Anda di halaman 1dari 50

1

BAB I
LAPORAN KASUS

A. IDENTITAS
- Nama Pasie
sien : Sdr. TS
- Umur : 28 tahun
- Jenis kelamin : Laki-laki
- Alamat : Kebakkramat, karanganar  
- N!. "# : $%&&&&
- Peker'aan : Pelaan "est!ran
- Status (erka)inan : *e
* erai +idu(
- Agama : slam
- Suku : Ja)a
- Tanggal masuk "S : % Januari 2/
- Tanggal (emeriksaan : % Januari 2/
B. ANAMNESIS
1. Keluhan
Keluhan Utama
Utama
0emam dan Pingsan
2. Riwayat Penyakit Sekaan!
Pasien datang ke "SU0 karanganar (ada tanggal % Januari 2/,
dengan keluhan demam sudah  minggu sebelum masuk rumah sakit,
demam tinggi terus menerus , demam turun 'ika minum !bat (ara1etam!l
dan naik lagi 'ika tidak minum !bat. Pasien 'uga mengeluh sem(at ke'ang
dan (ingsan dirumah kurang lebih $ menit , (ingsan ter'adi tiba-tiba.
Lalu (asien langsung diba)a ke rumah sakit. Pasien mengeluh badan
terasa lemas, tangan dan kaki terasa kaku, neri ke(ala terasa 1ek!t-
1ek!t, (asien 'uga mengeluh lidahna k!t!r , dan gatal-gatal (ada badan.
Pasien 'uga mengeluh nasu makan menurun.

1
2

Pasien mengalami
mengalami (enurunan
(enurunan berat badan sekitar  kil! dalam
)aktu $ bulan. Pasien mengaku sering !(name di rumah sakit selama $
 bulan terakhir ini.

". Riwa
Riwaya
yatt #eny
#enyak
akit
it $ah
$ahul
ulu
u
• "i)aat hi(ertensi disangkal
• "i)aat diabetes mellitus disangkal
• "i)aat asma disangkal
• "i)aat alergi disangkal
• "i)aat sakit 'antung disangkal
• "i)aat sakit (aru diakui 3 mengaku (eng!batan selama / bulan,dan
sudah selesai (eng!batan, rutin k!ntr!l 4
• "i)aat m!nd!k diakui
• "i)aat !(erasi disangkal
%. Riway
Riwayat
at Pi&a$
Pi&a$ii $an
$an S'(ia
S'(iall
• "i)aat mer!k!k disangkal
• #inum-minuman beralk!h!l disangkal
• "i)aat (enggunaan !bat-!batan terlarang disangkal
• "i)aat (emakaian tatt! disangkal
• "i)aat transusi diakui
• "i)aat berhubungan se& bebas diakui
• "i)aat (enakit ineksi menular seksual disangkal
• "i)aat tinggal diluar k!ta diakui
• Peker'aan sebagai (elaan rest!ran di surabaa
). Riwa
Riwaya
yatt Kel
Kelua
ua!
!a
a
• "i)aat hi(ertensi disangkal.
• "i)aat diabetes mellitus disangkal.
• "i)aat asma disangkal.
• "i)aat alergi disangkal.
• "i)aat sakit 'antung disangkal.
• "i)aat sakit (aru disangkal

2
3

• "i)aat sakit seru(a disangkal


*. Riway
Riwayat
at Lin!k
Lin!kun!
un!an
an + Ek'n'
Ek'n'mi+
mi+ $an
$an ,i-i
,i-i
Pasie
sien sek
sekarang tinggal bersam
sama ibu dan kakakn
akna.
a. Pasie
sien
mengal
mengalami
ami (er1era
(er1eraian
ian dalam
dalam (ernik
(ernikaha
ahann
nnaa $ bulan
bulan ang
ang lalu.
lalu. Pasien
Pasien
 beker'a sebagai (elaan rest!ran di surabaa.sekarang (asien tidak 
 beker'a. Ketika dulu beker'a sebagai (elaan
(ela an rest!ran di surabaa , (asien
mengaku sendirian dan istri tidak ikut ke surabaa.(asien mengaku dalam
memenuhi kebutuhan seksual, (asien (ernah berhubungan dengan )anita
selain istrina. Ketika 'aman muda sebelum menikah (asien 'uga mengaku
 (ernah melakukan hubungan seksual. 5iaa kehidu(an sehari-hari ia
tanggung sendiri.

. ANAMNESIS SISTEM
Sistem Serebr!s(inal ,eli(ah /0+ Lemah /+ Demam /+ #u(in!
/
Sist
Sistem
em Kard
Kardi!i!6
6asku
askulalarr Akra
Akrall dingingin 3-4,
3-4, sian
sian!s!sis
is 3-4,
3-4, anem
anemisis 374,
374,
 (al(itasi 3-4, neri dada 3-4
Sistem "e
"es(irat!rius 5atuk 3-3-4, se
sesak na
naas 3-
3-4
Sist
Sistem
em en
enitit!u
!uri
rina
nari
rius
us 5AK
5AK 374374 lan
lan1a
1ar,
r, ner
nerii 3-4
3-4 dara
darah h 3-4
3-4
Sist
Sistem
em ast
astr!r!in
inte
testi
stina
nall Neri
Neri (eru
(erutt ulu
ulu hati
hati 3-4,
3-4, mual
mual 3-4
3-4,, munt
muntahah 3-4,
3-4,
nasu makan menurun 374, 5A5 baik.
Sist
Sistem
em #usk
#uskul ul!
!skel
skelet
etal
al 5ada
5adan n lem
lemas 374 nernerii selu
seluru
ruhh tubu
tubuhh 374,
374,
atr!i !t!t 3-4
Sist
Sistem
em nte
ntegu
gumementntum
um Pu1a
Pu1att 3-4
3-4,, *lu
*lubb
bbin
ing
g in
inge
gerr 3-4
3-4 (rur
(rurititus
us 374
374
Kesan
Kesan : terda(at
terda(at masalah
masalah (ada
(ada sistem
sistem serebr
serebr!s(
!s(inal
inal,, gastr!
gastr!int
intesti
estinal,
nal,
muskul!skeletal dan integumen

D. PEMERIKSAAN 3ISIK  
1. Ke
K ea$aan Umum 4 Sadar 
Ke(a$aan : *!m(!s #entis 3*S 9;%#/4
Statu( ,i-i : 5# /, 3sangat kurang4
BB : 2
TB : /

3
4

5ital Si!n( : T0: <= mm+g>


 Nadi: =2 &<menit>
 Respirasi rate:
rate: 2 &<menit>
Suhu: $8,/?*
2. Peme
Pemei
ik(
k(aa
aan
n 3i(i
3i(ik 

• Ke(ala : K!n'ungti6a anemis 37<74, sklera
ikterik 3-<-4, naas 1u(ing hidung 3-4, edema (al(ebra 3-4.
 N!rm!1e(hal
• #ulut : lidah k!t!r 374
• Leher : "etraksi su(ra sterna 3-<-4, de6iasi
tra1hea 3-4, (embesaran
(embesaran kelen'ar lime 3-4, (embesaran
kelen'ar tir!id 3-4
- Th!ra&
Paru +asil (emeriksaan
ns(
ns(ek
eksi
si 0ada
0ada kana
kanan
n dan
dan kiri
kiri sime
simetr
tris
is,, tid
tidak
ak ada
ada ket
ketin
ingg
ggal
alan
an
gerak, (elebaran 1!sta 3-4, retraksi 3-4,bentuk dada
n!rmal
Pal(asi Tidak ada naas ang tertinggal, @remitus dada
kanan dan kiri sama
Perkusi S!n!r di
diseluruh la
la(ang (aru
Ausk
Auskul
ulta
tasi
si Terden
rdenga
garr suar
suaraa dasa
dasarr 6esi
6esiku
kule
lerr 37<7
37<74,
4, hee
heeBi
Bing
ng
3-<-4, "!nkhi 37<74

Jantung +asil (emeriksaan


ns(eksi 1tus 1!
1!rdis ti
tidak ta
tam(ak
Pal(a
al(asi
si 1tu
1tuss 1!
1!rdis
rdis tida
tidak
k kua
kuatt an
angkat
gkat,, ter
terab
abaa di
di S*
S* ; line
lineaa
mid 1la6i1ula sinistra
Perkusi 5uni : redu(
5atas Jantung :
5atas Kiri Jantung
C Atas : S*  linea (arasternalis sinistra.
C 5a)ah : S* ; linea mid1la6i1ularis sinistra
5atas Kanan Jantung
C Atas : S*  linea sternalis de&tra

4
5

C 5a)ah : S* ; linea sternalis de&tra


Auskul
Auskultasi
tasi +"D =8 &<menit
&<menit 5J <
< murn
murnii regul
reguler,
er, bising
bising sst!l
sst!lee
3-4, gall!( 3-4

Abd!men
Abd!men +asil (e
(emeriksaan
ns(
ns(ek
eksi
si Peru
erut lebih
lebih ren
rend
dah dib
diban
andi
din
ng deng
dengan
an din
dind
ding
ing dada
dada,,
distended 3-4, sikatriks 3-4
Ausk
Auskul
ulta
tasi
si Suar
Suaraa (eri
(erist
stal
alti
tik
k 374
374
Pal(a
al(asi
si Ner
Nerii tek
tekan
an 3-4,
3-4, dean
eanss mus
musku
kule
lerr 3-4
3-4,, he(
he(ar
ar dan
dan lie
lien
n
tidak teraba
Perkusi Tim(ani (ada  kuadran, asites 3-4

9kstremitas
9kstr
stremi
emitas Su(eri
eri!r 0e&tra Akral
ral +angat 374,
74, 9dem 3-4
sian!tik 3-4 1lubbing inger 3-4
9kst
9kstre
remi
mita
tass Su(e
Su(eri
ri!r
!r Sini
Sinist
stra
ra Akra
Akrall +ang
+angat at 374,
374, 9dem
9demaa 3-4
3-4
sian!tik 3-4 1lubbing inger 3-4
9kstr
stremi
emitas ner
eri!r 0e&tra Akral
ral +angat 374 374, 9dema
ema 3-4
sian!tik 3-4 1lubbing inger 3-4
9kstre
stremi
mita
tass ne
neri
ri!r
!r Sinis
inistr
traa Akra
Akrall +ang
+angat at 374,
374, 9dem
dema 3-43-4
sian!tik 3-4 1lubbing inger 3-4

Terda(at
Terda(at (a(ular (ruriti1 eru(ti!n .

UKK : makula dan (a(ul eritema

E. PEMERIKSAAN PE
PENUN6AN,
LABORATORIUM

Tes +;
Pemeriksaan +asil Penderita
" EN*EP"E59 "9AKT@
"2 NT9*-EN9 ST9P F2 "9AKT@
"$ ;KA G "9AKT@

5
6

Pemeriksaan darah rutin tanggal 1) 7anuai 281* 4


Pemeik(aan 9a(il Satuan Nilai N'mal
+em!gl!bin =,$ g<dl . H 8.
+emat!krit 22,2 I 2. H %2.
Leuk!sit %,8 C$<uL % -
Tr!mb!sit 2/ C$<uL %-$
9ritr!sit 2,= C$<uL .% H %.%
#P =./ @l /.% H 2.
P0 %.% P . H =.
#*; 82.2 @l 82. H 2.
#*+ 2=. (g 2=. H $.
#*+* $2. g<dl $2. H $=.
ranI =%. I %. H =.
Lim!sitI =. I 2%. - .
#!n!sitI .= I $. H .
9!sin!ilI %./ I .% H %.
5as!ilI .= I . H .
SET $.$ U<  H /
SPT 2=./ U<  H 2
*reatinin .8 #g<dl .8 H .
Ureum =.= #g<dl  H %

1* 7anuai 281*
Pemeriksaan +asil Nilai "u'ukan Satuan
9EMATOLO,I
+em!gl!bin ,/ 2, H /, g<dl
+emat!krit $$, $=, H =, I
Leuk!sit ,%8 %-  $< ul
Tr!mb!sit  %-$  $< ul
9ritr!sit $,8 , H %,  $< ul
#P; 8,2 /,% H 2, L
P0 %,8 , H =,
INDE:
#*; 8=. 82, H 2, L
#*+ 2=.8 2=, H $, Pg
#*+* $2. $2, H $=, g<dl
+TUN J9NS
Lim!sitI . 2%, H , I
#!n!sitI 2./ $, H , I
9!sin!ilI %.$ ,% H %, I
5as!ilI . , H , I
ranI 82.= %, H =, I

6
7

1; 7anuai 281*
Pemeriksaan +asil Nilai "u'ukan Satuan
9EMATOLO,I
+em!gl!bin ,/ 2, H /, g<dl
+emat!krit 2.8 $=, H =, I
Leuk!sit $. %-  $< ul
Tr!mb!sit /8 %-$  $< ul
9ritr!sit $,2 , H %,  $< ul
#P; 8,2 /,% H 2, L
P0 %,/ , H =,
INDE:
#*; 8=. 82, H 2, L
#*+ 28. 2=, H $, Pg
#*+* $2.$ $2, H $=, g<dl
+TUN J9NS
Lim!sitI =. 2%, H , I
#!n!sitI 2.2 $, H , I
9!sin!ilI . ,% H %, I
5as!ilI ./ , H , I
ranI 8%.$ %, H =, I

28 7anuai 281*
Pemeriksaan +asil Nilai "u'ukan Satuan
9EMATOLO,I
+em!gl!bin . 2, H /, g<dl
+emat!krit $.= $=, H =, I
Leuk!sit $./8 %-  $< ul
Tr!mb!sit 2 %-$  $< ul
9ritr!sit .$ , H %,  $< ul
#P; 8. /,% H 2, L
P0 %.8 , H =,
INDE:
#*; 8/.2 82, H 2, L
#*+ 28.$ 2=, H $, Pg
#*+* $2.8 $2, H $=, g<dl
+TUN J9NS
Lim!sitI %.8 2%, H , I
#!n!sitI 2. $, H , I
9!sin!ilI . ,% H %, I
5as!ilI . , H , I
ranI . %, H =, I

7
8

2" 7anuai 281*


Pemeriksaan +asil Nilai "u'ukan Satuan
9EMATOLO,I
+em!gl!bin 2. 2, H /, g<dl
+emat!krit $/.2 $=, H =, I
Leuk!sit ./ %-  $< ul
Tr!mb!sit % %-$  $< ul
9ritr!sit .8 , H %,  $< ul
#P; 8. /,% H 2, L
P0 %.8 , H =,
INDE:
#*; 8/./ 82, H 2, L
#*+ 28.= 2=, H $, Pg
#*+* $$.2 $2, H $=, g<dl
+TUN J9NS
Lim!sitI $. 2%, H , I
#!n!sitI %.2 $, H , I
9!sin!ilI .$ ,% H %, I
5as!ilI .$ , H , I
ranI .$ %, H =, I
K#A +AT
SET /8.$  H / U<
SPT %8.8  - 2 U<

2* 7anuai 281*
Pemeriksaan +asil Nilai "u'ukan Satuan
9EMATOLO,I
+em!gl!bin .2 2, H /, g<dl
+emat!krit $. $=, H =, I
Leuk!sit %.% %-  $< ul
Tr!mb!sit  %-$  $< ul
9ritr!sit $.%8 , H %,  $< ul
#P; . /,% H 2, L
P0 %. , H =,
INDE:
#*; 8/.% 82, H 2, L
#*+ 28.% 2=, H $, Pg

8
9

#*+* $$. $2, H $=, g<dl


+TUN J9NS
Lim!sitI $.% 2%, H , I
#!n!sitI 2.2 $, H , I
9!sin!ilI .$ ,% H %, I
5as!ilI . , H , I
ranI $. %, H =, I

RONT,EN T9ORAK 

"!ntgen lama sebelum (eng!batan


T5 / bulan .

Kesan : T5 Paru

9
10

@!t! "!ntgen tanggal  'anuari


2/

Kesan : *!r dan (ulm! dbn

3. RESUME

• 0ari hasil anamnesis dida(atkan keluhan demam  minggu, kambuhan


dalam $ bulan .demam tinggi terus menerus , demam naik turun. Ke'ang
dan Pingsan 374 kurang lebih $ menit , (ingsan ter'adi tiba-tiba. Lemas
374 tangan dan kaki terasa kaku, neri ke(ala terasa 1ek!t-1ek!t, (asien
 'uga mengeluh lidahna k!t!r , dan gatal-gatal (ada badan. Pasien 'uga
mengeluh nasu makan menurun.
Pasien mengalami (enurunan berat badan sekitar  kil! dalam
)aktu $ bulan. Pasien mengaku sering !(name di rumah sakit selama $
 bulan terakhir ini.
• 0ari (emeriksaan isik dida(atkan keadaan umum tam(ak lemas.
Kesadaran *!m(!s #entis, iBi sangat buruk, ;ital Sign: Tekanan darah
<= mm+g, nadi =2 &<menit,  Respirasi rate: 2&<menit> suhu $8,/?*.
K!n'ungti6a anemis 374, lidah k!t!r 374, adana suara tambahan aitu
"!nkhi di kedua la(ang (aru.

10
11

+asil lab!rat!rium menun'ukkan +; reakti. (enurunan hb, (enurunan


eritr!sit,F hemat!krit, dan (enurunan lim!sit

,. DIA,NOSIS KER6A
+;<A0S dengan anemia, malnutrisi, 1andidiasis !ral

9. TERAPI
- n.asering 2 t(m
- n'. Alenamin < 2 '
- n'. 1etria&!ne  g<2 'am
- n'. "anitidine  am(<2 '
- n'. S!h!bi!n g <2 '
- Antasd sr $ & *
- *andstatin dr!( $ & 2 tt
- Al(raB!lam ,% mg --
- *ur1uma tab $&
-

- n'. #etil (rednis!l!ne <% mg<8'


- 0!n(erid!n tab $& 
- Tera(i A"; : lami6udin 7 Bid!6udin dengan ne6ira(in

I. 9ASIL 3OLLO< UP
%-- S<(asien datang ke 0 mengeluh P<
- n. Asering 2 t(m
2/ demam sudah  minggu. 0emam
- n'. 1etria&!ne  g<2 'am
naik turun. 0isertai (ingsan - n'. "anitidine  am(<2 '
- n'. S!h!bi!n g <2 '
dirumah kurang lebih $ menit.
- Antasd sr $ & *
Pusing374. - 0iaBe(am $&
5atuk 3-4 (ilek 3-4 lidah k!t!r  - Santagesik am(<8 '
- Transuse (r1 2 k!l 
374. . mual 3-4 muntah 3-4
 (enurunan nasu makan 374
 badan dan kaki terasa lemas dan
kaku. 5A5 dan 5AK dbn
E<
T0: 2<N: 88

11
12

S: $8,8"": 2
KU: 1uku(, *#
K<L: *A 3-<-4, S 3-<-4, PK5 3-<-4
Th!: S0; 37<74, "h 3-<-4, h 3-<-4
5J <murni reguler, gal!(3-4
Abd: NT 3-4
9ks: !edem tungkai 3-<-4
A<
52
Anemia
/-- S< (asien masih 0emam 374 P< n. Asering 2 t(m
2/ ke'ang 3 74 Pusing374. Pingsan 3 -4
5atuk 3-4 (ilek 3-4 lidah k!t!r 374. - n'. 1etria&!ne  g<2 'am
- n'. "anitidine  am(<2 '
mual 3-4 muntah 3-4 (enurunan - n'. S!h!bi!n g <2 '
+5:,/ nasu makan 374 badan dan kaki - Antasd sr $ & *
AL:,8 - 0iaBe(am $&
terasa lemas dan kaku. - Santagesik am(<8 '
AT: 
E< - *andstatin dr!( $ & 2 tt
T0: <=N: 82
S: $=,% "": 2
Ulang 0"$
KU: 1uku(, *#
K<L: *A 3-<-4, S 3-<-4, PK5 3-<-4
Th!: S0; 37<74, "h 3-<-4, h 3-<-4
5J <murni reguler, gal!(3-4
Abd: NT 3-4
9ks: !edem tungkai 3-<-4
A<
52
Anemia
*andidiasis !ral
#alnutrisi

8-- S< P<


< masih 0emam . ke'ang 3 -4
2/
Pusing374. Pingsan 3 -4 - n. Asering 2 t(m
+b:,/ 5atuk 3-4 (ilek 3-4 lidah k!t!r 374.
+1t :2,8 - n'. 1etria&!ne  g<2 'am
mual 3-4 muntah 3-4 (enurunan
L :$, - n'. "anitidine  am(<2 '
nasu makan 374 badan dan kaki - n'. S!h!bi!n g <2 '
- Antasd sr $ & *
terasa lemas dan kaku. atal 374
- 0iaBe(am $&
5A5 dan 5AK baik  - Santagesik am(<8 '
E<

12
13

T0: <= N: 82 - *andstatin dr!( $ & 2 tt


S: $8,2"": 2
KU: 1uku(, *# "!ntgen th!ra& PA
K<L: *A 3-<-4, S 3-<-4, PK5 3-<-4
Th!: S0; 37<74, "h 37<74, h
3-<-4
5J <murni reguler, gal!(3-4
Abd: NT 3-4
9ks: !edem tungkai 3-<-4
A<
52
Anemia
*andidiasis !ral
#alnutrisi
-- S< P<
Sudah tidak 0emam .ke'ang 3 -4
2/ - n. Asering 2 t(m
Pusing374. Pingsan 3 -4
5atuk 3-4 (ilek 3-4 lidah k!t!r 374. - in'. alenamin<2 '
mual 3-4 muntah 3-4 (enurunan
- n'. 1etria&!ne  g<2 'am
nasu makan 374 badan dan kaki
- n'. "anitidine  am(<2 '
terasa lemas dan kaku.gatal374 - n'. S!h!bi!n g <2 '
- Antasd sr $ & *
5A5 dan 5AK baik. Tidak bisa
- 0iaBe(am $& /STOP
tidur  - Santagesik am(<8 ' /STOP
E< - *andstatin dr!( $ & 2 tt
T0: 8</ N: 82 - Al(raB!lam ,% mg --
S: $="": 2
KU: 1uku(, *#
K<L: *A 3-<-4, S 3-<-4, PK5 3-<-4
Th!: S0; 37<74, "h 37<74, h
3-<-4
5J <murni reguler, gal!(3-4
Abd: NT 3-4
9ks: !edem tungkai 3-<-4
A<
52
Anemia
*andidiasis !ral
#alnutrisi
2-- S< P<
Sudah tidak 0emam .ke'ang 3 -4
2/ -n. Asering 2 t(m
Pusing3741ek!t-1ek!t.

13
14

+b: , Pingsan 3 -4 - in'. alenamin <2 '


+1t:$,= 5atuk 3-4 (ilek 3-4 lidah k!t!r 374.
L : $,/8
mual 3-4 muntah 3-4 (enurunan - n'. 1etria&!ne  g<2 'am
- n'. "anitidine  am(<2 '
nasu makan 374 gak mau makan. - n'. S!h!bi!n g <2 '
 badan dan kaki terasa lemas dan - Antasd sr $ & *
- *andstatin dr!( $ & 2 tt
kaku. atal 3745A5 dan 5AK  - Al(raB!lam ,% mg --
 baik. - *ur1uma tab $&
E< - n'. #etil (rednis!l!ne <% mg<8'
T0: </ N: 82 - 0!n(erid!n tab $& 
S: $/,$"": 2
KU: 1uku(, *#
K<L: *A 3-<-4, S 3-<-4, PK5 3-<-4
Th!: S0; 37<74, "h 37<74, h
3-<-4
5J <murni reguler, gal!(3-4
Abd: NT 3-4
9ks: !edem tungkai 3-<-4
A<
52
Anemia
*andidiasis !ral
#alnutrisi
2--2/ S< P<
Sudah tidak 0emam
n. Asering 2 t(m
.ke'ang 3 -4
Pusing3741ek!t-1ek!t. - in'. alenamin <2 '

Pingsan 3 -4
- n'. 1etria&!ne  g<2
5atuk 3-4 (ilek 3-4 lidah
 'am
k!t!r 374. mual 3-4 muntah
- n'. "anitidine 
3-4makan dan minum
am(<2 '
sudah sedikit mau.badan - n'. S!h!bi!n g <2 '
- Antasd sr $ & *
dan kaki terasa lemas dan
- *andstatin dr!( $ & 2
kaku. 5A5 dan 5AK baik.
tt
E<
- Al(raB!lam ,% mg --
T0: <8 N: 82
S: $=,2 "": 2 
KU: 1uku(, *# - *ur1uma tab $&
K<L: *A 3-<-4, S 3-<-4, - n'. #etil (rednis!l!ne

14
15

PK5 3-<-4 <% mg<8'


Th!: S0; 37<74, "h 37<74, - 0!n(erid!n tab $& 
h 3-<-4
5J <murni reguler,
gal!(3-4
Abd: NT 3-4
9ks: !edem tungkai 3-<-4
A<
52
Anemia
*andidiasis !ral
#alnutrisi

22-- S< P<


Sudah tidak 0emam .ke'ang 3 -4
2/ n. Asering 2 t(m
Pusing berkurang. Pingsan 3 -4
5atuk 3-4 (ilek 3-4 lidah k!t!r 374. - in'. alenamin <2 '
mual 3-4 muntah 3-4makan dan
- n'. 1etria&!ne  g<2 'am
minum sudah sedikit mau.badan
- n'. "anitidine  am(<2 '
dan kaki terasa lemas dan kaku - n'. S!h!bi!n g <2 '
- Antasd sr $ & *
sudah berkurang.. 5A5 dan 5AK 
- *andstatin dr!( $ & 2 tt
 baik. - Al(raB!lam ,% mg --
E< - *ur1uma tab $&
T0: 2< N: 82 - n'. #etil (rednis!l!ne <%
S: $/ "": 2
mg<8'
KU: 1uku(, *#
- 0!n(erid!n tab $& 
K<L: *A 3-<-4, S 3-<-4, PK5 3-<-4
Th!: S0; 37<74, "h 37<74, h 3-<-4
5J <murni reguler, gal!(3-4 *ek SET , SPT
Abd: NT 3-4
9ks: !edem tungkai 3-<-4
A<
52
Anemia
*andidiasis !ral
#alnutrisi
2$-- S< P<
Sudah tidak 0emam .ke'ang 3 -4
2/ n. Asering 2 t(m
Pusing berkurang. Pingsan 3 -4
+b:2 5atuk 3-4 (ilek 3-4 lidah k!t!r 374 - in'. alenamin <2 '
L :,/

15
16

ET:/8,$ teta(i (erbaikan. mual 3-4 muntah - n'. 1etria&!ne  g<2 'am
PT:%8,8 - n'. "anitidine  am(<2 '
3-4makan dan minum sudah
Lim:$, - n'. S!h!bi!n g <2 '
mau..kaki sudah mulai bias - Antasd sr $ & *
- *andstatin dr!( $ & 2 tt
digerakkan.. 5A5 dan 5AK baik.
- Al(raB!lam ,% mg --
E<
- *ur1uma tab $&
T0: 2<8 N: 82
- n'. #etil (rednis!l!ne <%
S: $/ "": 2
KU: 1uku(, *# mg<8'
K<L: *A 3-<-4, S 3-<-4, PK5 3-<-4 - 0!n(erid!n tab $& 
Th!: S0; 37<74, "h 37<74, h 3-<-4
5J <murni reguler, gal!(3-4
Abd: NT 3-4
9ks: !edem tungkai 3-<-4
A<
52
Anemia
*andidiasis !ral
#alnutrisi

2-- Sudah tidak 0emam .ke'ang 3 -4 n. Asering 2 t(m


2/ Pusing berkurang. Pingsan 3 -4
5atuk 3-4 (ilek 3-4 lidah k!t!r 374 - in'. alenamin <2 '

teta(i (erbaikan. mual 3-4 muntah


- n'. 1etria&!ne  g<2 'am
3-4makan dan minum sudah - n'. "anitidine  am(<2 '
- n'. S!h!bi!n g <2 '
mau..kaki sudah mulai bias
- Antasd sr $ & *
digerakkan.. 5A5 dan 5AK baik. - *andstatin dr!( $ & 2 tt
E< - Al(raB!lam ,% mg --
T0: 2<8 N: 82 - *ur1uma tab $&
S: $/ "": 2 - n'. #etil (rednis!l!ne <%
KU: 1uku(, *#
mg<8'
K<L: *A 3-<-4, S 3-<-4, PK5 3-<-4
- 0!n(erid!n tab $& 
Th!: S0; 37<74, "h 37<74, h 3-<-4
5J <murni reguler, gal!(3-4
Abd: NT 3-4
9ks: !edem tungkai 3-<-4
A<
52
Anemia
*andidiasis !ral
#alnutrisi

16
17

2%-- S< Sudah tidak 0emam .ke'ang 3 -4 P< n. Asering 2 t(m
2/ Pusing berkurang. Pingsan 3 -4
5atuk 3-4 (ilek 3-4 lidah k!t!r 374 - in'. alenamin <2 '

teta(i (erbaikan. mual 3-4 muntah


- n'. 1etria&!ne  g<2 'am
3-4makan dan minum sudah - n'. "anitidine  am(<2 '
- n'. S!h!bi!n g <2 '
mau..kaki sudah mulai bisa
- Antasd sr $ & *
digerakkan.. 5A5 dan 5AK baik. - *andstatin dr!( $ & 2 tt
E< - Al(raB!lam ,% mg --
T0: 2<8 N: 82 - *ur1uma tab $&
S: $/ "": 2 - n'. #etil (rednis!l!ne <%
KU: 1uku(, *#
mg<8'
K<L: *A 3-<-4, S 3-<-4, PK5 3-<-4
- 0!n(erid!n tab $& 
Th!: S0; 37<74, "h 37<74, h 3-<-4
5J <murni reguler, gal!(3-4
Abd: NT 3-4
9ks: !edem tungkai 3-<-4
A<
52
Anemia
*andidiasis !ral
#alnutrisi
26- 01- S< Sudah tidak 0emam .ke'ang 3 -4 P < n. Asering 2 t(m
2016
Pusing 3-4 Pingsan 3 -4
5atuk 3-4 (ilek 3-4 lidah k!t!r 374 - in'. alenamin <2 '

teta(i (erbaikan. mual 3-4 muntah


- n'. 1etria&!ne  g<2 'am
3-4makan dan minum sudah - n'. "anitidine  am(<2 '
- n'. S!h!bi!n g <2 '
mau..kaki sudah mulai bisa
- Antasd sr $ & *
digerakkan.. 5A5 dan 5AK baik. - *andstatin dr!( $ & 2 tt
E< - Al(raB!lam ,% mg --
T0: 2<8 N: 82 - *ur1uma tab $&
S: $/ "": 2 - n'. #etil (rednis!l!ne <%
KU: 1uku(, *#
mg<8'
K<L: *A 3-<-4, S 3-<-4, PK5 3-<-4
- 0!n(erid!n tab $& 
Th!: S0; 37<74, "h 37<74, h 3-<-4
5J <murni reguler, gal!(3-4

17
18

Abd: NT 3-4
9ks: !edem tungkai 3-<-4
A<
52
BLPL
Anemia
*andidiasis !ral
#alnutrisi

BAB III
TIN6AUAN PUSTAKA

1. 9I5 = AIDS
A. De>ini(i
+; 3 Human Immunodeficiency Virus4 adalah se'enis 6irus
g!l!ngan r!ta6irus ang menerang sistem kekebalan tubuh manusia
dan da(at menimbulkan A0S. +; menerang salah satu 'enis dari
sel-sel darah (utih ang bertugas menangkal ineksi. Sel darah (utih
tersebut terutama lim!sit ang memiliki *0 sebagai sebuah marker 

18
19

atau (enanda ang berada di (ermukaan sel lim!sit. Karena


 berkurangna nilai *0 dalam tubuh manusia menun'ukkan
 berkurangna sel-sel darah (utih atau lim!sit ang seharusna
 ber(eran dalam mengatasi ineksi ang masuk ke tubuh manusia. Pada
!rang dengan sistem kekebalan ang baik, nilai *0 berkisar antara
-%. Sedangkan (ada !rang dengan sistem kekebalan ang
terganggu 3misal (ada !rang ang terineksi +;4 nilai *0 semakin
lama akan semakin menurun 3bahkan (ada bebera(a kasus bisa sam(ai
n!l30'!erban,2/4
A0S adalah singkatan dari  Acquired Immuno Deficiency
Syndrome, ang berarti kum(ulan ge'ala atau sindr!ma akibat
menurunna kekebalan tubuh ang disebabkan ineksi 6irus +;.
Tubuh manusia mem(unai kekebalan untuk melindungi diri dari
serangan luar se(erti kuman, 6irus, dan (enakit. A0S melemahkan
atau merusak sistem (ertahanan tubuh ini, sehingga akhirna
 berdatanganlah berbagai 'enis (enakit lain 30'!erban,2/4

B. Eti'l'!i
A0S disebabkan !leh ineksi +;. +; adalah suatu 6irus "NA
 berbentuk seris ang termasuk retr!6irus dari amili Lenti6irus.
Strukturna tersusun atas bebera(a la(isan dimana la(isan terluar 
3en6el!(4 beru(a glik!(r!tein g(2 ang melekat (ada glik!(r!tein
g(. Selubung glik!(r!tein ini berainitas tinggi terhada( m!lekul
*0 (ada (ermukaan T-helper lymphosit   dan m!n!sit atau makr!ag.
La(isan kedua di bagian dalam terdiri dari (r!tein (=. nti +;
dibentuk !leh (r!tein (2. 0i dalam inti ini terda(at dua rantai "NA
dan enBim transkri(tase re6erse 3reverse transcriptase enzyme4.
;irus ini terdiri dari 2 gru(, aitu +;- dan +;-2. #asing-
masing gru( mem(unai lagi berbagai subti(e, dan masing-masing
subti(e se1ara e6!lusi ang 1e(at mengalami mutasi. 0iantara kedua

19
20

gru( tersebut, ang (aling banak menimbulkan kelainan dan lebih


ganas di seluruh dunia adalah gru( +;-30'auBi,24
.
aa #enulaan
Tan(mi(i Sek(ual Penularan melalui hubungan seksual baik 
+!m!seksual mau(un +eter!seksual meru(akan (enularan ineksi
+; ang (aling sering ter'adi. Penularan ini berhubungan dengan
semen dan 1airan 6agina atau serik. neksi da(at ditularkan dari setia(
 (engida( ineksi +; ke(ada (asangan seksna. "esik! (enularan
+; tergantung (ada (emilihan (asangan seks, 'umlah (asangan seks
dan 'enis hubungan seks. Erang ang sering berhubungan seksual
dengan berganti (asangan meru(akan kel!m(!k manusia ang berisik!
tinggi terineksi 6irus +;.
1.1. 9'm'(ek(ual
0idunia barat, Amerika Serikat dan 9r!(a tingkat (r!miskuitas
h!m!seksual menderita A0S, berumur antara 2- tahun dari semua
g!l!ngan rusial.
*ara hubungan seksual an!genetal meru(akan (erilaku seksual
dengan resik! tinggi bagi (enularan +;, khususna bagi mitra seksual
ang (asi menerima e'akulasi semen dari sese!rang (engida( +;.
+al ini sehubungan dengan muk!sa rektum ang sangat ti(is dan
mudah sekali mengalami (ertukaran (ada saat berhubungan se1ara
an!genital.
1.2. 9ete'(ek(ual

0i Arika dan Asia Tenggara 1ara (enularan utama melalui


hubungan heter!seksual (ada (r!miskuitas dan (enderita terbanak 
adalah kel!m(!k umur seksual akti baik (ria mau(un )anita ang
mem(unai banak (asangan dan berganti-ganti.
2. Tan(mi(i N'n Sek(ual
2.1 Tan(mi(i Paenal
2.1.1. aitu akibat (enggunaan 'arum suntik dan alat tusuk lainna
3alat tindik4 ang telah terk!ntaminasi, misalna (ada (enalah gunaan
nark!tik suntik ang menggunakan 'arum suntik ang ter1emar se1ara
 bersama-sama. 0isam(ing da(at 'uga ter'adi melaui 'arum suntik ang

20
21

di(akai !leh (etugas kesehatan tan(a disterilkan terlebih dahulu.


"esik! tertular 1ara transmisi (arental ini kurang dari I.
2.1.2. 0arah<Pr!duk 0arah
Transmisi melalui transusi atau (r!duk darah ter'adi di negara-
negara barat sebelum tahun 8%. Sesudah tahun 8% transmisi
melalui 'alur ini di negara barat sangat 'arang, karena darah d!n!r telah
di(eriksa sebelum ditransusikan. "esik! tertular ineksi<+; le)at
trasusi darah adalah lebih dari I.
2.2. Tan(mi(i Tan(#la(ental
Penularan dari ibu ang mengandung +; (!siti ke anak 
mem(unai resik! sebesar %I. Penularan da(at ter'adi se)aktu
hamil, melahirkan dan se)aktu menusui. Penularan melalui air susu
ibu termasuk (enularan dengan resik! rendah3 unihastuti, 284

D. Pat'!ene(i(

+; masuk ke dalam tubuh manusia melalu berbagai 1ara aitu


se1ara 6erti1al, h!riB!ntal dan transeksual. Jadi +; da(at men1a(ai
sirkulasi sistemik se1ara langsung dengan di(erantarai benda ta'am
ang mam(u menembus dinding (embuluh darah atau se1ara tidak 
langsung melalui kulit dan muk!sa ang intak se(erti ang ter'adi (ada
k!ntak seksual. 5egitu men1a(ai atau berada dalam sirkulasi sistemik,
- hari se'ak (a(aran (ertama, +; da(at dideteksi di dalam darah.
Selama dalam sirkulasi sistemik ter'adi 6iremia dengan disertai ge'ala
dan tanda ineksi 6irus akut se(erti (anas tinggi mendadak, neri
ke(ala, neri sendi, neri !t!t, mual, muntah, sulit tidur, batuk-batuk,
dan lain-lain. Keadaan ini disebut sindr!m retr!6iral akut. Pada 6ase
ini ter'adi (enurunan *0  dan (eningkatan +;-"NA Viral load.
Viral load akan meningkat dengan 1e(at (ada a)al ineksi, kemudian
turun sam(ai (ada suatu titik tertentu. 0engan semakin berlan'utna
ineksi, viral load  se1ara (erlahan 1enderung terus meningkat.
Keadaan tersebut akan diikuti (enurunan hitung *0  se1ara (erlahan

21
22

dalam )aktu bebera(a tahun dengan la'u (enurunan *0  ang lebih


1e(at (ada kurun )aktu ,%-2,% tahun sebelum akhirna 'atuh ke
stadium A0S

@ase selan'utna +; akan berusaha masuk ke dalam sel target. Sel
ang men'adi target +; adalah sel ang mam(u mengeks(resikan
rese(t!r *0. Untuk bisa masuk ke sel target, g( 2 +; (erlu
 berikatan dengan rese(t!r *0. "ese(t!r *0  ini terda(at (ada
 (ermukaan lim!sit T, m!n!sit, makr!ag, Langerhans, sel dendrit,
astr!sit, mi1r!glia. Selain itu, untuk masuk ke sel +; memerlukan
chemoine reseptor aitu *M*" dan 11r%, bebera(a rese(t!r lain
ang memiliki (eran adalah **"2b dan **"$. Selan'utna akan
diikuti ase usi membran +; dengan membran sel target atas (eran
g( +;. 0engan ter'adina usi kedua membran, seluruh isi
sit!(lasma +; termasuk enBim reverse transriptase dan inti masuk 
ke dalam sit!(lasma sel target. Setelah masuk dalam sel target, +;
mele(askan single strand "NS 3ss"NA4. 9nBim reverse transcriptase
akan menggunakan "NA sebagai tem(late untuk mensisntesis 0NA.
Kemudian "NA di(indahkan !leh ri!onulease dan enBim reverse
transcriptase untuk mensintesis 0NA lagi men'adi dou!le stran 0NA
ang disebut sebagai (r!6irus. Pr!6irus masuk ke dalam inti sel,
menatu dengan kr!m!s!m h!st dengan (erantara enBim integrase.
Penggabungan ini menebabkan (r!6irus men'adi tidak akti untuk 
melakukan transkri(si dan translasi. K!ndisi (r!6irus ang tidak akti 
ini disebut sebagai keadaan laten. Untuk mengaktikan (r!6irus ini
memrlukan akti6asi dari sel h!st. 5ila sel h!st terakti6asi !leh indu1t!r 
se(erti antigen, sit!kin atau a1t!r lain maka sel akan memi1u nuclear 
 factor sehingga men'adi akti dan berikatan dengan % LT" 3 "on# 
terminal repeats4 ang menga(it gen-gen tersebut. LT" berisi berbagai
elemen (engatur ang terlibat (ada eks(resi gen, N@ menginduksi
re(likasi 0NA. ndukt!r N@ 1e(at memi1u re(likasi +; dengan 1ara

22
23

inter6ensi dari mikr!!rganisme lain., misalna bakteri, 'amur,


 (r!t!B!a, atau(un 6irus. 0ari keem(at g!l!ngan tersebut, ang (aling
1e(at menginduksi re(likasi +; adalah 6irus n!n +;, terutama 6irus
0NA.

9nBim (!lmerase akan mentranskri( 0NA men'adi "NA ang


se1ara stuktur berungsi sebagai "NA gen!mi1 dan m"NA. "NA
keluar dari nu1leus, m"NA mengalami translasi menghasilkan
 (!li(e(tida. P!li(e(tida akan bergabung dengan "NA men'adi inti
6irus baru. nti beserta (erangkat lengka( 6iri!n baru ini membentuk 
t!n'!lan (ada (ermukaan sel h!st, kemudian (!li(e(tida di(e1ah !leh
enBim protease men'adi (r!tein dan enBim ungsi!al. nti 6irus baru
dilengka(i !leh k!lester!l dan glik!li(id dari (ermukaan sel h!st,
sehingga terbentuk 6irus baru ang lengka( dan matang. ;irus ini akan
keluar dari sel, dan akan mengineksi sel target berikutna. 0alam satu
hari +; mam(u melakukan re(likasi hingga men1a(ai  - 6irus
 baru.

Se1ara (erlahan ta(i (asti,, lim!sit T (enderita akan tertekan dan


semakin menurun dari )aktu ke )aktu. ndi6idu ang terineksi +;
mengalami (enurunan 'umlah Lim!sit T-*0 melalui bebera(a
mekanisme :

. Kematian sel se1ara langsung karena hilangna integritas membran


 (lasma akibat adana (en!n'!lan dan (er!bekan !leh 6iri!n.
Akumulasi 0NA 6irus ang tidak terintegritasi dengan nu1leus akan
menggangu sintesis makr!m!lekul.
2. Syncytia formation$ aitu ter'adia usi antar membran sel ang
terineksi +; dengan lim!sit T-*0 ang tidak terineksi
$. "es(!n imun hum!ral dan seluler ang ikut ber(eran, ta(i res(!n ini
da(at menebabkan disungsi imun akibat eliminasi sel ang terineksi
dan sel n!rmal sekitarna.

23
24

. #ekanisme aut!imun dengan (embentukan aut!antib!d ang


 ber(eran untuk mengeliminasi sel ang terineksi34.
%. Kematian sel ang ter(r!gram 3a(!(t!sis4. Pengikatan antara g(2
dengan rese(t!r *0 Lim!sit T meru(akan sinal (ertama untuk 
menam(aikan (esan kematian sel melalui a(!(t!sis 3 #erati,2/4

Re(#'n Imun Teha$a# In>ek(i 9I5

Segera setelah ter(a'an +;, indi6idu akan melakukan (erla)anan


imun ang intensi. Sel-sel 5 meng hasilkan antib!di-antib!di s(esiik 
terhada( berbagai (r!tein 6irus. 0itemukan antib!di netralisasi
terhada( regi!-regi! di g(2 selubung 6irus dan bagian eksternal
g(. 0eteksi anti b!di adalah dasar bagi berbagai u'i +; 3misalna,
enzime-lined immunosor!ent assay 9LSAO4. 0i dalam darah
di'um(ai kelas antib!di imun!gl!bulin  3g4 mau(un
imun!gl!bulin # 3g#4, teta(i seiring dengan menurunna titer g#,
titer g 3(ada sebagian besar kasus4 teta( tinggi se(an'ang ineksi.
Antib!di g adalah antib!di utama ang digunakan dalam u'i +;.
Antib!di terhada( +; da(at mun1ul dalam  bulan setelah ineksi
a)al dan (ada sebagian besar !rang ang terineksi +; dalam / bulan
setelah (a'anan. Namun, antib!di +; tidak menetralisasikan +; atau
menimbulkan (erlindungan terhada( ineksi lebih lan'ut.

Pr!duksi imun!gl!bulin diatur !leh lim!sit T *07, lim(!sit T


*07 diaktikan !leh sel (ena'i antigen 3AP*4 untuk menghasilkan
 berbagai sit!kin se(erti interleukin-2 3L-24, ang membantu
merangsang sel 5 untuk membelah dan berdierensiasi men'adi sel
 (lasma. Sel-sel (lasma ini kemudian menghasilkan imun!gl!buin ang
s(esiik untuk antigen ang merangsangna. Sit!kin L-2 hanalah
salah satu dari banak sit!kin ang memengaruhi res(!ns imun baik 
hum!ral mau(un selular. alau(un tingkat k!ntr!l, eks(resi, dan
 (!tensi ungsi sit!kin dalam ineksi +; masih terus diteliti, namun

24
25

sit!kin 'elas (enting dalam akti6itas intrasel. Sebagai 1!nt!h,


 (enambahan sit!kin L-2 3akt!r stimulasi sel NK4 tam(akna
mela)an (enurunan akti6itas dan ungsi sel NK se(erti ang ter'adi
 (ada ineksi +;. Sel-sel NK adalah sel ang (enting karena dalam
keadaan n!rmal sel-sel inilah ang mengenali dan menghan1urkan sel
ang terineksi !leh 6irus dengan mengeluarkan (er!rin ang seru(a
dengan ang dihasilkan !leh sel *08.

Peran sit!t!ksik sel *08 adalah mengikat sel ang terineksi !leh
6irus dan mengeluarkan (er!rin, ang menebabkan kematian sel.
Akti6itas sit!t!sik sel *08 sangat hebat (ada a)al ineksi +;. Sel
*08 'uga da(at menekan re(likasi +; di dalam lim!sit *07.
Penekanan ini terbukti ber6ariasi tidak sa'a di antara !rang ang
 berbeda teta(i 'uga (ada !rang ang sama seiring dengan
 (erkembangan (enakit. Akti6itas anti6irus sel *08 menurun seiring
dengan (erkembanganna (enakit. 0engan semakin beratna
 (enakit, 'umlah lim!sit *07 'uga berkurang. 5erbagai hi(!tesis
tentang (enebab (enurunan bertaha( tersebut akan dibahas berikut ini
:

@ungsi regulat!r esensial lim!sit *07 dalam imunitas selular 


tidak terbantahkan. Lim!sit *07 mengeluarkan berbagai sit!kin
ang mem(erlan1ar (r!ses-(r!ses misalna (r!duksi imun!gl!bulin
dan (engakti6an sel T tambahan dan makr!ag. 0ua sit!kin s(esiik 
ang dihasilkan !leh lim!sit *07-L-2 dan interer!n gama ber(eran
 (enting dalam imunitas selular. Pada k!ndisi n!rmal, lim!sit *07
mengeluarkan interer!n gama ang menarik makr!ag dan
mengintensikan reaksi imun terhada( antigen. Namun, a(abila
lim!sit *07 tidak berungsi dengan benar maka (r!duksi interer!n
gama akan menurun. L-2 (enting untuk memasilitasi tidak sa'a
 (r!duksi sel (lasma teta(i 'uga (ertumbuhan dan akti6itas anti6irus sel
*08 dan re(likasi-diri (!(ulasi lim!sit *07.

25
26

alau(un mekanisme (asti sit!(at!genisitas lim!sit *07 belum


diketahui, namun da(at dia'ukan argumen-argumen untuk berbagai
hi(!tesis se(erti a(!(t!sis, anergi, (embentukan sinsitium, dan lisis
sel.  Anti!odi-dependent$ complement-mediated cytoto%icity 3A0**,
sit!t!ksisitas ang de(enden antib!di dan di(erantarai !leh
k!m(lemen4 mungkin salah satu eek imun hum!ral ang membantu
meningkirkan lim!sit *07 ang terineksi !leh +;. Antib!di
terhada( dua glik!(r!tein, g(2 dan g(, menginduksi A0**. Sel-
sel se(erti sel NK kemudian bertindak untuk mematikan sel ang
terineksi.

A(!(t!sis adalah salah satu dari bebera(a te!ri ang dia'ukan


untuk men'elaskan berkurangna se1ara men1!l!k lim!sit *07
dalam darah se(an'ang (er'alanan (enakit +;. 5anak lim!sit
*07 tam(akna melakukan bunuh diri saat dirangsang !leh suatu
 bahan (engakti atau !leh gangguan (ada sinal (engakti 3!uge!n,
#!ntagnier, $4. Lim!sit *07 'uga mungkin tidak mam(u
membelah diri sehingga timbul en!mena ang disebut anergi. Te!ri
lain menatakan adana (eran (embentukan sinsitium. Pada
 (embentukan sinsitium terineksi berusi dengan sel-sel ang terineksi
&the !ystander effect' 3Qeek (eluru nasarR> eiss, $4 sehingga
mengeliminasi banak sel ang tidak terineksi. Akhirna,
menurunna 'umlah lim!sit *07 mungkin disebabkan !leh
terbentukna 6irus-6irus baru melalui (r!ses (embentukan tunas>
6irus-6irus tersebut menebabkan ru(turna membran lim!sit *07,
ang se1ara eekti mematikan sel tersebut35r!!ks, 224

E. Dia!n'(i( 9I5
Anamnesis ang lengka( termasuk risik! (a'anan +; ,
 (emeriksaan isik, (emeriksaan lab!rat!rium, dan k!nseling (erlu
dilakukan (ada setia( !dha saat kun'ungan (ertama kali ke sarana

26
27

kesehatan. +al ini dimaksudkan untuk menegakkan diagn!sis,


di(er!lehna data dasar mengenai (emeriksaan isik dan lab!rat!rium,
memastikan (asien memahami tentang ineksi +;, 0ari Anamnesis,
 (erlu digali a1t!r resik! +; A0S, 5erikut ini men1antumkan, datar 
tilik ri)aat (enakit (asien dengan tersangaka E0+A 3table $ dan
table 4.

 3akt' i(ik' in>ek(i 9I5

- Pen'a'a seks laki-laki atau (erem(uan


- Pengguna na(Ba suntik 3dahulu atau sekarang4
- Laki-laki ang berhubungan seks dengan sesama laki-laki 3LSL4 dan
transgender 3)aria4
- Pernah berhubungan seks tan(a (elindung dengan (en'a'a seks
k!mersial
- Pernah atau sedang mengida( (enakit ineksi menular seksual 3#S4
- Pernah menda(atkan transusi darah atau resi(ient (r!duk darah
- Suntikan, tat!, tindik, dengan menggunakan alat n!n ste ril.

Da>ta tilik iwayat #a(ien

27
28

Se!rang de)asa diangga( menderita A0S bila menun'ukkan


tes +; (!siti dengan strategi (emeriksaan ang sesuai dan sekurang-
kurangna dida(atkan dua ge'ala ma!r ang berkaitan dengan 
ge'ala min!r, dan ge'ala-ge'ala ini bukan disebabkan !leh keadaan-
keadaan lain ang tidak berkaitan dengan ineksi +;, atau ditemukan
sar1!ma Ka(!si atau (neum!nia ang mengan1am 'i)a ang berulang.
3 Triana, 24

,e7ala May' 4

1. 5erat badan turun lebih dari  I dalam  bulan


2. 0iare kr!nik ang berlangsung lebih dari  bulan
". 0emam berke(an'angan lebih dari  bukan
%. Penurunan kesadaran dan gangguan neur!l!gi
). 0emensia < enseal!(ati +;

28
29

,e7ala Min' 4

1. 5atuk meneta( lebih dari  bulan


2. 0ermatitis generalisata ang gatal
". +er(es !!ster berulang
%. Kandidi!sis Er!aring
). +er(es Sim(leks kr!nis (r!gresi 
*. Limaden!(ati generalisata
?. neksi 'amur berulang (ada alat kelamin )anita

Pemeik(aan >i(ik 

29
30

Pemeriksaan khusus untuk +; :

. Tes Antib!d +;


Tes ini berungsi untuk mendeteksi antib!d terhada( +;. Tes ini
da(at dilakukan dengan menggunakan tiga 1ara, aitu 9LSA
3 (nzyme "in Immuno!indin# Assay4, Aglutinasi, dan 'uga d!t bl!t.
5ahan ang digunakan adalah serum, 1airan (lasma, darah, dan 'uga
liur. #et!de ang (aling sering digunakan adalah 9LSA. Teta(i ada
 bebera(a hal ang harus di(erhatikan bila menggunakan tes Ab ini,
karena (ada ineksi +;, terda(at masa 'endela atau )ind!) (eri!d.
#asa 'endela adalah keadaan dimana 'umlah Ab ang terbentuk 
 belum 1uku( untuk da(at terdeteksi di dalam darah, (adahal 6irus
telah masuk di dalam tubuh, !leh karena itu hasilna akan
menun'ukkan negati, 5iasana antib!d da(at terdeteksi kurang
lebih -8 minggu setelah ineksi. A(abila tingkat ke1uringaan
terhada( (asien tinggi, tes ini harus diulang $ bulan lagi.

2. 0eteksi Antigen
0eteksi antigen ini da(at berungsi untuk :
− 0eteksi dini (ada ne!natus 3 8 bulan 4

30
31

− Untuk (asien dengan ser!negati teta(i dengan ri)aat


ter(a(ar terhada( +;
0eteksi Antigen hana da(at dilakukan dan terdeteksi saat (asien :

− Jumlah Ag  Ab : (ada stadium dini

3. Stadium Klinis +;

Stadium klinis 1

 Asimtomatik
 Limfadenopati generalisata persisten

Stadium klinis 2

 Hepatosplenomegali persisten yang tidak dapat


dielaskana
 !r"psi pr"ritik pap"lar
 #nfeksi $ir"s %art l"as
  Angular cheilitis
 &ol"sk"m kontagios"m l"as
 'lserasi oral (er"lang
 )em(esaran kelenar parotis persisten yang
tidak dapat dielaskan
 !ritema ginggi$al lineal
 Herpes *oster
 #nfeksi sal"ran napas atas kronik ata" (er"lang
+otitis media, otorroea, sin"sitis, tonsillitis .
 #nfeksi k"k" ole f"ng"s

Stadium klinis 3

 &aln"trisi sedang yang tidak dapat dielaskan,


tidak (erespons se/ara adek"at teradap terapi
standara
 iare persisten yang tidak dapat dielaskan +14
ari ata" le(i . a

31
32

 emam persisten yang tidak dapat dielaskan


+le(i dari 375o  intermiten ata" konstan,  1
("lan. a
 andidosis oral persisten +di l"ar saat 6- 8
mingg" pertama keid"pan.
 Oral hairy leukoplakia
 )eriodontitisginggi$itis "lseratif nekrotikans ak"t
   kelenar
   )ar"
 )ne"monia (akterial yang (erat dan (er"lang
 )ne"monistis interstitial limfoid simtomatik
 )enyakit par"-(er"("ngan dengan H# yang
kronik termas"k (ronkiektasis
 Anemia yang tidak dapat dielaskan +8gdl .,
ne"tropenia +500mm3. ata" trom(ositopenia
+50 000 mm3.

Stadium klinis 4b

 &aln"trisi, wasting  dan stunting (erat yang


tidak dapat dielaskan dan tidak (erespons
teradap terapi standara
 )ne"monia pne"mosistis
 #nfeksi (akterial (erat yang (er"lang +misalnya
empiema, piomiositis, infeksi t"lang dan sendi,
meningitis, ke/"ali pne"monia.
 #nfeksi erpes simple: kronik +orola(ial ata"
k"tane"s  1 ("lan ata" $iseralis di lokasi
manap"n.
   ekstrap"lmonar
 ;arkoma aposi
 andidiasis esofag"s +ata" trakea, (ronk"s,
ata" par".

32
33

  oksoplasmosis s"s"nan saraf p"sat +di l"ar


masa neonat"s.
 !nsefalopati H#
 #nfeksi sitomegalo$ir"s +&., retinitis ata"
infeksi & pada organ lain, dengan onset "m"r 
1("lan
 riptokokosis ekstrap"lmonar termas"k
meningitis
 &ikosis endemik diseminata +istoplasmosis,
/o//idiomy/osis.
 riptosporidiosis kronik +dengan diarea.
 #sosporiasis kronik
 #nfeksi miko(akteria non-t"(erk"losis diseminata
 ardiomiopati ata" nefropati yang di"("ngkan
dengan H# yang simtomatik
 Limfoma sel  non-Hodgkin ata" limfoma
sere(ral
 Progressive multifocal leukoencephalopathy 
3 @au1i, 284

,. Penatalak(anaan
Tea#i Antiet'@ial /AR5

Se1ara umum, !bat A"; da(at dibagi dalam $ kel!m(!k besar 


akni30'auBi,24 :

• Kel!m(!k nucleoside reverse transcriptase inhi!itors 3N"T4 se(erti:


Bid!6udin, Balsitabin, sta6udin, lami6udin, didan!sin, abaka6ir 
• Kel!m(!k non-nucleoside reverse transcriptase inhi!itors 3NN"T4
se(erti e6airens dan ne6ira(in

33
34

• Kel!m(!k  protease inhi!itors 3P4 se(erti sakuina6ir, rit!na6ir,


nel6ina6ir, am(rena6ir.

N' Nama 3un!(i


,'l'n!an

 NRTI #en!ham&at kuat en-im


3nucleoside reversetranscriptase dari "NA
reverse- men'adi 0NA ang ter'adi
transcriptase sebelum (enggabungan 0NA
inhi!itor ) 6irus dengan kr!m!s!m sel
inang.

2 NNRTI 3non- men!ham&at   akti6itas en-im


nucleoside reverse-transcriptase dengan
reverse- mengikat se1ara langsung
transcriptase tem(at ang akti (ada enBim
inhi!itor  tan(a akti6asi sebelumna.
3NN"T4

$ PI *+rotease menghambat enBim  protease


 Inhi!itor ) +; ang dibutuhkan untuk 
meme1ah (rekurs!r (!li(r!tein
6irus dan membangkitkan
ungsi (r!tein 6irus.

aktu memulai tera(i A"; harus di(ertimbangkan dengan


seksama karena !bat antiretr!6iral akan diberikan dalam 'angka (an'ang.
Pr!ses memulai tera(i A"; meli(uti (enilaian terhada( kesia(an (asien
untuk memulai tera(i A"; dan (emahaman tentang tanggung 'a)ab
selan'utna 3tera(i seumur hidu(, adheren1e, t!ksisitas4. Jangkauan (ada
dukungan giBi dan (sik!s!sial, dukungan keluarga atau sebaa 'uga men'adi

34
35

hal (enting ang tidak b!leh dilu(akan ketika membuat ke(utusan untuk 
memulai tera(i A";.

0alam hal tidak tersedia tes *0, semua (asien dengan stadium $ dan
 harus memulai tera(i A";. Pasien dengan stadium klinis  dan 2 harus
di(antau se1ara seksama, setidakna setia( $ bulan sekali untuk (emeriksaan
medis lengka( atau manakala timbul ge'ala atau tanda klinis ang
 baru.Ada(un tera(i +;-A0S berdasarkan stadiumna se(erti (ada tabel .

Tera(i (ada E0+A de)asa

6ika ti$ak 
Sta$iu
Bila te(e$ia te(e$ia
m
#emeik(aan D% #emeik(aa
Klini(
n D%
Tera(i A";
 tidak 
Tera(i antiretr!6iral
diberikan
dimulai bila *0
5ila 'umlah
2
2 t!tal lim!sit
2
$ Jumlah *0 2 H   Tera(i A";
$%<mm$, dimulai
 (ertimbangkan tan(a
tera(i sebelum *0 memandang
2<mm$.  'umlah
lim!sit t!tal
Pada kehamilan
atau T5:

• #ulai tera(i A";


 (ada semua ibu
hamil dengan *0
$%

35
36

• #ulai tera(i A";


 (ada semua E0+A
dengan *0 $%
dengan T5 (aru
atau ineksi
 bakterial berat

Tera(i A"; dimulai


 tan(a memandang
 'umlah *0

. *0 dian'urkan digunakan untuk membantu menentukan mulaina


tera(i. *!nt!h, T5 (aru da(at mun1ul ka(an sa'a (ada nilai *0
 bera(a(un dan k!ndisi lain ang meneru(ai (enakit ang bukan
disebabkan !leh +; 3misal, diare kr!nis, demam berke(an'angan4 3/4.
2. Nilai ang te(at dari *0 di atas 2<mm $ di mana tera(i A"; harus
dimulai belum da(at ditentukan.
$. Jumlah lim!sit t!tal V2<mm$ da(at di(akai sebagai (engganti bila
 (emeriksaan *0 tidak da(at dilaksanakan dan terda(at ge'ala ang
 berkaitan dengan +; 3Stadium  atau 4. +al ini tidak da(at
dimanaatkan (ada E0+A asimt!matik. #aka, bila tidak ada
 (emeriksaan *0, E0+A asimt!matik 3Stadium 4 tidak b!leh
ditera(i karena (ada saat ini belum ada (etanda lain ang ter(er1aa di
daerah dengan sumber daa terbatas.

5ila terda(at tes untuk hitung *0, saat ang (aling te(at
untuk memulai tera(i A"; adalah sebelum (asien 'atuh sakit atau
mun1ulna E ang (ertama. Perkembangan (enakit akan lebih 1e(at
a(abila tera(i Ar6 dimulai (ada saat *0  2<mm$ dibandingkan
 bila tera(i dimulai (ada *0 di atas 'umlah tersebut. A(abila tersedia
sarana tes *0 maka tera(i A"; sebaikna dimulai sebelum *0
kurang dari 2<mm$. aktu ang (aling !(timum untuk memulai
tera(i A"; (ada tingkat *0 antara 2- $%<mm$ masih belum

36
37

diketahui, dan (asien dengan 'umlah *0 tersebut (erlu (emantauan


teratur se1ara klinis mau(un imun!l!gis. Tera(i A"; dian'urkan (ada
 (asien dengan T5 (aru atau ineksi bakterial berat dan *0 
$%<mm$. Juga (ada ibu hamil stadium klinis mana(un dengan *0 
$% < mm$. Ke(utusan untuk memulai tera(i A"; (ada E0+A de)asa
danrema'a didasarkan (ada (emeriksaan klinis dan imun!l!gis.
 Namun Pada keadaan tertentu maka (enilaian klinis sa'a da(at
memandu ke(utusan memulai tera(i A";. #engukur kadar 6irus
dalam darah 36iral l!ad4 tidak dian'urkan sebagai (emandu ke(utusan
memulai tera(i. 30e(kes ", 2=4

Tera(i A"; sebaikna 'angan dimulai bila terda(at keadaan


ineksi !(!rtunistik ang akti. Pada (rinsi(na, E harus di!bati atau
diredakan dulu.

 Namun (ada k!ndisi-k!ndisi dimana tidak ada lagi tera(i ang


eekti selain (erbaikan ungsi kekebalan dengan A"; maka
 (emberian A"; sebaikna diberikan sesegera mungkin 3A4.
*!nt!hna (ada kri(t!s(!ridi!sis, mikr!s(!ridi!sis, demensia terkait
+;. Keadaan lainna, misal (ada ineksi  ,.tu!erculosis$ (enundaan
 (emberian A"; 2 hingga 8 minggu setelah tera(i T5 dian'urkan untuk 
menghindari bias dalam menilai eek sam(ing !bat dan 'uga untuk 
men1egah atau meminimalisir sindr!m rest!rasi imun atau "S.

Pan$uan K'm&ina(i O&at AR5

K!mbinasi tiga !bat antiretr!6iral meru(akan regimen


 (eng!batan A"; ang dian'urkan !leh +E, ang dikenal sebagai
 Hi#hly Active AntiRetroviral Therapy atau +AA"T. K!mbinasi ini
dinatakan bermanaat dalam tera(i ineksi +;. Semula, tera(i +;
menggunakan m!n!tera(i dengan AT dan du! 3AT dan $T*4
namun hana memberikan manaat sementara ang akan segera diikuti
!leh resistensi.

37
38

+E merek!mendasikan (enggunaan !bat A"; lini (ertama


 beru(a k!mbinasi 2 N"T dan  NN"T. Ebat A"; lini (ertama di
nd!nesia ang termasuk N"T adalah AT, lami6udin 3$T*4 dan
sta6udin 3dT4. Sedangkan ang termasuk NN"T adalah ne6ira(in
3N;P4 dan ea6irenB 39@4.

Tera(i A";

0i nd!nesia, (ilihan utama k!mbinasi !bat A"; lini (ertama


adalah AT 7 $T* 7 N;P. Pemantauan hem!gl!bin dian'urkan (ada
 (emberian AT karena da(at menimbulkan anemia. Pada k!ndisi ini,
k!mbinasi alternati ang bisa digunakan adalah dT 7 $T* 7 N;P.
 Namun AT lebih disukai dari(ada sta6udin 3dT4 !leh karena adana
eek t!ksik dT se(erti li(!distr!i, asid!sis laktat, dan neur!(ati
 (erier. K!mbinasi AT 7 $T* 7 9@ da(at digunakan bila N;P tidak 
da(at digunakan. Namun, (erlu kehati-hatian (ada (erem(uan hamil
karena 9@ tidak b!leh diberikan Pemilihan A"; g!l!ngan N"T

38
39

tentuna dengan mem(ertimbangkan keuntungan dan kekurangan


masing-masing !bat. Ada(un k!mbinasi tera(i A"; ang tidak 
dian'urkan:

39
40

Pilihan !bat A"; g!l!ngan N"  

40
41

41
42

Ta&el 1" 4 K'm&ina(i AR5

3 0e(kes, 28 4

2. ANEMIA PADA 9I5

1. De>ini(i
Anemia se1ara ungsi!nal dideinisikan sebagai (enurunan 'umlah massa
eritr!sit 3red 1ell mass4 sehingga tidak da(at memenuhi ungsina untuk 
memba)a !ksigen dalam 'umlah ang 1uku( ke 'aringan (erier 
3(enurunan !&gen 1arring 1a(a1it4. Se1ara (raktis anemia
ditun'ukkan !leh (enurunan kadar hem!gl!bin, hemat!krit atau hitung
eritr!sit 3red 1ell 1!unt4. 35akta, 24

2. Eti'l'!i anemia 4
 Penurunan ke1e(atan eritr!(!iesis
 Kehilangan eritr!sit berlebihan

42
43

 0eisiensi kandungan hem!gl!bin dalam eritr!sit

Be&a!ai #enye&a& anemia $a#at $ikel'm#'kkan ke$alam enam


kate!'i4
. Anemia giBi  deisiensi dalam diet suatu a1t!r ang di(erlukan
untuk eritr!(!iesis.
2. Anemia (ernisi!saW ketidakmam(uan saluran (en1ernaan menera(
6itamin 52 dalam 'umlah adekuat.
$. Anemia a(lastik W kegagalan sumsum tulang untuk mengahasilkan
sel darah merah dalam 'umlah ang adekuat, )alau(un selama bahan
ang di(erlukan untuk eritr!(!iesis tersedia.
. Anemia gin'al disebabkan !leh (enakit gin'al. W karena
eritr!(!ietin dari gin'al adalah stimulus utama untuk mend!r!ng
eritr!(!iesis, sekresi eritr!(!ietin ang tidak adekuat akibat (enakit
gin'al menebabkan gangguan (r!duksi sel darah merahW anemia
%. Anemia hem!ragik W hilangna darah dalam 'umlah bermakna.
/. Anemia hem!litik W (e1ahna eritr!sit ang bersirkulasi dalam
 'umlah besar.

". 9u&un!an Anemia $en!an 9I5

Kebanakan (asien ang menderita (enakit kr!nik mengalami


anemia. Anemia ini ditandai dengan kadar besi serum ang rendah, kadar 
transerin ang rendah atau n!rmal, dan kadar eritin ang n!rmal atau
tinggi. 0isam(ing itu, kadar hem!gl!bin berkisar antara =-2 g<dL.
Anemia 'enis ini (aling sering ditemukan (ada (asien lu(us
eritemat!sus. Kini, anemia (ada (enakit kr!nik disebut (ula anemia
inlamasi 3A4 akibat ditemukan ge'ala ang sama tan(a disertai (enakit
kr!nik (ada !rang ang lebih tua. Pre6alensi A menduduki (eringkat
ketiga setelah anemia deisiensi besi dan talasemia.

Se1ara garis besar, A dibagi men'adi bebera(a kateg!ri aitu:

.neksi: A0S< +;, tuberkul!sis, malaria, !ste!mielitis, abses kr!nik,


dan se(sis,

43
44

2.nlamasi: arthritis rheumat!id, kelainan reumat!l!gi, inflammatory


!oel disease, sindr!m res(!ns inlamasi sistemik,

$.Keganasan: karsin!ma, mel!ma multi(el, lim!ma,

.0isregulasi sit!kin: anemia akibat (enuaan.

Penebab utama dari A adalah ketidakmam(uan tubuh meningkatkan


 (r!duksi eritr!sit. *iri khas dari A adalah disregulasi h!me!stasis besi
dimana ter'adi (engambilan dan (enim(anan besi melalui sistem
retikul!end!telial. 0engan demikian, 'umlah besi untuk sel (r!genit!r 
eritr!id dan eritr!(!eisis tidak memadai.

#ekanisme (asti dari A masih belum dimengerti. 0ari bebera(a


 (enelitian, A (ada arthritis rheumat!id melibatkan banak akt!r se(erti
gangguan (ele(asan besi !leh sistem ag!sitik m!n!nuklear, besi ang
terikat kuat dengan (r!tein, (enurunan res(!ns eritr!(!eitin, dan eek 
su(resi interleukin dalam eritr!(!eisis.

Ada(un (at!genesis dari A adalah:

.0estruksi eritr!sit ang disebabkan !leh akti6asi akt!r (e'amu se(erti


makr!ag ang memag!sit ang eritr!sit se1ara (rematur. +al ini
ditandai dengan ditemukanna eritr!sit muda dalam 'umlah besar.
Keterlibatan akt!r ekstrinsik se(erti t!ksin bakteri dan (eng!batan
 belum diketahui.

2."esistensi dan inadekuasi eritr!(!etin. Penurunan (r!duksi eritr!(!etin


disebabkan !leh eek inhibisi sit!kin inlamasi se(erti TN@ ala dan
interleukin . nhibisi ini di(erantarai !leh ATA  (ada (r!m!ter 
eritr!(!etin. 0isam(ing itu, berdasarkan (enelitian, ter'adina resistensi
dibuktikan melalui (asien dengan kadar eritr!(!etin ang tinggi,
memiliki hem!gl!bin ang rendah.

44
45

$.Keterbatasan besi sehingga menghambat eritr!(!eisis. +al ini da(at


disebabkan !leh:

 Pengeluaran sit!kin inlamasi aitu L-/ merangsang (engeluaran he(sidin


. +e(sidin ini akan menginduksi internalisasi serta degradasi err!(!rtin,
trans(!r keluar besi. Eleh karena itu, (engeluaran he(sidin akan
menghambat (engeluaran besi dari makr!ag, he(at!sit, dan enter!sit.
Pada akhirna, akan ter'adi hi(!eremia.
 nhibisi abs!r(si besi (ada usus !leh L-/ dan he(sidin selama inlamasi.
Setia( hari, -2 mg besi ang berasal dari makanan dibutuhkan untuk 
eritr!(!eisis.
 Keterbatasan besi menebabkan (r!t!(!ririn ang seharusna berikatan
dengan besi untuk membentuk heme, lebih 1enderung mengikat Bin1.
Eleh karena itu, kadar (r!t!(!ririn-Bin1 meningkat (ada (asien A.

.Kegagalan (r!lierasi sel (r!genit!r eritr!id terutama !leh eek inhibisi


interer!n gamma. Selain itu, sit!kin se(erti NE ang di(r!duksi !leh
makr!ag bersiat t!ksik terhada( sel (r!genit!r.

/ Aghe, 24

45
46

DA3TAR PUSTAKA

. 0'!erban , 0'auBi S. +;<A0S di nd!nesia. n: Sud!! A, Seti!hadi


5, Al)i , Simadibrata #K, Setiati S, eds.  uu a/ar ilmu penyait dalam.
th ed. Jakarta: Pusat Penerbitan 0e(artemen lmu Penakit 0alam @KU
2/

2. 0'auBi S, 0'!erban . Penatalaksanaan +;<A0S di (elaanan kesehatan


dasar. Jakarta: 5alai Penerbit @KU 2.

$. @au1i AS, Lane +*. 28 +uman mmun!dei1ien1 ;irus 0isease: A0S
and related dis!rders. n: Kas(er 0L, @au1i AS, L!ng! 0L, 5raun)ald 9,
+ause SL, James!n JL. edit!rs.  Harrison0s +rinciples of Internal 
 ,edicine. =th ed. The United States ! Ameri1a: #1ra)-+ill

1. Kel!m(!k Studi Khusus A0S @KU. n: unihastuti 9, 0'auBi S,


0'!erban , edit!rs.  Infesi oportunisti pada AIDS. Jakarta: 5alai
Penerbit @KU 28.

%. La(!ran statistik +;<A0S di nd!nesia. 2 1ited 2  Se(tO.


A6ailable at url: htt(:<<))).aidsind!nesia.!r.id

46
47

/. #erati TP, 0'auBi S. "es(!n imun ineksi +;. n: Sud!! A, Seti!hadi
5, Al)i , Simadibrata #K, Setiati S, eds.  uu a/ar ilmu penyait dalam.
th ed. Jakarta: Pusat Penerbitan 0e(artemen lmu Penakit 0alam @KU
2/

=. 5r!!ks, e!. @., 5utel, Janet S., dan #!rse, Ste(hen A., 22. A0S dan
Lenti6irus. 0alam: S'abana, 0ri(a, ed. #ikr!bi!l!gi Ked!kteran. Jakarta:
Salemba #edika> 22-$.

8. Triana, Nunik, 2. Jurnal Nasi!nal: +;<A0S Kini Jadi 9(idemi di


nd!nesia, Jakarta. 0i(er!leh dari:
htt(:<<))).aidsind!nesia.!r.id<ne)s.(h(X
idYkateg!riD$FidYlanguageD2Fid Y(agesD%FidYne)sD22=.htm
0iakses 2% 'anuari 2/O

. 0e(artemen Kesehatan "e(ublik nd!nesia, 28. +;<A0S An1aman


Serius 5agi nd!nesia. Pusat K!munikasi Publik, Sekretariat Jendral
0e(artemen Kesehatan. 0i(er!leh dari:
htt(:<<))).de(kes.g!.id<inde&.(h(X
!(ti!nDne)sFtaskD6ie)arti1leFsidD$2 $FtemidD2 0iakses 2% 'anuari
2/O

. Aghe NS. A(lasti1 anemia, mel!ds(lasia, and related b!ne marr!)
ailure sndr!mes. n: Kas(er 0L, @au1i AS, et al 3eds4. +arris!ns
Prin1i(le ! nternal #edi1ine. /th ed. Ne) !rk: #1ra) +ill,
2:/=-2%.

47
48

LAPORAN KASUS
SEORAN, LAKI0LAKI USIA 2; TA9UN DEN,AN 9I5 DAN
ANEMIA+ ANDIDIASIS ORAL SERTA MALNUTRISI
0isusun Untuk #emenuhi Sebagian Sarat Ke(aniteraan Klinik 
5agian lmu Penakit 0alam

48
49

Pem&im&in!4 .M A!un! S#.PD

Di(u(un Oleh 4
Kunia uniati+ S.Ke$
6)181))8?;

PRO,RAM PENDIDIKAN PRO3ESI DOKTER 


UNI5ERSITAS MU9AMMADIA9 SURAKARTA
281*

LAPORAN KASUS
SEORAN, LAKI0LAKI USIA 2; TA9UN DEN,AN 9I5 DAN
ANEMIA+ ANDIDIASIS ORAL SERTA MALNUTRISI
an! Dia7ukan Oleh4

Kunia uniati+ S Ke$


  6)181))8?;

Telah disetu'ui dan di(ertahankan dihada(an (embimbing bagian (r!gram


 (endidikan (r!esi akultas ked!kteran Uni6ersitas #uhammadiah Surakarta
 (ada tanggal .........................................

Pembimbing

dr. .# Agung S(,P0, #.Kes 3.................................4

49
50

0i(resentasikan 0ihada(an

dr. .# Agung S(,P0. #.Kes 3.................................4

0isahkan Ketua Pr!gram Pr!esi

 Nama : dr. 0!na 0e)i Nirla)ati 3.................................4

50

Anda mungkin juga menyukai