Pertumbuhan : penambahan ukuran > kuantitatif > tidak permanen (bisa berhenti) >
irreversible> pembelahan sel mitosis
Perkembangan : pematangan fungsi organ > kualitatif > permanen (seumur hidup) > reversible
> diferensiasi sel
Fase pertumbuhan dan perkembangan hewan :
A. Fase Embrionik
Mencakup keseluruhan proses embryogenesis : pertumbuhan dan perkembangan embrio
Zigot > morula > blastula > gastrula > diferensiasi
Proses :
1. Morulasi
Zigot mengalami pembelahan (cleavage) mitosis membentuk morula
Sifat sel identic jumlah 2x (16-32)
3-4 hari setelah fertilisasi
Sel bertambah banyak tapi tidak bertambah besar karena zigot diselubungi
zona pelusida yang tidak bisa membesar
Sel yang terbentuk disebut blastomer > kumpulan blastomer=morula
2. Blastulasi
Blastomer pada morula masih aktif membelah, namun ruang untuk memblah
semakin sempit (karena diselubungi zona pelusida) shg blastomer hanya
berkumpul pada satu sisi dan menyisakan rongga > membentuk blastula
Blastula = kumpulan sel spt bola yang memiliki struktur rongga pada bagian
tengah yang berisi cairan
Hari ke 4-5 setelah fertilisasi
Tersusun atas :
Trofoblas : membentuk struktur yang membantu implantasi embrio di dinding
uterus
Inner cell mass / embrioblas : berkembang menjadi struktur tubuh janin
(pluripotent) > saat berupa blastula, zona pelusida menghilang shg sel bebas
tumbuh
Blastosol : rongga yang ada di tengah
Catatan !! : bagian yang terdapar inner cell mass disebut kutub vegetal
Bagian yang terdapat blastosol disebut kutub animal
PADA AMFIBI
Embrio amfibi memiliki kuning telur yang besar shg ukuran blastosol lebih kecil dari
embrio Echinodermata
Ukuran sel di kutub vegetal lebih besar daripada di kutub animal
Gastruklasi diawali dengan pelekukan / invaginasi sel sel di kutub vegetal
membentuk arkenteron dan blastopore
Arkenteron akan semakin memanjang dan mendorong blastosol shg lama kelamaan
blastosol akan hilang
Disaat yang bersamaan, sel sel di kutub animal mengalami pembelahan yang lebih
cepat daripada sel sel di kutub vegetal dan bergerak menyebar > hal ini membuat sel
sel di kutub animal mendorong sel sel di kutub vegetal agar berada di dalam
INTI GASTRULASI :
Invaginasi > perubahan bentuk sel > perubahan susunan sel
4. Diferensiasi / organogenesis
Ectoderm : KULIT , SISTEM INDRA , SISTEM SARAF
Epidermis kulit
Rambut
Kelenjar minyak
Kelenjar keringat
Lensa dan kornea mata
Otak
Stb
Jaringan epitel mulut dan anus
Enamel gigi
Medulla adrenal
Mesoderm : JARINGAN IKAT , JARINGAN OTOT
Jaringan otot
Jaringan penyususn system rangka
Sistem sirkulasi
System limfatik
System eksresi
System reproduksi
Dermis kulit
Lapisan rongga tubuh
Korteks adrenal
Endoderm : JARINGAN SISTEM PENCERNAAN , EPITEL PARU ,
KELENJAR
Jaringan di system pencernaan
Epitel paru paru
Kelenjar timus
Kelenjar tiroid
Kelenjar paratiroid
B. Fase pasca embrionik
PADA HEWAN
Ada 3 proses utama :
1. Metamorfosis
Merupakan perubahan dari telur menjadi individu dewasa yang drastic > perilaku dan
morfologi
Terjadi pada insect, pisces, dan amfibi
2. Metagenesis
Merupakan pergiliran cara reproduksi dari aseksual ke seksual
Ubur ubur , coelenterate lain
3. Regenerasi
Merupakan kemampuan untuk mengganti anggota tubuh yang rusak
Hewan dengan tingkat regenerasi tinggi : planaria, bintang laut
METAMORFOSIS
A. Sempurna / holometabole
Bentuk tubuh jauh berbeda
Lalat
Kupu-kupu
Ngengat
Nyamuk
Katak
Kodok
Catatan : perbedaan ngengat dan kupu kupu ada pada antenanya, antenna ngengat lebih
pendek dan berbulu
B. Tidak sempurna / hemimetabole
C. Ametabole
PADA MANUSIA
1. Fase infant / bayi
Mengalami perkembangan fungsi pada beberapa organ vital tubuh
Belajar untuk meningkatkan kemampuan motoric dan sensorik
2. Fase kanak kanak
Balita
Sangat aktif eksplorasi
Mampu berjalan
Bermain
Early childhood
Membedakan mana yang benar dan salar
Belajar lebih mandiri
Elementary school age
Belajar membuat keputusan sendiri
Perubahan fisik yang cepat terutama tinggi badan
3. Fase remaja
Sudah matang secara fisik dan emosional
Fungsi organ organ tubuh sudah matang sepenuhnya
Dapat bertanggung jawab atas segala tindakannya
4. Fase dewasa
Pertumbuhan dan perkembangan terhenti
Perkembangan emosional dan fungsi organ terus berlanjut
Mulai mengalami tanda tanda penuaaan (keriput, muncul uban, serta
berkurangnya kekuatan fisik)
Jenis hewan berdasrakan jumlah lapisan embrioniknya :
A. Diploblastik
2
Ektoderm : menjadi epidermis dan cincin saraf
Endoderm : menjadi jaringan tubuh dan rongga gastrovaskuler / pencernaan (karena
berasal dari dinding arkenteron)
Terkadang di antara ekto dan endo ada mesoglea (hanya berupa gel dan tidak
memiliki sel)
Coelenterate , porifera
B. Tripoblastik
3
Ectoderm : menjadi jaringan saraf dan kulit
Mesoderm : menjadi jaringan ikat dan otot
Endoderm : menjadi organ system pencernaan
Pada invertebrata tingkat rendah (spt Echinodermata) mesoderm hanya berupa
mesenkim yang nantinya akan menjadi jaringan ikat (karena struktur tubuh masih
sederhana)
Molusca , cacing , arthropoda, Echinodermata, vertebrata
Factor eksternal
A. Nutrisi
Makronutrien
karbohidrat : energy untuk pembelahan dan diferensiasi sel
lipid : (asam lemak esensial)
perkembangan otak dan system saraf infant (AA dan DHA pada ASI)
membrane sel
prostaglandin
hormone steroid
protein : (asam amino esensial)
pembentukan bulu pada penguin
pertumbuhan tulang dan otot
regenerasi jaringan
perkembangan system imun dan saraf
Mikronutrien
Zat besi : komponen utama hemoglobin dan myoglobin
Kalsium : pembentukan tulang keras
Vitamin d : membantu penyerapan kalsium dalam saluran pencernaan dan
membantu deposit kalsium di tulag keras
Vitamin B : perkembangan jaringan saraf
Vitaminn A : perkembangan system indera penglihatan dan regenerasi jaringan
tubuh
Zinc : pertumbuhan dan pematanagn organ reproduksi
Iodin : komponenn utama hormone tiroid
B. Cahaya matahari
Meningkatkan produksi vit d yang diperlukan dalam pembentukan tulang
Berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan embrio pada hewan yang
bertelur (ketiadaan cahaya dapat menyebabkan kegagalan penetasan telur. Pada
reptile juga dibutuhkan untuk mempercapat laju metabolisme embrio)
C. Aktivitas fisik
Meningktakna kekuatan otot dan tulang
Meningkatkan kualitas paru paru
Perkembangan kemmapuan koginitif anak
D. Suhu lingkungan
Mempengaruhi penentuan jenis kelamin pada beberapa reptile dan ikan
(pada penyu, embrio akan berkembang menjadi jantan pada suhu rendah dan
betina pada suhu tinggi) (pada buaya, embrio akan berkembang menjadi jantan
pada suhu 31,7 – 34,5 dan menjadi betina jika dibawah 31,7 dan diatas 34,5)
Berpengaruh pada proses metamorphosis kupu kupu, yaitu pada saat fase
perkembangan pupa menjadi kupu kupu (pada suhu rendah, kupu kupu tidak
dapayt bertahan hidup scr optimal, shg cenderung untuk melakukan migrasi ke
tempat yang lebih hangat. Namun jika tidak bermigrasi, kupu kupu cenderung
untuk bertahan dalam masa inaktif / pupa lebih lama agar dapat bertahan dalam
suhu dingin)
Mempengaruhi proses penetasan telur pada ngengat dan burung (suhu yang terlalu
rendah akan menghambat laju penetasan telur dans uhu yang terlalu tinggi akan
menyebabkan kegagalan penetasan telur)
Berpengaruh terhadap kecepatan pembelahan embrio bulu babi (embrio bulu babi
dapat ebrkembang optimal pada suhu kisaran 23-29)