Anda di halaman 1dari 8

Indra Gunawan

Home
About
PROFIL
Video Tutorial

TES DAN ALAT UNTUK MENGUKUR KOMPONEN FISIK

Posted by indragunawan86 on June 8, 2012 Leave a Comment

TES KELENTUKAN ( FLEXIBILITY )

Tes kelentukan atau flexibility meter dilakukan untuk memperoleh data dimana
dari data tersebut kita dapat mengetahui tingket kelentukan seseorang. Tingkat
kelentukan seseorang pasti berbeda satu sama lain. Sehingga memang perlu
diadakan pengukuran untuk mengambil data kelentukan seseorang, karena sangat
bermanfaat untuk beberapa tujuan yang diinginkan seseorang. Alat yang
digunakan untuk tes kelentukan biasanya yaitu bangku/mistar dengan ukuran 50
cm atau biasa juga yang disebut dengan Flexibility Meter. Satuan alat ini yaitu
Centimeter (Cm).Ada beberapa macam jenis tes dari tes kelentukan atau
flexibility. Tapi akan dijelaskan dibawah tentang 2jenis tes kelentukan, yaitu sit
and reach dan standing trunk flexion.

1. a. Sit and Reach

Prosedur pelaksanaan tes :


Peserta tidak memakai alas kaki
Peserta duduk dengan kaki lurus menyentuh balok tes.
Lutut bagian belakang lurus ( tidak boleh ditekuk )
Pelan-pelan bungkukkan badan dengan posisi tangan lurus, ujung jari
dari kedua tangan menyentuh mistar skala/pengukur.
Tangan yang mendorong harus selalu menempel di alat tes.
Dimulai dari angka -20.( karena tingkat kelentukan masing- masing
individu itu berbeda-beda, jadi jika hal ini dimulai dari angka nol, objek
sudah tidak mampu )
-Dilakukan 3 x, diambil hasil tes yang terbaik.
Norma Sit and reach.
Kategori Pria Wanita
Bagus Sekali +21 +22
Bagus +17 +18
Sedang +11 +12
Cukup +5 +8
Kurang -2 +2
1. b. Standing Trunk Flexion

Prosedur pelaksanaan tes :


Peserta tidak memakai alas kaki
Peserta berdiri dengan kaki lurus diatas balok tes.
Lutut bagian belakang lurus ( tidak boleh ditekuk )
Pelan-pelan bungkukkan badan dengan posisi tangan lurus, ujung jari dari
kedua tangan menyentuh mistar skala/pengukur.
Tangan yang mendorong harus selalu menempel di alat tes.
Dimulai dari angka -20.
( karena tingkat kelentukan masing- masing individu itu berbeda-beda, jadi
jika hal ini dimulai dari angka nol, objek sudah tidak mampu )
Dilakukan 3 x, diambil hasil tes yang terbaik.

KELINCAHAN ( AGILITY )

Tes agility atau yang kita kenal sebagai tes kelincahan terdiri dari bebrapa
gabungan komponen fisik yang lain. Tes agility terdiri dai kelentukan, kecepatan,
dan keseimbangan.sehingga memang tes agility ini sangat manfaatnya dan sangat
dibutuhkan dikalangan penguji atau pengetes ( guru atau pelatih pada khususnya ).
Bagi orang ciba atau atlet akn membutuhkan bebrapa kemampuan dan dasar dari
ketiga komponenn ( kelentukan, keseimbangan, dan kecepatan ) tersebut jika akan
melakukan tes agility atau kelincahan.

Shuttle Run

Shuttle run yaitu biasa dikiaskan lari bolak-balik. Ditempuh dengan jarak 40
meter. Jarak lintasan bisa dimodifikasi sendiri oleh pengetes. Jika terdapat tiga
garis dan masing-masing garis berjarak 5 meter, maka orang coba akan
melakukan 4 kali melewati garis finis.

Ex : A Start / Finis B
1
2
3
4
5

Keterangan :
Terdapat 3 garis, garis A, garis B dan garis start finis.
Tanda panah adalah praktek lari yang akan dilakukan oleh orang coba.

Prosedur pelaksanaan tes :


Start berdiri.
Kaki menginjak garis start dan tidak boleh melebihi garis start.
Menunggu aba-aba ( peluit atau ucapan siap, ya
Kedua kaki melewati garis A kemudian lari menuju garis B dan melewatinya,
lalu kembali lagi.
Finis, jika salah satu kaki menginjak garis finis.
Alat yang harus disiapkan sebelum tes yaitu, stop watch, peluit, dan 3 garis.

TES KESEIMBANGAN ( BALANCE )

Tes ini dilaksanakan agar penguji atau pengetes dapat mengetahu tingkat
keseimbangan orang coba atau atlet. Tes ini juga akan bermanfaat untuk
pengembangan prestasi, motivasi dan tujuan pengukuran yang lain yang
dibutuhkan penguji.
Di dalam komponen tes keseimbangan terdapat banyak macam jenis tes yang bisa
dilaksanakan. Diatntaranya adalah:
1. Static Balance
2. Tripod balance
3. Tip Up Balance
4. Handstand
5. Head Balance
Tapi dibawah ini akan dijelaskan prosedur pelaksanaan tes keseimbangan yang
menggunakan alat coba yang bernama Balance One
Prosedur Pelaksanaannya sebagai berikut :
Pertama-tama. Alat tes harus On. Tombol On/Off berada dibelakang.
Alat pijakan keseimbangan disatukan dengan alatnya.
Alat tes bisa disesuaikan dengan tinggi badan orang coba.
Setelah itu berdiri diatas alat pijakan dengan satu kaki saja.
Antara kaki yang satu dengan kaki yang lain tidak boleh bersentuhan atau
fikasih jarak keduanya.
Tangan direntangkan dan mata dipejamkan.
Alat akan menghitung jika sudah ada tanda mulai brupa bunyi. Sebelumnya
alat akan men9hitung mundur dari 5. baru akan menghitung.
Satuan alat ini adalah detik
Dilakukan 3 kali, diambil hasil yang terbaik.
Standart hasil tes ini adalah 10 detik.
Semakin banyak semakin bagus.

TES REAKSI

Tes reaksi pada dasarnya dilaksanakan untuk mengetahui tingkat reaksi seseorang
dalam suatu kondisi tertentu.hal ini sangat diperlukan dalam pengembangan
prestasi. Karena akna banyak kita hadapi berbagai situasi dal berolahraga. Tes
reaksi diantaranya adalah Whole Body Reaction dan Speed Anticipation Reaction.

1. Whole Body Reaction


Jenis tes ini terdapat dua macam. Yaitu Visual dan Audiovisual.
Jika visual hanya menggunakan alat indra mata saja dalam tes ini.yaitu
dengan melihat cahaya pada alat tes. Disana akan terdapat tiga warna. (
red, blue, and yellow ) Tetapi jika yang Audiovisual yaitu menggunakan
mata dan telinga, karena yang akan terdapat di alat tes adalah suara dan
cahaya.( 50, 1k, 3k )
Prosedur pelaksanaan tes ( visual) :
o Alat on
o Orang coba berdiri pada alas tumpu yang tersedia. ( boleh rileks saja )
o Pandangan kearah sensor yang akan mengeluarkan cahaya.
o Ketika lampu menyala, orang coba secepatnya melakukan reaksi dengan
membuka kedu kaki atau mengeluarkan kedua kaki dari alas tumpu tadi.
o Satuan alat ini adalah detik
o Dilakukan 3 kali, diambil hasil yang terbaik.
o Norma Whole Body Reaction
Kategori Prestasi (dtk)
Istimewa 0.001 0.100
Bagus Sekali 0.101 0.200
Bagus 0.201 0.300
Cukup / Sedang 0.301 0.400
Kurang 0.401 0.500
Kurang Sekali 0.501 ke atas

1. Speed Anticipation Reaction


Tes ini dilaksanakan untuk mengetahui antisipasi seseorang.
Alat on
Terdapat tombol start dan restart
Satuan alatnya Second
Norma
Normal 1.00- 2.00 detik
Tidak Normal 0.99 kebawah dan 2.01 keatas
Di dalam papan alat tesTerdapat daerah momentum dan blank spot
Orang coba duduk di depan papan tersebut.
Perhatikan cahaya yang berjalan di daerah momentum
Dan bayangkan cahaya itu tetap berjalan pada daerah blank spot dan
pencet tombol jika sudah anda bayangkan cahaya itu sudah masuk pada
lingkaran.
KEKUATAN

Push ( Tes Kekuatan Mendorong (Otot Bahu)


a. Alat yang digunakan dalam tes kekuatan otot mendorong adalah Expanding
Dynamometer, satuan dari alat ini adalah kilogram (Kg)
b. Prosedur pelaksanaan tes
Orang coba berdiri tegak dengan posisi kaki dibuka kurang lebih 20 cm atau
selebar bahu
Pandangan lurus kedepan
Expanding Dynamometer dipegang dengan kedua tangan
Diangkat dengan kedua tangan berada di dipan dada.
Badan dan alat menghadap keluar atau ke depan
Kedua lengan atas kesamping dan siku ditekuk
Jarum dynamometer berada pada angka nol
Kemudian dorong sekuat-kuatnya expanding dynamometer dengan kedua
tangan
Hanya dengan sekali dorongan saja
Alat ataupun tangan tidak boleh menyentuh badan
Dilakukan 3 kali, diambil hasil yang terbaik.

Back and Leg


Back and Leg dilaksanakan untuk mengetahui kekuatan otot extensor punggung
dan kekuatan otot extensor kaki (tungkai). Kekuatan otot ini juga termasuk dalam
komponen kesegaran jasmani, maka sangat perlu untuk kekuatan otot ini tetap
selalu dilatih untuk ditingkatkan kekuatannya. Karena akan bermanfaat bagi
pengembangan fisik atau prestasi atlet.

Back (kekuatan otot extensor punggung)


a. Alat yang digunakan dalam tes kekuatan otot mendorong adalah Back And Leg
Dynamometer, satuan dari Back And Leg Dynamometer adalah kilogram (Kg).
b. Prosedur pelaksanaan tes
Orang coba berdiri di atas tumpuan back leg dynamometer
Kedua tangan memegang tongkat pegangan back leg dynamometer
Kedua tangan lurus
Kedua siku tidak boleh ditekuk
Punggung dibungkukan sehingga membentuk sudut 30 derajat terhadap garis
vertikal
Kedua kaki tetap lurus
Pandangan tetap kedepan
Kemudian tarik tongkat pegangan keatas sekuat tenaga dengan car meluruskan
kembali penggung.
Tumit tidak boleh diangkat dan kaki tetap lurus
Dilakukan 3 kali, diambil hasil yang terbaik.

Leg (kekuatan otot extensor kaki (tungkai)


a. Alat yang digunakan dalam tes kekuatan otot mendorong adalah Back And Leg
Dynamometer, satuan dari Back And Leg Dynamometer adalah kilogram (Kg).
b. Prosedur pelaksanaan tes
Orang coba berdiri di atas tumpuan back leg dynamometer
Kedua tangan memegang bagian tengah tongkat pegangan back leg
dynamometer
Kedua tangan lurus
Punggung lurus
Sedangkan lutut ditekuk mebuat sudut krang lebih 120 derajat.
Setelah itu tarik tongkat pegangan keatas sekuat-kuatnya dengan meluruskan
lutut.
Tumit tidak boleh diangkat
Dilakukan 3 kali, diambil hasil yang terbaik.
TES POWER

Tes power adalah gabungan komponen fisik dari kekuatan dan kecepatan. Jadi
orang coba harus memiliki kedua komponen kondisi fisik tersebut untuk
melakukan tes ini. Tes power juga sangat diperlukan dan sangat bermanfaat untuk
pengembangan prestasi atlet atau orang coba. Banyak tujuan yang akan diambil
dari tes ini seperti tes-tes yang lain yang telah dijelaskan di atas.

Explosive Power ( Daya Ledak Otot )

Daya ledak otot atau Explosive power adalah tenaga yang dapat
dipergunakanmemindahkan berat badan/beban dalam waktu tertentu, seperti
meloncat / melompat. Daya ledak seseorang dapat diukur atau diketahui dengan
cara tes. Untuk mengukur atau megetahui kekuatan loncat seseorang kita bisa
menggunakan jenis tes Vertikal jump.

Vertikal Jump
Tes menggunakan alat yang bernama Jump Meter Digital
Satuan jump MD adalah centimeter (Cm)
Presedurnya, pertama-tama alat harus On.
-Lalu alat disabukkan diatas pinggang
-Objek berdiri tegak, wajah menghadap ke depan.
-Loncat boleh menggunakan awalan atau tidak, sesuai dengan keinginan orang
coba.
-Loncat dimulai dari dalam lingkaran yang telah disediakan, begitu juga dengan
mendaratnya badan, -kaki harus tetap berada di dalam lingkaran tersebut. (
minimala 1 kaki)
-Jika ketika mendarat kedua kaki berada di luar lingkaran, maka hasil tes gagal
atau tidak dianggap/tidak sah.
-Dilakukan sebanyak 3 kali. Diambil hasil yang terbaik.

TES ENDURANCE
Tes endurance biasanya lebih dikenal dengan tes daya tahan tubuh seseorang. Tes
ini sangat penting sekali dan biasanya sering sekali dipaki para pelatih untuk
pengembangan fisik atau evaluasi perkembangan dan pelatihan seorang atlet.
Bermacam- macam jenis tes yang dilakukan para pelatih untuk melakukan tes
endurance ini. Dan dari masing-masing jenis tes akan mempunyai hasil dari tujuan
yang berbeda-beda pula.

Beberapa macam Tes Endurance :


1. 2,4 Km Lari
2. 4,8 Km Jalan
3. Lari 12 menit
4. lari 15 menit
5. harvard Test ( bangku )
6. Sharky Test ( bangku )
7. MFT

MFT ( Multi Fitnes Test )


Multi fitnes test ( MFT ) adalah suatu jenis tes daya tahan atau Endurance yang
bertujuan untuk mengetahui VO 2 Max. di Indonesia, oramg-orang biasanya
menyebutnya Tes Tung ( Bleep Test ). Satuan dari tes ini yaitu cc/Kg bb/menit. Di
dalam jenis tes ini terdapat beberapa kelemahan, kelemahan tersebut yaitu tidak
adanya perbedaan prosedur pelaksanaan atau norma antara peserta atau orang
coba laki-laki dan wanita. Yang kedua yaitu tidak adanya perbedaan faktor usia di
dalamnya.
Beberapa hal tentang tes MFT :
Pertama kita harus menyiapkan kaset, tape atau VCD.
Menyediakan stop watch, alat tulis, dan lintasan
Jarak lintasan yang akan dilalui adalah 20 meter, tapi kita harus menyiapkan
jarak minimal 30 M.
Start bisa dimulai dari garis manapun, tetapi ketika start kaki tidak boleh
melebihi garis start.
Ketika pembalikan, salah satu kaki dan setengah dari tubuh harus melewati
garis. Jika lebih juga tidak apa-apa.
Dikatakan tes ini selesai atau berhenti jika peserta telah melanggar atau tidak
mengikuti perintah dari kaset 2 kali berturut-turut.

Advertisements

Share this:

Twitter
Facebook7

Related
TESIn "Tes dan Pengukuran"

gerak lurus dan gerak melingkarIn "Biomekanika"

Manfaat Sholat Bagi Tubuh KitaIn "Artkel Mutiara"

Filed under Tes dan Pengukuran

Detik-detik Rasulullah SAW menjelang sakratul maut


UNDANG-UNDANG SISTEM KEOLAHRAGAAN NASIONAL

Leave a Reply

Link Kumpulan Perangkat Pembelajaran Penjasorkes Terlengkap

Indra Gunawan

Create a free website or blog at WordPress.com.

Follow

Anda mungkin juga menyukai