Anda di halaman 1dari 2

Lintas Arus Sel Limfosit

            Sel limfosit berdiferensiasi dan menjadi matang di organ limfoid primer untuk
kemudian masuk dalam sirkulasi darah. Sel B diproduksi dan menjadi matang dalam sumsum
tulang sebelum masuk dalam darah dan organ limfoid sekunder. Prekusor sel T meninggalkan
sumsum tulang, menjadi matang dalam timus sebelum bermigrasi ke organ limfoid sekunder.
            Limfosit yang sudah ada dalam organ limfoid sekunder tidak tinggal di sana, tetapi
bergerak dari organ limfoid yang satu ke organ limfoid yang lain, saluran dalam sistem
limfatik dan darah ( GAMBAR ). Dari sirkulasi limfosit memasuki organ limfoid sekunder
atau rongga-rongga organ dan kelenjar limfe. Resirkulasi tersebut terjadi terus menerus.
Keuntungan dari resirkulasi limfosit tersebut ialah bahwa sewaktu terjadi infeksi alamiah,
akan banyak limfosit berpapasan dengan antigen asal mikroorganisme. Keuntungan lain dari
resirkulasi limfosit ialah bahwa bila ada organ limfoid misalnya limpa yang defisit limfosit
karena infeksi, radiasi atau trauma, limfosit dari jaringan limfoid lainnya melalui sirkulasi
akan dapat dikerahkan ke dalam organ limfoid tersebut dengan mudah. Hanya iradiasi yang
mengenai seluruh tubuh akan dapat menghentikan pertumbuhan sel sistem imun seluruhnya.
            Pada keadaan normal ada lintas arus limfosit aktif terus menerus melalui kelenjar
limfe, tetapi bila ada antigen masuk, arus limfosit dalam kelenjar limfe akan berhenti
sementara. Sel yang spesifik terhadap antigen ditahan dalam kelenjar limfe untuk
menghadapi antigen tersebut dan hal ini akan menimbulkan kelenjar bengkak yang sering
terjadi pada infeksi
Regulasi limfosit
Fungsi utama limfosit adalah untuk meregulasi sistem imun.
Apabila sel-sel asing (antigen eksogen, antigen endogen yang
mengalami alterasi, sel-sel maligna, dan sebagainya) di
telan, didegradasi, atau dieliminasi sepenuhnya oleh fagosit,
maka tidak ada sistem imun yang akan dibangkitkan. Sedangkan,
apabila respon tersebut tidak terjadi, fragmen antige
ditransportasikan menuju sinus subkapsuler limfonodi. Pada bagian
medul,antigen terfiksasi pada bagian eksterior,dakemudian terbawa
menuju ke lisozim makrofag. Selain itu antigen juga dibawa oleh sel
dendritik untuk dipresentasikan kepada limfosit B. Sel
dendritik dapat melepaskan sitokin yang memfasilitasi diferensiasi
limfosit B menjadi sel yang dapat memproduksi antibodi. Ketika
terjadi diferensiasi ini,terjadi proliferasi yang intenselama 48
jam. Makrofag akan melepaskan IL-1, sedangkan limfosit T
meningkatkan produksi dan aktivasi antigen specific CD8+ T cells.
Kerja faktor diferensiasi limfosit sitotoksik akan mengembangkan
kloning dari limfosit B untuk antigen spesifikdan limfosit T sitotoksik.
Dalam kerjanya, limfosit sitotoksik membutuhkan aktivasi awal dan
antigen MHC kelas I. Limfosit T mengeluarkan beberapa
soluble factors yang mengaktivasi sel limfosit sitotoksik
. Sebagai umpan balik, sel supresormeredam respon imun spesifik
dan menghambat kerja limfosit T yang sudah teraktivasi.

Anda mungkin juga menyukai