Anda di halaman 1dari 25

SISTEM

REPRODUKSI
PRIA
Yang Akan Dibahas :
Anatomi Alat
01 Reproduksi Pria

02 Ereksi dan Ejakulasi

03 Kontrasepsi

Kelainan Sistem
04 Reproduksi
Anggota Kelompok
Nuriana Yulianti Ika Indriyani Lintangsari

4401418088 4401418089 4401418090

Asihira Melina F.P. Hanuun Aulia R.

4401418092 4401418094
Anatomi Alat
Reproduksi
Pria

Organ-organ
reproduktif eksternal
laki-laki terdiri dari
skrotum dan penis.
Sedangkan organ
reproduktif internal
terdiri dari
gonad,kelenjar
aksesori, dan duktus.
Anatomi Alat Reproduksi Pria
Testis
• Testis berkembang di dalam rongga perut dan turun
ke dalam skrotum tepat sebelum kelahiran

• Terdiri dari saluran yang menggulung berkali-berkali


yang disebut dengan tubulus seminiferus, tempat
sperma terbentuk.

• Terdapat juga sel-sel Leydig, penghasil testosteron


dan androgen

• Skrotum merupakan suatu lipatan kulit yang


berfungsi untuk mempertahankan suhu testis sekitar
2⁰C dibawah suhu tubuh. .
Anatomi Alat Reproduksi Pria
Duktus, terdiri atas :
• Epididimis, sebagai tempat pematangan
sperma dan menjadi motil

• Vas deferens, saluran lanjutan epididimis yang


menjulur di kandung kemih..

• Vas deferens yang bergabung dengan daluran


vesikula seminalis membentuk Duktus
ejakulasi.

• Uretra, saluran keluar bagi sistem ekskresi


sekaligus sistem reproduksi..
Anatomi Alat Reproduksi Pria
KELENJAR AKSERORIS
Ketiga kelenjar berikut menghasilkan sekret yang
berkombinasi dengan sperma membentuk
semen.

Vesikula seminalis, mengandung mukus, gula


fruktosa, enzim penggumpal, as. askorbat, dan
regulator lokal (protaglandin).

Kelenjar prostat, cairannya bersifat encer mirip


susu, mengandung enzim antikoagulan dan sitrat.

Kelenjar bulbouretra, menyekresikan mukus


jernih yang menetralisasi urin asam apa pun yang
tersisa di dalam uretra.
Anatomi Alat Reproduksi Pria
PENIS

Batang utama penis tertutup oleh kulit


relatif tebal. Kepala penis memiliki
penutup (lipatan kulit/prepusium) yang
lebih tipis sehingga lebih sensitif
terhadap rangsangan.

Penis manusia mengandung uretra dan


tiga silinder jaringan erektil seperti
spons.
Kontrasepsi
Pencegahan kehamila secara sengaja.
Terdapat beberapa cara yang dapat
dilakukan:

Menghalangi bertemunya sperma dan


ovum.

Mencegah fertilisasi.

Mencegah implantasi embrio.


Menghalangi
bertemunya Sperma
dan Ovum
Beberapa cara yang dapat dilakukan
untuk menghalangi bertemunya sperma
dengan sel ovum adalah dengan
penggunaan:
(1) kondom, berupa selubung karet
lateks tipis untuk menutupi penis
(mengumpulkan sperma);
(2) diafragma, tudung karet yang
diselipkan ke bagian atas vagina
sebelum berhubungan.
Mencegah Fertilisasi
Pencegahan fertilisasi dapat
dicegah melalui abstinensi, berupa
penghalang agar sperma tidak
kontak dengan sel telur.
(1) Metode ritme, keluarga
berencana alamiah dengan tidak
melakukan hubungan beberapa
hari sebelum dan sesudah
ovulasi.
(2) Koitus interuptus, penarikan
penis dari vagina sebelum
ejakulasi.
Mencegah Implantasi
Embrio
Cara pencegahan kehamilan yang paling
efektif adalah sterilisasi, intrauterine device
(IUD) dan kontrasepsi hormonal.
(1) Sterilisasi, berupa vasektomi maupun
tubektomi.
(2) Kontrasepsi –hormonal, berupa pil
KB kombinasi estrogen sintetik dan
progesteron sintetik untuk mencegah
pelepasan FSH dan LH. kombinasi
hormon serupa juga dapat ditemui
dalam bentuk suntikan, dalam bentuk
cincin, dan sebagai plester.
EREKSI
Ereksi adalah reaksi pada kepala
(gland) penis akibat berbagai
rangsang yang diterima baik
penglihatan, penciuman, dan
sentuhan. Kondisi ini terjadi karena
adanya krause finger corpuscle pada
kepala penis, yang memiliki banyak
sel saraf
krause finger corpuscle adalah
sensor penerima rangsang, yang
terdapat pada bagian ujung penis
atau glans penis.
Reseptor ini menangkap segala
bentuk rangsangan baik berupa
gesekan maupun getaran.
MEKANISME TERJADINYA
EREKSI
Penis mendapat aliran darah dari arteri pudenda
interna.
 arteri pudenda interna bercabang menjadi arteri
kavernosa atau arteri sentralis, arteri dorsalis penis
dan arteri bulbo-uretralis.
 Arteri sentralis memasuki rongga kavernosa
ALLPPT kemudian bercabang cabang menjadi arteriole helisin,
yang kemudian arteriole ini akan mengisikan darah ke
Layout dalam sinusoid.
Clean Text  Darah vena dari rongga sinusoid dialirkan melalui
anyaman/pleksus yang terletak di bawah tunika
Slide albuginea.
 Anyaman/pleksus ini bergabung membentuk venule
for your emisaria dan kemudian menembus tunika albuginea
untuk mengalirkan darah ke vena dorsalis penis.
Presentation  Rangsangan seksual menimbulkan peningkatan
aktivitas saraf parasimpatis yang mengakibatkan
terjadinya dilatasi arteriole dan kontriksi venule
sehingga inflow (aliran darah yang menuju ke
korpora) meningkat sedangkan outflow (aliran darah
yang meninggalkan korpora) akan menurun.
 Hal ini menyebabkan peningkatan volume darah
dan tekanan pada korpora meningkat sehingga penis
menjadi ereksi
Komponen Penis Dan Fungsi Saat Ereksi
Fase ereksi dimulai dari rangsangan yang
berasal dari genitalia eksterna berupa
rangsangan raba (taktil) atau rangsangan
yang berasal dari otak berupa fantasi, PORTFOLIO
rangsang pendengaran atau penglihatan.
Rangsangan tersebut menyebabkan PRESENTATION
terlepasnya neurotransmitter dan
mengakibatkan terjadinya dilatasi arteri
kavernosus/arteri helisin, relaksasi otot
kavernosus, dan konstriksi venule
emisaria. Keadaan ini menyebabkan
banyak darah yang mengisi rongga
Pada fase flaksid terjadi kontriksi arteriole, kontraksi
sinusoid dan menyebabkan ketegangan
otot kavernosus, dan dilatasi venule untuk
penis mengalirkan darah ke vena-vena penis sehingga
rongga sinusoid berkurang volumenya
EJAKULASI
• Ejakulasi merupakan proses
keluarnya air mani melalui penis.

• Selama mengalami ejakulasi, otot


pada kandung kemih akan berkerut
sehingga air mani tidak akan masuk
ke kandung kemih dan buang air
kecil tidak mungkin terjadi secara
bersamaan dengan ejakulasi.
EJAKULASI
 Tujuan dari ejakulasi adalah
menghantarkan sel sperma atau
spermatozoa yang diproduksi oleh
testis ke dalam saluran reproduksi
wanita untuk membuahi sel telur atau
ovum wanita.

 Fungsi penis adalah sebagai


penghantar sel sperma tersebut
menuju rahim calon Ibu
EJAKULASI
 Proses ejakulasi berada di bawah
pengaruh saraf otonom.

 Asetilkolin yang berperan sebagai


neurotransmiter ketika saraf simpatis
mengaktivasi kontraksi dari leher
kandung kemih, vesikula seminalis,
dan vas deferens.

 Refleks ejakulasi berasal dari


kontraksi otot bulbokavernosus dan
ischiokavernosus serta dikontrol oleh
saraf pudendus.
Proses Ejakulasi

Impuls simpatis Impuls parasimpatis


Ketika timbul ejakulasi, Darah dari menyebabkan kontraksi
sinusoid korpus menyebabkan otot
saraf simpatis peristaltik di duktus bulbokavernosum
menyebabkan kavernosa testis, epididimis, dan
mengalir ke vena, berkontraksi secara
konstriksi arteriol, duktus deferen berirama,
sehingga aliran darah penis menjadi menyebabkan sperma
lunak. menyebabkan cairan
yang ke kavernosa mengalir ke sepanjang semen keluar.
mengecil saluran.
Saluran Ejakulasi
 Saluran ejakulasi jumlahnya
sepasang.

 Saluran pendek penghubung


ductus vesicula seminalis dan
uretra.

 Mengeluarkan sperma
Uretra

 Dibentuk dari gabungan antara


vas deferens dan vesikula
seminalis. Saluran ini berakhir di
uretra
Proses Keluarnya Sperma
Kelainan Sistem Reproduksi Pria
Epididimitis
Prostatitis
Prostatitis, merupakan
Epididimitis, merupakan
peradangan prostat. infeksi yang sering
Penyebabnya adalah terjadi pada saluran
bakteri Escherichia coli reproduksi pria.
ataupun bukan bakteri. Penyebabnya adalah E.
. coli dan Chlamydia.

Hernia Inguinal
Orkitis
Ketika dinding perut
bagian bawah melemah Orkitis, merupakan
sehingga usus turun ke peradangan pada testis
kantung testis atau bagian yang disebabkan oleh virus
samping penis yang parotitis. Jika terjadi pada
menyebabkan testis pria dewasa dapat
terlihat lebih besar.
menyebabkan infertilitas.

Hipogonadisme Kriptorkidisme Uretritis Granuloma inguinale


Penurunan fungsi testis yang Uretritis, peradangan uretra
Kegagalan dari satu atau kedua Penyakit menular seksual yang
disebabkan oleh gangguan interaksi dengan gejala rasa gatal pada
testis untuk turun dari rongga disebabkan oleh Calymatobacterium
hormon, seperti hormon androgen dan penis dan sering buang air kecil.
abdomen ke dalam scrotum granulomatis, yang menyebabkan
estrogen. Gangguan ini menyebabkan Penyebabnya adalah Chlamydia
pada waktu bayi. trachomatis, Ureplasma peradangan menahun pada alat
infertilitas, impotensi, dan tidak
urealyticum, atau virus herpes. kelamin. Penyebabnya oleh bakteri
adanya tanda-tanda kepriaan.
Calymatobacterium granulomatis.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai