PAPER
untuk memenuhi tugas matakuliah
Teori Sosial Budaya
yang dibina oleh Drs. Dewa Agung Gede Agung, M. Hum.
oleh
Harum Dwi Rahayu
(160731614942)
Off C
2. Teori Feminisme
Gerakan feminisme muncul di Barat, sejak zaman dulu sampai awal abad
modern, perempuan disamakan dengan budak. Para paderi gereja menganggap
perempuan sebagai pembawa malapetaka dan penyebab Adam diusir dari surga.
Akibatnya peran perempuan dibatasi hanya di lingkup rumah tangga saja. Abad
pertengahan, di Eropa nasib perempuan masih mengenaskan, bahkan sampai tahun
1805 pemerintah Inggris mengakui hak-hak suami untuk menjual istrinya.
Feminisme pertama muncul diperkenalkan oleh Charles Fourier (1837)
seorang aktivis sosialis. Feminisme muncul pada abad ke-18 di Eropa, tepatnya di
Perancis. Dalam revolusi Perancis (1789-1793). Sayangnya revolusiyang diiringi
dengan semboyan liberty kebebasan), equality persamaan), dan fraternity
(persaudaraan) ini tidak merubah keadaan perempuan. Hal ini menyebabkan para
perempuan protes kepada pemerintah Eropa.
Perkembangan teori feminisme menurut Rosemarie Tong adalah sebagai
berikut:
a. Feminisme Liberal
Aliran feminisme yang menuntut agar perempuan diberi kesempatan yang
sama dengan laki-laki karena perempuan memiliki kemampuan yang sama
dengan laki-laki.
b. Feminisme Marxis
Aliran feminisme yang berpendapat bahwa sumber ketertindasan
perempuan adalah sistem produksi dalam keluarga, dimana laki-laki
bekerja di luar rumah dan mendapat uang sedangkan perempuan tidak, hal
ini yang bisa mendominasi laki-laki.
c. Feminisme Radikal
Aliran feminisme yang berpandangan bahwa penindasan kepada
perempuan disebabkan fisik perempuan yang lebih lemah dibandingkan
laki-laki. Dimana perempuan mengalami haid, menopause, hamil,
mnyusui, dan sebagainya, hal ini menyebabkan perempuan tergantung
pada laki-laki.
d. Feminisme Psikoanalitik
Aliran feminisme yang berangkat dari teori Sigmund freud yang
mengatakan bahwa perempuan makhluk yang tidak lengkap (= tidak
normal). Teori ini mencampuradukkan sisi keberadaan manusia secara
jasmani.
3. Analisis peristiwa terhadap teori feminisme
Peristiwa Kartini ini sesuai dengan teori feminisme yang didukung oleh
Rosemarie Tong, Nancy F. Cott, Simone de Beauvoir, Barret, dan Will Durant. Teori
ini berpendapat bahwa perempuan memiliki hak-hak yang sama dengan laki-laki
dalam segala aspek kehidupan. Walaupun dalam beberapa aspek perempuan memang
kalah dari laki-laki, namun teori ini masih tetap kukuh dengan prinsipnya, bahwa
perempuan dan laki-laki adalah sama. Adanya ketidakadilan terhadap perempuan,
karena banyak yang menganggap perempuan bukanlah manusia yang sempurna dan
sumber bencana merupakan salah satu faktor penyebab suatu konflik.
Perempuan-perempuan di dunia ini pastinya tidak ingin dipandang sebelah
mata. Mereka juga ingin diakui secara sah, sama seperti laki-laki. Protes yang
dilakukan Kartini adalah salah satu bentuk protes secara halus, namun hasilnya
memuaskan. Kartini juga mampu mengubah cara pandang orang Belanda terhadap
perempuan-perempuan Jawa. Kartini juga mengkritik terhadap adat Jawa yang
dianggapnya sebagai penghalang perempuan Jawa untuk maju. Beliau menuntut
kesamaan pendidikan antara perempuan dengan laki-laki Jawa, meskipun harus sering
berdebat dengan sang ayah yang melarangnya untuk melanjutkan pendidikan setelah
Kartini berusia 12 tahun.
KESIMPULAN
R.A. Kartini lahir pada 21 April 1879 di Mayong, Jepara, Jawa Tengah
Ayah Kartini bernama Raden Mas Ario Sosroningrat, seorang bupati Jepara dan
ibunya M.A. Ngasirah bukan dari kalangan bangsawan
Suami Kartini adalah K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adiningrat, seorang bupati
Rembang yang telah memiliki tiga orang istri
Kartini adalah anak ke-5 dari 11 bersaudara kandung dan tiri. Dari pernikahan R.M.
Ario Sosrodiningrat dengan M.A. Ngasirah, Kartini adalah anak perempuan tertua
Kartini menganggap adat Jawa adalah penghambat kemajuan wanita Jawa, maka ia
menuliskan rasa protesnya melalui tulisan-tulisan yang dikirimnya ke majalah-
majalah Eropa, khususnya Belanda
Feminisme pertama muncul diperkenalkan oleh Charles Fourier (1837) seorang
aktivis sosialis
Perkembangan teori feminisme yaitu feminisme liberal, feminisme marxis, feminisme
radikal, dan feminisme psikoanalitik
Daftar Rujukan
Dr. Yusuf Hanafi, M. d. (2014). Pendidikan Islam Transformatif : Membentuk Pribadi Berkarakter.
Malang: Dream Litera.
https://id.wikipedia.org/wiki/Kartini