NPM : 2006581546
Kelompok : 8
1
Al Quran, diterjemahkan oleh Tim Departemen Agama Republik Indonesia, (Jakarta:
Departemen Agama Republik Indonesia, 1984), Surat An Nisa (4): 78
Terjadi kekalutan dalam memperjuangkan kesetaraan gender di masyarakat yang
patriarki seperti saat ini. John Stuart Mill berpendapat bahwa sumber utama
ketidaksetaraan gender antara laki-laki dan perempuan adalah Law of the Strongest.2
Mereka yang lemah akan diinjak oleh mereka yang kuat, termasuk dalam hal ini
permasalahan mengenai perempuan. Perempuan pada zaman John S. Mill dianggap
seperti barang, dan Raison d’etre-nya hanya untuk menghasilkan keturunan bagi si laki-
laki.3 Walaupun demikian, dukungannya pada kesetaraan laki-laki dan perempuan
hanya sebatas persamaan di muka hukum.4
Charles Fourrier lebih jauh lagi dalam membela kesetaraan gender dengan
berkata bahwa tinggi-rendahnya kemajuan suatu masyarakat ditetapkan oleh tinggi-
rendahnya kedudukan perempuan di masyarakat itu.5 Sedangkan, Olive Schreiner
melambangkan laki-laki dan perempuan sebagai dua makhluk yang terikat satu sama
lain oleh ikatan yang ghaib.6 Soekarno melambangkan kesamaan derajat laki-laki dan
perempuan dengan hukum alam, dimana jika tidak ada laki-laki maka tidak ada
perempuan dan juga sebaliknya, sehingga laki-laki dan perempuan dapat dilambangkan
dengan rumusan sama dengan.7
2
John Stuart Mill, The Subjection of Women, (London: Longman, Green, Reader, and Dyer, 1870),
hlm. 10
3
Ibid, hlm. 17
4
Ibid, hlm. 1
5
Soekarno, Sarinah: Kewajiban Wanita dalam Perjuangan Republik Indonesia, (Jakarta: Panitia
Penerbit Buku-Buku Karangan Presiden Sukarno, 1963), hlm. 17
6
Ibid.
7
Ibid, hlm. 16
tidak berhubungan dengan berburu.8 August Babel dalam menanggapi hal tersebut
dengan nada sinis mengatakan “Perempuan adalah budak, sebelum perbudakan itu
diciptakan”9
15
Soekarno, Sarinah: Kewajiban Wanita dalam Perjuangan Republik Indonesia, (Jakarta: Panitia
Penerbit Buku-Buku Karangan Presiden Sukarno, 1963), hlm. 150-151.
16
Ade Irma Sakin dan Dessy Hasanah Siti A, “Menyoroti Budaya Patriarki di Indonesia,” Jurnal
Unpad Vol. 7, no. 1 (2017), hlm. 72-73.
17
Ibid, hlm. 73-77.
Daftar Pustaka
Irma Sakin, Ade dan Dessy Hasanah Siti A, “Menyoroti Budaya Patriarki di Indonesia,”
Jurnal Unpad Vol. 7, no. 1 (2017). Hlm. 71-78.
Stuart Mill, John. The Subjection of Women. London: Longman, Green, Reader, and
Dyer, 1870.
Wollstonecraft, Mary. The Vindication the Right of Women. London: T. Fisher Unwin
Paternoster, 1792.