Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ETIKA AKADEMIK
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika Keperawatan

Disusun oleh :
1. Denis Candra 7. Raden Isni Zahra
2. Erin Anggadewi H
3. Erna Rosanti 8. Rafaila
4. Fajar Fazahra F 9. Sheren Patia
5. Lidia Anggraeni P 10. Winda Agnia
6. M. Yuda

POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA


JURUSAN KEPERAWATAN
PROFESI NERS
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini tentang dengan tepat waktu. Sholawat dan salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang
telah menunjukan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam yang sempurna
dan menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
Etika Keperawatan dengan judul “ETIKA AKADEMIK”. Disamping itu, kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama
pembuatan makalah ini berlangsung sehingga tereselesaikannya makalah ini.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat
menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Tasikmalaya, 29 Oktober 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................2

DAFTAR ISI..........................................................................................................................3

BAB I......................................................................................................................................4

PENDAHULUAN..................................................................................................................4

A. Latar Belakang...........................................................................................................4

B. Rumusan Masalah......................................................................................................5

C. Tujuan Masalah.........................................................................................................5

BAB II....................................................................................................................................6

PEMBAHASAN....................................................................................................................6

A. Pengertian Etika Akademik......................................................................................6

B. Landasan Etika Akademik........................................................................................6

C. Etika Dalam Masyarakat Kampus...........................................................................7

BAB III...................................................................................................................................9

PENUTUP..............................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan tinggi sebagai jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah
diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas secara profesional
dan keilmuwan. Kini pada era globalisasi suatu negara akan dihormati apabila anak-anak
bangsa dari negara tersebut, profesionalisme dan keilmuwannya secara kualitas mampu
bersaing dengan kualitas anak-anak bangsa negara lain pada belahan dunia ini. Untuk
menghasilkan anak-anak bangsa yang berkualitas secara profesional dan keilmuwan
tersebut, terlebih lagi ditambahi dengan muatan menjadi anak-anak bangsa yang
berakhlak mulia, beriman serta takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, demokratis dan
bertanggungjawab, sebagai mana amanah yang tersurat pada Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, maka tugas
lembaga pendidikan  tinggi dalam melaksanakan proses pendidikannya tidaklah dapat
digampangkan.
Tujuan pendidikan tinggi adalah menyiapkan peserta didik menjadi anggota
masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau professional yang dapat
menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi
dan/atau kesenian. Selain itu untuk mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan
masyarakat dan kemanusiaan dan memperkaya kebudayaan nasional.
Dari uraian diatas bahwa perguruan tinggi dalam melaksanakan tugas pengembangan
ilmu diselaraskan dengan kepentingan kemanusiaan dan untuk dapat mewujudkan tujuan
pendidikan tinggi tersebut maka anggota sivitas akademika yaitu dosen dan mahasiswa
harus mengerti serta melaksanan sikap dan etika sebagai anggota komunitas masyarakat
pada umumnya terlebih etika akademik sebagai panduan kehidupan masyarakat kampus
yang dilandasi motivasi keilmuan dan kecendikiaan. Oleh karenanya etika sering
ditempatkan pada situasi yang kondisional dalam kaitannya dengan kekhususan suatu
komunitas, tempat dan waktu serta konsistensi komunitas tersebut yang secara konsekuen
mempertahankan nilai baik-buruk dan benar-salah serta kelayakan social yang berlaku.
Dengan demikian memang dapat dibenarkan bahwa etika memiliki nilai-nilai universal
tetapi tidak lepas dari kultur komunitas manusia yang memang perlu diaktualisasikan dan
ditempatkan secara kontekstual.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari etika akadmeik?
2. Apa landasan etika akademik?
3. Bagaimana contoh implementasi etika akademik dalam kehidupan masyarakat
kampus

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian dari etika akademik.
2. Mengetahui contoh tentang implementasi etika dalam tata kehidupan masyarakat
kampus
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika Akademik


Etika adalah teori tentang perbuatan manusia yang dipandang dari nilai baik dan
buruk yang ditentukan oleh akal. Etika berasal dari kata ‘ethos’ artinya, adat kebiasaan.
Sedangkan Moral berasal dari bahasa Latin ’mores’. Etika lebih banyak bersifat teori,
sedangkan moral bersifat praktek.
Istilah ‘akademik’ atau ‘akademis’ menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
mempunyai tiga arti yaitu: (1) mengenai atau berhubungan dengan akademi; (2) bersifat
ilmiah, bersifat ilmu pengetahuan, bersifat teori, tanpa praktis arti yang langsung ; (3)
orang yang berpendidikan tinggi ; (4) perkumpulan orang terkenal yang dianggap arif
bijaksana untuk memajukan ilmu, kesusastraan atau bahasa. Maka dapat disimpulkan
bahwa istilah akademik berarti hal-hal yang berkaitan dengan masalah ilmu pengetahuan
di perguruan tinggi. Sedangkan etika akademik secara sederhana dapat diartikan apa
yang seharusnya dilakukan oleh kalangan akademisi dalam kaitannya dengan masalah
ilmu pengetahuan di perguruan tinggi.
Etika mempelajari pandangan-pandangan dan pesoalan moral dan lebih didasarkan
pada pemikiran dan keadilan. Etika memang mengatur perilaku apa yang benar-salah,
tetapi tidak dinyatakan secara tertulis seperti undang-undang yang mempunyai
konsekuensi hukum. Etika lebih merupakan moral kehidupan dan bukan sesuatu yang
dipaksakan oleh penguasa kepada yang dikuasai.

B. Landasan Etika Akademik


Sikap akadmeik dipengaruhi oleh tingkat penguasaan ilmu dan luasnya wawasan
seseorang. Semakin tinggi tingkat keilmuan yang dimiliki dan semakin luas wawasan
seseorang akan semakin baik sikap akademik seseorang. Sikap akademik dengan
demikian sangat memerlukan penguasaan ilmu dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-
hari.
Sikap akademik pun selaras dengan etika akademik yang berlandaskan dengan
ilmu dan kencendekiaan atau kearifan. Kecendekiaan yang tersirat dalam etika akademik
ini adalah bentuk kesadaran terhadap pentingnya kemanusiaan dalam pegaulan social
yang iddasarkan pada penguasaan ilmu dan penerapannya untuk memecahkan
permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan.
Seseorang yang memiliki wawasan keilmuaan yang luas cenderung menerapkan
etika akademik dalam kehidupannya. Dalam pergaulan sehari-hari sebagai mahasiswa
dituntut untuk melaksanakan sikap dan etika akademik dengan pemahaman tentang
filsafat ilmu dan ilmu pengetahuan teknologi.

C. Etika Dalam Masyarakat Kampus

Dalam melaksanakan etika akademik harus mengerti sikap akademik, yaitu


perbuatan / gerak-gerik yang berdasarkan pada pendirian yang mengandung kearifan dan
dilandasi dengan ilmu. Perilaku yang demikian ini adalah ciri yang membedakan anggota
masyarakat kampus, orang yang berpendidikan perguruan tinggi dari anggota masyarakat
yang tidak menempuh perguruan tinggi.

Dalam masyarakat kampus dikenal otonomi keilmuan. Otonomi keilmuan


merupakan kegiatan keilmuan yang berpedoman pada norma dan kaidah keilmuuan yang
harus ditaati oleh para anggota sivitas akademika. Walaupun begitu didalam kampus
terdapat kebebasan mimbar akademik yaitu, hak yang harus diperjuangkan dan tentunya
menuntut tanggung jawab. Tidak semua warga kampus memiliki hak ini, tetapi hanya
mereka yang memiliki kualifikasi tertentu yang merupakan ukuran dari kewajiban dan
tanggungjawabnya sebagia anggota masyarakat kampus.

Warga sivitas akademika yaitu terdiri dari dosen dan mahasiswa. Seorang anggota
sivitas akademika harus memiliki sikap akademik yaitu, keingintahuan, kritis, terbuka,
obyektif, tekun dan konsisten, berani mempertahankan kebenaran, berpandangan
kedepan, independent, kreatif.
Di dunia kampus pergaulan sivitas akademika adalah pergaulan sehari-hari antara
dosen dan mahasiswa.Dosen dituntut menghormati mahasiswa dan sebaliknya mahasiswa
dituntut menghormati dosennya dan tentunya rasa serta sikap saling menghormati tersebut
dilakukan dalam batas-batas dan proporsionalitas akan kedudukan dan fungsi
akademiknya.Mahasiswa yang mengerti tata krama tidak akan datang ke kampus untuk
mengikuti kuliah dengan menggunakan pakaian yang tidak sopan menurut tata aturan
setempat,ia akan datang tepat waktu,berpakaian rapi,tidak berkaosoblong,tidak
bersandal,berada diruang kuliah sebelum kuliah dimulai,memperhatikan kuliah yang
disampaikan,bernanya secara kritis menggunakan bahasa yang tidak menyinggung
perasaan ,duduk dengan sopan,menjaga kebersihan ruangan dan sebagainya.Tata krama
yang harus tumbuh dan dikembangkan di kampus tidak jauh berbeda dengan kelayakan
tata krama sebagaimana yang berlaku dalam lingkungan masyarakat pada umumnya.
Oleh karenanya di samping pemahaman akan esensi etika dan etika
akademik,pemahaman akan tata krama sebagai bagian dari tata pergaulan dalam
masyarakat menjadi hal yang tidak ada salahnya bahkan menjadi perlu untuk diketahui
dan dilaksanakan.
BAB III
PENUTUP

Etika dan etika akademik adalah ciri terpenting dalam tata pergaulan manusia dan
pergaulan masyarakat kampus. Hal-hal yang menyangkut etika dan etika akademik
dipaparkan secara ringkas dan tentunya membutuhkan elaborasi demi penyempurnaannya
sesuai dengan sikap pengetahuan yang dinamis dan senantiasa berkembang.
Etika dan etika akademik bersamaan dengan tata krama pergaulan merupakan
pengetahuan yang memerlukan latihan. Sikap kritis,keingin tahuan, terbuka, obyektif,
menghargai karya orang lain,berani mempertahankan kebenaran, disiplin, jujur, kreatif,
produktif, independen, agnostic, apresiatif dan menghargai otoritas ditumbuh
kembangkan dalam diri sivitas akademika agar mampu melaksanakan tugas dan
kewajiban dengan baik dan mahasiswa akan berhasil dalam pendidikanya untuk
memenuhi harapan masyarakat dan bangsa Indonesia yang memiliki kemaapuan
akademika dan atau professional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan atau
menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian.
DAFTAR PUSTAKA

http://jdufkunsoed.blogspot.com/2017/05/vi-etika-dan-etika-akademik.html
https://redioka.wordpress.com/2012/11/05/etika-akademik-sebagai-landasan-penjaminan-
mutu-pendidikan-tinggi/

Anda mungkin juga menyukai