Anda di halaman 1dari 20

PENGUKURAN SUHU, TINGGI BADAN,

BERAT BADAN
DAN
TEKANAN DARAH
TINGGI BADAN

Tinggi badan merupakan salah


satu parameter yang dapat
melihat keadaan status gizi
sekaran dan keadaan yang
telah lalu.
ALAT UNTUK MENGUKUR
TINGGI BADAN

METERAN MIKROTOISE
CARA MENGUKUR
TINGGI BADAN
Jika seorang lansia masih sehat dan dapat berdiri tegak maka
pengukuran tinggi badan dapat dilakukan dengan alat mikrotois.
Langkahnya yaitu:

1. Tempelkan microtoise dengan paku pada dinding yang lurus datar


setinggi tempat 2 meter. Angka nol pada lantai yang datar dan rata
2. Lepaskan sepatu atau sandal
3. Berdiri tegak seperti sikap siap sempurna, kaki lurus, tumit, pantat,
punggung dan kepala bagian belakang harus menempel pada
dinding dan muka menghadap lurus dengan pandangan kedepan
4. Turunkan microtoise sampai rapat pada kepala bagian atas, siku-
siku harus lurus menempel pada dinding
5. Baca dan catat angka skala yang nampak pada lubang dalam
gulungan microtoise dengan satuan cm
Namun apabila seorang lansia tersebut sudah
tidak dapat berdiri tegak diperlukan alat untuk
mengukur tinggi badan yaitu tinggi lutut dan
panjang depan.
Mengukur Tinggi Badan dengan
Tinggi Lutut
Pada lansia digunakan tinggi lutut karena pada lansia terjadi
perubahan pada tulang (bungkuk) sukar untuk mendapatkan data
tinggi badan yang akurat. Data tinggi badan lansia dapat
menggunakan formula bagi orang yang berusia >59 tahun.
Formula (Gibson, RS; 1993)

Pria = (2.02 x tinggi lutut (cm)) – (0.04 x umur (tahun)) + 64.19

Wanita = (1.83 x tinggi lutut (cm)) – (0.24 x umur (tahun)) + 84.88


Mengukur Tinggi Badan dengan
Panjang Depan
Panjang depan relative kurang dipengaruhi oleh
pertambahan usia.

Pria = 118,24 + (0,28 x Panjang Depan) – (0,07 x Umur) cm

Wanita = 63,18 + (0,63 x Panjang Depan) – (0,17 x Umur) cm


BERAT BADAN
ALAT UNTUK MENGUKUR
BERAT BADAN

TIMBANGAN INJAK
CARA MENGUKUR
BERAT BADAN
Langkah Pengukuran :

1. Lepas alas kaki, jam tangan, aksesoris dan pakaian


luar.
2. Sesuaikan jarum penunjuk timbangan hingga sejajar
angka nol (kg).
3. Naik ke atas timbangan dan berdiri di tengah-
tengah.
4. Catat hasil angka yang ditunjukan jarum penunjuk
dalam satuan kg.
TEKANAN DARAH
• Tekanan darah dinilai dalam dua hal yaitu
tekanan tinggi sistolik (menandakan kontraksi
maksimal jantung) dan tekanan rendah diastolik
(tekanan istirahat).

• Pemeriksaan tekanan darah biasanya dilakukan


pada lengan kanan, kecuali pada lengan tersebut
terdapat cedera. Perbedaan antara tekanan
sistolik dan diastolik disebut tekanan denyut.
• Denyut merupakan pemeriksaan pada pembuluh
nadi atau arteri. Ukuran kecepatannya diukur pada
beberapa titik denyut misalnya denyut arteri radialis
pada pergelangan tangan, arteri brachialis pada
lengan atas, arteri karotis pada leher, arteri poplitea
pada belakang lutut, arteri dorsalis pedis atau arteri
tibialis posterior pada kaki. Pemeriksaan denyut
dapat dilakukan dengan bantuan stetoskop.
Denyut tergantung pada jenis kelamin, jenis
pekerjaan, dan usia. Demikian juga halnya
waktu berdiri, mengeluarkan tenaga atau
waktu emosi. Orang dewasa memiliki denyut
sekitar 50-90 per menit.
Frekuensi nadi yang dianggap tidak normal
adalah lebih dari 100 dan kurang dari 60. Nadi
yang cepat disebut tathicardia atau pulsus
frekuens dan nadi yang lambat disebut
bradicardia atau pulsus rarus.
Batas normal tekanan darah adalah
110-120/ 70-80 mmHg
ALAT UNTUK MENGUKUR
TEKANAN DARAH

STIGMOMANOMETER/
TENSIMETER
STETOSKOP
Posisi Yang Baik Saat Melakukan
Pengukuran Tekanan Darah
• Pemeriksaan tekanan darah sebaiknya
dilakukan dalam posisi duduk dengan siku
lengan menekuk di atas meja dengan posisi
telapak tangan menghadap ke atas dan posisi
lengan sebaiknya setinggi jantung.
CARA MENGUKUR
TEKANAN DARAH
PERSIAPAN

1. Pasang dengan rapat manset/sabuk tensimeter pada


lengan atas.
2. Tempatkan stetoskop pada telinga.
3. Pastikan kepala stetoskop dalam posisi terbuka (on). Cara
memastikannya dengan mengetuk secara perlahan pada
area sensor kepala stetoskop. Jika terdengar bunyi, maka
stetoskop dalam kondisi on.
4. Cari denyut nadi/arteri brakhialis di bagian siku dalam
lengan pasien. Biarkan lengan rileks/nyaman.
5. Letakkan kepala stetoskop pada denyut nadi/arteri tadi.
6. Pastikan katup kantung tekanan dalam keadaan tertutup
(dengan memutar skrup searah jarum jam sampai rapat).
PENGUKURAN

7. Pompa kantung tekanan sampai maksimal


160 mmHg pada penunjuk jarum
manometer.
8. Buka perlahan-lahan katup kantun tekanan.
Jarum pada manometer akan turun
perlahan-lahan seiring dibukanya katup
kantung tekanan tersebut.
9. Dengarkan dan tandai bunyi yang terdengar
pertama (sistolik) dan terakhir (diastolik) kali
muncul saat jarum pada manometer turun.
• Bunyi yang pertama menunjukkan batas
atas/sistole/rentang waktu ketika jantung
berkontraksi (misal : 120).
• Bunyi yang terakhir menunjukkan batas
bawah/diastole/rentang waktu ketika jantung
berelaksasi (misal 90).
Maka tekanan darah atau tensi pasien
tersebut adalah 120/90.

10.Catat hasil pengukuran tekanan darah.


PENUTUP

11. Buka katup kantong tekanan sampai jarum pada


manometer menunjukkan angka 0 (nol)
12. Buka manset/sabuk tensimeter pada pasien, dan
kempiskan, lalu gulung dan masukkan kembali pada
kotak penyimpan
13. Lepaskan stetoskop dan pastikan kepala stetoskop
dalam kondisi tertutup (off)

Anda mungkin juga menyukai