1) Skrotum :
Kantung yang berfungsi untuk melindungi dan menjaga suhu testis
Suhu testis > berkisar 2C di bawah suhu tubuh (agar sel tetap hidup)
Skrotum > berupa jaringan fibromuskular (tersusun atas jaringan ikat dan otot)
Terdiri atas 2 kompartemen
Setiap kompartemen > 1 testis, 1 epididimis, 1 spermatic cord (kumpulan pembuluh
darah, saraf, dan salah satu saluran reporduksi)
Struktur :
Septa merupakan pemanjangan tunika albuginea > membagi testis menjadi banyak
sekat (kurleb 250)
Tunika vaskulosa : berisi banyak pembuluh darah
Tubulus seminiferous
Rete testis merupakan saluran yang membantu menyalurkan sperma dari tubulus
seminiferous ke epididymis > karena punya mikrovili
Di dalam testis juga ada sel leydig (di sekitar tubulus seminferus) >pembentukan
hormone testosterone
3) Penis :
Alat kopulasi
Tersusun atas otot, saraf, pembuluh darah, dan saluran uretra
Terbagi menjadi 3 bagian > akar, badan, dan kepala (glans penis)
bulbus krus
Saat ada stimulus seksual, korpus kavernosa dan korpus spongiosum akan terisi
darah > penis ereksi
4) Epididymis :
Tempat pematangan sperma
Di atas testis
Saluran berkelok kelok yang panjang (3-6 meter)
Terbagi menjadi 3 bagian > kepala, badan, ekor
Tersusun atas kapsul jaringan ikat yang mengandung banyak serat otot polos
dan jaringan ikat elastis
Terdiri atas 3 zona > zona transisi, zona pusat, dan zona perifer
Fungsi : mensekresi cairan yang akan melumasi dan menetralkan asam sisa
urin (shg semen aman dari sisa urin) dan berkontribusi terhadap gagalnya
metode kb coitus interuptus
Karakteristik cairan : bening dan berlendir
Cairan dihasilkan dalam 2 fase:
Fase 1 : setelah ada stimulasi atau rangsangan seksual
Fase 2 : saat sebelum ejakulasi
Spermatogenesis
Terjadi di tubulus seminiferous selama 74 hari > mulai pubertas
Ada 3 tahap:
A. Spermasitogenesis
1) Spermatogonia stem cell (2n) yang ada di bagian dasar tubulus seminiferous di stimulasi
oleh testosterone untuk melakukan mitosis
2) Dihasilkan 2 sel spermatogonium (2n)
3) Salah satu sel spermatogonium tetap tinggal di bagian dasar tubulus seminiferous dan
kembali menjadi spermatogonia stem cell (2n)
4) Spermatogonium satunya mengarah ke bagian tengah unutk melakukan mitosis >
menghasilkan sel spermatosit primer (2n)
B. Meiosis
1) Sel spermatosit primer (2n) akan mengalami meiosis 1 dan menghasilkan 2 sel
spermatosit sekunder (n)
2) 2 sel spermatosit sekunder (2n) akan mengalami pembelahan meiosis 2 > menghasilkan 4
sel spermatid (n) (tahapan ini semakin mendekati lumen tubulus)
C. Spermiogenesis
1) Spermatid (n) yang berbentuk bulat akan berdiferensiasi menjadi sel spermatozoa (n) yang
memiliki struktur yang khusus
Struktur spermatozoa :
1) Kepala
- Mengandung nucleus yang berisi materi genetic
- Bagian ujung kepala disebut dengan akrosom. Akrosom mengandung enzim enzim
hidrolitik > agar kepala sel sperma dapat menembus lapisan lapisan sel telur
- Antara kepala dan bagian tengah ada sentriol > untuk struktur pembelahan sel
2) Bagian tengah
- Kaya akan mitokondria > menyediakan energy untuk motilitas sel sperma dan diduga
terlibat dalam kematian terprogram (apoptosis) sel sperma
3) Ekor
- Tersusun atas bagian utama dan bagian ujung > kerja sama > membentuk gelombang
> sperma bisa bergerak
Internal :
1) Vulva
a) Mons pubis
- Tersusun atas bantalan jaringan lemak yang berbentuk segitiga dan dilapisi kulit
- Umumnya ditumbuhi rambut (pubertas)
- Fungsi : penghalang fisik untuk melindungi organ reproduksi internal
b) Lania mayor
- Labia mayor homolog dengan skrotum karena berasal dari jaringan yang sama saat
perkembangan embrio
- Terssuun atas 2 lipatan jaringan > jaringan adipose dan fibrosa
- Ditemukan kelenjar keringat dan minyak penghasil pelumas
- Fungsi : membungkus dan melindungi bagian reproduksi eksternal
c) Labia minor
- Letak : di dalam lanbia mayor
- Mengelilingi lubang vagina dan uretra
- Terususun atas lapisan halus, tipis, tanpa lemak
- Warna merah muda sampai coklat kehitaman
- Ditemukan kelenjar keringat saja
- Fungsi : membatasai dan melindungi bagian vulva (klitoris dan uretra)
d) Klitoris :
- Homolog dengan penis letak : di ujung anterior dari labia minor
- Banyak mengandung ujung saraf dan jaringan erektil (korpus kavernosa yang bisa
terisi darah jika ada stimulasi seksual)
- Fungsi : terkait dengan stimulasi seksual
e) Vestibula
- Merupakan rongga anntara labia minor
- Terdapat lubang uretra, vagina, dan kelenjar bartholin
- Bukaan/lubang vagina > dilindungi selaput tipis Hymen (selaput dara) yang mudah
rusak
- Bukaan/lubang uretra > untuk pengeluaran urin
- Kelenjar bartholin > sekresi lendir saat ada stimulus seksual
2) Ovarium
- Gonad penghasil sel telur (antara kanan dan kiri hanya 1/ bulan > gentian)
- Fungsi : produksi sel telur dan hormone reproduksi (estrogen dan progesterone)
- Letak di rongga panggul
- Didukung oleh mesovarium > pemanjangan dari peritoneum (selaput rongga perut)
- Mesovarium berfungsi menghubungkan ovarium dengan ligament
- Ligament suspensori (berasal dari mesovarium) : mengandung pembuluh limfa dan
pembuluh darah ovarium
- Ligament ovarium : untuk mengapit uterus
- Struktur :
- 3 lapisan uterus :
Perimetrium : paling luar, tipis, jaringan epitel
Miometrium : tengah, paling tebal, otot polos
Endometrium : paling dalam, banyak pembuluh darah, sangat aktif merespon
perubahan hormone > menstruasi
5) Vagina :
- Saluran penghubung vulva dengan uterus
- Fungsi : alat kopulasi, saluran pengeluaran bayi, darah menstruasi, barrier atau
penghalang agar pathogen tidak masuk
- Memiliki mikroba alami, diantaranya lactobacillus acidophilus (menghasilkan asam
laktat agar pH vagina tetap 4,9 – 3,5)
- Lapisan dinding vagina:
Lapisan adventisia
Lapisan otot
Membrane mukosa dengan lipatan melintang (rugae)
Oogenesis
Saat oogenesis masih berlangsung, juga terjadi siklus ovarium
Ada 3 tahap:
A. Tahap embrionik
1) Seluruh sel germinal primordial akan mengalami pembelahan mitosis membentuk
oognium (2n)
2) Oogonium (2n) akan mengalami mitosis membentuk oosit primer (2n)
3) Oosit primer (2n) akan mengalami meisosis 1 dan terhenti di profase 1
- Oosit primer akan diselubungin oleh folikel primordial
- Folikel primordial berisi 1 oosit primer dan 1 lapis pregranulosa (lapisan pelindung)
- Folikel primordial akan tetap dorman sampai ada sinyal aktivasi
- Ada 4 kemungkinan nasib sel folikel primordial:
Diam
Mati karena gesekan
Berkembang tapi hilang akibat kelainan perkembangan
Berkembang membentuk oosit yang matang
B. Tahap prapubertas
Terjadi setelah dilahirkan sampai masa pubertas
Jumlah sel folikel primordial berkurang > 50.000-100.000 buah
Folikel fungsional hanya berjumlah 350-400 buah yang bisa melepaskan oosit setiap
bulan
C. Tahap pubertas
Terjadi siklus ovarium > rangkaian peristiwa di ovarium yang membentuk siklus
Ditandai dengan produksi GnRH
Umumnya berlangsung 28 hari
Tahap siklus ovarium :
1) Fase folikuler (praovulasi)
- Suatu hormone androgen tertentu akan mensyimulasi perkembangan folikel
primordial menjadi folikel primer
- Folikel sekunder awal akan berkembang menjadi folikel sekunder akhir >
distimulasi FSH
- Perkembangan meliputi sekresi estrogen dan pembentukan kantung cairan
folikel (berisi asam bialuronat)
-Di sekitar oosit sekunder akan terbentuk corona radiate yang tersusun atas 1-2
lapis sel granulosa > letak diatas zona velusida
- Folikel tersier menghasilkan inhibin yang akan menghambat produksi FSH
2) Fase ovulasi
Tahap menstruasi :
A. Fase menstruasi
- Hari 1-5
- Peluruhan endometrium
B. Fase poliferasi
- Hari 7-14
- Regenerasi stratum fungsionalis
- Mekanisme regenerasi:
1) Saat folikel mengalami perkembangan, akan menghasilkan estrogen
2) Estrogen akan menstimulasi endometrium untuk berpoliferasi shg terjadi regenerasi
stratum fungsionalis dan arterinya
3) Tingginya estrogen juga menstimulasi terbentuknya kelenjar di stratum fungsionalis
4) Estrogen juga menstimulasi serviks untuk mensekresikan mucus tipis untuk
membantu pergerakan sperma di Rahim dan kapasitasi sperma saat fertilisasi
C. Fase sekretori
- Hari 15-28
- Sekresi berbagai zat oleh stratum fungsionalis > dipersiapkan utnuk pertumbuhan dan
perkembangan embrio
- Mekanisme :
1) Setelah ovulasi, terbentuk korpus luteum yang distimulasi LH
2) Korpus luteum mensekresi estrogen dan progesterone > stratum fungsionalis menebal
> mempersiapkan kehamilan
3) Progesterone juga berperan dalam mengatur kontraksi dan relaksasi pembuluh arteri
dalam endometrium
4) Progesterone juga menstimulasi stratum fungsionalis untuk mensekresi glikogen,
protein, lemak untuk kehamilan
5) Progesterone juga menstimulasi serviks untuk menghasilkan mucus untuk
menghalangi benda asing masuk ke Rahim
6) Kalau tidak terjadi kehamilan progesterone turun > kontraksi dan relaksasi pembuluh
darah endometrium tidak beraturan > oksigen tidak dihantarkan dengan baik ke
stratum fungsionalis > sel sel mati > meluruh > menstuasi
Diagram menstruasi
Infertilitas wanita
Penyebab infertilitas :
A. Masalah ovulasi
Dapat disebabkan oleh :
1. PCOS (polycystic ovarian syndrome)
- Gangguan hormonal yang terjadi di wanita subur
- Tanda : gangguan menstruasi dan kadar hormone androgen yang berlebih
- Gangguan hormonal seperti hormone androgen berlebih dapat mengakibatkan
ovarium gagal memproduksi sel telur karena hormone androgen membuat ovarium
memproduksi banyak kantung berisi cairan
2. Disfungsi hipotalamus
- Menyebabkan terhambatnya produksi hormone GnRH, FSH, LH
- Berpengaruh pada siklus ovarium > gagal ovulasi
3. Insufisiensi ovarium primer
- Kegagalan ovarium secara premature
- Terjadi ketika menopause dini dibawah 40 tahun
B. Masalah fertilisasi
Hambatan atau kerusakan pada tuba fallopi
Penyebab > infeksi bakteri, operasi akibat kehamilan etopik, TBC panggul
C. Masalah implantasi
Gangguan pada uterus
Penyebab > endometriosis, tumor Rahim, ketidaknormalan ebntuk Rahim, genetic
Perkembangan embrio
Terbagi menjadi 3 trimester (trimester I, II, dan III) dan 2 periode (perkembangan embrio > 7
minggu pertama trimester I dan perkembangan fetus)
Trimester 1
Minggu 0 – 12
Terjadi 2 periode perkembangan (embrio dan fetus)
Perkembangan embrio :
1) Setelah zigot terbentuk > terjadi cleveage (serangkaian pembelahan mitosis) > hasil
berupa blastomer > sampai ada 16-32 sel > disebut morula
2) Morula terbentuk di hari ke 3-4 setelah fertilisasi
3) Morula akan terus membelah dan bermigrasi (meskipun membelah tapi ukuran tetap
karena diselubungi zona pelusida)
4) Saat mendekati uterus (hari ke 5) terbentuk blastula (blastokista>pada mamalia)
- Blastula merupakan hasil dari proses blastulasi
- Pembentukan blastula ditandai dengan terbentuknya blastosol / rongga blastula,
inner cell mass, dan outer cell mass
- Outer cell mass akanberkembang menjadi trofoblas.
- Inner cell mass akan berkembang menjadi embrioblas
5) Pada hari ke 7, blastula sudah kehilangan zona pelusida dan akan menempel pada
endometrium > implantasi/nidasi
Trimester 2
- Kadar HCG menurun serta korpus luteum hancur, shg produksi progesterone sepenuhnya
diambil alih oleh plasentas
- Mulai tumbuh rambut
- Tumbuh dan berkembangnya otot dan tulang
- Organ reproduksi hampir selesai terbentuk
- Di akhir minggu 15 atau 16 > mulai bergerak
- Detak jantung sudah bisa didengar lewat stetoskop
- Mulai terbentuk alis, bulu mata, dan sidik jari
- Semua organ penting sudah terbentuk
- Janin sudag mulai mendengar
- Dapat menghisap jari atau tangan
- Mata masih tertutup
- Mulai memberikan tekanan pada perut dan paru paru
- Aktif bergerak
- Akhir trimester II > panjang 230 mm dan berat 820 gram
Trimester 3
- Terjadi penambahan berat yang signifikan
- Tulang lebih kuat
- Massa otot meningkat
- Kulit lebih tebal
- Di minggu 33-34 jika bayi laki laki > testis mulai turun ke skrotum. Jika wanita > labia
mulai menutupi klitoris
- Minggu ke 37 perkembangan bayi sudah lengkap, posisi fetus mengarah ke bawah
- Kelahiran > umumnya 38-42 minggu dan melibatkan hormone persalinan
- Panjang fetus 360 mm dan berat 3400-4000 gram
Selaput atau membrane yang terbentuk dari jaringan embrioniknamun bukan merupakan bagian
tubuh embrio > hanya terbentuk saat perkembangan embrio dan mendukung perkembangan
embrio
Berkembang pada fase blastula akhir dan grastula dan berasal dari lapisan trofoblas, epiblas, dan
hipoblas
MEE di manusia :
1) Amnion
- Kantung yabg menyelubungi seluruh bagian embrio secara langsung
- Vertebrata > pisces dan amfibi (anamniota), reptile, aves, dan mamalia (amniota)
- Manusia > amnion berkembang di hari ke 8 dari epiblas dan mengandung cairan amnion
- Asal cairan amnion > sekresi sel sel amnion, cairan hasil filtrasi darah ibu, dan urin fetus
- Fungsi :
Menjaga embrio atau fetus dari kekeringan dan tetap terhidrasi
Melindungi embrio atau fetus dari guncangan luar
Mencegah fetus menempel langsung pada endometrium
Melindungi embrio atau fetus dari perubahan suhu
Memberikan ruang bagi pergerakan embrio atau fetus
Mecegah perlekatan bagian bagian tubuh embrio atau fetus
2) Yolk sac atau sakus vitellinus atau kantung vitelin
- Terbentuk hari ke 7 atau 8 dari hipoblas
- Mengandung > asam folat, vitamin A, vitamin B12, dan vitamin E > diperoleh dari
endositosis
- Menutrisi embrio di awal perkembangan (sbeelum terbentuk plasenta)
- Menginiasiasi sirkulasi vitelin (sirkulasi transport nutrisi melalui aorta primitive)
- Menjadi situs utama hematopoisesis (pembentukan sel darah)
- Perkembangan yolk sac
- Fungsi plasenta :
Menyediakan nutrisi bagi fetus
Membuat fetus menempel pada dinding Rahim
Memungkinkan transport zat antara ibu dan fetus
Pertukaran gas pernapasan
Memberikan perlindungan kekebalan tubuh
Membuang limbah metabolisme atau eksresi fetus
- Vili korinik > mengandung p kapiler fetus > tempat memperoleh dan oksigen dan nutrisi
> oksigen dan nutrisi disalurkan ke fetus lewat > arteri umbilikalis
- Zat sisa fetus > vena umbilikalis
4) Allantois > tali pusar
- Membrane yang banyak mengandung pembuluh darah
- Fungsi : organ pernapasan utama pada janin sebelum memiliki plasenta
- Allantois akan berkembang membentuk tali pusar (umbilical cord) yang mengandung
arteri dan vena umbilikalis
- Fungsi umbilical cord > menghubungkan embrio dengan plasenta
Kehamilan Kembar
A. Monozigotik
Satu zigot > identic
1 sperma + 1 sel telur
Jenis kelamin dan kode genetic sama
Terjadi pemisahan 1 zigot jadi 2 embrio
Waktu pemisahan > pemisahan awal blastomer, fase blastula akhir , atau setelah
terbentuknya amnion
Ada beberapa kemungkinan kondisi :
1) Dikorionik diamniotik
- Punya 2 korion dan 2 amnion (masing masing 1) dengan plasenta bisa terpisah
atau bergabung
- Terjadi jika pemisahan embrio terjadi di awal pembentukan blastomer (hari 0-4)
2) Monokorionik diamniotik
- Punya 1 korion dan 2 amnion
- Terjadi jika pemisahan embrio di tahap blastula akhir yaitu pemisahan inner cell
mass namun sudah terbentuk trofoblas
3) Monokorionik monoamniotik
- Punya 1 korion dan 1 amnion
- Terjadi jika pemisahan embrio terjadi saat amnion sudah terbentuk
- Jika pemisahan embrio tidak sempurna > kembar siam
B. Dizigotik
Dua zigot > kembar fraternal atau non identic
2 sel sperma + 2 sel telur
Terjadi karena sel telur kanan kiri ovulasi bersama
Selalu dikorionik diamniotik
Kelahiran / parturisi
Tahap kelahiran :
Laktasi
1) Memberikan imunitas
- Kolostrum (cairan pertama yang keluar) mengandung IgA, laktoferin, leukosit, dan factor
perkembangan bayi
- Asi mengandung IgG dan IgM
2) Memberikan nutrisi bagi bayi (laktosa, lemak, protein, vitamin)
3) Membuat bayi memiliki resiko rendah terkena sindrom kematian mendadak dan obesitas
Kontrasepsi
Manfaat KB :
Metode kontrasepsi :
2) Suntikan
3) Implant > ditanam di bawah lengan > mekanisme sama
D. Metode akdr
Iud > menigkatkan inflamasi Rahim > system imun wanita merespon iud sbg benda asing >
Rahim menjadi tidak ramah bagi sperma dan embrio > pembuahan terhambat
1) Iud hormonal
Mengandung hormone progestin (progesterone sintetik)
Progestin > penebalan lendir serviks > sperma sulit ke sel telur
Juga bisa mencegah ovulasi
2) Iud non hormonal
Bekerja dengan menggunakan sifat tembaga
Tembaga > terjadi perubahan produksi lendir serviks dan uterus > tidak disukai
sperma > mempengaruhi motilitas sperma > membunuh sperma
E. Metode mantap (sterilisasi) > jangka panjang
1) Vasektomi
Memotong atau memblok vas deferens
Ada 2 metode : sayatan, tanpa sayatan (saluran sperma dilubangi kemudian dibuka
dengan forceps)
Masih bisa ejakulasi semen tanpa sperma
2) Tubektomi
Pengikatan atau pemblokiran tuba falopi
Metode pomeroy : diikat dengan benang > benang terserap > saluran memisah
Metode irving : dipotong antara 2 ikatan > bagian proksimal ditanam ke myometrium
> bagian distal ditanam ke ligament
Metode fimbriektomi : fimbriae dipotong
Metode uchida : bagian ampula disuntik larutan adrenalin dalam air garam >
mesosalping menggembung > tuba dijepit > diikat > digunting
Gangguan
1) Epididimisitis
2) Urethritis
3) Prostatitis
4) Kanker prostat
5) Kanker penis
6) Dismenore
7) Amenore
8) Endometriosis
9) Kanker payudara
10) Kanker serviks
11) Kanker ovarium