Anda di halaman 1dari 18

TES PENGUKURAN OLAHRAGA

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

Dosen Pengampu : DRS Bambang Sutiyono, M.Pd

Disusun Oleh :
Asyifa Dinda Sephia SriNur
NIM 1604620088

KEPELATIHAN KECABANGAN OLAHRAGA


UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
TAHUN 2022
JENIS ALAT TES

1. Pengukur Tinggi Badan


Tujuan : agar bisa mengetahui perkembangan tinggi badan seseorang.
Prosedur Pelaksanaan :
 Lepas sepatu atau alas kaki.
 Berdiri tegak, pandangan lurus ke depan, seluruh telapak kaki
menapak pada alas.
 Ukur tinggi badan mulai dari tumit (Caicaneus) sampai puncak
tengkorak (Sutura Sagittalis) dengan menggerakkan tongkat
pengukur.
 Catat hasil angka yang ditunjukkan oleh tongkat pengukur dalam
satuan sentimeter (cm).

Hasil Tes :
Individu I 163,3 cm
Individu II 167,5 cm

Dokumentasi :
2. Timbangan Badan
Tujuan : untuk mengetahui berat badan seseorang.
Prosedur Pelaksanaan :
 Lepas alas kaki, jam tangan dan pakaian luar.
 Sesuaikan jarum penunjuk timbangan hingga sejajar dengan angka
nol kilogram.
 Naik ke atas timbangan dan berdiri di tengah-tengahnya,
pandangan lurus ke depan.
 Catat hasil angka yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk
timbangan dalam satuan kg.
Penilaian Tes :
Berat badan ideal (BROCCA) = (TB – 100) – 10% (TB – 100)
Jawab : (163,3 – 100) – 10% (163,3 – 100)
: 63,3 – 10% (63,3) = 63,3 . 6,33 = 56,97
Berat badan max = 1,2 x (Tinggi badan – 100)
Jawab : 1,2 x (163,3 – 100) = 1,2 x 63,3 = 75,96
Berat badan min = 80% x (Tinggi badan – 100)
Jawab : 0,8 x (163,3 – 100) = 0,8 x 63,3 = 50,64

Hasil Tes :
Hasil Berat Berat Badan Berat Badan
Pengukuran Badan Ideal Maximal Minimal
(Kg) (Kg) (Kg) (Kg)
INDIVIDU 1 61 56,97 75,96 50,64

Dokumentasi :
3. Menghitung Denyut Nadi Istirahat
Nama alat : Stethoscope Heart Rate
Tujuan : kontraksi otot jantung dapat pula didengar dengan
menggunakan alat bantu stethoscope.
Prosedur pelaksanaan :
 Pasang bagian earpice, pada telinga, pastikan earpice menutup
lubang telinga.
 Buka diagfragma stetoskop dengan cara memutar penghubung
tube dengan diagfragma, lalu ketuk secara perlahan bagian
diagfragmanya, apabila terdengar suara berarti diagfragma telah
terbuka.
 Letakkan stetoskop dibagian tempat yang akan di periksa (dada,
perut, arteri brachialis)
 Tempelkan tangkai pendengaran di lubang telinga dimana ujung
tangkai menghadap keluar dan letakkan dataran bulat stetoskop
di tengah bawah sternum 30 detik dan hasilnya kalikan 2 atau
hitung selama 15 detik hasilnya kalikan 4, untuk hasil perhitungan
permenit.
Dokumentasi :
Alat : Pulse Meter
Tujuan : untuk mengukur denyut nadi
Prosedur pelaksanaan :
 Kedua telapak tangan harus bersih dan dalam keadaan normal
(tidak sehabis Latihan atau digosok-gosok)
 Genggamlah cincin logam pada sisi kiri dan kanan dalam posisi
tetap (tidak boleh diputar-putar kencang)
 Hidupkan alat kemudian biarkan beberapa detik sehingga muncul
angka digital yang tampak diantara kedua genggaman.
 Diam pada angka tertentu, angka ini menunjukkan denyut nadi
permenit.
Dokumentasi :
Menggunakan Pulse Oximeter Finger-Tip
Alat : Pulse Oximeter Finger-Tip
Tujuan : untuk mengukur denyut nadi dari ujung jari telunjuk.
Prosedur pelaksanaan :
 Buka tutup pada bagian belakang FOX-1
 Pasang baterai AAA 2 buah dan tutup kembali
 Tekan tombol ON selama 1-2 detik untuk menyalakan FOX-1
 Tekan bagian sisi sebelah kanan alat FOX-1 untuk membuka jepitan jari
 Letakkan jari telunjuk tangan kiri pada jepitan FOX-1
 Tunggu beberapa detik untuk melihat hasil pembacaan pada layer FOX-1
 Pada posisi menyala, tekan tombol beberapa kali akan merubah posisi
layer pada FOX-1
 Pada sisi menyala, tahan tombol beberapa detil untull
mencerahkan/meredupkan cahaya pada layer FOX-1
 Keluarkan jari dari jepitan, maka alat FOX-1 akan mati dalam beberapa
detik

Hasil pengukuran denyut nadi :


Stethoscope Pulse Pulse
Radial PR Carotid PR SpO2
PR Meter Oximeter

30x2 15x4 30x2 15x4 30x2 15x4 bpm bpm %

Individu 1 80 88 54 48 80 64 178 75 99

Individu 2 60 56 58 60 56 60 107 56 98
Dokumentasi :

Tekanan Darah
Alat : Sphygmomanometer/Tensi Meter, Stethoscope, Meja dan Kursi
Tujuan : mengukur tekanan darah yang terjadi pada dinding pembuluh darah
arteri akibat aliran darah.
Prosedur Pelaksanaan :
o Pasanglah manset pada lengan atas, dengan batas bawah manset 2-3 cm
dari lipat siku dan perhatikan posisi pipa manset yang akan menekan
tepat diatas denyutan arteri di lipat siku (arteri brakialis)
o Letakkan stetoskpo tepat diatas arteri brakialis
o Rabalah pulsasi arteri pada pergelangan tangan (arteri radialis)
o Pompalah manset hingga tekanan manset mencapai 180 mmHg setelah
pulsasi arteri radialis menghilang
o Bukalah katup manset dan tekanan manset dibiarkan menurun perlahan
dengan kecepatan 2-3 mmHg/detik
o Bila bunyi pertama terdengar, ingatlah dan catatlah sebagai tekanan
sistolik
o Bunyi terakhir yang masih terdengar dicatat sebagai diastolic
o Turunkan tekanan manset sampai 0 mmHg, kemudian lepaskan manset

Hasil :
Hasil Pengukuran Tekanan Darah (mmHg)
Individu 1 110/70

Dokumentasi :
Pengukuran Lemak
Alat : Body Fat Monitor
Tujuan : untuk mengukur lemak yang ada di dalam tubuh
Prosedur Pengukuran :
 Tunggu sampai ada tampilan “Measure” pada layer
 Tekan tombol START
 Berdiri tegak dengan kaki sedikit renggang seperti gambar di samping
 Genggam grip elektroda. Pastikan telapak tangan menutupi grip
elektroda dan ibu jari berada di atas unit
 Luruskan lengan anda ke depan dan membentuk 90 derajat dengan
tubuh jangan bergerak selama pengukuran.
 Saat pengukuran dimulai, tampilan akan seperti gambar disamping
selama pengukuran, bar akan bergerak dari kiri ke kanan. Dan disaat
yang bersamaan, interpretasi tubuh akan berubah setiap detiknya.
Setelah selesai hasil pengukuran akan ditampilkan. Jika ingin melakukan
pengukuran lagi tekan tombol START
 Jika telah selesai, matikan unit. Jika tidak, unit dapat otomatis mati
dalam 3 menit setelah menampilkan hasil.

Hasil
FAT (%) BMI (KG/M) BMR (kcal)
Individu 29,9 22,8 1388
Pengukuran Kekuatan Otot
Kekuatan otot adalah kualitas yang memungkinkan pengembangan
ketegangan otot dalam kontraksi yang maksimal.
Tujuan alat tes : Untuk mengetahui kekuatan otor tubuh seseorang dengan
mengukur kelompok otot-otot tangan, kaki, punggung, tungkai, dan bahu.
Alat dan Bahan : Legs (Dynamometer (SENOH)
Grip Strength Dynamometer (TTM)
Push & Pull (Expanding) Dynamometer (TTM)

Petunjuk/prosedur Pemakaian Alat Tes


- Berdiri tanpa alas kaki
- Lakukan pemanasan (warming up) sebelum melakukan pengukuran
- Kedua tangan memegang bagian tengah tongkat pegangan
dynamometer setinggib Acetabula
- Mata rantai diatur hingga posisi punggung tetap tegak lurus tetapi
kedua lutut ditekuk membentuk sudut 115
- Jarum penunjuk harus berda pada angka nol
- Tarik nafas dalam dan dengarkan aba-aba kemudian lakukan gerakan
meluruskan kedua tungkai atas dan bawah sekuat-kuatnya dengan
gerakan perlahan, letak tongkat pegangan harus tetap berada setinggi
Acetabula
- Pengukuran dianggap gagal apabila : tongkat pegangan dynamometer
bergeser kea rah bawah, posisi punggung tidak tegak, kedua tangan ikut
serta membantu menarik tongkat keatas, melakukan gerakan
menghentak.
- Catatlah angka yang ditujukan oleh jarum penunjuk ke dalam table hasil
pengukuran.
Hasil :
Right
Pengukuran Left Grip Back Legs Pull Push
Grip
I 29 25,5 71 110 20 18

KECEPATAN REAKSI
A. Jenis Alat Tes
- Main unit
- Reaction Mat
- Stimulator
- Kertas Pencatat
B. Tujuan alat tes
Untuk mengukur kecepatan reaksi tangan terhadap suatu rangsangan
pendengaran

C. Petunjuk/prosedur pelaksanaan
- Gunakan pakaian olahraga yag sesuai
- Testee berada didepan stimulator dengan jarak 2 meter
- Testee memegang Reaction Swicth dan diinstruksikan untuk
menekan tombol secepat mungkin setelah warna muncul di
stimulator sesuai dengan tombol warna yang ada pada reaction
switch
- Jika testee salah menekan tombol warna, maka waktu tidak akan
berhenti sampai testee menekan tombol yang benar
- Catat hasil pengukuran
- Lakukan pengukuran sebanyak 5x dan ambil hasil rata-rata
dalam menit dan detik

D. Hasil Pengukuran

Pengukura Mata + Tangan (Cahaya) (det) Kategori


n
1. 0,259
2. 0,324
3. 0,470
4. 0,350
5. 0,344
Rata-rata 0,1747

Norma Penilaian
Mata & Tangan (Cahaya)
Laki-laki Wanita
Baik <0,485 <0,480
Sedang 0,486-1,185 0,481-
1,180
Kurang >1,186 >1,181

Standing Flexibility
Tujuan : kelentukan tubuh ialah suatu kualitas yang memungkinkan suatu
segmen bergerak semaksimal mungkin menurut kemungkinan geraknya.
Alat : Bangku Stinggi 50cm, Standing Flexometer, Kertas pencatat
Prosedur Pengukuran :
 Lakukan peregangan otot-otot punggung dan otot-otot belakang tungkai
atas (hamstring) sebelum melakukan pengukuran
 Memakai pakaian olahraga, alas kaki dilepas
 Naik keatas bangku dan berdiri pada landasan standing flexometer
dengan kaki lurus dan pandangan ke depan
 Dengarkan aba-aba kemudian secara perlahan bungkukan badan dengan
posisi tangan lurus kebawah menyentuh mistar skala. Usahakan agar
ujung jari tangan mendorong skala sejauh mungkin dan sikap ini
dipertahankan selama 3 detik
 Tes dilakukan 2 x berturut-turut
 Hasil yang di catat dalam table dengan satuan cm

Penilaian :
Wanita < 20 20 - 29 30 - 39 40 - 49
Baik >40,6 >34,4 >31,1 >25
Sedang 34,4 – 40,6 26,8 – 34,4 20,6 – 31,3 14,4 - 25
Kurang < 34,4 < 26,8 < 20,6 < 14,4

Hasil :
Pengukuran Hasil Kategori
Testee 1 9,5 sedang
Testee 2 12,5 sedang
Pengukuran Daya Tahan Jantung Dan Paru Paru (Cardio Respiratory
Endurance) Ergocycle-Astrand
Latihan cycle ergometry adalah bagian dari aktifitas bersepeda aerobik yang
menggunakan sebuah peralatan latihan kardio.
A. Alat Jenis Tes
- Spedastatis
- Polar dan transmiter
- Metronom
- Stopwatch
- Kertas pencatat
- Tensi meter dan stetoscope

B. Tujuan Tes
Tes ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan atlet dari segi daya tahan
umum (VO2max)

C. Petunjuk / Prosedur Pelaksanaan


- Gunakan celana pendek dan kaos atas dilepas untuk putra,
sedangkan untuk putri pakaian olahraga lengkap.
- Suhu ruangan tertutup ber-AC dengan temperatur 20 - 25 °C
dankelembaban ± 55%.
- Periksa sepeda yang akan digunakan sehingga dapat digunakan
dengan baik.
- Atur metronom dengan frekwensi 100x/menit, siapkan
transmiter telemetri dan Polar.
- Testee berada dalam keadaan sehat untuk melakukan tes Testee
menimbang badan, kemudian duduk di sadel sepeda untuk
menyesuaikan panjang tungkai dengan pedal sepeda.
Ukurannya: tungkai jika diluruskan maka telapak kaki tepat
menapak pada pedal di posisi terbawah.
- Pasanglah katoda telemetri membentuk segitiga.
- Kenakan pencatat denyut nadi POLAR
- Catat denyut nadi awal
- Catat tekanan darah awal
- Apabila pencatat polar tersebut menyatakan lebih dari
100x/menitmaka testee harus istirahat/menunggu sejenak agar
denyut naditersebut turun mencapai kurang dari 95x/menit.
Biasanya testeeagak tegang atau baru saja melakukan aktivitas
fisik.
- Hidupkan telemetri dan periksa apakah katoda yang terpasang
sudah dapat diterima sinyalnya. Testee mengayuh pedal dengan
frekwensi 100x/menit tanpa beban selama 1 pemanasan.
- - 2 menit untukpemanasan

-
- Aturlah beban pada sepeda sesuai dengan nadi awal.
Putra yang tidak terlatih = 300 atau 600 kgm/min (50 atau 100watts)
Putra yang terlatih = 600 atau 900 kgm/min (100 atau 150 watts)
Putri yang tidak terlatih = 300 atau 450 kgm/min (50 atau 75watts)
Putri yang terlatih = 450 atau 600 kgm/min (75 atau 100 watts)
- Bila nadi awal kurang dari 70 x/menit maka beban ditambah
- Hidupkan stopwatch dan setiap menit beban selalu
diperiksaketepatannya dan irama kayuhan pedal yang harus
sesuai dengandetak metronom.
- Pengukuran ini dilakukan 6 menit, setiap menit denyut nadi
dihitung dan direkan oleh telemetri.
- Cara mengambil denyut nadi setiap menit yaitu 15 detik terakhir
pada menit tersebut.
- Yang dimaksud dengan nadi kerja adalah nilai rata-rata nadi
kerja adalah nilai rata-rata nadi menit ke-5 dan menit ke-6.
- Setelah 6 menit testee mengayuh pedal perlahan-lahan
dengansantai lalu berhenti setelah satu menit. Bila nadi pada
menit ke-6 belum mencapai 120 maka tes dihentikan, testee
istirahat ± 1 jam, kemudian tes diulang dengan beban yanglebih
tinggi.
- Bila perbedaan nadi menit ke-5 dan menit ke-6 lebih dari 5 maka
pengukuran harus terus dilanjutkan sampai tercapai nilai nadi
yang tidak berbeda jauh (kurang dari 5).
- Cara menghitung nilai VO2Max sebagai berikut : Nilai rata-rata
denyut nadi menit ke-5 dan ke-6 dimasukkan ke dalam
tabelAstrand, kemudian lihat tabel faktor koreksi menurut umur.
Nilaiyang didapat dari tabel astrand dan tabel koreksi dibagi
denganberat badan sehingga didapat nilai yang merupakan nilai
yang sebenarnya dari VO2Max tersebut dalam satu menit.
- Satuan VO2Max adalah cc/kg BB/menit.
- Selama tes berlangsung diukur juga tekanan darah pada menit
ke 1, ke 3, ke 5, ke 7 dan ke 9 dan untuk mengetahui bila terjadi
hal-halyang menandakan ada kelainan lalu tes distop (berhenti)
D. Hasil Tes
Menit Beban Exercise
0 24 67
1 49 90
2 99 112
3 149 132
4 199 155
5 199 163
6 199 167
Nadi rata-rata = 163 + 167 =165
2
Lihat table kapasitas aerobic dengan beban 250 watt dan nadi rata rata
maka didapat Vo2Max :3,6 Liter/Menit
Lihat table faktor koreksi menurut umur : 3,6 liter
Vo2Max : 3,6 Liter/menit
BB
3,6 x 1000 Liter/menit
75
3600 =48L/Kg.BB/menit
75

Anda mungkin juga menyukai