PENDAHULUAN
A. Latar belakang.
Isu kesetaraan gender sebenarnya sudah ada sejak lama diskusi dari
Islam. Namun masalah ini masih ada ini hanya menjadi topik hangat untuk
ekstrem setiap hari. Mereka ingin mengubah hukum Syariah ini adalah hal yang
paling utama dalam agama. Misalnya saja 16 tahun lalu pada hari Jumat, 18 Maret
mengganggu itu. Momen amina Wadud muncul sebagai salah satu tokoh feminis
muslim liberal imam saat salat Jumat di Katedral Sundaram Tagore galeri, 137
Green Street, New York. Amina Wadud adalah seseorang profesor Studi Islam di
Virginia Commonwealth University. Kapan saat itu, ia menjadi Hotib dan Imam
dengan pengikut sekitar 100 orang jamaah laki-laki dan perempuan, salat syaif
antara laki-laki dan perempuan wanita campuran. Yang juga menarik adalah
seseorang pada tanggal 19, tepatnya pada tahun 1977 Masehi sosialis Perancis,
perempuan1
1
Dwi Ratnasari, “Gender dalam Perspektif Al-Quran”, Jurnal Humanika, Th.
Delapan belas, tidak. 1. Maret 2018, Halaman 142.
Adian Husaini, “Kesetaraan Gender (Konsep dan Dampaknya)
Komunitas)”, (Jakarta Selatan: Yayasan AILA Indonesia, 2020), hal.14.44.
Dinar Dewi Kania, “Isu Gender (Sejarah dan Perkembangan)”, Jakarta
Selatan: Yayasan AILA Indonesia, 2020), hal.14. 5.
Berdasarkan pada saling ketergantungan dan kerja sama, bukan pada persaingan
tahun 1970, para feminis mengajukan konsep tersebut gender sebagai alat untuk
menyadari bahwa perempuan sudah tidak ada lagi relevan untuk pria dari semua
gerakan mereka. Kaum feminis percaya bahwa gender itu penting konstruksi
sosial yang berbeda dari seks anatomis biologi. Gender dipengaruhi oleh struktur
feminisme akhirnya hadir indonesia. Hal ini ditandai dengan ratifikasi Konvensi
Perempuan untuk Kesetaraan Hak. Saat itu kata kesetaraan jenis kelaminnya tidak
diketahui. Saat ini istilah kesetaraan gender sudah ada mengubah istilah populer
oleh alam. catatan sejarah menunjukkan bahwa gerakan ini memang terjadi
Pertengahan adalah Saat-saat terburuk bagi wanita budak. Saat itu, perempuan
sebagai tempat menampung setan dan roh jahat. Tertullian (150 M), salah satu
tokoh besar Gereja, mengatakan: Wanita yang membuka pintu godaan setan dan
tuhan menjadikan manusia jahat dan penuh bayangan tuan rumah.Salah satu
adalah sebuah agama. Kelompok feminis menyalahkan agama ini adalah doktrin
pada kitab suci. Jadi dari maka tidak mengherankan jika sekelompok gerakan
perempuan jelas terjadi tidak hanya di hanya di negara bagian barat, tapi ada juga
perempuan di negara bagian tersebut hal menyedihkan yang sama juga dirasakan
Timur. Arab misalnya, jauh sebelum Al-Quran diturunkan kepada anak perempuan
2
Dinar Dewi Kania, “Isu Gender (Sejarah dan Perkembangan)”, Jakarta
Selatan: Yayasan AILA Indonesia, 2020),. P. 6.
6
Ibid., hal. 7.
7
Sarah L. Mantovani, “Kesetaraan Gender di Indonesia,” Jakarta Selatan:
Yayasan AILA Indonesia, 2020), hal. 16.
itu tidak ada nilainya sama sekali. mereka dianggap aib keluarga, karena anak
produktif dan tidak mampu melawan. Mereka bahkan dikubur hidup-hidup saat
dilahirkan ke dunia ini. Peristiwa hal ini kemudian dimasukkan dalam Al-Quran.
Allah SWT. Allah SWT berfirman dalam Qur’an surat an-Nahl[16]:58-59 sebagai
berikut:
َيَتَٰو َر ٰى ِم َن ٱْلَقْو ِم ِم ن ُس ٓو ِء َم ا ُبِّش َر ِبِهٓۦۚ َأُيْمِس ُك ۥُه َع َلٰى٥٨ َو ِإَذ ا ُبِّش َر َأَح ُدُهم ِبٱُأْلنَثٰى َظَّل َو ْج ُه ۥُه ُم ْس َوًّۭد ا َو ُهَو َك ِظ يٌۭم
٥٩ ُهوٍن َأْم َيُدُّس ۥُه ِفى ٱلُّتَر اِبۗ َأاَل َس ٓاَء َم ا َيْح ُك ُم وَن
Ketahuilah,alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu (QS. an-Nahl [16]:
58-59) 3
Tidak terdapat lagi variasi antara orang laki-laki serta cewek. walau terdapat,
sehingga itu akibat variasi tugas serta tugas-tugas penting yang di bebankan
agama pada masing-masing tipe kemaluan lewat paham yang tampak dalam al-
Qur‟an serta sabda, alhasil variasi yang terdapat tidak memicu yang satu meetnisa
lebih diatas yang lain. Melainkan mereka dapat sama-sama menolong satu cocok
lain serta kelaknya dapat menciptakan jalinan sepasang yang dilandasi rasa kasih
3
Dinar Dewi Kania, “Isu Gender (Sejarah dan Perkembangannya)”, Jakarta
Selatan: Yayasan AILA Indonesia, 2020), hlm. 3-4.
Ibid. hlm.5.
Nasarruddin Umar, “Argumen Kesetaraan Gender Perspektif Al-Qur‟an”,
Jakarta Selatan: PT. Sapdodadi,2001), hlm 9-10
cinta di daerah keluarga, selaku cikal hendak terbentuknya komunitas idaman
orang, ras, terlebih seks sekalipun. tentang hal, yang memisahkan antara laki-laki
serta cewek dihadapan Allah SWT yakni jenjang ketakwaan kepada-Nya. Allah
ٰٓيَاُّيَها الَّناُس ِاَّنا َخ َلْقٰن ُك ْم ِّم ْن َذ َك ٍر َّو ُاْنٰث ى َو َجَع ْلٰن ُك ْم ُش ُعْو ًبا َّو َقَبۤا ِٕىَل ِلَتَع اَر ُفْو اۚ ِاَّن َاْك َر َم ُك ْم ِع ْن َد ِهّٰللا َاْتٰق ىُك ْم ۗ ِاَّن َهّٰللا َع ِلْيٌم
َخ ِبْيٌر
ٰٓيَاُّيَها الَّناُس ِاَّنا َخ َلْقٰن ُك ْم ِّم ْن َذ َك ٍر َّو ُاْنٰث ى َو َجَع ْلٰن ُك ْم ُش ُعْو ًبا َّو َقَبۤا ِٕىَل ِلَتَع اَر ُفْو اۚ ِاَّن َاْك َر َم ُك ْم ِع ْن َد ِهّٰللا َاْتٰق ىُك ْم ۗ ِاَّن َهّٰللا َع ِلْيٌم
13 َخ ِبْيٌر. Artinya:Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari
yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa.
Karena al-Qur'an telah menghapus segala bentuk diskriminasi antara laki-laki dan
dalam era modern, muncul banyak penafsiran dari kalangan feminis muslim yang
menafsir ulang ayat-ayat yang berkaitan dengan perempuan, seperti ayat QS. an-
Nisa' [4]:34. ۗ َالِّر َج اُل َقَّواُم ْو َن َع َلى الِّنَس ۤا ِء ِبَم ا َفَّض َل ُهّٰللا َبْع َض ُهْم َع ٰل ى َبْع ٍض َّو ِبَم ٓا َاْنَفُق ْو ا ِم ْن َاْم َو اِلِهْم
ّٰل ٰظ ٰق ّٰص
َفال ِلٰح ُت ِنٰت ٌت ٰح ِف ٌت ِّلْلَغْيِب ِبَم ا َح ِف َظ ُهّٰللاۗ َو ا ِتْي َتَخ اُفْو َن ُنُش ْو َزُهَّن َفِع ُظ ْو ُهَّن َو اْهُج ُرْو ُهَّن ِفى اْلَم َض اِج ِع
َو اْض ِرُبْو ُهَّن ۚ َفِاْن َاَطْعَنُك ْم َفاَل َتْبُغ ْو ا َع َلْيِهَّن َس ِبْياًل ۗ ِاَّن َهّٰللا َك اَن َع ِلًّيا َك ِبْيًرا
Artinya: َالِّر َج اُل َقَّواُم ْو َن َع َلى الِّنَس ۤا ِء ِبَم ا َفَّض َل ُهّٰللا َبْع َض ُهْم َع ٰل ى َبْع ٍض َّو ِبَم ٓا َاْنَفُقْو ا ِم ْن َاْم َو اِلِهْم ۗ َفالّٰص ِلٰح ُت
ۚ ٰق ِنٰت ٌت ٰح ِفٰظ ٌت ِّلْلَغْيِب ِبَم ا َح ِفَظ ُهّٰللاۗ َو اّٰل ِتْي َتَخ اُفْو َن ُنُش ْو َزُهَّن َفِع ُظ ْو ُهَّن َو اْهُج ُرْو ُهَّن ِفى اْلَم َض اِج ِع َو اْض ِرُبْو ُهَّن
34 َفِاْن َاَطْعَنُك ْم َفاَل َتْبُغ ْو ا َع َلْيِهَّن َس ِبْياًل ۗ ِاَّن َهّٰللا َك اَن َع ِلًّي ا َك ِبْي ًرا. Laki-laki (suami) itu pelindung
bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki)
atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah
mereka yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada,
tinggalkanlah mereka di tempat tidur (pisah ranjang), dan (kalau perlu) pukullah
mereka. Tetapi jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari alasan
karena tafsir ulama terhadap teks-teks agama sering terkait dengan sistem
patriarki. Sebagai contoh, dalam QS. An-Nisa' [4]: 34 disebutkan bahwa kaum
pria dianggap lebih superior daripada kaum wanita. Kaum feminis dengan tegas
berpendapat bahwa4
4
Nasaruddin Umar, “Argumen Kesetaraan Gender Perspektif Al-Qur‟an”,
(Jakarta Selatan: PT. Sapdodadi, 2001), hlm. 13.
Dinar Dewi Kania dkk, “Delusi Gender)”, Jakarta Selatan: Yayasan AILA
Indonesia, 2020), hlm. 1
Tafsir dari ayat tersebut cenderung bias gender dan pada akhirnya merugikan
kaum perempuan. Hal ini dapat membatasi kebebasan perempuan baik di ruang
publik maupun dalam konteks rumah tangga. Penafsiran yang diklaim bias gender
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti tafsir QS. An-
Nisa' [4]: 34 dalam kitab "Jāmi’ Al-Bayān ‘an Ta’wīl Al-Qur’ān" karya M. Jarir
ath-Thabari. Peneliti memilih kitab tafsir tersebut karena Muhammad bin Jarir
dengan perempuan. Pendekatan ini kemudian diikuti oleh para Mufassir lain
seperti Zamkhasyari (wafat 1144), Al-Razi (wafat 1149), dan lainnya yang
B.Rumusan Masalah
yaitu:
kesetaraan gender dalam kitab Tafsir Jāmi’ al-Bayān ‘an Ta’wīl al-Qur’an?
1. Tujuan Penelitian
Alquran.
2. Manfaat Penelitian
"tafsir ath-Thabari" atau ath-Thabari dari kitab Jāmi' AlBayān 'an Ta'wīl Al-Qur'ān
Diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap kajian ilmiah dan tafsir Al-
5
Dinar Dewi Kania dkk, “Delusi Gender)”, Jakarta Selatan: Yayasan AILA
Indonesia, 2020), hlm. 115.
16 Munirul Abidin, “Paradigma Tafsir Perempuan” (Malang : UIN Maliki
Press,2011), hlm. 41.
D. Telaah Pustaka
Sesuai dengan judul penelitian yang akan dibahas, peneliti akan menampilkan
Zhilal al-Qur'an" dan Amina Wadud dalam bukunya "Qur'an and Women"
tokoh feminis liberal, seperti ayat-ayat yang berbicara tentang hak waris,
dari kedua tokoh tersebut jelas berbeda karena memiliki latar belakang
Gender dalam Kisah Nabi Adam)" yang disusun oleh Saudara Dendik
melalui kisah Nabi Adam AS. Pertama, terkait kesetaraan status antara
diciptakan oleh Allah SWT dari jenis (spesies) yang sama. Ini menegaskan
untuk akses, partisipasi, dan kontrol, seperti yang tergambar dalam kisah
Nabi Adam AS dan Hawa AS, yang sama-sama masuk surga dan
6
Sumarlin, Studi Komperatif Pemikiran Sayyid Quthb Dan Amina Wadud
Tentang Kesetaraan Gender dalam Al-Qur‟an (Skripsi, UIN Mataram 2021), hlm.1
Mendekati pohon Khuldi. Keempat, kesetaraan dari sisi hukuman, Adam
kesetaraan dari sisi tanggung jawab, Nabi Adam AS dan Hawa AS sama-
kepada Allah SWT atas kesalahan yang mereka lakukan. Adapun relevansi
antara penelitian ini dengan peneliti adalah pada tema yang diangkat yakni
ini dengan peneliti terletak pada tema kesetaraan gender yang diangkat.
penafsiran Husein terhadap ayat-ayat gender dalam al-Qur'an. Adapun hasil dari
(dari aspek rumah tangga). Adapun dari aspek proses penciptaan manusia, antara
laki-laki dan perempuan tidak ada yang menjelaskan apakah kata "nafsun
penciptaan antara laki-laki dan perempuan berasal dari asal yang sama. Relevansi
antara penelitian ini dengan peneliti terletak pada tema yaitu tentang kesetaraan
tema yang sama. Skripsi yang disusun oleh saudari Khana Suranta (2017) dengan
7
Agustia Erika, Penafsiran Ayat-ayat Gender Perspektif Husein Muhammad
(Institut Ilmu Al-Qur‟an Jakarta 2021), hlm. 1.
ini dengan penelitian peneliti sendiri adalah keduanya membahas tentang
prinsip kesetaraan gender dalam al-Qur'an secara umum dengan merujuk pada
pendapat ath-Thabari."8
Kesesuaian penelitian ini dengan peneliti terletak pada fokus tema kesetaraan
gender. Perbedaan antara penelitian Afrilia dengan penelitian lain adalah pada
6. Jurnal yang disusun oleh Sarifa Suhra pada tahun 2013 membahas topik
9
Khana Suranta, Gender dalam Pandangan M.Quraish Shihab (Tinjauan dalam
Bidang Pendidikan). (Skripsi IAIN Palangka Raya 2017), hlm. 1.
Afrilia Nurul Khasanah, Konsep Kesetaraan Gender Menurut Pemikiran
Perbedaan utama antara penelitian Sarifa dan peneliti lainnya terletak pada objek
E. Kerangka Teori
1. Pengertian Gender
Istilah "gender" berasal dari bahasa Inggris yang berarti "jenis kelamin". Menurut
tampak antara laki-laki dan perempuan dilihat dari segi nilai dan tingkah laku."
2. Kesetaran Gender
Kesetaraan Gender merujuk pada pemberian hak yang sama kepada laki-laki dan
perempuan sebagai individu untuk aktif dalam berbagai bidang seperti politik,
Hal ini juga mencakup pemerataan manfaat dari proses pembangunan. Kesetaraan
Amina Wadud Muhsin dan Relavansinya dalam Dunia Pendidikan, (Skripsi UIN Raden
Intan Lampung 2018). hlm. 1.
F.Metode Penelitian
1.Jenis penelitian
Penelitian ini menggunakan studi kepustakaan atau Library Research. Semua data
10
Sarifa Suhara, “Kesetaraan Gender dalam Al-Qur‟an dan Implikasinya
terhadap Hukum Islam”, Jurnal al-Ulum, Vol. 13, Nomor 02, 2013. hlm. 1.
Nasaruddin Umar, “Argumen Kesetaraan Gender Perspektif Al-Qur‟an”,
Jakarta Selatan: PT. Sapdodadi, 2001), hlm. 33-34.
Ibid, hlm. 35. Iswah Adriana, Kurikulum Berbasis Gender, Tadris, Volume 4. Nomor 1. 2009, hlm,
138
Buku Tafsir, Buku Ajar, Naskah, Jurnal, Makalah, Artikel dan Lain-Lain
2. Sumber data
Pada jenis penelitian ini, sumber datanya dibagi menjadi dua bagian
a. Data utama
Merujuk juga pada kitab tafsir Jāmi' al-Bayān 'an Ta'wīl alQur'ān karya
b. Data sekunder
Data sekunder merupakan sumber data yang tidak relevan namun berkaitan
langsung dengan materi objek penelitian masih memiliki relevansinya. dalam hal
ini peneliti mengacu pada artikel, tesis, jurnal dan buku-buku terkait kesetaraan
gender.
3. Teknologi pengumpulan data
Pendekatan dokumentasi, yaitu mencari data tentang suatu benda atau benda
Dalam penelitian ini teknik analisis data digunakan Metode yang digunakan
adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis isi.(analisis isi). Analisis
11
Nasahruddin Baidan, Erwati Aziz, Metodologi Penelitian Tafsir, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2019), cet. Ke-2, hlm. 28.
Wahyu wibowo, Cara Cerdas Menulis Artikel Ilmiah, (Jakarta: Buku Kompas,
2011), hlm. 46.
30Sandu Siyoto dan M. Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitan, (Yogyakarta:
Literasi Media Publishing, 2015), hlm. 75.
dimaksudkan untuk mendeskripsikan atau mengilustrasikan apa adanya.Analisis
isi adalah metode yang digunakan membuat kesimpulan atau keputusan dengan
data secara sistematis dan obyektif. konteks. Dalam penelitian ini, peneliti akan
Kesetaraan gender.
G Diskusi Sistem
dengan tertib Inspeksi akan dilakukan. Kajian ini membahas: sebagai berikut :
pustaka pertanyaan penelitian, tujuan dan manfaat, kerangka kerja teori, metode
latar belakang penulisan kitab “Tafsif Tabari”atau Jāmi’ Al-Bayān “An Ta’wīl Al-
Qur’ān, Sistematika Kitab tafsir ath-Thabari, Metode dan Tata Cara Kitab Suci
serta Tafsir Kitab tafsir ath-Thabari Analisis, menguraikan tafsir ath-Thabari
12
Ali Baroroh, Trik-Trik Analisis Statistik dengna SPSS15, (Jakarta: Elex Media
Komputindo, 2008), hlm.1.
A. Muri Yusuf, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, Dan Penelitian
Gabungan, (Jakarta: Kencana, 2017), hlm. 391.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Gender
1. Istilah gender
Perlu diketahui bahwa jenis kelamin dan gender itu berbeda makna. Gender
berdasarkan gender atau anatomi biologis, dan gender sendiri berarti perbedaan
Melihat perempuan dari sudut pandang peran sosialnya. Meskipun kata gender
belum masuk dalam kosakata kamus besar bahasa indonesia (KBBI), tapi istilah
ini sudah tidak asing lagi untuk digunakan, apalagi di kantor menteri negara yang
sebagai “interpretasi psikologis dan budaya tentang perbedaan gender antara pria
dan wanita. "Gender sering kali digunakan untuk mengartikan sesuatu pembagian
kerja dianggap pantas bagi laki-laki dan perempuan merindukan. kata gender
digunakan oleh para ahli bahasa mengacu pada bentuk klasifikasi tata bahasa
untuk gerakan ini oleh ilmuwan sosial Charles Furier Feminis.Dalam pengertian
membedakan jantan dan betina perempuan dan atribut laki-laki dan perempuan
yang ditetapkan
beri mereka. Seksolog John Money menawarkan perspektif berbeda antara seks
dan gender. Diantaranya, gender merujuk pada bagiannya klasifikasi anatomi atau
Gender mengacu pada perbedaan perilaku gender, atas saran Jhon, akhirnya
menciptakan tatanan sosial lebih egaliter (setara). Oleh karena itu, gender dapat
Ada beberapa teori yang berpengaruh menjelaskan perbedaan latar belakang atau
persamaan karakter jenis kelamin laki-laki dan perempuan adalah sebagai berikut:
A. Teori Psikoanalisis/Identitas
Menjelaskan tingkah laku atau karakter seorang pria dengan kata lain, perempuan
kepribadian seseorang terdiri dari tiga struktur yaitu id, ego dan superego.14
13
Sumarlin, Studi Komperatif Pemikiran Sayyid Quthb Dan Amina Wadud
Tentang Kesetaraan Gender dalam Al-Qur‟an (Skripsi, UIN Mataram 2021), hlm. 36.
34Dinar Dewi Kania,dkk, Delusi Kesetaraan Gender, (Jakarta Selatan: Yayasan
AILA Indonesia, 2020), hlm. 34-35.
14
Dinar Dewi Kania, dkk, Delusi Kesetaraan Gender, (Jakarta Selatan: Yayasan
AILA Indonesia, 2020), hlm. 87.
b.Teori fungsionalisme struktural
teori fungsionalis strukturalisme. Pada saat yang sama, teori fungsionalis lebih
condong ke arah tersebut masalah psikologis dan teori strukturalis lebih condong
ke arah itu namun menurut Linda I. Lindsey, tentang masalah sosial kesimpulan
dari teori ini juga sama mendalamnya menilai keberadaan pola relasional gender.
C. teori konflik
terjadi ketika laki-laki dan perempuan bukan karena faktor atau perbedaan
biologis. Namun, itu adalah bagian penindasan oleh kelas penguasa dalam
hubungan produksi hal ini berlaku untuk konsep keluarga. hubungan timbal balik
d.Teori feminis
Perbedaan pandangan feminis tentang peran gender dapat dibagi menjadi tiga
kelompok berikut:
15
Dalam hal relasi gender, banyak dari penganut teori ini mengambil contoh
dari masyarakat pra-industri, dimana masyarakat tersebut terintegrasi dalam suatu sistem
sosial. Laki-laki berperan sebagai pemburu yang lebih banyak berada di luar rumah dan
bertanggung jawab untuk memberikan makanan kepada keluarganya. Adapun perempuan
berperan sebagai peramu yang perannya di dalam rumah.Pembagian kerja seperti ini telah
berfungsi dengan sangat baik dan berhasil menciptakan kelangsungan masyarakat yang
stabil.Llihat Nasaruddin Umar, “Argumen Kesetaraan Gender Perspektif Al-Qur‟an”,
Jakarta Selatan: PT. Sapdodadi, 2001), hlm. 51.
Nasaruddin Umar, “Argumen Kesetaraan Gender Perspektif Al-Qur‟an”,
Jakarta Selatan: PT. Sapdodadi, 2001), hlm. 61.
Tokoh dari aliran ini antara lain Margareth Fuller (1810-1850), Harriet
Martineau (1802-1876), Angeline Grimke (1792-1873), dan Susan Anthony (1820-1906).
Adapun dasar pemikiran dari kelompok aliran ini adalah baik laki-laki maupun prempuan
diciptakan secara seimbang oleh Tuhan dan seharusnya tidak terjadi penindasan antara
satu dengan lainnya.Pemikiran dari feminisme libral terinspirasi dari prinsip-prinsip
3. Gender menurut para ahli
(ekspektasi budaya terhadap perempuan dan laki-laki). Melihat apa Kata Bibir
tentang Gender Sesuai dengan Perspektif Feminis secara umum, seperti Linda I.
menentukan seseorang baik pria maupun wanita dilibatkan dalam penelitian ini
jenis kelamin. Lips mengatakan gender terdiri dari lebih dari dua hal hanya
demikian, Lipps mengakui adanya hal tersebut jenis kelamin ketiga bersifat cair
dan dapat berubah ia juga dikenal dalam budaya yang berbeda berbeda. Gender
Pembahasan Amina tentang status perempuan buku ini ringkas dan tampak
tidak yakin matriarki bisa menggantikan patriarki yang sudah ada tuduhan adalah
alasan perempuan berpaling. dia menginginkan sesuatu keadilan dan kerja sama
antar jenis kelamin tidak hanya mencakup tingkat makro (negara, masyarakat),
17
Arbain, Janu, Nur Azizah, and Ika Novita Sari. “Pemikiran Gender Menurut Para Ahli: Telaah atas
Pemikiran Amina Wadud Muhsin, Asghar Ali Engineer, dan Mansour Fakih.” Sawwa: Jurnal Studi
Gender 11.1 (2015): 75-94.
apakah perempuan atau laki-laki, tidak peduli apa
menjadi anak laki-laki dan anak perempuan.Meskipun kata gender belum masuk
dalam kosakata kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tapi istilah ini sudah tidak
asing lagi untuk digunakan, apalagi di kantor menteri Negara yang bertanggung
“interpretasi psikologis dan budaya tentang perbedaan gender antara pria dan
Dalam konsep gender ada sebuah kata yang disebut Identitas gender dan ekspresi
adalah bagaimana dia ingin orang lain melihatnya menjadi perempuan atau laki-
gender digambarkan sebagai feminin dan memasuki. Dari seluruh definisi gender
hubungan antara laki-laki dan perempuan sari segi sosial budaya. Dalam
pengertian ini, gender menggambarkan laki-laki dan melihat perempuan dari
18
Dinar Dewi Kania, dkk, Delusi Kesetaraan Gender, (Jakarta Selatan: Yayasan
AILA Indonesia, 2020), hlm. 8.
Nasaruddin Umar, “Argumen Kesetaraan Gender Perspektif Al-Qur‟an”,
Jakarta Selatan: PT. Sapdodadi, 2001), hlm. 33-34.
Nur Afif dkk, KonsepKesetaraan Gender dalam Al-Qur‟an Perspektif Fatima
Mernissi dan Implikasinya terhadap Pendidikan, Jurnal Pendidkan Islam, Vol. 03,
Nomor 02, 2020. hlm. 233.
3. Gender menurut para ulama
Wahbah Zuhaili merupakan tafsir Al-Munir dalam kitab tafsirnya gunakan metode
teks ayat. dia telah mencoba kolaborasi antara interpretasi klasik dan modern. Ada
Hal ini dapat dilihat pada contoh penjelasannya Wahbah Az-Zuhaili berkaitan
dengan ayat-ayat yang bersifat gender seperti asal usulnya penciptaan wanita,
keluarga. Tentang tempat asal jelasnya, Wahbah Az-Zuhaili adalah awal mula
AS tercipta dari unsur yang sama. ini berbeda dalam penjelasan ayat tentang
konsisten dengan teks ayat tentang laki-laki yang bertindak sebagai pencari
nafkah untuk keluarga dan wanitanya, untuk memenuhi tugas mereka di kerajaan
lokal.
b.M.Quraish Shihab
berbeda19
Tidak dipercaya atau dilakukan oleh masyarakat. Ada pada hakikatnya ajaran
keluarga termasuk dalam QS. an-Nisā’ [4]:34, M. Quraish Shihab saya yakin ayat
ini tidak demikian perbedaan mutlak antara pria dan wanita adalah namun praktis,
artinya jika istri sedang berada di luar kota perekonomian bisa mandiri dan bisa
status antara laki-laki dan perempuan memang benar, namun penjelasan ini
c.Naseeruddin Baidan
anNisā’[4]:1 Mengenai proses kreatif, katanya kata “nafsun wahidah” pada ayat
Nabi Adam AS, namun unsur kreatif Nabi Adam amerika adalah daratan. Jadi
tidak ada kelebihan dibandingkan laki-laki. Dilihat dari asal muasal kejadian
20
Munirul Abidin, “Paradigma Tafsir Perempuan” (Malang : UIN Maliki
Press,2011), hlm. 98.
51Ibid, hlm. 99.
52Ibid, hlm. 100.
53Ibid, hlm.102.
d. Naseeruddin Umar
tidak lagi perbedaan antara pria dan wanita. Meskipun ada lalu karena perbedaan
fungsi dan tugas pokoknya agama dikenakan pada setiap gender melalui ajaran
yang terkandung dalam Al-Quran dan Hadits,agar perbedaan yang ada tidak
menimbulkan perbedaan baru merasa lebih unggul dari orang lain, tapi bisa saling
"Wanita" membahas tentang status wanita, buku ini terkesan sederhana, namun
ada.Anggap saja sebagai tikungan perempuan. dia hanya ingin keadilan dan
kerjasama antara laki-laki dan perempuan, tidak hanya dalam skala makro,
termasuk negara dan wilayah masyarakat, namun juga pada tingkat mikro atau
mikro keluarga.21
21
Munirul Abidin, “Paradigma Tafsir Perempuan” (Malang : UIN Maliki
Press,2011), hlm., hlm. 104.
f. Mahmoud Shartou
Qur'an, hal ini ada kaitannya dengan komentator sebelumnya. termasuk Mahmud
syaltut Rektor Universitas Al-Azhar Kairo dari tahun 1958 hingga 1963.
keluarga, mis. Termasuk dalam QS. an-Nisā’ [4] : 34, katanya pernikahan bukan
untuk kepentingan salah satu pihak hanya satu sisi, tapi kedua sisi. Karena
keharmonisan Keluarga. otoritas laki-laki atas istrinya tidak lain adalah kepala
Firman Allah SWT berbunyi: “Sebab Allah SWT telah melebih-lebihkan beberapa
di antaranya (Laki-laki) kepada beberapa dari mereka yang lainnya dalam QS”.
mutlak namun lebih organik, seperti tangan kanan manusia lebih kuat dari tangan
kiri.
g. Fazlur Rahman
55Aliran pemikiran dalam filsafat politik yang memprioritaskan kesetaraan social,
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Egalitarianisme, diakses pada tanggal 19 September
2022, pukul 14.08.
Paham dalam filsafat yang mengatakan bahwa yang ada hanyalah materi,
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Matriarkisme, diakses pada tanggal 19 September 2022,
pukul 14.12.
Sebuah sistem sosial yang menempatkan laki-laki sebagai pemegang kekuasan,
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Patriarkisme, diakses pada tanggal 19 September 2022,
pukul 14.17.
Menurut Fazlur Rahman, Al-Quran adalah jawaban Ilahi (Wahyu), melalui
22
Janu Arbain dkk, “Pemikiran Gender Menurut Para Ahli”, Jurnal SAWWA
Vol 11, Nomor 1, Oktober 2015
Munirul Abidin, “Paradigma Tafsir Perempuan” (Malang : UIN Maliki
Press,2011), hlm. 45.
Sejauh menyangkut situasi saat ini. Baginya, “legalitas yang wajar” adalah
tujuannya
hukum spesifiknya.
Oleh karena itu, ia berpendapat bahwa “jika terjadi pertentangan hukum wajar,
maka hukum itu harus diubah." Sebagai contoh, ketika seseorang memahami ayat
pada Surah an-Nisā‟ [4]: 34, yang menyatakan bahwa laki-laki diberikan
akan berkurang.
dijelaskan dalam kitab Perjanjian Lama, yang dianggap sebagai kitab suci oleh
masalah, dengan menyebut Hawa sebagai penyebab pengusiran Nabi Adam dari
Ajaran Yahudi juga tidak mewajibkan orang tua meninggalkan warisan kepada
anak perempuan. Kitab Perjanjian Lama Pasal 429 menyatakan bahwa harta benda
istri adalah hak penuh suami, sedangkan istri hanya berhak atas mahar dalam
pernikahan.
Selain itu, Kitab Perjanjian Lama Pasal 433 melarang istri untuk menuntut cerai
dari suami, bahkan jika suami melakukan tindakan amoral seperti zina. Pasal 430
yang najiz.23
23
Munirul Abidin, “Paradigma Tafsir Perempuan” (Malang : UIN Maliki
Press,2011), hlm. 46-47.
Sumarlin, Studi Komperatif Pemikiran Sayyid Quthb Dan Amina Wadud
Tentang Kesetaraan mmGender dalam Al-Qur‟an (Skripsi, UIN Mataram 2021), hlm.41.
Oleh karena itu, segala sesuatu yang disentuh oleh wanita dianggap suci. Selain
itu, setiap tindakan asusila yang dilakukan oleh laki-laki dianggap dilakukan oleh
jawab atas pengusiran Nabi Adam dari surga, sehingga membuat mereka
menjauhkan diri dari Tuhan. Oleh karena itu, mereka percaya bahwa untuk
Ada pepatah klasik yang mengatakan, “teks selalu terbatas, sedangkan kenyataan
tidak pernah terbatas”. Pernyataan ini dirasa tepat jika diterapkan pada teks
agama. Teks-teks keagamaan mungkin terbatas karena muncul dalam waktu dan
ruang tertentu, sedangkan realitas alam, budaya, dan masyarakat bersifat dinamis.
Oleh karena itu, menggali aspek historis teks agama menjadi penting bagi umat
Islam agar tidak terkungkung pada Islam yang kontekstual. Hal ini terutama
lalu ke dalam konteks peradaban masa kini. Sejarah mencatat bahwa Al-Qur’an
tidak diturunkan secara instan melainkan melalui proses yang panjang seiring
terhadap peristiwa sosial yang terjadi di masyarakat Arab saat itu, ada pula yang
menyikapi perempuan. Di antara banyak isu gender dalam Al-Qur'an adalah isu-
isu seperti poligami, warisan, perceraian, dan kekerasan dalam rumah tangga.
24
Sumarlin, Studi Komperatif Pemikiran Sayyid Quthb Dan Amina Wadud
Tentang Kesetaraan Gender dalam Al-Qur‟an (Skripsi, UIN Mataram 2021), hlm. 43
BAB III
SWT.
Allah SWT menciptakan manusia dengan tujuan utama, yaitu untuk mengabdikan
diri hanya kepada-Nya. Hal ini tercermin dalam ayat al-Qur'an, QS. al-Zāriyāt
[51]: 56.
Allah SWT menciptakan jin dan manusia dengan tujuan agar mereka beribadah
13.
ٰٓيَاُّيَها الَّناُس ِاَّنا َخ َلْقٰن ُك ْم ِّم ْن َذ َك ٍر َّو ُاْنٰث ى َو َجَع ْلٰن ُك ْم ُش ُعْو ًبا َّو َقَبۤا ِٕىَل ِلَتَع اَر ُفْو اۚ ِاَّن َاْك َر َم ُك ْم ِع ْن َد ِهّٰللا َاْتٰق ىُك ْم ۗ ِاَّن َهّٰللا َع ِلْيٌم
َخ ِبْيٌر
“Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-
Allah SWT. Maha Mengetahui lagi Mahateliti.” (QS. Al-Hujurat [49]: 13) 25
25
Nasaruddin Umar, “Argumen Kesetaraan Gender Perspektif Al-Qur‟an”,
Jakarta Selatan: PT. Sapdodadi, 2001), hlm . 247
Sebagai individu yang penuh taqwa, seseorang akan memperoleh penghargaan
dari Allah SWT karena dedikasinya sebagai hamba yang taat kepada-Nya,
َم ْن َع ِمَل َص اِلًحا ِّم ْن َذ َك ٍر َاْو ُاْنٰث ى َو ُهَو ُم ْؤ ِم ٌن َفَلُنْح ِيَيَّنٗه َح ٰي وًة َطِّيَبًۚة َو َلَنْج ِزَيَّنُهْم َاْج َر ُهْم ِبَاْح َس ِن َم ا َك اُنْو ا َيْع َم ُلْو َن
Siapa pun yang berbuat kebajikan, baik lelaki maupun perempuan, selama mereka
beriman, pasti akan diberikan kehidupan yang baik oleh Allah, dan mereka akan
mendapatkan pahala yang lebih besar dari apa yang mereka lakukan.
sebagaimana dijelaskan dalam QS. al-An‟am [6]: 165 dan QS. al-Baqarah [2]: 30
ٰۤل
َو ُهَو اَّلِذ ْي َجَع َلُك ْم َخ ِٕىَف اَاْلْر ِض َو َر َفَع َبْع َض ُك ْم َفْو َق َبْع ٍض َد َر ٰج ٍت ِّلَيْبُلَو ُك ْم ِفْي َم ٓا ٰا ٰت ىُك ْۗم ِاَّن َر َّبَك َس ِرْيُع اْلِع َق اِۖب
meninggikan beberapa dari kamu di atas yang lain untuk menguji kebaikan yang
hukuman, namun Dia juga Maha Pengampun dan Maha Penyayang”. (QS. al-
ٰۤل
َو ِاْذ َقاَل َر ُّبَك ِلْلَم ِٕىَك ِةِ اِّنْي َج اِع ٌل ِفى اَاْلْر ِض َخ ِلْيَفًةۗ َقاُلْٓو ا َاَتْج َع ُل ِفْيَها َم ْن ُّيْفِس ُد ِفْيَها َو َيْس ِفُك الِّد َم ۤا َۚء َو َنْح ُن ُنَس ِّبُح
30 ِبَحْمِد َك َو ُنَقِّدُس َلَك ۗ َقاَل ِاِّنْٓي َاْعَلُم َم ا اَل َتْع َلُم ْو َن
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku
engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui". (QS. Al Baqarah:
30).26
26
Nasaruddin Umar, “Argumen Kesetaraan Gender Perspektif Al-Qur‟an”,
Jakarta Selatan: PT. Sapdodadi, 2001), hlm. 249.
68Ibid, hlm. 252
c. Pria dan wanita menerima perjanjian dasar ketika mereka akan
َو ِاْذ َاَخ َذ َر ُّبَك ِم ْۢن َبِنْٓي ٰا َد َم ِم ْن ُظُهْو ِرِهْم ُذ ِّر َّيَتُهْم َو َاْش َهَد ُهْم َع ٰٓلى َاْنُفِس ِهْۚم َاَلْس ُت ِبَر ِّبُك ْۗم َق اُلْو ا َبٰل ۛى َش ِهْد َناۛ َاْن َتُقْو ُل ْو ا
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak
cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh
“Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi.” (Kami lakukan yang demikian itu)
agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan, “Sesungguhnya ketika itu kami
27
Nasaruddin Umar, “Argumen Kesetaraan Gender Perspektif Al-Qur‟an”,
Jakarta Selatan: PT. Sapdodadi, 2001), hlm. 253.
70Ibid hlm. 257.
Wanita yang telah mencapai usia baligh dalam norma Islam memiliki kemampuan
اَل ُيَؤ اِخ ُذ ُك ُم ُهّٰللا ِبالَّلْغ ِو ِفْٓي َاْيَم اِنُك ْم َو ٰل ِكْن ُّيَؤ اِخ ُذ ُك ْم ِبَم ا َع َّقْد ُّتُم اَاْلْيَم اَۚن َفَك َّفاَر ُتٓٗه ِاْطَع اُم َع َش َرِة َم ٰس ِكْيَن ِم ْن َاْو َسِط َم ا
ُتْطِع ُم ْو َن َاْهِلْيُك ْم َاْو ِك ْس َو ُتُهْم َاْو َتْح ِرْيُر َر َقَبٍةۗ َفَم ْن َّلْم َيِج ْد َفِصَياُم َثٰل َثِة َاَّياٍم ۗ ٰذ ِلَك َك َّفاَر ُة َاْيَم اِنُك ْم ِاَذ ا َح َلْفُتْم ۗ َو اْح َفُظ ْٓو ا
َاْيَم اَنُك ْم ۗ َك ٰذ ِلَك ُيَبِّيُن ُهّٰللا َلُك ْم ٰا ٰي ِتٖه َلَع َّلُك ْم َتْشُك ُرْو َن
sumpah yang kamu sengaja, maka kafaratnya (denda pelanggaran sumpah) ialah
memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu
89).
dengan laki-laki, sesuai dengan ayat al-Qur'an QS. al-Mumtahanah [60]: 12:
ٰٓيَاُّيَها الَّنِبُّي ِاَذ ا َج ۤا َء َك اْلُم ْؤ ِم ٰن ُت ُيَباِيْعَنَك َع ٰٓلى َاْن اَّل ُيْش ِر ْك َن ِباِهّٰلل َش ْئًـ ا َّو اَل َيْس ِرْقَن َو اَل َي ْز ِنْيَن َو اَل َيْقُتْلَن َاْو اَل َد ُهَّن
َو اَل َي ْأِتْيَن ِبُبْهَت اٍن َّيْفَتِر ْيَن ٗه َبْيَن َاْي ِد ْيِهَّن َو َاْر ُج ِلِهَّن َو اَل َيْع ِص ْيَنَك ِفْي َم ْع ُرْو ٍف َفَب اِيْعُهَّن َو اْس َتْغ ِفْر َلُهَّن َهّٰللاۗ ِاَّن َهّٰللا
12 َغ ُفْو ٌر َّر ِح ْيٌم. Wahai Nabi! Apabila perempuan-perempuan yang mukmin datang
kepadamu untuk mengadakan bai‘at (janji setia), bahwa mereka tidak akan
mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Allah; tidak akan mencuri, tidak akan
berzina, tidak akan membunuh anak-anaknya, tidak akan berbuat dusta yang
mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka dan tidak akan mendurhakaimu
dalam urusan yang baik, maka terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah
ampunan untuk mereka kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha
28
Nasaruddin Umar, “Argumen Kesetaraan Gender Perspektif Al-Qur‟an”,
Jakarta Selatan: PT. Sapdodadi, 2001), d, hlm. 258.
72 Ibid, hlm.259.
D.Adam dan Hawa secara aktif terlibat dalam peristiwa kosmis
yang digambarkan dalam al-Qur'an. Kisah Nabi Adam AS dan Hawa AS, mulai
termasuk QS. al-Baqarah [2]: 35, QS. al-A‟rāf [7]: 20, QS. al-A‟rāf [7]: 22, al-
29 ُقْلَنا ٰٓيٰا َد اْس ُك ْن َاْنَت َز ْو ُجَك اْل َّنَة ُك اَل ْن ا َغًدا ْيُث ْئُت ۖا اَل َتْق ا ٰه الَّش َة َفَتُك ْو َنا َن الّٰظ
ِم َج َو ِم َه َر َح ِش َم َو َرَب ِذِه َجَر َو ُم َو
kamu kepada Adam.” Mereka pun sujud, tetapi Iblis (enggan). Ia (Iblis) tidak
َفَو ۡس َو َس َلُهَم ا الَّشۡي ٰط ُن ِلُيۡب ِدَى َلُهَم ا َم ا ٗو ِر َى َع ۡن ُهَم ا ِم ۡن َس ۡو ٰا ِتِهَم ا َو َقاَل َم ا َنٰه ٮُك َم ا َر ُّبُك َم ا َع ۡن ٰه ِذِه الَّش َج َرِة ِاۤاَّل َاۡن
aurat mereka (yang selama ini) tertutup. Dan (setan) berkata, "Tuhanmu hanya
melarang kamu berdua mendekati pohon ini, agar kamu berdua tidak menjadi
malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam surga)." (QS.Al-A’raf [7]:
20)
29
َفَد ّٰل ٮُهَم ا ُغ ُر ۡو ۚ َفَلَّم ا َذ اَقا الَّش َجَر َة َبَد ۡت َلُهَم ا َس ۡو ٰء ُتُهَم ا َو َطِفَقا َيۡخ ِص ٰف َع َلۡي ِهَم ا ِم ۡن َّوَر اۡل َج ـَّنِةؕ َو َناٰد ٮُهَم ا َر ُّبُهَم ۤا
ِق ِن ِب ٍر
َاَلۡم َاۡن َهُك َم ا َع ۡن ِتۡل ُك َم ا الَّش َجَرِة َو َاُقْل َّلـُك َم ۤا ِاَّن الَّشۡي ٰط َن َلـُك َم ا َع ُد ٌّو ُّم ِبۡي
dia (setan) membujuk mereka dengan tipu daya. Ketika mereka mencicipi (buah)
pohon itu, tampaklah oleh mereka auratnya, maka mulailah mereka menutupinya
dengan daun-daun surga. Tuhan menyeru mereka, "Bukankah Aku telah melarang
kamu dari pohon itu dan Aku telah mengatakan bahwa sesungguhnya setan adalah
ُهّٰللا َاَّنُک ۡم ُك ۡن ُتۡم َتۡخ َت اُنۡو َن َاۡن ُفَس ُک ۡم َفَت اَب َع َلۡي ُك ۡم َو َع َف ا َع ۡن ُك ۚۡم َفاۡل ــٰٔـ َن َباِش ُر ۡو ُهَّن َو اۡب َتُغ ۡو ا َم ا َکَتَب ُهّٰللا َلـُك ۡم َو ُك ُل ۡو ا
َو اۡش َر ُبۡو ا َح ّٰت ى َيَتَبَّيَن َلـُك ُم اۡل َخ ـۡي ُط اَاۡلۡب َيُض ِم َن اۡل َخ ـۡي ِط اَاۡلۡس َوِد ِم َن اۡل َفۡج ِرؕ ُثَّم َاِتُّم وا الِّص َياَم ِاَلى اَّلۡي ِۚل َو اَل
ُتَباِش ُر ۡو ُهَّن َو َاۡن ـُتۡم ٰع ِكُفۡو َن ِفى اۡل َم ٰس ِج ِؕد ِتۡل َك ُح ُدۡو ُد ِهّٰللا َفاَل َتۡق َر ُبۡو َهاؕ َك ٰذ ِلَك ُيَبِّيُن ُهّٰللا ٰا ٰي ِتٖه ِللَّناِس َلَع َّلُهۡم َيَّتُقۡو َن
Dihalalkan bagimu pada malam hari puasa bercampur dengan istrimu. Mereka
adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui
bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, tetapi Dia menerima tobatmu
dan memaafkan kamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang
telah ditetapkan Allah bagimu. Makan dan minumlah hingga jelas bagimu
(perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian
mereka, ketika kamu beriktikaf dalam masjid. Itulah ketentuan Allah, maka
30
Nasaruddin Umar, “Argumen Kesetaraan Gender Perspektif Al-Qur‟an”,
Jakarta Selatan: PT. Sapdodadi, 2001),hlm. 260
Allah SWT mengetahui bahwa kamu tidak mampu menahan dirimu, tetapi Dia
dan carilah takdir yang telah Allah tetapkan bagimu. Makan dan minumlah sampai
terang antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar, kemudian lanjutkan
puasa hingga malam. Namun, hindarilah bergaul dengan mereka saat beriktikaf di
masjid, sesuai dengan batasan yang ditetapkan oleh Allah SWT. Allah
Dalam al-Qur'an, terlihat bahwa kedua belah pihak bertanggung jawab atas
perempuan
sebagaimana yang jelas disebutkan dalam Al-Qur'an, termasuk dalam QS. Āli-
Imran [3]: 195, QS. An-Nisā‟ [4]: 124, QS. An-Nahl [16]: 97, dan QS. Gāfir [40]:
40.
َفاْس َتَج اَب َلُهْم َر ُّبُهْم َاِّنْي ٓاَل ُاِض ْيُع َع َم َل َعاِم ٍل ِّم ْنُك ْم ِّم ْن َذ َك ٍر َاْو ُاْنٰث ۚى َبْعُض ُك ْم ِّم ْۢن َبْع ٍۚض َفاَّل ِذ ْيَن َه اَج ُرْو ا
َو ُاْخ ِر ُجْو ا ِم ْن ِدَياِرِهْم َو ُاْو ُذ ْو ا ِفْي َس ِبْيِلْي َو ٰق َتُلْو ا َو ُقِتُلْو ا ُاَلَك ِّفَر َّن َع ْنُهْم َس ِّيٰا ِتِه ْم َو ُاَلْد ِخ َلَّنُهْم َج ّٰن ٍت َتْج ِر ْي ِم ْن َتْح ِتَه ا
اَاْلْنٰه ُۚر َثَو اًبا ِّم ْن ِع ْنِد ِۗهّٰللا َو ُهّٰللا ِع ْنَدٗه ُح ْسُن الَّثَو اِب
antara kamu, baik laki-laki maupun perempuan, (karena) sebagian kamu adalah
(keturunan) dari sebagian yang lain. Maka, orang-orang yang berhijrah, diusir dari
kampung halamannya, disakiti pada jalan-Ku, berperang, dan terbunuh, pasti akan
aku hapus kesalahan mereka dan pasti Aku masukkan mereka ke dalam surga-
surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai sebagai pahala dari Allah. Di sisi
َو َم ۡن َّيۡع َم ۡل ِم َن الّٰص ِلٰح ِت ِم ۡن َذ َك ٍر َاۡو ُاۡن ٰث ى َو ُهَو ُم ۡؤ ِم ٌن َفُاوٰٓلِٕٮَك َيۡد ُخ ُلۡو َن اۡل َج ـَّنَة َو اَل ُيۡظ َلُم ۡو َن َنِقۡي ًرا
sedang dia beriman, maka mereka itu akan masuk ke dalam surga dan mereka
َم ْن َع ِمَل َص اِلًحا ِّم ْن َذ َك ٍر َاْو ُاْنٰث ى َو ُهَو ُم ْؤ ِم ٌن َفَلُنْح ِيَيَّنٗه َح ٰي وًة َطِّيَبًۚة َو َلَنْج ِزَيَّنُهْم َاْج َر ُهْم ِبَاْح َس ِن َم ا َك اُنْو ا َيْع َم ُلْو َن
keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik
dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah
mereka kerjakan.(QS.An-Nahl[16]:97).
ٰۤل
َم ْن َع ِمَل َس ِّيَئًة َفاَل ُيْج ٰز ٓى ِااَّل ِم ْثَلَه ۚا َو َم ْن َع ِم َل َص اِلًحا ِّم ْن َذ َك ٍر َاْو ُاْنٰث ى َو ُه َو ُم ْؤ ِم ٌن َفُاو ِٕى َك َي ْدُخ ُلْو َن اْلَج َّن َة
ٰۤل
َم ْن َع ِمَل َس ِّيَئًة َفاَل ُيْج ٰز ٓى ِااَّل ِم ْثَلَه ۚا َو َم ْن َع ِم َل َص اِلًحا ِّم ْن َذ َك ٍر َاْو ُاْنٰث ى َو ُه َو ُم ْؤ ِم ٌن َفُاو ِٕى َك َي ْدُخ ُلْو َن اْلَج َّن َة
40 ُيْر َز ُقْو َن ِفْيَها ِبَغْيِر ِحَس اٍب. Barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka dia akan
dibalas sebanding dengan kejahatan itu. Dan barang siapa mengerjakan kebajikan,
baik laki-laki maupun perempuan sedangkan dia dalam keadaan beriman, maka
mereka akan masuk surga, mereka diberi rezeki di dalamnya tidak terhingga.
(QS.Al-Gafir[40]:40)31
31
Nasaruddin Umar, “Argumen Kesetaraan Gender Perspektif Al-Qur‟an”,
Jakarta Selatan: PT. Sapdodadi, 2001), hlm. 263.
75Ibid, hlm.263-264