Anda di halaman 1dari 7

Spinoza, februari 03 2015

TEKNIK PENULISAN BUKU ILMIAH


I.                PENDAHULUAN
Kata buku, atau dalam bahasa Inggris book, bukan lagi kata asing untuk
didengar atau dibaca di setiap tempat. Anggapan orang jika menangkap kata
buku, cenderung mengarah pada bentuk fisik sebuah buku, yaitu kertas yang
berisi tulisan yang diberi sampul dan biasa dijual di toko-toko buku. Hanya saja
jika harus mengurai detail buku, mungkin sebagian besar orang akan kesulitan
untuk menjelaskannya. Mungkin karena bukan sesuatu yang asing itulah, sering
dianggap biasa sehingga tidak perlu dicari definisi atau detailnya.
Buku dalam arti luas, berarti mencakup semua tulisan dan gambar yang
ditulis dan dilukiskan atas segala macam lembaran papyrus, lontar, perkamen,
dan kertas dengan segala bentuknya: berupa gulungan, dilubangi dan diikat
dengan atau dijilid muka belakangnya dengan kulit, kain, karton, dan kayu.
Sementara dalam konteks karya ilmiah, didapati istilah buku ilmiah.
Demikian halnya dengan buku, jika harus mengurai detail buku ilmiah, sebagian
besar orang masih kesulitan untuk menjelaskannya. Atas dasar itulah penulis
berusaha mengurai tentang buku ilmiah.[1]

II.             RUMUSAN MASALAH
A.    Apa Pengertian Buku Ilmiah?
B.     Apa Tujuan Penulisan Buku Ilmiah?
C.     Apa Ruang Lingkup Buku Ilmiah?
D.    Bagaiman Langkah-Langkah Penulisan Buku Ilmiah?
E.     Apa Contoh Buku Ilmiah?

III.          PEMBAHASAN
A.    Pengertian Buku Ilmiah
Buku ilmiah adalah suatu buku yang berisi pemaparan dan penjabaran
suatu bidang ilmu pengetahuan. Umumnya didasarkan pada premise, asumsi,
hipotesa atau tesa, metodologi ilmiah yang digunakan dan paradigma yang
jelas.
Sedangkan dalam buku yang bejudul Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
Guru , buku ilmiah adalah karya tulis yang berisi bahan pelajaran yang
digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Jadi, buku ilmiah
adalah buku yang di susun secara ilmiah dan terstruktur, sehingga akan lebih
mudah dan di pelajari dan di pahami.[2]
Suatu karya tulis ilmiah baru dapat disebut ilmiah apabila memenuhi tiga
syarat berikut :
1.       Isi kajiannya berada pada lingkup pengetahuan ilmiah.
2.       Karya tulis tersebut menggunakan metode ilmiah atau cara berpikir
ilmiah.
3.       Sosok penampilannya sesuai dan telah memenuhi persyaratan
sebagai suatu tulisan keilmuan.
B. Tujuan Penulisan Buku Ilmiah
Pada dasarnya semua ilmu ataupun teknologi yang ada di dunia ini, perlu
diteliti, ditingkatkan dan dikembangkan fungsi serta peranannya untuk
mencapai kemajuan. Salah satu cara untuk mencapai kemajuan adalah dengan
melakukan pengamatan, pengkajian, dan penelitian dari sumber ilmu tersebut
yang dituangkan dalam bentuk karya tulis ilmiah. Salah satu tugas para
ilmuwan (scientist) maupun cendekiawan adalah memaparkan hasil kajian,
pengamatan atau penelitiannya kepada masyarakat luas.
Penulisan karya ilmiah diharapkan dapat membantu para cendekiawan
untuk menemukan sesuatu yang baru, guna menunjang peningkatan taraf
kehidupan masyarakat secara luas. Pada lingkungan perguruan tinggi karya
ilmiah berupa skripsi digunakan untuk meraih gelar sarjana, tesis digunakan
untuk magister, dan disertasi untuk gelar doktor. Sedangkan bagi pejabat
fungsional, karya tulis ilmiah merupakan persyaratan untuk mendapatkan
angka kredit bagi kenaikan jabatannya.
Sebenarnya kegunaan penulisan karya ilmiah bukan hanya sekadar untuk
mendapatkan gelar atau memperoleh kredit poin untuk kenaikan jabatan,
tetapi tujuan utama dibuatnya karya tulis ilmiah adalah untuk
mendokumentasikan hasil-hasil penelitian yang berhasil mendapatkan atau
membuktikan kebenaran ilmiah. Bagi seorang peneliti profesional, keuntungan
yang paling besar dan berharga dari semua karyanya adalah jika ia
menemukan kebenaran ilmiah yang kemudian dibukukan.
Penemuan kebenaran ilmiah yang kemudian dibukukan dalam karya tulis
ilmiah ini bertujuan untuk memperkaya khazanah ilmu pengetahuan, dengan
pemaparan teori-teori baru yang dapat dibuktikan. Selain itu, digunakan untuk
pengakuan practicial objective guna membantu pemecahan problema praktisi
yang mendesak.
Tujuan penulisan buku ilmiah antara lain memberi penjelasan, memberi
komentar atau penilaian, memberi saran, menyampaikan sanggahan, serta
membuktikan hipotesis.[3]
Ada dua pembagian tujuan dari penulisan buku ilmiah yaitu :
1.      Tujuan Umum
Tujuan dari penulisan buku ilmiah adalah untuk menambah
wawasan masyarakat mengenai teori-teori baru serta perkembangan
berbagai cabang ilmu.
2.      Tujuan Khusus
a)      Agar para akademisi dapat memahami pengertian buku ilmiah,
mampu menyusunnya, dan mampu mengetahui teknik penulisan
ilmiah yang telah ditetapkan.
b)      Agar para akademisi mengetahui langkah-langkah yang harus
dilakukan dalam pembuatan buku ilmiah.
c)      Agar para akademisi mengetahui lebih jauh contoh-contoh buku ilmiah
yang lain, selain buku pelajaran atau buku pegangan.[4]
d)     Untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi perkembangan
ilmu.
e)      Diharapkan membantu para cendekiawan untuk menemukan karya-
karya baru.
C. Ruang Lingkup Buku Ilmiah
Ruang lingkup buku ilmiah adalah cakupan yang terdapat didalamnya
yang mempunyai fungsi sebagai penjelas dari isi buku ilmiah tersebut. Ruang
lingkup buku ilmiah terdapat tiga bagian utama yaitu bagian awal, bagian inti,
dan bagian akhir.
1.      Bagian awal
Isi dalam bagian awal adalah :
a.       Halaman Sampul
Halaman sampul berisi judul yang lengkap, lambang atau gambar
sesuai dengan judul, nama penulis buku, dan masing-masing ditulis
dengan menggunakan huruf kapital. Komposisi huruf dan letak masing-
masing bagian diatur secara simetris, rapi, dan serasi. Ukuran huruf yang
digunakan adalah font 12-17.
b.      Halaman Judul
Halaman judul terdiri dari dua halaman. Halaman pertama, isi dan
formatnya sama dengan halaman sampul. Halaman kedua memuat judul,
nama penulis, nama kota atau tempat, dan tahun penulisan.
c.       Kata Pengantar
Di dalam kata pengantar dicantumkan terimakasih penulis yang
ditunjukkan kepada orang-orang, lembaga, organisasi, dan pihak lain yang
telah membantu dalam mempersiapkan, melaksanakan dan
menyelesaikan penulisan buku ilmiah tersebut.
Tulisan KATA PENGANTAR ditulis dengan huruf kapital simetris dibatas
atas bidang pengetikan tanpa tanda titik. Panjang teks tidak lebih dari
satu halaman kertas. Pada bagian akhir teks (di pojok kanan bawah)
dicantumkan kata penulis, tanggal, bulan, tahun, dan nama penulis.
d.      Daftar Isi
Di dalam lembar daftar isi dimuat judul bab,judul subbab, judul anak
subbab, dan nomor halaman. Nomor halaman terletak dibagian sebelah
kanan.
2.      Bagian Inti
Yang termasuk dalam bagian inti adalah sebagai berikut :
a.       Pendahuluan
Pendahuluan adalah bab pertama dalam bagian inti suatu buku. Dalam
pendahuluan biasanya terdiri dari :
1)      Latar belakang masalah
Pada bagian latar belakang masalah ini diungkapkan masalah
secara ringkas teori, serta alasan mengapa buku ilmiah ini ditulis.
2)      Rumusan masalah
Rumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara
tersurat pernyataan-pernyataan yang hendak dicari jawabanya.
Sebaiknya rumusan masalah ditulis secara singkat, padat, dan
jelas. Dan juga perlu dilakukan pembatasan masalah yang
bertujuan agar permasalahannya tidak melebar.
b.      Pembahasan
Dalam bagian pembahasan akan dijelaskan samapi tuntas semua
permasalahan yang telah disebutkan dalam rumusan masalahnya. Bagian
pembahsan ini juga disebut sebagai isi pokok dalam buku ilmiah tersebut.
c.       Penutup
Dalam bab penutup, suatu buku ilmiah memuat dua hal pokok, yaitu :
1)      Kesimpulan
Kesimpulan merangkum semua hal yang ditulis dalam sebuah buku
ilmiah. Kesimpulan ini berkaitan langsung dengan rumusan masalah
dan tujuan penulian buku ilmiah tersebut.
2)      Saran
Saran yang diajukan hendaknya selalu bersumber pada
pembahasan dan kesimpulan. Saran itu hendaknya yang bersifat
membangun demi terwujudnya penulisan buku ilmiah yang lebih baik
lagi.
3.      Bagian Akhir
Dalam bagain akhir, yang termasuk didalamnya adalah :
a.          Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah deskripsi fisik buku yang menjadi sumber
penulisan yang telah diuraikan pada setiap bab maupun subbab. Daftar
pustaka harus tersususn secara sistematis dan berurutan berdasarkan
abjad A-Z. Daftar ini dibuat berurutan berdasarkan abjad dimaksudkan
sebagai salah satu bentuk indeks agar mudah digunakan sebagai alat temu
kembali.
b.         Lampiran
Lampiran merupakan informasi tambahan untuk melengkapi pokok
bahasan dari buku ilmiah tersebut. Lampiran dimaksudkan sebagai
penguat data atau keterangan setelah diuraikan pada bagian utama (isi)
buku tersebut.
c.          Daftar Istilah ( Glossary)
Daftar istilah sering disebut juga dengan glossary, yang memberikan
keterangan tentang kata-kata yang dianggap belum familiar dengan
pembaca. Daftar istilah ini biasanya disajikan berdasarkan susunan abjad,
sehingga mempermudah pembaca untuk memahami istilah sulit yang
ditemukan dalam bacaan.
d.         Indeks
Indeks adalah daftar kata-kata atau istilah yang terdapat dalam buku
tersebut, tanpa disertai dengan maknanya. Biasannya indeks disajikan
secara albetis yang diikuti dengan angka yang menunjuk pada halaman
berapa tempat kata itu disebutkan.
e.          Tentang Penulis (Biografi)
Biografi dikenal juga dengan daftar riwayat hidup penulis. Yang dimuat
dalam biografi adalah nama lengkap penulis, tempat tanggal lahir, riwayat
pendidikan, pengalaman berorganisasi, informasi prestasi yang pernah
diraih, dan biasanya juga dicantumkan karya-karya yang sudah dihasilkan
atau dipublikasikan.[5]
D. Langkah Penulisan Buku Ilmiah
Dalam menyusun buku ilmiah penulis harus melewati beberapa langkah,
diantara langkah-langkah itu adalah :
1.      Menyiapkan tema
Tema adalah suatu amanat utama yang disampaikan oleh penulis
melalui karangannya. Tema yang baik apabila diuraikan secara runtut
berdasarkan pola-pola yang deskriptif, narative, ekposisife, argumentatife
dan persuasife. Sedangkan tema yang kurang baik adalah tema yang
menggunakan pemikiran yang kabur dan meloncat-loncat, tidak jelas
arahnya sehingga menyulitkan pembaca.[6]
Syarat tema yang dikatakan baik yaitu :
a.       Kejelasan
Dapat dilihat dari gagasan sentralnya dan dilihat melalui
perincian-perinciannya
b.      Kesatuan
Dapat dilihat dari adanya satuan gagasan sentral yang
menjadi landasan seluruh tulisan itu dan kesatuan dilihat
semata-mata dari persoalan bahwa hanya ada satu gagasan
sentral dalam setiap tulisan
c.       Keaslian atau orginilitas
Keaslian tersebut dapat diukur dari beberapa segi yaitu dari
pokok persoalannya, dari segi pandangannya, pendekatannya,
dan rangkaian kalimat-kalimatnya, dari pilihan kata dan
sebagainya. Keaslian dapat diartikan, bahwa sebuah tulisan
harus digarap untuk memenuhi selera pembaca, sehingga
menimbulkan kesegaran dan tidak menjenuhkan.[7]
2.      Menentukan topik
Langkah yang selanjutnya adalah menentukan topik yang  dimana
topik merupakan pokok pembahasan  sebagai pembidangan suatu kajian.
Penulis topik harus menarik bagi pembaca maupun penulis itu sendiri, dan
secara substansional harus dikuasai penulis.
3.      Merumuskan judul
Judul merupakan perakat antara topik dan tema yang akan ditulis.
Judul dalam sebuah penulisan merupakan daya tarik yang dapat memikat
pembaca. Judul dalam suatu karya tulis ilmiah adalah ciri atau identitas
yang menjiwai seluruh karya tulis ilmiah. Judul pada hakekatnya
merupakan gambaran konseptual dari kerangka kerja suatu karya tulis
ilmiah.
Mengingat judul merupakan hal yang teramat penting dalam satu
karya tulis ilmiah, pemilihan judul harus dipikirkan secara matang. Pilihan
kalimat-kalimat dengan mencantumkan kata-kata kunci yang mungkin
sangat bermanfaat.
Dalam merangkai judul usahakan dengan sekali baca saja, orang
akan langsung dapat menangkap makna dari topik yang akan dibahas,
tanpa harus mengulang membacanya lagi. Lebih tepat lagi jika dengan
membaca judul, orang dapat dengan segera menerawang terhadap
keseluruhan isi atau kandungan dari karya tulis yang akan ditulis.[8]
4.      Menyiapkan ragangan
Setelah ragangan itu dirumuskan dalam tema, topik dan judil
tulisan, langkah berikutnya gagasan itu harus dirumuskan kembali dalam
bentuk ragangan atau out-line. Regangan adalah rencana teratur dalam
pembagaian dan penyusunan gagasan. [9]  Dengan fungsi utamanya
adalah untuk menentukan diantara gagasan yang ada. Ragangan disebut
juga kerangka karangan yang berarti suatu rencana kerja yang membuat
garis-garis besar dari suatu karangan yang akan digarap.
5.      Menyiapkan sumber penulisan
Sumber penulisan itu dapat dikumpulkan melalui sejumlah bahan
pustaka, referensi atau rujukan untuk menghimpun informasi, dalam fakta
pendukung.penulisan buku ilmiah tanpa bahan pustaka hasilnya akan
diragukan kecuali hasil penelitian langsung oleh penulis terhadap sebuah
obyek penulisan. Pengumpulan bahan pustaka sebagai dasar penulisan
yang berkaitan dengan (a) tema, pokok dan judul, (b) terbitan buku
terbaru, (c) menyeleksi bahan pustaka, dan (d) menyusun kedalam teks
tulisan.
6.      Mulai menulis
Setelah semua langkah selesai barulah mulai menuliskan apa yang
telah ia dapatkan melalui berbgai media baik itu kepustakaan atau
didapat dari lapangan secara langsung.
Dalam penulisan buku ilmiah harus bersifat ilmiah dan lebih
menarik lagi jika buku itu belum pernah dipublikasikan yang menimbulkan
reaksi positif dari masyarakat umum.[10] Langkah penulisannya yaitu :
a.       Menggunakan rumus 4W+1H
Rumus 4W+1H (What, Why, When, Where + How)
b.      Menuliskan gagasan secara sistematis
Penulisan gagasan secara sistematis adalah menyangkut isi atau
materi kajian atau bahasan yang dapat dilakukan berdasarkan hasil
penelusuran, analisis, pendiskusian antar gagasan dan teori.
c.       Jangan memikirkan tata bahasa
Maksudnya bagi penulis pemula sebaiknya tidak memikirkan tata
bahasa lebih dahulu tetapi sebainya menulis sesuai yang muncul dalam
benak dan pikiran penulis, agar apa yang telah dipikirkan oleh penulis
saat menulis tidak hilang.
d.      Menulis dimulai dengan bab
Menulis yang dimulai dengan bab, penulis buku dapat berpikir secara
logis sehingga terhindar dari berpikir melompat-lompat. [11]
E.     Contoh Buku Ilmiah
Buku yang termasuk buku ilmiah adalah laporan penelitian, jurnal, handbooks,
dan buku teks.
1.      Laporan penelitian adalah karya tulis yang berisi paparan tentang proses dan
hasil-hasil yang dipeoleh dari suatu kegiatan penelitian (Pedoman Penulisan
Karya Ilmiah, 2009 : 7).
2.      Jurnal adalah terbitan berkala yang berbentuk pamflet berseri berisi bahan
yang sangat diminati orang saat diterbitkan . Bila dikaitkan dengan kata
ilmiah di belakang kata jurnal dapat terbitan berarti berkala yang berbentuk
pamflet yang berisi bahan ilmiah yang sangat diminati orang saat diterbitkan.
(Buku Pegangan Gaya Penulisan, penyunting dan penerbitan Karya Ilmiah
Pegangan Gaya Penulisan, Penyunting dan Penerbitan Karya Ilmiah Indonesia,
karya Mien A. Rifai, Gajah Mada University, 1995 : 57-95).
3.      Handbooks (buku pegangan) merupakan jenis buku yang termasuk sebagai
buku rujukan yang berisi ikhtisar pokok bahasan atau subjek tertentu
mengenai suatu ilmu pengetahuan yang digunakan untuk petunjuk dalam
penerapan praktiknya atau dalam memberikan pelajaran (mengajar). Jenis
buku ini sering juga disebut buku panduan atau pedoman. Contoh buku
rujukan ini adalah Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Desa (Jakarta:
Perpustakaan Nasional RI, 2000).
4.      Buku teks adalah buku yang berisi uraian bahan tentang mata pelajaran atau
bidang studi tertentu, yang disusun secara sistematis dan telah diseleksi
berdasarkan tujuan tertentu, orientasi pembelajaran, dan perkembangan
siswa, untuk diasimilasikan.

IV.          KESIMPULAN
Buku ilmiah adalah suatu buku yang berisi pemaparan dan penjabaran suatu
bidang ilmu pengetahuan.Tujuan penulisan buku ilmiah antara lain memberi
penjelasan, memberi komentar atau penilaian, memberi saran, menyampaikan
sanggahan, serta membuktikan hipotesis. Selain itu ada dua pembagian tujuan
dari penulisan buku ilmiah yaitu :
1)      Tujuan Umum
Tujuan dari penulisan buku ilmiah adalah untuk menambah
wawassan masyarakat mengenai teori-teori baru serta perkembangan
berbagai cabang ilmu
2)      Tujuan Khusus
Agar para akademisi dapat memahami pengertian buku ilmiah,
mampu menyusunnya, dan mampu mengetahui teknik penulisan ilmiah
yang telah ditetapkan. Selain itu, untuk menghasilkan sesuatu yang
bermanfaat bagi perkembangan ilmu serta diharapkan membantu para
cendikiawan untuk menemukan karya-karya baru.
Ruang lingkup buku ilmiah terdapat tiga bagian utama yaitu bagian awal,
bagian inti, dan bagian akhir. Sedangkan langkah-langkah penulisannya sebagai
berikut :
a.       Menyiapkan tema
Syarat tema yang dikatakan baik yaitu :
1)      Kejelasan
2)      Kesatuan
3)      Keaslian atau orginilitas
b.      Menentukan topik
c.       Merumuskan judul
d.      Menyiapkan ragangan
e.       Menyiapkan sumber penulisan
f.       Mulai menulis
Langkah-langkah selanjutnya adalah sebagai berikut :
a.       Menggunakan rumus 4W+1H
b.      Menuliskan gagasan secara sistematis
c.       Jangan memikirkan tata bahasa
d.      Menulis dimulai dengan bab
V.             PENUTUP
Demikian makalah yang dapat disampaikan. Tentunya makalah ini masih
memiliki banyak kekurangan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran agar
untuk perbaikan dalam penulisan maskalah selanjutnya. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca maupun pemakalah. Amin.

Anda mungkin juga menyukai