Anda di halaman 1dari 36

BALANCE &

COORDINATION
• Apakah  keseimbangan?
•  koordinasi ?
• Balance : equilibrium coordination ?
• Coordination : non equilibrium coordination ?
• Koordinasi meliputi ssemua aspek dari gerak termasuk
keseimbangan, yg memungkinkan gerakan terjadi dengan
bebas, bertujuan, akurat, dg kecepatan, irama, dan ketegangan
otot yang terarah & terkontrol
• Terminologi “Balance” dan “equilibrium” sering dipakai utk
makna yg sama  keseimbangan
• Keseimbangan  kemampuan relatif yg m’ontrol pusat massa
tubuh (center of mass)
Instrumen Pengukur Balance

1 . Sitting Balance Test


– Menilai kemampuan balance posisi duduk
– Prosedur :
– Pasien duduk di tepi bed
– kaki disangga
– kedua tangan dalam pangkuan
– Dorongan : ke belakang, depan dan
samping.
Penilaian :

4 = dapat bertahan tanpa bantuan


3 = dapat bertahan dengan bantuan
2 = dapat bertahan statis (tanpa
dorongan), perlu bantuan
1 = tidak dapat mempertahankan
Nilai normatif = 4
Kelebihan dan kelemahan : sederhana,
besarnya dorongan tak dapat
distandardisasi.
2. Step Test

• Waktu stepping satu tungkai 15 detik


• Prosedur : Pasien berdiri tanpa alas kaki
5 cm dari blok yang tingginya 7,5 cm.
Pasien melakukan stepping 1 tungkai 15
detik kemudian tungkai satunya.
• Reliabilitas : Retest ICC > 0,90 (usia
lanjut) dan > 0,88 (pasien stroke)

• Nilai normatif :
Usia 73 th ; step = 17 ; waktu 15 detik
• Kelebihan dan kelemahan :
– cepat, sederhana
– sensitif
– sulit dilakukan bila gangguan balance
berat
3. Functional Reach Test (FR)

Mengukur jarak jangkauan


• Prosedur : Pasien berdiri di samping tembok
Menjangkau jarak maksimal
Titik ukur : caput metacarpal jari tengah
• Nilai normatif :
• 20 - 24 th : L = 42 cm ; P = 37 cm
• 41 - 64 th : L = 38 cm ; P = 35 cm
• 70 - 87 th : L = 33 cm ; P = 27 cm
Functional Reach Test

Distance reached (inches)


Score (check one) Risk for falling
10 inches Unlikely to fall
6-10 inches 2 times more likely to fall
1-6 inches 4 times more likely to fall
Unwilling to reach 28 times more likely to
fall
Modified from Duncan PW and other functional reach ; a new clinical measure of balance, J Gerontol
45(6):M192-197,1990
4. BERG BALANCE
Terdiri atas 14 kriteria, dimana masing-masing point mempunyai skor 0 – 4
(Jumlah total : 56)
• Aspek yang dinilai :
• Sitting to standing ___________
• Standing unsupported ___________
• Sitting unsupported ___________
• standing to sitting ___________
• Transfers ___________
• Standing with eyes closed ___________
• Standing with feet together ___________
• Reaching forward with outstretched arm ___________
• Retrieving object from floor ___________
• Turning to look behind ___________
• Turning 360 degrees ___________
• Placing alternate foot on stool ___________
• Standing with one foot in front ___________
• Standing on one foot ___________

• Total Score max 56


• NILAI NORMATIF = 56
INTERRATER ICC = 0, 98

• Validitas :
• Concurrent dengan instrumen lain.
5. TIMED UP AND GO TEST

• Mengukur kecepatan berjalan dari duduk pp


• Prosedur :
• Pasien duduk bersandar di kursi (45 cm)
• Berjalan 3 m, balik, duduk lagi
• Kecepatan : maksimal, tetapi enak.
• Hitung waktunya.
• RELIABILITAS :
INTERRATER ICC = 0, 99
RETEST ICC = 0, 99
• Validitas :

• Concurrent dengan instrumen lain


( Berg, BI )
• Kelemahan :

• kurang sensitif
• Nilai normatif :

• Usia 75 th = 85 detik
TIMED UP AND GO TEST
(berapa waktu yang dicapai dari duduk berdiri jalan 3
meter kemudian berputar kembali duduk kekursi semula)
TIMED UP AND GO TEST
(berapa waktu yang dicapai dari duduk berdiri jalan 3 meter kemudian
berputar kembali duduk kekursi semula)

 
Tgl: Tgl: Tgl: Tgl: Tgl: Tgl: Tgl:
PEME-
RIKSA
AN

               
Waktu

               
Ket
 
MODIFIED GET-UP AND GO TEST
Task Score

1 = normal
2 = slightly abnormal
3 = mildly abnormal
4 = moderately abnormal
5 = severely abnormal

1. Rising from Chair


2. Walking 10 feet
3. Turning around
4. Sitting down in chair
Summed score
TOTAL SCORE (summed score divided by four)
6. PASTOR’S TEST (MARSDEN’S TEST)

Mengukur kemampuan mempertahankan balance


terhadap gangguan eksternal
• Prosedur : Pasien berdiri, mata terbuka
• Berikan dorongan mendadak ke belakang
• Penilaian :
0 = tetap tegak, tanpa melangkah
1 = tegak kembali ; satu langkah ke belakang (tanpa bantuan)
Penilaian :
0 = tetap tegak, tanpa melangkah
1 = tegak kembali ; satu langkah ke belakang (tanpa
bantuan)
2 = tegak kembali ; 2 langkah / lebih ke belakang (tanpa
bantuan)
3 = tegak kembali ; beberapa langkah ke belakang
dengan bantuan
4 = jatuh ke belakang tanpa mencoba melangkah

•Reliabilitas : Retest tinggi


•Validitas : Kemampuan diskriminasi
•Kelemahan : Dorongan tidak dapat distandardisasi
•Nilai normatif : 0 - 1.
7. FALLS DIARY

• Mencatat :
• kejadian jatuh
• lingkungan kejadian jatuh
• konsekuensi jatuh
• Prosedur :
• Pasien mengisi kalender :
v= tidak jatuh
x= jatuh
BILA JATUH, MENGISI LEMBAR URAIAN:

• Tempat jatuh
• Sedang apa ?
• Bangun sendiri ?
• Perlu bantuan medis ?
• Arah jatuh
• Pingsan ?
• Terpeleset ?
• Perubahan aktivitas ?
8. TINNETTI BALANCE AND GAIT TEST
KESEIMBANGAN

• FrOP COM,
• FRAT
PEMERIKSAAN KOORDINASI
COORDINATION ASSESSMENT

• Equilibrium tests
• Non-equilibrium tests
NON-EQUILIBRIUM
COORDINATION TESTS
• Finger to nose
• Finger to therapist’s finger
• Finger to finger
• Alternate nose to finger
• Finger opposition
• Mass grasp
• Pronation/supination
Point-to-Point Movement Evaluation

• Ask the patient to touch your index finger and their nose
alternately several times. Move your finger about as the
patient performs this task.
• Hold your finger still so that the patient can touch it with
one arm and finger outstretched. Ask the patient to move
their arm and return to your finger with their eyes closed.
• Ask the patient to place one heel on the opposite knee and
run it down the shin to the big toe. Repeat with the
patient's eyes closed.

The heel to shin test is a measure of coordination and


may be abnormal if there is loss of motor strength,
proprioception or a cerebellar lesion. If motor and sensory
systems are intact, an abnormal, asymmetric heel to shin
test is highly suggestive of an ipsilateral cerebellar lesion.
NON-EQUILIBRIUM
COORDINATION TESTS
• Tapping
• Pointing & past pointing
• Alternate heel to knee; heel to toe
• Toe to examiner’s finger
• Heel on shin
• Drawing a circle
• Fixation or position holding
EQUILIBRIUM COORDINATION TESTS

• Berdiri di normal, postur nyaman


• Berdiri, kaki bersama-sama
• Berdiri, posisi tandem
• Berdiri dengan satu kaki
• Posisi lengan dapat diubah di setiap postur di atas
EQUILIBRIUM COORDINATION TESTS

• Displace balance unexpectedly


• Standing, alternate between forward trunk flexion & return to
neutral
• Standing, laterally flex trunk to each side
• Standing Eyes Open & Eyes Closed
• Standing in tandem position EO & EC
EQUILIBRIUM COORDINATION TESTS

• Tandem walking
• Walking along a straight line or on floor markers
• Walking sideways, backward, or cross stepping
• March in place
• Alter speed of ambulatory activites
EQUILIBRIUM COORDINATION TESTS

• Berjalan tiba-tiba Berhenti & mulai


• Walk & Pivot
• Berjalan dalam lingkaran, arah alternatif
• Berjalan di tumit atau jari kaki
• Berjalan dengan menengadah ke ki/ka
• Melangkahi atau di sekitar hambatan
• naik tangga
• kegiatan Agility
GRADING

•5 kinerja normal
• 4 gangguan Minimal : mampu mencapai, sedikit kurang dari
kecepatan normal, membutuhkan pengawasan / kontak
minimal
• 3 penurunan Sedang: mampu mencapai kegiatan; gerakan
lambat, canggung, & goyah; membutuhkan penjagaan kontak
moderat
• 2 penurunan berat: dapat melakukan aktivitas tanpa
penyelesaian; membutuhkan penjagaan kontak maksimal
• 1 Kegiatan mustahil
TEST KOORDINASI

1. Alternate heel to knee; heel to 9. Heel on shin


toe
10. Mass grasp
2. Alternate nose to finger
11. Pointing and fast pointing
3. Drawing a circle
12. Pronation-supination
4. Finger to finger
13. Rebound test
5. Finger to nose
14. Tapping (foot)
6. Finger opposition
15. Toe to examiner’s finger
7. Finger to therapist finger
8. Fixation or position holding

Anda mungkin juga menyukai