Anda di halaman 1dari 35

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan

makalah tentang PENGENALAN SISTEM TERDISTRIBUSI ini dengan baik

meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada

Ibu Annah, S.Kom, MT. selaku Dosen mata kuliah Sistem Terdistribusi Kelas D

STMIK DIPANEGARA MAKASSAR yang telah memberikan tugas ini kepada

kami.

      Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat

kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya

kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa

yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang

membangun.

      Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang

membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata

yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun

demi perbaikan di masa depan.

Makassar, 19 Maret 2020

1
Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................2
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................2

BAB I (PENDAHULUAN).....................................................................................2
A. Latar Belakang..............................................................................................2
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan dan Manfaat......................................................................................2

BAB II (PEMBAHASAN).......................................................................................2
A. Definisi Sistem Terdistribusi & Contohnya..................................................2
B. Karakteristik Sistem Terdistribusi................................................................2
C. Model Sistem Terdistribusi...........................................................................2
D. Permasalahan Sistem Terdistribusi...............................................................2

BAB III (PENUTUP)...............................................................................................2


A. Kesimpulan...................................................................................................2
B. Saran..............................................................................................................2

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................2

2
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sistem ATM Terdistribusi....................................................................2


Gambar 2.2 Sistem Terdistribusi detik.com.............................................................2
Gambar 2.3 Middleware..........................................................................................2
Gambar 2.4 Sistem Terdistribusi pada CCTV.........................................................2
Gambar 2.5 Sistem Terdistribusi pada internet........................................................2
Gambar 2.6 Sistem Terdistribusi pada Intranet.......................................................2
Gambar 2.7 Sistem Terdistribusi pada Mobile Computing.....................................2
Gambar 2.8 Sistem Terdistribusi Model Client Server............................................2
Gambar 2.9 Sistem Terdistribusi Model Multiple Server........................................2
Gambar 2.10 Sistem Terdistribusi Model Proxy Server..........................................2
Gambar 2.11 Waktu Pencarian Pertama Pada Sebuah Browser..............................2
Gambar 2.12 Waktu Pencarian Kedua Pada Sebuah Browser.................................2
Gambar 2.13 Sistem Terdistribusi Model Peer to Peer............................................2
Gambar 2.14 Sistem Terdistribusi Model Mobile Code..........................................2

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan pesat teknologi informasi menyebabkan bertambahnya

permintaan suatu sistem, baik berupa perangkat keras maupun perangkat

lunak yang dapat digunakan dengan baik dan cepat.

Permintaan yang terus bertambah ini tidak sebanding dengan

kemampuan perangkat keras yang ada. Salah satu cara untuk mengatasi hal

itu dibuat pengembangan di sisi perangkat lunak dengan membuat suatu

sistem virtual di mana beberapa perangkat keras atau komputer dihubungkan

dalam jaringan dan diatur oleh sebuah sistem operasi yang mengatur seluruh

proses yang ada pada setiap komputer tersebut sehingga memungkinkan

proses berjalan dengan cepat. Sistem yang mengatur proses ini sering disebut

sebagai sistem distribusi (distributed system) .

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang ada maka penulis dapat menarik rumusan

masalah, yakni :

1. Apa definisi dan contoh dari Sistem Terdistribusi?

2. Bagaimana karakteristik pada Sistem Terdistribusi?

4
3. Apa saja model dari Sistem Terdistribusi?

4. Permasalahan apa saja yang terjadi didalam Sistem Terdistribusi?

C. Tujuan dan Manfaat

1. Mengetahui definisi dan contoh dari Sistem Terdistribusi.

2. Mengetahui karakteristik pada Sistem Terdistribusi.

3. Mengetahui model dari Sistem Terdistribusi.

4. Mengetahui permasalahan yang terjadi didalam Sistem Terdistribusi.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Sistem Terdistribusi & Contohnya

Sistem Terdistribusi terdiri dari dua kata yaitu “Sistem” dan

“Terdistribusi”. Sistem terdistribusi merupakan sekumpulan elemen yang

saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan membentuk satu kesatuan

untuk menyelesaikan satu tujuan yang spesifik atau menjalankan seperangkat

fungsi. Adapun terdistribusi berasal dari kata “distribusi” yang merupakan

lawan kata “sentralisasi” yang artinya penyebaran, sirkulasi, penyerahan,

pembagian menjadi bagian-bagian kecil. Berawal dari pengertian kata-kata

pembentuknya, Sistem Terdistribusi dapat didefinisikan sebagai suatu

kesatuan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi secara sistematis dan

teratur untuk mendistribusikan data (Maseleno, 2003).

Sistem terdistribusi adalah sekumpulan prosesor yang tidak saling

berbagi memori atau clock dan terhubung melalui jaringan komunikasi yang

bervariasi, yaitu melalui Local Area Network ataupun melalui Wide Area

Network dan dilengkapi dengan sistem software tedistribusi untuk

membentuk fasilitas komputer terintegrasi.

Sebuah sistem terdistribusi terdiri dari sekumpulan komputer yang

mandiri yangterhubung dalam jaringan komputer dan dilengkapi dengan

software sistem terdistribusi (Colouris 1994).

6
Software sistem Terdistribusi dapat mengkoordinir aktifitas masing-

masing komputer dan melakukan pertukaran sumber daya sistem HW, SW

dan data.

Pengguna sistem terdistribusi dapat merasakan sebuah fasilitas komputer

yang terpadu meskipun sebenarnya terdiri dari banyak komputer yang berada

di lokasi yang berbeda secara geografis.

Contoh dari Sistem Terdistribusi ialah sebagai berikut :

a. ATM (Asynchronous Transfer Mode)

ATM merupakan salah satu contoh sistem terdistribusi.  Proses

kerjanya adalah sebagai berikut :

Gambar 2.1 Sistem ATM Terdistribusi.

ATM menggunakan arsitektur client-server. Mesin ATM sebagai

fasilitas yang terhubung langsung dengan client sedangkan

7
sedangkan server merupakan database pusat yang menyimpan

seluruh data pelanggan.

Di setiap mesin ATM akan memunculkan tampilan menu yang

sama untuk setiap pelanggan atau penggunanya. Pilihan menu yang

dipilih pengguna akan dikenali system sebagai input yang akan

digunakan untuk memproses transaksi ke database. Namun agar

transaksi berhasil, pengguna harus memasukkan pin yang sesuai

dengan kartu ATM.

Setelah memproses masukan pin dan jika sesuai dengan kartu,

maka server akan mengijinkan untuk meneruskan transaksi dengan

menampilkan menú berikutnya yang berisi pilihan bagi pengguna

dalam mengakses data rekeningnya ataupun melakukan transaksi

keuangan lainnya.

Tampilan mulai dari awal sebelum memasukkan pin hingga

menu-menu pilihan akan sama pada setiap mesin ATM dimanapun

(tentunya untuk bank yang sama). Mesin ATM inilah yang menjadi

alat pendistribusi informasi yang ada dalam database sehingga dapat

tersebar kepada seluruh pelanggan. Sistem ini menggunakan

transaksi serial sehingga apabila seorang pengguna melakukan

kesalahan, tidak akan merusak data sistem.

8
b. Situs Berita “Detik.com”

Contoh sistem terdistribusi lainnya adalah situs berita detik.

System ini memanfaatkan layanan internet dalam mendistribusikan

informasi kepada penggunanya.

Gambar 2.2 Sistem Terdistribusi detik.com.

Pengguna harus memasukkan alamat

web http://www.detik.com/ pada browser. Melalui koneksi internet,

input tersebut akan diproses kemudian memanggil dan memunculkan

tampilan web server www.detik.com pada browser. Pada browser

apapun dan dimanapun, akan memunculkan tampilan dengan isi

yang sama. Pada halaman tampilan tersebut pengguna dapat

mengakses informasi yang dibutuhkan. Informasi tersebut berasal

dari database detik di web server. Dengan adanya sistem terdistribusi

inilah informasi dapat didistribusikan dan disebarkan melalui

koneksi internet sehingga pengguna dapat mengaksesnya.

Middleware merupakan komponen perantara yang

memungkinkan client dan server (lapisan aplikasi dan sistem

9
operasi) saling terhubung dan berkomunikasi satu sama lain.  Tujuan

utama layanan middleware adalah untuk membantu memecahkan

interkoneksi beberapa aplikasi dan masalah interoperabilitas.

Middleware sangat dibutuhkan untuk bermigrasi dari aplikasi

mainframe ke aplikasi client/server dan juga untuk menyediakan

komunikasi antar platform yang berbeda.

Gambar 2.3 Middleware.

Middleware memiliki peran yang cukup penting karena dengan

Middleware, maka client dapat mengirimkan pesan atau permintaan

ke server, menerjemahkan pesan dari client agar dapat dimengerti

oleh server dan demikian pula sebaliknya. Contoh Middleware yang

paling mudah untuk ditemui adalah ODBC (Open Database

Connectivity).

c. CCTV (Closed Circuit Television)

Di era modern saat ini, banyak perusahaan besar maupun kecil

yang membutuhkan keamanan lebih dari sekedar petugas security,

10
terkadang petugas securitypun lalai dalam mengawal keamanan

perusahaannya. Oleh sebab itu, untuk meningkatkan keamanan,

maka solusi utamanya adalah adanya penambahan pengawasan

CCTV di titik tertentu. Disamping itu CCTV juga bisa membantu

kinerja dari security, yang mana CCTV ini diakses oleh security

melalui jaringan local.

Gambar 2.4 Sistem Terdistribusi pada CCTV.

Selain itu, CCTV ini juga bisa diakses melalui jaringan internet,

yang mana bisa memudahkan management atau pemilik perusahaan

untuk memantau kondisi di lapangan yang terpasang CCTV.

Data diambil dari setiap kamera, kemudaian dikirim ke DVR

melalui kabel Coaxial, sementara itu, kabel power digunakan untuk

supply power / tegangan ke setiap CCTV. Data tersebut disimpan di

HDD di dalam DVR. Data ini bisa diakses melalui jaringan LAN

11
yang dihubungkan dengan Switch, sehingga DVR tersebut

mendapatkan sebuah alamat IP, yang nanti digunakan untuk akses

internet atau WAN.

d. WWW (World Wide Web)

Dunia internet tentunya tidak dapat dipisahkan dari world wide

web atau www (sebuah sistem yang dapat menampilkan dan

mengakses sumber yang ada di internet). Sistem www biasanya ada

di awal alamat web.

Web adalah sebuah sistem yang terbuka dan bisa saja diperluas

implementasinya tanpa mengganggu sistem yang lainnya. Web dapat

bersifat terbuka terhadap berbagai jenis tipe berkas yang dapat

dimunculkan dalam web itu sendiri

Web sendiri terdiri atas tiga standar teknologi yang utama, yakni

Hyper Text Markup Language (HTML), Uniform Resources Locator

(URL), dan Hyper Text Transfer Protocol (HTTP).

1. HTML adalah sebuah bahasa untuk melakukan penetapan

isi dan tampilan web yang diinginkan dalam browser.

Halaman web sendiri terdiri atas heading, paragraf, tabel

dan gambar, dan itu semua dapat diatur dengan HTML.

HTML juga dapat digunakan untuk menetapkan link ke web

lain.

12
2. URL digunakan untuk mengidentifikasi dokumen dan

sumber lainnya yang disimpan di dalam web. Browser dapat

mengecek URL untuk mengambil sumber dari server.

3. HTTP adalah sebuah protokol atau pengatur yang dapat

mendefinisikan jalan untuk browser dan jenis client lainnya

untuk menakses sumber di server.

e. Internet

Internet adalah suatu bentuk jaringan global yang

menghubungkan komputer satu dengan komputer lainnya, yang

dapat berkomunikasi dengan menggunakan media IP sebagai

protokol.

Untuk mengakses internet perlu adanya pihak yang

menyediakan layanan tersebut. Pihak ini disebut dengan Internet

Service Provider atau ISP.

13
Gambar 2.5 Sistem Terdistribusi pada internet.

f. Intranet

Intranet adalah bagian kecil dari internet yang memiliki sistem

administrasi sendiri dan dikelola oleh pihak tertentu. Intranet

biasanya memiliki kebijakan keamanan sendiri.

Gambar 2.6 Sistem Terdistribusi pada Intranet.

Konfigurasi jaringan intranet menjadi tanggung jawab pihak

yang membuatnya dan bukan lagi menjadi tanggung jawab penyedia

internet. Intranet menghubungkan beberapa LAN melalui backbone.

Intranet juga dihubungkan ke Internet melalui router / gateway.

g. Mobile Computing

14
Secara umum mobile computing berarti melakukan proses

komputansi dimanapun. Pemanfaatan mobile computing ini memang

sangat berguna.

Kini satu orang saja sudah bisa memanfaatkan teknologi

jaringan internet dengan berbagai cara.

Gambar 2.7 Sistem Terdistribusi pada Mobile Computing.

Dengan telepon selulernya, seseorang bisa terhubung ke

jaringan melalui jaringan wireless Access Protocol (WAP).

Sementara itu, dengan kamera digitalnya seseorang bisa melakukan

tranfer data dengan bluetooth. Dengan adanya mobile computing ini,

seseorang dapat melakukan beberapa pekerjaan sekaligus dengan

cepat.

B. Karakteristik Sistem Terdistribusi

Secara umum karakteristik dari sebuah Sistem Terdistribusi yaitu :

15
a. Resource Access and Sharing (Akses dan Berbagi Sumber Daya)

Kemampuan menggunakan hardware, software atau data

dimanapun dan kapanpun. Karakteristik ini juga yang menentukan siapa

saja yang dapat mengakses sebuah resource dalam sebuah sistem

terdistribusi. Salah satu contohnya dalam sebuah web,

terdapat .htaccess yang hanya dapat diakses oleh user-user yang telah

memiliki grant access terhadap file tersebut.

b. Oppeness (Keterbukaan)

Sebuah keterbukaan dalam sistem terdistribusi memiliki pengertian

kemampuan sebuah sistem dalam mengembangkan fleksibilitas terhadap

peningkatan kinerja sebuah sistem. Seperti penambahan module baru dan

ketersediaan extension / plugin yang dapat terkoneksi dengan sistem lain.

Contoh karakteristik ini misalkan sebuah aplikasi web banking yang

dapat terhubung dengan sistem web milik perusahaan finance.

c. Concurrency (Konkurensi)

Semua proses dalam sistem terdistribusi dilakukan secara

concurrency (secara bersama-sama). Hal ini dilakukan untuk mencegah

inkonsistensi dan ketidak valid an sebuah data dan proses. Sebagai

contoh dalam sebuah aplikasi web yang diakses oleh banyak user. Ketika

server melakukan sebuah update. Maka semua user yang mengakses

16
halaman web tersebut akan langsung mendapatkan update terbaru

tersebut.

d. Scalability (Skalabilitas)

Skalabilitas memiliki pengertian bahwa sebuah sistem terdistribusi

harus dapat ditingkatkan kinerjanya tanpa mengubah komponen-

komponen di dalamnya. Sebagai contoh, sebuah aplikasi web yang

digunakan oleh user yang terlalu banyak. Maka untuk meningkatkan

kinerja dari web tersebut agar tidak terjadi overload atau system down

maka perlu dilakukan upgrade processor dan ram. Dalam proses

upgrading tersebut, komponen dalam web tidak perlu diubah.

e. Fault Tolerance (Toleransi Kesalahan)

Kesalahan pasti terjadi dalam sebuah sistem. Entah itu disebabkan

karena masalah jaringan, power supply, bencana alam atau human error.

Sebuah sistem terdistribusi dirancang memliki kemampuan untuk

menangani hal-hal tersebut. Contoh dalam hal ini adalah dibangunnya

sebuah clustering server. Dimana ketika server utama mengalami down

karena beberapa penyebab kesalahan, maka extended server langsung

membackup sistem utama dan menggantikannya.

f. Transparency (Transparansi)

17
Secara umum, transparansi disini tidak berlaku untuk user biasa

yang mengutamakan fungsionalitas, apakah ia sedang menggunakan

sistem yang terdistribusi atau tidak. Namun secara khusus bagi seorang

pengelola baik itu developer atau administrator sistem sangat perlu untuk

mengetahui arsitektur dari sistem yang sedang digunakan karena untuk

mempermudah bagi mereka dalam mengembangkan dan memelihara

sistem tersebut.

Dari satu karakter mengenai Transparency, hal ini dipisahkan lagi

menjadi 7 fungsi yang berbeda adapun fungsi tersebut adalah sebagai

berikut :

1. Access transparency

Sumber daya lokal dan remote di akses dengan menggunakan

operasi yang sama. menyembunyikan perbedaan representasi data dan

bagaimana sumber daya diaksesContohnya : pemetaan drive di samba,

NFS, remote printer, dll. Sistem terdistribusi mungkin memiliki sistem

komputer yang menjalankan sistem operasi yang berbeda, masing-

masing memiliki konvensi sendiri penamaan file. Perbedaan dalam

konvensi penamaan, serta bagaimana file dapat dimanipulasi, semua

harus disembunyikan dari pengguna dan aplikasi.

2. Location transparency

Menyembunyikan dimana sumber daya berada. Contoh :

transaksi perbankan ATM, Web Pages, dll. Nama

18
http://www.prenhall.com/index.html URL yang tidak memberikan

petunjuk tentang lokasi server utama Web Prentice Hall.

3. Migration (Mobility) transparency

Sumber daya (baik berupa Hardware dan/atau software) dapat

bebas berpindah tanpa mengubah sistem penamaan. Contoh : web

pages, NFS, dll. URL http://www.prenhall.com/index.html tidak

memberikan petunjuk apakah index.html selalu berada di lokasi saat

ini atau baru pindah ke lain tempat.

4. Replication transparency

Menyembunyikan sumber daya direplikasi. Contoh : distributed

DBMS, mirroring web pages, dll. Sumber daya dapat direplikasikan

untuk meningkatkan ketersediaan atau untuk meningkatkan kinerja

dengan menempatkan salinan dekat ke tempat di mana ia diakses.

5. Relocation transparency 

Menyembunyikan bahwa sumber daya mungkin dipindahkan ke

tempat lain ketika sedang digunakan. Contoh : web pages, distributed

database, ketika pengguna ponsel dapat terus menggunakan laptop

nirkabel mereka ketika bergerak dari satu tempat ke tempat tanpa

pernah terputus (sementara).

6. Concurency transparency

19
Menyembunyikan bahwa sumber daya mungkin dibagi kepada

beberapa pengguna. Contoh : NFS, Automatic teller machine network,

Database Management System. Dua pengguna independen mungkin

masing-masing memiliki file yang tersimpan di server file yang sama

atau mungkin mengakses tabel yang sama dalam database bersama.

Dalam kasus tersebut, adalah penting bahwa setiap pengguna tidak

menyadari bahwa yang lain adalah memanfaatkan sumber yang sama.

7. Failure transparency

Menyembunyikan kegagalan dan pemulihan dari sumber daya.

Contoh : Database Management System. Contoh lain, saat

menghubungi server web sibuk, browser akhirnya akan time out dan

melaporkan bahwa halaman Web tidak tersedia. Pada saat itu,

pengguna tidak dapat menyimpulkan bahwa server benar-benar down.

8. Performance transparency

Beban kerja yang bervariasi tidak akan menyebabkan turunnya

kinerja sistem, hal ini dapat di capai dengan melakukan automatisasi

konfigurasi terhadap perubahan beban.

g. Heterogeneity (Keanekaragaman)

Aplikasi yang terdistribusi biasa berjalan dalam keberagaman :

Hardware : mainframes, workstations, PC’s, server dll.

Software : UNIX, MS Windows, IMB OS/2, LINUX dll.

20
Devices : teller machine, robot, sistem manufacturing dll.

Network dan Protocol : Ethernet, FDDI, ATM, TCP/IP dll.

h. Security (Kemanan)

Keamanan untuk sumber informasi memiliki tiga komponen :

1. Confidentiality (kerahasiaan) yaitu perlindungan terhadap

pengungkapan terhadap individu yang tidak berwenang.

2. Integritas yaitu perlindungan terhadap perubahan kelengkapan dan

autentikasi data.

3. Availability (ketersediaan) yaitu perlindungan terhadap gangguan

dengan sarana agar resources dapat selalu mengakses

i. Communication (Komunikasi)

Komponen-komponen pada sistem terdistribusi harus melakukan

komunikasi dalam suatu urutan. Sebagai berikut :

Infrastruktur jaringan (interkoneksi dan software jaringan)

Metode dan Model komunikasi yang cocok

Metode komunikasi :

- Send

- Receive

- Remote Procedure Call

Model Komunikasi :

21
client – server communication : pertukaran pesan antara dua proses,

dimana satu proses (client) menggunakan / meminta layanan pada server

dan server menyediakan hasil dari proses tersebut.

group mulitcast : target dari pesan yang dikirimkan adalah gabungan dari

proses, yang berasal dari suatu grup.

C. Model Sistem Terdistribusi

Sistem Terdistribusi memiliki beberapa model, diantaranya :

1. Model Client Server

Sistem client-server mempunyai satu atau lebih proses client dan

satu atau lebih proses server, dan sebuah proses client dapat mengirim

query ke sembarang proses server. Client bertanggung jawab pada antar

muka untuk user, sedangkan server mengatur data dan mengeksekusi

transaksi. Sehingga suatu proses client berjalan pada sebuah personal

computer dan mengirim query ke sebuah server yang berjalan pada

mainframe.

Arsitektur ini menjadi sangat popular untuk beberapa alasan.

Pertama, implementasi yang relatif sederhana karena pembagian fungsi

yang baik dan karena server tersentralisasi. Kedua, mesin server yang

mahal utilisasinya tidak terpengaruh pada interaksi pemakai, meskipun

mesin client tidak mahal. Ketiga, pemakai dapat menjalankan antarmuka

berbasis grafis sehingga pemakai lebih mudah dibandingkan antar muka

22
pada server yang tidak user-friendly. Perlu diingat batasan antara client

dan server dan untuk menjaga komunikasi antara keduanya yang

berorientasi himpunan. Khususnya membuka kursor dan mengambil

tupel pada satu waktu membangkitkan beberapa pesan dan dapat

diabaikan.

Gambar 2.8 Sistem Terdistribusi Model Client Server

a. Client :

- Proses akses data.

- Melakukan operasi pada komputer lain.

b. Server :

- Proses mengatur data.

- Proses mengatur resources.

- Proses komputasi.

c. Interaksi :

- Invocation/result

23
2. Model Multiple Server

Multi Server adalah program yang sangat kuat untuk mengevaluasi

dan menguji manajemen jaringan dan alat-alat pengujian jaringan, yang

mensimulasikan besar, virtual HTTP, FTP, SMTP, atau server DNS

jaringan dan jaringan berbasis SNMP-switch dengan menggunakan

standar Windows PC program ini akan secara otomatis menemukan

semua tersedia IP adresses pada komputer lokal. Pilih alamat IP dan klik

pada salah satu tombol protokol untuk menambahkan server virtual. Ini

akan muncul dalam tampilan struktur pohon di sebelah kanan, di bawah

alamat IP-nya. Klik sebuah server untuk pergi ke pengaturan konfigurasi.

Saat selesai dengan mengaktifkan konfigurasi “Atas / Bawah” kotak

centang untuk memulai server.

Gambar 2.9 Sistem Terdistribusi Model Multiple Server

Dengan Multi Server Simulator, mendirikan sebuah jaringan besar

dari 100 server dan 20 switch (dengan ribuan port) memakan waktu

24
hanya beberapa menit dan jauh lebih cepat daripada harus menginstal dan

mengkonfigurasi perangkat lunak server pada PC.

3. Model Proxy Server

Proxy server menyediakan hasil copy (replikasi) dari resource yang

di atur oleh server lain. Biasa nya proxy server di pakai untuk

menyimpan hasil copy web resources. Ketika client melakukan request

ke server, hal yang pertama dilakukan adalah memeriksa proxy server

apakah yang diminta oleh client terdapat pada proxy server. Proxy server

dapat diletakkan pada setiap client atau dapat di pakai bersama oleh

beberapa client. Tujuannya adalah meningkatkan performance dan

availibity dengan mencegah frekuensi akses ke server.

Gambar 2.10 Sistem Terdistribusi Model Proxy Server

a. Proxy server membuat duplikasi beberapa server yang diakses oleh

client.

b. Caching:

- Penyimpanan lokal untuk item yang sering diakses.

25
- Meningkatkan kinerja.

- Mengurangi beban pada server.

Contoh: Searching satu topik namun dilakukan dua kali maka

searching terakhir memiliki waktu yang lebih kecil.

Gambar 2.11 Waktu Pencarian Pertama Pada Sebuah Browser

Gambar 2.12 Waktu Pencarian Kedua Pada Sebuah Browser

4. Model Peer To Peer

Bagian dari model sistem terdistribusi dimana sistem dapat

sekaligus berfungsi sebagai client maupun server. Sebuah arsitektur di

mana tidak terdapat mesin khusus yang melayani suatu pelayanan

tertentu atau mengatur sumber daya dalam jaringan dan semua kewajiban

dibagi rata ke seluruh mesin, yang dikenal sebagai peer. Pola komunikasi

26
yang digunakan berdasarkan aplikasi yang digunakan. Peer-to-peer

merupakan model yang paling general dan fleksible.

Gambar 2.13 Sistem Terdistribusi Model Peer to Peer

Contoh dari peer to peer salah 1 nya yakni Interactive whiteboard,

aplikasi yang menggunakan jaringan peer to peer, dimana baik guru

maupun murid dapat menggambar secara bersamaan yang terhubung

dalam sebuah jaringan komputer.

5. Model Mobile Code

Mobile code adalah sebuah program yang berpindah (termasuk

data dan kode) dari satu komputer kelainnya dalam jaringan. Biasanya

melakukan suatu pekerjaan otomatis tertentu. Beberapa

masalahnyaantara lain authentication, permission dan keamanan.

Alternatif dengan mengambil informasi melaluiremote invocation.

Contoh : digunakan untuk install dan memelihara software pada

komputer dalamsuatu organisasi, membandingkan harga produk dari

beberapa vendor.

27
Gambar 2.14 Sistem Terdistribusi Model Mobile Code

D. Permasalahan Sistem Terdistribusi

Pada Sistem Terdistribusi permasalahan yang sering muncul meliputi

aspek-aspek berikut :

1. Software

Bagaimana merancang dan mengatur software dalam distribusi sistem.

Kesulitan yang akan dihadapi, antara lain : bahasa pemrograman yang

akan digunakan, operating system, dll.

2. Jaringan

Infrastruktur sangat mempengaruhi sistem terdisribusi bila tidak

direncanakan dengan baik, hal ini dapat menimbulkan gangguan-gangguan

yang diakibatkan bentuk infrastruktur yang kurang baik sehingga

menggangu dari kinerja sistem tersebut. Secara umum masalah

28
infrastruktur jaringan sering terjadi, namun dengan perencanaan yang baik

permasalahan ini sangat mudah untuk dicari sumber kesalahannya dan

memudahkan proses perbaikan.

3. Keamanan

Kemudahan akses ke data yang dishare, memunculkan masalah

keamanan. Sistem terdistribusi sangat dipengaruhi oleh jaringan komputer.

Permasalahan akan timbul jika suatu jaringan sistem tersebut tidak aman,

dimana tidak terdapat firewall atau proteksi terhadap data di dalam

jaringan tersebut. Firewall dapat digunakan untuk menentukan host mana

yang dapat mengakses data atau memberi batasan terhadap host dalam

mengakses data sedangkan proteksi terhadap data dilakukan dengan

penggunaan password atau enkripsi, namun hal ini tidak menjamin data

tersebut dalam keadaan aman.

29
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Sistem terdistribusi adalah sekumpulan elemen yang saling berhubungan

satu dengan yang lainnya dan membentuk satu kesatuan untuk menyelesaikan

satu tujuan yang spesifik atau menjalankan seperangkat fungsi.

Sistem terdistribusi dapat disimpulkan juga dengan sekumpulan prosesor

yang tidak saling berbagi memori atau clock dan terhubung melalui jaringan

komunikasi yang bervariasi, yaitu melalui Local Area Network ataupun

melalui Wide Area Network dan dilengkapi dengan sistem software

tedistribusi untuk membentuk fasilitas komputer terintegrasi.

30
Model sistem terdistribusi terdiri dari model client server, model multiple

server, model proxy server, model peer to peer, model mobile code.

Masalah dalam sistem terdistribusi ada 3 yaitu :


1. Software

2. Jaringan

3. Keamanan

B. Saran

Karena pembuatan makalah ini belum sepenuhnya sempurna, maka dari

itu saya meminta partisipasi pembaca dalam menyampaikan saran terhadap

makalah ini agar kedepannya saya (penulis) dapat membuat makalah yang

jauh lebih baik lagi.

31
DAFTAR PUSTAKA

Fahmi. 2015. Contoh Sistem Informasi Terdistribusi.

http://fahmigaleripos.blogspot.com/2015/08/contoh-sistem-informasi-

terdistribusi.html (diakses tanggal 19 Maret 2020).

Sidik. 2014. Definisi dan Contoh Penerapan Sistem Terdistribusi.

http://sidikpriandana.blogspot.com/2014/10/definisi-dan-contoh-penerapan-

sistem.html (diakses tanggal 19 Maret 2020).

Bundet. 2019. Contoh Model Sistem Terdistribusi Pada CCTV.

https://bundet.com/pub/detail/contoh-model-sistem-terdistribusi-pada-cctv-

1540136245 (diakses tanggal 19 Maret 2020).

32
Prayoga, Aries. 2014. Karakteristik Sistem Terdistribusi.

https://ariesprayoga.wordpress.com/2014/03/11/karakteristik-sistem-terdistribusi/

(diakses tanggal 19 Maret 2020).

Ilmuskripsi. 2016. Sistem Terdistribusi.

https://www.ilmuskripsi.com/2016/06/sistem-terdistribusi.html (diakses tanggal

19 Maret 2020).

Shiki, Araya. 2010. Model Sistem Terdistribusi.

https://ar4y4sh1k1.wordpress.com/2010/02/13/model-sistem-terdistribusi/

(diakses tanggal 19 Maret 2020).

Purwandari, Eka. 2015. Model Sistem Terdistribusi.

http://ekapurwandari.ilearning.me/2015/05/19/model-sistem-terdistribusi/ (diakses

tanggal 19 Maret 2020).

Vajza. 2010. Sistem Terdistribusi.

https://vajza.wordpress.com/2010/11/20/sistem-terdistribusi/ (diakses tanggal 19

Maret 2020).

Fandy. 2012. Karakteristik Sistem Terdistribusi.

http://fandystress.blogspot.com/2012/03/karakteristik-sistem-terdistribusi.html

(diakses tanggal 19 Maret 2020).

33
Sinau. 2016. Sistem Terdistribusi. https://www.ayoksinau.com/sistem-

terdistribusi/ (diakses tanggal 19 Maret 2020).

Triyanto. 2011. Sistem Terdistribusi.

http://wwwpengembanganblogspot.blogspot.com/2011/01/pendahuluan-1.html

(diakses tanggal 19 Maret 2020).

Edi. 2014. Karakteristik Sistem Terdistribusi.

http://edisud93.blogspot.com/2014/03/karakteristik-sistem-terdistribusi.html

(diakses tanggal 19 Maret 2020).

Neovita, Chusnul. 2015. Pengatar Sistem Terdistribusi.

https://www.academia.edu/23515533/Pengantar_Sistem_Terdistribusi (diakses

tanggal 19 Maret 2020).

Vita. 2004. Karakteristik Sistem terdistribusi.

https://www.academia.edu/34640424/Karakteristik_Sistem_Terdistribusi (diakses

tanggal 19 Maret 2020).

Raodhotul. 2015. Masalah Yang Sering Terjadi Dalam Sistem Terdistrib

http://mraodhotul.blogspot.com/2015/04/masalah-yang-sering-terjadi-dalam.html

(diakses tanggal 19 Maret 2020).

34
Jaelani. 2010. Permasalahn Sistem Terdistribusi.

https://gthe.wordpress.com/2010/02/15/permasalahan-sistem-terdistribusi/

(diakses tanggal 19 Maret 2020).

35

Anda mungkin juga menyukai