Anda di halaman 1dari 4

KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD NENE MALLOMO

KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG


NOMOR: 435/ /AKR/RS NEMAL/2016

TENTANG

KEBIJAKAN PENAGANAN KEJADIAN LUAR BIASA


RSUD NENE MALLOMO KABUPATEN SIDENRENG RAPPPANG

DIREKTUR RSUD NENE MALLOMO


Menimbang :

a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan RSUD


Nene Mallomo , maka diperlukan penaganan kejadian luar
biasa;
b. Bahwa agar penaganan kejadian luar biasa di RSUD Nene
Mallomo dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya
kebijakan Direktur sebagi landasan bagi penaganan kejadian
luar biasa di RSUD Nene Mallomo
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam a dan b, perlu ditetapkan dengan keputusan Direktur
RSUD Nene Mallomo.

Mengingat :

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009


tentang Rumah Sakit;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 012/ MenKes/
Per/III/2012 tentang Akreditasi Rumah Sakit;
3. Peraturan daerah Kabupaten Sideneng Rappang Nomor
16 Tahun 2007 tentang pembentukan Organisasi dan Tata
Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Nene Mallomo Kabupaten
Sidenreng rappang ( Lembaran Daerah Kabupaten Sidenreng
Rappang Tahun 2007 nomor 16 );
4. Peraturan Bupati Sidenreng Rappang Nomor 37 Tahun 2011
tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Umum
Daerah Nene Mallomo Kabupaten Sidenreng Rappang;
5. Keputusan Bupati Sidenreng Rappang Nomor 418/XII tahun
2015 tentang Penetapan Rumah Sakit Umum Daerah
Nene Mallomo Kabupaten Sidenreng Rappang Untuk
Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Daerah
Layanan Umum (PPK-BLUD) Kabupaten Sidenreng Rappang;
6. Keputusan Bupati Sidenreng Rappang Nomor 308/X tahun
2014 tentang Pemberian Izin Operasional Kepada RSUD Nene
Mallomo Kabupaten Sidenreng Rappang;

MEMUTUSKAN
Menetapkan

Kesatu : Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Nene


Mallomo Tentang Pemberlakuan Kebijakan Penaganan Kejadian
Luar Biasa di Rumah Sakit Umum Daerah Nene Mallomo
Kedua : Memberlakukan Kebijakan Penaganan Kejadian Luar Biasa
RSUD Nene Mallomo sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Keputusan ini.
Ketiga : Dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Direktur ini,
maka apabila terdapat peraturan yang bertentangan dengan
Surat Keputusan Direktur ini maka peraturan -peraturan yang
terdahulu dinyatakan tidak berlaku.
Keempat : Apabila dikemudian hari terdapat kekurangan atau kekeliruan
dalam Surat Keputusan Direktur ini maka diadakan perubahan
dan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Pangkajene Sidenreng


Pada Tanggal : 07 Januari 2016
Direktur,

drg.Hj. Hasnani Rapi.M.Kes


NIP. 19630310 199203 2 007
Lampiran KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT NENE MALLOMO
TANGGAL : 7 Januari 2016
NOMOR : 435/ /AKR/RS NEMAL/2016
TENTANG : PENETAPAN KEBIJAKAN PENANGANAN
KEJADIAN LUAR BIASA PADA RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH NENE MALLOMO KAB.
SIDRAP

KEBIJAKAN PENANGANAN KEJADIAN LUAR BIASA

I. Pengertian
Suatu upaya untuk persiapan bila terjadi pandemi atau kejadian
luar biasa di rumah sakit

II. Tujuan
 Agar rumah sakit selalu dalam kondisi siap jika terjadi kejadian luar
biasa
 Tersedianya petugas yang berpotensi dan berpengalaman

III. Prinsip
1. Survelen’s di rumah sakit.
 Mendeteksi adanya virus influensa baru
 Mendeteksi kasus selama pandemi
2. Strategi komunikasi di rumah sakit
 Setiap rumah sakit harus bekerjasam dengan sektor lain untuk
sharing informasi tentang apa yang sedang terjadi di masyarakat.
 Menunjuk kerjasama dengan fasilitas kesehatan yang lain untuk
memberikan sistem rujukan bisa berjalan
 Identifikasi informasi apa saja yang diberikan kepada publik dan
apa saja yang menjadi porsi petugas

3. Edukasi dan pelatihan


Setiap rumah sakit sebaiknya mengembangkan evaluasi untuk
pasien, keluarga dan pengunjung rumah sakit, dan pelatihan untuk
staf tentang cara mengurangi resiko penularan.
4. Triage, pemeriksaan klinis, prosedur masuk rumah sakit
Tindakan di triage
 Memilih orang yang mungkin menderita influensa pandemi
 Memisahkan mereka dari yang tidak terkena untuk mengurangi
transmisi penularan
 Memutuskan apakah perlu perawatan atau tidak
5. Akses
Rumah sakit harus memutuskan kriteria dan prosedur untuk
membebani akses ke rumah sakit
6. Kesehatan kerja (perlindungan petugas kesehatan)
Rumah sakit bertanggung jawab untuk melindungi petugas dan
terjadinya penularan di rumah sakit
7. Upaya peningkatan kapasitas rumah sakit
Jika pandemi terjadi maka jumlah pasien yang harus diraat akan
sangat banyak sehingga melampaui kemampuan rumah sakit untuk
merawat
8. Penggunaan antiviral dan vaksinasi bila tersedia
Obat antiviral dan vaksin mungkin akan tersedia bila pandemi terjadi
9. Keamanan
Jika terjadi pandemi akan timbul kekacauan dan kepanikan
masyarakat, diperlukan sistem keamanan yang cukup ketat agar staf
di rumah sakit dapat bekerja dengan tenang
10. Penanganan Jenasah
Untuk mempersiapkan kemungkinan terjadinya kematian masa

Direktur

Drg. HASNANI RAPI, M. Kes


NIP. .19630310 199203 2 007

Anda mungkin juga menyukai