Plateau phase
orgasmic phase
resolution phase
Disfungsi ereksi
ketidak mampuan untuk mencapai
atau mempertahankan ereksi yang
cukup untuk melakukan hubungan
seksual.
Epidemiologi
Etiologi
Kelainan aliran darah & kelainan pada
hantaran syaraf
akibat: kencing manis , tekanan darah tinggi, Stroke,
Obat-obatan, kecanduan Alkohol, Trauma tulang
belakang, dll
Kelainan hormon
Kelainan hormon jarang menyebabkan impotensi,
kelainan ini lebih sering mempengaruhi libido
Gejala
Tidak mampu ereksi sama sekali atau
tidak mampu mempertahankan ereksi
secara berulang ( paling tidak selama 3
bulan )
Tidak mampu mencapai ereksi yang
konsisten
Mampu ereksi hanya sesaat ( dalam
referensi tidak disebutkan lamanya )
Diagnosa
Pemeriksaan penunjang
Duplex ultrasound
Penile nerves function
Nocturnal penile tumescence (NPT)
Dynamic Infusion Cavernosometry
(DICC)
Corpus Cavernosometry
Digital Subtration Angiography (DSA)
Magnetic resonance angiography (MRA)
Pengobatan
Phosphodiesterase inhibitor (PDE
sildenafil. Obat ini tidak boleh digunakan lebih satu kali
dalam sehari. Digunakan sebagai pilihan pertama tanpa
memandang penyebabnya, karena efektif bagi sebagian
besar penderita disfungsi ereksi.
Tadalafil digunakan 30 menit-36 jam sebelum hubungan
seksual.
Vardenafil, diminum 25-60 menit sebelum hubungan
seksual.
GANGGUAN FUNGSI
SEKSUAL PADA DM
Disfungsi ereksi
Menurunnya dorongan serta libido /
gairah seksual.
Gangguan ejakulasi
Intensitas orgasme juga menurun.
MEKANISME DISFUNGSI
EREKSI PADA DIABETES
MELITUS
Saran
Hindari obat-obat dan gaya hidup pencetus disfungsi
ereksi, misalnya minuman alkohol berlebihan dan
sejenisnya
Rileks. Di beberapa pusat kebugaran menyediakan
metode relaksasi.
Olahraga teratur sesuai kemampuan dan cukup
istirahat
Dukungan dan toleransi pasangan diperlukan untuk
pemulihan disfungsi ereksi
Komunikasi penuh kasih dengan pasangan
Konsultasi kepada psikolog jika penyebabnya faktor
psikologis
Konsultasi kepada dokter khususnya dokter ahli
andrologi