Anda di halaman 1dari 1

Attribute sampling digunakan oleh auditor terutama untuk menguji efektivitas pengendalian intern

(dalam pengujian pengendalian). Ada tiga model attribute sampling: (1) fixed-sample-size attribute
sampling, (2) stop-or-go sampling, (3) discovery sampling.

Model pengambilan sampel dalam fixed-sample-size attribute sampling ditujukan untuk memperkirakan
persentase terjadinya mutu tertentu dalam suatu populasi. Model ini terutama digunakan jika auditor
melakukan pengujian pengendalian terhadap suatu unsur pengawasan intern, dan auditor tersebut
memperkirakan akan menjumpai beberapa penyimpangan (kesalahan). Prosedur pengambilan sampel
dalam fixed-sample-size attribute sampling dilakukan sebagai berikut:

1. Penentuan attribute yang akan diperiksa untuk menguji efektivitas pengendalian intern
2. Penentuan populasi yang akan diambil sampelnya
3. Penentuan besarnya sampel
4. Pemilihan anggota sampel dari seluruh anggota populasi
5. Pemeriksaan terhadap attribute yang menunjukkan efektivitas unsur pengendalian intern
6. Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap attribute anggota sampel.

Model pengambilan sampel stop-or-go sampling sering juga disebut dengan decision attribute sampling
yang digunakan jika auditor yakin bahwa kesalahan yang diperkirakan dalam populasi sangat kecil.
Prosedur yang harus ditempuh oleh auditor dalam menggunakan stop-or-go sampling adalah sebagai
berikut:

1. Tentukan desired upper precision limit dan tingkat keandalan


2. Gunakan table besarnya sampel minimum untuk pengujian pengendalian untuk menentukan
sampel pertama yang harus diambil
3. Buatlah table stop-or-go decision
4. Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap sampel

Model pengambilan sampel discovery sampling cocok digunakan jika tingkat kesalahan yang
diperkirakan dalam populasi sangat rendah (mendekati nol). Discovery sampling dipakai oleh auditor
untuk menemukan kecurangan, pelanggaran yang serius dari unsur pengendalian intern, dan
ketidakberesan yang lain. Prosedur pengambilan sampel dalam discovery sampling adalah sebagai
berikut:

1. Tentukan attribute yang akan diperiksa


2. Tentukan populasi dan besar populasi yang akan diambil sampelnya
3. Tentukan tingkat keandalan
4. Tentukan desired upper precision limit
5. Tentukan besarnya sampel
6. Periksa attribute sample
7. Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap karakteristik sampel.

Anda mungkin juga menyukai