Anda di halaman 1dari 22

PRAKTEK KERJA LAPANGAN ( P K L )

“ PENGELASAN DAN PERBAIKAN ALAT BERAT “

Disusun Oleh :
REZA RENANDA
NIS. 17-0228

Kompetensi Keahlian :

TEKNIK PENGELASAN

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 KARIMUN
Jalan Paya Cincin. Sei Bati Tebing Kabupaten Karimun 29164
Telp. (0777) 7000253, 7000255 Fax. (0777) 7000253
Email : smkn1karimun@yahoo.co.id
2019
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PERIODE APRIL S/D SEPTEMBER 2019

“ PENGELASAN DAN PERBAIKAN ALAT BERAT “

Kepala Program Studi Karimun, September 2019


Teknik Pengelasan Guru Pembimbing,

FEBRIADI SUBARI .S,Pd ZAKIR, ST


NIP. 19780225 200604 1 015

Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 1
Karimun

Drs. H. MASTUR, M.MPd


NIP. 19630525 199103 1 009

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa :


Nama : Reza Renanda
NIS : 17-0228

Telah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan


di PT. WIRA PENTA KENCANA
Mulai tanggal 01 April 2019 sampai dengan 30 September 2019

Karimun, 30 September 2019


Pembimbing,

Ahmad Riyadi

iii
KATA PENGANTAR
Puji sukur atas kehadirat Tuhan Yang maha Esa yang telah melimpahkan
nikmat,rahmat,dan karunianya kepada saya sehingga saya dapat melaksanakan
kegiatan praktek kerja lapangan (PKL) di PT WIRA PENTA KENCANA
tanpa halangan apa pun.
Suksesnya kegiatan peraktek kerja lapangan ini tidak lepas dari
bimbingan,arahan,serta doa yg terus mengalir kepada saya, sehingga kegiatan bisa
selesai dengan baik.banyak hak yang telah membimbing saya dalam
melaksanakan PKL ini, diantaranya :
1. Bapak Drs. H. MASTUR, MMPd, selaku Kepala SMKN 1 KARIMUN
2. Bapak Hairul Nizam, selaku Ketua POKJA
3. Bapak Ir. Jeffri Revli Sela, selaku HRD PT. WIRA PENTA KENCANA
4. Bapak Ahmad Riyadi, selaku Manager Workshop PT. WIRA PENTA
KENCANA
5. Bapak Rio Wardhana , selaku Supervisor PT. WIRA PENTA KENCANA
6. Ibu Wati Ustam, Amd, selaku Sekretaris POKJA
7. Ibu Zaidarti, S.Pd, MM selaku Waka Humas dan PKL
8. Serta orang tua dan teman-teman yang turut membantu
Saya sadar, masih sangat banyak kekurangan dalam menjalankan kegiatan
serta dalam pembuatan laporan ini. Namun, saya telah berusaha semaksimal
mungkin dalam menjalankan tugas selama PKL. Oleh karena itu kritik dan saran
sangat di perlukan agar bisa lebih baik lagi untuk kedepannya.
Semoga dengan pelaksanaan PKL ini bisa menambah pengalaman saya
dalam dunia kerja,agar nantinya bisa melaksanakan kerja yang sesungguhnya
dengan baik.
Karimun, 30 September 2019

REZA RENANDA

iv
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................................iii
KATA PENGANTAR.............................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1. Latar Belakang....................................................................................................1
1.2. Tujuan................................................................................................................2
1.2.1. Tujuan Umum.............................................................................................2
1.2.2. Tujuan Khusus............................................................................................2
1.3. Kopetensi Sasaran..............................................................................................3
BAB II..................................................................................................................................4
LANDASAN TEORI...............................................................................................................4
2.1 Pengertian Pengelasan.......................................................................................4
2.2 Macam – Macam Proses Pengelasan.................................................................4
2.3 Macam – Macam Sambungan............................................................................5
2.4 Peralatan Las Mesin Las.....................................................................................5
2.5 Perlengkapan Las................................................................................................6
2.1. Profile Perusahaan.............................................................................................7
2.2 Daftar Fasilitas Industri.............................................................................................9
3.1 Proses Kerja......................................................................................................10
4.1 Kesimpulan.......................................................................................................13
4.2 Saran................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14

v
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Praktek kerja lapangan adalah suatu bentuk penyelenggaraan kegiatan dari
sekolah yang memadukan secara sistematik dan sinkron antara program
pendidikan di sekolah dan program perusahaan yang diperoleh melalui kegiatan
bekerja langsung di dunia kerja untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional
dimana keahlian profesional tersebut hanya dapat membentuk melalui tiga unsur
utama yaitu ilmu pengetahuan, teknik dan kiat. ilmu pengetahuan dan teknik dapat
dipelajari dengan kegiatan di sekolah, akan tetapi hal itu dapat dikuasai melalui
proses pengerjaan langsung pada bidang professi itu sendiri.
Pendidikan sistem ganda dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga
kerja yang profesional dibidangnya. Melalui pendidikan sistem ganda diharapkan
dapat menciptakan tenaga kerja yang profesional tersebut. dimana pada siswa
yang dapat melaksanakan pendidikan tersebut diharapkan dapat menerapkan ilmu
yang didapat dan sekaligus mempelajari pada dunia kerja. Tanpa diadakannya
pendidikan sistem ganda hal ini kita tidak akan bisa langsung terjun ke dunia kerja
dikarenakan kita belum mengetahui situasi dan kondisi lingkungan kerja.
Beberapa peraturan dalam melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan serta
keputusan dari menteri adapun peraturan praktek kerja lapangan tersebut ada di
bawah ini:
Tercantum pada UU nomor dua tahun 1989 Tentang pendidikan nasional
yaitu untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, Pengajaran,
dan pelatihan bagi peranannya di masa yang akan datang peraturan pemerintah
nomor 29 tahun satu sembilan 90 tentang pendidikan menengah yang bertujuan
meningkatkan kemampuan peserta didik sebagai anggota masyarakat dan
mengadakan hubungan Timbal balik dengan lingkungan sosial budaya alam
sekitar dan meningkatkan pengetahuan peserta didik untuk melanjutkan
pendidikan yang jenjang yang lebih tinggi dan untuk membangun diri sejalan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan Teknologi IPTEK serta kebudayaan
peraturan pemerintah nomor 39 tahun 1992 tentang peran serta masyarakat dalam

1
pendidikan nasional keputusan menteri nomor 0490 / 1993 tentang kurikulum
SMK yang berisi bahwa dalam melaksanakan pendidikan dilaksanakan melalui
dua jalur yaitu pendidikan di dalam sekolah dan pendidikan di luar sekolah di
dalam Lampiran keputusan MENDIKBUD tentang kurikulum 1994 SMKTA
disebutkan bahwa peningkatan mutu dan evaluasi pendidikan menengah kejuruan
diarahkan untuk mengembangkan suatu sistem yang utuh dan mantap sehingga
terdapat Kesinambungan antara dunia pendidikan dan dunia kerja.

1.2. Tujuan
Tujuan praktik kerja lapangan adalah sebagai berikut :

1.2.1. Tujuan Umum


a. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional yaitu tenaga
kerja yang memiliki tingkat pengetahuan keterampilan dan Etos kerja yang
sesuai dengan ketentuan kebutuhan dunia kerja.
b. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas atau profesional.
c. Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai
dari proses pendidikan.
d. Membekali siswa dengan pengalaman kerja yang sesungguhnya dan dunia
kerja dan masyarakat.
e. Menetapkan kedisiplinan dan tanggung jawab siswa dalam melaksanakan
tugas serta mendorong siswa untuk berjiwa wirausahawan dan mau bekerja.

1.2.2. Tujuan Khusus


a. Menyiapkan siswa untuk belajar bekerja secara mandiri maupun bekerja
dalam satu tim dan mengembangkan potensi serta kreativitas sesuai dengan
minat dan bakat nya masing-masing.
b. Meningkatkan status dan kepribadian siswa sehingga mampu berinteraksi
berkomunikasi dan memiliki rasa tanggung jawab serta disiplin yang tinggi.
c. Memberikan kesepakatan bagi para siswa yang berpotensi untuk menjadi
tenaga kerja terampil dan produktif berdasarkan pengakuan standar profesi.

2
1.3. Kopetensi Sasaran
Melihat kenyataan tersebut direktur pendidikan menengah kejuruan
menetapkan strategi operasional yang berdasarkan pada kebijakan Link dan
Mat departemen pendidikan dan kebudayaan dalam model penyelenggaraan
program pendidikan sistem ganda PSG melaksanakan program ini sesuai
dengan ketentuan ketentuan yang berat tuang dalam undang undang nomor
dua tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional peraturan pemerintah
nomor 20 tahun 1990 tentang pendidikan menengah peraturan pemerintah
nomor 39 tahun senam belas sembilan dua tentang peran serta masyarakat
dalam pendidikan nasional Kemendikbud nomor: 080/U / 1992 tentang
sekolah menngah kejuruan dan kepmendikbud nomor : 080/U/1993 tentang
kurikulum SMK.

3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Pengelasan 
Pengelasan (welding) adalah salah salah satu teknik penyambungan
logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi
dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah dan
menghasilkan sambungan yang kontinyu.

2.2 Macam – Macam Proses Pengelasan


Proses pengelasan digolongkan menjadi 3 golongan yaitu :
a. Las Lumer (Cair)
Proses las cair dasar dan kawat las dipanaskan hingga keduanya mencair
dan terpadu satu sama lain, cara pengelasan yang termasuk las cair adalah
sebagai berikut :
 Las Gas.
Las gas adalah cara pengelasan dimana panas yang digunakan untuk
pengelasan diperoleh dari nyala api hasil pembakaran gas oksigen (Zat
Asam). Bahan bakar yang digunakan adalah gas astelin (Gas Karbit).
b. Las Tahanan Listrik.
Las Tahan Listrik adalah cara pengelasan dengan menggunakan tahanan
(hambatan) listrik yang terjadi antara dua bagian logam yang akan
disambungkan. Cara pengelasan ini dipergunakan pada las listrik, las
tekan, atau las rol.
c. Solder atau Brazing
Penyolderan adalah penyambungan logam dibawah pengaruh
penyeluruhan panas dengan bantuan logam Penyambung (solder) yang
mempunyai titik lebur logam yang akan disambungkan.

4
2.3 Macam – Macam Sambungan
 Sambungan Sudut
 Sambungan Pipa
 Sambungan Tumpul
 Sambungan T
Posisi sambungan untuk sambungan sudut dan sambungan tumpul
terdiri dari 4 posisi pengelasan yaitu :
1. Posisi bawah tengah (down head)
2. Posisi mendatar (horizontal)
3. Posisi tegak (vertikal) dan
4. Posisi diatas kepala (over head)

2.4 Peralatan Las Mesin Las


a. Mesin Las Arus AC
Mesin las merupakan bagian terpenting dari peralatan las busur.
Mesin las AC memerlukan sumber dari peralatan balik fase tunggal
dengan sebuah transfometer. Arus input diperkecil tegangannya menjadi
arus. Output sekitar 36 sampai 70 volt, tetapi kuat arus besar sekitar 200–
500 A.
b. Mesin Las Arus DC.
Mesin ini mengubah arus AC yang masuk menjadi DC keluar dengan
bantuan rectikler. Bekerjanya tenang dan biasanya mempunyai pengatus
tunggal untuk menyetel arus yang keluar.
c. Mesin Las AC – DC
Mesin las ini merupakan gabungan dari mesin arus bolak – balik dan
arus searah, dengan mesin ini lebih banyak kemungkinan pemakaiannya
karena arus yang keluar dapat dipilih AC atau DC dengan hanya
mengubah posisi handle pada mesin tersebut.

5
2.5 Perlengkapan Las
a. Kabel Las
Inti penghantar arus ini biasanya terbuat dari tembaga yang dipintal,
dibungkus, dengan isolator dan diberi penguat, agar tidak mudah patah,
kabel ini harus lentur tidak kaku dan tidak mengganggu gerakan kerja.
b. Pemegang Elektroda
Digunakan untuk menjepit elektroda, alat ini terdiri dari mulut
penjepit dan pegangan yang di bungkus.
c. Klem Masa
Klem masa digunakan untuk menghubungkan klem masa ke benda
kerja.
d. Palu Las dan Sikat Kawat
Digunakan untuk membersihkan terak dan percikan las pada benda
kerja.
e. Tang Penjepit
Digunakan untuk m enjepit atau memindahkan benda panas.
f. Topeng Las
Digunakan untuk melindungi mata dan wajah dari sinar ultraviolet.
g. Kacamata Pengaman
Untuk melindungi mata operator saat membersihkan benda kerja
sebelum dan sesudah pengelasan.
h. Pakaian Las
Digunakan untuk melindungi tubuh operator yang tidak dapat
ditangkai dengan alat keselamatan kerja yang termasuk pakaian las.
i. Elektroda
Elektroda yang digunakan manual adalah jenis elektroda yang terbungkus
fluks.

6
2.1. Profile Perusahaan
PT.Wira Penta Kencana (PT. WPK)  merupakan  Perusahaan Penanaman Modal
Dalam Negeri (PMDN) yang bergerak di bidang penambangan batu granit .PT.
WPK berdiri sesuai dengan akte yang disahkan oleh Menteri Kehakiman pada
tahun 1989 dan merupakan  bagian dari Bina Surya Group (BSG) Coorporation
yang berkantor pusat di Jakarta.

Lokasi kegiatan penambangan terletak di bagian Timur Pulau Karimun Besar,


dimana secara administratif termasuk dalam wilayah Dusun Teluk Lekup, Desa
Pongkar, Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun Propinsi Kepulauan Riau. Dan
secara geografis berada dalam rentang koordinat 1˚3’39”-1˚ 4’12” Lintang Utara
dan 103˚22’53”-103˚23’22” Bujur Timur. 

Pulau Karimun berbatasan langsung dengan Negara Singapore dan Malaysia.


Pulau Karimun dapat ditempuh selama ±1jam dengan menggunakan kapal Ferry
dari pulau Batam, sedangkan dari kota Tanjung Balai Karimun menuju lokasi
tambang adalah 16 km dan dapat ditempuh selama ±20 menit dengan
menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat.

7
Gambar 2. 1 PT. WIRA PENTA KENCANA

8
2.2 Daftar Fasilitas Industri

No Nama Alat Satuan

1 Mesin Las Unit


2 Gerinda Tangan Unit
3 Kacamata Las Buah
4 Penggaris Siku Buah
5 Palu Buah
6 Rol Meter Buah
7 Mesin Bor Unit
8 Mesin Jenset Unit
9 Gerinda Potong Unit
10 Tang Buah
11 Kunci Inggris Buah
12 Batu Gerinda Buah
13 Pahat Buah
14 Bor Tembak Unit
15 Kuas Cat Buah
16 Kunci Pas Set
17 Kunci Ring Set
18 Kunci Shock Set
19 Kunci T Set
20 Kunci Palang Set

9
3.1 Proses Kerja
Dalam proses kerja, hal halnya meliputi :
a. Jenis Pekerjaan :
Pembuatan Bucet Beco
Bongkar mesin alat berat
b. Peralatan Yang Digunakan :
a) Mesin bor (untuk melubangi)
b) Mesin pemotong (digunakan untuk memotong bahan)
c) Alat ukur (untuk mengukur bahan yang akan dipotong)
d) Penggores (digunakan untuk memberi tanda bahan yang akan
dipotong)
e) Tang (digunakan untuk memindahkan benda yang panas)
f) Palu (digunakan untuk menghilangkan terak yang menempel)
g) Mesin las (digunakan untuk mengelas/menyambung benda)
h) Gerinda (berguna untuk merapihkan lasan)
i) Kuas (digunakan untuk mengecat benda kerja)
j) Besi baja (digunakan untuk menjepit benda kerja supaya persegi)
k) Amplas.

c. Bahan :
1. Besi beton persegi
2. Plat strip
3. Dempul plastik
4. Cat besi dan tiner
5. Elektroda

d. Langkah Kerja
1. Memotong benda kerja yang terlebih dahulu sudah diukur.
2. Rapihkan hasil potongan dengan menggunakan gerinda.
3. Buatlah rangka luar untuk acuan dengan menggunakan plat baja.
4. Rangkailah benda kerja dengan teliti.

10
5. Sambung benda kerja dengan cara di las.
6. Bersihkan terak yang menempel pada lasan dengan menggunakan palu.
7. Rapihkan lasan dengan menggunakan gerinda, dan berhati – hati di
saat penggerindaan.
8. Lakukan pendempulan pada lasan yang cacat kemudian di amplas.
9. Benda kerja di cat dengan warna sesuai keinginan pemesan dan di bor.

e. Hasil Kerja
1. Pembuatan bucket beco sesuai dengan tepat waktu.
2. Bucket berfungsi sebagai perlengkapan alat berat.

f. Keselamatan Kerja.
1. Memakai Wear pack
2. Memakai kacamata saat mengelas atau menggerinda.
3. Memakai sepatu
4. Memakai sepatu las
5. Berhati – hati pada benda panas.
6. Kap Las.

Pengelasan menggunakan las listrik


a. Menentukan kuat arus yang digunakan
Arus yang digunakan dalam pengelasan harusnya tepat, karena akan
mempengaruhi hasil pengelasan. dalam menentukan kuat arus harus
memperhatikan bebrapa hal penting, diantaranya :
 Diametr elektroda
 Tebal bahan yang dilas
 Jenis elektroda yang digunakan
 Posisi pengelasan
 Polaritas (sifat) pengutuban

11
Cara mengatur arus dengan cara memutar handel pada mesin las.
besarnya arus yang dipilih dapat dibaca pada skala arus yang terdapat pada
pesawat las. Pengaruh besar arus terlalu besar, maka elektroda akan
mencair terlalu cepat, akibatnya : permukaan las akan lebih besar
penembusan yang dalam akan terjadi under cut pengaruh besar arus terlalu
kecil, maka akan menyebabkan busur listrik sukar untuk menyala,
sehingga busur listrik yang terjadi tidak stabil. panas yang terjadi tidak
cukup untuk melelehkan elektroda dan bahan dasar, akibatya : rigi-rigi
lasnya kecil dan tidak rata penembusannya dangkal.

12
4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan proses kerja, kita dapat mengetahui bagaimana cara
pembuatan Buchket beco maka dapat disimpulkan :
1. Membuat Buchket beco memerlukan biaya yang lumayan besar.
2. Pembuatan Buchket beco membutuhkan waktu yang cukup lama.
3. Kesulitan pada pembuatan Buchket beco adalah membuat tralis yang siku
dan biasanya sukar pada proses pengelasan dan perangkaian
4. Buchket beco diciptakan untuk melengkapi bagian bagian yang ada pada
alat alat berat.

4.2 Saran
Berdasarkan Laporan PKL dan Proses Kerja, ada beberapa saran yang
harus di perhatikan sebagai dasar untuk melakukan suatu pekerjaan supaya
dalam kegiatanpraktek kerja lapangan kita tidak canggung. Yang meliputi :
1. Kepada pembimbing dimohon monitoring tidak hanya 1 bulan sekali.
2. Kepada pihak perusahaan cobalah lebih baik dalam bidang pengelasan.
3. Kepada karyawan perusahaan di harapkan lebih menerima dan memandu
para murid Pkl.
4. Murid diharapkan mematuhi peraturan kerja yang ada di dunia industri.
5. Bekerja sama dalam bekerja lebih mudah daripada kerja sendiri.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ariana Wahyu 2018 . langkah langkah dalam pengelasan


http://www.dictio.id/Langkah-langkah dalam pengelasan , diakses pada 23
Agustus 2018.
Musthofa, Ahmad Ali 2016 . Teknik Pengelasan pada alat berat
http://www.dictio.id/t/Teknik-Pengelasan pada alat berat, diakses pada 23 Agustus
2018.
Ranjani Ryan ,Oktober 2015,Metode pengelasan alat berat,
http://ranjarniyan.wordpress.com/Metode pengelasan alat berat., diakses pada 23
Agustus 2018

14
LAMPIRAN

15
16
17

Anda mungkin juga menyukai