Anda di halaman 1dari 5

Jawaban Soal Hal : 406 – 408

8-1. Ada tiga tujuan utama dalam merancang suatu pengendalian internal yang efektif, yaitu :

 Keandalan Laporan Keuangan Entitas. Seperti telah dibahas pada bab sebelumnya,
manajemen bertanggung jawab untuk menyususn laporan keuangan bagi investor,
kreditur dan pihak-pihak lainnya. Manajemen memilki tanggungjawab profesional
untuk memastikan bahwa informasi yang telah disajikan secara wajar sesuai dengan
persyaratan pelaporan yang ditetapkan oleh IAI dan IFRS. Tujuan pengendalian
internal yng efektis atas pelaporan keuangan adalah untuk memenuhi tanggung jawab
pelaporan keuangan ini.
 Efektivitas dan Efisiensi Operasi Entitas. Pengendalian dalam suatu entitas akan
mendorong efektivitas dan efisiensi penggunaan sumber-sumber secara optimal untuk
mencapai tujuan entitas. Tujuan utama pengendalian ini adalah untuk memberi
informasi keuangan dan non-keuangan yang akurat tentang operasi entitas untuk
pengambilan keputusan.
 Kesesuaian dengan Undang-Undang dan Peraturan-Peraturan. Entitas-entitas,
non publik, dan organisasi nirlaba berkewajiban untuk menaanti banyak undang-
undang dan peraturan-peraturan. Sebagian diantaranya hanya menyangkut akuntansi
secara tak langsung, namun ada juga yang langsung berkaitan dengan akuntansi,
seperti misalnya undang-undang perpajakan.

8-2. Manajemen merancang sistem pengendalian internal untuk mencapai ketiga tujuan diatas.
Dalam pengauditan atas laporan keuangan dan audit atas pengendalian internal, auditor
fokus pada reliabilitas laporan keuangan dan pengendalian atas operasi, serta kesesuaian
dengan undang-undang dan peraturan-peraturan yang dapat secara material mempengaruhi
laporan keuangan.

8-3. Tahapan pada 6 yaitu memahami pengendalian internal dan menilai risiko pengendalian
.tahapan yang mengikutinyai dan menilai risiko yaitu mengumpulkan informasi untuk
menilai risiko kecurangan, dan menyusun strategi audit keseluruhan dan program audit.
Tahapan yang mana mendahului yaitu menetapkan, materialitas dan menilai risiko audit
yang dapat diterima dan risiko inheren, melaksanakan prosedur analitis pendahuluan,
menilai risiko bisnis klien, memperoleh pemahaman tentang bisnis dan bidang usaha klien
dan penerimaan klien dan pembuatan rencana audit awal.

8-4. Mengingat betapa pentingnya pemahaman auditor tentang pengendalian internal, maka hal
ini dituangkan dalam butir tersendiri dalam standar auditing. Standar audit (SA 315.12)
menyatakan tanggung jawab auditor yang berkaitan dengan pengendalian internal entitas
sebagai berikut: Auditor harus memperoleh suatu pemahaman atas pengendalian internal
yang relevan dengan audit kemungkinan berhubungan dengan pelaporan keuangan, namun
tidak semua pengendalian yang berhubungan dengan pelaporan keuangan relevan dengan
audit. Ini merupaka hal yang berkaitan pertimbangan professional auditor apakah suatu
pengendlian, secara individual atau bersama-sama dengan yang lain, merupakan hal yang
relevan dengan audit.

8-5. Ada enam tujuan audit golongan transaksi, yaitu:


1. Adanya transaksi yang dicatat (keberadaan)
2. Transaksi yang ada telah dicatat (kelengkapan)
3. Transaksi yang tercatat dinyatakan pada jumlah yang benar (akurasi)
4. Transaksi digolongkan dengan benar (klasifikasi)
5. Transaksi dapat dicatat pada tanggal yang benar (penentuan waktu)
6. Transaksi yang dicatat kemudian disertakan dengan benar dalam arsip induk dan
diikhtisarkan dengan benar (diposkan dan diringkaskan)

8-6. Ada Lima komponen pengendalian internal, yaitu:


1. Lingkungan pengendalian
2. Proses penilaian risiko entitas
3. Sistem informasi yang relevan dengan pelaporan keuangan, termasuk proses bisnis
yang terkait dan komunikasi
4. Aktivitas pengendalian
5. Pemantauan terhadap pengendalian
8-7. Lingkungan pengendalian mencakup fungsi tata kelola dan manajemen serta sikap,
kesadaran, dan tindakan pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola dan manajemen atas
pengendalian internal entitas dan pentingnya pengendalian tersebut dalam entitas.
Lingkungan pengendalian menetapkan arah organisasi yang mempengaruhi kesadaran
pengendalian personel oranisasi tersebut. Lingkungan pengendalian terdiri dari tindakan,
kebijakan, dan prosedur yang mencerminkan keseluruhan sikap dari manajemen puncak,
para direktur, dan pemilik dari suatu entitas mengenai pengendalian internal dan arti
penting nya bagi entitas itu.

8-8. Hubungan antara kelima komponen pengendalian internal adalah Lingkungan kendali
sebagai payung atau komponen utama untuk keempat komponen lainnya. Tanpa suatu
lingkungan kendali yang efektif, keempat komponen lainnya tidak mungkin menghasilkan
pengendalian internal yang efektif, dengan mengabaikan mutu mereka.

8-9. Adapun tipe-tipe aktivitas pengendalian spesifik dan satu contoh spesifik pengendalian
dalam area penjualan untuk setiap aktivitas pengendalian, yaitu:

1. Pemisahan kewajiban yang memadai


2. Otorisasi yang sesuai dari transaksi dan aktivitas
Contohnya; bila ada orang dalam suatu organisasi yang bias memperoleh atau
membelanjakan asset dengan sesuka hati, akan dihasilkan kekacauan sepenuhnya.
3. Dokumen dan catatan yang memadai
Contonya: jika departemen penerimaan mengisi suatu laporan penerimaan ketika
material diperoleh, departemen utang dagang dapat memverifikasi jumlah dan urutan
pada faktur pemasok dengan membandingkannya dengan informasi pada laporan
penerimaan.
4. Pengendalian fisik atas asset dan catatan
Contohnya; jika aset dibiarkan tidak terlindung, mereka bias dicuri. Jika catatan tidak
cukup terlindung, mereka bisa dicuri, rusak, atau hilang. Kejadian tersebut merupakan
proses akuntansi dan operasional normal bisa sangat terganggu.
5. Pemeriksaan independen atas penampilan
Contohnya: sistem akuntansi terkomputerisasi dapat dirancang sedemikian sehingga
banyak prosedur verifikasi internal dapat diotomatisasi sebagai bagian dari sistem.

8-10. Pemisahan tugas. Pemberian tanggungjawab kepada individu dalam pengotorisasian dan
pencatatan transaksi. Serta penyimpanan asset. Pemisahan tugas dimaksudkan untuk
mengurangi peluang kemungkinan individu manapun untuk berada dalam suatu posisi
yang memungkinkannya untuk melakukan dan menyembunyikan kesalahan atau tugas
dalam tugas normalnya.

8-11. Pengendalian fisik kas kecil yang baik adalah cara menympan dana pada tempat yang
benar-benar aman seperti lemari besi, peti penyimpangan atau laci kas yang dikunci.
Penerimaan setiap bank harus dikirimkan ke bank sepraktis mungkin.

8-12. Pengecekan independen terhadap kinerja. Semua catatan mengenai aktiva yang ada
harus dibandingkan (dicek) secara periodik dengan aktiva yang ada secara fisik.
Pengecekkan ini harus dilakukan oleh suatu unit organisasi yang independen (selain unit
fungsi penyimpanan, unit fungsi operasi dan unit fungsi pencatatan) untuk menjaga
objektivitas pemeriksaan. Contoh: 1) Pengecekan independen atas kinerja dan penilaian
ketepatan secara harta kekayaan mencakup secara klerikal, 2) Rekonsiliasi dapat
membandingkan aktiva dengan catatan, 3) Pengendalian program computer, 4) Tinjauan
manajemen atas laporan rincian saldo rekening seperti : (laporan saldo,umur piutang dan
tinjauan penggunaan atas laporan yang dihasilkan komputer).

8-13. Empat tahapan yang dilakukan auditor ketika ia melakukan prosedur untuk mendapatkan
pemahaman tentang pengendalian internal, yaitu:
1. Untuk mendapatkan dan mendokumentasikan pemahaman tentang dirancangan dan
pengoperasian pengendalian internal,
2. Untuk menetapkan risiko pengendalian,
3. Untuk merancang , melaksanakan , dan mengevaluasi pengujian pengendalian, dan
4. Untuk menetapkan risiko dteeksi direncanakan dan pengujian substantif.
8-14. - Perancangan berbagai kendali di dalam masing-masing komponen
- Apakah mereka telah ditempatkan dalam operasional

8-15. Menelusuri jejak transaksi adalah suatu transaksi auditor memilih satu atau beberapa
dokumen dari suatu jenis transaksi dan menulusurnya sejak dari awal terjadinya
transaksi sampai selesainya proses akuntansi. Dan tujuannya itu pada setiap tahapan
proses auditor mengajukan pertanyaan, aktivitas dan memeriksa dokumen dan catatan
yang telah dikerjakan,untuk memastikan bahwa pengendalian yang dirancang
manajemen telah dilaksanakan.

8-16. Sifat bukti yang digunakan menilai lingkungan pengendalian adalah menerapkan
suasana dari audit tersebut, dengan komponen yang menyediakan disiplin dan struktur.
Sifat bukti yng menilai aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur audit yang
meyakinkan bahwa perintah atasan telah dilaksanakan. Memastikan bahwa tindakan
yang diperlukan telah diambil untuk mengatasi risiko terhadap pencapaian tujuan suatu
entitas.

Anda mungkin juga menyukai