Anda di halaman 1dari 1

B.

Repayment Capacity (Kemampuan Membayar Kembali / KMK)

Teknik kedua yang perlu dilakukan untuk mendesain suatu akad pembiayaan adalah
kemampuan nasabah membayar kembali. Dalam hal ini, hal yang perlu diperhatikan adalah dari
sisi higly predictable, yakni apakah sumber pendapatan nasabah sangat dapat diprediksikan atau
tidak. Jika sumber pendapatan nasabah higly predictable, faktor berikutnya yang harus dilihat
adalah apakah pembiayaan tersebut untuk pekerjaan konstruksi atau pengadaan barang. Jika
untuk pekerjaan kontruksi, pembiayaan yang diberikan adalah pembiayaan istishna’. Namun jika
untuk pengadaan barang, pembiayaan yang diberikan adalah pembiayaan mudharabah, kecuali
produksi usaha skala kecil. Jika sumber pendapatan nasabah tidak termasuk ke dalam kategori
higly predictable, factor selanjutnya yang harus dilihat apakah pembiayaan tersebut untuk ready
stock atau goods in process. Jika ready stock, pembiayaan yang dilakukan adalah pembiayaan
murabahah. Namun jika untuk goods in process, harus dilihat lagidari segi waktu proses barang.
Jika kurang dari 6 bulan, pembiayaan yang diberikan adalah pembiayaaan salam, namun jika
lebih dari 6 bulan, pembiayaan yang diberikan dalah pembiayaan istishna’.

Anda mungkin juga menyukai