I. PENGERINGAN IKAN
Pengeringan ikan adalah salah satu upaya penurunan kadar air bahan
dengan batas tertentu yang dapat dilakukan dengan menggunakan sinar
matahari langsung maupun alat pengering buatan untuk memperlambat laju
kerusakan akibat aktivitas biologi dan kimia sebelum bahan dikonsumsi ata
diolah.
Tujuan pengeringan yaitu :
1. Mengurangi kadar air bahan sampai batas tertentu untuk
menghambat mikroorganisme.
2. Meningkatkan umur simpan produk.
3. Menghemat biaya pengangkutan.
Prinsip-prinsip pengeringan ikan yaitu :
1. Terjadi penguapan air ke udara karena perbedaan kandungan uap air
antara udara dengan bahan yang dikeringkan.
2. Kandungan uap air udara lebih sedikit atau udara mempunyai
kelembapan nisbi yang rendah.
3. Air yang diuapkan terdiri dari air bebas dan air terikat.
Proses yang terjadi selama pengeringan yaitu perpindahan panas dan
perpindahan massa. Adapaun faktor-faktor yang mempengaruhi
pengeringan ada dua yaitu :
1. Faktor yang berhubungan dengan udara pengering suhu,
kelembapan udara, dan kecepatan aliran udara.
2. Faktor yang berhubungan dengan sifat bahan bentuk bahan,
ukuran bahan, kadar air awal, prioritas bahan, dan tekanan parsial.
Metode pengeringan ikan dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu :
1. Pengeringan dengan sinar matahari.
Keuntungan : tidak diperlukan peralatan yang khusus dan
mahal serta dapat dikerjakan oleh siapa saja atau dalam
keadaan yang paling sederhan.
Kelemahan : pengeringan lambat, hasilnya tidak merata, dan
kualitas yang kurang baik.
2. Introduksi alat pengering surya.
Keuntungan : dapat dibuat dari bahan-bahan yang relatif
murah dan mudah didapat, memanfaatkan sinar surya yang
kurang terik, waktu hujan ikan tidak menjadi basah, serta
mencegah dari pemcemaran lalat.
Kelemahan : spesifikasi teknisnya harus benar-benar tepat dan
harus memperhitungkan kecenderungan peningkatan
kapasitas alat.
3. Pengeringan mekanis.
Pengeringan berbentuk terowongan ( Tunnel Dryer).
Keuntungannya dapat dilakukan dalam gudang, terhindar dari
pencemaran lalat, waktu relatif pendek, mutu hasil ikan lebih
baik. Teknik ini diterapkan untuk pengeringan dalam ruang
hampa dan pendinginan.
Pengeringan berbentuk lemari (Cabinet Dryer). Bentuknya
lebih sederhana daripada pengeringan berbentuk terowongan.
Sumber panas dari alat ini yaiu di luar atau di bawah rak
pengeringan.
Vacum Dryer.
Rotary Dryer.
Pengaruh pengeringan yang terjadi pada ikan yaitu:
1. Pengurangan kadar air.
2. Terjadi perubahan tekstur, warna dan aroma.
3. Terjadi bau tengik karena oksidasi.
4. Case hardening.
III. PENGASAPAN
Ikan asap adalah ikan yang diawetkan secara tradisional dengan panas dan
asap yang dihasilkan dari pembakaran kayu keras yang banyak menghasilkan
asap dan lambat terbakar yang pengerjaannya merupakan gabungan dari
penggaraman (perendaman dalam air garam) dan pengasapan sehingga
memberikan rasa khas. Dasar pengasapan itu sendiri ada 3 yaitu, penggaraman,
pengeringan, dan pengasapan. Tujuan pengasapan ikan yaitu mengawetkan dan
memberi warna serta rasa yang khusus pada ikan.
Tempat pengasapan yaitu :
Ruangan atau tempat yang dapat ditutup rapat.
Berupa sebuah kotak, drum, lemari atau kamar.
Sumber panas dapat dipindahkan.
Menyerupai alat pengering buatan.
Example : lemari/drum berlubang di bagian atas untuk tempat
keluarnya asap dan di bawah ruangan ditempatkan tungku atau kayu
bakar.
Prinsip pengasapan ikan yaitu pemanfaatan unsur-unsur kimia yang
terkandung dalam asap untuk meningkatkan daya awet ikan.
Asap mengandung unsur-unsur : air, aldehid, keton, alkohol, asam formiat,
asam asetat, phenol dan karbondioksida. Peranan unsur-unsur tersebut adalah
sebagai desinfektn, pemberi warna, dan bahan pengawet. Bahan yang biasanya
menjadi bahan untuk pengasapan adalah kayu, tempurung kelapa, sekam padi,
bonggol jagung, ampas tebu, dan kulit kacang tanah.
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses pengasapan :
Mutu dan volume asap.
Keras (non resinous), tidak mudah terbakar, menghasilkan asap dalam
jumlah besar dan waktu lama.
Suhu dan kelembaban ruang pengasapan.
Sirkulasi udara dalam ruang pengasapan.
Metode pengasapan terbagi atas 3 yaitu :
1 Pengasapan dingin ( Cold Smoking)
2 Pengasapan panas (Hot Smoking)
3 Pengasapan listrik (Electric Smoking)
Mutu dan daya tahan ikan asap :
Ciri-ciri khas ikan asap yang baik adalah :
Rupa dan warna: produk harus licin, mengkilat, dan berwarna coklat
emas muda
Bau dan rasa: produk memberikan bau atau aroma yang khas ikan asap
(bau asap yang sedap dan merangsang selera)
Berair.
Daya simpan : lebih dari satu bulan.
Kenampakan : mengkilat (formaldehid dan fenol).
Perubahan warna : kuning emas sampai kecoklat-coklatan.
Rasa sedap keasam-asaman.
Pelaksanaan pengasapan :
Alat-alat yang digunakan : oven (tempat meletakkan ikan, lubang
pengeluaran asap, saluran pemasukan udara) dan letak bahan bakar
Persiapan
Proses pengasapan
Penyimpanan ikan asap