OLEH :
KELAS :A
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
KENDARI
2020
SEJARAH FARMASI
Di Indonesia farmasi relatif masih muda dan baru dapat berkembang
setelah masa kemerdekaan. Pada zaman penjajahan, baik pada masa pemerintahan
Hindia Belanda maupun pada masa penduduk Jepang, tingkat pertumbuhan
kefarmasian di Indonesia sangat lambat, sehingga tidak dikenal luas oleh
masyarakat. Tenaga apoteker pada masa penjajahan umumnya berasal dari
Denmark, Australia, Jerman dan Belanda.
Sementara itu pada masa proklamasi kemerdekaan, tenaga farmasi
Indonesia umumnya terdiri dari asisten apoteker. Itupun dengan jumlah yang
sangat sedikit. Pada masa perang kemerdekaan, kefarmasiaan Indonesia mencatat
sejarah yang sangat berarti, yakni didirikan perguruan tinggi famasi dI Klaten
pada tahun 1946 dan Bandung pada tahun 1947. Lembaga pendidikan inilah yang
berperan besar bagi perkembangan sejarah kefarmasian di Indonesia pada masa-
masa berikutnya.
Saat ini kefarmasian di Indonesia telah tumbuh dan berkembang dalam
dimensi yang cukup luas. Industri farmasi di Indonesia, dengan dukungan
teknologi yang cukup modern telah mampu memproduksi obat dalam jumlah
besar dengan jaringan distribusi yang cukup luas. Saat ini sekitar 90 % kebutuhan
obat nasional dipenuhi oleh industri farmasi dalam negeri. Peran profesi informasi
dalam pelayanan kesehatan juga semakin berkembang dan sejajar dengan profesi-
profesi kesehatan lainnya.