Anda di halaman 1dari 6

Nama : Muhamad Yusuf Faddila

NIM : 11200016
UAS TALENT IDENTIFICATION

1. Sebutkan dan jelaskan apa yang dimaksud dengan ;


a. Talent detection
Talent detection adalah suatu usaha untuk mendeteksi atlet yang saat ini tidak berpartisipasi
dalam olahraga (Williams & Reilly (2000)). Talent detection berasal dari individu yang sama
sekali belum terlibat dalam olahraga dan individu dalam olahraga lain.
b. Talent identification
Talent identification adalah suatu upaya pelatih untuk memandu atlet yang sesuai dengan
cabor tertentu sehingga akan menjadikan atlet tersebut potensial dalam cabang olahraganya
sehingga akan mudah dalam meraih prestasi puncak.
c. Sebagai praktisi dicabang olahraga anda bagaimana cara anda melakukan talent
detection dan talent identification.
• Sebagai praktisi dicabang saya, saya akan melakukan talen detection yang dimulai dari
lingkungan terdekat dengan melihat dan menyeleksi mulai dari antrophometri,
kemampuan geraknya, dan melihat dari teknik dasar di cabang olahraga tersebut.

• Jika sudah menemukan calon atlet yang sudah sesuai pada tahap deteksi awal, kita bisa
memandu atlet tersebut sesuai dengan cabornya sehingga akan memudahkan atlet untuk
meraih prestasi puncak.

2. Sebutkan dan jelaskan apa yang dimaksud dengan ;


a. Talent development
Talent development adalah suatu upaya yang dilakukan seorang pelatih untuk mengembangkan
bakat yang dimiliki oleh calon atlet yang berpartisipasi dalam cabang olahraga masing-masing.
Pada tahap ini, biasanya pelatih memberikan fasilitas untuk mengembangkan bakat atlet
tersebut.
b. Talent selection
Talent selection adalah suatu tahapan akhir dalam pencarian calon atlet yang dimana pada tahap
ini seorang pelatih bisa melakukan seleksi dengan melihat kemampuan atlet dalam melakukan
tekhnik dasar pada cabor masing masing. Pada tahap ini biasanya sudah terlihat bagaimana
kemampuan atlet yang terpilih pada cabor masing-masing setelah melewati tahapan talent
detection, identification, dan development.
c. Sebagai praktisi dicabang olahraga anda bagaimana cara anda melakukan talent
development dan talent selection.
• Pada tahap talent development ini, saya sebagai pelatih akan memberikan fasilitas yang
akan menunjang kemampuan calon atlet tersebut missal ; peralatan yang memadai,
metode latihan, dan lain sebagainya.

• Pada tahap talent selection, sebagai pelatih saya akan memilih calon atlet yang memiliki
bakat pada cabang olahraga yang bersangkutan untuk memudahkan atlet tersebut
meraih prestasi puncak.

3. Sebutkan dan jelaskan 3 tahapan talent identification berdasarkan usia yang


dikemukakan oleh ahli Tudor O Bompa.
Jawab :
- Tahap awal (3-8 tahun) ; tahap awal ini dilakukan pada masa pro-adolesense (3-8
tahun). Sebagian besar didominasi dengan pemeriksaan fisik pada kesehatan calon atlet
dan pengembangan fisik umum serta dirancang untuk mendeteksi berbagai kegagalan
atau fungsi penyakit.

- Tahap kedua (9-17 tahun) ; tahap ini dilakukan selama dan sesudah masa adolesense
antara usia (9-17 tahun). Tahap ini digunakan untuk mengidentifikasi antrophometri,
psikologi, memberikan tes dan program, lalu kebutuhan anailsis.

- Tahap ketiga (18 tahun – over) ; pada tahap ini harus sangat rinci, reliabel, dan sangat
berhubungan dengan kekhususan dan persyaratan olahraga yang dipilih. Diantara
faktor-faktor utama yang harus dilakukan :
1. Pemeriksaan kesehatan
2. Adaptasi psikologi pada latihan dan kompetisi
3. Kemampuan mengatasi tekanan
4. Potensi untuk meningkatkan prestasi di masa selanjutnya.

4. Jelaskan standar analisis kebutuhan talent identification dalam aspek antropometri


dan komponen fisik pada cabang olahraga anda masing-masing. Berikan penjelasan
kenapa aspek-aspek tersebut diperlukan dalam proses talent identification.
Jawab :
• Antrophometri :
1. Tinggi badan ; untuk mengetahui tinggi badan, panjang rangka, dan ukuran tubuh.
Aspek ini diperlukan untuk mendapatkan IMT yang normal
2. Berat badan ; untuk mengetahui berat badan atlet. Aspek ini diperlukan untuk
mendapatkan IMT yang normal
• Komponen fisik :
1. Tes sprint 20M (Speed) ; Tes sprint 20 meter ini diperlukan untuk mengetahui tingkat
kecepatan testi.
2. Tes shuttle run 8x5 meter (Agillity) ; Tes shuttle run 8x5 meter ini diperlukan untuk
mengetahui kelincahan testi.

5. Sebutkan dan susunlah komponen tes untuk kebutuhan talent identification, serta
jelaskan protocol pelaksanaan masing-masing tes tersebut lengkap dengan standarisasi
(norma tes) yang disertai dengan referensi terbaru.
Jawab :
A. Pengukuran antrophometri (Tujuan, perlengkapan, dan prosedur pelaksanaan dan penilaian)
1. Tinggi badan

• Tujuan
- Untuk mengetahui tinggi badan, ukuran tubuh, dan panjang rangka.

• Perlengkapan
- Alat tulis
- Pita pengukur atau stadiometer yang diletakkan dengan kuat secara vertical di
dinding, dengan tingkat ketelitian sampai 0,01 cm.
- Dinding tidak mengandung papan yang mudah mengerut.

• Prosedur pelaksanaan
- Testi berdiri tegak tanpa alas kaki, tumit, pantat dan kedua bahu menekan pada
stadiometer atau pita pengukur.
- Kedua tumit sejajar dengan kedua lengan yang menggantung bebas di samping
badan.
- Pandangan testi lurus ke depan dan berdiri tegak.
- Tumit testi tidak boleh terangkat (jinjit)
- Apabila pengukuran menggunakan stadio meter, turunkan platformnya sampai
menyentuh bagian atas kepala testi. Apabila menggunakan pita pengukur, letakkan
segitiga siku-siku tegak lurus pada pita pengukur di atas kepala, kemudian turunkan
kebawah sampai menyentuh bagian atas kepaka.

• Penilaian
- Catatlah tinggi badan dalam posisi tersebut dengan ketelitian 0,01 cm
2. Berat badan

• Tujuan
- Untuk mengetahui berat badan

• Perlengkapan
- Alat tulis
- Alat penimbang dengan tingkat ketelitian sampai 0,01 kg, ditempatkan
dipermukaan yang rata
- Skala alat penimbang ahrus ditera lebih dulu agar alat tersebut sesuai standar.

• Prosedur pelaksanaan
- Testi berdiri tanpa alas kaki dan menggunakan pakaian yang ringan (seperti t-shirt
dan celana pendek)
- Alat penimban di setting pada angka nol
- Testi berdiri tegak dengan berat tubuh terdistribusi secara merata dibagian tengah
alat penimbang.

• Penilaian
- Catatlah berat badan hingga ketelitian 0,01 kg yang terdekat.

B. Pengukuran fisik (Tujuan, perlengkapan, prosedur pelaksanaan tes, dan penilaian)


1. Tes lari 20 Meter

• Tujuan
- Untuk mengetahui kecepatan (speed) testi

• Perlengkapan
- Alat tulis
- Cones, meteran, pluit, dan stopwatch
• Prosedur pelaksanaan
- Cones dibuat dari garis start menuju garis finish dibuat sepanjang 20 meter
- Testi berdiri dibelakang garis start
- Tester mulai menekan waktu stopwatch ketika testi sudah mulai bergerak untuk
berlari
- Ketika testi sudah mencapai garis finish, tester menyetop waktu ketika testi sudah
menyentuh atau melewati garis finish
- Tes boleh dilakukan 2 kali

• Penilaian
- Catatlah hasil pada saat testi menyentuh atau melewati garis finish.

2. Tes shuttle run 8x5m

• Tujuan
- Untuk mengetahui kelincahan (agility) testi / peserta

• Perlengkapan
- Alat tulis
- Cones, meteran, pluit, dan stopwatch
• Prosedur pelaksanaan
- Cones dibuat dari garis start menuju garis finish dibuat sepanjang 5 meter
- Testi berdiri dibelakang garis start sebelum mulai
- Tester mulai menekan waktu stopwatch ketika testi sudah mulai bergerak untuk
berlari
- Testi berlari bolak-balik sebanyak 8 kali
- Ketika testi sudah mencapai garis terakhir, tester menyetop waktu ketika testi sudah
menyentuh atau melewati garis finish.
- Tes boleh dilakukan sebanyak 2 kali.

• Penilaian
- Catatlah hasil pada saat testi menyentuh atau melewati garis finish setelah 8 kali
berlari bolak balik.
Standarisasi tes ( norma tes)
Benchmark
No. Komponen tes Metode pengukuran
KS (1) K (2) C (3) B (4) BS (5)
1. Speed Sprint 20 meter > 3,21 3,11 - 3,20 3,01 - 3,10 2,91 - 3,00 < 2,90
2. Agility Shuttle run 8x5 meter > 13,01 12,4 - 13,0 11,7 - 12,3 11,1 - 11,6 < 11

Anda mungkin juga menyukai