Anda di halaman 1dari 9

DIAGNOSIS DAN KLASIFIKASI PENYAKIT

A.   DIAGNOSIS

Diagnosis adalah upaya untuk menegakkan atau mengetahui jenis penyakit yang
diderita oleh seseorang. Ini ada 3 cara yatu :

1.   Anamnesa
Keluhan berupa gejala yang dirasakan oleh penderita pasien berdasarkan hasil
observasi subjektif pasien terhadap dirinya.
2.   Tanda (sign)
Berupa hasil pengamatan dokter atau pemeriksaan kesehatan  yang boleh
dikatakan merupakan suatu observasi objektif yang dilakukan terhadap penderita.
3.   Tes (uji)
Berupa upaya diagnostic dengan mempergunakan bantuan hasil uji alat-alat lab
atau alat teknik pemeriksaan lainnya.
Namun tidak mudah untuk menegakkan diagnostic ini  karena :
a) Memerlukan waktu yang lama,sementara diagnosis diharapkan segera.
b) Faktor biaya pelaksanaan .
c) Adanya subjektivitas dan kelemahan dari masing-masing cara.

Metode diagnosis pada komunitas


1. Interview
2. Observasi lapangan
3. Intervensi/eksperimen
Dalam mengamati suatu masyarakat ,tidaklah mudah untuk mengetahui status
kesehatannya (diagnosis status sakit,informasi atau data yang dipakai terbatas).
B.   DEFINISI KASUS

Kasus adalah mereka yang menderita suatu penyakit atau masalah.Mengapa perlu
dilakukan diagnosis ? Untuk klinikus,penentuan diagnosis berarti langkah untuk
mengetahui etiologi penyakit dan dipakai untuk pengobatan.
 

C.   STATUS KESEHATAN

Konsep model dalam diagnosis status kesehatan dan terjadinya penyakit,antara lain :

1.   The Traditional (Ecological) Model


Bahwa status sehat ditentukan oleh keseimbangan 3 faktor utama
( penjamu,agen,lingkungan )

2.   The Health Field Concept ( H.L.Laframboise,1973 )


Status kesehatan ditentukan dari hasil hubungan antara factor –faktor
lingkungan,gaya hidup.biologi dan system pelayanan kesehatan secara bersama-sama.

3.   The Environment of Health, Hendrik L.Blum,1974


Teori ini disebut juga sebagai The Force Field and Well Being Paradigms of
Health. Disini terdapat 4 faktor secara independen dan punya kekuatan masing-masing
yang berbeda dalam menentukan keadaan kesehatan.( Faktor 
lingkungan,perilaku,genetic dan pelayanan kesehatan).
Konsep Blum inilah yang banyak dipakai bahkan sangat mempengaruhi
kebijasanaan pemerintah dimana kegiatan perbaikan lingkungan  menjadi prioritas utama
dalam pembangunan dibidang kesehatan. Memasuki millinium ketiga,ketika kemiskinan
menjadi tantangan utama perbaikan kesehatannperhatian dan prioritas pelayanan
kesehatan ditujukan kepada kelompok keluarga miskin dengan gangguan utama
kekurangan gizi pada anak. Faktor ekonomi,kesehatan dan nilai hak asasi manusia
menjadi sangat dekat satu sama lain. Isu kesehatan memasuki kedudukan strategis ketika
dicanangkan sehat sebagai hak dan sehat juga sebagai investasi.
D.    Klasifikasi Penyakit

1.      Pengertian
Klasifikasi penyakit adalah penyusunan ke dalam kelompok tertentu berdasarkan
hubungan antara kelompok dengan sifat-sifat yang dimiliki. Penyakit yang bermacam-
macam ini memang perlu juga pengelompokkan. Keingingan mengetahui keberadaan
penyakit tidaklah harus berhenti pada diagnosis saja. Kegiatan lain yang tidak kalah
pentingnya setelah diagnosis adalah melakukan klasifikasi.
Klasifikasi penyakit dapat dilakukan berdasarkan agen penyebabnya, patologi
penyakit, organ yang terserang, cara pengobatannya, cara penularannya, cara masuk, atau
keluarnya penyakit dan faktor keter-paparan atau kepekaannya. Beberapa bentuk
klasifikasi yang sering dipakai adalah Penyakit menular dan tidak menular
Dalam penyakit juga terdapat atau memiliki rentan keseriusan, efek, durasi,
keseriusan, dan keluasan berdasarkan hal tersebut dan variabel lainnya, penyakit juga
diklasifikasikan menjadi tiga tingkatan yaitu akut, sub akut, dan kronis.

2.      Penyakit Menular


Penyakit menular adalah penyakit yang dapat ditularkan dari orang satu ke orang
lain baik secara langsung maupun melalui perantara.atau dapat juga didefinisikan
sebgaiPenyakit yang disebabkan oleh kuman yang menyerang tubuh manusia. Kuman
dapat berupa virus, bakteri, amuba, atau jamur.
a.       Cara penularannya :
Melalui air, melalui udara, melalu kelamin,melalui kulit dan malalui binatang
b.      Macam-macam penyakit menular :
Batuk rejan (pertusis), Cacar Air (varicella), Demam berdarah, Diare, Hepatitis
(A,B,C) ,Influenza, Malaria, Tuberkulosis, Kurap, Kudis,  Flu Burung, HIV dll.
3.      Penyakit Tidak Menular
Penyakit yang tidak disebabkan oleh kuman, tetapi disebabkan karena adanya
problem fisiologis atau metabolisme pada jaringan tubuh manusia
Macam-macam penyakit tidak menular :
cacat fisik, gangguan mental, kanker, penyakit degeneratif, penyakit gangguan
metabolisme, dan kelainan-kelainan organ tubuh lain seperti  penyakitjantung, pembuluh
darah, penyakit tekanan darah tinggi, penyakit kencingmanis, osteoporosis, kanker usus,
depresi dankecemasan.

4.      Tingkatan Penyakit Berdasarkan Keseriusan, Efek, Durasi, Keseriusan, dan


Keluasan
a.       Akut
relatif parah, berdurasi pendek dan sering kali dapat diobati, biasanya penderita
akan sembuh atau meninggal.
b.      Sub akut
keparahan dan durasinya sedang, memiliki beberapa aspek akut dari penyakit,
tetapi durasinya lebih panjang, tingkat keparahannya dapat menurunkan status kesehatan
penderita, durasinya lebih panjangdari penyakit akut, penderita pada akhirnya
diperkirakan sembuh dan pulih secara total serta penyakitnya tidak berkembang menjadi
penyakit kronis.
c.       Kronis
tidak terlalu parah, tetapi durasinya lama dan terus-menerus, berakhir dalam
jangka waktu yang lama jika bukan seumur hidup. Pasien mungkin tidak akan pulih
seperti sedia kala dan penyakit sewaktu-waktu dapat memburuk. Kehidupan mungkin
tidak langsung terancam, tetapi penyakit mungkin berlangsung dalam jangka waktu
sangat lama.
Thorson pada tahun 1995 mengatakan bahwa pada dasarnya ada 6 penyakit utama
yang menyebabkan penyakit kronis dan bisa menimbulkan kematian pada seseorang yang
berusia lebih dari 65 tahun yaitu:
Penyakit jantung, stroke, kanker,Penyakit paru obstruksi kronis(PPOK),
Pneumonia(influenza), Diabetes Militus(kencing Manis).
E.     Klasifikasi Penyakit Berdasarkan ICD (International  Classification Of 
Desease)

Untuk mempermudah dalam proses mengklasifikasikan penyakit, indonesia


menggunakan sistem informasi kesehatan yang lebih efektif dan efisien, yaitu dengan
cara klasifikasi penyakit berdasarkan ICD ( international classification of diseases ).

1.      Pengertian ICD


International Classification of Diseases (ICD)adalah klasifikasi diagnostik standar
internasional untuk semua epidemiologi umum, untuk  penggunaan di beberapa
manajemen kesehatan dan klinis
ICD digunakan untuk mengklasifikasikan penyakit dan masalah kesehatan
lainnyadicatat pada berbagai jenis kesehatan dan catatan penting termasuk sertifikat
kematian dan catatan kesehatan. Selain itu ICD adalah suatu sistem klasifikasi penyakit
dan beragam jenis tanda, simptoma, kelainan, komplain dan penyebab eksternal penyakit.
Setiap kondisi kesehatan diberikan kategori dan kode. ICD dipublikasikan oleh
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan digunakan secara luas untuk morbiditas,
mortalitas, sistem reimbursemen dan sebagai penunjang keputusan dalam kedokteran.
Dalam pengkodean pada ICD menetapkan lebih dari 155.000 memungkinkan
berbagai kode dan memungkinkan yang banyak berasal dari pelacakan diagnosis dan
prosedur baru dengan perluasan yang signifikan pada kode-kode yang telah tersedia
17.000 pengkodean pada ICD-9 dan ICD-10 yang mulai bekerja dari tahun 1983 dan
dapat diselesaikan pada tahun 1992.
Fungsi lCD sebagai sistem klasifikasi penyakit dan masalah terkait kesehatan
digunakan untuk kepentingan informasi statistik morbiditas dan mortalitas.
Penerapan Pengodean sistem lCD Digunakan untuk :
a. Mengindeks pencatatan penyakit dan tindakan di sarana pelayanan kesehatan
b. Masukan bagi sistem pelaporan diagnosis medis untuk mengklasifikasikan
penyakit
c. Memudahkan proses penyimpanan dan pengambilan data terkait diagnosis
karakteristik pasien dan penyedia layanan
d. untuk mempermudah  sistem penagihan pembayaran biaya pelayanan kesehatan.
e. Pelaporan nasional dan internasional morbiditas dan mortalitas
f. Menentukan bentuk pelayanan yang harus direncanakan dan dikembangkan sesuai
kebutuhan zaman

2.      Pengkodean Klasifikasi Penyakit berdasarkan ICD 10

Bab Blok Jenis Penyakit


I A00-B99 Penyakit Infeksi dan parasit
II C00-D48 Neoplasma
III D50-D89 Penyakit darah dan organ pembentuk darah termasuk ganguan
sistem imun
IV E00-E90 Endokrin, nutrisi dan ganguan metabolik
V F00-F99 Ganguan jiwa dan prilaku
VI G00-G99 Penyakit yg mengenai sistem syaraf
VII H00-H59 Penyakit mata dan adnexa
VIII H60-H95 Penyakit telinga dan mastoid
IX I00-I99 Penyakit pada sistem sirkulasi
X J00-J99 Penyakit pada sistem pernafasan
XI K00-K93 Penyakit pada sistem pencernaan
XII L00-L99 Penyakit pada kulit dan jaringan subcutaneous
XIII M00-M99 Penyakit pada sistem musculoskletal
XIV N00-N99 Penyakit pada sistem saluran kemih dan genital
XV O00-O99 Kehamilan dan kelahiran
XVI P00-P96 Keadaan yg berasal dari periode perinatal
XVII Q00-Q99 Malformasi kongenital, deformasi dan kelainan chromosom
XVII R00-R99 Gejala, tanda, kelainan klinik dan kelainan lab yg tidak ditemukan
I pada klasifikasi lain
XIX S00-T98 Keracunan, cedera dan beberapa penyebab yg dari luar
XX V01-Y98 Penyebab morbiditas dan kematian eksternal
XXI Z00-Z99 Faktor faktor yg memengaruhi status kesehatan dan hubungannya
dengan jasa kesehatan
XXII U00-U99 Kode kegunaan khusus
Sampai dengan hari ini , sudah 11 tahun pemberlakuan ICD-X di Indonesia yaitu
sejak  SK Menteri Kesehatan RI No.50/Menkes/SK/I/1998 perihal klassifikasi
internasional mengenai penyakit revisi ke 10 pada rumah sakit dan puskesmas di
Indonesia, tetapi masih ada rumah sakit atau puskesmas yang belum dapat
mengaplikasikannya.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Jadi dengan adanya pengkodean klasifikasi penyakit berdasarkan
ICD(International  Classification Of  Desease) dapat memudahkan dalam
pengelompokkan penyakit untuk kepentingan penanganan pelayanan kesehatan yang
lebih efektif dan efisien.

B.     Saran
Agar instansi kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit lebih mengoptimalkan
penggunaan sistem informasi kesehatan dalam meng-klasifikasikan penyakit berdasarkan
ICD (Internatioanl Classification Of desease) sesuai dengan SK Menkes RI
No.50/Menkes/SK/I/1998.

DAFTAR PUSTAKA

FitriyaniMinauli.2012.scrid.http://www.scribd.com/doc/60009443/Perkembangan-ICD-11

Gemala_Hatta.2012.scribd.http://www.scribd.com/doc/36387315/Pentingnya-Peran-Coders-
Klasifikasi-Peny
Whana.2011.http://id.shvoong.com/medicine-and-health/diet-and-exercise/2185396-
klasifikasi-penyakit/#ixzz1tzyBJV7W

AndryJufri.2012.http://coratcoretkesmas.blogspot.com/2012/01/klasifikasi-penyakit-
menurut-icd-seri-9.html

Wikipedia.2012.http://id.wikipedia.org/wiki/ICD

Wikipedia.2012.http://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit

Anda mungkin juga menyukai