Dosen Pengampu :
Sidiq Permono Nugroho
Disusun Untuk:
Memenuhi Tugas
Disusun Oleh:
Fairuz Alya Talida; B100170012
Puji dan syukur kehadirat Allah swt. yang telah memberikan kekuatan dan keteguhan hati
kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Sholawat beserta salam semoga senantiasa tercurah
limpahan kepada nabi Muhammad saw. yang menjadi tauladan para umat manusia.
Penulis membuat makalah ini bertujuan untuk mempelajari dan mengetahui ilmu
tentang Aspek Budaya dalam Pandangan Manajemen Sumber Daya
Manusia Internasional yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Manajemen
Sumber Daya Internasional.
Dalam penyelesaian makalah ini, penulis banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan
kurangnya ilmu pengtahuan. Namun, berkat kesungguhan dalam menyelesaikan makalah ini,
akhirnya dapat diselesaikan.
Penulis menyadari, sebagai seorang pelajar yang pengetahuannya tidak seberapa yang masih
perlu belajar dalam penulisan makalah, bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang positif demi terciptanya makalah yang
lebih baik lagi, serta berdayaguna di masa yang akan datang.
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
1 . Latar belakang
Sumber daya manusia merupakan kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang
dimiliki individu.
Manajemen SDM adalah pencapaian tujuan (organisasi) yang sudah ditentukan sebelumnya
dengan menggunakan bantuan orang lain. Globalisasi manajemen adalah fakta kehidupan.
Globalisasi mengacu pada sikap baru, terbuka mengenai mempraktekan manajemen secara
internasional. Sikap ini menggabungkan keingintahuan mengenai dunia diluar batas nasional dengan
kemauan untuk mengembangkan kemampuan guna beradaptasi dalam ekonomi global. Demikian
J.A.F Stoner Ohmae (1991) yang mengatakan dengan globalisasi berarti: tak ada luar negeri lagi.
Dunia sekarang telah barubah menjadi “Desa yang besar (big village) dan tanpa batas (bordeless)”.
Setiap orang diakui menjadi warga penduduk dunia, konsekuensinya baik sebagai individu,
pemimpin atau manajer dituntut untuk mempunyai wawasan tentang aktivitas-aktivitas yang terjadi
didunia internasional. Baik yang menyangkut kegiatan kegiatan ekonomi, sosial, politik, budaya,
perkembangan ilmu, teknologi dan informasi yang melewati batas-batas negara. oleh karena itu para
usahawan ataupun negarawan harus memiliki penegtahuan, keterampilan, kemampuan professional
yang handal, dan tangguh serta mandiri, agar mampu bekerja sama dan bersaing dalam dunia
persaingan bebas. Transformasi arus uang/modal, teknologi, tenaga ahli, barang dan jasa dalam
kegiatan ekonomi antar negara sedang dan telah terjadi secara otomatis dengan mempergunakan
jalur informasi digital bebas hambatan (the digital information superhighway-disk). Semua kegiatan
itu hanya akan berjalan dan mencapai keberhasilan apabila dikelola oleh tenaga ahli dan sistem yang
bernuansa internasional. Terutama dalam segi kebudayaannya yang sangat berbeda dalam tiap-tiap
negara. hofstede mengidentifikasikan budaya sebagai pemrograman kolektif atas pikiran yang
membedakan anggota-anggota suatu kategori lainnya. Acapkali membandingkan budaya nasional
dimulai dari memperhatikan prilaku sosial. Orang jepang tidak menyukai jabatan tangan, tapi lebih
menyukai membungkuk ketika menghormat orang lain dan tidah membersihkan hidungnya dimuka
umum. Orang inggris meletakkan piring sup jauh darinya, menyantap kacang polong dengan
menusuknya beberapa biji sekaligus dengan sebuah garpu, dan bermain golf pada saat hujan. Mn
maka dari itu dalam makalah ini akan dibahas hubungannya dengan manajemen.
2 . Rumusan masalah
a. Apa pengertian manajemen SDM global
b. Apa saja jenis-jenis SDM dan organisasi global
c. Apa perbedaan MSDM internasional & MSDM domestik
d. Apa masalah-masalah MSDM bagi perusahaan global
e. Bagaimana dengan kebijakan kepegawaian MSDM
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian manajemen SDM global
Manajemen SDM adalah pencapaian tujuan (organisasi)yang sudah ditentukan sebelumnya
dengan menggunakan bantuan orang lain. Manajemen internasional merupakan kinerja daripada
aktivitas-aktivitas manajemen yang melewati batas-batas nasional. Dengan tandas Samuel C. Certo
memberikan definisi manajemen internasional adalah aktivitas-aktivitas manajemen yang melintasi
batas-batas wilayah nasional. Lebih luas lagi Weihrich dan Koontz (1993) mengemukakan bahwa
studi manajemen internasional memefokuskan pada operasi perusahaan internasional dinegara-
negara tuan rumah (host country) dengan memepertimbangkan masalah-malsalah manajerial yang
berhubungan dengan arus orang, barang, jasa, dan uang dengan tujuan untuk bisa memanajemeni
dengan baik dalam situasi kondisi yang melibatkan hal-hal diluar batas wilayah nasional. Dari
definisi yang diberikan oleh kedua ahli manajemen tersebut berarti untuk dapat berkiprah didunia
internasional seorang manajer harus mempunyai cakrawala global atau internasional, sekalipun ia
berada pada pijakan loka, ciri-ciri budaya nasional akan tetap menjadi bingkai pengaman kehidupan
bangsa, walaupun tak kan urung akan dan harus menanggung akibat dampak hubungan manajemn
atau pemerintah internasional yang pengaruhnya akan sangat besar dan beresiko tinggi.
Manajemen sumber daya menusia global adalah penggunaan penggunaan sumber daya global
untuk mencapai tujuan prganisasi tanpa memandang batasan geografis. Bidang manajemen SDM
Global dikarakteristikkan oleh 3 pendekatan, yaitu:
- Manajemen SDM global menekankan manajemen lintas budaya (croos-cultural management) yaitu
melihat perilaku manusia dalam organisasi dari persepektif internasional.
- Dikembangkan dari hubungan industri komparatif dan literature-literature manajemen SDM dan
berusaha untuk menggambarkan, memebandingkan dan menganalisis system SDM dibeberapa
negara.
- Berusaha untuk memeberikan focus pada aspek manajemen SDM diperusahaan-perusahaan
multinasional
Morgan mendefinisikan manajemen SDM global sebagai pengaruh yang mempengaruhi
(interplay) diantara ketiga dimensi aktifitas-aktifitasSDM, tipe-tipe karyawan, dan negara-negara
operasi. Dalam terminology luas manajemen SDM global melibatkan aktifitas-aktifitas yang sama
seperti MSDM domestik. Morgan juga menggambarkan MSDM global dalam 3 dimensi yang
meliputi:
1. Aktivitas-aktivitas SDM yang luas meliputi pengadaan tenaga kerja, alokasi dan pemanfaatan
(ketiga aktivitas luas ini dapat dengan mudah diperluas kedalam enam aktifitas SDM)
2. Kategori negara atau bangsa yang terlibat dalam aktivitas-aktivitas MSDM internasional:
- Negara tuan rumah (host-country) dinama sebuah cabang dapat ditempatkan
- Negara asal (home-country) dimana perusahaan itu memiliki kantor pusat
- Negara-negara lain yang mungkin menjadi sumber tenaga kerja modal dan input-input lainnya
1. Hambatan-hambatan kebudayaan
Satu tantangan terbesar bagi SDM global pada umumnya adalah perbadaan kebudayaan antar negara.
dalam isu terminologi sosiologis dan pendidikan, hambatan-hambatan tersebut diilustrasikan sebagai
berikut:
SOSIOLOGIS
PENDIDIKAN
Berkaitan dengan pemilihan karyawan untuk suatu pekerjaan (memilih individu yang
memiliki keahlian tertentu) dan sebagai alat untuk mengembangkan dan mempromosikan budaya
perusahaan.
Jenis kebijakan “staffing”:
1. Ethnocentric Approach
Possisi kunci hanya diisi /ditempati oleh mereka yang berkewarganegaraan sama dengan perusahaan
induk
Alasan:
- kurangnya individu yang kurang kompeten dari dalam negeri terutama dari negara berkembang
- cara terbaik menjaga budaya perusahaan
- memindahkan transfer pengetahuan/core competencies kepada mereka di operasi/cabang luar negeri
kelemahan:
- menutup jalan/membatasi kesempatan begi mereka yang berkewarganegaraan setempat
- produkivitas dapat menurun, turn over karyawan meningkat
- cultural myopia: kegagalan perusahaan mengrti budaya setempat, juga pada implementasi marketing
dan manajemen
2. polycentric Approach
masyarakat memilih warga negara setempat untuk menduduki posisi manajer perwakilan, sementara
WN induk perusahaan duduk diperusahaan induk/headquarters
alasan :
- perusahaan sedikit/tidak mengalami culture myopia
- tidak terlalu memakan biaya (expatriate ‘lebih mahal’)
kelemahannya :
- kesempatan terbatas untuk mendapat pengalaman diluar negaranya
- kesenjangan antara keryawan dalam negeri dan expat (bahsa, loyalitas. Nasionalisme, perbedaan
budaya)
- sulit berubah : terbentuk kerajaan kecil dalam perusahaan
3. regiocentric Approach
memilih WN regional untuk menduduki posisi baik dari negra asal maupun dari negara sewilayah.
Alasan :
- lebih mudah menyesuaikan diri dengan budaya setempat
- menghemat biaya
kelemahan :
- belum tentu ada kecocokan budaya
4. geocentric Approach
mencari orang terbaik untuk posisi kunci dalam perusahaan tanpa memandang kewarganegaraan.
Kelebihan :
- memupuk kader excecutive internasional yang dapat bekerja diberbagai negara dengan berbagai
budaya
- meningkatkan respon lokal
kelemahannya :
- kompleksitas kebijakan pekerja asing
- mahal : training, relokasi, kompensasi.
BAB III
PENUTUP
A. kesimpulan
Manajemen SDM adalah pencapaian tujuan (organisasi) yang sudah ditentukan sebelumnya
dengan menggunakan bantuan orang lain. Manajeman SDM pada suatu negara sangat penting guna
perkembangan negara tertentu sekaligus salah satu tameng dari tergusurnya perekonomian negara
dengan berlakunya globalisasi yang sudah berjalan. Manajeman SDM global ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu: hukum, politik, ekonomi, dan budaya yang disetiap negara itu berbeda-beda.
MSDM internasional lebih luas fungsi yang harus ditangani, contoh: pajak, gaji dalam mata uang
asing, keluarga pekerjaan dan lain-lain. Sehingga ada kemungkinan timbulnya masalah, Satu
tantangan terbesar bagi SDM global pada umumnya adalah perbadaan kebudayaan antar negara.
pemilihan karyawan untuk suatu pekerjaan (memilih individu yang memiliki keahlian tertentu) dan
sebagai alat untuk mengembangkan dan mempromosikan budaya perusahaan harus memperhatikan
staffing policy.
SUMBER :
http://septarika.blogspot.co.id/2014_12_01_archive.html