Anda di halaman 1dari 13

SANITASI PERSONAL HIGIENE DAN PERHITUNGAN KOLONI

Ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Higene Pangan


Dosen Pengampu: Trianing Tyas Kusuma Anggaeni, S,Pt,. M.I.L

Disusun oleh:

Gina Siti Nurjanah 130210160006

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2019
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hygiene merupakan aspek yang berkenaan dengan kesehatan manusia atau masyarakat yang
meliputi semua usaha kegiatan untuk memelihara, melindungi kebersihan subyeknya seperti
mencuci tangan dengan air bersih dan sabun untuk melindungi kebersihan tangan, dan
mempertinggi tingkat kesehatan jasmani maupun rohani baik perorangan maupun sekelompok
masyarakat. Higyene bertujuan untuk memberikan dasar kehidupan yang sehat bagi seluruh
aspek kehidupan (Agus W, Ulfa dkk. 2010).

Sanitasi menurut Ehlers' & Steel (1958) Adalah usaha- usaha pengawasan  yang  ditunjukan 


terhadap factor-faktor lingkungan yangdapat merupakan mata rantai penularan penyakit. Sanitasi
oleh WHO didefinisikan sebagai  suatu  usaha untuk  mengawasi  beberapa  factor  lingkungan
fisik  yang  berpengaruh  kepada manusia terutama terhadap hal-hal yang mempunyai efek
merusak perkembangan fisik, kesehatan dan kelangsungan hidup.

Jadi pada praktikum ini dilakukan pengujian sanitasi hygene yang berupa: Rambut, tangan, baju,
ruangan, dan meja. Yang masing-masing akan diisolasikan pada media agar yaitu media agar
darah dan media SDA. Pada Blood Agar diinkubasi 24 jam dalam suhu 37 o C sedangkan pada
media jamur (SDA) diinkubasi 2-3 hari dalam suhu ruang.

1. Rambut
 Bersih  Bakteri : Tak terhingga

 Jamur : Tidak ada jamur

 Kotor  Bakteri : Tidak terhingga


 Jamur : 2 koloni dan 1 jenis jamur
BAKTERI

JAMUR

Keterangan: pada bagian rambut yang bersih masih terdapat koloni bakteri yang seharusnya
pada rambut yang bersih itu tidak ada pembentukkan koloni. Itu dikarenakan bisa karna objek
percobaan sebelumnya memang ada kontaminasi bakteri seperti berkendara, helm yang tidak
bersih dan sebagainya.

2. Kebersihan Tangan
 Bersih  Bakteri : 3 koloni dengan 3 jenis bakteri yang berbeda (hemolisis alfa)

 Jamur : 5 koloni dengan 1 jenis jamur


 Kotor  Bakteri : 29 koloni dengan jenis bakteri yang berbeda (hemolisis alfa dan
beta)

 Jamur : 1 koloni dan 4 jenis jamur berbeda

BAKTERI

JAMUR

Keterangan: Pada tangan di media yang bersih terdapat banyak tumbuh bakteri dan hamper
sama jumlahnya dengan tangan yang kotor. Bisa diakibatkan karena tangan yang sudah
dicuci menggunakan sabun atau dengan menggunakan disinfektan, namun setelah itu tangan
tadi memegang sesuatu yang tidaak higenis seperti menutup keran, memegang meja atau
pada saat menempelkan pada media agar tidak dilakukan secara aseptis sehingga terjadi
kontaminasi. Pada media agar darah terjadi pembentukkan hemolisis baik alfa maupun beta.
Beta hemolisis merupakan lisis lengkap sel darah merah dan hemoglobin. Alfa hemolisis
mengacu pada lisis parsial/lisis sebagian dari sel darah merah dan hemoglobin. Hal ini
menghasilkan perubahan warna disekitar menjadi abu-abu kehijauan

3. Kebersihan pakaian
 Pencucian terakhir (10 hari)  Bakteri : tidak ada koloni bakteri

 Jamur : 3 koloni dengan 2 jenis jamur berbeda

BAKTERI DAN JAMUR

Keterangan: Pada media Blood agar atau media pertumbuhan koloni bakteri tidak terjadi
pertumbuhan bakteri, namun tetap terjadi pertumbuhan jamur pada media SDA. Itu terjadi
karna energy atau sumber nutrisi yang dimakan jamur lebih banyak sehingga bakteri
pertumbuhannya terhambat karna tidak ada lagi nutrisi yang harus diambil (nutrisi sudah
habis oleh jamur) sehingga yang dominan tumbuh adalah jamur bukan bakteri.

4. Meja
 Bersih  Bakteri : Tidak ada koloni bakteri

 Jamur : Tidak ada jamur

 Kotor  Bakteri : 1 koloni dengan 1 jenis bakteri


 Jamur : 3 koloni dan 4 jenis jamur berbeda

BAKTERI

JAMUR
Keterangan: pembersih yang digunakan untuk membersihkan meja adalah laturan klorin
dimana klorin adalah disinfektan. Desinfektan merupakan bahan kimia atau pengaruh
fisika yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran bakteri dan
virus. Proses desinfektan umumnya ada dua cara yaitu cara fisik (pemanasan) dan cara
kimia (penambahan bahan kimia). Sehingga meja yang telah dibersihkan atau di lap
dengan klorin, setelah di kultur di media hasilnya tidak menunjukkan adanya bakteri atau
jamur.

5. Kebersihan Ruangan
a. C4.1
 10 menit  Bakteri : 4 koloni dengan 3 jenis bakteri berbeda

 Jamur : 28 koloni dengan 8 jenis Jamur berbeda

 20 menit  Bakteri : 7 koloni dengan 2 jenis bakteri berbeda


 Jamur : 48 koloni dengan 7 jenis jamur berbeda

10 menit
20 menit

b. Ruang Laboratorium
 10 menit  Bakteri : 14 koloni dengan 2 jenis bakteri berbeda

 Jamur : 23 koloni dengan 5 jenis Jamur berbeda

 20 menit  Bakteri : 35 koloni dengan 4 jenis bakteri berbeda


 Jamur : 32 koloni dengan 15 jenis jamur berbeda

c. Ruang Administrasi

 10 menit  Bakteri : 3 koloni dengan 3 jenis bakteri berbeda


 Jamur : 15 koloni dengan 5 jenis Jamur berbeda

 20 menit  Bakteri :2 koloni dengan 2 jenis bakteri berbeda


 Jamur : 26 koloni dengan 7 jenis jamur berbeda

d. Kamar mandi Pria C4.2

 10 menit  Bakteri : 16 koloni dengan 4 jenis bakteri berbeda

 Jamur : 16 koloni dengan 2 jenis Jamur berbeda

 20 menit  Bakteri : 24 koloni dengan 4 jenis bakteri berbeda


 Jamur : 22 koloni dengan 3 jenis jamur berbeda
e. Mushola C4.3
 10 menit  Bakteri : 15 koloni dengan 2 jenis bakteri berbeda

 Jamur : 9 koloni dengan 3 jenis Jamur berbeda

 20 menit  Bakteri : 38 koloni dengan 1 jenis bakteri berbeda


 Jamur : 12 koloni dengan 6 jenis jamur berbeda

f. Ruang Inokulasi

 10 menit  Bakteri : 2 koloni

 Jamur : 22 koloni

 20 menit  Bakteri : 2 koloni


 Jamur : 36 koloni
Keterangan: Tumbuhnya bakteri pada NA dan kapang pada PDA menunjukkan bahwa
medium agar (NA dan PDA) terkontaminasi dengan udara sekitarnya. Dan ini membuktikan
bahwa mikroorganisme ada yang hidup di udara. Hal ini berarti bahwa udara di dalam ruangan
dapat merupakan sumber kontaminasi mikroba yang dalam hasil percobaan ditunjukan bahwa
pertumbuhanya dari setiap cawan sangatlah bervariatif. Pengujian menggunakan media NA steril
dan PDA steril. NA (Nutrient Agar) merupakan media pertumbuhan mikroorganisme jenis
bakteri. Koloni yang tumbuh pada media ini adalah bakteri karena NA terbuat dari protein yang
merupakan makan bagi bakteri. Sedangkan PDA (Potato Dextrose Agar) merupakan media
tumbuhnya kapang atau khamir.

Khamir atau kapang sangat suka pati atau gula sebagai nutrisinya itulah sebabnya PDA
terbuat dari karbohidrat kentang. Ini menjukkan dalam ruangan pengolahan dapat terkontaminasi
oleh mikroogranisme kontaminan yang tidak diinginkan.embuatan media agar NA dan PDA
harus benar- benar steril agar tidak ada mikroba lain yang terisolasi dan hanya mikroba
kontaminan yang akan tumbuh di dalamnya. Sebelum dilakukaan kontak dengan udara ruang
pengolahan, media harus diinkubasi. Proses ini dilakukan di incubator pada suhu 30°C
tujuannnya untuk menumbuhkan miselia setelah eksplan atau spora ditanam di dalam media NA
dan PDA.Secara alami udara tidak mengandung mikroorganisme secara alami , tetapi
kontaminasi dari lingkungan sekitarnya mengakibatkan udara mengandung berbagai
Densitas mikroorganisme udara menyatakan jumlah mikroba yang jatuh pada permukaan
agar per cm2 selama satu jam. Satuan densitas dinyatakan dalam g/cm2.Perhitungan densitas
sangat dipengaruhi oleh luas cawan dan lamanya kontak cawan dengan udara tempat uji
dilakukan. Luas cawan petri yang berbentuk lingkaran dapat dihitung dengan mengukur diameter
tiap cawan yang digunakan.Mikroorganisme  misalnya dari debu, air, proses aerasi, dari
penderita saluran infeksi dan lain - lain. Mikroorganisme yang terdapat diudara biasanya melekat
pada bahan padat mikro misalnya debu atau terdapat didalam droplet / tetesan air. Jika didalam
suatu ruangan banyak terdapat debu dan cair, maka mikroba yang ditemukan didalamnya juga
bermacam - macam .
LAMPIRAN
Daftar Pustaka

Agus W, Ulfa Nurullita, Rahayu Astuti. 2010. Hubungan hygiene perorangan     dengan
sanitasi lapas terhadap kejadian penyakiit herpes dillapas wanita kelas II A  semarang. Jurnal
kesehatan masyarakat Indonesia. (online) 

Anda mungkin juga menyukai