I! KA&A
KA&A S'LI&
(! )atuh*
+! %eny
%enyak
akit
it ken"
ken"in
ingg mani
manis*
s*
! &ekana
kanann dara
darahh tingg
tinggi*
i*
II! KALIA&
KAL IA& K'N.I
(! Laki
Laki-l
-lak
aki,
i, 68 tahu
tahunn
+! RS, keluha
keluhann menurut
menurut keluarga
keluarga tiba-tib
tiba-tibaa terpelese
terpelesett dan atuh terduduk
terduduk di depan
depan
kamar mandi
! Kedu
Keduaa tung
tungka
kaii tak
tak dapa
dapatt dige
digera
rakk
kkan
an teta
tetapi
pi kala
kalauu dira
diraba
ba atau
atau di"u
di"ubi
bitt masi
masihh
dirasakan
/! 0atuk-ba
0atuk-batuk
tuk dan agak
agak sesak
sesak napas,
napas, na$su
na$su makan berkur
berkurang,
ang, tidak
tidak demam
demam
1! Ri2ay
Ri2ayat
at mengid
mengidap
ap dan memin
meminum
um #bat penyaki
penyakitt ken"i
ken"ing
ng manis
manis dan
dan tekana
tekanann
darah tinggi
6! 3ianurka
3ianurkann untuk
untuk #perasi
#perasi mata
mata tetapi
tetapi penderit
penderitaa men#lak
men#lak
III! %ER&AN4AAN
(! )elask
)elaskan
an pr#se
pr#sess penuaa
penuaan5 n5
+! )elask
)elaskan
an eti#l
eti#l#gi
#gi atu
atuhh pada
pada lansia
lansia55
! )elaskan
)elaskan $akt#r-
$akt#r-$akt
$akt#r
#r resik#
resik# teradiny
teradinyaa atuh5
atuh5
/! Apa hubunga
hubungann penyakit-p
penyakit-penya
enyakit
kit yang
yang ada pada skenar
skenari#
i# dengan
dengan atuh
atuh
1! Apa hubung
hubungan
an ri2ayat
ri2ayat minum
minum #bat
#bat pada skenar
skenari#
i# dengan
dengan atuh
atuh
6! Apa k#mplik
k#mplikasi
asi yang
yang dapat
dapat teradi
teradi akibat
akibat atuh pada
pada skena
skenari#
ri#
7! )elaskan
)elaskan langk
langkah-l
ah-langk
angkahah diagn#s
diagn#sisis untuk
untuk skenari#
skenari#55
1
8! &entuk
&entukan
an skala pri#rita
pri#ritass dan penatalak
penatalaksana
sanaan
an untuk skenar
skenari#5
i#5
! 0agaiman
0agaimanaa penangana
penanganann a2al dan pen"egah
pen"egahan
an yang dilakuka
dilakukann untuk skenari#
skenari#55
(9! &uliskan
&uliskan perspekti$ islam
islam terkait skenari#5
skenari#5
I:! )A;A0AN
(! )elaskan pr#ses penuaan 5 <(=
)a2ab *
3e$i
3e$ini
nisi
si enu
enuaa adal
adalah
ah suat
suatuu pr#s
pr#ses
es meng
menghi
hila
lang
ngny
nyaa se"a
se"ara
ra perl
perlah
ahan
an-l
-lah
ahan
an
kemampua
kemampuann aringan
aringan untuk
untuk memperbai
memperbaiki
ki diri>meng
diri>mengganti
ganti diri dan mempertah
mempertahanka
ankann
struktur dan $ungsi n#rmalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap eas <termasuk
in$eksi= dan memperbaiki kerusakan yang diderita!
3iba2ah ini merupakan te#ri-te#ri yang membahas mengenai pr#ses menua sebagai
berikut *
1. Teori
ori Keterba
Keterbatas
tasan
an Hayfl
Hayflick
ick (Hayflick Limit Theory)
2. Teori
ori Ke
Kesa
sala
laha
han
n (Error Theory)
− %eningka
%eningkatan
tan usia mempenga
mempengaruhi
ruhi perubaha
perubahann sel dimana
dimana sel-sel
sel-sel Nukleus
Nukleus
menadi lebih besar tetapi tidak diikuti dengan peningkatan umlah substansi
RNA>3NA!
3. Teori
ori Pakai
Pakai dan
dan Usa
Usang
ng (We
(Wear
ar & Tear
Tear Theory)
T heory)
2
− 0ah2a pr#ses menua merupakan pr#ses pra @ pr#gram yaitu pr#ses yang
teradi akibat akumulasi stress
stress dan inuri dari
dari trauma!
− enua
enua dianggap
dianggap sebagai
sebagai %r#ses
%r#ses $isi#l#gis
$isi#l#gis yang ditentukan
ditentukan #leh seumlah
seumlah
penggunaan
penggunaan dan keusangan dari #rgan sese#rang yang terpapar dengan
lingkungan!
4. Teori
ori Imun
Imunit
itas
as (Immunity Theory)
. Teori
ori Ikat
Ikatan
an !il
!ilan
ang
g (Cross Linkage Theory)
". Teori
ori #e$l
#e$lik
ikas
asii %&'
%&'
− &e#ri
#ri ini
ini meng
mengem
emuk
ukak
akan
an bah2
bah2aa pr#s
pr#ses
es penu
penuaa
aann meru
merupa
paka
kann akib
akibat
at
akumulasi bertahap kesalahan dalam masa replikasi 3NA, sehingga teradi
kematian sel!
− Kerusaka
Kerusakann 3NA akan menyebab
menyebabkan
kan penguran
pengurangan
gan kemampua
kemampuann replikasi
replikasi
ribosomal DNA <r3NA= dan mempengaruhi masa hidup sel!
− Sekitar 19C r3NA akan menghilang dari sel aringan pada usia kira-kira 79
tahun!
3
(. Teori Kelainan 'lat
). Teori Pace Maker *+ndokrin
− &e#ri ini mengatakan bah2a pr#ses menadi tua diatur #leh pace maker,
seperti kelenar timus, hip#talamus, hip#$ise, dan tir#id yang menghasilkan
h#rm#n-h#rm#n, dan se"ara berkaitan mengatur keseimbangan h#rm#nal
dan regenerasi sel-sel tubuh manusia!
,. Teori Telomere
4
− &e#ri radikal bebas mengasumsikan bah2a pr#ses menua teradi akibat
kekurang-e$ekti$an $ungsi kera tubuh dan hal itu dipengaruhi #leh adanya
berbagai radikal bebas dalam tubuh
o Aritmia
o Sten#sis a#rta
o Sink#pe sinus "ar#tis
Neur#l#gi*
•
o &IA
o Str#ke
5
o Serangan antung
o %arkins#n
o K#mpresi sara$ spinal karena sp#ndil#sis
o %enyakit "erebellum
6! Idio$atik <tak elas sebabnya=
7! !inko$e* kehilangan kesadaran se"ara tiba-tiba
• Drop attack <serangan r#b#h=
• %enurunan darah ke #tak se"ara tiba-tiba
• &erbakar matahari
'ntuk dapat memahami $akt#r risik# atuh, maka harus dimengerti bah2a stabilitas
badan ditentukan atau dibentuk #leh *
'. !I!T+ !+&!#IK
4ang berperan di dalamnya adalah * isus < penglihatan =, pendengaran, $ungsi
estibuler, dan pr#pri#septi$! Semua gangguan atau perubahan pada mata akan
menimbulkan gangguan penglihatan! Semua penyakit telinga akan menimbulkan
gangguan pendengaran! :ertig# tipe peri$er sering teradi pada lansia yang
diduga karena adanya perubahan $ungsi ertibuler akibat pr#ses menua!
Neur#pati peri$er dan penyakit degenarit$ leher akan mengganggu $ungsi
pr#pri#septi$! Dangguan sens#rik tersebut menyebabkan hampir sepertiga
penderita lansia mengalami sensasi abn#rmal pada saat dilakukan ui klinik!
7. K8&ITI
%ada beberapa penelitian, dementia dias#siasikan dengan meningkatnya resik#
atuh!
%. U!7U9!K+9+T'9
6
Fakt#r ini disebutkan #leh beberapa #leh beberapa peneliti merupakan $akt#r
yang benar @ benar murni milik lansia yang berperan besar terhadap teradinya
atuh! Dangguan mus"ul#skeletal menyebabkan gangguan gaya beralan < gait =
dan ini berhubungan dengan pr#ses menua yang $isi#l#gis! Dangguan gait yang
teradi akibat pr#ses menua tersebut antara lain disebabkan #leh *
− Kekakuan arungan penghubung
− 0erkurangnya masa #t#t
− %erlambatan massa #t#t
− %erlambatan k#nduksi sara$
− %enurunan isus > lapangan pandang
− Kerusakan pr#pri#septi$
7
− Obat @ #batan yang diminum
− Alat @ alat bantu beralan
− Lingkungan yang tidak mendukung < berbahaya =
/! Apa hubungan penyakit-penyakit yang ada pada skenari# dengan atuh </,1,6=
)atuh sering teradi atau dialami #leh usia lanut! 0anyak $akt#r yang berperan
didalamnya, baik $akt#r intrinsik dari diri lansia tersebut seperti gangguan gaya
beralan, kelemahan #t#t ekstremitas ba2ah, kekakuan sendi, sink#pe dan di??iness,
serta $akt#r ekstrinsik seperti lantai yang li"in dan tidak rata, tersandung benda-benda,
penglihatan kurang karena "ahaya kurang terang, dan sebagainya! Selain itu, ada $akt#r
situasi#nal yang mungkin mempresipitasi atuh antara lain penyakit akut! Eksaserbasi
akut dari prnyakit kr#nik yang diderita lansia uga sering menyebabkan atuh, misalnya
sesak napas akut, nyeri dada tiba-tiba pada penderita penyakit antung iskemik, dan lain-
lain!
%ada skenari# disebutkan bah2a pasien menderita penyakit diabetes melitus,
hipertensi, dan penyakit mata <suspek katarak=! Selain itu dipaparkan beberapa geala
yang mengarah ke penyakit pneum#nia seperti, batuk-batuk, agak sesak napas, na$su
makan berkurang tetapi tidak demam! %enyakit di atas dapat menimbulkan geala klinik
yang menadi $akt#r resik# atuhnya pasien pada skenari#! 0erikut penelasan antara
hubungan masing-masing penyakit dengan atuh*
A! 3iabetes elitus
Sama dengan sel lain, kelenar end#krin dapat mengalami kerusakan
yang bersi$at age-related "ell l#ss,$ibr#sis, in$iltrasi lim$#sit dan sebagainya!
%erubahan karena usia pada resept#r h#rm#n, kerusakan permeabilitas sel dan
sebagainya, dapat menyebabkan perubahan resp#n inti-sel terhadap k#mpleks
h#rm#ne-resept#r! enurunnya t#leransi gluk#sa pada usia lanut
berhubungan dengan berkurangnya sensitiitas sel peri$er terhadap e$ek
insulin <resistensi insulin=!
%asien-pasien dengan diabetes tidak mampu mempertahankan kadar
gluk#sa setelah makan karb#hidrat! )ika hiperglikeminya berat maka timbul
gluk#suria! Dluk#suria ini akan mengakibatkan diuresis #sm#tik yang
8
meningkatkan pengeluaran urin <p#lyuria= dan timbul rasa haus <p#lydipsia=!
3ari geala klinik yang didapatkan pada pasien diabetes seperti p#lyuria, dapat
menyebabkan pasien akan sering keluar masuk kamar mandi! Apabila hal
tersebut didukung #leh lingkungan yang rentan dalam hal ini kamar mandi
yang li"in dengan penerangan yang tidak terlalu baik maka akan meningkatkan
resik# atuh pada geriatri!
0! Bipertensi
%enderita hipertensi biasanya tidak menimbulkan geala, kenaikan
tekanan darah baru diketahui se2aktu pemeriksaan skrining kesehatan! Deala
umum hipertensi yaitu sakit kepala, pusing, dan tinnitus! Deala klinik yang
timbul pada pasien hipertensi khususnya sakit kepala dan pusing dapat
menadi $akt#r resik# atuh pada pasien geriatri!
.! In$eksi
In$eksi dalam hal ini mengarah ke pneum#nia berdasarkan geala klinik
yang disebutkan pada skenari#! %ada usia lanut, apabila menderita penyakit
akut, #nset penyakit berlangsung pelan-pelan, tidak mendadak seperti pada
usia muda! Keluhan utamanya adalah demam ringan, batuk dengan pr#duksi
sputum pada 69C kasus! %ada 9C kasus keluhan permulaannya hanya berupa
kelemahan dan an#reksia, tanpa demam yang nyata!
In$eksi tanpa demam yang nyata pada pasien dengan usia lanut
dihubungkan dengan penurunan $ungsi term#regulat#r di hip#talamus dan
penurunan e$ek $isi#l#gik lek#sit dalam mela2an in$eksi!
Deala klinik pada pasien pneum#nia seperti kelemahan akan menadi
$akt#r resik# atuh pada lansia yang diperberat #leh kerentanan lingkungan
<li"in dengan penerangan yang tidak baik=!
3! Suspek Katarak
%ada usia lanut, teradi kekeruhan pada lensa mata yang dapat
menyebabkan penglihatan menadi kabur! Keadaan tersebut dapat menadi
$akt#r resik# atuh bagi pasien geriatri!
1! Apa hubungan ri2ayat minum #bat pada skenari# dengan atuh <7,8,,(9=
&erapi $armak#l#gis hipertensi
8olongan obat
9
D#l#ngan #bat antihipertensi yang banyak digunakan adalah diuretik tia?id
<misalnya bendr#$lumetia?id=, beta ‐ bl#ker, <misalnya pr#pan#l#l, aten#l#l,= penghambat
angiotensin converting enzymes <misalnya "apt#pril, enalapril=, antag#nis angi#tensin II
<misalnya "andesartan, l#sartan=, calcium channel blocker <misalnya aml#dipin,
ni$edipin= dan alphablocker <misalnya d#ksas#?in=! 4ang lebih arang digunakan adalah
as#dilat#r dan antihipertensi kera sentral dan yang arang dipakai, guanetidin, yang
diindikasikan untuk keadaan krisis hipertensi!
%iuretik tia;id
3iuretik tia?id adalah diureti" dengan p#tensi menengah yang menurunkan
tekanan darah dengan "ara menghambat reabs#rpsi s#dium pada daerah a2al tubulus
distal ginal, meningkatkan ekskresi s#dium dan #lume urin! &ia?id uga mempunyai
e$ek as#dilatasi langsung pada arteri#l, sehingga dapat mempertahankan e$ek
antihipertensi lebih lama! &ia?id diabs#rpsi baik pada pemberian #ral, terdistribusi luas
dan dimetab#lisme di hati! E$ek diuretik tia?id teradi dalam 2aktu ( ‐+ am setelah
pemberian dan bertahan sampai (+ ‐+/ am, sehingga #bat ini "ukup diberikan sekali
sehari! E$ek antihipertensi teradi pada d#sis rendah dan peningkatan d#sis tidak
memberikan man$aat pada tekanan darah, 2alaupun diuresis meningkat pada d#sis
tinggi! E$ek tia?id pada tubulus ginal tergantung pada tingkat ekskresinya, #leh karena
itu tia?id kurang berman$aat untuk pasien dengan gangguan $ungsi ginal!
Efek sam"ing
%eningkatan eksresi urin #leh diuretik tia?id dapat mengakibatkan hip#kalemia,
hip#natriemi, dan hip#magnesiemi! Biperkalsemia dapat teradi karena penurunan
ekskresi kalsium! Inter$erensi dengan ekskresi asam urat dapat mengakibatkan
hiperurisemia, sehingga pe2nggunaan tia?id pada pasien g#ut harus hati ‐hati! 3iuretik
tia?id uga dapat mengganggu t#leransi gluk#sa <resisten terhadap insulin= yang
mengakibatkan peningkatan resik# diabetes mellitus tipe +! E$ek samping yang umum
lainnya adalah hiperlipidemia, menyebabkan peningkatan L3L dan trigliserida dan
penurunan B3L! +1C pria yang mendapat diureti" tia?id mengalami imp#tensi, tetapi
e$ek ini akan hilang ika pemberian tia?id dihentikan!
10
#eta$%locker
Beta blocker membl#k beta‐adren#sept#r! Resept#r ini diklasi$ikasikan menadi
resept#r beta‐( dan beta‐+! Resept#r beta‐( terutama terdapat pada antung sedangkan
resept#r beta‐+ banyak ditemukan di paru ‐ paru, pembuluh darah peri$er, dan #t#t lurik!
Resept#r beta‐+ uga dapat ditemukan di antung, sedangkan resept#r beta ‐( uga dapat
diumpai pada ginal! Resept#r beta uga dapat ditemukan di #tak! Stimulasi resept#r
beta pada #tak dan peri$er akan mema"u penglepasan neur#transmitter yang
meningkatkan aktiitas system sara$ simpatis! Stimulasi resept#r beta ‐( pada n#dus
sin#‐atrial dan mi#kardiak meningkatkan heart rate dan kekuatan k#ntraksi! Stimulasi
resept#r beta pada ginal akan menyebabkan penglepasan rennin, meningkatkan
aktiitas system renninangi#tensin‐ ald#ster#n! E$ek akhirnya adalah peningkatan
cardiac output , peningkatan tahanan peri$er dan peningkatan s#dium yang diperantarai
ald#ster#n dan retensi air! &erapi menggunakan beta‐blocker akan mengantag#nis
semua e$ek tersebut sehingga teradi penurunan tekanan darah! Beta blocker yang
selekti$ <dikenal uga sebagai cardioselective beta‐blockers=, misalnya bis#pr#l#l,
bekera pada resept#r beta ‐(, tetapi tidak spesi$ik untuk resept#r beta‐( saa #leh karena
itu penggunaannya pada pasien dengan ri2ayat asma dan br#nkh#spasma harus hatihati!
Beta‐blocker yang n#n‐selekti$ <misalnya pr#pan#l#l= membl#k resept#r beta ‐( dan
beta‐ +! Beta‐blocker yang mempunyai aktiitas ag#nis parsial <dikenal sebagai
aktiitas simpat#mimetik intrinsi"=, misalnya a"ebut#l#l, bekera sebagai stimulan ‐ beta
pada saat aktiitas adrenergik minimal <misalnya saat tidur= tetapi akan membl#k
aktiitas beta pada saat aktiitas adrenergik meningkat <misalnya saat ber#lah raga=! Bal
ini menguntungkan karena mengurangi bradikardi pada siang hari! 0eberapa beta‐
blocker , misalnya labet#l#l, dan "aredil#l, uga membl#k e$ek adren#sept#ral$a peri$er!
Obat lain, misalnya "elipr#l#l, mempunyai e$ek ag#nis beta ‐+ atau as#dilat#r! Beta‐
blocker diekskresikan le2at hati atau ginal tergantung si$at kelarutan #bat dalam air
atau lipid! Obat‐#bat yang diekskresikan melalui hati biasanya harus diberikan beberapa
kali dalam sehari sedangkan yang diekskresikan melalui ginal biasanya mempunyai
2aktu paruh yang lebih lama sehingga dapat diberikan sekali dalam sehari! Beta‐
11
blocker tidak b#leh dihentikan mendadak melainkan harus se"ara bertahap, terutama
pada pasien dengan angina, karena dapat teradi $en#mena rebound !
Efek sam"ing
0l#kade resept#r beta ‐+ pada br#nkhi dapat mengakibatkan br#nkh#spasme,
bahkan ika digunakan beta‐ bl#ker kardi#selekti$! E$ek samping lain adalah bradikardia,
gangguan k#ntraktil mi#kard, dan tanga ‐kaki terasa dingin karena as#k#nstriksi akibat
bl#kade resept#r beta‐+ pada #t#t p#l#s pembuluh darah peri$er! Kesadaran terhadap
geala hip#glikemia pada beberapa pasien 3 tipe ( dapat berkurang! Bal ini karena
beta‐blocker membl#k sistem sara$ simpatis yang bertanggung a2ab untuk memberi
peringatan ika teradi hip#glikemia! 0erkurangnya aliran darah simpatetik uga
menyebabkan rasa malas pada pasien! impi buruk kadang dialami, terutama pada
penggunaan beta‐blocker yang larut lipid seperti pr#pan#l#l! Imp#tensi uga dapat
teradi! Beta‐blockers n#n‐selekti$ uga menyebabkan peningkatan kadar trigilserida
serum dan penurunan B3L!
'7+ inhibitor
Angiotensin converting enzyme inhibitor <A.Ei= menghambat se"ara k#mpetiti$
pembentukan angi#tensin II dari pre"urs#r angi#tensin I yang inakti$, yang terdapat
pada darah, pembuluh darah, ginal, antung, kelenar adrenal dan #tak! Angitensin II
merupakan as# ‐k#nstrikt#r kuat yang mema"u penglepasan ald#ster#n dan aktiitas
simpatis sentral dan peri$er! %enghambatan pembentukan angi#tensin iI ini akan
menurunkan tekanan darah! )ika system angi#tensin‐renin ald#ster#n teraktiasi
<misalnya pada keadaan penurunan s#dium, atau pada terapi diuretik= e$ek
antihipertensi A.Ei akan lebih besar! A.E uga bertanggunga2ab terhadap degradasi
kinin, termasuk bradikinin, yang mempunyai e$ek as#dilatasi! %enghambatan degradasi
ini akan menghasilkan e$ek antihipertensi yang lebih kuat! 0eberapa perbedaan pada
parameter $armak#kinetik #bat A.Ei! .apt#pril "epat diabs#rpsi tetapi mempunyai
durasi kera yang pendek, sehingga berman$aat untuk menentukan apakah se#rang
pasien akan beresp#n baik pada pemberian A.Ei! 3#sis pertama A.Eii harus diberikan
12
pada malam hari karena penurunan tekanan darah mendadak mungkin teradiG e$ek ini
akan meningkat ika pasien mempunyai kadar s#dium rendah!
'ntagonis 'ngiotensin II
Resept#r angi#tensin II ditemukan pada pembuluh darah dan target lainnya!
3isubklasi$ikasikan menadi resept#r A&( dan A&+! Resept#r A&( memperantarai
resp#n $armak#l#gis angi#tensin II, seperti as#k#nstriksi dan penglepasan ald#ster#n!
3an #leh karenanya menadi target untuk terapi #bat! Fungsi resept#r A&+ masih belum
begitu elas! 0anyak aringan mampu mengk#nersi angi#tensin I menadi angi#tensin
II tanpa melalui A.E! Oleh karena itu membl#k system renin ‐angitensin melalui alur
antag#nis resept#r A&( dengan pemberianantag#nis resept#r angi#tensin II mungkin
berman$aat! Antag#nis resept#r angi#tensin II <AIIRA=mempunyai banyak kemiripan
dengan A.Ei, tetapi AIIRA tidak mendegradasi kinin! Karena e$eknya pada ginal,
A.Ei dan AIIRA dik#ntraindikasikan pada sten#sis arteri ginal bilateral dan pada
sten#sis arteri yang berat yang mensuplai ginal yang hanya ber$ungsi satu!
Efek sam"ing CEi !an II
Sebelum mulai memberikan terapi dengan A.Ei atau AIIRA $ungsi ginal dan
kadar elektr#lit pasien harus di"ek! #nit#ring ini harus terus dilakukan selama terapi
karena kedua g#l#ngan #bat ini dapat mengganggu $ungsi ginal! 0aik A.Ei dan AIIRA
dapat menyebabkan hiperkalemia karena menurun ‐kan pr#duksi ald#ster#n, sehingga
suplementasi kalium dan penggunaan diuretik hemat kalium harus dihindari ika pasien
mendapat terapiA.EI atau AIIRA! %erbedaan anatar A.Ei dan AIIRA adalah batuk
kering yang merupakan e$ek samping yang diumpai pada (1C pasien yang mendapat
terapi A.Ei! AIIRA tidak menyebabkan batuk karena tidak mendegaradasi bradikinin!
Calcium channel %locker
Calcium channel blockers <..0= menurunkan in$luks i#n kalsium ke dalam sel
mi#kard, sel‐sel dalam sistem k#nduksi antung, dan sel ‐sel #t#t p#l#s pembuluh darah!
E$ek ini akan menurunkan k#ntraktilitas antung, menekan pembentukan dan pr#pagasi
impuls elektrik dalam antung dan mema"u aktiitas as#dilatasi, inter$erensi dengan
k#nstriksi #t#t p#l#s pembuluh darah! Semua hal di atas adalah pr#ses yang bergantung
13
pada i#n kalsium! &erdapat tiga kelas ..0* dihidr#piridin <misalnya ni$edipin dan
aml#dipin=G $enilalkalamin <erapamil= dan ben?#tia?ipin <diltia?em=! 3ihidr#piridin
mempunyai si$at as#dilat#r peri$er yang merupakan kera antihipertensinya, sedangkan
erapamil dan diltia?em mempunyai e$ek kardiak dan dugunakan untuk menurunkan
heart rate dan men"egah angina! Semua ..0 dimetab#lisme di hati!
Efek sam"ing
%emerahan pada 2aah, pusing dan pembengkakan pergelangan kaki sering
diumpai, karena e$ek as#dilatasi ..0 dihidr#piridin! Nyeri abd#mendan mual uga
sering teradi! Saluran "erna uga sering terpengaruh #leh in$luks i#n kalsium, #leh
karena itu ..0 sering mengakibatkan gangguan gastr#‐intestinal, termasuk k#nstipasi!
'l$hablocker
Alpha‐blocker <penghambat adren#‐sept#r al$a ‐(= membl#k adren#sept#r al$a ‐(
peri$er, mengakibatkan e$ek as#dilatasi karena merelaksaasi #t#t p#l#s pembuluh
darah! 3iindikasikan untuk hipertensi yang resisten!
Efek sam"ing
Alpha‐blocker dapat menyebabkan hip#tensi p#stural, yang sering teradi pada
pemberian d#sis pertama kali! Alpha‐blocker berman$aat untuk pasien laki ‐laki lanut
usia karena memperbaiki geala pembesaran pr#stat!
8olongan lain
Antihipertensi as#dilat#r <misalnya hidrala?in, min#ksidil= menurunkan
tekanan darah dengan "ara merelaksasi #t#t p#l#s pembuluh darah! Antihipertensi kera
sentral <misalnya kl#nidin, metild#pa, m#n#ksidin= bekera pada adren#sept#r alpha ‐+
atau resept#r lain pada batang #tak, menurunkan aliran simpatetik ke antung, pembuluh
darah dan ginal, sehingga e$ek ahirnya menurunkan tekanan darah!
Efek sam"ing
Antihipertensi as#dilat#r dapat menyebabkan retensi "airan! &es $ungsi hati
harus dipantau selama terapi dengan hidrala?in karena ekskresinya melalui hati!
Bidrala?in uga dias#siakan dengan sistemiklupus eritemat#sus! in#ksidil
dias#siasikan dengan hipertrik#sis <hirsutism= sehingga kkurang sesuai untuk pasien
14
2anita! Obat‐#bat kera sentral tidak spesi$ik atau tidak "ukup selekti$ untuk
menghindari e$ek samping sistem sara$ pusat seperti sedasi, mulut kering dan
mengantuk, yang sering teradi! etild#pa mempunyai mekanisme kera yang mirip
dengan k#nidin tetapi dapat memnyebabkan e$ek samping pada system imun, termasuk
pireksia, hepatitis dan anemia hem#litik
Tera$i farmakologi %iabetes
1. Insulin
Insulin adalah h#rm#n yang dihasilkan dari sel H pankreas dalam meresp#n gluk#sa!
Insulin merupakan p#lipeptida yang terdiri dari 1( asam amin# tersusun dalam + rantai,
rantai A terdiri dari +( asam amin# dan rantai 0 terdiri dari 9 asam amin#! Insulin
mempunyai peran yang sangat penting dan luas dalam pengendalian metab#lisme, e$ek
kera insulin adalah membantu transp#rt gluk#sa dari darah ke dalam sel!
E$ek samping ika d#sis pemberian tidak terk#ntr#l dapat menyebabkan hip#glikemi
2. bat 'ntidiabetik ral
Obat-#bat antidiabetik #ral dituukan untuk membantu penanganan pasien
diabetes mellitus tipe +! Farmak#terapi antidiabetik #ral dapat dilakukan dengan
menggunakan satu enis #bat atau k#mbinasi dari dua enis #bat
a. 8olongan !ulfonilurea
D#l#ngan #bat ini bekera merangsang sekresi insulin dikelenar pankreas, #leh
sebab itu hanya e$ekti$ apabila sel-sel H Langerhans pankreas masih dapat berpr#duksi
%enurunan kadar gluk#sa darah yang teradi setelah pemberian senya2a-senya2a
sul$#nilurea disebabkan #leh perangsangan sekresi insulin #leh kelenar pankreas! Obat
g#l#ngan ini merupakan pilihan untuk diabetes de2asa baru dengan berat badan n#rmal
dan kurang serta tidak pernah mengalami ket#asid#sis sebelumnya
!ulfonilurea generasi $ertama
&#lbutamid diabs#rbsi dengan baik tetapi "epat dimetab#lisme dalam hati! asa
keranya relati$ singkat, dengan 2aktu paruh eliminasi /-1 am <Kat?ung, +99+=! 3alam
darah t#lbutamid terikat pr#tein plasma! 3i dalam hati #bat ini diubah menadi
karb#ksit#lbutamid dan diekskresi melalui ginal
15
Asekt#heksamid dalam tubuh "epat sekali mengalami bi#trans$#rmasi, masa
paruh plasma 9,1-+ am! &etapi dalam tubuh #bat ini diubah menadi (-
hidr#ksilheksamid yang ternyata lebih kuat e$ek hip#glikemianya daripada
aset#heksamid sendiri! Selain itu itu (-hidr#ksilheksamid uga memperlihatkan masa
paruh yang lebih panang, kira-kira /-1
Kl#rpr#pamid "epat diserap #leh usus, 79-89C dimetab#lisme di dalam hati dan
metab#litnya "epat diekskresi melalui ginal! 3alam darah terikat albumin, masa paruh
kira-kira 6 am sehingga e$eknya masih terlihat beberapa hari setelah peng#batan
dihentikan
&#la?amid diserap lebih lambat di usus daripada sul$#nilurea lainnya dan
e$eknya pada gluk#sa darah tidak segera tampak dalam beberapa am setelah pemberian!
;aktu paruhnya sekitar 7 am
!ulfonilurea generasi kedua
Dliburid <glibenklamid= khasiat hip#glikemisnya yang kira-kira (99 kali lebih
kuat daripada t#lbutamida! Sering kali ampuh dimana #bat-#bat lain tidak e$ekti$ lagi,
risik# hip#glikemia uga lebih besar dan sering teradi! %#la keranya berlainan dengan
sul$#nilurea yang lain yaitu dengan single-dose pagi hari mampu menstimulasi sekresi
insulin pada setiap pemasukan gluk#sa <selama makan= <&ay dan Raharda, +99+=! Obat
ini dimetab#lisme di hati, hanya +(C metab#lit diekresi melalui urin dan sisanya
diekskresi melalui empedu dan ginal
Dlipi?id memiliki 2aktu paruh +-/ am, 9C glipi?id dimetab#lisme dalam hati
menadi pr#duk yang akti$ dan (9C diekskresikan tanpa perubahan melalui ginal!
Dlimepiride dapat men"apai penurunan gluk#sa darah dengan d#sis paling
rendah dari semua senya2a sul$#nilurea! 3#sis tunggal besar ( mg terbukti e$ekti$ dan
d#sis harian maksimal yang dianurkan adalah 8 mg! Dlimepiride mempunya 2aktu
paruh 1 am dan dimetab#lisme se"ara lengkap #leh hati menadi pr#duk yang tidak
akti$
E$ek samping pada peng#batan ini dapat menyebabkan hip#glikemi dan ertig#!
Sehinga harus di "#ntr#l dalam pemberian #bat
b. 8olongan iguanida
16
D#l#ngan ini yang tersedia adalah met$#rmin, met$#rmin menurunkan gluk#sa
darah melalui pengaruhnya terhadap kera insulin pada tingkat selular dan menurunkan
pr#duksi gula hati! et$#rmin uga menekan na$su makan hingga berat badan tidak
meningkat, sehingga layak diberikan pada penderita yang #er2eight
c. 8olongan Tia;olidindion
D#l#ngan #bat baru ini memiliki kegiatan $armak#l#gis yang luas dan berupa
penurunan kadar gluk#sa dan insulin dengan alan meningkatkan kepekaan bagi insulin
dari #t#t, aringan lemak dan hati, sebagai e$eknya penyerapan gluk#sa ke dalam
aringan lemak dan #t#t meningkat! &ia?#lidindi#n diharapkan dapat lebih tepat bekera
pada sasaran kelainan yaitu resistensi insulin tanpa menyebabkan hip#glikemia dan uga
tidak menyebabkan kelelahan sel H pankreas! .#nt#h* %i#glita?#ne, &r#glita?#n!
17
tertekan yang ber$ungsi sebagai sara$ m#t#rik pada kedua tungkai yang
mengakibatkan tungkai tidak dapat digerakkan!
18
pada kemampuan $ungsi#nal pasien atu setidaknya memberikan perhatian yang sama
dengan diagn#sis dan peng#batan penyakit sebab k#mpleksitas masalah pada usia lanut
dapat meningkatkan resik# iatr#genik!
%emeriksaan yang dilakukan*
a! Anamnesis
Anamnesis dilakukan baik terhadap penderita ataupun saksi mata atuh atau
keluarganya! Anamnesis meliputi*
• Seputar atuh * men"ari penyebab atuh misalnya ter$elesat ,
tersandung, beralan, perubahan p#sisi badan, 2aktu mau berdiri dari
#ngk#k, sedang makan, sedang buang air ke"il atau besar, sedang batuk
atau bersin, sedang men#leh tiba @ tiba atau aktiitas lain
• Deala yang menyertai * nyeri dada, berdebar @ debar, nyeri kepala
tiba @ tiba, ertig#, pingsan, lemas, k#n$usi#, ink#ntinens, sesak nafas
K#ndisi k#m#rbid yang relean * pernah str#ke, %arkins#nism,
#ste#p#r#sis, sering keang, penyakit antung, rematik, depresi, de$isit
sens#rik < hi$ertensi< diabetes melitus
• Reie2 #bat @ #batan yang diminum * antihipertensi, diuretik, aut#n#mik
bl#ker, antidepresan, hipn#tik, ani#litik, analgetik, psik#tr#pik
• Riie2 keadaan lingkungan * tempat atuh, rumah maupun tempat @
tempat kegiatannya!
b! %emeriksaan $isik
• engukur tanda ital * tekanan darah, nadi, perna$asan dan suhu
badannya
• Kepala dan leher * apakah terdapat penurunan isus, penuruan
pendengaran, nistagmus, gerakan yang menginduksi ketidakseimbangan,
bising
• %emeriksaan antung * kelainan katup, aritmia, sten#sis a#rta, sink#pe
sinus "ar#tis
• Neur#l#gi * perubahan status mental, de$isit l#kal, neur#pati
peri$er, kelemahan ##t, instabilitas, kekakuan, trem#r
• uskul#skeletal * perubahan sendi, pembatasan gerak sendi,
pr#blem kaki <p#diatrik=, de$#rmitas
"! Assesmen $ungsi#nal
19
Seharusnya dilakukan untuk mengetahui lebih lanut tentang kebiasaan pasien
dan aspek $ungsi#nalnya dalam lingkungannya, ini sangat berman$aat untuk
men"egah teradinya atuh ulangan! %ada assesmen $ungsi#nal dilakukan
#bserasi atau pen"arian terhadap*
(! Fungsi gait dan keseimbangan * #bserasi pasien ketika bangkit dan duduk
dikursi, ketika beralan, ketika membel#k atau berputar badan, ketika mau
duduk diba2ah
+! #bilitas * dapat beralan sendiri tanpa bantuan, menggunakan alat bantu
<kursi r#da, trip#d, t#ngkat= atau dibantu beralan #leh keluarganya!
! Akti$itas kehidupan sehari @ hari * mandi, berpakaian, berpergian, k#ntinens!
&erutama kehidupannya dalam keluarga dan lingkungan sekitar <untuk
mendeteksi uga apakah terdapat depresi dll=
d! %emeriksaan tambahan
(! Radi#l#gi * melihat adanya $raktur, perlu uga $#t# th#raks untuk melihat ada
tidaknya pneum#nia
+! Lab#rat#rium * pemeriksaan darah rutin, D3S, elekr#lit, urin, albumin,
SDO& dan SD%&, $raksi lipid, $ungsi tir#id
20
diberikan di dalam penelitian tersebut adalah 9 mg>kg berat badan diberikan dalam (1
menit pertama, dan diikuti dengan 1,/ mg>kg>am!
%ada penderita di mana #bat diberikan dalam am pertama setelah "edera, in$us
intraena harus dilanutkan selama +/ am ! Sementara bila teradi antara -8 am, maka
harus dilanutkan sampai /8 am, ke"uali bila ada k#mplikasi! %enanganan #perasi pada
"edera spinal terutama dituukan untuk stabilisasi yaitu dengan pr#sedur instrumentasi
dengan memakai berbagai bahan!
Sumber*
Infeksi 5Pneumonia 6
%enaganan dan rehabilitas! %eng#batan IS%A> pneum#nia dilakukan dengan
pemberian kem#terapi dan peng#batan umum < terapi #ksigen, terapi hidrasi dan
$isi#terapi =! Kem#terapi merupakan kun"i utama peng#batan pneum#ni!
&uuan pemberian kem#terapi adalah untuk membasmi kuman penyebab
pneum#nia! %emberian kem#terapi harus berdasarkan petuunuk penemuan kuman
terhadap antibi#tika =! 0erhubung satu dan lain hal, misalnya * penyakit penderita
sangat serius , dan perlu peng#batan segera , kuman penyebab in$eksi belum dapat
diketahui pasti menelang terapi, sehingga antibi#ti" pemberiannya dilakukan se"ara
empirik!
0ila penyakitnya ringan atau sedang , antibi#ti" diuberikan se"ara #ral ,
sedangkan bila berat diberikan se"ara parenteral! %eng#batan umumnya diberikan
selama 7-(9 hari pada kasus tanpa k#mplikasi atau antibi#ti" diteruskan sampai hari
bebas panas!
Bidrasi penderita harus diperhatikan ! pada keadaan penyakit yang ringan
rehidrasi dapa dilakukan se"ara #ral, sedangkan pada penyakit yang berat, rehidrasi
dilakukan se"ara parenteral, menggunakan larutan elektr#lit!
%ada pneum#nia usia lanut , $isi#terapi harus diberikan!penderita perlu tirah
baring dan p#sisi penderita perlu diubah-ubah untuk menghindari timbulnya pneum#nia
hip#statik, kelemahan dan dekubitus!
21
%iabetes elitus
&erapi untuk 3iabetes elitus dilakukan dengan m#di$ikasi gaya hidup dan
peng#batan < alg#ritma pengel#laan 3 tipe + =
.ara pemberian OBO, terdiri dari *
(! OBO dimulai dengan d#sis ke"il dan tingkatkan se"ara bertahap sesuai resp#ns
kadar gluk#sa darah, dapat diberikan sampai d#sis #ptimal!
7! 3%%-I: inhibit#r dapat diberikan bersama mkan dan atau sebelum makan!
22
Setiap kali pasien berkunung dilakukan pemeriksaan isual kaki, sensibilitas,
dan asularisasi
/! #nit#ring kemauan dan hambatan penatalaksanaan
1 pen"egahan retin#pati
%emrerisaan retin# mata dilakukan segera setelah diagn#sis 3 dilakukan dan
diulang satu tahun sekali dan lebih sering adanya rentin#pati!
Hi$ertensi
Seperti dikemukakan diatas penatalaksanaan hipertesi pada usia lanut, dilakukan
setelah semua masalah mendapat perhatian se"ara seksama dan perlu
mempertimbangkan berbagai aspek!ped#man dari )N. @:II perlu diperhatikan betul,
diantaranya mengenai enis-enis #bat yang dianurkan seperti diketahui salah satu pesan
dari )N. :II adalah *
• Obat yang pertama diberikan saebaiknya adalah diuretik golongan tiasid
• Apabila tekanan darah J (69 mmBg, biasanya diperlukan lebih dari ( ma"am
anti-hipertensi , dimana #bat k#mbinasi ini sebaiknya termasuk diuretika tiasid
!us$ek katarak
%enatalaksanaan dengan pembedahan !untuk menentukan 2aktu katara dapat
dibedah ditentukan #leh keadaan taam penglihatan dan bukan hasil pemeriksaan!
Operasi katara terdiri dari pengangkatan sebagian besar lensa dan penggantian lensa
dengan implant plasti" ! saat ini pembedahan semakin banyak dilakukan dengan anestesi
l#"al daripada anestesi umum! Ananstesi l#"al diin$iltrasikan disekitar b#la mata dan
23
kel#pak mata atau diberikan se"ara t#pi"al! Operasi dilakukan dengan insisi luas pada
peri$er k#rnea atau s"lera anteri#r, diikuti #leh ekstraksi < lensa diangkat dari mata =
katarak ekatrakasular! Insisi harus diahit! Likui$ikasi lensa menggunakan pr#be
ultras#n#gra$i yang dimasukkan melalui insisi yang lebih ke"il dari k#rnea atau s"lera
anteri#r
! 0agaimana penanganan a2al dan pen"egahan yang dilakukan untuk skenari#5 <(=
%ENANDANAN
&uuan penatalaksanaan ini untuk men"egah teradinya atuh berulang
dan menerapi k#mplikasi yang teradi, mengembalikan $ungsi AKS terbaik,
dan mengembalikan keper"ayaan diri penderita!
&he %anel #n $all telah merek#mendasikan penanganan atuh pada masyarakat,
sesduah melakukan asistment se"ara menyeluruh,mengidenti$ikasikan an#rmalitas dari
k#mp#nen k#ntr#l p#stural dan per$#rmen $isik se"ara menyeluruh dari keseimbangan
dan "ara beralan,uga masalah kesehatan, status $ungsi#nal, dan "ara mendapatkan
bantuan! %enyebab yang p#tensial berpengaruh di"atat dan diren"anakan strategi
penanganan baik interensi se"ara $armak#l#gi>pembedahan rehabilitasi seperti yang
ter"antum pada appendik F!
%enatalaksanaan penderita atuh dengan mengatasi atau eliminasi $akt#r resik#,
penyebab atuh dan menangani k#mplikasinya! %enatalaksanaan ini harus terspadu dan
membutuhkan kera tim yang terdiri dari d#kter <geriatrik, neur#l#gik, bedah #rt#pedi,
rehabilitasi medik, psikiatrik,dll=, s#sial2#rker, arsitek, dan keluarga penderita!
%enatalaksanaan bersi$at indiidualis, artinya berbeda untuk setiap kasus karena
perbedaan $akt#r-$akt#r yang bersama-sama mengakibatkan atuh! 0ila penyebab
merupakan penyait akut penanganannya menadi lebih mudah, sederhana, dan langsung
bisa menghilangkan penyebab atuh serta e$ekti$! &etapi lebih banyak pasien atuh
karena k#ndisi kr#nik, multi$akt#rial sehingga diperlukan terapi gabungan antara #bat,
rehabilitasi, perbaikan lingkungan, dan perbaikan kebiasaan lansia itu! %ada kasus lain
interensi diperlukan untuk men"egah teradinya atuh ulangan, misalnya pembatasan
bepergian>akti$itas $isik, penggunaan alat bantu gerak!
24
M %engel#laan gangguan penglihatan
%eresepan lensa ka"a mata harus dapat meng#reksi dengan tepat gangguan
ketaaman penglihatan! Ka"amata dengan lensa tunggal lebih dipilih dibandingkan
dengan lensa multi$#kal karena menimbulkan gangguan persepsi kedalaman dan k#ntras
bagian tepi yang meningkatkan resik# atuh!
Katarak yang dilakukan ekstraksi akan menurunkan resik# atuh meskipun
katarak tunggal! 'ntuk gangguan adaptasi gelap terapi dengan mengganti terapi
glauk#ma yang tidak menyebabkan mi#sis! Interensi gangguan penglihatan ini
umumnya tidak e$ekti$ sebagai interensi tunggal! %englihatan dapat berperan
menurunkan resik# atuh sebagai bagian pr#gram penurunan resik# se"ara
multi$akt#rial!
M %engel#laan gangguan keseimbangan
Latihan merupakan k#mp#nen yang paling berhasil dari pr#gram penurunan
resik# atuh dan merupakan interensi tunggal yang e$ekti$ berdasarkan meta analisis!
%ada lansia yang memiliki resik# tinggi untuk atuh, kebutuhan dan lama latihan
keseimbangan sangat indiidual! %enelitian terkini menyarankan latihan kel#mp#k uga
e$ekti$! Latihan keseimbangan pada pasien lansia dapat dilihat pada appendik F!
M Interensi #bat-#batan
&erapi #bat-#batan pada pasien harus dikai lebih lanut! Obat-#batan yang
diberikan harus benar-benar diperlukan, #bat-#batan yang terlalu banyak akan
meningkatkan resik# atuh! Apabila memungkinkan terapi n#n$armak#l#gi harus
dilakukan pertama kali! 0en?#diasepin baik yang kera panang maupun yang kera
pendek meningkatkan resik# atuh demikian uga trisiklik antidepresan dan g#l#ngan
sele"tie ser#t#nin reuptake inhibit#r khususnya pada d#sis tinggi! Obat-#bat
psik#tr#pika harus dimulai dengan d#sis rendah dan kemudian dinaikkan perlahan!
%emberian #bat-#bat penghiang sakit kr#nik se"ara terad2al lebih e$ekti$
dibandingkan pemberian bila diperlukan! &erapi ekstrapiramidal dengan le#d#padan
#bat yang lain dapat memperbaiki im#bilitasi tetapi sering tidak dapat memperbaiki
instabilitas p#stural!
%#stural hipertensi dapat dik#ntr#l dengan penyesuaian d#sis #bat, kaus kaki
25
k#mpresi, perubahan perilaku misalnya menghindari perubahan p#sisi yang mendadak,
latihan RO <Range #$ #ti#n= akti$ pada ekstremitas ba2ah untuk meningkatkan
en#us return sebelum p#sisi berdiri!
M Interensi lingkungan
Interensi tunggal pada penelitian terk#ntr#l mengatakan bah2a m#di$ikasi
lingkungan akan meningkatkan keamanan, namun tidak menurunkan resik# atuh!
0agaimana pun interensi lingkungan merupakan bagian dari pr#gram multi$akt#rial,
keamanan lingkungan di$ikirkan berpengaruh menurunkan resik# yang paling mudah
dilakukan!
M %emakaian alas kaki
0eralan dengan menggunakan kaus kaki sebaiknya di"egah! Sepatu harus sesuai
dengan ukuran kaki, kuat, dan mempunyai bentuk yang baik dengan s#l yang tidak li"in,
dan hak yang rendah! Alas kaki dengan tali sepatu sering menyebabkan slip! Sepatu
#lahraga kurang menyebabkan atuh pada #rang tua!
M Interensi pendidikan>pengetahuan yang berhubungan atuh
3ata-data interensi ini sedikit tersedia! Satu penelitian a"ak terk#ntr#l yang
dilakukan #leh Reins"h dan ka2an-ka2an yang mengikutkan +9 lansia yang hidup di
masyarakat membandingkan tentang peningkatan pengetahuan tentang atuh yang
dilakukan seminggu sekali dengan peningkatan pengetahuan kesehatan yang tidak ada
hubungan dengan atuh! Kedua interensi ini setelah diikuti selama ( uta tahun
mendapatkan bah2a pengetahuan tentang atuh saa tidak memberikan pengaruh
terhadap angka keadian atuh!
%EN.EDABAN
'saha pen"egahan merupakan langkah yang harus dilakukan karena bila sudah
teradi atuh pasti teradi k#mplikasi, meskipun ringan tetap memberatkan! Ada usaha
p#k#k untuk pen"egahan ini, antara lain *
M Identi$ikasi $akt#r resik#
%ada setiap lansia perlu dilakukan pemeriksaan untuk men"ari adanya $akt#r
intrinsik resik# atuh, perlu dilakukan asessment keadaan sens#rik, neur#l#gik,
muskul#skeletal dan penyakit sistemik yang sering mendasari>menyebabkan atuh!
26
Keadaan lingkungan rumah yang berbahaya dan dapat menyebabkan atuh harus
dihilangkan! %enerangan rumah harus "ukup tetapi tidak menyilaukan! Lantai rumah
datar, tidak li"in, bersih dari benda-benda ke"il yang susah dilihat! %eralatan rumah
tangga sudah tidak aman <lapuk, dapat bergeser sendiri= sebaiknya diganti, peralatan
rumah ini sebaiknya diletakkan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu
alan>tempat akti$itas lansia! Kamar mandi dibuat tidak li"in, sebaiknya diberi pegangan
pada dindingnya, pintu yang mudah dibuka! ;. sebaiknya dengan kl#set duduk dan
diberi pegangan di dinding!
0anyak #bat-#batan yang berperan terhadap atuh! ekanisme tersering
termasuk sedasi, hip#tensi #rt#stati", e$ek ekstrapiramidal, mi#pati dan gangguan
adaptasi isual pada penerangan yang redup!
Obat-#batan yang menyebabkan sedasi diantaranya g#l#ngan ben?#diasepin
<3ia?epam, "hl#rdia?ep#ide, $lur#?epam, desmethy-dia?epam, #a?epam, l#ra?epam,
nitra?epam, tria?#lam, alpra?#lam=, antihistamin bersi$at sedati$, nark#tik analgesik,
trisiklik antidepresan <Amitryptiline, Imipramine=, SSRI <Sele"tie Ser#t#nin Reuptake
Inhibit#r= misalnya $lu#etine, setraline, antipsik#tik, antik#nulsan dan etan#l! Obat-
#bat yang menyebabkan hip#tensi #rth#stati" seperti antihipertensi, antiangina, #bat
antiparkins#n, trisiklik antidepresan dan anti psik#tik! Obat-#bat yang menyebabkan
e$ek ekstrapiramidal misalnya met#kl#peramide, anyipsik#tik, SSRI! Obat-#batan yang
menyebabkan mi#pati misalnya k#rtik#ster#id, "#l"hisine, statin d#sis tinggi terutama
apabila dik#mbinasi dengan $ibrat, inter$er#n! Obat yang menyebabkan mi#sis seperti
pil#"arpine untuk peng#batan glauk#ma! 3#sis, 2aktu pemberian, dan ketaatan minum
#bat uga mempengaruhi teradinya atuh! %asien dengan #bat yang banyak>p#li$armasi
rentan pula mempengaruhi keseimbangan!
Alat bantu beralan yang dipakai lansia baik berupa t#ngkat, trip#id, kruk atau
2alker harus dibuat dari bahan yang kuat tetapi ringan, aman tidak mudah bergeser serta
sesuai dengan ukuran tinggi badan lansia!
27
Salah satu bentuk aplikasi $ungsi#nal dari gerak tubuh adalah p#la
alan! Keseimbangan, kekuatan dan $lesibilitas diperlukan untuk
mempertahankan p#stur yang baik! Ketiga elemen itu merupakan
dasar untuk me2uudkan p#la alan yang baik pada setiap
indiidu! %#la alan yang n#rmal dibagi + $ase yaitu*
M Fase piakan <stan"e phase=
Fase ini adalah $ase dimana kaki bersentuhan dengan piakan!
Fase ini 69 persen dari durasi beralan yang dibagi menadi
yaitu*
Beel str#ke yaitu saat tumit salah satu kaki menyentuh piakan!
id stan"e yaitu saat kaki menyentuh piakan!
%ush #$$ yaitu saat kaki meninggalkan piakan!
M Fase dimana kaki tidak menyentuh piakan <s2ing phase=
Fase ini /9 persen dari durasi beralan yang dibagi menadi
yaitu*
A""elerati#n yaitu saar kaki ada di depan tubuh!
S2ing thr#ugh yaitu saat kaki berayun ke depan!
3eselerasi yaitu saat kaki kembali bersentuhan dengan piakan 3alam p#la alan
lansia ada beberaa perubahan yangmungkin teradi, diantaranya sebagai berikut*
M Sedikit ada rigiditas pada angg#ta gerak terutama angg#ta
gerak atas dari angg#ta gerak ba2ah! Rigiditas akan hilang
apabila tubuh bergerak!
M Derakan #t#matis menurun, amplitud# dan ke"epatan
berkurang seperti hilangnya ayunan tangan saat beralan!
M Bilangnya kemampuan untuk meman$aatkan graitasi
sehingga kera #t#t meningkat!
M Bilangnya ketepatan dan ke"epatan #t#t, khususnya #t#t
penggerak sendi panggul!
M Langkah lebih pendek agar merasa lenih aman!
M %enurunan perbandingan antara $ase mengayun terhadap
28
$ase menumpu!
M %enurunan r#tasi badan teradi karena e$ek sekunder
kekakuan sendi!
M %enurunan ayunan tungkai saat $ase mengayun
M %enurunan sudut antara tumit dan lantai
M %enurunan irama alan
M %enurunan r#tasi gelang bahu dan panggul
M %enurunan ke"epatan ayunan lengan dan tungkai
- %enilaian keseimbangan
%emeriksaan keseimbangan seharusnya dilakukan saat berdiri se"ara statis dan
dinamik, termasuk pemeriksaan kemampuan untuk bertahan terhadap an"aman baik
internal maupun eksternal! %emeriksaan statis termasuk lebar "ara berdiri sendiri dan
"ara berdiri sempit dengan kedua kaki yang nyaman tanpa dukungan ekstremitas atas,
diikuti #leh berdiri dengan mata tertutup untuk menghilangkan pengaruh isual untuk
penderita gangguan keseimbangan! %enghilang input isual saat berdiri dengan kaki
menyempit <&es R#mberg= membutuhkan in$#rmasi s#mat#sens#rik dan estibuler,
sehingga meningkatnya g#yangan menandakan adanya masalah sens#ri peri$er
estibuler! 0agi lansia yang dapat melakukan tes R#mberg dengan baik, tes statis yang
lebih sulit seperti semitandem, tandem dan satu kaki yang terangkat dapat dilakukan!
Kemampuan untuk mempertahankan p#stur berdiri sebagai resp#n dari
gangguan internal dapat dilakukan dengan meminta pasien untuk melakukan tes
pen"apaian $ungsi#naltes dinamik resp#n tubuh untuk gangguan eksternal dapat
dilakukan ika penderita lansia telah mampu untuk melakukan tes keseimbangan statis
lebar tanpa menggunakan alat bantu atau bantuan ekstremitas atas! &es re$leks yang
benar <&he test #$ righting re$lees=, pemeriksa berdiri dibelakang pasien yang diminta
untuk menarik atau mend#r#ng, dan bereaksi untuk mempertahankan tetap berdiri!
%emeriksa kemudian se"ara "epat mend#r#ng pelis pasien pada bagian belakang
sambil menaga pasien se"ara dekat! Kekuatan d#r#ngan dengan amplitud# yang "ukup
untuk mengubah pusat massa keluar dari dasar landasan pasien! Resp#n yang kas, satu
kaki akan berpindah ke belakang se"ara "epat tanpa bantuan ekstremitas atas atau
29
bantuan pemeriksa! Resp#n yang abn#rmal disebut reaksi bal#k kayu>timber rea"ti#n
yang mana tidak ada usaha untuk menggerakkan kaki dan diperkirakan adanya de$isit
sistem ner#us sentral, sering bersama dengan k#mp#nen ekstrapiramidal!
Surah Ar Ruum ayat 1/-11* Kekuasaan Allah dalam pen"iptaan-Nya terhadap manusia
dari seak lahir hingga matinya kemudian dibangkitkan-Nya!
V W XY Z
PQQ TU V QQ[P\ V ]P^_ V ` V ^
V P P c
X ` V f V X V ^ U
V \ X
V jZ P TU Xo V V U
X T q V V P jZ
P U X
V TU Xo V V U
X T q V P U
V X X T X
V V xTW Y PzY
P v VV w
<||= ~ V Z P • V€ X` P YZ P^‚
V ƒ V W T V‚
V „V^… V { V X†V YZ‡ Pf TVW ^
V ~ V Z P { T ˆ P W XY PŠTv X` P P„V^Š
X ‰ WY ‹ PZv PŒ V ‹ VZ X` V\
V <|}= { P `Tv VW XY
1/!Allah-lah yang men"iptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian 3ia menadikan
<kamu= setelah keadaan lemah itu menadi kuat, kemudian 3ia menadikan <kamu=
setelah kuat itu lemah <kembali= dan beruban! 3ia men"iptakan apa yang 3ia
kehendaki! 3an 3ia 4ang aha engetahui lagi ahakuasa!
11! 3an pada hari <ketika= teradinya Kiamat, #rang-#rang yang berd#sa bersumpah,
bah2a mereka berdiam <dalam kubur= hanya sesaat <saa=! 0egitulah dahulu mereka
dipalingkan <dari kebenaran=!
30
Surah Al Ba ayat 1
;ahai manusia5 )ika kamu meragukan <hari= kebangkitan, maka sesungguhnya kami
telah menadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal
darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna keadiannya dan yang tidak
sempurna, agar kami elaskan kepada kamuG dan Kami tetapkan dalam rahim, menurut
kehendak kami sampai 2aktu yang sudah ditentukan, kemudian kami keluarkan kamu
sebagai bayi, Kemudian <dengan berangsur-angsur= kamu sampai kepada usia de2asa,
dan di antara kamu ada yang di2a$atkan dan <ada pula= di antara kamu yang
dikembalikan sampai usia sangat tua <pikun=, sehingga dia tidak mengetahui lagi
sesuatu yang telah diketahuinya! 3an kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila
telah kami turunkan air huan di atasnya, hiduplah bumi itu dan menadi subur dan
menumbuhkan berbagai enis pasangan tetumbuhan yang indah!
<!S! Al-Ba* 1=
Arti
nya * 3an &uhanmu telah memerintahkan supaya kamu angan menyembah selain 3ia
dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu! )ika salah se#rang diantara
keduanya atau kedua-duanya berusia lanut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-sekali
anganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan ah dan anganlah engkau
membentak keduanya, dan u"apkanlah kepada keduanya perkataan yang baik!
Artinya * 3an rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan
u"apkanlah!;ahai &uhanku5 Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah
mendidik aku di 2aktu ke"il!
3AF&AR %'S&AKA
31
%enerbitan 3epartemen Ilmu %enyakit 3alam Fakultas Ked#kteran 'niersitas
Ind#nesiaG p! (/6
+! Re$erensi* 0uku Aar 0#edhi-3arm##, Deriatri <Ilmu Kesehatan 'sia Lanut=,
Edisi ke-/, 0alai %enerbit FK-'I, )akarta, Bal! (78-(7, +9((!
! art#n#, B!Badi, Deriatri ilmu kesehatan usia lanut, )akarta * 0alai penerbit
FK'I, +99! Bal (76-(77
/! art#n#, Badi! +9(! Buku Ajar #eriatri $disi %! )akarta* FK-'I! Bal! (89-(8/,
/88, 1+7-1+8!
1! Dray, Bu#n dkk! +991! &ecture Notes 'ardiologi $disi ( ! )akarta* Erlangga! Bal!
1
6! %ri"e, Sylia A! +9(+! !atoisiologi 'onsep 'linis !roses-!roses !enyakit $disi
* ! )akarta* ED.! Bal (+6!
7! 0ritish Nati#nal F#rmulary <1+=! L#nd#n* 0ritish edi"al Ass#"iati#n and
R#yal %harma"euti"al S#"iety #$ Dreat 0ritainG +996!
8! Nati#nal Institute $#r Bealth and .lini"al E"ellen"e! Bypertensi#n!
anagement #$ hypertensi#n in adults in primary "are! L#nd#n*NI.EG+996!
! Ba2kins , R#ssetti L! Insulin Resistan"e and Its R#le in the %ath#genesis
#$ &ype + 3iabetes! In * Kahn .R, King DL, #ses A., ;eir D., )a"#bs#n
A, Smith R) <Eds= )#slins 3iabetes ellitus! Lippin"#tt ;illiams ;ilkin!
%hiladelphia! %g /+1-//8, +997
(9! 3iabetes .#ntr#l and .#mpli"ati#ns &rial Resear"h Dr#up * &he e$$e"t
#$ intensie diabetes treatment #n the deel#pment pr#gressi#n #$ l#ng-term
"#mpli"ati#ns in insulin-dependent diabetes mellitus* the 3iabetes .#ntr#l
and .#mpli"ati#n &rial! N Engl ) ed (G+*78-86!
((! 0aehr, and Fr#ts"her, ! +9(9! 3iagn#sis &#pik Neur#l#gi 3''S *
Anat#mi,Fisi#l#gi, &anda, Deala! )akarta * %enerbit ED.
(+! 0uku Ilmu %enyakit 3alam! )ilid (! Edisi :! hal 8(
(! (!art#n#, B!Badi , 0uku Aar 0#edhi-3arm## Deriatri <Ilmu Kesehatan 'sia
Lanut=! Edisi 1!)akarta* 0adan %enerbit Fakultas Ked#kteran 'IG +9(/!
Balaman (9 @ ((
(/! Satyanegara! +9(9! Ilmu 0edah Sara$ Edisi I:! )akarta* Dramedia! Bal! /9+-/9
(1! 0uku Aar 0#edhi-3arm## geriatri", Edisi 1! 0adan penerbit $akultas ked#teran
uniersitas Ind#nesia, )akarta! hal 1+-19
32