Anda di halaman 1dari 2

Bovine somatotropin (bST), also known as bovine growth hormone, is an animal drug approved by FDA

to increase milk production in dairy cows.


Somatotropin is a protein hormone produced in the pituitary gland of animals, including
humans, and is essential for normal growth, development, and health maintenance.
The FDA approves an animal drug only after information and/or studies have shown that the
food (in this case, milk and meat) from the treated animals is safe for people to eat, and that the
drug does not harm treated animals, or the environment.
The effects of treatment were evaluated on all aspects of cows’ health, feed intake, ability to have
a calf, and the health of their offspring. 
Hormon bovine somatotropin (bST) atau yang juga dikenal dengan bovine growth hormone (bGH) adalah
salah satu contoh pemanfaatan bioteknologi modern yang berfungsi untuk meningkatkan produksi susu
pada sapi.
Hormon somatotropin secara alami diproduksi di kelenjar pituitary hewan dan manusia.
Hormon somatotropin berperan dalam pertumbuhan (dengan menstimulasi sintesis protein),
meningkatkan transportasi asam amino ke dalam sel, mempengaruhi metabolisme karbohidrat,
gluconeogenesis dalam hari, memacu mobilisasi lemak tubuh, mempengaruhi metabolisme mineral, dan
memacu pertumbuhan.
Pemanfaatan bioteknologi bST ini didasari oleh penelitian di Russia dan Inggris pada tahun 1930 dan
1940 yang menyatakan bahwa produksi susu pada sapi dapat ditingkatkan dengan menyuntikkan hormone
dari kelenjar pituitary sapi, terutama bST.
Pada Perang Dunia II telah dilakukan usaha untuk meningkatkan produksi susu sapi dengan
menyuntikkan bST yang berasal dari kelenjar pituitary hewan untuk mengatsi kekurangan bahan
makanan.
Pada tahun 1980 mulai dikembangkan bioteknologi untuk memproduksi bST dalam jumlah besar secara
efisien dan ekonomis.

 Bovine somatotropin (bST) adalah hormone yang secara alami diproduksi oleh kelenjar pituitary
hewan.
 Hormone ini diproduksi dalam jumlah kecil dan berperan dalam pertumbuhan, perkembangan
kelenjar mammae, dan produksi susu.
 Melalui bioteknologi telah dikembangkan recombinant bovine somatotropin (rbST), yaitu
hormone bST yang diproduksi secara sintesis melalui proses rekombinasi DNA.
 rbST memiliki beberapa asam amino yang berbeda dari bST.
 The Food and Drug Administration (FDA) telah menyetujui produk rbST pada tahun 1993 setelah
mempertimbangkan keamanan dan keefektifan dari penggunaannya.
 rbST dan bST akan meningkatkan produksi susu pada sapi dengan meningkatkan produksi IGF-1
(insulin-like growth factor-1).
 Ada beberapa factor yang mempengaruhi produksi susu :
- Kualitas pangan (tidak diperlukan makanan khusus tapi harus seimbang dan mengandung
semua nutrisi yang diperlukan untuk produksi susu)
- Dosis bST
- Umur sapi
- Kondisi tubuh sapi (saat dimulainya penyuntikan)
- Kesehatan sapi (sebelum dan saat dilakukan penyuntikan)
 Penggunaan rbST di US selama 20 tahun terbukti bahwa rbST aman, efektif, dan mampu
meningkatkan produksi susu pada sapi.

Efek rbST pada kelenjar mammae

 bST dapat bekerja secara direct pada jaringan dan secara indirect dengan menstimulasi produksi
IGF-I
 bST meningkatkan curah jantung dan denyut jantung > meningkatkan aliran darah ke kelenjar
mammae > meningkatkan aktivitas metabolisme kelenjar mammae > meningkatkan produksi
susu
efek rbST pada produksi susu

 rbST dapat meningkatkan produksi susu pada sapi, kerbau, dan kambing.
 Untuk sapi, dosis optimalnya adalah 25-50mg/hari

Dampak + :
- Meningkatkan produksi susu pada sapi
bST meningkatkan curah jantung dan denyut jantung > meningkatkan aliran darah ke kelenjar
mammae > meningkatkan aktivitas metabolisme kelenjar mammae > meningkatkan produksi
susu
- Meningkatkan ukuran tubuh sapi tanpa mempengaruhi kesehatan sapi
Karena meningkatkan aktivitas metabolisme sapi
- Ramah lingkungan
Karena menurunkan kebutuhan listrik dan energy lain yang diperlukan untuk produksi susu
Dampak - :
- Meningkatkan resiko penyakit mastitis pada sapi
Mastitis adalah peradangan pada kelenjar mammae yang ditandai oleh peningkatan jumlah sel
somatic dalam susu dan perubahan jaringan pada payudara. Penyakit ini biasanya disebabkan
oleh bakteri yaitu staphylococcus aureus yang masuk melalu saluran yang ada di putting susu.

Anda mungkin juga menyukai