan
dengan pembeli.
Pukul 17.15 – 17.45 Pertemuan dengan wakil Direktur Utama bidang keuangan serta
bankir dari luar kota untuk membicarakan soal pinjaman jangka
pendek dan jangka panjang. Bankir terkesan dengan keadaan
perusahaan dan tampaknya bersedia memberikan pinjaman.
Pukul 17.45 Tuan Budiman kembali ke rumah, tanpa membawa pekerjaan apa
pun. Kalau pun ada biasanya hanyalah berupa agenda atau laporan
singkat sekedar untuk dibaca di rumah setelah ia bangun esok
paginya pukul 5.00 pagi
LAT IH A N
1) Untuk membantu Anda, silakan pelajari dengan baik bagian awal dari
Kegiatan Belajar 3 ini.
2) Untuk membantu Anda, silakan pelajari dengan baik bagian akhir dari
Kegiatan Belajar 3 ini.
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 3
Fungsi
Waktu Kegiatan
Manajemen
05.10 – 07.10 Bekerja di rumah, menyusun artikel ilmiah yang
akan dipublikasikan.
07.10 – 08.00 Senam dan makan pagi.
08.05 Tiba di kantor.
08.05 – 08.30 Dengan sekretaris pribadi mem-bicarakan
rencana kerja harian, mendisposisikan surat
untuk pekerjaan yang mesti dikerjakan.
08.30 – 08.45 Laporan asisten penjualan tentang
perkembangan, dan pembeli yang menunggak
pembayaran serta men-dengarkan pandangan
perlu tidaknya penghentian pengiriman produk
pada pembeli semacam itu.
08.45 - 09.45 Pertemuan dengan asisten riset untuk laporan
dan kemungkinan pemasaran bagi perusahaan.
Fungsi
Waktu Kegiatan
Manajemen
ngembangkan sistem pengawasan
inventor.
3) Membicarakan pekerjaan dari agen
pembelian.
4) Membicarakan kebijaksanaan yang akan
diambil karena adanya kenaikan harga.
5) Membicarakan persediaan jenis barang.
6) Membahas persoalan biaya menyangkut
detil di bidang anggaran (budget).
11.45 – 12.15 Diskusi dengan manajer iklan tentang copy
iklan yang direncanakan, juga diskusi dengan
asisten penjualan tentang kemungkinan
pemakaian jalan tersebut.
12.15 – 12.45 Pertemuan tentang perencanaan bangunan
baru dengan arsitek, juga hadir para Wakil
Direktur Utama produksi dan keuangan serta
per-wakilan pabrik batu bata. Pertemuan ini
memutuskan jenis batu bata yang akan
digunakan.
12.45 – 13.30 Makan siang, sekaligus menginterviu seorang
calon untuk bersekolah di perguruan tinggi.
13.30 – 14.30 Diskusi dengan manajer riset dan
pengembangan, Wakil Direktur Utama
Produksi, dan manajer penjualan eceran
tentang kemungkinan suatu produk yang telah
disiapkan oleh bagian riset dan
pengembangan. Diskusi ditujukan untuk
modifikasi produk dari sudut penjual,
pandangan produksi, serta analisis biaya.
Batas waktu untuk keputusan final bagi
masalah ini ditentukan setelah bagian riset dan
pengembangan memberikan beberapa contoh
(sampel) untuk dicoba di pasaran.
14.30 – 15.15 Pertemuan dengan Direktur Utama suatu
perusahaan yang menjadi pembeli dari produk
ISIP4111/Modul 1 1.39
Fungsi
Waktu Kegiatan
Manajemen
perusahaannya untuk penandatanganan
kontrak jual beli.
15.15 – 15.30 Pertemuan dengan seorang petugas tata kota
untuk memberikan saran dan gambaran
wilayah di sekitar pabrik.
15.30 – 15.45 Diskusi dengan orang tertentu yang tengah
melakukan riset tentang suatu alat baru untuk
produksi. Idenya timbul dari Tuan Budiman,
tetapi pengembangannya telah diambil alih oleh
profesor dari universitas tempat Tuan Budiman
turut serta menjadi penasihat universitas
tersebut.
15.45 – 16.15 Diskusi melalui telepon dengan kantor cabang
Jakarta yang melaporkan tentang adanya
kontak dan kemungkinan pembelian besar oleh
suatu firma di Hongkong.
16.15 – 17.15 Pertemuan dengan pembeli dari beberapa toko
disertai oleh dua orang asisten. Setelah
memperkenalkan para asistennya yang baru,
selanjutnya membicarakan soal harga dan
syarat penyerahan dengan pembeli.
17.15 – 17.45 Pertemuan dengan wakil Direktur Utama
bidang keuangan serta bankir dari luar kota,
membicarakan soal pinjaman jangka pendek
dan jangka panjang.
17.45 – dst. Tuan Budiman kembali ke rumah, tanpa
membawa pekerjaan apa pun. Kalau pun ada
hanyalah berupa agenda atau laporan singkat
untuk dibaca di rumah setelah ia bangun esok
paginya pukul 5.00 pagi.
Tes Formatif 1
1) D Karena pekerjaan manajemen terjadi apabila seseorang memimpin
sejumlah orang seperti halnya dengan mandor.
2) C Karena manajemen sebagai bagian dari praktek sekurang-kurangnya
memerlukan suatu pertimbangan dan pikiran yang sehat, tetapi di
lain pihak manajemen merupakan suatu pengetahuan yang terus
berkembang serta dapat dipelajari untuk dipikirkan dan digunakan.
3) C Planning, Organizing, Staffing, Direction, Control, Innovation,
Representation.
4) D Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Reportin,g
dan Budgeting.
5) A Karena fungsi budgeting tidak lain adalah pembuatan rencana
anggaran, jadi dapat dikelompokkan dalam fungsi perencanaan.
6) C Karena dapat diartikan sebagai pengisian posisi yang lowong.
7) C Karena pernyataan pertama salah, bukan fungsi pengawasan, tetapi
fungsi pengarahan.
8) B Karena kedua pernyataan benar, tetapi tidak memiliki hubungan
sebab akibat.
9) D Karena ketiga jawaban semuanya benar.
10) A Karena hanya jawaban 1 dan 2 yang benar.
Tes Formatif 2
1) B Karena peramalan merupakan salah satu bagian dari pengetahuan
ekonomi.
2) B Karena dalam pengarahan manajer harus tahu keinginan bawahan
agar keinginan manajer dapat dilaksanakan sehingga ilmu psikologi
sangat diperlukan.
3) D Karena sosiologi merupakan ilmu mengenai hubungan yang terjadi
di dalam kelompok.
4) D Karena pembaruan bukan hanya mendapatkan sesuatu yang baru
(invention), tetapi dapat juga meniru (immitation) sesuatu yang baik
bagi organisasinya.
5) A Karena komputer berhubungan dengan pengolahan data/informasi.
1.42 Asas-Asas Manajemen
Tes Formatif 3
Daftar Pustaka
Dale, Ernest (1969) Management: Theory & Practice. New York: Mc. Graw
Hill Company.
Laman
http://management.about.com/cs/generalmanagement/a/Management101.htm
Modul 2
PEN D A HU L UA N
1 F. W. Taylor
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
2. Elton Mayo
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
2.2 Asas-Asas Manajemen
3. Henry Fayol
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
Kegiatan Belajar 1
Gambar 2.1
Perkembangan Manajemen dan Teori yang Mendukungnya
Dari gambar di atas, kita sudah membahas tentang latar belakang sejarah
perkembangan manajemen. Bahasan selanjutnya adalah mengenai teori
manajemen ilmiah yang lahir pada sekitar tahun 1911, ketika Frederick
Winslow Taylor memublikasikan bukunya yang berjudul Principles of
Scientific Management. Sebagai pelopor manajemen ilmiah Frederich
Winslow Taylor memulai kariernya sebagai anak magang pada suatu industri
mesin kecil di Philadelphia, USA tahun 1870. Semula ia diharapkan oleh
keluarganya untuk melanjutkan pendidikannya di Universitas Harvard,
namun karena matanya terganggu yang disebabkan oleh seringnya ia
membaca di bawah sinar lampu minyak tanah maka oleh dokter disarankan
agar menghindari pekerjaan yang banyak menggunakan daya mata. Akhirnya
ketika ia menjadi seorang mandor pada industri tersebut, namanya mulai
terkenal dengan sebutan Pelopor Manajemen Ilmiah. Apa yang dilakukan
oleh seorang Taylor sehingga memperoleh gelar pelopor manajemen ilmiah?
Sebagai seorang mandor (pengawas) yang bersemangat, Taylor
berkeinginan melihat para pekerja bawahan berprestasi sebaik mungkin,
tetapi ia juga menyadari bahwa akan sukar mempertinggi kegairahan bekerja
para bawahannya. Alasannya sangat sederhana, walaupun bawahan bekerja
lebih keras, namun tetap tidak akan mendapatkan kenaikan upah. Hal ini
mengakibatkan mereka lebih suka bekerja seenaknya dengan santai. Oleh
sebab itu, Taylor berkesimpulan bahwa apabila seorang pekerja yang penuh
semangat bekerja bersama orang-orang malas, niscaya pekerja yang rajin itu
pun akan menjadi malas pula.
Banyak pekerjaan yang perhitungan produksinya didasarkan kepada
jumlah unit yang dihasilkan oleh para pekerja, namun hal semacam ini juga
ISIP4111/Modul 2 2.5
Tentu saja tidak semua gerak di atas dapat dikatakan dengan istilah yang
tepat dalam bahasa Indonesia, namun gerak-gerak tersebut telah membentuk
dan memecahkan secara jelas bagi pekerjaan jasmani, walaupun tidak semua
aktivitas pekerjaan memerlukan ketujuh belas gerakan tersebut.
Banyak lagi sumbangan Gilbreth kepada pengembangan manajemen,
antara lain penemuannya yang disebut ‘Bagan Arus Pekerjaan’ (the flow
process chart), yang menggambarkan langkah-langkah dalam pelaksanaan
2.10 Asas-Asas Manajemen
D. C. BERTRAND THOMPSON
LAT IH A N
1) Bagaimana Taylor mengartikan suatu hari kerja yang jujur ( a fair day’s
work)?
2) Apa yang dimaksud Taylor dengan revolusi mental, dan apakah sistem
Taylor dapat menimbulkan revolusi mental?
3) Apakah studi gerak (motion study) dan jelaskan bedanya dengan studi
waktu (time study)?
4) Susunlah 17 elemen dasar dari gerak yang ditemukan Gilbreth!
1) A fair day’s work menurut Taylor adalah seberapa jauh seorang pekerja
dapat menghasilkan sesuatu, apabila ia bekerja secara jujur dalam sehari.
2) Revolusi mental yang dimaksud oleh Taylor adalah dengan
meningkatnya produktivitas dan upah maka baik manajemen dan buruh
2.12 Asas-Asas Manajemen
R A NG KU M AN
waktu dan studi gerak, tetapi juga melakukan perbaikan peralatan mesin,
penjadwalan, dan lain-lain fase produksi.
Masih banyak lagi tokoh yang berjasa dalam pergerakan manajemen
ilmiah yang terlalu banyak untuk diterangkan di sini, namun baik
Bertrand Thompson maupun Gantt agaknya lebih memahami masalah
human relation dibandingkan dengan apa yang dilakukan Taylor. Baik
Gantt maupun Thompson, keduanya menyumbangkan pikirannya bagi
pengembangan teknik-teknik manajemen ilmiah.
TES F OR M AT IF 1
10) Industri kecil tempat F.W. Taylor bekerja di kota Philadelphia adalah ….
A. Mildvale Steel Company
B. The Hawthorne Plant
C. The Western Electric Company
D. Dupont Company
ISIP4111/Modul 2 2.15
Kegiatan Belajar 2
A. HENRY FAYOL
a. Kewenangan (Authority)
Kewenangan (authority) hal yang tidak boleh dipisahkan dari tanggung
jawab (responsibility). Fayol menekankan bahwa siapa yang mempunyai
kewenangan untuk memerintah, harus pula berminat untuk menerima
tanggung jawab sebagai konsekuensinya. Pada masa kini, dalam percakapan
sehari-hari masalah tersebut sering ditegaskan bahwa kewenangan harus
seimbang dengan tanggung jawab. Hal tersebut kira-kira dapat dijelaskan
sebagai berikut.
Jika seorang bertanggung jawab untuk suatu hasil kegiatan yang telah
dilaksanakan, Ia harus pula diberikan kewenangan yang cukup untuk
mengambil tindakan seperlunya agar usahanya dapat sukses.
f. Disiplin
Tidak perlu disangkal lagi bahwa disiplin seperti ketaatan, giat, penuh
semangat, dan saling menghormati, adalah hal yang sangat diperlukan dalam
menjalankan suatu usaha. Alat yang baik untuk menegakkan disiplin menurut
Fayol adalah:
1) adanya atasan yang baik untuk setiap tingkat;
2) adanya suatu perjanjian, baik dengan individu maupun serikat kerja
dengan cara yang jujur dan terang/jelas;
3) adanya sanksi yang benar-benar diterapkan.
i. Sentralisasi/Desentralisasi
Seperti halnya dengan devision of work, Fayol merasa sentralisasi pun
sesuatu yang lumrah. Setiap organisme, alat inderanya diatur oleh otak, dan
otak juga akan mengirim perintah ke seluruh anggota tubuh. Mengenai
apakah organisasi memilih sentralisasi dan desentralisasi, pertanyaan tersebut
merupakan pertanyaan sederhana yang mudah dicari jawabannya. Dalam
usaha kecil, di mana manajer memberikan perintah secara langsung kepada
bawahan maka lebih baik menggunakan sentralisasi. Tetapi, dalam usaha
yang besar, di mana rantai komando antara manajer dengan bawahannya
amat panjang, perintah dan informasi balik juga harus melalui jalur panjang
maka dengan desentralisasi akan berjalan lebih baik.
j. Order
Order diartikan Fayol sebagai suatu tempat untuk segalanya, yaitu
segalanya ada pada tempatnya, tempat bagi setiap orang dan setiap orang
pada tempatnya, demikian pula orang yang tepat pada tempat yang tepat pula.
k. Equity
Fayol mengartikan equity sebagai tabiat yang baik dan bersikap adil.
m. Inisiatif
Manajer harus dapat memberi motivasi yang bersifat merangsang untuk
timbulnya inisiatif dari bawahannya dalam batas-batas kewenangan dan
2.20 Asas-Asas Manajemen
n. Esprit de corps
Manajer harus mampu mengarahkan terjadinya kekompakan dan rasa
kesamaan korps di antara bawahannya. Untuk ini, Fayol mengatakan bahwa
komunikasi lisan (face to face contact) akan lebih baik dibandingkan dengan
komunikasi tertulis karena manfaat lebih cepat dan lebih harmonis dalam
suatu tim kerja.
B. MAX WEBER
Devision of labor
Birokrasi harus
memiliki
Aturan dan
regulasi formal
Gambar 2.2.
Birokrasi Ideal menurut Weber
ISIP4111/Modul 2 2.21
Bentuk birokrasi ideal ini disadari oleh Weber tidak akan ada dalam
kenyataan, namun teorinya dapat digunakan pada organisasi yang besar.
LAT IH A N
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 2
10) Alat yang baik untuk menegaskan disiplin menurut Fayol adalah
adanya...
1. atasan yang baik untuk setiap tingkat
2. suatu perjanjian yang jelas dan jujur dengan individu atau serikat
sekerja
3. sanksi yang benar-benar diterapkan
Kegiatan Belajar 3
A. PENDEKATAN KUANTITATIF
B. PERILAKU ORGANISASI
Seperti sudah diketahui bahwa manajer get things done by working with
people dari hal ini, banyak penulis melihat manajemen dengan lebih
memfokuskan pada pengorganisasian sumber daya manusianya. Studi yang
mendalami kegiatan (perilaku) dari orang-orang pada saat bekerja disebut
organizational behavior (OB) atau perilaku organisasi (PO). PO
diperkenalkan oleh beberapa orang, antara lain berikut ini.
ISIP4111/Modul 2 2.27
1. Robert Owen
Pada akhir tahun 1700-an salah Owen menjelaskan ketertarikannya akan:
a. jeleknya kualitas tempat bekerja;
b. memperkenalkan tempat kerja yang ideal;
c. menjelaskan bahwa uang yang dihabiskan untuk peningkatan pekerja
merupakan investasi yang cerdas untuk dilakukan.
2. Hugo Munsterberg
Awal tahun 1900-an Hugo Munsterberg melakukan:
a. menulis psikologi industri, studi ilmiah tentang orang bekerja;
b. menyarankan untuk menggunakan tes psikologi untuk seleksi pegawai,
mempelajari teori konsep untuk pelatihan, dan studi perilaku manusia
untuk memotivasi pegawai.
4. Chester Barnard
Pada tahun 1930-an Chester Barnard mengemukakan beberapa idenya
mengenai:
a. manajer saat ini harus berpikir bahwa organisasi adalah system social
yang memerlukan kegiatan kelompok;
b. percaya bahwa pekerjaan manajer adalah berkomunikasi dan
menstimulasi hasil kerja para pekerja;
c. orang pertama yang menjelaskan bahwa organisasi memiliki sistem yang
terbuka.
5. Elton Mayo
Pada tahun 1920-an Elton Mayo, seorang guru besar di Harvard
University, yang mengajar di Graduate School of Business Administration,
melibatkan dirinya pula dengan kelompok yang sedang menjalankan
penyelidikan mengenai pengaruh kelelahan pada produktivitas kerja dan
kemungkinan-kemungkinan akibat adanya istirahat guna menaikkan output
kerja.
Untuk itu, mereka diberi kebebasan oleh pimpinan The Hawthorne Plant
yang merupakan bagian dari The Western Electric Company di Cicero tempat
percobaan tersebut dilakukan. Jalannya percobaan tersebut adalah sebagai
berikut.
Percobaan di Hawthorne yang terkenal itu khususnya dilakukan terhadap
perakitan telephone relay (sejenis alat elektromagnetik untuk telepon di masa
itu), yang kegiatannya dilakukan oleh pekerja-pekerja wanita.
Tiap unit alat tersebut mempunyai coil, armature, contact spring, serta
insulator (merupakan peralatan atau part yang diperlukan untuk mengerjakan
telephone relay tersebut) yang dipasang dengan ikatan baut pada suatu
tempat khusus.
Karena pekerjaan tersebut tidak memakai mesin maka hasilnya sangat
tergantung pada kecepatan kerja para pekerja wanita yang melaksanakannya,
serta ketekunan mereka tinggal pada tempat pekerjaannya masing-masing.
Seorang pekerja yang berpengalaman dapat menyelesaikan 1 unit dalam
waktu 1 menit. Suatu percobaan untuk melihat pengaruh insentif terhadap
pekerjaan disiapkan. Para pekerja dipecah dalam kelompok-kelompok lebih
kurang 100 orang, pembayaran ekstranya bagi setiap pekerja akan bergantung
dari hasil kerja kelompoknya.
Dengan pengetahuan serta persetujuan mereka terlebih dahulu maka lima
pekerja dipilih untuk mengambil bagian dalam percobaan tersebut. Namun,
tanpa sepengetahuan mereka, hasil pekerjaan masing-masing selama
seminggu dicatat untuk menjadi dasar perkiraan dalam melihat perubahan-
perubahan yang terjadi akibat perubahan penjadwalan kerja. Hal ini
dilakukan agar gadis-gadis tersebut bekerja seperti biasa. Apabila mereka
mengetahui bahwa produksinya dicatat, dikhawatirkan mereka akan
mempercepat, atau dapat juga memperlambat kerjanya sehingga dapat
menggagalkan percobaan tersebut.
ISIP4111/Modul 2 2.29
C. PENDEKATAN SISTEM
lingkungan
Sistem
PROSES
INPUT OUTPUT
TRANSFORMASI
· Bahan mentah · Aktivitas pekerja · Produk dan servis
· SDM · Aktivitas · Hasil finansial
· Modal manajemen · Informasi
· Teknologi · Teknologi · Hasil produksi
· Informasi · Metode operasi
Feedback
lingkungan
Gambar 2.3.
Organisasi dengan Sistem yang Terbuka
1. Ukuran Organisasi
Meningkatnya ukuran organisasi akan memunculkan masalah dalam
melakukan koordinasi, misalnya tipe struktur organisasi dengan 500
karyawan, akan tidak efektif bila digunakan hanya dengan 100 karyawan.
3. Ketidakpastian Lingkungan
Derajat ketidakpastian dapat menyebabkan perubahan lingkungan yang
mempengaruhi proses manajemen. Kondisi yang stabil dan mudah diprediksi
adalah hal yang sangat baik bagi kemajuan organisasi dibandingkan bila
kondisi lingkungan tidak stabil dan sulit diprediksi.
4. Perbedaan Individual
Perbedaan individual dalam hal keinginan untuk tumbuh, otonom,
toleran terhadap perbedaan dan harapan merupakan hal yang penting ketika
manajer memilih teknik motivasi, gaya kepemimpinan dan desain pekerjaan
yang akan digunakan.
2.34 Asas-Asas Manajemen
LAT IH A N
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 3
5) Elton Mayo menjelaskan bahwa yang penting bagi para individu yang
bekerja sebagai anggota kelompok untuk terjadinya spontanitas bagi
peningkatan semangat kerja adalah ....
A. sense of belonging
B. insentif uang
C. disiplin
D. pengawasan yang ketat
Daftar Pustaka
Dale, Ernest (1969). Management Theory & Practice. New York: Mc. Graw
Hill Company.
Laman
http://management.about.com/cs/generalmanagement/a/Management101.htm
Modul 3
Perencanaan
Prof. Dr. H. Rusli Ramli, M.S.
Ir. Sri Yuniati Putri Koes Hardini, M.Si.
PEN D A HU L UA N
Kegiatan Belajar 1
Perencanaan Manajemen
A. DEFINISI PERENCANAAN
LAT IH A N
e.
perencanaan menyebabkan terhambatnya tindakan-tindakan yang
perlu diambil;
f. perencanaan dapat melenyapkan perubahan;
g. perencanaan dapat mengurangi fleksibilitas.
4) Yang dimaksud dengan premis adalah asumsi atau anggapan dasar yang
melatarbelakangi dan mempengaruhi perencanaan.
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 1
5) Perencanaan merupakan .…
A. pekerjaan mental yang cukup berat dan bersifat intelektual
B. pekerjaan sehari-hari dari para manajer
C. pekerjaan yang bersifat coba-coba
D. pekerjaan yang memang harus dikuasai oleh setiap orang
10) Perencanaan erat kaitannya dengan masa yang akan datang dan penuh
dengan ketidakpastian. Untuk memperkecil ketidakpastian ini, dapat
digunakan premis-premis perencanaan yang penggunaannya tergantung
pada .…
1. kepandaian
2. pengamatan
3. pengalaman
Kegiatan Belajar 2
Klasifikasi Perencanaan
Tabel 3.1.
Tipe Rencana
Sisi pandang
Keluasan Waktu Spesifikasi Frekuensi penggunaan
rencana
1. Rencana Strategik
Perencanaan strategik terdiri dari tujuan-tujuan yang umum di dalam
perusahaan serta bagaimana cara terbaik untuk mencapai tujuan tersebut,
dengan sumber-sumber daya yang tersedia pada saat itu dan mungkin tersedia
di masa datang. Biasanya rencana strategis dirancang untuk memenuhi tujuan
organisasi yang menyeluruh. Strategi digunakan berkenaan dengan persoalan
yang mendasar (fundamental), perspektif yang luas, dan periode yang
panjang (lama), akan tetapi hal ini bukan merupakan syarat yang tetap.
2. Rencana Operasional/Taktis
Perencanaan taktis atau perencanaan operasional adalah perencanaan
yang khusus menunjukkan secara detil bagaimana seluruh tujuan dapat
dicapai. Perencanaan operasional ini dapat memperlihatkan efisiensi dalam
melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing unit organisasi dalam
mencapai tujuan (sasaran), baik sasaran umum maupun sasaran khusus.
Ada dua macam rencana operasional, yaitu rencana sekali pakai (single
use plans) dan rencana tetap (standing plans). Rencana sekali pakai adalah
rencana yang dibuat untuk mencapai suatu tujuan tertentu, dan bila tujuan
tersebut sudah tercapai, rencana sekali pakai tidak digunakan lagi. Contohnya
adalah bila suatu organisasi ingin membuat ruang penyimpanan untuk produk
yang diproduksinya. Bila tempat penyimpanan tersebut sudah jadi maka
rencana membuat tempat penyimpanan tidak digunakan lagi.
Sedangkan rencana tetap adalah suatu rencana standar yang digunakan
untuk menangani situasi yang terjadinya berulang-ulang dan dapat
diperkirakan. Sebagai contoh dapat berupa kebijakan, prosedur standar, dan
aturan. Bila suatu kebijakan sudah ditetapkan maka kebijakan tersebut akan
menjadi pedoman umum untuk melakukan keputusan, dan bila suatu gagasan
sudah diputuskan dan dibuat prosedur standar untuk melaksanakannya,
rencana tersebut akan dilaksanakan melalui aturan yang jelas untuk mencapai
apa yang sudah diputuskan.
Apa beda kedua tipe perencanaan tersebut? Bedanya, perencanaan
strategis termasuk dalam perencanaan jangka panjang, sedangkan
perencanaan operasional termasuk ke dalam perencanaan jangka pendek.
Secara umum dapat dikatakan unsur waktu yang panjang lebih banyak pada
perencanaan strategis. Hampir semua program jangka panjang digolongkan
dalam strategi. Perencanaan strategis pada umumnya lebih menekankan pada
tujuan akhir, bukan modal/kekayaan perusahaan, dan pada aktivitas-aktivitas
3.14 Asas-Asas Manajemen
5. Rencana Spesifik
Rencana yang secara jelas didefinisikan dan tidak memunculkan peluang
untuk diinterpretasikan lagi.
6. Rencana Umum
Rencana yang fleksibel dan dibuat sebagai petunjuk umum.
8. Rencana Tetap
Rencana yang menyediakan arahan untuk aktivitas yang rutin/berulang-
ulang.
B. PENDEKATAN PERENCANAAN
terhadap ide-ide yang berbeda serta hal-hal yang mungkin dapat dilakukan,
ataupun persetujuan terhadap bagian dari suatu rencana yang masih bersifat
sementara. Pendekatan ini, tidak hanya menghasilkan perbaikan atas rencana-
rencana, tetapi juga lebih banyak rencana-rencana yang diterima daripada
apabila rencana itu sama sekali hanya disusun oleh sebuah pokok-pokok
pikiran (master mind), dan menyebarkannya sebagai tindakan merencanakan
(the blue prints of action). Partisipasi dalam perencanaan membuat hubungan
antarmanusia (human relation) menjadi baik.
Partisipasi dapat mendukung semangat dan keberhasilan bagi suatu
rencana oleh semua anggota dalam suatu kelompok. Sebagai contoh, adanya
partisipasi dalam perencanaan dapat membuat suatu rencana yang belum
begitu sempurna dalam pelaksanaannya akan membawa hasil yang baik
sekali. Sebaliknya, suatu rencana yang disusun secara baik karena diterima
dengan keragu-raguan oleh para pelaksana, dalam pelaksanaannya mungkin
hanya membawa hasil yang rata-rata saja.
Komite-komite (panitia) sering menghasilkan perencanaan yang baik,
karena itu banyak perusahaan mempunyai sebuah komite perencanaan tetap
yang terdiri dari misalnya, presiden direktur, direktur, dan wakil-wakil
direktur perusahaan. Penggunaan komite perencanaan ini yang dibantu oleh
tim-tim proyek, memberikan peranan penting kepada para pucuk pimpinan
(top managers) dan para manajer menengah (middle managers) dalam
pekerjaan perencanaan.
Ada yang berpendapat bahwa perencanaan harus dimulai pada tingkat
tertinggi dari organisasi, kemudian ada pula pihak yang berpendapat bahwa
hal tersebut harus dimulai dari bawah.
Bila perencanaan dimulai dari puncak maka hal tersebut dapat
dibenarkan berdasarkan anggapan bahwa perencanaan harus dimulai pada
bidang yang membutuhkan perencanaan yang sangat mendesak. Misalnya,
bila menghadapi masalah dalam bidang produksi maka perencanaan harus
dimulai pada bidang produksi, bila yang mendesak adalah bidang biaya-biaya
maka perencanaan harus dimulai pada bagian biaya. Kedua macam
argumentasi tersebut agaknya mempunyai kebenaran.
ISIP4111/Modul 3 3.21
LAT IH A N
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 2
Kegiatan Belajar 3
Menyusun Perencanaan
1. Perumusan masalah
3. Analisis
5. Menentukan alternatif
6. Memilih alternatif
7. Implementasi
Gambar 3.2.
Langkah-langkah Perencanaan
3.26 Asas-Asas Manajemen
1. Perumusan Masalah
Masalah adalah perbedaan yang terjadi antara kondisi yang ada dengan
keadaan yang diharapkan. Untuk melihat masalah yang ada, yang dapat
dilakukan dengan cara membayangkan masalah yang ada, kemudian
menguraikannya dengan ringkas dan jelas. Memandang kondisi sekarang
dengan cermat dan dengan penuh semangat melakukan perbaikan melalui
rencana yang sudah dirumuskan dengan baik.
Usaha merumuskan suatu rencana tidak dapat dilakukan apabila langkah
yang disebut di atas tidak dikuasai dengan lengkap. Beberapa pertanyaan di
bawah ini akan membantu tugas dalam menjelaskan masalah yang mungkin
ada.
a. Apakah tujuan atau sasaran atau maksud dari rencana sudah
dirumuskan?
b. Apakah dalam pencapaian tujuan atau maksud ini diperlukan suatu
rencana yang baru, atau rencana yang ada akan diubah (dimodifikasi)
seperlunya?
c. Apakah pencapaian tujuan ini mempunyai arti bagi perusahaan?
d. Apakah sudah direnungkan konflik tujuan dengan beberapa sasaran yang
ada dalam perusahaan, agar penyesuaian atau penyisihan beberapa
rencana akan menjadi lancar?
2. Identifikasi Sasaran
Pengetahuan tentang kegiatan atau aktivitas dalam pelaksanaan
perencanaan merupakan hal yang sangat perlu (esensial) diketahui, demikian
juga pengaruh terhadap kegiatan lainnya, baik intern maupun ekstern
perusahaan diperlukan untuk membuat suatu perencanaan yang mantap.
Agar tindakan dalam menyusun rencana menjadi efektif, haruslah
didasari oleh ilmu pengetahuan, pengalaman, pemecahan masalah pada masa
lalu, praktek-praktek lain pada perusahaan, observasi, pemeriksaan catatan
dan data yang diperoleh dari riset dan percobaan-percobaan, merupakan
sumber pokok dari informasi yang akan digunakan. Memperoleh informasi
yang lengkap tentang aktivitas yang rumit/berbelit-belit akan juga sangat
membantu dalam menyusun rencana yang efektif.
Untuk membantu langkah ini, pertanyaan-pertanyaan berikut ini akan
membantu.
a. Apakah semua data yang dikumpulkan mempunyai kegunaan?
b. Apakah data yang cukup luas dan yang mempengaruhi semua aktivitas
bukan merupakan data yang direkayasa atau dibuat-buat?
ISIP4111/Modul 3 3.27
5. Menentukan Alternatif
Biasanya beberapa rencana pengganti yang ada dimaksudkan untuk
menjaga berbagai kemungkinan agar pelaksanaan pekerjaan tidak mengalami
hambatan. Kecerdikan dan kreativitas diperlukan untuk menentukan rencana
3.28 Asas-Asas Manajemen
6. Memilih Alternatif
Keputusan yang diambil akan selalu berkaitan dengan pencapaian
rencana yang digunakan sekarang. Baik pertimbangan yang matang maupun
kelayakan dalam penyesuaian biaya harus dibuat. Keputusan boleh dibuat
oleh setiap individu atau oleh suatu kelompok. Pertimbangan-pertimbangan
yang mungkin dapat membantu, dalam pemecahan masalah dengan baik,
meliputi berikut ini.
a. Apakah rencana yang diusulkan sederhana atau kompleks?
b. Apakah rencana yang diusulkan akan dapat diterima dengan mudah oleh
pegawai pelaksana?
c. Apakah fleksibilitas yang dimiliki dapat menyelesaikan pekerjaan
dengan suatu kondisi yang bermacam-macam?
d. Apakah akan diperlukan peralatan baru, ruang (tempat), personil, latihan
dan kegiatan mengawasi?
7. Implementasi
Penafsiran rencana serta hubungannya dengan semua aktivitas
dipengaruhi oleh rencana yang ada sekarang. Rincian untuk menyusun proses
perencanaan yang akan dilakukan, oleh siapa, dan bilamana dilakukan,
sebenarnya merupakan tindakan memberikan perintah dengan sebaik-baiknya
untuk suatu maksud yang diharapkan. Dalam hubungan ini, pertanyaan yang
perlu dijawab antara lain:
a. Apakah penyusunan jadwal waktu sudah ditetapkan dengan teliti?
b. Apakah perintah-perintah tertulis yang terperinci tercakup dalam
rencana?
c. Apakah telah tersedia kertas-kertas formulir dan persediaan lain yang
diperlukan?
ISIP4111/Modul 3 3.29
8. Evaluasi
Suksesnya suatu rencana diukur dari hasil-hasil yang diperoleh. Oleh
karena itu, suatu perencanaan yang memadai termasuk pula tindak lanjut
yang berupa pelaksanaan serta hasil-hasil yang dicapai, yang sebenarnya
merupakan fungsi dasar dari pengawasan. Untuk langkah ini perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut.
a. Apakah catatan-catatan dan laporan-laporan termasuk penyimpanannya
oleh pegawai pelaksana, dibutuhkan oleh para pimpinan untuk
memeriksa kemajuan?
b. Apakah data yang cukup pada suatu periode yang dikumpulkan layak
untuk dapat dipakai mengukur suatu hasil?
c. Apakah diusulkan adanya perbaikan, jika hasil-hasil yang dicapai
menunjukkan kekurangan?
B. MENYUSUN PERENCANAAN
1. Sasaran (Objective)
Rencana yang berbentuk objective ini sebenarnya merupakan bentuk
khusus dari sasaran atau tujuan (goal, end) yang ingin dicapai. Sasaran
tersebut tergantung pada kegiatan yang terdapat dalam perusahaan, misalnya
sasaran yang ingin dicapai oleh bagian pemasaran, produksi, kepegawaian,
dan sebagainya. Jadi, dalam sasaran ini dipertimbangkan aktivitas-aktivitas
masa mendatang, tinjauan ke masa depan, menentukan proyeksi, yang
merupakan bagian integral dari aktivitas perencanaan secara keseluruhan.
Sasaran atau tujuan dirumuskan oleh pimpinan tingkat atas berdasarkan
penilaian ekonomi, sosial, dan politik sesuai dengan garis-garis pengarahan
strategi dan kebijakan.
2. Kebijakan (Policy)
Kebijakan (policy) ialah pernyataan umum tentang perilaku dari
organisasi dalam menentukan pedoman untuk pengambilan keputusan
mengenai sumber-sumber yang diperlukan. Yang penting dalam kebijakan ini
adalah perumusan kebijakan (policy formulation).
Kebijakan merupakan batas bagi keputusan, menentukan apa yang bisa
dilakukan dan membatasi apa yang tidak bisa dilaksanakan, atau membatasi
ruang lingkup dalam pembuatan keputusan dan menjamin bahwa keputusan
yang diperlukan, akan memberi sumbangan terhadap penyelesaian tujuan
yang menyeluruh.
Dalam merumuskan kebijakan ini, perlu diperhatikan beberapa
pertimbangan penting, antara lain sebagai berikut.
a. Suatu kebijakan akan membantu pencapaian suatu tujuan, apabila dibuat
berdasarkan fakta-fakta, dan bukan didasarkan atas pemikiran seseorang
atau keputusan yang bersifat oportunis.
ISIP4111/Modul 3 3.31
b. Isi, pikiran, atau ide dari para perumus kebijakan harus menyesuaikan
dengan saran/usul serta reaksi-reaksi pihak yang akan mengalami akibat
kebijakan tersebut.
c. Meskipun kebijakan dibuat untuk mencapai kondisi-kondisi yang
diharapkan, akan tetapi harus berhati-hati dalam menggunakan
kebijakan-kebijakan baru tersebut.
d. setiap kebijakan harus dinyatakan dengan kata-kata yang selaras dan
tepat, sehingga dapat dimengerti sepenuhnya oleh setiap anggota
perusahaan yang bersangkutan.
e. semua kebijakan harus disesuaikan dengan faktor-faktor ekstern, seperti
misalnya hukum dan kepentingan-kepentingan umum.
4. Metode (Method)
Metode, merencanakan cara bagaimana setiap tugas dari suatu prosedur
akan diselenggarakan oleh seorang pekerja.
Jadi, ringkasnya metode adalah cara melaksanakan atau melakukan
sesuatu, yang ruang lingkupnya lebih terbatas dibanding dengan prosedur.
Penetapan metode yang akan digunakan dalam setiap keadaan tertentu, pada
pokoknya tergantung pengalaman, pengetahuan, serta kreativitas para
manajer.
5. Anggaran (Budget)
Budget adalah rencana yang mempunyai dua segi, yaitu segi penerimaan
dan pengeluaran. Budget merupakan pernyataan dalam bentuk angka-angka,
terutama dalam bentuk perhitungan keuangan, dengan pengharapan agar
ISIP4111/Modul 3 3.33
kegiatan pada suatu periode tertentu hasilnya dapat diperoleh untuk waktu
yang akan datang. Anggaran yang telah dipersiapkan merupakan perkiraan,
di samping menggambarkan perencanaan yang sesungguhnya untuk setiap
kegiatan yang akan dikerjakan. Jelasnya, anggaran menentukan ke arah mana
kegiatan itu ditujukan untuk mencapai sasarannya. Batas waktu anggaran
dapat ditentukan per minggu, bulan, atau per tahun.
Budget merupakan hal penting dari suatu rencana, bahkan sering kali
dianggap segi terpenting pada setiap perusahaan. Suatu budget terdiri atas
data yang diatur secara logis yang menunjukkan apa yang diharapkan untuk
dicapai dalam periode tertentu.
6. Program
Program merupakan salah satu rencana yang dapat dianggap sebagai
tindakan-tindakan yang direncanakan dan diintegrasikan ke dalam satu
kesatuan tertentu.
Pada umumnya, program meliputi garis-garis besar mengenai tindakan
yang akan dilakukan/diselenggarakan, fasilitas dan sarana yang termasuk di
dalamnya, komitmen serta asumsi-asumsi yang dibuat dan bidang-bidang ke
arah mana usaha-usaha tersebut ditujukan. Susunan dari suatu program
meliputi sasaran, kebijakan, prosedur, metode, standar, dan anggaran.
Program memuat semua tindakan-tindakan yang akan diambil, oleh siapa dan
di mana.
7. Proyek
Proyek merupakan rencana yang lebih sempit dan merupakan bagian
yang terpisah dari program. Ruang lingkup dalam proyek juga terbatas,
terdapat arah penugasan serta penanggung jawab yang jelas.
Proyek merupakan rencana yang fleksibel, disesuaikan dengan situasi.
C. UNIT PERENCANAAN
umum bahwa jumlah dan mutu perencanaan yang akan dilaksanakan tidak
akan dapat dilaksanakan tanpa adanya suatu unit perencanaan. Begitu juga
dalam beberapa perusahaan, masalah-masalah yang timbul karena laju
perkembangan dan perbedaan dalam operasi-operasi menganjurkan
pembentukan suatu unit perencanaan.
Walaupun unit perencanaan manajemen boleh tidak ada, namun dalam
banyak perusahaan besar biasanya terdapat unit yang mengelola sistem dan
prosedur. Pelaksanaan pekerjaan perencanaan diperlukan dalam menciptakan,
membentuk, serta mengurus sistem dan prosedur.
2. Peramalan (Forecasting)
Peramalan dapat digunakan untuk memprediksi hasil yang akan dicapai.
Ada dua macam teknik peramalan yang sering digunakan yaitu peramalan
kuantitatif dan peramalan kualitatif. Peramalan kuantitatif adalah peramalan
yang menggunakan bentuk aturan matematik yang diaplikasi dengan melihat
data masa lalu untuk memprediksi hasil yang akan diperoleh. Sedangkan
peramalan kualitatif adalah peramalan yang menggunakan pendapat atau
opini dari individu yang ahli untuk menprediksi hasil yang akan dicapai.
Beberapa contoh model yang digunakan dalam peramalan kuantitatif
antara lain: time series analysis, regresi, model ekonometri, indikator
ekonomi, dan efek substitusi. Sedangkan Jury of opinion, salesforce
composition dan evaluasi kustomer merupakan contoh untuk peramalan
kualitatif
3. Benchmarking
Bila Anda seorang pemain bola, untuk meningkatkan keterampilan Anda
yang masih biasa-biasa saja, tentunya Anda akan mencari seseorang yang
Anda anggap luar biasa dalam bermain bola sehingga Anda dapat belajar
darinya bagaimana teknik yang baik dalam bermain bola. Cara ini sering
disebut dengan benchmarking.
Benchmarking merupakan cara untuk mencari praktek terbaik yang
berasal dari para kompetitor maupun bukan kompetitor, yang ditunjukkan
dengan performans yang lebih baik.
Benchmarking dapat dilakukan dengan cara:
a. membentuk tim benchmarking, yang bertugas mengidentifikasi tugas-
tugas apa yang akan di benchmark, mengidentifikasi perbandingan
organisasi, dan metoda pencarian data yang akan digunakan;
b. tim mencari data internal di dalam organisasi, dan data eksternal
diperoleh di organisasi luar tempat benchmarking dilakukan;
c. menganlisis data yang diperoleh untuk melihat gap yang menyebabkan
adanya perbedaan;
d. dibuat rencana kegiatan dari hasil temuan atau diterimanya standar baru
yang direncanakan untuk diimplementasikan.
Masih ada beberapa metode lain yang sering digunakan sebagai alat
untuk menyusun perencanaan, misalnya dengan menggunakan riset operasi,
standard and guidelines, dan SWOT analysis.
3.36 Asas-Asas Manajemen
LAT IH A N
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 3
Daftar Pustaka
Dale, Ernest. (1969). Management Theory & Practice. New York: Mc. Graw
Hill Company.
Laman
http://management.about.com/cs/generalmanagement/a/Management101.htm
Modul 4
Pengorganisasian (Organizing)
Prof. Dr. H. Rusli Ramli, M.S.
Ir. Sri Yuniati Putri Koes Hardini, M.Si.
PEN D A HU L UA N
Kegiatan Belajar 1
Fungsi Pengorganisasian
1. Organisasi Statis
Salah satu akibat dari adanya pengorganisasian adalah dibentuknya suatu
organisasi yang mempersatukan bermacam-macam tugas atau fungsi yang
ditetapkan oleh manajer, suatu pola yang menunjukkan adanya ketertiban
dalam hubungan kerja, pengaturan yang sifatnya wajar dan masuk akal, serta
serasi. Susunan organisasi yang demikian, merupakan satu kerangka
organisasi, atau disebut juga organisasi dalam bentuk statis
2. Organisasi Dinamis
Pengorganisasi merupakan langkah dan juga alat bagi orang-orang yang
berada di dalamnya untuk bekerja secara berhasil guna. Pengorganisasian
dapat pula diartikan sebagai organisasi dalam bentuk dinamis, yang
tujuannya adalah mempersatukan orang-orang untuk bekerja dan bekerja
4.4 Asas-Asas Manajemen
1. Pekerjaan
Pekerjaan –dalam rangka pengorganisasian– ditetapkan sebagai satu
hasil dari perencanaan yang telah disepakati. Pekerjaan tersebut yang semula
bulat (satu), kemudian dibagi-bagi, dipecah-pecah sedemikian rupa sehingga
habis terbagi dalam organisasi. Semula pekerjaan tersebut dibagi-bagi
menurut bagian-bagian organisasi (suborganisasi), kemudian dalam sub-sub
organisasi, masing-masing dibagi lagi sedemikian rupa sehingga tiap-tiap
orang mendapat beban pekerjaan sebagaimana dikehendaki oleh organisasi.
2. Tempat Kerja
Pekerjaan yang hendak dilaksanakan memerlukan tempat kerja. Tempat
kerja meliputi alat dan ruangan kerja fisik yang perlu bagi orang-orang untuk
melaksanakan pekerjaan. Misalnya: letak/tempat/ruang pelaksanaan kerja,
bahan-bahan, mesin-mesin, penerangan, bangku-bangku, alat-alat perleng-
kapan kantor/buku petunjuk, kartu-kartu, formulir, dan seterusnya.
Tempat kerja yang meliputi alat dan ruang kerja tersebut, diperlukan dan
dimasukkan dalam rangka pengorganisasian, serta diperinci sejelas-jelasnya,
bagi setiap kelompok pekerjaan dan orang-orang yang terlibat di dalamnya.
3. Hubungan Kerja
Hubungan antara orang dan pekerjaan serta tempat kerja, merupakan
satu kesatuan yang penting dalam rangka pengorganisasian. Misalnya,
hubungan antara satu unit organisasi dengan unit organisasi lainnya, antara
karyawan yang satu dengan karyawan lainnya, dan ruang kerja yang satu
dengan ruang kerja yang lainnya, juga hubungan menyangkut wewenang atas
pekerjaan yang satu dengan wewenang yang lain, sebagaimana sering terjadi
serasi tidaknya hubungan tersebut, sering mempengaruhi hasil kerja dan
kepuasan pegawai dalam bekerja.
4.6 Asas-Asas Manajemen
E. LANGKAH-LANGKAH PENGORGANISASIAN
1. Mengetahui Tujuan
Tujuan itu perlu dan harus direncanakan terlebih dahulu. Bila tujuan
sudah ditetapkan maka langkah selanjutnya adalah mengetahui apakah
organisasi yang menampung bekerjanya orang-orang di dalamnya sudah
sepadan dengan bahan-bahan yang tersedia dan tempat kerja yang memadai
sehingga sasaran dapat dicapai menurut tujuan yang dikehendaki. Dengan
demikian, pengorganisasian adalah usaha-usaha atau langkah-langkah
seorang manajer untuk menyesuaikan dengan pekerjaan yang harus
diselesaikan, dan tujuan merupakan tuntutan organisasi yang amat mendasar
dan harus dipenuhi. Bagi seorang manajer, tujuan organisasi merupakan misi
dan tugas yang harus dicapai. Oleh karena itu, tujuan organisasi harus
dipahami, dihayati, dan dilaksanakan.
6. Mendelegasikan Wewenang
Wewenang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan. Seorang manajer
wajib mendelegasikan sebagian wewenangnya –yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan khusus– kepada bawahannya. Dengan demikian,
dalam struktur organisasi mulai dari tingkat yang teratas sampai yang
terendah, semua personalia melaksanakan pekerjaan dengan wewenang.
Wewenang tersebut diperoleh sebagai bagian wewenang yang dimiliki
atasannya yang didelegasikan kepadanya. Jadi, setiap personalia harus
mempunyai pengertian yang mendalam mengenai letak mereka masing-
masing dalam struktur organisasi dan kewajiban-kewajiban yang harus ia
laksanakan, dalam hubungannya dengan keseluruhan bagian organisasi
ISIP4111/Modul 4 4.9
1. Pelaksanaan Tugas
Dengan pengorganisasian yang efektif tiap anggota dalam struktur
organisasi mengetahui kegiatan apa yang harus dilakukan. Tugas-tugasnya
jelas dan ia dapat memusatkan perhatian pada pelaksanaan tugasnya dengan
efisien.
2. Hubungan Kerja
Hubungan yang tepat dan yang dikehendaki dapat dicapai melalui
kegiatan-kegiatan yang ditetapkan dan melalui orang-orang yang melakukan
kegiatan-kegiatan tersebut.
3. Pendelegasian Wewenang
Terdapat cara pendelegasian wewenang dengan cara yang tepat kepada
orang-orang yang tepat sehingga memungkinkan seseorang untuk
melaksanakan tugas, khususnya dengan jelas dan terarah.
4. Fasilitas Kerja
Memungkinkan penggunaan yang sebaik-baiknya atas personalia dan
fasilitas-fasilitas fisik yang tersedia, ini terjadi karena adanya pertimbangan
antara pekerjaan khusus, orang yang harus mengerjakan dan fasilitas-fasilitas
fisik yang tersedia telah ditetapkan sehingga penghematan usaha dan
efektivitas pelaksanaan kerja dapat dicapai.
LAT IH A N
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 1
Kegiatan Belajar 2
Wewenang (Authority)
A. DEFINISI
B. SUMBER-SUMBER WEWENANG
2. Putusan Undang-undang
Kondisi wewenang karena putusan undang-undang biasanya terdapat
dalam pemerintahan. Undang-undang memberikan wewenang sehingga
pelaksanaan undang-undang dapat diselenggarakan. Undang-undang
memberikan kepada pemegang jabatan kekuasaan yang diperlukan, untuk
menjamin terlaksananya berbagai tuntutan undang-undang yang telah
dinyatakan agar dipenuhi atau dipatuhi pelaksanaannya.
D. BATAS WEWENANG
E. PENDELEGASIAN WEWENANG
1. Definisi
Mendelegasikan berarti memberikan wewenang untuk melaksanakan
tugas khusus dari seorang manajer kepada bawahannya. Dalam langkah
pendelegasian, tidak semua wewenang diserahkan atau diberikan kepada
bawahan. Wewenang penuh tetap di tangannya, sebagian dari wewenang itu
ia serahkan kepada bawahannya, tetapi ia tetap bertanggung jawab untuk
wewenang keseluruhan kepada pimpinan di atasnya lagi.
Pendelegasian mempunyai sifat dualistis, ia memberikan kepada
bawahannya (sebagian) dan ia menerima itu (sebagian) dari pimpinan di
atasnya.
Wewenang didelegasikan dalam jumlah yang cukup sehingga suatu
pekerjaan dapat dilaksanakan sebagaimana layaknya. Secara nyata sukar
diketahui, tetapi hal itu – akibatnya – dapat dirasakan dalam pekerjaan,
apakah sesuatu dijalankan berdasarkan wewenang atau tidak, dan wewenang
itu diberikan dalam jumlah yang cukup atau tidak.
4. Persoalan Pendelegasian
Dalam praktek manajemen, ada kemungkinan terjadi manajer enggan
memberikan pendelegasian wewenang kepada bawahan oleh karena berbagai
hal, misalnya:
a. kurang percaya kepada bawahannya;
b. bawahan dianggap tidak cakap untuk menerima pendelegasian
wewenang;
c. ada kecenderungan yang normal di antara orang-orang yang dibebani
dengan kegiatan tertentu untuk ingin melaksanakannya sendiri;
d. nafsu berkuasa;
e. tidak berani menanggung risiko atas kemungkinan kesalahan yang
dilakukan bawahan, setelah pendelegasian wewenang terjadi.
LAT IH A N
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 2
Kegiatan Belajar 3
Hubungan Organisatoris
Direktur
Kepala
Seksi
Gambar 4.1.
Organisasi Lini
ISIP4111/Modul 4 4.25
1. Wewenang Lini
Gambar 4.1. menunjukkan organisasi lini, di mana wewenang yang ada
sering disebut juga wewenang lini (line authority). Dalam organisasi lini,
pengambilan keputusan cepat, tidak menimbulkan usaha melempar tanggung
jawab atas beban pekerjaan, hubungan wewenang yang ada jelas dimengerti.
Hubungan wewenang yang vertikal ditunjukkan dengan wewenang yang
mengalir dari atas ke bawah, yaitu atasan mendelegasikan wewenang kepada
bawahan, yang membentuk garis lini dari tingkatan yang paling atas sampai
pada tingkatan yang paling bawah dalam struktur organisasi. Garis
wewenang lini tidak terputus-putus, bertingkat-tingkat, dan merupakan
susunan jenjang atau hierarki yang terdapat dalam banyak jenis organisasi.
Seorang atasan dapat memberikan perintah langsung pada bawahan dan
ini adalah inti dari wewenang lini. Dalam wewenang lini seseorang
mengetahui dengan pasti dari siapa dia menerima perintah dan kepada siapa
ia harus melapor. Pengambilan keputusan dapat cepat dilakukan karena tiap
anggota manajemen mempunyai wewenang atas bidangnya secara penuh
pada setiap tindakan yang perlu diambil karena ia dapat berkonsultasi
langsung dengan atasan.
Namun, kerugian dari bentuk organisasi lini juga ada, yaitu para manajer
menjadi terlalu dibebani banyak kewajiban dan spesialisasinya kurang
berkembang, anggota manajemen sulit diganti, tidak cukup tersedia waktu
untuk kegiatan yang berkaitan dengan perencanaan manajerial, penelitian,
dan tindakan pengawasan yang menyeluruh. Kelemahan ini dapat diperbaiki
dengan melengkapi susunan organisasi, misalnya dengan menambah jalur
wewenang staf.
2. Wewenang Staf
Istilah staf mempunyai arti sebuah tongkat yang dipegang dengan tangan
sebagai pendukung atau penyangga badan yang memberikan bantuan
keseimbangan pada seseorang.
Pada mulanya, wewenang staf dipandang sebagai hubungan yang
mendukung hubungan lini atau nonstaf. Makna hubungan wewenang tersebut
mengalami perkembangan dalam praktek sehari-hari sehingga wewenang staf
dapat diartikan sebagai penasihat, untuk hal tertentu dapat berarti sebagai
membatasi wewenang lini seorang manajer. Wewenang staf timbul karena
adanya pendelegasian wewenang ke samping atau ke bawah.
4.26 Asas-Asas Manajemen
Penerima wewenang staf, disebut pejabat staf atau staff officer, yang
mempunyai beban kerja atas unit organisasi staf yang dijabatnya.
Penggunaan pejabat staf (selanjutnya disebut staf) di dalam struktur
organisasi dapat berarti karena adanya kepentingan akan bantuan dalam
menyelesaikan masalah khusus, menempatkan data yang diperlukan untuk
pengambilan keputusan dan memberi nasihat mengenai permasalahan
manajerial yang khusus.
Menurut G.R. Terry, baik di kalangan pemerintahan maupun perusahaan,
konsep staf sudah ada sejak lama, namun penggunaannya secara intensif
berkembang berkat dorongan Frederick W. Taylor yang menyarankan
perlunya spesialisasi manajerial atas dasar fungsional.
Pimpinan Pusat
2
Organisasi Staf
Gambar 4.2.
Organisasi Staf
b. Staf penasihat
Tugasnya memberi nasihat atau pertimbangan kepada manajer lini.
Nasihat atau pertimbangan ini dapat diubah, diterima, atau ditolak oleh
manajer lini. Tugas staf penasihat adalah meyakinkan manajer lini bahwa
gagasan atau perimbangannya penting, dapat dipertanggungjawabkan dan
sifatnya (kadang-kadang) mendesak supaya dilaksanakan oleh manajer.
Nasihat atau pertimbangan tidak banyak manfaatnya, kecuali bila nasihat dan
pertimbangan tersebut dapat digunakan.
c. Staf pelayanan
Tugas atau wewenang staf pelayanan bagi manajer adalah melakukan
serangkaian kegiatan yang sifatnya terpisah dari pekerjaan lini. Staf
pelayanan dalam kegiatannya mengambil keputusan penting tidak hanya bagi
unitnya sendiri, tetapi dapat lebih luas yaitu menyangkut berbagai
kepentingan organisasi. Pelaksanaan apa yang sudah diputuskan yang
menyangkut dan berguna bagi kepentingan organisasi, staf pelayanan dapat
menggunakan wewenang lini yang berada di luar unitnya. Contoh dari
wewenang staf pelayanan adalah staf pelayanan untuk bidang penelitian dan
pengembangan (research and development service staff).
d. Staf pengawasan
Wewenang staf pengawasan adalah melakukan tindakan pengawasan
atas unit-unit yang berada dalam satuan organisasi secara langsung atau tidak
langsung. Sifat pengawasan ini sangat menonjol bagi kegiatan organisasi
yang telah berkembang luas, yang mempunyai satuan operasi dengan
perwakilan-perwakilan di daerah.
Tanpa ada satu sistem atau tindakan pengawasan yang memadai, usaha
organisasi akan banyak kehilangan informasi dan finansial (uang) karena
pekerjaan tidak dapat diikuti sampai pada tingkat apa yang terjadi, lama-
kelamaan organisasi akan menjadi lemah dan ambruk.
Pemeriksaan atau pengawasan atas kegiatan penjualan di daerah, atas
jumlah dan mutu barang yang diproduksi, atas pembukuan, dan sebagainya
merupakan kegiatan pokok untuk memelihara kegiatan organisasi agar sehat
dan dinamis.
4.28 Asas-Asas Manajemen
e. Staf fungsional
Wewenang staf fungsional menyangkut kegiatan yang bersifat khusus
(spesialisasi). Contoh dari kegiatan yang dilakukan oleh staf fungsional
misalnya, membantu manajer lini pada bidang produksi (the assistant staff to
the production manager), atau pada bidang pemasaran, atau pada bidang lain
yang secara fungsional perlu bagi pencapaian tujuan organisasi.
f. Staf pribadi
Staf pribadi memiliki wewenang staf yang terbatas, yaitu hanya
membantu pimpinan dalam mengatasi pekerjaan yang sifatnya tertentu dan
tidak dapat mempergunakan wewenang lini yang berada di luar unitnya.
Dengan bantuan staf pribadi tersebut, manajer lini mengatasi:
1) menumpuknya pekerjaan yang perlu diproses untuk diselesaikan;
2) berbagai persoalan teknis yang amat rinci di luar bidang keahliannya;
3) berbagai kontak hubungan organisasi baik di dalam maupun di luar;
4) persoalan kepemimpinan dan hubungannya dengan bawahan;
5) promosi bagi pegawai senior atau yang telah berpengalaman;
6) memberikan latihan jabatan yang diperlukan bagi tenaga muda yang
dinamis.
Semua tugas itu dilakukan oleh staf pribadi yang disebut berikut ini.
1) Pembantu untuk manajer atau Staf Pembantu.
Istilah pembantu untuk manajer atau the assistant to manager harus
dibedakan dengan the assistant manager. Yang disebut the assistant
manager adalah manajer lini yang melaporkan kegiatan atau tugasnya
kepada manajer di atasnya. Ini termasuk dalam susunan organisasi
wewenang lini.
2) Staf Umum
Istilah ini sangat umum digunakan dalam dinas militer, sedangkan dalam
organisasi perusahaan sangat jarang digunakan atau tidak umum. Staf
umum merupakan suatu kelompok yang terkoordinasi dan bekerja untuk
atasannya. Sebagaimana kesatuan staf yang mempunyai wewenang
dengan berbagai tipe maka staf umum juga mempunyai wewenang
sebagai penasihat, sebagai pelayanan (umumnya dalam hal menerima
dan menyampaikan informasi), sebagai pengawas ataupun sebagai staf
fungsional, yang semua dilakukan melalui atasannya. Mereka bertindak
ISIP4111/Modul 4 4.29
Direktur
Sekretariat
Sekretariat –
Staf Direktur
Staf Direktur
Kasi 1
Wilayah 1 Wilayah 2
Gambar 4.3.
Organisasi Lini dan Staf
Bila terdapat wewenang staf dan lini berada dalam suatu organisasi maka
organisasi tersebut dinamakan organisasi staf dan lini. Dengan demikian,
untuk jalur lini terbentang hubungan wewenang langsung dari atas ke bawah,
mulai dari pucuk pimpinan sampai pada tingkat pimpinan paling bawah. Di
samping itu, ada jalur staf yang sifat kedudukannya membantu manajer lini
dalam berbagai bidang kegiatan khusus (spesialisasi). Organisasi Staf dan
4.30 Asas-Asas Manajemen
LAT IH A N
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 3
Kegiatan Belajar 4
A. STRUKTUR ORGANISASI
a. produksi;
b. pemasaran/penjualan;
c. biaya (keuangan).
B. DEPARTEMENISASI
1. Fungsi
Adalah upaya penggolongan atas kegiatan-kegiatan berdasarkan fungsi
yang berkaitan atau kegiatan yang sejenis/serupa.
Contoh: dari dasar kegiatan fungsi produksi, penjualan, dan keuangan
muncul penggolongan berikutnya, seperti: untuk fungsi produksi muncul
permesinan dan penelitian; dari fungsi penjualan muncul periklanan, manajer
penjualan dan promosi penjualan, demikian seterusnya. Contoh lain dalam
suatu pabrik di bagian plant manager dapat muncul di bawahnya, antara lain
manajer enginering, manajer akunting, manajer untuk manufaktur, manajer
untuk SDM, dan manajer pembelian.
2. Produk
Adalah upaya penggolongan atas kegiatan berdasarkan produk.
Contoh pada Department Store penggolongan untuk barang-barang yang
dijual adalah berdasarkan produk-produk yang dihasilkan oleh
perusahaan/industri. Contoh lain dari Bank komersial dengan penggolongan
khusus bagian pinjaman (loans) dan seterusnya.
3. Wilayah
Adalah upaya penggolongan atas kegiatan-kegiatan berdasarkan wilayah.
Misalnya bagian penjualan dibagi menjadi wilayah Barat, Timur, dan Utara.
ISIP4111/Modul 4 4.37
4. Pemakai
Adalah penggolongan atas kegiatan berdasarkan pemakainya. Contoh
pada bagian penjualan untuk produk tertentu, pemakainya adalah meliputi
pedagang, instansi pemerintah, pabrik, atau yang lainnya.
5. Proses
Adalah upaya penggolongan atas banyak kegiatan berdasarkan proses.
Contohnya adalah pada produk logam yang terbagi menjadi bagian
penempaan, pengelasan, dan bagian penghalusan. Prosesnya dapat bersifat
seri, sejajar, dan perakitan.
6. Satuan Tugas
Adalah upaya menggolongkan kegiatan yang ada berdasarkan pada
satuan tugas. Misalnya dalam suatu proyek X, penyelesaiannya dilakukan
oleh satuan tugas A, B, C, dan D, dan seterusnya. Setiap satuan tugas,
menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesialisasinya masing-masing.
7. Matriks
Adalah upaya penggolongan kegiatan kerja berdasarkan kombinasi
fungsi antara yang sifatnya teknis dan nonteknis, di mana paduannya ditandai
dengan huruf/angka.
Konsep baru ini tidak saja mengutamakan segi teknis tinggi, tetapi juga
dengan manajemen tingkat tinggi, dan menempatkan dua pengawas menurut
spesialisasinya dan bekerja secara serempak (simultaneously),
Pada bagian terdahulu, sudah dikemukan berbagai cara untuk
menempatkan kegiatan yang sifatnya khusus (a specific activity) di dalam
struktur organisasi yang khusus. Langkah-langkah berikut juga merupakan
contoh yang dapat dilakukan dalam rangka melakukan departemenisasi,
yaitu:
a. Menempatkan kegiatan dalam satuan yang sering dipergunakan
Upaya ini dapat memudahkan pengawasan dan menjaga kelancaran
kerja. Contoh pada bagian permesinan (engineering). Bila lebih banyak
melayani kebutuhan pemakai, lebih baik ditempatkan di bagian
penjualan agar mudah mengontrol kondisi kegiatan kerjanya dalam
melayani kebutuhan pemakai, sebaliknya bila kegiatan hanya untuk
melayani rangkaian kegiatan produksi internal maka lebih baik
ditempatkan di bagian lain yang tepat misalnya bagian produksi.
4.38 Asas-Asas Manajemen
1. Panitia (Committee)
Panitia adalah pendukung dan merupakan bagian dari bentuk susunan
organisasi dan pola organisasi yang sudah ada. Panitia dapat berada pada tiap
tingkat organisasi, membantu dalam berbagai bidang dengan nama yang
berbeda-beda dan dengan sebutan yang secara luas diterima oleh para
manajer. Panitia dapat dirumuskan sebagai suatu badan yang orang-orangnya
dipilih atau ditunjuk (dibentuk) untuk bertemu dan berdiskusi mengenai
berbagai persoalan yang dibawa ke dalam organisasi.
Panitia memiliki susunan organisasi tersendiri dengan batas-batas
tertentu dan tugasnya membantu pimpinan organisasi dalam berbagai tingkat
dan berbagai kepentingan. Panitia diperlukan karena alasan sebagai berikut.
a. Adanya interaksi antaranggota yang akan memberikan hasil yang lebih
baik dalam kelompok dibandingkan bila dilakukan antarindividu.
b. Kompleksitas organisasi dengan berbagai fungsinya dan ragam tingkatan
organisasi memerlukan pertukaran informasi secara periodik.
c. Memberi kesempatan berbagai ahli dan kalangan ilmuwan untuk
memusatkan perhatian pada masalah khusus yang ada dalam perusahaan.
d. Membantu mengoordinasikan berbagai kegiatan operasional.
e. Mencegah timbulnya banyak wewenang yang diberikan kepada manajer.
f. Memberikan pelayanan dalam bentuk motivasi yang diperlukan dalam
menggiatkan kerja yang lebih optimal.
g. Promosi pendidikan bagi para anggota ke taraf yang lebih tinggi.
pautnya dengan seluruh kegiatan yang hendak dilaksanakan. Hal lain yang
menonjol yang menjadi syarat adalah efektif karena semua yang dilakukan
untuk mencapai tujuan organisasi dapat dilakukan dengan baik.
Panitia sebaiknya tidak berjumlah terlalu banyak karena akan
mempersulit pengambilan keputusan bila anggotanya terlalu banyak.
Pimpinan panitia memiliki kedudukan kunci karena darinya diharapkan dapat
menyelesaikan persoalan yang rumit, dan dapat sebagai penyeimbang dari
kelemahan atau sifat menonjolkan diri yang berlebihan dari anggotanya.
2. Dewan Komisaris
Dewan komisaris dibentuk berdasarkan anggaran dasar suatu
perusahaan, dari sini diperoleh legalitas, kekuasaan, dan wewenang untuk
mengendalikan perusahaan dalam arti yang luas. Dewan biasanya terdiri dari
kelompok, jadi keputusan dewan direksi adalah keputusan kelompok
(bersama).
Jumlah anggota dewan komisaris bervariasi berkisar antara 5 sampai 15
orang. Bila anggota dewan terlalu besar, akan sulit dalam mengambil
keputusan karena akan terjadi perdebatan yang panjang dan pembahasan
yang berlarut-larut. Sejumlah anggota dewan menetapkan keputusan-
keputusan yang menyangkut kehidupan perusahaan. Garis besar keputusan
dewan komisaris menyangkut empat hal, yaitu:
a. menetapkan tujuan;
b. memilih manajer puncak;
c. menyusun anggaran perusahaan;
d. melakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap jalannya perusahaan.
khusus dan menyangkut satu atau lebih dari fungsi-fungsi manajemen yang
mendasar. Misalnya mereka dapat ditemukan di bidang perencanaan dengan
khusus pembuat kebijaksanaan atau di bidang perundang-undangan atau pun
spesialisasi untuk formulasi tujuan perusahaan.
Pada umumnya kelompok eksekutif ini tidak mempunyai bawahan
langsung dalam struktur organisasi dan tidak diberikan kekuasaan untuk
mengambil keputusan yang bersifat menentukan jalannya perusahaan.
Mereka bertindak secara kolektif dan salah seorang mewakili mereka dalam
struktur organisasi yang ada.
Penggunaan tenaga kelompok eksekutif di perusahaan semakin
meningkat, tidak saja pada pengambilan keputusan, tetapi juga dalam
menangani masalah-masalah di lapangan secara operasional.
LAT IH A N
R A NG KU M AN
TES F OR M A T IF 4
Daftar Pustaka
Dale, Ernest. (1969). Management Theory & Practice. New York: Mc. Graw
Hill Company.
Laman
http://management.about.com/cs/generalmanagement/a/Management101.htm
Modul 5
PEN D A HU L UA N
Kegiatan Belajar 1
4. Keinginan untuk hidup bebas, tidak tergantung pada orang lain atau
kekangan orang lain, keinginan untuk percaya pada kemampuan sendiri
(esteem needs). Kebutuhan akan status, kehormatan pengakuan oleh
lingkungan, gengsi, sukses, kedudukan setinggi-tingginya, keahlian, dan
5.10 Asas-asas Manajemen
LAT IH A N
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 1
6) Salah satu ciri kelompok yang mempunyai keterikatan kuat adalah ....
A. anggota-anggotanya ke luar masuk silih berganti
B. tindakan-tindakan kelompok adalah lebih rasional dibandingkan
tindakan individu
C. sering terjadi perbedaan antara anggota-anggotanya
D. mendapat dukungan penuh dan berkesinambungan dari anggota-
anggotanya
Kegiatan Belajar 2
Kepemimpinan (Leadership)
B. PEMIMPIN
Dalam segala hal pemimpin mempunyai tugas dan tujuan yang harus
diselesaikan. Seorang pemimpin harus mengesampingkan kepentingan
pribadinya sebagai pengorbanan untuk mencapai maksud tersebut. Dengan
perkataan lain, seorang pemimpin adalah untuk organisasi yang umumnya
harus mendahulukan kepentingan organisasi pada saat-saat tertentu.
Pentingnya alasan tadi agar pemimpin tahu dengan jelas ke mama tujuan
organisasi dan bagaimana cara untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam
melaksanakan ini pemimpin mengutarakan tujuan organisasi secara
gamblang/jelas dan penuh keyakinan untuk menunjukkan kepada
pengikutnya demi kepentingan organisasi dan cara yang terbaik untuk tujuan
yang hendak dicapai.
Seorang pemimpin haruslah memimpin, tetapi tidak memaksa.
Pemimpin mendorong pengikutnya untuk mencapai target setinggi mungkin,
walaupun mereka tidak percaya dapat mencapainya. Pemimpin mengetahui
karakter dari setiap pengikutnya, mengetahui apa hak mereka agar berusaha
dengan sungguh-sungguh, dan mau menjalankan sesuai dengan
bimbingannya.
Pemimpin mempunyai kemampuan untuk membangunkan emosi sama
baiknya dengan penggunaan kekuatan rasional dari para pengikutnya. Dalam
kenyataan, pemimpin kadang-kadang lebih bersifat emosional daripada
bersifat rasional. Pemimpin memahami ini dan mencari/berusaha untuk
menggugah emosi secara alami dari para pengikutnya untuk diubah menjadi
dedikasi/pengabdian para pengikutnya dalam mencapai tujuan-tujuan
organisasi mereka.
5.18 Asas-asas Manajemen
Tabel 5.1.
Sifat Pemimpin dan Bukan Pemimpin
C. MODEL KEPEMIMPINAN
Gambar 5.1.
Model Kepemimpinan
ISIP4111/MODUL 5 5.19
Gambar 5.2.
Variabel-variabel yang Mempengaruhi Kepemimpinan
Tabel 5.2.
Ciri-ciri Tipe dan Gaya Kepemimpinan
Gambar 5.3.
The Managerial Grid dari Blake & Houton
G. TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN
kondisi kerja mereka serta mendorong timbulnya ide baru para pengikutnya.
Pemimpin memberikan gambaran umum pengelolaan pekerjaan serta
memberanikan para bawahannya untuk menggunakan kreativitas dan inisiatif
mereka dalam menangani pekerjaan mereka yang terperinci. Dalam
pengambilan keputusan, pemimpin memasukkan pula pertimbangan atau
pendapat/opini pengikutnya, bahkan memberi pujian bagi pendapat yang
brilian.
Teori ini disamakan dengan teori peran serta/partisipasi (participative
theory), yang tindakan pemimpinnya dapat merangsang atau memberikan
pengikutnya untuk berpartisipasi di dalam mempertimbangkan kebijaksanaan
yang dimuat. Yang lain menyebutnya dengan teori kepemimpinan demokrasi
karena adanya asas demokrasi dengan ketentuan yang berdasarkan mayoritas
atau suara terbanyak. Dengan perkataan lain, teori ini memperlihatkan bahwa
sebagai manusia yang memiliki persamaan sosial dan menghargai
pengetahuan serta pemikiran-pemikiran mereka. Pendukung teori ini
berkeyakinan bahwa dengan adanya bantuan dari pengikutnya yang
diperlakukan sebagai manusia yang memiliki martabat dan hak masing-
masing akan membuat terjadinya kerja sama, produktivitas dan memuaskan
para pegawai. Pemimpin akan diterima dan penjelasan tindakannya diakui,
lebih jauh kewenangan tunggal akan ditolak dan hak-hak khusus dapat
diperkecil.
Penentang dari supportive theory menolak pengaruh kelompok dalam
pengambilan keputusan karena dapat menimbulkan kebingungan atau
ketidakpastian, pembuangan waktu yang besar, dan memperlemah keputusan.
Lebih jauh mereka mengemukakan bahwa martabat dan hak dapat saja
dipertahankan tanpa harus memberikan kegiatan manajerial pada mereka
yang bukan anggota manajerial. Di samping itu, mereka mengganggu badan
usaha tradisional yang pemiliknya sendiri menentukan keputusan.
LAT IH A N
R A NG KU M AN
TES F OR M A T IF 2
10) Kekuasaan yang didapat bukan secara organisatoris, tetapi lebih berdasar
(individu) adalah ....
A. referensi dan expert power
B. expert power, legitimate power, dan coercive power
C. coercive power, reward power, dan legitimate power
D. refernsi power, reward power, dan expert power
Kegiatan Belajar 3
P elaksanan fungsi aktuasi oleh para manajer secara baik tidaklah dapat
dilepaskan dari hal-hal yang menyangkut: penilaian, pengembangan, dan
kompensasi. Masalah atau hal-hal ini cukup penting karena berkaitan erat
dengan diri manajer di dalam melakukan tugasnya, terutama yang
menyangkut motivasi di dalam pelaksanaan pekerjaannya atau tanggung
jawabnya selaku seorang manajer. Penilaian, di samping untuk mengetahui
sejauh mana sesuatu yang dikerjakannya selama ini telah sesuai dengan yang
diharapkan oleh organisasi, juga memberikan kesempatan bagi manajer untuk
lebih memahami tipe atau bentuk manajemen yang diinginkan untuk
dikembangkan oleh organisasinya. Di samping itu, lebih jauh lagi seorang
manajer akan tertarik pula dengan kompensasi yang diperolehnya atau akan
diperolehnya apabila penilaian serta pengembangan dirinya telah sesuai
dengan yang diharapkan oleh organisasi; atau dengan kata lain, ia ingin
mengetahui berapa besar kompensasi (imbalan) yang dapat diperoleh apabila
ia dapat mencapai hasil yang berhubungan dengan pekerjaannya untuk
melaksanakan fungsi-fungsi manajemen selaku seorang manajer.
1. Tujuan Penilaian
Ada dua alasan penting dalam hal memberikan suatu penilaian
kecakapan, yaitu berikut ini.
a. Untuk menilai pekerjaan seorang manajer saat ini.
Tujuannya adalah untuk mengetahui kekuasaan dari eksekutif dan
sebagai dasar untuk membuat tujuan penilaian lain karena jika pada
masa yang akan datang terdapat jabatan yang harus diisi, maka
pekerjaannya saat ini akan menentukan penilaian yang dibutuhkan untuk
pengisian jabatan tersebut.
seorang supervisor (pengawas) saja tidak dapat melakukan tugas ini. Untuk
itu, biasanya dipilih seorang yang dilatih secara khusus untuk menilai yang
kemudian melakukan tugasnya sebagai penilai. Untuk dapat memberikan
penilaian yang akurat amatlah sulit, tetapi setidaknya, seorang penilai harus
dapat memberikan penilaiannya seobyektif mungkin. Objektivitas dari
seorang penilai, bagaimanapun tidak akan pernah lepas dari pengaruh nilai
yang dianutnya. Oleh karena itu, pada tingkat tertentu sering kali dikatakan
bahwa kecakapan (performance) dari seorang bawahan, akan dicerminkan
oleh konsep mengenai kecakapan yang diakui oleh penilai yang tentunya
sangat tergantung pada kepribadian penilai. Pada beberapa organisasi,
umumnya kriteria yang digunakan untuk memberikan penilaian adalah:
a. pengetahuan mengenai pekerjaan;
b. pertimbangan (judgment);
c. kreativitas;
d. inisiatif;
e. cara mengemukakan sesuatu;
f. stabilitas.
B. PENGEMBANGAN MANAJER
sehingga dapat dilihat kelompok mana yang paling cepat dan efektif
dalam membuat keputusan ini. Biasanya keputusan itu berhubungan
dengan analisis biaya.
5. In Basket Exercise
Metode ini merupakan suatu tipe dari simulasi bisnis. Di sini, para
trainee diminta untuk melakukan peranan sebagai seorang manajer.
Permainan atau kegiatan yang dilakukannya itu akan mengikuti petunjuk
yang diberikan melalui informasi atau surat yang disampaikan dalam
sebuah keranjang, yang kemudian masing-masing peserta diminta untuk
membuat suatu keputusan. Biasanya latihan ini dilakukan menurut waktu
tertentu.
1. Lectures (kuliah)
Metode ini bisa bersifat efektif dan merangsang atau bahkan sebaliknya.
Hal ini amat tergantung pada struktur dan subyek yang dibawakan.
Pemberian kuliah ini merupakan suatu cara penyampaian informasi
dalam waktu yang relatif singkat.
B. KOMPENSASI (IMBALAN)
Hal lain yang juga turut berperan dalam terlaksananya fungsi aktuasi
adalah adanya imbalan yang berupa upah/gaji atau yang biasa dikenal dengan
kompensasi. Masalah kompensasi ini dianggap cukup bahkan sering
dianggap lebih efektif untuk membangkitkan minat seseorang ataupun
membuat seseorang mau bekerja dengan baik bagi kepentingan perusahaan.
Walaupun disadari pula bahwa tidak semua orang akan mau melaksanakan
pekerjaan hanya semata-mata untuk mendapatkan upah/gaji saja. Oleh karena
itu, agar kompensasi ini dapat memberikan suatu nilai motivasi pada anggota
manajemen, haruslah mempunyai dasar-dasar pertimbangan sebagai berikut.
1. Tujuan dari kompensasi yang tinggi haruslah didasarkan atas adanya
persetujuan dan pengertian yang tinggi juga di antara perusahaan dengan
individu yang bersangkutan.
2. Manajer harus merasa yakin bahwa tenaga dan keahliannya akan
mendorong tercapainya tujuan serta peningkatan kecakapannya akan
dibahas dengan kompensasi yang lebih besar.
3. Manajer percaya bahwa ia mampu serta akan meningkatkan hasil usaha
yang diraihnya saat ini; dan kemajuannya itu diraih menurut
kemampuannya.
5.42 Asas-asas Manajemen
Ketiga hal di atas saling berhubungan satu sama lain karena besarnya
perusahaan akan mengakibatkan lebih banyak pembuatan keputusan. Juga
perusahaan yang besar biasanya memperoleh keuntungan yang lebih besar
dibandingkan dengan perusahaan yang kecil/lebih kecil, dan jenis/macam
industrinya dalam hal ini akan merupakan ciri bagi pemberian upah yang
lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang lain.
Pada dasarnya, kompensasi bagi seorang manajer diberikan didasarkan
pada:
a. waktu bekerjanya (pencurahan waktunya);
b. kecakapannya;
c. kombinasi antara pencurahan waktu dan kecakapannya.
Sebagai contoh:
a. pemberian yang diberikan pada seorang manajer hanya berdasarkan
waktu kerja, berupa gaji yang diberikan kepada seorang direktur/manajer
yang melaksanakan suatu penilaian;
b. pemberian yang diberikan kepada seorang manajer berdasarkan
kecakapannya, berupa premi yang diberikan kepada seorang manajer
penjualan karena keberhasilannya dalam meningkatkan jumlah
penjualan;
c. kompensasi yang diberikan atas dasar waktu dan kecakapan seorang
manajer, misalnya seorang manajer yang melakukan penelitian akan
mendapat insentif tambahan jika pekerjaannya berhasil dengan baik.
2. Gaji Pokok
Umumnya, kompensasi/imbalan keseluruhan adalah merupakan gaji
pokok ditambah dengan tunjangan atau keuntungan lain sesuai dengan
keadaan (hasil yang dicapai) oleh manajer dengan beberapa pertimbangan
seperti tingkat inflasi, biaya hidup, dan sebagainya. Pada umumnya,
penentuan imbalan keseluruhan haruslah meliputi hal-hal sebagai berikut.
a. Gaji tunai.
b. Asuransi jiwa dari perusahaan.
c Pensiun yang akan diterima.
d. Penangguhan kompensasi.
yang cukup efektif dari suatu insentif. Contoh: seluruh manajer pada PT. A
mendapat 15% dari keuntungan perusahaan setiap tahunnya, sedangkan
komisi diberikan pada manajer penjualan sebesar 1% dari volume penjualan
yang berhasil dijualnya.
LAT IH A N
Mengerjakan latihan perlu, sebab ini merupakan suatu cara belajar yang
sungguh-sungguh. Dengan demikian, Anda akan mengetahui perkembangan
dan kemajuan dari diri Anda sendiri. Latihan di atas dapat Anda kerjakan
dalam Buku Kerja yang sudah disediakan. Bila Anda telah menguasai materi
Kegiatan Belajar 3, mulailah dengan mengerjakan latihan. Bila Anda ragu-
ragu membuat tugas ini, lebih baik Anda baca lagi dan pelajari lagi materinya
sehingga Anda benar-benar pasti bahwa segala sesuatunya telah Anda
pahami. Barulah Anda mengerjakan latihan dengan sungguh-sungguh!
Selamat bekerja!
5.46 Asas-asas Manajemen
R A NG KU M AN
Masalah-masalah mengenai penilaian, pengembangan, dan
kompensasi mempunyai peranan serta pengaruh yang besar dalam
rangka pelaksanaan fungsi aktuasi sebagai salah satu fungsi manajemen.
Semuanya itu akan dapat dirasakan oleh semua anggota dari semua
tingkatan yang ada pada manajemen, karena jika syarat-syarat, kriteria-
kriteria dari penilaian (evaluating) yang ada dipenuhi, kemudian metode-
metode/media-media dari pengembangan (developing) dilaksanakan dan
masalah-masalah yang ada dalam pertimbangan/kebijaksanaan,
pemberian/penetapan kompensasi diperhatikan maka tercapainya atau
meningkatnya motivasi yang tinggi dari anggota manajemen untuk
mencapai tujuan perusahaan dapat dilihat dan dirasakan.
TES F OR M AT IF 3
C. Kedua-duanya.
D. Hal yang sifatnya nonfinansial kurang terlihat manfaatnya.
10) Pada umumnya, pemberian bonus oleh perusahaan pada anggotanya atau
para manajer merupakan ....
A. suatu keharusan/kewajiban perusahaan
B. tidak diharuskan, tetapi dianjurkan
C. tidak perlu diberikan
D. A, B, dan C tidak benar
Tes Formatif 1
1) A. Aktuasi merupakan salah satu fungsi manajemen yang dimaksudkan
untuk dapat mewujudkan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Untuk
tercapainya, maksud ini maka penciptaan kerja sama, pengarahan
semangat, tekad, dan kemampuan kerja anggota suatu perusahaan
menjadi faktor utama yang sangat penting. Faktor-faktor ini
merupakan dasar dari tercapainya tujuan. Sebagai akibatnya, faktor-
faktor inilah yang menjadi tekanan utama dari fungsi aktuasi.
2) B. Pelaksanaan fungsi aktuasi ditujukan pada faktor MANUSIA dan
bukan pada faktor-faktor MESIN ataupun faktor-faktor lain yang
bersifat fisik. "Tercapainya kerja sama" merupakan salah satu bukti
yang paling nyata untuk mewujudkan bahwa pelaksanaan fungsi
aktuasi berpusat pada sumber daya manusia. Atau juga adanya
konsep "penumbuhan motivasi" yang merupakan bagian dari proses
pelaksanaan aktuasi mempertegas bukti bahwa lingkup kegiatan
aktuasi memang berpusat pada pengelolaan dan pengembangan
sumber daya manusia.
3) C. Sumber daya manusia merupakan "modal dasar" dari suatu
perusahaan. Berdasarkan sumber daya manusia inilah sumber-
sumber daya lainnya dapat dikelola dan dikembangkan. Karena
tugas pengembangan dan pengelolaan sumber daya manusia
merupakan wewenang dari fungsi aktuasi, maka jelaslah bahwa
keberhasilan pelaksanaan fungsi aktuasi akan diukur dari
berkembang tidaknya sumber daya manusia yang ada dalam
perusahaan tersebut.
4) B. Dengan menguasai ilmu tingkah laku, seorang manajer akan mampu
untuk menetapkan kebijaksanaan dan tindakan yang sesuai (tidak
bertentangan) dengan keinginan ataupun kepentingan anggota-
anggota lainnya. Dalam pelaksanaan fungsi aktuasi, adanya
kebijaksanaan dan tindakan yang sejalan dengan keinginan anggota
lainnya adalah sangat penting karena semua ini akan memudahkan
terciptanya kerja sama, kesatuan tekad, dan sebagainya.
5) C. Tindakan manusia pada umumnya ditujukan untuk memenuhi
kebutuhannya. Salah satu dari kebutuhan-kebutuhan ini adalah
5.50 Asas-asas Manajemen
Tes Formatif 2
1) A. Karena referent power merupakan kekuasaan yang didasarkan pada
pengenalan/pengakuan dari pengikutnya di mana pemimpin sangat
dihargai dan dikagumi oleh para pengikutnya. Hal ini dapat terjadi
karena orang tersebut mempunyai kekuatan pribadi dan bakat.
ISIP4111/MODUL 5 5.51
Tes Formatif 3
1) D. Penilaian penting bagi semua anggota dan tingkatan dalam
manajemen sehingga berarti itu menyangkut perusahaan, manajer
bawahan (lihat uraian materi), karena dengan adanya penilaian para
anggota manajemen mengetahui di tingkatan mana ia berada serta di
bidang mana ia dapat mengembangkan kecakapannya, hal tersebut
tentu akan memajukan kegiatan perusahaan.
2) B. Karena supervisor biasa (pengawas), serta para manajer juga sudah
mempunyai tugasnya masing-masing menurut bidangnya, sehingga
jika ditambah dengan pekerjaan masalah penilaian tidak akan dapat
ditangani malah mungkin dapat mengakibatkan timbulnya
kekacauan. Untuk itu, harus ada orang yang secara khusus untuk
melaksanakannya.
3) C. Michael J. Jucius (lihat kembali keterangan mengenai kriteria
penilaian yang digunakan).
4) C. Penilaian wawancara jika dilakukan menurut syarat-syaratnya maka
manfaatnya akan dirasakan oleh bawahan dan atasan sendiri (lihat
uraian materi mengenai keuntungan-keuntungannya).
5) D. Karena media pengembangan seperti lectures tidak melibatkan
secara langsung personalnya untuk dilatih menurut keadaan yang
sebenarnya (tidak melakukan peranannya secara langsung).
6) C. Diajukan oleh G.R. Terry.
7) C. Karena trainee di sini diberikan kesempatan berupa tugas khusus
yang harus dilakukannya, sehingga ia dapat melihat kemampuan dan
kecakapannya (lihat dan bedakan dengan role plain).
ISIP4111/MODUL 5 5.53
Daftar Pustaka
Ernest Bale. (1972). Management Theory & Practice. New York: Mc Graw
Hill Book Company.
Pengawasan sebagai
Salah Satu Fungsi Manajemen
Prof. Dr. H. Rusli Ramli, M.S.
PEN D A HU L UA N
Setelah memelajari modul ini, Anda dapat mengerti tentang apa dan
bagaimana fungsi pengawasan (controlling) sebagai salah satu fungsi
manajemen.
Setelah membaca modul ini, Anda diharapkan dapat:
1. menjelaskan pentingnya pengawasan dalam manajemen;
2. mengidentifikasi teknik dan cara-cara pengawasan;
3. mengidentifikasi beberapa hal yang dapat memengaruhi pelaksanaan
pengawasan;
4. membedakan berbagai jenis pengawasan.
ISIP4111/MODUL 6 6.3
Kegiatan Belajar 1
A. PENGERTIAN PENGAWASAN
Tabel 6.1
Contoh Pengawasan pada Semua Tingkat Manajemen
D. PROSES PENGAWASAN
Gambar 6.1.
Proses Pengawasan
ISIP4111/MODUL 6 6.7
Gambar 6.2.
Pengaruh Umpan Balik Pengawasan sebagai Sistem
E. MENGUKUR HASIL
Untuk mendapatkan data hasil saat kini dilakukan dengan tiga cara
sebagai berikut.
1. Pengamatan Langsung
Maksudnya melihat dari dekat kegiatan dan mencari tahu apa yang
sedang dilakukan, seperti mutu, jumlah kerja, dan sikap pekerja. Cara ini
dapat memberikan gambaran langsung apa yang sedang terjadi di lapangan,
sehingga dapat menimbulkan rasa kepuasan tertentu. Cara ini sangat
membantu dalam mengecek dan melaporkan hal-hal yang bersifat tidak
nyata. Tetapi, di lain pihak pengawasan dengan pengamatan pribadi
mempunyai pula kelemahan karena tidak dapat memberikan nilai kuantitas
secara akurat, dan informasinya bersifat relatif umum dan luas, memakan
waktu, dan mengganggu pekerjaan eksekutif lainnya. Di samping itu,
mungkin dengan pengamatan langsung menimbulkan ketidaksenangan
karyawan. Mereka merasa seperti tidak dipercayai.
2. Laporan Lisan
Biasa dilakukan dengan cara mengadakan serangkaian wawancara atau
mengadakan pertemuan kelompok untuk mengadakan diskusi informal. Cara
ini biasa dilakukan terhadap tenaga-tenaga penjualan pada hari terakhir
kegiatan untuk mengetahui masalah yang dihadapi petugas dari reaksi-reaksi
langganan. Cara ini sering disertai degan cara pengamatan langsung dan
menghadapkan langganan untuk mengecek atau memperjelas laporan
tersebut.
Laporan lisan juga merupakan semacam pengamatan langsung, karena di
dalam laporan lisan pimpinan bisa melihat sendiri reaksi wajah pelapor, bisa
mendengarkan nada suaranya, dapat memperoleh evaluasi umum mengenai
hasil yang dicapai dari petugas tersebut, dan bisa menanyakan langsung kalau
ada hal-hal yang belum jelas. Cara ini lebih baik dan lengkap kalau
dibandingkan dengan cara pengamatan langsung.
ISIP4111/MODUL 6 6.9
3. Laporan Tertulis
Cara pengawasan ini biasa dilakukan, terutama pada perusahaan-
perusahaan besar. Dengan cara ini dapat diperoleh data lengkap dan dapat
dipakai metode statistik. Data yang diperoleh dapat disimpan lama untuk
diadakan studi perbandingan di masa mendatang. Cara ini juga biasanya
dilengkapi dengan laporan lisan dan pengamatan langsung
Ada beberapa bentuk laporan tertulis. Ada yang berbentuk deskriptif, ada
yang berbentuk statistik, beberapa mencakup bidang kegiatan terbatas,
sedangkan yang lain meliputi seluruh organisasi.
Berikut ini diberikan contoh bentuk laporan di suatu pabrik.
Tabel 6.2
Laporan Hasil Kerja
Keterangan:
Data ini belum ditambahkan dengan jumlah buruh yang bekerja dan
jumlah jam yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya per bagian. Dari hasil
data tersebut dapat dilihat bahwa jumlah yang diterima di suatu bagian tidak
sama dengan jumlah unit yang dihasilkan oleh bagian sebelumnya, karena
data tersebut hanya berlaku untuk unit yang bersangkutan dan ada unit yang
belum diserahkan ke bagian berikutnya. Laporan ini biasa dibuat secara
periodik menurut keperluan.
6.10 Asas-asas Manajemen
Kegiatan ini merupakan kegiatan menilai hasil yang dicapai. Kalau ada
hasil berbeda antara yang dicapai dengan standar yang ditentukan, harus
diputuskan pemecahan mana yang akan dilakukan. Tetapi harus diingat
bahwa ada derajat perbedaan antara penyimpangan yang tak berarti dengan
penyimpangan yang relatif berarti. Untuk menentukan apakah penyimpangan
tersebut berarti atau tidak, tergantung pada manajer sendiri setelah dia
menganalisis dan menilai hasilnya.
Dalam menentukan penyimpangan dapat dimintakan bantuan seperti
mengetahui tentang umpan balik (informasi) yang masuk dan atau meminta
pendapat dari mereka yang melaksanakan pekerjaan. Di samping itu,
diperhatikan juga data yang tidak bisa dikontrol. Semuanya itu untuk
mendapatkan data yang lebih mendekati kenyataan.
Dalam membandingkan hasil dengan standar yang ditentukan akan lebih
menghemat waktu, kalau manajer cukup memperhatikan pada hal-hal yang
berbeda saja. Ini merupakan exception principle (prinsip pengecualian).
Dengan melihat pada hal-hal yang berbeda saja, maka perhatian diteruskan
untuk mencari tahu penyebabnya.
Mirip dengan prinsip pengecualian adalah kegiatan pengawasan dengan
memperhatikan hanya pada pembanding kunci (key points). Beraneka ragam
kegiatan lain dalam perusahaan tidak perlu diperhatikan. Pembanding kunci
tersebut akan berbeda untuk setiap jenis perusahaan. Dalam melihat
pembanding kunci tersebut tidak boleh dilupakan bagian lain yang berkaitan
dengannya.
pandangan baru terhadap kebijakan yang ada, atau perubahan dalam prosedur
ataupun cara baru mengecek hasil yang ada.
Cara mendapatkan hasil terbaik, perbaikan penyimpangan harus disertai
dengan tanggung jawab dari individu. Satu tugas dan satu tanggung jawab
merupakan kebijakan terbaik yang perlu untuk mendapatkan hasil yang
memuaskan.
I. PENGAWASAN AWAL
J. HASIL-HASIL MANAJEMEN
LAT IH A N
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 1
3) Ada suatu pengawasan cara lain yang bersifat preventif. Pengawasan ini
dilakukan antara lain dengan cara ....
A. membatasi kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan
B. membandingkan hasil yang dicapai dengan standar berdasarkan data
statistik
C. memperbaiki penyimpangan, kalau ada/ditemukan penyimpangan
D. menggunakan Results Management
5) Cara terbaik untuk mendapatkan data hasil saat kini adalah ....
A. pengamatan langsung, karena di sini pengawas dapat langsung
berkomunikasi dengan para karyawan yang harus diawasi
B. laporan lisan karena dengan cara ini dapat diketahui masalah yang
dihadapi petugas penjualan dan reaksi-reaksi langganan
C. kombinasi antara pengamatan langsung dan laporan lisan
D. laporan tertulis karena di sini dapat diperoleh data lengkap sesuai
dengan yang diinginkan dan dapat dipakai metode statistik
Kegiatan Belajar 2
Harta adalah semua benda yang berwujud atau hak (tak berwujud) yang
mempunyai nilai. Sedangkan utang adalah pinjaman perusahaan dari pihak
luar (kreditor). Modal adalah hak milik atas kekayaan dari pemilik
perusahaan. Hubungan antara ketiga elemen tersebut dapat dinyatakan dalam
suatu persamaan, yaitu:
Harta = Utang + Modal
misalnya untuk satu tahun dan satu bulan. Jadi, laporan rugi laba dalam
bentuk komparatif memperlihatkan perbandingan data pembelanjaan
perusahaan selama beberapa periode/masa berurutan.
Intinya, output setiap departemen diukur bersama dengan perubahan
biayanya, termasuk biaya overhead untuk setiap departemen. Hasil
penggambaran net income (pendapatan bersih) yang diharapkan, dianggap
sebagai suatu standar untuk mengukur prestasi.
Penggunaan key ratios merupakan suatu metode yang efektif bagi para
manajer untuk pengecekan seluruh prestasi pada suatu perusahaan. Rasio-
rasio ini ditentukan dari pos-pos pilihan dalam neraca (balance sheet) dan
laporan rugi laba. Rasio itu sendiri adalah angka yang dinyatakan dalam
bentuk lain. Rasio ini diperoleh dengan membagi suatu jumlah, suatu dasar
dengan jumlah lain. Biasanya rasio ini dinyatakan dalam persentase.
Sedangkan analisis rasio adalah proses dari penentuan hubungan pos-pos
dalam laporan keuangan. Biasanya rasio-rasio tersebut berguna dalam
menunjukkan kemungkinan adanya kekuatan dan kelemahan dalam operasi
suatu perusahaan. Di sini akan diperlihatkan delapan rasio yang berbeda:
pemegang saham telah ikut menyediakan sebagian dari modal kerja (working
capital). Juga jika rasio ini terlalu tinggi dapat menandakan suatu investasi
yang berlebihan dalam harta tetap.
6. Produktivitas.
7. Sumber-sumber fisik.
8. Pertanggungjawaban umum.
F. PEMERIKSAAN AKUNTANSI
G. PEMERIKSAAN AKUNTANSI
LAT IH A N
1) Ada berapa macan laporan pengawasan dan jelaskan satu per satu!
2) Dapatkah Anda menjelaskan secara singkat cara manajemen mengiden-
tifikasi bidang yang perlu diadakan pemeriksaan?
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 2
10) Dari hasil pemeriksaan manajemen disajikan satu daftar kualifikasi yang
pada tiap-tiap atribut diberi nilai kreditnya. Akibat-akibat yang dinilai
terdiri dari ....
A. stabilitas keuangan dan efisiensi produksi dalam perusahaan
B. efektivitas penjualan, dampak sosial, dan ekonomi serta
pengembangan pegawai
C. pertumbuhan pendapatan, hubungan masyarakat, dan pertanggung-
jawaban kewarganegaraan
D. ketiga jawaban di atas benar
Kegiatan Belajar 3
A. PENGAWASAN KUANTITAS
B. PENGAWASAN PENJUALAN
2. Potensi Penjualan
Merupakan suatu tujuan penjualan yang sudah bersifat pasti untuk suatu
jangka waktu tertentu. Untuk menentukan tujuan ini berarti diperlukan data
penilaian, pengalaman-pengalaman, serta langkah-langkah sebagai berikut.
a. Membagi pasar menjadi beberapa daerah penjualan.
b. Memperkirakan jumlah seluruh penjualan untuk masa yang akan datang.
Hal ini mencakup juga evaluasi terhadap keadaan pasar secara umum
dan kemampuan produksi perusahaan.
c. Mendistribusikan angka-angka total penjualan pada tiap-tiap daerah
penjualan. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa tiap-tiap daerah
mempunyai kemampuan membeli yang berbeda. Misalnya, Jakarta
mungkin mempunyai potensi yang lebih besar daripada Surabaya
C. PENGAWASAN KUALITAS
1 . Pengawasan Inspeksi
Untuk melakukan suatu inspeksi dibutuhkan suatu standar tertentu.
Inspeksi dilakukan dengan cara membandingkan kualitas dari suatu produk
tertentu dengan standar yang dipakai, melalui suatu tes atau ujian secara
visual. Untuk mempermudah inspeksi ini dapat digunakan peralatan-
peralatan dan mesin-mesin modern.
Adapun orang yang paling berperan di dalam inspeksi ini adalah para
pekerja pabrik karena merekalah yang mengerjakan suatu produk, dapat
tidaknya diterima kualitas dari suatu produk dipengaruhi oleh kesungguhan
mereka di dalam mengerjakan produk tersebut. Karena itu, bagi seorang yang
menjalankan tugas inspeksi ini diharapkan untuk menjalankan peranan yang
aktif, tidak hanya memeriksa tetapi juga membantu dan memberikan saran-
saran untuk memperbaiki atau mempertahankan mutu.
Suatu pengawasan secara inspeksi dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu
berikut ini.
a. Inspeksi 100%
Dalam inspeksi ini semua mesin dan produk yang dihasilkan harus
menjalani pemeriksaan.
Gambar 6.3.
Contoh Bagan Pengawasan
LAT IH A N
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 3
10) Untuk membuat suatu bagan pengawasan, semua unsur di bawah ini
diperlukan, kecuali ....
A. nilai standar deviasi
B. jenis produk
C. batas pengatasan tertinggi data terendah
D. waktu
Kegiatan Belajar 4
A. PENGAWASAN WAKTU
Tabel 6.3.
Kartu Mutasi Material
B. PENGAWASAN BIAYA
1. Macam-macam Biaya
Langkah pertama dalam mengadakan pengawasan biaya adalah
menghitung biaya yang terjadi, terdiri dari berikut ini.
a. Biaya material
Biaya material terdiri dari biaya yang langsung dan tidak langsung.
Biaya material yang langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk material
yang akan menjadi atau merupakan bagian dari suatu produk. Sedangkan
biaya material yang tidak langsung adalah biaya material yang dipergunakan
untuk menunjang atau membantu menghasilkan suatu produk. Data mengenai
biaya material ini dapat diperoleh dari laporan pembelian material.
Biaya standar adalah biaya yang telah ditetapkan lebih dahulu untuk
memproduksi suatu barang berdasarkan patokan atau cara-cara tertentu oleh
seorang analis. Biaya standar ini ditunjukkan dalam rupiah, dan dianggap
dapat mewakili keseluruhan jumlah pengeluaran normal yang dipergunakan
untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
Dalam praktik pengawasan biaya, umumnya dipergunakan tipe lain dari
biaya standar, yaitu basic standard cost. Basic standar cost merupakan suatu
ukuran tertentu yang diperbandingkan dengan biaya yang terjadi (actual cost)
dalam suatu persentase. Misalnya, ditetapkan basic standard cost sebesar dua
juta rupiah, tetapi karena ternyata terjadi kenaikan harga material dan upah
buruh maka biaya yang nyata terjadi (actual cost) mungkin dapat mencapai
dua setengah juta rupiah.
Dengan cara mengadakan perbandingan ini, seorang manajer dapat
mengetahui apakah perusahaan dalam mengeluarkan biaya guna kegiatannya
efisien atau tidak. Salah satu cara yang efektif untuk mencegah terjadinya
penyimpangan dalam pengeluaran biaya adalah menimbulkan kesadaran akan
biaya pada setiap orang yang bekerja pada perusahaan. Setiap orang harus
memiliki tanggung jawab untuk mengawasi pengeluaran biaya sebagai akibat
dari kegiatannya.
Umumnya, pelaksanaan pengawasan biaya ini dilakukan dengan
mengadakan pengurangan biaya (cost reduction) yang dapat dicapai dengan:
a. mencegah penghamburan material dan waktu;
b. memperbaiki metode dan proses kerja; dan
c. mendorong penemuan baru yang dapat lebih mengefektifkan kerja.
4. Pengawasan Anggaran
Pengawasan terhadap anggaran merupakan suatu proses untuk
mengetahui tindakan apa yang sedang dikerjakan dan apakah tindakan
tersebut telah sesuai dengan anggaran yang direncanakan sebelumnya.
Dengan demikian, melalui proses ini dapat ditentukan keberhasilan ataupun
penyimpangan suatu tindakan.
Dalam mengadakan pengawasan ini ada beberapa faktor yang perlu
dipertimbangkan, yakni dasar penyusunan suatu anggaran didasarkan atas
perkiraan (estimasi) yang mungkin terjadi di masa yang akan datang
berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data aktual yang tersedia. Data
budgeting terdiri dari data yang konstan dan variabel. Data yang konstan
diperuntukkan bagi hal-hal yang sifatnya tidak berubah (fixed) dan konstan.
Oleh karena itu, anggaran dari hal-hal tersebut dapat diramalkan dengan
tepat. Misalnya, anggaran untuk sewa gedung, penyusutan, general &
administrative expense, dan lain-lain. Data yang variabel diperuntukkan bagi
hal-hal yang tidak tetap dan sangat bervariasi, misalnya anggaran penjualan,
anggaran produksi dan lain-lain.
Periode waktu dari suatu anggaran, biasanya disusun bertepatan
waktunya degan alat-alat kontrol lainnya (misalnya laporan rugi laba,
balance sheet). Dalam hal ini yang penting adalah periode yang dipilih harus
dapat menggambarkan keseluruhan siklus kegiatan normal dari suatu
organisasi.
Dalam pengawasan anggaran perlu sekali diperhatikan segi tingkah lalai
manusia, sebab pada umumnya kegagalan pengawasan ini adalah karena
kegagalan untuk menyangkut faktor tingkah laku ini. Umumnya, kegagalan
timbul karena para pekerja merasa bahwa mereka dikejar untuk mencapai
ISIP4111/MODUL 6 6.45
LAT IH A N
1) Dalam bidang produksi, kegiatan (proses produksi) apa saja yang erat
kaitannya dengan pengawasan waktui? Sebutkan dan jelaskan!
2) Dalam bidang produksi yang berhubungan dengan pengawasan waktu,
apakah yang dimaksud dengan diapatching dan apa fungsinya dalam
pengawasan?
3) Dalam pengawasan biaya terdapat dua konsep pengurangan biaya, yaitu
PPBS (planning, programming, budgeting system) dan value analysis.
Apakah yang dimaksud dengan konsep tersebut dan apakah perbedaan
antara keduanya?
4) Apakah yang dimaksud dengan pengawasan anggaran?
5) Sebutkan beberapa keunggulan dan kelemahan pengawasan terhadap
anggaran!
ISIP4111/MODUL 6 6.47
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 4
10) Konsep yang digunakan untuk menerapkan cost reduction, adalah ....
A. PPBS
B. analisis nilai (value analysis)
C. PPBS dan value analysis
D. jawaban A, B, dan C salah
Tes Formatif 1
1) C. Pada dasarnya pengawasan merupakan kegiatan menilai hasil yang
dicapai. Dan cara menilai yang paling efektif untuk itu adalah dengan
cara melihat penyimpangan yang terjadi supaya diperbaiki.
2) D. Kegiatan pengawasan adalah kegiatan menilai hasil. Cara menilai
hasil yang biasa dilakukan ialah dengan membandingkan hasil yang
dicapai dengan standar yang telah ditentukan. Standar yang telah
ditentukan tidak lain adalah perencanaan. Jadi hubungan yang paling
dekat antara berbagai fungsi manajemen dengan pengawasan adalah
planning.
3) A. Pengawasan preventif adalah pengawasan yang dilakukan sebelum
pelaksanaan dijalankan yaitu pada saat membuat perencanaan.
Caranya yaitu menyusun kebijakan, prosedur, dan teknik statistik
tertentu sehingga kegiatan yang akan dilakukan terbatas, tidak terlalu
menyimpang dari apa yang diinginkan.
4) C. Teknik pengawasan mini statistik yaitu menggunakan unsur-unsur
atau faktor-faktor tertentu seperti faktor kualitas, kuantitas, waktu dan
biaya. Faktor ini dipakai dalam menganalisis secara statistik untuk
menentukan mutu kerja.
5) D. Laporan tertulis menjamin kelengkapan serta dapat disimpan lama
untuk bisa diperbandingkan. Cara ini lebih teratur dan sistematis
sehingga memudahkan kita untuk memanfaatkannya. Tetapi laporan
tertulis belum bisa menjamin kejelasan data. Untuk itu perlu dibantu
dengan cara pengamatan langsung dan laporan lisan.
6) A. Dalam prinsip pengecualian hal yang dilakukan yaitu melihat padahal
yang berbeda saja,-tidak melihat keseluruhan hasil kerja. Dengan ini
akan cukup banyak waktu bisa dihemat.
7) C. Tujuan pengawasan ialah menyempurnakan hasil kerja. Jadi kegiatan
memperbaiki hasil kerja yang menyimpang merupakan kegiatan
paling akhir dilakukan, karena hasilnya adalah hasil yang sudah
diperbaiki sesuai dengan yang diinginkan.
8) C. Dalam melakukan kegiatan apa saja pada akhirnya manusialah yang
menentukan. Jadi penting sekali diperhatikan bagaimana keadaan
orang yang melaksanakan suatu pekerjaan. Kalau seseorang merasa
6.52 Asas-asas Manajemen
Tes Formatif 2
1) B. Jenis pengawasan manajerial yang dipandang efektif dan efisien
adalah apabila pengawasan tersebut sifatnya menyeluruh; perusahaan
sebagai suatu unit dapat dilihat secara keseluruhan atau per bagian
yang saling berhubungan.
2) C. Pemeriksaan manajemen yang dilakukan dengan pemeriksaan
kembali dan sekaligus penilaian terhadap kegiatan manajemen yang
telah dikerjakan, akan memberikan hasil yang lebih baik bagi
perusahaan.
3) A. Pengawasan yang tidak terbatas pada satu kegiatan tertentu akan
membantu pimpinan untuk melihat perkembangan prestasi dan
sekaligus permasalahan yang timbul dalam seluruh kegiatan
perusahaan.
4) A. Laporan keuangan yang lengkap dan dibuat dalam bentuk
komparatif, akan lebih berguna bagi perusahaan karena sifat dan
kecenderungan yang penting dan terjadi di dalam perusahaan akan
lebih jelas terlihat untuk dianalisis.
5) D. Working capital diartikan sebagai kelebihan harta lancar di atas utang
lancar; pos-pos tersebut berhubungan langsung dengan sirkulasi
kegiatan perusahaan.
6) B Dengan perbandingan penjualan dengan inventory maka akan terlihat
selama masa akuntansi, berapa kali terjadi perputaran (turnover),
persediaan (inventory) telah dijual, digunakan dan diganti.
7) D. ROI lebih lengkap dibanding rasio lainnya, karena dihitung
berdasarkan penggabungan beberapa pos neraca (balance sheet) dan
ISIP4111/MODUL 6 6.53
Tes Formatif 3
1) C. Pengawasan Kuantitas
Keterangan: Pengawasan kuantitas merupakan suatu sistem yang
mencakup pengawasan-pengawasan terhadap pemasukan bahan
mentah (input), jalannya sistem tersebut (proses dan pendistribusian
dari hasil proses tersebut (output). Yang terakhir inilah yang disebut
pengawasan penjualan.
2) B. Kegiatan perusahaan saingan
Keterangan: Dasar Pengawasan Penjualan hanya meliputi tiga aspek,
yaitu:
- Unit Pengawasan Penjualan.
- Potensi Penjualan.
- Sifat-sifat agen-agen penjualan yang dipakai.
Adapun kegiatan perusahaan saingan merupakan bagian dari langkah
yang lebih lanjut dalam suatu proses pengawasan penjualan yaitu di
dalam mengukur pelaksanaan penjualan.
3) D. Laporan tentang kegiatan-kegiatan petugas penjualan.
Keterangan: Laporan ini berisikan informasi-informasi yang
diperlukan mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan dan hal-hal
apa saja yang telah dicapai oleh para petugas penjualan. Informasi ini
diperoleh secara teratur sehingga dapat diikuti/diukur sampai sejauh
mana penjualan telah dilaksanakan.
6.54 Asas-asas Manajemen
Tes Formatif 4
1) D. Dalam penentuan periode waktu tidak ada batasan tertentu,
perusahaan dapat menentukan sendiri periode waktunya yang paling
sesuai dengan kegiatan yang dilakukan perusahaan; yang perlu
diingat di sini periode tersebut harus dapat menggambarkan
keseluruhan kegiatan perusahaan. Dengan demikian perusahaan yang
satu dengan yang lain mungkin memiliki periode waktu dan anggaran
biaya yang berbeda.
2) C. Waktu memiliki sifat yang unik, yaitu terbatas. Oleh karena itu,
dalam pengawasan penggunaan waktu ini diusahakan agar tercipta
hasil dan daya guna yang maksimal dari pekerjaan. Oleh karena itu,
dalam penggunaan waktu ini, yang dipentingkan bukan saja
kecepatan dalam bekerja, tetapi juga ketepatan hasilnya.
3) A. Merupakan biaya yang ditetapkan lebih dahulu untuk memproduksi
suatu barang berdasarkan patokan atau cara-cara tertentu. Biaya ini
dianggap dapat mewakili keseluruhan pengeluaran total yang normal
dalam perusahaan.
4) C. Merupakan biaya-biaya yang dipergunakan untuk membiayai
kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan faktor waktu,
misalnya sewa, asuransi, penyusutan,dan lain-lainnya. Biaya ini tidak
berhubungan langsung dengan biaya produksi, melainkan dapat
menambah harga jualnya.
5) B. Analisis Value lebih menyangkut pada bidang teknis suatu kerja
tertentu agar dapat ditemukan suatu metode, cara kerja yang lebih
baik lagi.
6) A. Yang perlu diingat di sini hanyalah fungsi untuk mempersiapkan dan
merencanakan arah termasuk fungsi dari routing, tugas untuk
menjadwalkan suatu produk kapan dimulai dan kapan selesainya
merupakan fungsi scheduling. Sedang tugas untuk memberikan
keterangan tentang pergerakan material sampai di mana termasuk
diapatching.
6.56 Asas-asas Manajemen
7) D. Waktu jumlahnya terbatas dan berputar terus. Oleh karena itu, cepat
usang dan inelastik.
8) A. Cara ini adalah cara yang dapat diterima oleh pekerja, sebab dengan
demikian pengurangan biaya tidak terasa berat atau mengganggu
kegiatan lainnya. Penghapusan biaya sama sekali hanya dapat
dilakukan untuk kegiatan-kegiatan yang sudah tidak diperlukan lagi.
Jika ternyata masih diperlukan maka pada akhirnya biaya itu akan
muncul lagi mungkin dalam bentuk dan nama yang berbeda.
9) A. Pada penetapan anggaran biasanya perusahaan menetapkan target-
target tertentu yang harus dipenuhi pekerja dalam waktu tertentu. Jika
penetapan target terlalu tinggi ataupun terlalu rendah maka akan
menyebabkan para pekerja kecewa, tidak dapat meraihnya atau tidak
bergairah.
10) C. Karena kedua konsep, yaitu PPBS dan value analysis merupakan
metode dalam rangka pengurangan biaya (Cost Reduction).
ISIP4111/MODUL 6 6.57
Daftar Pustaka
PEN D A HU L UA N
Kegiatan Belajar 1
Langkah pertama dalam inovasi adalah penciptaan suatu ide baru, yang
sering dalam bentuk inspirasi muncul secara tiba-tiba. Cerita mengenai James
Watt mungkin diragukan kebenarannya karena uap sudah digunakan untuk
menghasilkan tenaga sejak sebelum James Watt lahir. Akan tetapi, cerita ini
menggambarkan mengenai bagaimana inspirasi tersebut dapat datang.
Banyak orang dapat mengamati bahwa uap dapat mengangkat penutup ceret
(teko) sebelum hal ini terpikir oleh seseorang bahwa di situ terdapat suatu
kekuatan yang dapat digunakan untuk pekerjaan yang berguna.
Tidak seorang pun yang mengetahui dengan pasti mengenai apa yang
terjadi sehingga dapat timbul suatu inspirasi yang tiba-tiba. Arthur Koestler,
seorang penulis yang sangat kreatif, telah memberikan sebuah teori yang
menarik mengenai hal ini sekalipun mustahil untuk membuktikannya ataupun
untuk membantahnya. Koestler berpendapat bahwa inspirasi yang tiba-tiba
itu terjadi ketika dua buah kerangka acuan secara tiba-tiba bertemu "sehingga
suatu fenomena yang biasa dan tidak diperhatikan sebelumnya, secara tiba-
tiba dirasakan sebagai suatu yang tidak biasa dan menjadi suatu hal yang
penting". Penemuan sering hanya berarti menemukan sesuatu yang
sebenarnya sudah ada, tetapi sebelumnya tersembunyi dari pandangan mata
karena hal tersebut sudah merupakan suatu hal yang biasa dan merupakan
kebiasaan.
Langkah lanjut dibuktikan oleh Watt bahwa uap dapat mengangkat
penutup ceret dan dapat pula digunakan sebagai sumber tenaga, dapat
dianggap sebagai suatu perpaduan antara dua kerangka acuan, yaitu naiknya
penutup ceret pada saat air mendidih dan tenaga yang dibutuhkan dalam
industri. Demikian juga dalam kasus Archimides, sebelumnya setiap orang
telah mengetahui bahwa air dalam bak akan menjadi naik permukaannya jika
suatu benda dimasukkan ke dalamnya dan mungkin setiap orang setengah
menyadari akan kenyataan bahwa volume air yang dipindahkan sama
banyaknya dengan volume benda tersebut. Tetapi, rupanya tidak seorang pun
yang menghubungkan hal ini dengan kemungkinan bagi komposisi suatu
benda logam, sampai pada waktu dua kerangka acuan bertemu dalam pikiran
Archimides.
Di lain pihak, P.B. Medawar yang telah memenangkan hadiah Nobel
dalam bidang Ilmu Kedokteran tahun 1960, telah menolak teori yang
dikemukakan oleh Koestler. Ia juga menolak suatu ide yang menekankan
7.8 Asas-asas Manajemen
bahwa penemuan ilmu pengetahuan timbul dari suatu proses induksi, yaitu
dari pengamatan fenomena dan penggambaran generalisasi dari faktor-faktor
yang diteliti. Medawar berpendapat bahwa proses penemuan sesuatu hal
adalah merupakan deduksi hipotesis (hypothetico-deduction). Dalam hal ini,
seorang ilmuwan pertama kali membuat suatu hipotesis, yaitu suatu
pernyataan sementara mengenai suatu hal akan diteliti (merupakan suatu
dugaan sementara). Kemudian ilmuwan tersebut melakukan sesuatu
penelitian untuk membuktikan apakah hipotesis tersebut benar atau tidak
pada kenyataannya.
Menurut Medawar, penciptaan hipotesis merupakan suatu tindakan
untuk membayangkan sesuatu hal (imajinasi), proses mental yang mendorong
ataupun yang mengakibatkan munculnya imajinasi tersebut tidak dapat
ditelusuri. Sedangkan pekerjaan untuk membuktikan atau menolak hipotesis
tersebut merupakan suatu yang rasional.
Apapun sumber inspirasi yang tiba-tiba itu, biasanya berasal dari banyak
penelitian sistematis mengenai suatu masalah dari melalui keakraban dengan
bidang dalam masalah tersebut. Seseorang yang tidak menguasai bidangnya
maka ia akan mengalami banyak sekali hambatan di dalam melakukan suatu
penelitian mengenai sesuatu masalah.
Dalam upaya untuk menemukan pemecahan baru, seorang ilmuwan
pertama kali, harus benar-benar membenamkan dirinya dalam masalah
tersebut dan juga menguji sesuai pendekatan yang biasanya digunakan untuk
memecahkan masalah lain yang sejenis sehingga kemudian mungkin ada
suatu saat munculnya pikiran bawah sadar yang membawa ide secara tiba-
tiba dan kelihatannya sebagai suatu inspirasi yang tidak dapat dipahami
proses terjadinya.
Dalam buku Ernest Dale, yaitu Management Theory and Practice,
disebutkan beberapa proses kreativitas yang dapat dilakukan oleh seorang
manajer untuk mengembangkan suatu kreativitas yang ada dalam
organisasinya. Proses kreativitas tersebut adalah:
1. menggali kreativitas yang tersembunyi (kreativitas laten) yang dianggap
dimiliki oleh setiap orang dengan kadar yang berbeda-beda;
2. mengidentifikasikan orang-orang yang secara alamiah mempunyai
kreativitas yang tinggi;
3. mengembangkan dan menciptakan suatu suasana yang dapat lebih
mendorong timbulnya kreativitas.
ISIP4111/MODUL 7 7.9
E. RISIKO-RISIKO INOVASI
Oleh karena itu, seorang manajer harus dapat mengatasi keempat hal
tersebut sehingga ia dapat mempunyai kemampuan untuk berkreasi dan
menggunakan ide-idenya.
Untuk mengurangi risiko yang mungkin ditimbulkan oleh inovasi maka
dapat digunakan suatu cara yang disebut innovative imitation. Sebuah
perusahaan tidak harus mengembangkan dan mengajukan inovasinya sendiri
karena tidak ada perusahaan yang mampu untuk selalu mengembangkan dan
mencoba menjadi yang pertama dalam setiap inovasi. Oleh karena itu, maka
dianjurkan suatu sistem untuk mengawasi inovasi yang dikembangkan oleh
pihak lain, sampai pada saat yang tepat, yaitu inovasi tersebut mempunyai
kemungkinan besar untuk berhasil dengan baik. Tetapi, selama itu
perusahaan juga harus tetap melakukan sejumlah pengembangan di dalam
perusahaan untuk sementara sehingga perusahaan tidak akan terlalu jauh
berada di belakang apabila ternyata inovasi yang dikembangkan oleh pihak
lain tersebut akan berhasil. Dengan cara ini, perusahaan dapat mengurangi
risiko dari pengembangan inovasi.
Inovasi sering merupakan suatu proses yang lambat dan menjemukan.
Contohnya, suatu ide dasar tunggal yang digunakan dalam suatu rencana
mungkin memerlukan suatu studi yang sempurna, penelitian yang sempurna,
dan pengujian yang lengkap. Lagi pula untuk menerapkan suatu ide dasar
biasanya memerlukan banyak ide kecil sebagai tambahan dalam rangka untuk
mencapai sukses akhir. Di samping itu, juga dibutuhkan orang-orang yang
berasal dari bidang yang berbeda-beda dan mempunyai kemampuan yang
berbeda-beda sebelum ide baru tersebut digunakan. Untuk membantu dalam
mencapai penerimaan suatu ide, ada beberapa butir (point) yang ditetapkan
oleh Terry, yaitu berikut ini.
1. Apakah ide-ide tersebut sudah dibuat secara terperinci dan lengkap?
2. Tuliskan keuntungan-keuntungan yang mungkin dicapai dengan
penggunaan ide baru tersebut.
3. Buatlah ide baru tersebut mudah dimengerti dan dipahami oleh setiap
orang.
4. Bicarakan ide baru tersebut dengan beberapa orang untuk melihat
kemungkinan terdapatnya kelemahan-kelemahan yang membutuhkan
perbaikan.
5. Sajikan rencana ide yang sudah diperbaharui tersebut pada saat yang
tepat.
ISIP4111/MODUL 7 7.15
LAT IH A N
R A NG KU M AN
Setiap pekerjaan manajerial yang baik akan selalu memberikan
kesempatan bagi pengembangan inovasi. Seseorang tidak perlu menjadi
seorang inventor jika ia hendak membuat suatu inovasi yang
menguntungkan.
Pada masa sekarang dunia usaha dan industri lebih banyak
berhubungan dengan inovasi apabila dibandingkan dengan masa lalu
karena telah menjadi kenyataan bahwa perkembangan dari suatu usaha
tergantung pada kesempatan dan penggunaan cara-cara baru dalam
mengerjakan sesuatu. Dengan alasan ini maka banyak manajer yang
telah menggunakan teknik-teknik yang mendorong orang untuk
membebaskan diri dari kebiasaan berpikir lama dan mengusulkan ide-ide
yang luar biasa.
Tetapi, seorang manajer tidak dapat menganggap dirinya sendiri
sebagai seorang inovator karena ia telah mengeluarkan ide-ide baru,
karena bagaimanapun bagusnya ide tersebut, tetap saja masih diperlukan
suatu pengembangan yang lebih mendalam lagi. Pengembangan dari ide
tersebut pun masih mempunyai banyak kemungkinan bahwa ide tersebut
mengalami jalan buntu dalam pengembangannya.
7.16 Asas-asas Manajemen
TES F OR M AT IF 1
2) Inovasi tidak selalu berarti penemuan suatu produk baru yang dapat
dimintakan paten. Inovasi yang tidak merupakan suatu penemuan
(invention) adalah penemuan ....
A. mobil
B. aspek-aspek non ekonomis dalam hubungan para pekerja
C. telepon
D. bola lamps
9) Suatu organisasi yang baik menurut William R Whyte adalah apabila ....
A. cukup hanya dapat berjalan dengan lancar saja
B. mampu untuk melakukan inovasi pada seluruh bagian
manajemennya dan seluruh proses yang ada dalam organisasi
tersebut
C. mampu untuk melakukan inovasi dan pengembangannya pada
proses produksi
D. dapat memberikan gaji yang tinggi pada pekerja
Kegiatan Belajar 2
B. MEMILIH PROYEK
LAT IH A N
R A NG KU M AN
Inovasi tidaklah harus berarti menemukan sesuatu yang baru
(invention), tetapi dapat pula penerapan sesuatu yang telah ada pada
organisasinya.
Pada masa sekarang dunia usaha dan industri lebih banyak menaruh
perhatiannya di dalam inovasi, dibandingkan dengan beberapa tahun
yang lampau. Perhatian ini tidak hanya diwujudkan dalam pembentukan
bagian riset, tetapi juga dalam seluruh tingkat manajemen. Hal ini
ISIP4111/MODUL 7 7.27
TES F OR M AT IF 2
1) Penemuan mesin uap oleh James Watt merupakan hasil dari riset ....
A. laboratorium
B. pasar
C. dasar
D. terapan.
3) Jawaban tentang mana yang lebih penting antara riset dasar dengan riset
terapan, adalah ....
A. keduanya penting
B. keduanya tidak pating
C. riset dasar yang lebih penting
D. riset terapan yang lebih penting.
10) Dari pernyataan di bawah ini maka yang paling menguntungkan bagi
perusahaan adalah ....
A. menerima penemuan yang berasal dari dalam perusahaan karena hal
ini akan meningkatkan kreativitas para penelitinya
B. menerima penelitian dari luar perusahaan karena perusahaan tidak
usah menggaji peneliti
C. meniru penemuan saja sehingga tidak perlu membayar peneliti
dalam perusahaan dan juga tidak usah membayar peneliti dari luar
D. menerima penemuan dari dalam dan luar dan menerima penelitian
dari luar tetapi diseleksi dulu apakah sesuai dengan kebutuhan
perusahaan atau tidak.
Kegiatan Belajar 3
Pada kelompok atau individu dari luar yang harus ditemui adalah sebagai
berikut.
tambang besi sekaligus. Demikian pula dari sudut keuangan akan sukar bila
perusahaan tidak berhubungan dengan bank atau pihak-pihak yang dapat
memberi modal, apalagi kita ketahui bahwa perluasan usaha pada saat ini
juga dilakukan dengan jalan penjualan saham yang tentunya memerlukan
bantuan lembaga keuangan. Karena itu, sangat perlu bagi perusahaan untuk
mempertahankan hubungan yang baik dengan bank dan lembaga keuangan.
Semakin akrab hubungan antara kepentingan lembaga keuangan dan pucuk
pimpinan perusahaan, semakin licin pula jalan yang ada. Walaupun suatu
perusahaan pada saat ini tidak merencanakan meminjam uang atau
mengembangkan saham perusahaannya, tetapi di dalam pikiran pimpinan
haruslah muncul bahwa hal-hal semacam tadi pada suatu waktu yang akan
datang dapat terjadi bagi perusahaannya. Karena itu, pucuk pimpinan atau top
management sering harus mewakili perusahaan dalam berhubungan dengan
analisis keuangan yang dipekerjakan oleh para penasihat investasi, makelar,
dan lain-lain, yang dalam kedudukannya dapat memengaruhi para investor
(penanam modal) ataupun orang-orang lain yang berpotensi besar dalam hal
peminjaman modal.
Kebutuhan untuk berhubungan dengan buruh sebagai kelompok luar
datangnya baru belakangan, kecuali pada sebagian kecil industri saja yang
sejak permulaan telah memiliki serikat sekerja di samping juga industri-
industri tersebut telah menjadi serikat perusahaan yang didominasi oleh para
pengusaha. Cara-cara mengabaikan hubungan dengan buruh pada masa
sekarang sudah tidak lazim lagi karena buruh sudah mempunyai serikat
sekerja yang kompak. Di samping itu, serikat usaha sudah demikian besar
serta memiliki anggota yang terdiri dari banyak perusahaan, yang tentunya
ketentuan-ketentuan berdasarkan hukum haruslah ditaati, baik oleh pihak
perusahaan maupun buruh dalam hubungan kerja dalam perusahaan.
Fungsi representasi pada akhirnya menjadi lebih penting karena
bertumbuhnya atau meningkatnya usaha. Suatu perusahaan yang
mempekerjakan sepuluh sampai ribuan karyawan tentunya memproduksikan
produk atau jasa yang penting bagi sejumlah orang. Ini semuanya
mengharuskan para manajer tidak boleh mengabaikan pendapat umum,
seperti apa yang banyak dilakukan oleh para manajer dalam abad ke-19 dan
permulaan abad ke-20. Dampak yang terjadi pada berbagai perusahaan
terutama di bidang ekonomi perusahaan akan begitu besar diakibatkan oleh
pandangan atau pendapat umum. Karena itu, setiap pembuat keputusan dalam
perusahaan harus selalu mempertimbangkan respons apa yang mungkin
ISIP4111/MODUL 7 7.35
B. HUBUNGAN MASYARAKAT
mereka berbeda jauh dalam banyak hal penting. Walaupun demikian, setiap
perangkat manusia untuk beberapa hal mempunyai kecenderungan yang sama
dalam membangun kerangka acuan umum yang dapat memberikan keyakinan
ataupun dalil umum bagi mereka. Mereka berbeda satu dengan lainnya dalam
menginterpretasikan keyakinan ini, baik dalam penekanan maupun tempat
mereka masing-masing berada walaupun secara fundamental kebanyakan
menerima prinsip-prinsip utama tanpa pertanyaan.
Karakteristik dan perilaku manusia (oleh lingkungan sosial) demikian
tertentu, walaupun dalam masyarakat seperti yang kita miliki banyak pilihan
atau cara-cara melakukan sesuatu, tetapi di dalam kenyataannya cara-cara
yang banyak itu tetap tidak dapat diterima atau ditolak berhubung dianggap
sebagai hal yang "tidak biasa". Di dalam sosialisasi secara massal pertanyaan
yang harus dibahas adalah pemecahan terlebih dahulu apa yang telah menjadi
bagian dari kepribadian orang-orang untuk selanjutnya barulah memecahkan
masalahnya sendiri.
Setiap manusia tentunya hidup sebagai bagian dari lingkungan sosial
apakah yang disebut bangsa, ekonomi, mesjid, gereja, generasi, dan lain-lain
yang tidak mungkin disebutkan seluruhnya di sini. Demikian pula halnya
suatu jabatan pekerjaan juga memiliki kerangka kerja atau kepercayaan,
sekurang-kurangnya yang timbul dalam lapangan pekerjaan itu sendiri. Oleh
sebab itu, pada akhir-akhir ini di dalam menjalankan tugas selaku guru
ataupun pekerja sosial perlu dijalankan pendekatan psiko-analitis terutama
dalam menangani masalah-masalah manusia yang dilayaninya. Walaupun ada
pandangan yang minoritas, namun pada kebanyakan orang terdapat
kecenderungan untuk memilih pekerjaan di mana ideologi yang ada pada
tempat bekerja dapat diterima. Penerimaan ini biasanya kemudian diperkuat
dengan latihan serta pengaruh-pengaruh yang diterima dari kepalanya.
Pernyataan tentang ideologi manajemen mungkin akan ditemukan pada
penulis yang mula-mula mengemukakan hal ini dalam bahasa yang dapat
dimengerti dan direnungkan. Ide ini kemudian disebarkan melalui organisasi
manajemen seperti National Associations of Manufacturing, kamar dagang di
Amerika Serikat, American Management Associations, serta Komite
Pengembangan Ekonomi. Pada salah satu seri kuliah yang dananya didukung
oleh yayasan Mc. Kinsey dalam rangka penelitian manajemen serta
disponsori pula oleh Fakultas Ketataniagaan Universitas Columbia, kalimat
pertamanya berbunyi:
ISIP4111/MODUL 7 7.37
“Begitu pentingnya ... bisnis keluar dari... kantor (office) dan menuju
arena pendapat umum, di mana ... filosofi manajemen dapat dipakai
untuk menguji orang-orang terlatih dalam disiplin yang lain”.
Tidak ada ideologi yang selalu tetap statis, demikian pula halnya
ideologi manajemen tidak terkecuali, walaupun terdapat kesenjangan dengan
perubahan ideologi dalam masyarakat. Perubahan pertama pada satu abad
menyangkut pembangunan, keduanya dalam beberapa dekade terakhir
menyangkut kemajuan sehingga telah lebih meningkat. Semuanya ini
mengharuskan agar hubungan masyarakat selalu mempertimbangkan
pendapat umum yang selalu mengalami perubahan-perubahan.
LAT IH A N
R A NG KU M AN
Para manajer pada saat ini haruslah lebih banyak menyediakan
waktu untuk melakukan hubungan dengan kelompok luar, apakah
dengan masyarakat umum, pemerintah, serikat buruh, supplier, bank
ataupun lembaga keuangan. Kegiatan semacam ini merupakan fungsi
representasi. Walaupun tampaknya sederhana, tetapi fungsi ini agak
sukar didelegasikan kepada bawahannya. Pengalaman menunjukkan
bahwa kegiatan manajer bersifat mengadakan hubungan dengan
kelompok luar, telah banyak menyita waktu dari para manajer. Namun,
seperti telah diuraikan tanpa adanya hal semacam ini suatu perusahaan
tidak dapat hidup atau beroperasi tanpa adanya hubungan-hubungan
dengan kelompok luar apakah masyarakat, leveransir, pemerintah atau
lembaga keuangan, Bank, dan sebagainya.
TES F OR M AT IF 3
Tes Formatif 1
1) D. Inovasi dapat merupakan ketiga jawaban pada A, B, dan C.
2) B. Inovasi yang menyangkut aspek nonekonomi bukan merupakan
suatu penemuan (Invention)
3) D. Mendasarkan pada prinsip-prinsip secara alami (dalam hal ini
mendasarkan pada burung)
4) C. Innovative imitation adalah meniru inovasi yang sedang
dikembangkan orang lain untuk selanjutnya kita buat pula inovasi
yang sama.
5) D. Mendasarkan pada prinsip-prinsip hal ini mendasarkan pada
brainstorming, teknik bionic,s dan teknik forced association dipakai
untuk menggali kreativitas tersembunyi.
6) D. Semua unit dan semua orang yang ada dalam organisasi dapat
berinovasi.
7) C. A. Koestler berpendapat bahwa inspirasi secara tiba-tiba merupakan
hal yang penting untuk terjadinya inovasi.
8) B. Pikiran dari banyak orang akan lebih baik dari pikiran satu orang.
9) B. Menurut William A. Whyte organisasi yang baik adalah organisasi
yang tidak takut melakukan inovasi dalam seluruh jajaran
manajemennya.
10) A. Menurut G.R. Terry pendekatan kelompok dengan teknik
brainstorming dapat membuat setiap anggota kelompok
menstimulasi anggota lainnya sehingga menghasilkan ide-ide yang
lebih banyak.
Tes Formatif 2
1) C. Pertama kalinya merupakan riset dasar, baru setelah itu ditemukan
mesin uap.
2) D. Penelitian ini menyangkut segi biaya maka perusahaan perlu
menentukan apa yang harus mereka teliti.
3) A. Kedua-duanya penting, di samping juga tidak terdapat batas yang
jelas antara keduanya.
4) D. Penelitian terapan lebih menguntungkan (dapat dipasarkan langsung
kepada masyarakat).
7.42 Asas-asas Manajemen
Tes Formatif 3
1) D. Pendapat umum merupakan sesuatu yang dapat memengaruhi
masyarakat ataupun lingkungan di mana perusahaan tersebut
beroperasi.
2) D. Dengan adanya dukungan masyarakat, berarti masyarakat
bersimpati atau tidak menentang terhadap apa yang sedang dituntut
atau ingin dicapai oleh serikat sekerja.
3) A. Manajer pada tingkat pucuk pimpinan (top management) memang
memiliki ketiga hal yang disebutkan pada jawaban A, B, dan C.
4) A. Melakukan pembicaraan dengan langganan, bankir atau pejabat
pemerintah merupakan salah satu kegiatan dari fungsi representasi.
5) D. Pendapat umum, masyarakat, dan pemerintah semuanya adalah
satuan di mana fungsi representasi tersebut beroperasi.
6) A. Pengukuran yang sesuai untuk melakukan studi semacam ini adalah
ukuran waktu yang dihabiskan oleh manajer untuk berhubungan
dengan kelompok luar.
ISIP4111/MODUL 7 7.43
Daftar Pustaka
Ernest Dale. (1969). Management Theory and Practice, New York: Me Graw
Hilal. Book Company.
PEN D A HU L UA N
Kegiatan Belajar 1
jumlah yang dijual oleh setiap penjual menjadi lebih kecil dan lebih sedikit
walaupun jumlah penjualan seluruh perusahaan dan keuntungan perusahaan
seluruhnya masih meningkat. Akan tetapi, proses ini tidak dapat dipastikan
karena pada suatu saat pendapatan dari penambahan tenaga penjual akan
sebanding dengan biaya untuk membayarnya dan pada saat ini penambahan
tenaga penjual harus dihentikan karena tambahan berikutnya akan
mengurangi keuntungan perusahaan.
Analisis marjinal dapat juga digunakan dalam menetapkan harga. Dalam
berbagai kasus produksi, harga yang rendah berarti akan menambah
penjualan, yang akan menambah keuntungan pula. Misalkan suatu
perusahaan dapat menjual 1000 unit barang A apabila harga per unitnya
adalah Rp10,00, tetapi apabila harga barang A tersebut dikurangi menjadi
Rp5,00 maka perusahaan dapat menjual sebanyak 3000 unit barang A. Ini
berarti bahwa perusahaan telah menambah jumlah penjualan dari
Rpl0.000,00 menjadi Rp15.000,00. Apabila harga barang A terus diturunkan
maka pada suatu saat perusahaan tersebut tidak lagi mendapatkan keuntungan
apa pun. Walaupun analisis marjinal berguna sebagai pedoman untuk
membuat keputusan dalam berbagai kasus, tetapi tidak dapat digunakan
untuk menghindari semua risiko serta keputusan-keputusan rutin. Banyak hal
yang tampaknya sering sama, tetapi banyak hal jarang yang sama. Sebagai
contoh, dalam kasus penjual (salesman), yang perlu diasumsikan adalah
bahwa imbalan penjual, kemampuan mereka dan usaha mereka, dan
keseluruhan potensi wilayah tetap dipertahankan sama. Akan tetapi, lebih
banyak kemungkinan bahwa penjual yang terbaik pun akan senang jika luas
wilayah kerjanya diperkecil. Di dalam kasus mesin baru, perlu pula
diasumsikan bahwa tingkat produktivitas tenaga kerja tetap bertahan stabil
dan perusahaan dapat menjual seluruh hasil dari mesin baru tersebut.
Teori Keputusan Matematis, teori keputusan matematis sangat cocok dan
merupakan cara terbaik untuk membuat keputusan yang mengandung risiko
dan ketidakpastian. Dalam kasus ini, risiko dilihat dari hal adanya peluang
dari berbagai hasil kejadian yang dapat diperkirakan atau diketahui,
sedangkan ketidakpastian di sini, pembuat keputusan sama sekali tidak
menduga akan hasil kejadiannya.
Teori menyiapkan cara yang sistematis di dalam mempertimbangkan
kemungkinan hasil dengan keputusan yang berbeda, terutama apabila
pembuat keputusan menghadapi masalah yang rumit di mana banyak faktor-
faktor yang akan mempengaruhi hasil benar-benar di luar perhitungannya.
ISIP4111/MODUL 8 8.5
Tabel 8.1
Tabel 8.2
Tingkat Penjualan
1000 buah 2000 buah 3000 buah Nilai harapan
moneter
Harga lama Rp10.000,00 Rp20.000,00 Rp30.000,00 Rp12.500,001)
Harga baru (setelah di-
turunkan) Rp 5.000,00 Rp10.000,00 Rp15.000,00 Rp11.000,002)
Keterangan:
1) 10.000 (0,80) + 20.000 (0,15) + 30.000 (0,05) = 12.500
2) 5.000 (0,10) + 10.000 (0,60) + 15.000 (0,30) = 11.000
8.6 Asas-asas Manajemen
2 kapling tanah yang harus dibelinya. Ia yakin bahwa jalan aspal akan dibuat
di muka salah satu kapling tanah tersebut dan dalam waktu beberapa bulan
lagi akan diumumkan tentang pembuatan jalan tersebut. Apabila ia bernasib
baik dengan membeli tanah dekat jalan aspal tersebut ia tentunya akan dapat
menjual lagi tanah tersebut dengan keuntungan yang banyak atau setidak-
tidaknya ia akan dapat menjualnya lagi di atas harga pasaran. Untuk lebih
spesifik ia harus memilih satu dari tiga “tindakan” (acts), yaitu sebagai
berikut.
1. Membeli kapling A dengan harga Rp25.000.000,00 dan mendepositokan
di bank sisanya, yaitu Rpl5.000.000, 00.
2. Membeli kapling B dengan harga Rp35.000.000,00 dan mendepositokan
di bank sisanya, yaitu Rp5.000.000,00.
3. Mendepositokan seluruh uangnya Rp40.000.000,00 pada bank.
Sekali ia memilih salah satu dari 3 tindakan di atas, spekulan tadi harus
menghadapi konsekuensi baik atau buruk salah satu peristiwa (events)
berikut.
1. Jalan aspal melalui kapling A.
2. Jalan aspal melalui kapling B.
1. Akan selalu ada pasar bagi produk yang mutunya paling, baik.
2. Rolls-Royce akan kehilangan langganan dengan memproduksi dalam
jumlah besar karena jumlah atau kuantitas tidak identik dengan mutu
atau kualitas.
3. Walaupun anggapan nomor 2 mungkin tidak benar, konsumen memang
beranggapan demikian, dan konsumen selalu benar.
4. Penjualan hanya beberapa ratus unit mobil mahal selalu menguntungkan.
5. Komponen yang bermutu rendah walaupun murah, tidak pernah
dibenarkan untuk digunakan dalam memproduksi sesuatu yang lebih
baik walaupun mahal.
bekerja dengan baik dan apabila ia seorang yang bijaksana maka ia dapat
memberinya gagasan serta mengizinkannya untuk mengakui bahwa gagasan
yang diberikan itu adalah gagasannya sendiri.
Eksekutif tipe penyimpan adalah orang yang keras terhadap bawahan
karena ia ingin menentukan semua keputusan di tangannya sendiri dan sangat
sukar baginya untuk membenarkan adanya pengeluaran baru untuk beberapa
keadaan tertentu, sikap hati-hatinya ini dapat bermanfaat, tetapi sikap ini juga
dapat menyebabkan hilangnya beberapa kesempatan. Orang seperti ini
kelihatannya dingin dan tidak ramah terhadap orang lain yang ada di
sekitarnya.
Orang yang berorientasi pemasaran sifatnya luwes, bahkan mungkin
terlalu luwes. Orientasi pemasaran yang terlalu kuat membuat seseorang
kekurangan prinsip-prinsip atau nilai-nilai dirinya sendiri dan menjadi benar-
benar oportunis.
Teori psikologis lain mengenai apa yang terjadi dalam bank pembuat
keputusan adalah teori dari seorang ekonom yang bernama G.I.S. Shackle.
Menurut teori ini, seseorang yang menghadapi keputusan dipengaruhi oleh
apa yang menurutnya merupakan kemungkinan hasil terbaik dan terburuk
dari tiap tindakan yang akan diambil. Faktor lain yang juga mempengaruhi
seorang pembuat keputusan adalah apa yang disebut “derajat keterkejutan”
yang ada pada setiap hasil, yaitu sejauh mana suatu hasil itu menurut
pengambil keputusan mungkin terjadi. Perhatian yang diberikan terhadap
hasil yang ingin dicapai sangat tergantung pada seberapa jauh suatu hasil
diinginkan dan seberapa jauh kemungkinan tercapainya hasil tersebut.
Walaupun teori ini memang menggambarkan apa yang terjadi dalam
benak pembuat keputusan, teori ini tidak banyak membantu dalam
meramalkan keputusan, yang akan dibuat karena adanya nilai-nilai yang
subjektif pada setiap pembuat keputusan.
Psikologi pembuatan keputusan sukar didefinisikan karena menyangkut
hal-hal yang lebih banyak serta sukar untuk dapat diamati atau diteliti.
Psikologi pembuatan keputusan mencakup seluruh masalah filosofis
mengenai kebebasan kehendak versus determinisme suatu pertanyaan yang
tak terjawab.
Apabila seseorang mengenal baik seorang pembuat keputusan maka ia
dapat kadang-kadang meramalkan keputusannya dengan agak tepat walaupun
akan tetap ada ketidakpastian. Seorang yang sifatnya hati-hati bisa saja
dengan secara tiba-tiba bertaruh atau mengambil risiko seorang yang rasional
ISIP4111/MODUL 8 8.15
LAT IH A N
R A NG KU M AN
Teori ekonomi tradisional tentang pembuatan keputusan
berpegangan pada teori yang mengatakan bahwa perusahaan selalu
berusaha mencari keuntungan semaksimal mungkin. Teknik yang
digunakan dalam teori ekonomi tradisional sering dikenal dengan
analisis marjinal. Penggunaan matematika dalam teknik pembuatan
keputusan sangat dirasakan kegunaannya terutama dalam menghindari
risiko serta ketidakpastian yang mungkin terjadi. Walaupun teknik
matematisnya tidaklah mendikte keputusan, melainkan hanya
menyediakan suatu cara sistematis yang memperlihatkan akibat-akibat
8.16 Asas-asas Manajemen
TES F OR M AT IF 1
10) Orang yang mengutamakan hal-hal yang praktis adalah orang yang
bertipe ....
A. ekonomis
B. aestetis
C. sosial
D. teoretis
Kegiatan Belajar 2
yang telah ditentukan maka para eksekutif puncak akan semakin dibatasi dan
eselon yang di bawahnya akan mempunyai sedikit kesempatan untuk
berinisiatif.
Hal yang menjadi masalah adalah bagaimana menentukan tingkatan
pembuat keputusan yang paling rendah. Dengan mengabaikan beberapa
orang yang memegang jabatan penting maka dapat dikatakan bahwa
tingkatan pembuat keputusan yang paling rendah adalah tingkat di mana para
pemegang jabatan dapat menerima semua informasi yang sesuai dengan
suatu keputusan dan kemampuan untuk mengukur faktor-faktor tanpa
terpisah-pisah. Jadi, apabila seorang eksekutif yang bekerja baik di bidang
manufacturing dan penjualan serta memiliki para staf pembantu, dia dapat
dikatakan telah memiliki keseluruhan informasi yang dibutuhkan untuk
mengalokasikan dana di bidang manufacturing dan pemasaran. Apabila kita
ingin memberikan penilaian terhadapnya, jangan dilihat dari volume
penjualan atau hasil produk, tetapi berdasarkan keuntungan yang diperoleh
dan bagaimana ia mengalokasikan dana sebaik-baiknya. Dia tidak mampu
untuk menilai berapa besar uang perusahaan yang tersedia untuk investasi
yang harus dibelanjakan pada bagian/divisinya sebagai pengganti divisi-
divisi lain. Hanya mereka yang berada di kantor pusat yang dapat mengambil
keputusan di bidang tersebut.
Pada umumnya, dapatlah dikatakan bahwa hanya pucuk pimpinan (top
management) yang memiliki kemampuan untuk membuat kebijakan,
sedangkan keputusan administratif dibuat oleh kepala bagian dan para
supervisor sedangkan pejabat-pejabat yang di atasnya dapat membuat
keputusan eksekutif.
Akan tetapi, kaidah-kaidah mengenai letak suatu keputusan tidaklah
berlaku mutlak karena keputusan yang dibuat oleh suatu bagian atau divisi
dapat merupakan rangkaian tindakan dari yang lainnya. Dalam situasi
perusahaan yang sebenarnya, garis perbedaan antara suatu kebijakan dengan
keputusan-keputusan yang lain tidak selalu jelas. Di mana pucuk pimpinan
tetap melakukan pengawasan yang ketat maka ia harus mengembangkan
kebijakan-kebijakan daripada hanya menetapkan pedoman umum
pelaksanaan dan proses pengambilan keputusan.
Dalam banyak lembaga, letak suatu pembuatan keputusan ditentukan
sepanjang ia mempengaruhi tingkat keuntungan. Mungkin teori yang berlaku
di sini adalah bahwa tidak mungkin semua pemegang jabatan dapat membuat
ISIP4111/MODUL 8 8.23
B. FAKTOR-FAKTOR KUANTIFIKASI
yang lama lebih tinggi daripada penyusutan mesin baru maka akan lebih
mudah apabila membeli sebuah mesin baru.
Bagaimanapun cara semacam di atas banyak digunakan terutama bagi
perusahaan-perusahaan besar, misalnya perusahaan penyulingan minyak,
yang selalu menggunakan cara tersebut di dalam kalkulasinya. Sebagai
contoh, cukup sering bagi perusahaan menggunakan nilai waktu dari uang
dalam menghitung kemungkinan investasi modalnya, yaitu membandingkan
kemungkinan pengembalian (return) yang dapat diharapkan jika uang
tersebut diinvestasikan pada lain-lain hal. Masih berkaitan dengan faktor-
faktor lainnya seperti perubahan mutu maka hal ini pun diperhitungkan pula,
misalnya oleh MAPI (Machienary and Allied Product Institute, suatu asosiasi
dagang yang memperkenalkan formula tersebut).
Masih ada beberapa asumsi yang secara implisit termasuk tipe yang
memiliki alasan bahwa sebelum putusan akhir dibuat sebaiknya dilakukan
relaxing (membuat santai) berbagai asumsi sehingga tidak terlalu kaku di
dalam pembuatan keputusan tersebut. Sebagai contoh, pasar untuk suatu
produk diasumsikan tetap konstan atau bertumbuh. Akan tetapi, apabila
permintaan menurun secara drastis, biaya buruh akan menyusut dan gambar
yang ditunjukkan pada kalkulasi pun akan berubah pula, dan ini merupakan
asumsi kedua. Asumsi lain adalah bahwa perusahaan tidak akan mengubah
produknya walaupun akan dapat melenyapkan operasi keseluruhannya.
Masih dalam asumsi ketiga adalah dengan membeli mesin terbaru yang dijual
di pasaran sekarang sekurang-kurangnya untuk beberapa tahun yang akan
datang tidak akan digantikan oleh sesuatu yang lain dalam kasus semacam
ini.
Pembuat keputusan dengan mengumpulkan berbagai informasi harus
menimbang biaya penundaan serta pengeluaran lainnya terhadap risiko yang
mungkin terjadi apabila ia terus berproduksi dengan beberapa faktor produksi
yang mungkin belum lengkap seluruhnya dimiliki.
Di mana mungkin, hejing (berasal dari kata hedging, yaitu pembelian
atau penjualan barang yang direncanakan pada suatu waktu di kemudian hari)
dapat merupakan suatu prosedur bijaksana, di dalam keputusan yang
menyangkut faktor-faktor produksi yang tidak mungkin diperoleh atau tidak
dapat diperoleh tanpa pengeluaran waktu dan uang. Keputusan hejing selalu
dikaitkan dengan pembelian bahan baku, misalkan saja kapas bagi industri
tekstil. Industri tekstil biasanya ingin melindungi diri mereka terhadap
fluktuasi harga. Mereka tidak ingin memegang kapas yang nilainya turun
8.26 Asas-asas Manajemen
C. FAKTOR-FAKTOR NONKUANTIFIKASI
dapat dihemat dalam hal gaji lebih banyak daripada biaya yang diperlukan
untuk komputer dan pemeliharaannya, di samping akan lebih mempercepat
penyelesaian pekerjaan kertas (paper work) yang terus meningkat. Di
kebanyakan perusahaan besar, hal yang berkaitan dengan modal
mengharuskan “justification atau pembenaran” tertulis, dan justification ini
dalam praktiknya hampir seluruhnya dibuat dalam kuantitatif.
LAT IH A N
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 2
Kegiatan Belajar 3
Amerika Serikat akan dijangkau dalam waktu 6 tahun. Selain itu, juga
dilaporkan mengenai pasaran mobil asing di Amerika Serikat pada akhir
tahun ke-10 di mana saingan telah mulai menguasai pasar di Amerika Serikat
sehingga akan sulit bagi perusahaan untuk menjual 100.000 unit mobil
seperti yang direncanakan. Untuk mencapai tujuan-tujuan ini, diperlukan
pasaran yang lebih luas lagi di Amerika Serikat. Akan tetapi, apabila pasaran
mobil asing meningkat maka perusahaan permobilan di AS akan beralih ke
ukuran mobil kecil.
Manajer-manajer tingkat tertinggi yang optimis tidak puas dengan hasil
survei yang menghancurkan harapan akan adanya perluasan. Karena itu,
mereka mengirim orang mereka sendiri untuk memeriksa hasil survei di AS.
Dalam waktu singkat walaupun orang yang dikirim tidak dapat berbicara
bahasa Inggris, ia memperoleh kesimpulan seperti yang diinginkan
atasannya, yaitu bahwa penjualan nantinya akan terus meningkat dan bahwa
perusahaan pasti dapat menjual sebanyak 100.000 unit dan bahkan lebih dari
itu.
Mereka yang mengharapkan hasil survei seperti ini menyambutnya
dengan gembira. Perbedaan pendapat ditekan dengan cara memecat semua
yang tidak setuju. Pabrik baru pun dibangun di AS, ratusan dealer mobil
digunakan, toko-toko suku cadang dan fasilitas reputasi dibangun dan
promosi besar-besaran dijalankan.
Untuk beberapa waktu, walaupun luas pasar dari perusahaan tidak
meningkat, penjualan mobil ke luar negeri memang meningkat. Lalu suatu
hal yang tidak dapat dijelaskan terjadi. Tiga besar pabrik mobil di Amerika
Serikat memproduksi mobil kecil untuk melawan saingan asing. Pekerjaan
dealer terhenti, barang menumpuk, dan pabrik di Eropa ditutup sebagian,
serta harus memberhentikan pegawai yang kemudian menyerbu kantor untuk
meminta ganti rugi. Akhirnya, penjualan turun sampai kurang dari 20% dari
yang diramalkan. Manajer bagian pemasaran ke AS dikirim ke Australia dan
perusahaan menggantikannya dengan orang dari luar negeri.
ISIP4111/MODUL 8 8.41
LAT IH A N
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 3
10) Dari contoh yang ada, apabila diadakan suatu survei pasar, setiap
individu atau pengambil keputusan ....
A. mengharapkan hasil survei yang sesuai dengan kepentingannya
sendiri
B. mengharapkan hasil yang dapat menguntungkan perusahaan
C. tidak peduli apa pun hasil survei tersebut
D. berusaha untuk membantu pelaksanaan survei tersebut
Tes Formatif 1
1) A. Keputusan yang dibuat secara rutin dapat menghindari risiko yang
besar.
2) C. Harga yang rendahlah yang dapat meningkatkan volume penjualan
dan bukannya harga yang tinggi.
3) C. Teori ekonomi tradisional memang perlu menerapkannya harus
memperhatikan pengaruh-pengaruh yang terdapat pada diri pembuat
keputusan.
4) D. Untuk menghadapi ketidakpastian dalam mendapatkan laba,
perusahaan ingin meramalkan akibat yang mungkin terjadi dalam
pembuatan keputusan, agar risiko dapat diperkecil sejauh mungkin.
5) B. Pada titik tertentu penambahan laba lebih kecil dari sebelumnya atau
kenaikan laba hanya cukup untuk biaya menambah input 1 unit
faktor produksi.
6) B. Teknik matematik hanya menyediakan cara sistematis dalam
pembuatan keputusan.
7) C. Dengan menurunkan harga jual, diharapkan jumlah barang yang
terjual menjadi banyak dan akan menyebabkan keuntungan
perusahaan meningkat.
8) D. Manusia administratif biasanya mencari keuntungan yang layak
bukan keuntungan yang maksimal atau dengan kata lain manusia
administratif mencari rangkaian tindakan yang cukup baik atau
memuaskan.
9) B. Apabila volume penjualan adalah cara untuk mencapai keuntungan
jadi volume penjualan bukan tujuan.
10) A. Sebab tipe ekonomis adalah orang yang mengutamakan hal-hal
praktis.
Tes Formatif 2
1) D. Keputusan di dalam suatu organisasi niaga terdiri dari keputusan
yang bersifat kebijakan, keputusan administratif, dan keputusan
eksekutif.
8.46 Asas-asas Manajemen
Tes Formatif 3
1) C. Keputusan yang salah biasanya terjadi bukan karena kekurangan
pengetahuan mengenai proses pembuatan keputusan, melainkan
karena kurangnya pengenalan terhadap permasalahan atau dapat
pula karena adanya tekanan-tekanan yang datang dari atasan.
2) D. Perbaikan-perbaikan dalam pengambilan keputusan dapat dibantu
melalui pemberian latihan yang lebih banyak, dengan merubah
struktur organisasi sehingga wewenang lebih diperjelas atau pun
mengubah sikap manajemen tingkat tertinggi.
ISIP4111/MODUL 8 8.47
Daftar Pustaka
Ernest Dale. (1969). Management Theory and Practice. New York: McGraw
Hill Book Company.
PEN D A HU L UA N
Kegiatan Belajar 1
Tabel 9.1.
Tabel 9.2
Tabel 9.3
Hanya satu perusahaan yang belum ada perbaikan terhadap status bagian
pemrosesan data elektronik sejak Tahun 1964. Enam perusahaan dilaporkan
telah “banyak perbaikan status” dan 26 telah “ada perbaikan status”.
Secara menyeluruh, juga kompensasi (imbalan) dari kelompok
pemrosesan data elektronik telah meningkat lebih cepat daripada kompensasi
(imbalan) kelompok staf lainnya. Sembilan perusahaan menyatakan bahwa
kompensasi telah “banyak perbaikan”, 23 perusahaan telah “ada perbaikan”
dan hanya 1 perusahaan yang “belum ada perbaikan”.
Orang-orang pemrosesan data elektronik tidak hanya dapat melaporkan
pada mereka yang duduk di hierarki tinggi organisasi, tetapi juga mempunyai
hubungan yang dekat dengan pucuk pimpinan sehingga tidak lagi seperti
pada beberapa tahun yang lain di mana hubungannya agak jauh. Pada masa
kini orang-orang pemroses data elektronik kerap kali bertemu, lebih sering
berkonsultasi serta lebih banyak memberikan saran-saran kepada pucuk
pimpinan (top management).
ISIP4111/MODUL 9 9.13
Tetapi, dengan tidak berlebihan, gap antara para ahli dan pucuk
pimpinan belum seluruhnya lenyap, gap ini masih ada. Gap yang besar antara
ahli komputer dengan pucuk pimpinan biasanya masih terdapat pada tempat
di mana manajer tingkat tinggi memiliki pengetahuan yang sedikit sekali
tentang pemrosesan data elektronik serta sedikit kontak dengan pegawai
pemrosesan data elektronik. Pimpinan puncak masih sering tidak mengerti
bahasa yang digunakan oleh ahli komputer yang penuh dengan istilah khusus
dan mereka tidak suka bertanya tentang definisi, sebab takut dianggap bodoh,
terutama oleh yang lebih muda. Di samping itu, patut pula ditambahkan di
sini bahwa kebanyakan manajer puncak yang meniti karier melalui
pengalaman sering menganggap bahwa manajemen masih merupakan suatu
seni (art) atau praktik belaka dan bukannya suatu ilmu sehingga situasi apa
pun dengan berbagai variasi dalam kegiatan manajemen tidak dapat
dikuantifikasikan atau direkam/dicatat (recorded). Dengan demikian,
jawaban yang dipersiapkan komputer bukanlah suatu yang besar.
Kebanyakan perusahaan dalam kenyataannya percaya bahwa ahli
komputer akan merupakan suatu aset yang bernilai bagi perusahaan, apabila
mereka mengetahui bisnis seperti halnya teknik komputer. Celakanya
perusahaan mendapatkan kenyataan bahwa lebih mudah melatih seseorang
yang mengetahui bisnis secara teknis daripada melatih seorang yang terbiasa
dengan latihan ilmu komputer. Dengan demikian, “computocracy” belum
terwujud dan mungkin tidak akan pernah terjadi. Apa yang agaknya lebih
mungkin adalah bahwa para manajer umumnya akan menjadi, jika tidak ahli
komputer, sekurang-kurangnya sangat paham tentang kemudahan dan
keterbatasan yang dapat diberikan oleh komputer sehingga mereka dapat
mempertimbangkan ahli yang bagaimana perlu ditemukan lagi komputernya.
Tentu saja penggunaan komputer pada masa kini tidaklah berarti bahwa
perusahaan dapat membuat seluruh keputusan dengan mesin ini karena hal
semacam ini dapat menimbulkan berbagai akibat yang berbahaya.
9.14 Asas-asas Manajemen
LAT IH A N
R A NG KU M AN
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau Information
Communication and Technology (ICT) walaupun dapat melakukan
beberapa tipe pekerjaan dengan sangat cepat dan lebih akurat daripada
yang dilakukan manusia, tetapi belum menimbulkan pengangguran yang
luas, sekalipun di antara pekerja administrasi kantor (clerical workers)
yang pekerjaannya paling mungkin diambil alih oleh komputer.
Kendatipun ramalannya begitu kontras, pekerjaan manajemen tingkat
menengah tidaklah lenyap, bahkan bertambah banyak. Alasan utamanya
adalah bahwa jumlah pekerjaan dalam kedua kategori di atas (Clerical
Workers dan Middle Managers) terus bertambah dan jauh lebih besar
dibandingkan dengan pekerjaan yang harus dihapuskan dengan
datangnya TIK (ICT).
ISIP4111/MODUL 9 9.15
TES F OR M AT IF 1
10) Pada survei yang dilakukan oleh Ernest Dale tentang pengaruh komputer
di dalam manajemen, ternyata ….
A. informasi yang lengkap dan cepat hanya cocok untuk pembuatan
keputusan jangka pendek saja
B. informasi yang lengkap dan cepat tidak dapat memudahkan
pembuatan keputusan jangka panjang
C. informasi yang lengkap dan cepat dapat menyukarkan, karena
bertimbunnya informasi, sedangkan yang diperlukan sebenarnya
informasi/data yang telah diringkaskan.
D. jawaban A, B, dan C benar
Kegiatan Belajar 2
a. Kurangnya fleksibilitas
Pada perusahaan kecil, keputusan-keputusan biasanya dapat dibuat lebih
cepat daripada dalam perusahaan besar. Lebih sedikitnya peringkat (levels),
lebih sedikit pula orang-orang yang harus dilalui sehingga tidak terlalu
banyak pertimbangan atau peninjauan dari berbagai sudut. Alfred P. Sloan Jr.
pernah menjelaskan masalah ini ketika ia menjadi Direktur Utama pada
General Motor Corporation sebagai berikut.
Tentu saja sebagaimana kita ketahui, Sloan dan wakilnya telah berusaha
menanggulangi kesulitan-kesulitan, hingga pada tingkat tertentu perusahaan
yang dipimpinnya menjadi “leader” di bidang industri sejenis. Tetapi ini
tetap dapat dipertanyakan apakah perusahaan-perusahaan besar dapat
dipertanyakan fleksibilitas yang tepat dengan bentuk organisasinya sekarang.
Sesungguhnya banyak dari perusahaan-perusahaan besar telah sangat tidak
fleksibel untuk mencapai hasil optimum, walaupun mereka masih dapat
menghasilkan “Satisficing” yang cukup baik dalam artian profitabilitas
sekurang-kurangnya sepanjang waktu dapat dikatakan “cukup makmur”.
b. Sukarnya koordinasi
Masalah dapat dipertahankannya seluruh eksekutif agar tetap sehaluan
dengan tujuan perusahaan, akan lebih sulit dijalankan pada perusahaan-
perusahaan besar. Terdapatnya saling kerja sama yang konsisten merupakan
hal yang luar biasa beratnya untuk dicapai, mengingat ribuan orang
menjalankan berbagai kegiatan dalam berbagai corak dan ragam. Karena itu,
sering dikatakan bahwa kesulitan koordinasi akan lebih cepat bertambah
dibandingkan dengan pertambahan jumlah karyawan dan eksekutif, misalnya
orang menyatakan bahwa kesulitan dalam koordinasi dirasakan lebih dari dua
kali bahkan tiga kali atau empat kali pada waktu jumlah orang menjadi dua
kali jumlah semula.
ISIP4111/MODUL 9 9.23
3. Tenaga Kerja
Kemampuan manajemen dalam menangani tenaga kerja musiman
maupun penyediaan pekerjaan lain bagi mereka yang dipindahkan oleh
adanya peralatan baru, agaknya telah ada perbaikan. Teknik peramalan
(forecasting) serta informasi yang lebih cepat melalui komputerisasi akan
dapat memperbaiki pengalaman atau kekurangan yang ada pada masa lalu.
Suatu guncangan yang lebih dahsyat adalah yang ditimbulkan oleh
turunnya permintaan atau daya beli masyarakat secara menyeluruh, di mana
manajemen harus berusaha dengan seluruh kemampuan yang ada padanya
agar pemberhentian atau pengurangan tenaga kerja dapat diperkecil sejauh
mungkin. Dalam Tahun 1920-an di mana para juru bicara manajemen merasa
bahwa “Stabilitas baru dalam kemakmuran ekonomi” telah dicapai dan
keadaan depresi atau keadaan meleset telah lewat. Tetapi kegembiraan
tersebut dirusak oleh depresi berat yang diikuti dengan jatuhnya harga saham
di pasar modal pada tahun 1929. Dan untuk memperkecil keadaan buruk
semacam ini pemerintah Federal Amerika berusaha mengamankan suasana,
yaitu dengan menjalankan pengawasan yang ketat terhadap hal-hal yang
dapat mengganggu stabilitas pada umumnya seperti pengawasan terhadap
ISIP4111/MODUL 9 9.25
4. Fungsi-fungsi Manajemen
Manajer masa depan perlu sekali dibekali lebih banyak bidang
pengetahuan daripada manajer masa sekarang. Manajer masa, depan tidak
perlu menjadi ahli matematika, tetapi ia perlu mengetahui matematika yang
cukup untuk mengerti premis-premis yang dijadikan dasar oleh orang-orang
atau staf “operation research” dalam membuat perkiraan atau ramalan serta
pemecahan masalah, juga perlu secukupnya pengetahuan teknologi secara
umum dan ilmu-ilmu sosial dalam rangka menilai nasihat-nasihat dari staf
ahlinya. Ia juga perlu menyadari tren (kecenderungan) sosial tidak hanya di
negerinya sendiri, tetapi juga pada bagian-bagian dunia lainnya, agar apabila
perusahaannya membesar, kemungkinan akan berwujud perusahaan
multinasional atau dalam proses menuju ke sana. Pada waktu tersebut fungsi-
fungsi pokok akan tetap sama dengan fungsi-fungsi manajemen yang
ditanganinya pada masa sekarang, yaitu perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), pengadaan staf (staff), pengarahan
(direction), pengadaan (control), pembaharuan (innovation), dan perwakilan
(representation).
a. Perencanaan (planning)
Perkiraan atau peramalan (forecasts) haruslah lebih akurat daripada
sekarang, data ekonomi harus tersedia lebih cepat dan dalam perincian yang
lebih lengkap melalui pemakaian komputer. Bagaimanapun tugas
perencanaan tidak akan lebih mudah dari tugas perencanaan masa sekarang
karena kemungkinan lebih banyaknya ketidakpastian akan ditimbulkan oleh
adanya perubahan yang begitu cepat, dan manajemen akan dihadapkan pada
pilihan dari alternatif yang jauh lebih banyak. Ini tentunya akan
menyebabkan pembuatan keputusan lebih sukar di masa depan, apalagi
simulasi misalnya hanya dapat memperlihatkan apa yang mungkin terjadi dan
bukannya apa yang akan terjadi.
b. Pengorganisasian (organizing)
Ini merupakan kebutuhan yang terbesar dalam rangka mengurangi
masalah-masalah koordinasi sehubungan dengan tipe baru organisasi,
sehingga masalah koordinasi seperti pada organisasi raksasa masa kini dapat
dilenyapkan atau dihilangkan sebanyak mungkin. Walaupun divisionalisasi
yang pernah ditemukan dalam menanggulangi hal ini masih dapat diandalkan
9.28 Asas-asas Manajemen
dalam beberapa perusahaan, tetapi untuk masa depan belum tentu dapat
menjawabnya.
Kesulitan hubungan petugas staf dan petugas lini, bagaimanapun di masa
depan akan kurang penting, karena operasional perusahaan akan lebih banyak
bersifat otomatis seperti halnya dalam proses industri, di mana pembagian
kedua tipe (staf dan lini) menjadi kabur.
d. Pengarahan (direction)
Beberapa ilmuwan sosial meramalkan akan lenyapnya hubungan atasan
bawahan yang akan digantikan dengan demokrasi lengkap dalam industri, di
mana manajemen yang didasarkan pada konsensus bersama memilih di
antara mereka orang yang berpengetahuan luas serta memiliki ide-ide yang
baik untuk menjadi pimpinan. Tentunya keadaan semacam ini akan
menunjukkan bahwa angkatan kerja di masa depan akan lebih terdidik
dibandingkan dengan angkatan kerja pada masa sekarang. Tetapi, ini tidak
berarti bahwa orang akan mampu mengoordinasikan kerjanya tanpa
“pengarahan” dari atas atau oleh seseorang yang mampu mempertimbangkan
ide atau gagasan siapa yang terbaik. Bahkan diorganisasi sukarela pun seperti
halnya perkumpulan sosial, tidak ada yang dapat dilakukan tanpa menunjuk
seorang untuk bertindak sebagai kerja dan “boss” sementara bagi mereka
yang bekerja pada proyek tersebut.
Bagaimanapun, lingkungan pekerjaan akan menjadi lebih demokrasi,
dalam mana atasan perlu mendengar lebih hati-hati ide atau gagasan dari
bawahan mereka serta mempertimbangkan ide tersebut di dalam pembuatan
keputusan. Kecenderungan untuk bersikap otoriter terhadap bawahan juga
ISIP4111/MODUL 9 9.29
e. Pengawasan (control)
Kemajuan terbesar kemungkinan terjadi di lapangan pengawasan, yaitu
melalui apa yang diharapkan semula dengan penggunaan komputer. Bagian
terbesar dari kerjanya, bagaimanapun dilakukan dengan mengidentifikasikan
pengecualian-pengecualian, sehingga dengan demikian “management by
exception” akan menjadi lebih mudah dan akan mengurangi kesalahan-
kesalahan.
f. Pembaharuan (innovation)
Inovasi akan tetap dilanjutkan serta merupakan hal penting. Inovasi di
dalam teknologi akan lebih cepat, di mana tugas manajer lebih banyak
sebagai penilai terhadap kekurangan-kekurangan dalam perusahaan untuk
selanjutnya membuat perubahan yang perlu di dalam prosedur, organisasi dan
sebagainya sehingga perusahaan dapat mengambil kepentingan dari mereka.
Banyak inovasi akan dihasilkan dari perusahaan baru dan industri baru yang
akan menyaingi beberapa perusahaan yang telah maju pada masa kini.
g. Perwakilan (representation)
Tugas representasi dari manajer seperti pernah diuraikan, menjadi lebih
penting apalagi jika dilihat dalam kaitan perluasan pengawasan oleh
pemerintah dan perubahan di dalam iklim sosial yang terjadi, kemungkinan
lebih cepat daripada yang terjadi di masa lalu. Manajer juga perlu
memutuskan sejauh mana ia harus berpartisipasi dalam tanggung jawab
sosial, baik secara langsung ataupun tidak langsung yang semuanya harus
dilihat dari sudut manfaat bagi perusahaan.
Pekerjaan dasar manajer dalam kenyataannya akan sangat banyak seperti
pada masa sekarang. Ia masih membuat keputusan-keputusan, walaupun
agaknya tidak saja seperti ia buat sekarang. Perbedaan yang mendasari adalah
bahwa ia memerlukan latar belakang pengetahuan yang lebih banyak di
dalam berbagai bidang yang luas, berkisar dari sosiologi dan psikologi
kepada matematika, jika ia tidak ingin keputusannya didikte atau diatur oleh
staf ahli.
Manajer juga memerlukan apa yang disebut kemampuan intuisi yang
memungkinkan ia memimpin dan membujuk atau dengan kata yang singkat
9.30 Asas-asas Manajemen
LAT IH A N
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 2
C. Psikologi
D. Antropologi
10) Perbedaan yang mendasar antara manajer masa depan dengan manajer
masa sekarang terletak pada ….
A. manajer masa depan memerlukan latar belakang pengetahuan yang
lebih banyak di dalam berbagai bidang yang luas dibandingkan
manajer masa sekarang
B. manajer masa depan harus memiliki kemampuan intuisi yang lebih
dibandingkan manajer masa sekarang
C. manajer masa depan lebih banyak menjalankan fungsi inovasi
dibandingkan dengan manajer masa sekarang.
D. jawaban A, B, dan C benar
Tes Formatif 1
1) C. Karena komputer akan mengerjakan sedemikian banyak tugas-tugas
rutin dari pegawai administrasi kantor.
2) D. Karena penggunaan komputer walaupun biaya penggunaan per
unitnya lebih mahal dari sebelum digunakan komputer, tetapi untuk
mengerjakan dokumen yang terlalu banyak serta dapat lebih cepat di
samping karyawan administrasi yang tidak cukup tersedia, maka
penggunaan komputer akan mempercepat pelayanan.
3) D. Karena pekerjaan perkantoran dari tahun ke tahun bertambah
banyak, bergandengan dengan perluasan usaha niaga (bisnis)
sehingga dapat menyerap tenaga administrasi kantor.
4) B. Karena komputerisasi adalah suatu keadaan, di mana ahli-ahli
komputer akan menguasai atau mengambil alih banyak tugas-tugas
pokok pucuk pimpinan (top management).
5) D. Sebab selama masa transisi tersebut, manajer tingkat menengah
(middle manager) harus aktif mempelajari tentang komputer,
membantu programmer, serta banyak terlibat dengan kegiatan
human relations dalam hal pembinaan petugas/karyawan melalui
pembinaan dan latihan.
6) C. Karena menurut Prof. Roger C. Vergin pengaruh utama penggunaan
komputer pada pekerjaan manajemen menengah bukan lenyapnya
tugas pembuatan keputusan, tetapi berkurangnya tugas-tugas
motivasi dan koordinasi, disebabkan jumlah bawahan dalam bagian
mereka telah berkurang karena pekerjaan administrasi kantor yang
dilakukan oleh banyak bawahan telah dialihkan pada komputer.
7) D. Karena Prof. Rak Chong Lee menyimpulkan bahwa komputer
cenderung meningkatkan pekerjaan manajer, namun memperketat
lingkungan kerja dengan membatasi atau menetapkan penyelesaian
tugas dalam waktu tertentu.
8) D. Karena dengan penggunaan komputer tidak terbukti bahwa struktur
organisasi menjadi dasar atau bertambah rumit, tetapi struktur
organisasi masih diperlukan seperti pada masa sebelum
komputerisasi.
9.36 Asas-asas Manajemen
Tes Formatif 2
1) C. Karena hanya dengan inovasi, apakah yang bersifat kecil atau yang
bersifat besar akan merupakan jalan keluar untuk menutup
kesenjangan (gap) tadi.
2) D. Karena jawaban A, B, dan C lah yang menyebabkan mengapa perlu
adanya pengawasan dari pemerintah terhadap dunia bisnis.
3) A. Karena di masa depan angkatan kerja white collar terus bertambah
besar jumlahnya sehingga akan tinggi persentase dari jumlah/ total
angkatan kerja seluruhnya. Akibatnya, cenderung menghimpun
dirinya menjadi Union (perserikatan kerja).
4) D. Karena perusahaan besar, banyak kesulitan di dalam hal kurangnya
fleksibilitas, sukarnya koordinasi serta semangat kerja yang rendah.
5) D. Karena perusahaan kecil, kebalikan dari perusahaan besar, biasanya
mempunyai kelebihan yang berupa: fleksibilitas tinggi, koordinasi
mudah dan semangat kerja tinggi.
6) D. Karena dalam keadaan depresi, pemerintah perlu menjaga stabilitas
dalam masyarakat. Oleh sebab itu, pengawasan yang ketat dilakukan
terhadap hal-hal seperti kompensasi pengangguran, kebijakan
tingkat bunga bank maupun pajak-pajak.
7) B. Karena di bidang operation research diperlukan pengetahuan
matematika yang cukup sehingga manajer dapat mempertimbangkan
saran atau nasihat dari ahli operation research apabila ia
mengetahui matematika yang cukup.
8) B. Karena komputer dapat digunakan untuk tugas pekerjaan yang
berkaitan dengan pengawasan.
ISIP4111/MODUL 9 9.37
Daftar Pustaka