Anda di halaman 1dari 6

BAB II

INSTRUMEN
1. IMT ( Indeks Masa Tubuh )
Indeks massa tubuh adalah ukuran yang digunakan untuk mengetahui status gizi seseorang
yang didapatkan dari perbandingan berat dan tinggi badan. Maka itu, setiap orang harus
menghitung berapa nilai IMT-nya agar tahu status gizi tubuhnya normal atau tidak.
- Indeks massa tubuh (IMT) = berat badan (kg) : tinggi badan (m)²Sebagai contoh,
Anda memiliki berat badan 65 kg dengan tinggi 1,60 m (160 cm). Berikut cara
menggunakan rumus IMT adalah:
- Pertama, kalikan tinggi badan Anda dalam satuan meter yang dikuadratkan → 1,60 m
x 1,60 m = 2,56 m².
- Langkah berikutnya, bagi angka berat badan dengan hasil kuadrat tinggi badan Anda
→ 65 kg : 2,56 m². = 25,4 kg/m².
- Maka, nilai IMT Anda adalah 25,4 kg/m².
Penjelasan :
A. IMT ( Indeks Masa Tubuh )

B. Peralatan :
 Stadiometer atau pita pengukur yang dilekatkan dengan kuat secara vertikal di
dinding, dengan tingkat ketelitian sampai 0,01 cm.
 Formulir
 Papan Tulis
 Pulpen

C. SOP ( Standar Operasional Prosedur )


- PENGUKURAN TINGGI BADAN
1. Testee berdiri tegak tanpa alas kaki, tumit, pantat dan kedua bahu menempel
pada stadiometer atau pita pengukur.
2. Kedua tumit sejajar dengan kedua lengan yang menggantung bebas di samping
badan
3. (dengan telapak tangan menghadap ke arah paha).
4. Kepala testee tegak dengan bagian belakang kepala menempel pada dinding,
dan pandangan mata lurus ke depan.
5. Tumit testee tidak boleh terangkat (jinjit).
6. Apabila pengukuran menggunakan stadiometer, turunkan platformnya
sehingga dapat menyentuh bagian atas kepala. Apabila menggunakan pita
pengukur, letakkan segitiga siku-siku tegak lurus pada pita pengukur di atas
kepala, kemudian turunkan ke bawah sehingga menyentuh bagian atas kepala
- PENGUKURAN BERAT BADAN
Tujuan
Mengetahui berat badan dalam satuan kilogram dengan ketelitian hingga 0,01 kg.
Peralatan
• Alat penimbang dengan ketelitian hingga 0,01 kg, ditempatkan pada permukaan
yang rata.
• Skala alat penimbang harus ditera lebih dahulu agar alat tersebut memenuhi standar.
Pelaksanaan
1. Testee tanpa alas kaki dan hanya mengenakan pakaian yang ringan (seperti
kaos dan celana pendek).
2. Alat penimbang disetel pada angka nol.
3. Testee berdiri tegak menghadap ke depan dengan berat tubuh terdistribusi
secara merata di bagian tengah alat penimbang.
2. MFT ( Multisage Fitnes Test )
Pengertian Multistage Fitness Test atau tes kebugaran bertingkat adalah tes
berkelanjutan yang digunakan sebagai alat untuk mengukur daya aerobik tubuh. Istilah lain
Multistage Fitness Test adalah beep test. Multistage Fitness Test dilakukan untuk mengetahui
kapasitas aerobik maksimal atau VO2Max. VO2Max adalah volume maksimum oksigen yang
dapat dikonsumsi per menit per kilogram berat badan pada kinerja maksimum oleh individu.
Manfaat Multistage Fitness Test Multistage Fitness Test memiliki manfaat untuk
mengukur daya tahan aerobik tubuh. Multistage Fitness Test biasanya digunakan untuk
mengetahui kebugaran jasmani seseorang khususnya atlet.
Penjelasan :
A. Bleep Test

B. Peralatan :
1. Lapangan/area cukup luas
2. Tape recorder/pengeras suara
3. Alat tulis
4. Tabel penilaian MFT
5. Audio tes kebugaran MFT
6. Cone/tiang batas
C. SOP ( Standart Operasional Pelaksanaan )
Berikut adalah tahapan melakukan Multistage Fitness Test atau MFT.
1. Cone/tiang batas dipasang berseberangan dengan jarak 20 meter.
2. Peserta memulai tes dari salah satu sisi.
3. Saat diperintahkan oleh pemutar audio, mereka harus berlari menuju garis 20
meter yang berlawanan dalam bunyi "bip".
4. Peserta kemudian harus berlari bolak-balik dalam pola yang sama terus
menerus sampai mereka mencapai batas tertinggi.
5. Jika atlet gagal mencapai garis "turn-around" yang berlawanan sebelum bunyi
"bip", peserta dicatat sebagai satu upaya gagal.
6. Jika atlet mencapai dua upaya gagal berturut-turut, mereka ditarik dari tes dan
skor mereka dicatat sebagai final.
7. Namun, jika orang tersebut mencapai garis sebelum bunyi "bip" kedua
berturut-turut, upaya gagal mereka akan diatur ulang.
8. Setelah tes berakhir, skor individu harus dicatat.

D. Norma MFT ( Multisage Fitnes Test )


3. Back Dynamometer
Bertujuan untuk mengukur kekuatan otot punggung,
Penjelasan :
A. Back Dynamometer

B. Peralatan :
1. Back Dynamometer
2. Formulir
3. Pulpen
4. Alas tulis

C. SOP ( Standart Operasional Pelaksanaan )


A. Peserta tes berdiri di atas back & leg dynamometer.
B. Tali rantai pada alat diatur sehingga sesuai dengan posisi berdiri.
C. Peserta tes menarik alat dengan posisi tangan lurus ke bawah, punggung
membungkuk dan pandangan ke depan.
D. Handle berada di depan tungkai horizontal dan tidak menempel pada tungkai.
E. Alat ditarik dengan menggunakan kekuatan otot punggung.
F. Tes ini dilakukan sebanyak dua kali.
D. Norma Back Dynamometer

4. Leg Dynamometer

Bertujuan untuk mengukur kekuatan otot tungkai


Penjelasan :
A. Leg Dynamometer

B. Peralatan :
5. Back Dynamometer
6. Formulir
7. Pulpen
8. Alas tulis

C. SOP ( Standart Operasional Pelaksanaan )


1. Peserta tes berdiri di atas back & leg dynamometer.
2. Tali rantai pada alat diatur sesuai dengan posisi setengah jongkok dengan punggung
tetap tegak lurus.
3. Kedua lutut bengkok dan rantai diletakkan di antara kedua tungkai, tangan memegang
alat lurus ke bawah.
4. Alat ditarik dengan menggunakan kekuatan otot tungkai tanpa bantuan otot tangan
dan otot punggung.
5. tes ini dilakukan sebanyak dua kali.

D. Norma Leg Dynamometer

Anda mungkin juga menyukai