Definsi

Ereksi penis persisten ± 4 jam, yang tidak terpengaruh oleh rangsangan seksual,efek pada corpus cavernosa
Merupakan ke daruratan urologi; dapat menyebabkan disfungsi ereksi
Biasa terjadi pada saat tidur; hipoventilasi asidosis ringan yang menekan tekanan O2

Iskemik; venoklusi dgn aliran rendah dgn karakteristik (-)/sedikit aliran arteri pada cavernosus; gas darah bersifat
hypoxic, hiperkapnik,asidosis; korpora kaku dan tender saat di palpasi
Klasifikasi
Non iskemik : arterial; aliran tinggi, disebabkan aliran cavernosa yang tidak teregulasi, penis kaku sepenuhnya dan sakit, (+) riw.
Trauma anteseden menyebabkan arteri cavernosa- corpus cavernosa megalami fistula; (-) hipoksia & asidosis

Intermitten: bentuk reccurent dari priaspism iskemik yang menyakitkan dengan

periode intervensi detumesensi
peningkatan aktivitas vasodilator parasimpatik arteriol
penis
Pada pusat ereksi terjadi

Penurunaan aktivitas vasokonstriktor simpatik arteriol

penis
idiopatik
Etiologi
Stimulasi parasimpatik dengan Nitric oxide → relaksasi pada arteriol penis
Gangguan pembekuan darah; anemia sickle cell,leukemia, emboli lemak yang
Sekunder:

Reflex ereksi Stimulasi pada simpatis : Penurunan aktivitas vasodilatasi

Trauma para perineum/ genitalia

Peningkatan aktivitas vasokonstriksi

Gangguan neurogen

Pasca injeksi vasoaktif
GANGGUAN EREKSI
penghambatan simpatik dan stimulasi parasimpatik → vasodilatasi dengan lebih
PRIAPISMUS Respon seksual, terdiri dari 4 fase: cepat & magnitude lebih besar > arteriol yang dipasok oleh saraf simpatik.
Pemakaian obat tertentu; psikotropik, antihipertensi, alcohol 1. Rangsangan/ excitement (♀: lubrikasi vagina & ereksi klitoris,♂:
ereksi)
Keganasan 2. Plateu
3. Orgasm Impuls parasimpatik meningkatkan sekresi lubrikasi dari kelenjar bulbourethral
4. Resolusi dan uretra untuk persiapan koitus

Manifestasi klinis

edematosa, indurasi, dan sklerotik pada jaringan penis tercapai dengan vasokongesti pada
penis
Menjelang 12 jam: edema.
Terstimulasi oleh rangsangan taktil atau psikologis( suara, emosi, pikiran,
gambar)
Pada 24 jam: destruksi endotel sinusoidal dan adhesi pada membaran basalis
Ereksi
Erection generating senter terdapat pada spinal cord bagian
Menjelang 48 jam: trombi vascular→nekrosis iskemik otot polos penis. bawah
PHYSIOLOGY EREKSI
>48 jam : pembekuan darah dalam cavernosus, destruksi endotel→ jaringan trabekel kehilangan elastisitasnya Di integrasikan oleh spinal cord pada sacrum dan
lumbar
Gangguan berkemih ( spogiousus terlibat)
Dapat terjadi non seksual: menyertai tidur REM
Tegang pada penis (-)tengang pada glans
Terjadi impuls simpatik → kontraksi berurutan pada otot polos prostat, ductus
repoduksi, vesical seminalis → menyalurkan cairan prostat, sperma, cairan
vesical seminal ke uretra
Pada priasmus akibat sickle cell disease : transfuse tukar, hidrasi IV, alkalisasi, pain management dgn morfin dan oksigen Emisi

Pada ♂respon seksual di tandai dengan ereksi dan M. sphincter pada column vesicae tertutup rapat untuk mencegah semen masuk
ejakulasi kedalam VU dan urine keluar bersamaan cairan ejakulasi melalui uretra
Aspirasi pada korpus cavernosa (50-100ml) dan irigasi dgn simpatomimetik (100-200mg
phenylephedrine/10-20mg epinefrin dilarutkan dalam1 ml garam fisiologis; setiap 5-10
menit hingga detumesens) Ejakulasi : Merupakan reflex
Terapi spinal
Berdasarkan American urology asossiation : Ekspulsi pengisian cairan semen pada uretra → memicu impuls saraf pada otot rangka penis secara
Bila > 48jam : pemberian simpatomimetik ritmik → meningkatkan tekanan dalam penis → pengeluaran paksa cairan semen melalui
uretra keluar
Bila irigasi dan therapi aspirasi gagal: shutning corpora cavernosa (corpora
glanular, corpora spogiosum, safena-cavernosum) bisa dipertimbangkan

First line : pemberian α adrenergic (pseudoephedrine) oral 1-2x sehari;

Second line : Β agonis oral (terbutaline 5-10mg )

Untuk priapismus intermintten:

Third line : GRH analog

Pada non ischemic biasanya secara spontan dapat kembali setelah

aspirasi darah akibat trauma: embolisasi apabila gagal detumesensi