Anda di halaman 1dari 2

Contoh ekowisata berkelanjutan

Negara Brazil
Kebijakan pengembangan ekowisata di Brazil dan implementasinya dikemukakan
sebagai berikut (Wood 2002) :
1. Menetapkan kerja sama antar sector/departemen
2. Pemberdayaan/pembiayaan secretariat dan staf ahli dalam pengelolaan SDA,
pengembangan masyarakat dan pariwisata
3. Pengembangan program perencanaan partisipasi seluruh stakeholder dari pusat
hingga local
4. Penetapan tujuan program secara bersama dari seluruh stakeholder
5. Review system transportasi, penggunaan energy, jumlah kunjungan dan infrastruktur
di sekitar lokasi ekowisata
6. Pengembangan kebijakan untuk penetapan tujuan dan mekanisme pembiayaan
dengan dukungan legislative
7. Pengembangan program informasi kunjungan dan rencana pemasaran lokasi spesifik
8. Pengembangan training bagi pengembangan masyarakat yang berjangka panjang
9. Penetapan bencmarking daya dukung lingkungan melalui studi dampak lingkungan
berjangka panjang
10. Pengembangan mekanisme pembiayaan operator berskala kecil yang membantu
pengembangan masyarakat dan konservasi lingkungan
11. Pengembangan data informasi dan hasil studi perguruan tinggi dalam pengembangan
etika produk, sertifikasi dan rencana pengelolaan
12. Pengembangan kapasitas pemerintah local di dalam perencanaan tata ruang dan
penguatan regulasi untuk perlindungan wilayah yang peka terhadap kerusakan
lingkungan.

Propinsi Bali mengembangkan ekowisata di lima desa ( Pelaga, Belok Sidan, Sibetan,
Tenganan, Nusa Ceningan. Kegiatan persiapan selama tahun pertama dilokasi lima desa
tersebut mencakup :

a. Pelatihan, antara lain untuk calon fasilitator, untuk calon pendamping, dan pelatihan
pemetaan partisipatif
b. Studi kebijakan untuk menelaah kebijakan pariwisata yang tidak memihak
masyarakat
c. Kampanye penyadaran masyarakat melalui kesenian tradisional, poster, iklan dll.
d. Sangkep (pertemuan) desa, dan sangkep semua desa sasaran lokakarya perencanaan.

Pada tahun kedua, diselenggarakan berbagai kegiatan, antara lain :

a. Pelatihan food & beverage dan pelatihan pemandu wisata


b. Penyiapan dan pengembangan sarana penunjang wisata
c. Peningkatan produksi tanaman khusus dan hasil olahannya
d. Pengembangan pemasaran dan penyisapan organisasi untuk produksi dan pemasaran
e. Kampanye penyadaran masyarakat
f. Dialog dengan para pengambil keputusan.

Anda mungkin juga menyukai