KEMISKINAN
MATERIAL, MORAL DAN
SPIRITUAL
Resensi Pementasan Teater Oleh : Ady Prakosa Dipayana
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dramaturgi
I. Identitas Pementasan
KSK WADAS (Komunitas Seni Kampus Wahana Aspirasi Dakwah dan Seni)
adalah unit kegiatan mahasiswa yang berada dalam naungan Fakultas Dakwah dan
Komunikasi Universitas Islam Negri Walisongo Semarang. KSK WADAS adalah
organisasi yang berkecimpung dalam bidang kesenian yang meliputi : Seni Teater,
Musik, Film dan Panembromo. KSK WADAS berdiri pada tahun 1979 yang di
dirikan oleh tiga orang mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi yaitu : Hambali
Yahya, Yasin dan Samsuri. Banyah sekali karya-karya yang di hasilkan oleh warga /
anggota KSK WADAS dari generasi ke generasi dan Banyak Seniman yang sudah
melalang buana ke seluruh penjuru Indonesia.
Lakon kapai-kapai karya Arifin C. Noer ini disadur ulang oleh Komunitas
Seni Kampus Wahana Aspirasi Dakwah dan Seni atau biasa disebut KSK WADAS
yang berada di UIN Walisongo Semarang. Lakon kapai-kapai digarap secara apik
oleh KSK WADAS yang disutradarai oleh Muhammad Khoirun Nadhif dan dibantu
oleh asisten sutradara Ahmad Iqbal Fauzi dan seluruh tim panggung maupun belakang
panggung adalah semua warga KSK WADAS. lakon kapai-kapai dirombak total oleh
KSK WADAS untuk menampilkan sebuah pementasan lakon kapai-kapai yang
berbeda dari yang pernah di pentaskan sebelumnya baik dari segi tata panggung,
lighting, make up, kostum maupun ilustrasi musik untuk mendukung suasana dalam
pementasan tersebut namun tidak meninggalkan esensi dari lakon kapai-kapai
tersebut. Pada kesempatan kali ini saya akan meresensi pementasan lakon kapai-kapai
oleh Komunitas Seni Kampus Wahana Aspirasi Dakwah dan Seni untuk mengulas
seperti apakah pementasan lakon kapai-kapai oleh KSK WADAS.
Pada awal pementasan ditampilkan sebuah kisah Abu yang diperankan oleh
Syukron Mubbarok mengalami banyak prahara dalam proses kehidupannya dan di
iringi alunan musik yang sangat megah dan menggetarkan hati. Selanjutnya Emak
yang diperankan oleh Eva Fauziah muncul dari atas panggung untuk mengisahkan
dongeng tentang pangeran yang sangat bahagia berkat cermin tipu daya yang
dimilikinya. Mendengan dongen dari Emak tentang cermin tipu daya, Abu tertarik
untuk mencari cermin tipu daya ke ujung dunia. Ditengah perjalanan cermin tipu
daya, banyak sekali rintangan yang dihadapi oleh tokoh Abu sampai Abu tak sadarkan
diri bahwa dia sudah mulai menua. Hingga akhir hayatnya Abu tetap saja tidak
mendapatkan cermin tipu daya.
IV. Managemen Pementasan
V. Kru Pementasan
A. Kelebihan
Lakon kapai-kapai dipentaskan secara apik oleh KSK WADAS baik dari
segi cerita, keaktoran, make up, kostum setting panggung maupun ilustrasi
musik. Perpaduan dari seluruh elemen tersebut menampilkan sebuah
pementasan yang sangat menarik dan tidak membosankan dengan seluruh
panjangnya rentetan cerita lakon kapai-kapai.
B. Kekurangan
Pementasan lakon kapai-kapai KSK WADAS memang ditampilkan
sangat berbeda dari yang lainnya dan dibuat secara menarik namun banyak
sekali hal-hal yang dirasa masih kurang dalam pementasan tersebut. Dari segi
keaktoran masih ada salah satu dari pemeran tokoh kapai-kapai yang
mengucapkan dialog yang tidak sesuai dengan ekspresi yang diperankan. Dari
lgihting ada salah satu transisi adegan yang terlalu lama dan monoton. Dari segi
ilustrasi ada nada yang tidak sesuai dengan suasana cerita seperti pada cerita
Emak.