Anda di halaman 1dari 17

TUGAS INDIVIDU KEPERAWATAN MATERNITAS

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Maternitas

Dosen Pengampu: Ns. Yuni Astuti., M.Kep

Disusun oleh:

Siti Zulaikhah

20101440118073

AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM IV/ DIPONEGORO

SEMARANG

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

2020
1. Anatomi panggul dan keterangannya

Sacroiliac joint.
iliac crest

Sacrum

ilium

Coccyx

Femur
Ischium

Pubic symphysis Pubis

Tulang panggul, terdiri dari 4 buah tulang :

· Os. Coxae : 2 buah ( tulang pangkal paha)

· Os. Sacrum : 1 buah ( tulang selangkangan )

· Os. Coccygis : 1 buah ( tulang ekor, 3-4 ruas

a. Tulang Usus ( Os. Ilium)


Tulang usus merupakan tulang terbesar dari panggul dan membentuk bagian atas
dan belakang dari panggul. Memiliki permukaan anterior berbentuk konkaf yang
disebut fossa iliaca. Bagian atasnya disebut krista iliaca.

b.Tulang Duduk ( Os. Ischium)

Terdapat disebelah bawah Os.illium. Merupakan tulang yang tebal dengan tiga
tepi dibelakang foramen obturator. Os. ischium merupakan bagian terendah Os.
Coxae.

c. Tulang Kemaluan (Os. Pubis)

Terdapat disebelah bawah dan depan Os. illium. Dengan tulang duduk dibatasi
oleh foramen obturatum. Terdiri atas korpus ( mengembang ke bagian anterior). Os.
Pubis terdiri dari ramus superior (meluas dari korpus ke asetabulum) dan ramus
inferior (meluas kebelakang dan berat dengan ramus ischium). Ramus superior
os.pubis berhubingan dengan os. Ilium, sedangkan ramus inferior kanan dan kiri
membentuk arkus pubis. Ramus inferior berhubungan dengan os. Ischium.

d. Tulang Kelangkang (Os. Sacrum)

Tulang ini berbentuk segitiga dengan lebar dibagian atas dan mengecil dibagian
bawahnya. Tulang kelangkang terletak diantara kedua tulang pangkal paha yang
terdiri dari dan mempunyai ciri : Os. Sacrum berbentuk baji, terdiri atas 5 vertebra
sacralis. Vertebra aling pertama paling besar , menghadap ke depan. Pinggir atas
vertebra ini dienal sebagai promontorium, merupakan suatu tanda penting daalm
penilaian ukuran-ukuran panggul. Dikanan dan kiri , garis tengah terdaapt lubang
yang dilalui saraf : foramina sacralis anterior.

e. Os Coccygis

Os coccygis berartikulasi dengan sacrum di superior. Tulang ini terdiri dari empat
vertebra rudimenter yang bersatu membentuk tulang segitiga kecil yang basisnya
bersendi dengan ujung bawah sacrum.Vertebra coccygea hanya terdiri atas corpus,
namun vertebra pertama mempunyai pr ocessus transverses rudimenter dan cornu
coccygeum. Cornu adalah sisa pediculus dan processus articularis superior yang
menonjol ke atas untuk bersendi dengan cornu sacrale.
f. iliac crest

Puncak ilium (atau iliac crest) adalah batas superior dari sayap ilium dan margin
superiolateral dari pelvis yang lebih besar.

g. Pubic symphysis

Simfisis pubis (atau bahasa Latin : symphysis pubica ) merupakan sendi tulang
rawan yang duduk di antara dan bergabung dengan rami superior kiri dan kanan
tulang kemaluan . Letaknya di depan dan di bawah kandung kemih . Pada pria,
ligamen suspensori penis melekat pada simfisis pubis. Pada wanita, simfisis pubis
sangat dekat dengan klitoris . Pada orang dewasa normal dapat dipindahkan sekitar 2
mm dan dengan rotasi 1 derajat. Ini meningkat untuk wanita pada saat melahirkan.

2. Anatomi sistem reproduksi laki-laki beserta dengan fungsinya

Jawaban :

Fungsinya :

1. Penis

Penis merupakan organ bagian luar dari alat reproduksi dan bisa dilihat dengan mata
tanpa bantuan alat apapun. Penis ini memiliki jaringan erektil yang cukup besar.
Jaringan penis  terdapat tiga jaringan dan setiap jaringannya memiliki pembuluh
darah dengan jumlah yang cukup besar dan mengandung beranastomoso. Adapun
fungsi dari penis ini adalah sebagai jalur keluarnya air seni dibuang selain itu juga
untuk mengeluarkan kotoran yang berada di dalam. Air seni dan juga kotoran ini
dikeluarkan agar tidak terjadi penyakit di dalamnya. Selain itu penis berfungsi untuk
alat senggama.

2. Skrotum

Skrotum merupakan alat yang digunakan untuk membungkus testis. Skotum ini
terletak di antara penis dan juga testis atau didepan perineum. Skrotum ini ada dua
atau sepasang yang dibatasi oleh jaringan ikat dan otot dartos. Otot dalam skrotum
berfungsi sebagai alat gerak agar bisa mengendur dan mengerut. Fungsi dari skrotum
ini adalah untuk mengatur suhu pada testis agar terus bisa terjaga dan untuk
memberi ruang testis agar bisa bergerak.

3, Testis

Testis merupakan organ reproduksi pria yang terletak di dalam organ reproduksi.
Testis ini memiliki bentuk oval yang terletak di bagian dalam skrotum. Adapun
fungsi testis untuk alat penghasil sperma atau sel kelamin jantang, untuk
menghasilkan hormon seks testosteron dan juga menjaga suhu agar spermatogenesis
tetap terjaga.

4. Epididimis

Epididimis merupakan bagian organ pada alat reproduksi sebagai saluran yang
berkelok-kelok. Saluran epididimis ini berada diskrotum dan di luar testis.
Epididimis memiliki bentuk seperti huruf C. Adapun fungsi dari epididimis ini
sebagai alat penyimpanan, untuk pengangkutan dan tempat untuk pematangan
sperma.

5. Vas deferens

Vas deferens merupakan saluran organ reproduksi yang memiliki bentuk seperti
tabung. Van deferens ini berfungsi untuk menampung sperma, untuk proses
pematangan sperma dan juga sebagai jalannya sperma ke veskula.

6. Kelenjar kelamin
Kelenjar kelamin ini juga merupakan organ reproduksi pada kelamin pria. Kelenjar
kelamin ini memiliki empat bagian yaitu :

a) Vasikula seminalis atau kandung mani


Merupakan organ yang berfunsi untuk mensekresikan cairan dalam tubuh yang
memiliki sifat basa.
b) Kelenjar prostat
Merupakan organ reproduksi pria yang berada dibawah kandung kemih.
Kelenjarprostat ini berfungsi untuk mensekresikan cairan yang berada didalam
kelenjar ini. Cairan tersebut bermanfaat untuk tempat ruang gerak sperma.
c) Kelenjar bulboutetra
Merupakan kelenjar yang memiliki jumlah sepasang. Kelenjar bulboutetra ini
berfungsi untuk menghasilkan lendir pada saluran ejakulasi yang bersifat basa.
d) Saluran ejakulasi
Saluran ejakulasi ini berfungsi untuk mengeluarkan air mani di saat melakukkan
hubungan seksual.
3. Anatomi sistem reproduksi perempuan beserta dengan fungsinya

Fungsinya

1. Genitalia Eksternal

Terdiri atas:

1) Vulva

vulva ini terdiri dari beberapa organ wanita yaitu eksternal. Hal ini termasuk pad,
kecil bulat lemak yang melindungi tulang kemaluan. Menjangkau ke hampir ke
dubur adalah dua lipatan jaringan lemak, yang disebut “bibir lebih besar,” untuk
melindungi alat kelamin bagian dalam. Hanya dalam dua “bibir kecil”, yang
menyertakan pembukaan uretra (yang turun dari kantong tersebut) dan vagina. Pada
ujung atas, adalah proyeksi kecil, disebut “kulup” yang melindungi clitoris.

2) Mons pubis/mons veneris

Lapisan lemak di bagian anterior symphisis os pubis. Pada masa pubertas daerah ini
mulai ditumbuhi rambut pubis.

3) Labia mayor

Labia utama (tunggal, labium) melampirkan dan melindungi organ-organ lain


reproduksi eksternal. Mereka sesuai dengan skrotum pada laki-laki dan terutama
terdiri dari lipatan bulat dari jaringan adiposa tertutup oleh kulit. Pada kulit luar
termasuk rambut banyak, kelenjar keringat, kelenjar andsebaceous, sementara di
dalamnya yang tipis dan berbulu. Labia utama terletak dekat bersama dan
memanjang dipisahkan oleh celah yang mencakup urethral dan pembukaan vagina.
Di depan, labia bergabung untuk membentuk ketinggian bulat dari jaringan lemak
yang disebut “mons pubis,” yang ignimbrit simfisis pubis. Di belakang, dekat anus,
labia agak meruncing dan menggabungkan ke dalam labia minor.

4) Labia minora

Labia (tunggal, labium) kecil ini diratakan memanjang ke lipatan terletak dengan
celah antara labia besar. Lipatan ini memperpanjang sepanjang kedua sisi ruang
depan. Mereka terdiri dari jaringan penghubung yang kaya disertakan dengan
pembuluh darah, yang menyebabkan penampilan merah muda. Di belakang, dekat
anus, labia minor bergabung dengan labia besar, sementara di depan mereka
berkumpul untuk membentuk sebuah tudung seperti meliputi antara lain sekitar
klitoris.

5) Clitoris

Klitoris adalah tonjolan kecil di bagian depan vulva antara labia minor. Meskipun
sebagian besar tertanam di sekitar jaringan, biasanya sekitar 2 cm dan 0,5 cm
diameter. Clitoris sesuai dengan penis pada pria dan agak mirip struktur. Hal ini
terdiri dari dua kolom jaringan ereksi, yang dipisahkan oleh septum dan dikelilingi
oleh meliputi dari padat, jaringan ikat berserat. Pada akar klitoris, kolom jaringan
berbeda untuk membentuk “krura,” yang pada gilirannya melekat pada sisi
lengkungan kemaluan. Di depan, massa kecil jaringan ereksi membentuk “kelenjar,”
yang kaya dengan disertakan dengan serat saraf sensorik.

6) Vestibulum

Daerah dengan batas atas clitoris, batas bawah fourchet, batas lateral labia minora.
Berasal dari sinus urogenital. Terdapat 6 lubang/orificium, yaitu orificium urethrae
externum, introitus vaginae, ductus glandulae Bartholinii kanan-kiri dan duktus
Skene kanan-kiri. Antara fourchet dan vagina terdapat fossa navicularis.
7) Introitus/orificium vagina

Terletak di bagian bawah vestibulum. Pada gadis (virgo) tertutup lapisan tipis
bermukosa yaitu selaput dara/hymen, utuh tanpa robekan. Hymen normal terdapat
lubang kecil untuk aliran darah menstruasi, dapat berbentuk bulan sabit, bulat, oval,
cribiformis, septum atau fimbriae. Akibat coitus atau trauma lain, hymen dapat
robek dan bentuk lubang menjadi tidak beraturan dengan robekan (misalnya
berbentuk fimbriae).

Bentuk himen postpartum disebut parous. Corrunculae myrtiformis adalah sisa-sisa


selaput dara yang robek yang tampak pada wanita pernah melahirkan/para.Hymen
yang abnormal, misalnya primer tidak berlubang (hymen imperforata) menutup total
lubang vagina, dapat menyebabkan darah menstruasi terkumpul di rongga genitalia
interna.

8) Vagina

vagina adalah bagian otot yang merupakan bagian dari organ seks wanita dan yang
menghubungkan leher rahim (serviks) dengan alat kelamin eksternal. Vagina, yang
kira-kira dua dan satu setengah sampai empat inci, memiliki dinding berotot yang
disertakan dengan banyak pembuluh darah. Dinding ini menjadi tegak saat seorang
wanita terangsang sebagai tambahan darah dipompa ke dalam kapal. Vagina
memiliki tiga fungsi: sebagai wadah untuk penis selama bercinta; sebagai outlet
untuk darah selama menstruasi, dan sebagai jalan bagi bayi untuk melewati saat
lahir.

Fungsi vagina: Untuk mengeluarkan ekskresi uterus pada haid, untuk jalan lahir dan
untuk kopulasi (persetubuhan).  Bagian atas vagina terbentuk dari duktus Mulleri,
bawah dari sinus urogenitalis. Batas dalam secara klinis yaitu fornices anterior,
posterior dan lateralis di sekitar cervix uteri. Titik Grayenbergh (G-spot), merupakan
titik daerah sensorik di sekitar 1/3 anterior dinding vagina, sangat sensitif terhadap
stimulasi orgasmus vaginal.

9) Perineum

Daerah antara tepi bawah vulva dengan tepi depan anus. Batas otot-otot diafragma
pelvis (m.levator ani, m.coccygeus) dan diafragma urogenitalis (m.perinealis
transversus profunda, m.constrictor urethra). Perineal body adalah raphe median
m.levator ani, antara anus dan vagina. Perineum meregang pada persalinan, kadang
perlu dipotong (episiotomi) untuk memperbesar jalan lahir dan mencegah ruptur.

2. Genitalia Internal

Terdiri atas:

1) Uterus

Uterus atau rahim adalah organ yang berongga, otot di mana telur (zigot) dibuahi,
menjadi tertanam dan di mana telur diberi makan dan dibiarkan berkembang sampai
kelahiran.  Terletak dalam rongga panggul di belakang kandung kemih dan di depan
usus besar. Rahim biasanya miring ke depan pada sudut sembilan puluh derajat ke
vagina, meskipun pada sekitar 20% dari perempuan miring ke belakang. Rahim
dilapisi dengan jaringan yang berubah selama siklus menstruasi. Membangun
jaringan ini di bawah pengaruh hormon dari ovarium. Ketika hormon menarik
setelah siklus menstruasi, pasokan darah dipotong dan jaringan dan telur yang tidak
dibuahi sebagai limbah.

Uterus terdiri dari :

 fundus uteri ( dasar rahim ) bagian uterus yang terletak antara kedua pangkal saluran
telur.
 korpus uteri. Bagian uterus yang terbesar pada kehamilan, bagian ini berpungsi
sebagai tempat janin berkembang. Rongga yang terdapat pada korpus uteri disebut
kavum uteri atau rongga rahim.
 servik uteri. Ujung servik yang menuju puncak vagina disebut porsio, hubungan
antara kavum uteri dan kanalis servikalis di sebut, ostium, uteri, internum.

Dinding uterus terdiri dari :

 endromentium ( epitel, kelenjar, jaringan dan pembuluh darah ) merupakan lapisan


dalam uterus yang mempuyai arti penting dalam siklus haid. Seorang wanita pada
reproduksi, pada kehamilan endomentrium akan menebal, pembuluh darah
bertambah banyak hal ini diperlukan untuk memberi makanan pada janin
 miometrium ( lapisan otot polos ) tersusun sedemikian rupa hingga dapat mendorong
isinya keluar pada waktu persalinan. Sesudah plasenta lahir akan mengalami
pengecilan sampai keukuran normal sebelumnya.
 lapisan serosa (peritonium verisal) terdiri atas ligamentum yang mengguatkan uterus
yaitu:

1. ligamentum kardinale kiri dan kanan, mencegah supaya uterus tidak turun.
2. ligamentum sakro uterinum kiri dan kanan, menahan uterus supanya tidak banyak
bergerak.
3. ligamentum rotundum kiri dan kanan, menahan uterus agar tetap dalam keadaan
antlovleksi.
4. ligamentum latum kiri dan kanan, ligamentum yang meliputi tuba.
5. ligamentum infundibulo pelvikum ligament yang menahan tuba falopi.

Fungsi uterus:

Untuk menahan ovum yang telah dibuahi selama perkembangan, sebutir ovum yang
telah keluar dari ovarium dihantarkan melalui tuba uterine keuterinis, pembuahan
secara normal terjadi didalam tuba uterina, endromentium disiapkan untuk menerima
ovum yang telah dibuahi dan ovum tertanam dalam endromentrium, pada waktu
hamil uterus bertambah besar dindingnya menjadin tipis tetapi kuat dan besar
sampai keluar pelvis masuk kedalam rongga abdomen pada masa pertumbuhan
janin. Pada saat melahirkan uterus berkondraksi mendorong bayi dan plasenta
keluar.

2) Serviks uteri

Bagian terbawah uterus, terdiri dari pars vaginalis (berbatasan / menembus dinding
dalam vagina) dan pars supravaginalis. Terdiri dari 3 komponen utama: otot polos,
jalinan jaringan ikat (kolagen dan glikosamin) dan elastin. Bagian luar di dalam
rongga vagina yaitu portio cervicis uteri (dinding) dengan lubang ostium uteri
externum (luar, arah vagina) dilapisi epitel skuamokolumnar mukosa serviks, dan
ostium uteri internum (dalam, arah cavum).

Sebelum melahirkan (nullipara/primigravida) lubang ostium externum bulat kecil,


setelah pernah/riwayat melahirkan (primipara/ multigravida) berbentuk garis
melintang. Posisi serviks mengarah ke kaudal-posterior, setinggi spina ischiadica.
Kelenjar mukosa serviks menghasilkan lendir getah serviks yang mengandung
glikoprotein kaya karbohidrat (musin) dan larutan berbagai garam, peptida dan air.
Ketebalan mukosa dan viskositas lendir serviks dipengaruhi siklus haid.

3) Corpus uteri

Terdiri dari: paling luar lapisan serosa/peritoneum yang melekat pada ligamentum
latum uteri di intraabdomen, tengah lapisan muskular/miometrium berupa otot polos
tiga lapis (dari luar ke dalam arah serabut otot longitudinal, anyaman dan sirkular),
serta dalam lapisan endometrium yang melapisi dinding cavum uteri, menebal dan
runtuh sesuai siklus haid akibat pengaruh hormon-hormon ovarium.

Posisi corpus intraabdomen mendatar dengan fleksi ke anterior, fundus uteri berada
di atas vesica urinaria. Proporsi ukuran corpus terhadap isthmus dan serviks uterus
bervariasi selama pertumbuhan dan perkembangan wanita.

4) Ligamenta penyangga uterus

Ligamentum latum uteri, ligamentum rotundum uteri, ligamentum cardinale,


ligamentum ovarii, ligamentum sacrouterina propium, ligamentum
infundibulopelvicum, ligamentum vesicouterina, ligamentum rectouterina.

5) Salping / Tuba Falopii

Tabung fallopi memanjang dari uterus ke ovarium. Tabung ini membawa telur dan
sperma dan adalah tempat fertilisasi telur, atau “ovum” terjadi. Saluran telur terletak
di bagian panggul dari rongga perut dan setiap tabung mencapai dari indung telur
untuk menjadi bagian atas rahim. Ini tabung berbentuk corong adalah sekitar tiga
inci panjangnya.

Akhir lebih besar dari saluran dibagi menjadi berbulu, jari-proyeksi seperti yang
terletak dekat dengan ovarium. Memukul proyeksi ini, bersama dengan kontraksi
otot, memaksa sel telur ke saluran akhiri kecil, yang membuka ke dalam rahim.
Setelah hubungan seksual, sperma berenang ini saluran dari uterus. Lapisan tabung
dan sekresi yang mempertahankan baik telur dan sperma, mendorong pemupukan
dan bergizi telur sampai mencapai rahim.
Tuba falopi terdiri atas :

1. Interstitialis, bagian yang terdapat di dinding uterus.


2. Ismika/ismus, merupakan bagian medial tuba yang sempit seluruhnya.
3. Ampularis, bagian yang terbentuk saluran leher tanpak konsepsi agak lebar.
4. Bagian ujung tuba yang terbuka diseut frinbia untuk menangkap telur kemudian
menyalurkan telur kedalam tuba.
Fungsi tuba uterine. Mengantarkan ovum dari ovarium k eke uterius. Menyediakan
tempat untuk pembuahan, perjalanan ovum dibuahi maka terjadi kehamilan ektropik,
karena ovum tidak dapat bergerak terus maka ovum tertanam dalam tempat yang
abnormal, hal ini bisa berakhir 8-10 minggu.

6) Pars isthmica (proksimal/isthmus)

Merupakan bagian dengan lumen tersempit, terdapat sfingter uterotuba pengendali


transfer gamet.

7) Pars ampularis (medial/ampula)

Tempat yang sering terjadi fertilisasi adalah daerah ampula / infundibulum, dan pada
hamil ektopik (patologik) sering juga terjadi implantasi di dinding
tuba bagian ini. Pars infundibulum (distal) Dilengkapi dengan fimbriae serta ostium
tubae abdominale pada ujungnya, melekat dengan permukaan ovarium. Fimbriae
berfungsi “menangkap” ovum yang keluar saat ovulasi dari permukaan ovarium, dan
membawanya ke dalam tuba.

8) Mesosalping

Jaringan ikat penyangga tuba (seperti halnya mesenterium pada usus).

9) Ovarium

Organ endokrin berbentuk oval, terletak di dalam rongga peritoneum, sepasang kiri-
kanan. Dilapisi mesovarium, sebagai jaringan ikat dan jalan pembuluh darah dan
saraf. Terdiri dari korteks dan medula. Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan
pematangan folikel menjadi ovum (dari sel epitel germinal primordial di lapisan
terluar epital ovarium di korteks), ovulasi (pengeluaran ovum), sintesis dan sekresi
hormon-hormon steroid (estrogen oleh teka interna folikel, progesteron oleh korpus
luteum pascaovulasi). Berhubungan dengan pars infundibulum tuba Falopii melalui
perlekatan fimbriae. Fimbriae “menangkap” ovum yang dilepaskan pada saat
ovulasi. Ovarium terfiksasi oleh ligamentum ovarii proprium, ligamentum
infundibulopelvicum dan jaringan ikat mesovarium. Vaskularisasi dari cabang aorta
abdominalis inferior terhadap arteri renalis.

4. Siklus Menstruasi pada Perempuan

A . Fase Folikular

Fase ini dikenal sebagai fase pertama yang merupakan suatu fase pada siklus
menstruasi sampai terjadinya ovulasi. Pada siklus menstruasi 28 hari, fase ini
meliputi 14 hari pertama. Pada siklus ovulatior yang lebih atau kurang dari 28 hari ,
adanya penyimangan lamanya sikus tersebut terutama disebabkan oleh perbedaan
lamanya fase folikular. (Linda, 2010)

B. Fase Ovulatoir

Fase dalam siklus menstruasi ini ditandai oleh lonjakan sekresi LH hipofisis,
yang memuncak saat dilepaskannya ovum yang matang melalui kapsul ovarium.
Dua sampai 3 hri onset lonjkan LH, estradiol dan inhibin B yang bersirkulasi
meningkat secara cepat dan bersamaan. Sintesis estradiol berada dalam keadaan
maksimal dan tidak lagi bergantung pada FSH. Progesteron mulai meningkat saat
lonjakan LH menginduksi sintesis progesteron oleh sel granulosa. Kunci dari ovulasi
adalah umpn balik positif estrogen pada sekresi LH pada petengan siklus. (Linda,
2010)

C. Fase Luteal

Setelah ovulasi, gambaran morfologis dan fungsional yang dominan pad


ovarium adalah pembentukan dan pemeliharaan pada korus luteum. Pada manusia,
sel luteal membuat estrogen dan inhibin dalam jumlah besar. Sebenarbya,
konsentrasi estrogen yang bersirkulasi selama fase luteal berada dalam keadaan
praovulatoir dengan umpan balik positif. Akan tetapi ciri-ciri fase luteal adalah
konsentrasi progesteron dan 17 hidroksiprogesteron yang tinggi yang disekresi oleh
korpus luteum.Progesteron pada kadar yang meningkat ini mencegah estrogen untuk
menstimulasi lonjakan LH yang lain dari hipofisis.Selain itu, pada keadaan
terdapatnya kombinasi antara tingginya konsentrasi progresteron dan esterogen
frekuensi denyut GnRH praovulatior menurun, menyebabkan sekresi FSH dan LH
pada garis dasar. Lamanya fase luteal lebih konsisten daripada fase folikular
biasanya 14 Kurang lebih 2 hari. Jika tidak terjadi kehamilan korpus luteum secara
spontan mengalami regresi dan perkembangan folikel berlanjut ke siklus
berikutnya. (Linda, 2010)

D. Fase Menstruasi

Hari pertama menstruasi menandai permulaan siklus berikutnya. Sekelompok


folikel yang baru telah direkrut dan akan berlanjut menjadi folikel yang matang dan
salah satunya akan berovulasi. Fenomena yang disebut menstruasi sebagian besar
merupakan peristiwa endometrial yang dipicu oleh hilangnya dukungan progesteron
terhadap korpus luteum pada siklus nonkonsepsi. (Linda , 2010)

5. Ejakulasi pada laki-laki

Ejakulasi adalah pengeluaran air mani dari penis. Selama ejakulasi,otot pada
kandung kemih akan berkerut sehingga air mani tidak akan masuk ke kandung
kemih dan buang air kecil tidak mungkin terjadi bersamaan dengan ejakulasi.

Kelenjar tambahan pada kelenjar reproduksi pria berfungsi untuk mensekresikan


cairan yang diperlukan sebagai media berenangnya sperma, mempertahankan
kehidupan sperma, dan menetralisir asam. Cairan ini akan bergabung dengan sperma
saat ejakulasi. Cairan ini disebut air mani. Air mani adalah campuran dari hasil
sekresi kelenjar-kelenjar tambahan dengan spermatozoa yang dikeluarkan oleh vas
deferens. Jumlah spermatozoa dalam 1 ml air mani adalah 60-100 uta. Dari kira-kira
300 uta spermatozoa yang ditempatkan divagina, diduga hanya beberapa ratus
spermatozoa saa yang dapat mencapai sel telur.

Ejakulasi merupakan proses keluarnya cairan ejakulat ( berupasemen atau mani)


yang ditandai dengan keluarnya komponen-komponen ejakulat, ejakulasi antegrad,
penutupan katup saluran kencing di bagian dalam, dan pembukaan katup saluran
kencing di bagian luar.
Normalnya ejakulasi terjadi sekitar 2 sampai 10 menit dari mulai hubungan seksual.
Umumnya, sekitar 75% pria berejakulasi 2 menit setelah penis memasuki vagina.

Untuk mencapai ejakulasi, pria membutuhkan sebuah rangsangan dengan melihat


atau merasakan sesuatu yang membangkitkan gairah seksual. Sinyal ini mendorong
otak untuk mengirim pesan saraf melalui sumsum tulang belakang menuju alat
kemaluan, kemudian menyebabkan corpora cavernosa melemas untuk
memungkinkan lebih banyak darah mengalir masuk dan mengisi ruangan kosong di
dalamnya.

Aliran darah yang deras ini kemudian menciptakan tekanan, sehingga alat kelamin
pria membengkak dan mengeras. Membesar dan mengerasnya alat kelamipria inilah
yang disebut dengan ereksi. Di saat pria mengalami ereksi, skrotum (buah zakar)
tertarik ke dalam tubuh untuk mempersiapkan air manis dan otot-otot seluruh tubuh
menegang.

Selama perjalanannya, kloter sperma segar ini melewati beberapa pos penting,
seperti vesikulas seminalis dan prostat yang masing-masingnya mengeluarkan cairan
khusus untuk mengencerkan sperma dan menciptakan cairan lengket putih susu yang
kita kenal sebagai air mani.

Air mani berkumpul di bagian belakang kepala organ kelamin, tepatnya di ujung
corpus spongiosum. Ketika air mani memenuhi uretra, tekanan dari kontraksi otot
terus mendesak lebih banyak cairan ke depan. Di saat ini, kandung kemih otomatis
menyegel bukaan urin guna mencegah aliran balik air mani ke dalam tubuh. Reaksi
penutupan kandung kemih ini jugalah yang merupakan alasan mengapa urin tidak
ikut muncrat keluar bersama dengan air mani saat pria orgasme.

6. Macam-macam panggul

1. Panggul Gynecoid
Panggul yang paling ideal. Diameter anteroposterior sama dengan diameter transversa
bulat. Jenis ini ditemukanbpada 45% wanita.
2. Pnggul android
Bentuk pintuh atas panggul hamper segitiga. Umumnya pada panggul pria. Panjang
diameter trnversa deket dengan sacrum. Pada wanita ditemukan 15%
3. Panggul anthropoid
Bentuk pintu atas panggul agak lonjong seperti telur. Panjang diameter anteroposterior
lebih besar dari pada dimeter transvera. Janis ini ditemukan 35% pada wanita
4. Panggul platypeloid
Merupakan panggul picak. Diameter transvera lebih besar dari pada diameter
anteroposterior, menyempit arah muka belakang. Jenis ini ditemukan pada 5%
wanita

DAFTAR PUSTAKA

Heffner, Linda J & Schrust DJ. 2010. At a Glance Sistem Reproduksi Edisi Kedu
Jakarata : Erlangga Medical Series.

Anurogo, Dito . 2016. The Art Of Medicine Seni Memdeteksi, Mengobati, dan
Menyembuhkan 88 Penyakit dan Gangguan Kesehatan. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.

https://greatedu.co.id/greatpedia/sistem-reproduksi-pada-pria-beserta-fungsinya

https://hellosehat.com/hidup-sehat/perawatan-kewanitaan/informasi-sistem-reproduksi-
wanita/

https://id.scribd.com/doc/80652013/ANATOMI-FISIOLOGI-PANGGUL

Anda mungkin juga menyukai