Anda di halaman 1dari 24

PHYSIOLOGY OF

REPRODUCTION SYSTEM
SISTEM REPRODUKSI PRIA
DEFINISI
 Reproduksi  bagian dari proses tubuh yang
bertanggung jawab terhadap kelangsungan
suatu generasi
 Sistem reproduksi sistem yang berfungsi
untuk berkembang biak
 Alat Reproduksi  bagian tubuh yang
digunakan untuk melanjutkan keturunan
(Tri, 2014)
ANATOMI SISTEM REPRO. PRIA
SISTEM REPRODUKSI PRIA
Penis
 Terdiri dari 3 bagian: akar, badan, dan
kepala (glans)
 Diselimuti oleh kulit tipis ujungnya
terdapat lipatan sirkuler menutupi glans
disebut preputium.
 Badan penis dibentuk 3 massa jaringan
erektil silindris yaitu dua kopus kavernosa,
satu korpus spongiosa.
 Uretra melewati sepanjang korpus
spongiosa.
Skrotum
 Kantong longgar yang tersusun dari kulit
dan otot polos  membungkus dan
menopang testis
 Terdiri dua kantong skrotal, setiap skrotal
berisi satu testis  dipisahkan oleh septum
internal
 Otot Dartos  Otot polos pada skrotum,
sensitif terhadap rangsang dingin dan
seksual
Testis
 Organ lunak berbentuk oval, panjang 4
– 5 cm, diameter 2,5 cm.
 Tunika albuginea  kapsul
pembungkus testis yang sekaligus
membagi testis menjadi sekitar 250
lobulus
Tubulus Seminiferus
Tempat pembentukan sperma
(spermatogenesis) di dalam lobulus

Spermatogonia  yaitu sel batang yang


kemudian menjadi sperma.
Sel Sertoli  yang memberi nutrisi ketika
sperma berkembang.
Sel interstitiil Leydig  yang merespon
hormonal
Tumbuh-Kembang Organ
Genitalia Pria
KELENJAR PADA SISTEM REPRO. PRIA
SPERMATOGENESIS
Proses pembentukan sperma  64 hari
Sel Germinativum Primordial  Sperma
(ukuran = 60 mikron)

 LH  stimulasi Sel Leydig  Testosteron


 Testosteron  Pembelahan sel2 Germinal
(Proses Meiosis pada Stase Spermatosid
Sekunder)
 FSH  Menstimulasi spermatid menjadi
sperma
 Growh Hormon  memperlancar
berlangsungnya pembelahan sel
 Ditampung  Duktus Epididimis & Duktus
Deferen
 2x24 jam di organ genitalia wanita
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
SPERMA
 Jumlah sperma (35 – 120 juta/ml)
 Bentuk sperma
 Kecepatan gerak (1-4 mm/detik)
 Nutrisi
 Vaskularisasi organ testis
 Suhu  34’C
 Infeksi Penyakit
MEKANISME EREKSI & EJAKULASI
 Ereksi  salah satu fungsi vaskuler korpus
kavernosum  saraf otonom
 Pada kondisi biasa  saraf simpatis
menyebabkan kontriksi arteriol yang menuju
ke korpus kavernosa, sehingga aliran darah
yang menuju ke sana sedikit
 Pada rangsangan seksual atau yang lain 
saraf para simpatis akan menyebabkan
dilatasi arteriol yang menuju ke kavernosa.
 Sinusoid pada korpus kavernosa dipenuhi
darah, dan vena menjadi tertekan, sehingga
darah tetap berada di sinusoid korpus
kavernosa  Penis mengeras
 Ketika timbul ejakulasi, saraf simpatis
menyebabkan konstriksi arteriol, sehingga
aliran darah yang ke kavernosa mengecil.
Darah dari sinusoid korpus kavernosa
mengalir ke vena, penis menjadi lunak
 Ejakulasi  mekanisme keluarnya cairan
sperma.
 Impuls simpatis menyebabkan kontraksi
peristaltik di duktus testis, epididimis, dan
duktus deferen menyebabkan sperma
mengalir ke sepanjang saluran
 Impuls parasimpatis menyebabkan otot
bulbokavernosum berkontraksi secara
berirama, menyebabkan cairan semen
keluar.
PENYAKIT PADA SISTEM REPRO. PRIA
 Prostatitis  gejala prostat meradang, dan
disebabkan oleh bakteri Escherichia colia.
 Epididimitis  infeksi terjadi pada Sistem
Reproduksi Pria, dan disebabkan oleh bakteri E.
Coli dan bakteri Chlamydia.
 Sifilis disebabkan karena bakteri Treponema
Pallium yang ditularkan melalui transfusi darah,
hubungan suami istri atau luka mikroskopis.
 Gonorhea  = sering disebut sebagai kencing
nanah. Gonorhea disebabkan karena bakteri
Neisseria Gonorrheae, dan ditularkan melalui
pergaulan bebas dan menyimpang. Gejala Gonorhea
adalah keluarnya cairan berwarna putih seperti
nanah dan disertai rasa nyeri pada saat kencing.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai