Anda di halaman 1dari 8

SKENARIO

BENCANA BANJIR
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Disasater Nursing
Dosen Pembimbing: Rus Andraini, A.Kp., M.PH

Disusun Oleh :
KEPERAWATAN TK. III
1. Mariani 6. Mukhlis Abdi Syahbani
2. Marisa Dwiyanda 7. Neneng Septiani
3. Melita Ramadhani 8. Nila Ayu Septiani
4. Meidyna Larasati 9. Nur Ainun
5. Miranda

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALIMANTAN TIMUR


JURUSAN KEPERAWATAN PRODI DIII KEPERAWATAN
KELAS BALIKPAPAN
TAHUN AJARAN 2018/2019
Suatu hari di sebuah desa kecil ditengah perkotaan, terdapat sungai

yang keruh dan banyak sampah. Sungai yang dulu airnya jernih itu pun

sekarang penuh sampah dan airnya berwarna hitam. Hal tersebut terjadi

dikarenakan kebiasaan buruk yang dilakukan oleh warga desa tersebut

yaitu membuang sampah di sungai. Hari itu banyak warga yang sedang

lalu lalang beraktifitas. Tampak beberapa warga yang sedang melewati

jembatan penghubung desa membuang sampah ke sungai. Kemudian

dilihat oleh salah satu warga yang taat dengan peraturan.

Marisa, melita , laras : ( membuang sampah )

Miranda : “ loh loh bu kok pada buang sampah disitu sih ?, kan ada tong sampah

yang disediakan pemerintah ”

Laras : “ habisnya gada tempat sampah di dekat sini, yasudah saya buang di

sungai aja.”

Marisa : “ iya yang penting kan buang sampah, bu Miranda sewot aja.”

Melita : “ bener bu, dari pada sampah numpuk dirumah, ya kan bu ?

Miranda : “ Astagfirulloh bu jangan gitu nanti desa ini banjir gimana? kan nanti

ibu juga yang repot, dan bukan ibu aja yg repot kita semua warga

sini kena imbasnya.”

Marisa : “ Emang ibu buang sampah dimana kalau bukan disini ?”


Miranda : “ Saya buangnya di tong sampah yang ada di pinggir jalan raya kok bu

yang disediakan pemerintah.”

Laras : “ Aduh bu jauh banget kalo disitu,”

Marisa : “ Iya bu jauh, mending disini aja dekat kan . jadi gak jauh – jauh”

Miranda: “Jangan begitu bu .”

Laras : “ Sudah bu gak usah didengarin kita pulang aja yokk.”

Melita : “Ayok bu, buang-buang waktu aja deh”

Hari demi hari warga sekitar masih saja membuang sampah di sungai

tersebut. Dua minggu kemudian musim penghujan pun tiba. Hujan turun dengan

deras berturut-turut selama 2 hari tanpa henti, air sungai semakin lama semakin

meluap hingga menyebabkan pemukiman warga terendam banjir. Beberapa warga

mulai khawatir dengan kondisi saat ini dan sebagian warga yang lain hanya

menyepelekan hal ini.

Air yang merendam pemukiman warga semakin lama semakin tinggi, Bila

diukur bisa mencapai paha orang dewasa dan warga semakin panik. RT setempat

memberitahu temannya yang bekerja di BASARNAS mengenai kejadian banjir di

pemukiman mereka.

Ainun : “Assalamualaikum Mar.”

Marisa : “Iya Nun Waalaikumsalam, Kenapa Nun tumben nelpon? ”


Ainun : “Aku mau lapor di kawasan rumahku banjir, aku bingung warga pada

panik nih. Apakah tim BASARNAS dapat datang ke wilayah ini Mar ?”

Marisa : “Kamu tenang ya Nun. Saya segera kabari anggota yang lain, bantuan

segera datang. Sekarang yang harus kamu lakukan, pertama kamu jangan

panik setelah itu arahkan semua warga untuk mematikan saklar serta

amankan barang berharga ketempat yang lebih tinggi dan minta mereka

untuk meninggalkan rumah, serta beritahu warga agar tidak berenang di

genangan banjir. Kami mengusahakan untuk segera sampai ke tempat

lokasi kejadian”

Ainun : “okok Mar makasih yaa, aku harap bantuan segera datang.”

Marisa : “ iya Nun kejadian sudah di infokan, Kami akan segera datang.”

Setelah percakapan antara Ainun dan Marisa selesai, Ainun selaku RT

setempat segera menghimbau warga untuk melakukan hal yang dianjurkan oleh

Marisa. Banjir semakin meninggi hingga menenggelamkan rumah – rumah warga.

Bebrapa saat kemudian pertolongan BASARNAS pun datang menggunakan

perahu karet guna mengevakuasi korban banjir. Beberapa warga tampak duduk

diatas loteng menunggu pertolongan.

Laras : “ tolong ….. tolong….”

Mariani : “ tolong … “

Melita (Ibu menggendong anak) :” mba tolong mba….”


Marisa : “ mari bu, naik ke perahu ( tampak BASARNAS membantu korban dan

memberi selimut ke anak ibunya dan BASARNAS pun mengevakuasi korban

lain.)

Beberapa korban yang telah dievakuasi kemudian dibawa ke tempat

pengungsian/ ke tempat yang lebih aman. Korban yang datang langsung ditangani

oleh perawat dan tenaga kesehatan lainnya untuk memeriksa kondisi korban.

Perawat melakukan pemeriksaan pada salah satu korban, korban tersebut

tampak menggigil.

Perawat : “ Permisi bu, saya perawat disini nama ibu siapa?”

Korban : “ nama saya laras bu.”

Perawat : “ Kenapa ibu menggigil?”

Korban: “ Saya tadi habis nyelamatin barang-barang saya saat di rumah mungkin

karena terlalu lama terendam air makanya saya mengigil.”

Perawat : “ Baik bu saya cek suhu badan ibu dulu.ya”

Korban : “Baik mba, terima kasih.” (Dalam kondisi menggigil)

Perawat : “Bu, ibu saat ini suhu badannya tinggi. Ibu pakai selimut tebal ini dulu

ya bu dan ganti dengan pakaian kering ini dulu.”

Tak jauh dari korban tersebut terlihat korban lain yaitu seorang lansia

sedang merintih karena terluka akibat terjatuh saat berlari ke tempat pengungsian..
Perawat : “ Nek kakinya luka kenapa ?”

Lansia : “ iya nak, tadi nenek panic kemudian terjatuh saat lari ke tempat

pengungsian ini.”

Perawat : “ Saya obati dulu ya nek lukanya, sakit sedikit gak apa apa ya nek.”

Korban lansia : “ iya nak makasih yaa.”

Beberapa saat korban dievakuasi, kondisi korban mulai stabil. Beberapa

media dan reporter datang untuk meliput dan melakukan wawamncara kepada

ketua tim evakuasi dari BASARNAS.

Reporter : “Selamat sore pemirsa, saya nila ayu, akan melaporkan kondisi terkini

korban terkait banjir di wilayah desa Batu Ampar Kecamatan

Balikpapan Utara Kalimantan Timur. Saat ini korban sudah ditangani

oleh tim evakuasi dari BASARNAS dan juga tenaga medis. Saat ini

saya sedang bersama dengan ketua tim evakuasi dari BASARNAS

yaitu ibu Marisa, Selamat sore Bu Marisa.”

Marisa : “Selamat sore Mba.”

Reporter :” Bisa dijelaskan bu bagaimana kondisi banjir saat ini dan apakah yang

telah dilakukan oleh tim dari BASARNAS ?”

Marisa : “ Ya baik, korban banjir di wilayah desa Batu Ampar yang sudah

dievakuasi oleh tim dan jumlah korban saat ini sekitar 100 orang yang

terdiri dari 45 orang terluka dan 54 orang dalam kondisi stabil. Namun

terdapat 1 korban yang belum ditemukan. Saat ini korban tersebut

masih dalam pencarian.”


Reporter : “Baik terima kasih bu atas informasinya. Baik pemirsa Selanjutnya

saya sedang bersama dengan salah satu penduduk desa setempat yaitu

dengan bapak Mukhlis. ”

“baik pak bisa diceritakan awal terjadinya banjir ini seperti apa ?”

Mukhlis : “Awalnya hujan deras beberapa hari ini, hanya 2 hari yang lalu dari

malam sampai pagi, air sungai meluap dan mulai mencapai ketinggian

sebatas pinggang saya. Lalu saya langsung mengamankan keluarga

saya, tapi saya tidak sempat menyelematkan barang berharga, jadi

rumah tuh habis sudah mba”

Reporter : ” Apakah ada penyebab lain dari bencana banjir ini selain hujan deras

pak Mukhlis ?”

Mukhlis : “Saya rasa yang menyebabkan lingkungan kami banjir ini karena

banyak dari warga yang masih saja membuang sampah sembarangan

mba. Sudah pernah diingatkan juga oleh warga yang peduli tapi tetap

saja tidak dihiraukan dan mereka tetap membuang sampah di sungai.”

Reporter : “Baik pak terima kasih atas informasinya.”

“Baik pemirsa, sekian informasi dari wilayah kejadian. Saya Nila Ayu

terima kasih.”

Banjir tersebut mulai surut setelah 3 hari dari waktu kejadian,

kemudian beberapa warga masih ada yang tinggal di pengungsian dan

terdapat warga yang kembali ke rumahnya untuk melihat dan


membersihkannya. Dan setelah kejadian ini pun warga desa tersebut tidak

lagi membuang sampah kesungai.

Anda mungkin juga menyukai