Anda di halaman 1dari 30

• Jika

anda berada diposisi sebagai pasien,


pelayanan seperti apa yang anda harapkan?

• Menurut anda, kenapa seorang calon radiografer


harus mempelajari etika profesi dan hukum
pelayanan kesehatan?

•Menurut anda, apa itu etika? Dan apa itu moral?

3/18/2020
ETIKA,
MORAL
DAN
HUKUM

Etika Profesi dan Hukum


2 3/18/2020 Pelayanan Kesehatan
Pendahuluan
 Era global menuntut profesionalisme setiap
anggota profesi termasuk ahli radiografi
(radiografer)
 Kondisi masyarakat yang semakin kritis dan sadar
akan hukum, mendorong radiografer memberikan
pelayanan yang dapat dipertanggungjawabkan
 Pengambilan keputusan secara profesional
dilandaskan pada aspek etika, moral dan hukum

Etika Profesi dan Hukum


3 3/18/2020 Pelayanan Kesehatan
Nilai (Value)

1.Nilai adalah suatu konsep/cita-cita ideal,


yang memberi arti kepada kehidupan
seseorang dan sekaligus merupakan
kerangka acuan dalam membuat
keputusan ataupun bertindak.
(Catalano, J, T, 1991)

Etika Profesi dan Hukum


4 3/18/2020 Pelayanan Kesehatan
Nilai (Value)
2. Nilai biasanya lebih dihubungkan dengan individu-individu
dari pada kelompok; yang dapat meliputi kepercayaan
agama, orientasi seks, hubungan famili atau aturan
permainan.

3. Konflik nilai dapat timbul manakala seseorang terpaksa


berhadapan dengan sesuatu yang bertentangan dengan
keyakinannya; misalnya dokter yang anti aborsi (pro life)
harus merawat pasien yang melakukan aborsi
(Catalano, J, T, 1991)

Etika Profesi dan Hukum


5 3/18/2020 Pelayanan Kesehatan
Nilai (Value)
4. Selain tidak konkrit, nilai juga bersifat subyektif.
Tidak konkrit sebab bukan merupakan fakta
yang tidak dapat diobservasi secara empiris dan
bersifat subyektif karena nilai mendasari
keinginan, harapan, cita-cita dan pertimbangan
internal-batiniah ketika bersikap, sehingga
sesuatu bisa bernilai buat seseorang tapi tidak
demikian halnya bagi orang lain
(Purwadianto, 2000)

Etika Profesi dan Hukum


6 3/18/2020 Pelayanan Kesehatan
Norma (Norm)
Berbeda dengan nilai maka norma adalah
wujud konkrit dan objektif dari suatu nilai.

Karena konkrit dan objektif maka norma


dapat digunakan untuk menentukan
seseorang melanggar nilai-nilai yang telah
ditentukan atau tidak.

(Purwadianto, 2000)
Etika Profesi dan Hukum
7 3/18/2020 Pelayanan Kesehatan
Etika dan Moral
 Secara filsafat etika dan moral tidak
memiliki perbedaan (Laad, 1978)
 Etika  Ethokos (Yunani kuno) atau ethicus
(Latin)
 Moral  Mores (Yunani kuno) atau
Moralitas (Latin)
 Keduanya bermakna : adat kebiasaan
(custom), jalan hidup (way of life)
Etika Profesi dan Hukum
8 3/18/2020 Pelayanan Kesehatan
Etika dan Moral
 Penggunaan etika lebih cenderung merujuk
pada kajian tentang perbuatan moral (the
study of moral conduct)
 Sedangkan moral lebih merujuk pada
perbuatan itu sendiri (to refer to the condact
it self) yang dikaitkan dengan baik dan
buruk atau benar dan salah

Etika Profesi dan Hukum


9 3/18/2020 Pelayanan Kesehatan
Etika
 Kamus Besar BI (1988), Etika  3 arti :
(1) Ilmu tentang apa yang baik dan apa
yang buruk dan tentang hak dan
kewajiban
(2) Kumpulan asas atau nilai yang
berkenaan dengan akhlak
(3) Nilai mengenai benar dan salah yang
dianut suatu golongan atau masyarakat
Etika Profesi dan Hukum
10 3/18/2020 Pelayanan Kesehatan
Etika
 Bertens (1994), Etika  3 arti :
(1) Etika Nilai-nilai dan norma-norma moral
yang menjadi pegangan bagi seseorang atau
suatu kelompok dalam mengatur tingkah
lakunya sebagai “Sistem Nilai”
(2) Etika  Kumpulan asas atau nilai moral 
Kode Etik
(3) Etika  Ilmu tentang yang baik atau yang
buruk  Filsafat Moral
Etika Profesi dan Hukum
11 3/18/2020 Pelayanan Kesehatan
Etika
 Sumaryono (1995)
(1) Etika Perangai adl adat istiadat atau kebiasaan
yang menggambarkan perangai manusia dalam
hidup bermasyarakat didaerah dan waktu tertentu
Co : Pergaulan muda-mudi, adat perkawinan
(2) Etika Moral adl kebiasaan berperilaku baik dan benar
berdasarkan kodrat manusia
Co : Jujur, menghargai hak orang lain, membela
kebenaran dan keadilan
Etika Profesi dan Hukum
12 3/18/2020 Pelayanan Kesehatan
Etika dan Etiket
 Bertens (1994), Etika dan Etiket :
(1) Beda  Etika berati moral, Etiket berarti sopan
santun, tata krama
(2) Sama  Keduanya mengenai perilaku
manusia, mengatur perilaku secara normatif,
 Empat perbedaan prinsip :
(1) Etika  Menetapkan norma perbuatan
Etiket  Menetapkan cara melakukan
perbuatan

Etika Profesi dan Hukum


13 3/18/2020 Pelayanan Kesehatan
Etika dan Etiket
(2) Etika  Berlaku tidak bergantung pada ada
tidaknya orang lain
Etiket  Hanya berlaku dalam pergaulan
(3) Etika  Bersifat absolut, tidak dapat ditawar
Etiket  Bersifat relatif (tergantung tempat)
(4) Etika  Memandang dari manusia dari segi
batiniah
Etiket  Memandang manusia dari segi
lahiriah Etika Profesi dan Hukum
14 3/18/2020 Pelayanan Kesehatan
Etika
 Etika masih tidak tertulis dan bisa berubah
tergantung waktu dan tempat
 Bila dipakai profesi  Kode Etik Profesi  harus
tertulis
 Etika hakekatnya erat dengan Falsafah dan Moral
 Morality is not absolute or constant, but changing,
depending on the state of society (Grham
Rumbold, 1986)

Etika Profesi dan Hukum


15 3/18/2020 Pelayanan Kesehatan
Sistematika Etika
ETIKA UMUM (membahas prinsip-prinsip moral dasar)

ETIKA
ETIKA INDIVIDUAL

ETIKA KHUSUS
(membahas tera- ETIKA SOSIAL
pan pada bidang-
bidang kehidupan
Manusia, misal : etika profesi)

Etika Profesi dan Hukum


16 3/18/2020 Pelayanan Kesehatan
Moral
Catalano, J, T. :

 Standar tentang benar dan salah, yang dipelajari


lewat proses hidup bermasyarakat.
 Biasanya didasarkan pada keyakinan agama.

 Umumnya dikaitkan dengan individu-individu atau


kelompok-kelompok kecil.

 Diwujudkan sebagai prilaku yang diselaraskan


dengan kebiasaan-kebiasaan kelompok atau tradisi.

Etika Profesi dan Hukum


17 3/18/2020 Pelayanan Kesehatan
Franz Magnis Suseno SJ, dkk. :

 Ajaran moral memuat nilai-nilai dan


norma-norma moral yang terdapat diantara
sekelompok manusia.

 Moralitas dapat berasal dari satu sumber


atau lebih: yaitu sumber tradisi, adat, agama
atau ideologi..

Etika Profesi dan Hukum


18 3/18/2020 Pelayanan Kesehatan
Moral
 Faktor Penentu Moralitas (Sumaryono,
1995) :
(a) Motivasi
(b) Tujuan akhir
(c) Lingkungan perbuatan

Etika Profesi dan Hukum


19 3/18/2020 Pelayanan Kesehatan
Moral
 Moralitas sebagai Norma, ada 2 golongan :
(a) Moralitas Obyektif : Melihat perbuatan
sebagaimana adanya, terlepas dari segala
bentuk modifikasi kehendak bebas pelakunya
(b) Moralitas Subyektif : Melihat perbuatan yang
dipengaruhi oleh pengetahuan dan perhatian
pelakunya, stabilitas emosional dan perlakuan
personal lainnya

Etika Profesi dan Hukum


20 3/18/2020 Pelayanan Kesehatan
Moral
 Moralitas Intrinsik dan ekstrinsik :
(a) Moralitas intrinsik : Menentukan
perbuatan itu benar atau salah
berdasarkan hakikatnya, terlepas
dari pengaruh hukum positif
Co : Gotong royong, tidak
menyusahkan orang lain,
memberikan yang terbaik
Etika Profesi dan Hukum
21 3/18/2020 Pelayanan Kesehatan
Moral
 Moralitas Intrinsik dan ekstrinsik :
(b) Moralitas ekstrinsik : Menentukan
perbuatan itu benar atau salah sesuai
dengan sifatnya sebagai perintah atau
larangan hukum positif
Co : Larangan menggugurkan andungan

Etika Profesi dan Hukum


22 3/18/2020 Pelayanan Kesehatan
Hukum
 Hukum dan etika mengatur bidang yang
sama, yaitu sikap-tindak orang-orang dalam
masyarakat
 Menyangkut “interplay”, hubungan antar
manusia satu dengan lainnya dengan tujuan
untuk ketertiban dalam masyarakat

Etika Profesi dan Hukum


23 3/18/2020 Pelayanan Kesehatan
Hukum
 Apa yang dianggap buruk dalam etik, pada
umumnya dianggap demikian oleh hukum
(namun juga tidak selalu)
 Pelanggaran terhadap norma dan nilai etika
– secara umum – juga dianggap sebagai
pelanggaran terhadap norma dan nilai
hukum

Etika Profesi dan Hukum


24 3/18/2020 Pelayanan Kesehatan
Hukum
 “Secara umum”  Hal-hal kecil dan sepele
belum atau tidak dianggap sebagai
pelanggaran hukum, karena dianggap
belum sampai mengganggu ketertiban
umum
 Penyelesaiannya diserahkan kelompok /
profesi masing-masing (self imposed
regulation)
Etika Profesi dan Hukum
25 3/18/2020 Pelayanan Kesehatan
Hukum
 Hukum tidak mencampuri hal-hal kecil
dan sepele (De minimis non curat lex)
Co : Menjelek-jelekkan teman sejawat,
merebut pasien teman sejawat,
mengiklankan diri di media massa

Etika Profesi dan Hukum


26 3/18/2020 Pelayanan Kesehatan
Hukum
Hukum merupakan kaidah sosial yang diperlukan
dalam masyarakat untuk :

1. Menciptakan kedamaian dalam masyarakat.


2. Menyelesaikan sengketa yang terjadi didalam
masyarakat.
3. Merekayasa masyarakat (sebagai tool of social
engineering).

Etika Profesi dan Hukum


27 3/18/2020 Pelayanan Kesehatan
BEDA ETIKA DAN HUKUM
ETIKA HUKUM

Norma otonom. Norma heteronom.


Tujuan menjaga kewibawaan dan Menjamin kedamaian hidup
integritas. bersama.
Harus mengalah kepada aturan Dimenangkan terhadap aturan
heteronom. otonom.
Hukum alam (nilai Fundamental) Hukum positif nir-etis dikalahkan
dimenangkan thd hukum positif. terhadap hukum alam.
Materi berupa kewajiban saja. Berupa hak & kewajiban secara
seimbang.
Merupakan aturan pribadi dan Aturan umum lebih luas.
kesejawatan (kode etik).
Cakupan lebih spesifik dan lebih tinggi, Lebih generalis, umum, luwes
namun sulit untuk menyelesaikan untuk menyelesaikan persoalan.
masalah.
Jarang mengambil nilai hukum. Sering mengambil nilaiEtika
etik.Profesi dan Hukum
28 3/18/2020 Pelayanan Kesehatan
Beda Hukum dan Etika

 Hukum menitik beratkan perbuatan


lahir, Etika lebih menitik beratkan
perbuatan batin
 Hukum bersifat heteronom, Etika
bersifat otonom

Etika Profesi dan Hukum


29 3/18/2020 Pelayanan Kesehatan
Beda Hukum dan Etika
 Tujuan hukum untuk ketertiban dan perdamaian
lahiriah, Etika bertujuan untuk kesempurnaan
manusia
 Sanksi hukum bersifat paksaan, sedangan
Etika berupa pengucilan dari kelompok
“Jadi Etika tetap diperlukan untuk
mendampingi hukum”
Etika Profesi dan Hukum
30 3/18/2020 Pelayanan Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai