75 144 1 SM PDF
75 144 1 SM PDF
ABSTRAK
Insidens pembesaran kelenjar prostat dapat mencapai 50% pada pria berusia 50 tahun ke atas. Berbagai modalitas pemeriksaan radiologi seperti
sinar x, CT scan, dan MRI hingga kedokteran nuklir memiliki sensitivitas berbeda dalam mengestimasi volume kelenjar prostat. Pengetahuan atas
keunggulan antara modalitas pencitraan kelenjar prostat dapat membantu proses diagnosis benign prostatic hyperplasia.
ABSTRACT
Prostate enlargement incidence is about 50% in male population age 50+ years. Radiological examination modalities for diagnosis and detection
complications due to BPH range from the simplest x-ray to advanced modalities such as CT scan, MRI, and nuclear medicine. Comparing
advantages among imaging modalities can help diagnosing benign prostatic hyperplasia. Biddulth. Choice of Radiological Modalities for
Benign Prostatic Hyperplasia Diagnosis
PENDAHULUAN prostat yang glandular, dikenal sebagai hiperplasia sel-sel stroma dan sel-sel epitelial
Prostat adalah suatu kelenjar aksesoris kelamin jaringan kelenjar berbentuk baji sekeliling prostat, sehingga terjadi pembesaran volume
terbesar pada pria berbentuk konus terbalik duktus ejakulatorius dengan apeksnya prostat regio periuretral, sering pada zona
yang dilapisi oleh kapsula fibromuskuler. pada verumontanum dan basisnya pada transisional prostat; sedangkan pada zona
Posisi kelenjar prostat terletak di bawah leher buli-buli. Saluran-salurannya juga perifer lebih sering ditemukan keganasan.3-5
orifisium uretra internum pada rongga pelvis, bermuara pada uretra prostatika bagian
inferior dari batas bawah simfisis pubis, di atas distal. EPIDEMIOLOGI
diafragma urogenital, anterior dari rektum. Zona sentral dan perifer membentuk suatu Berdasarkan hasil histopatologi, hiperplasia
Prostat berbentuk seperti buah kenari dengan corong yang berisikan segmen uretra prostat ditemukan pada kira-kira 20% laki-
berat normal pada orang dewasa kurang lebih proksimal dan bagian ventralnya tidak laki usia 40 tahun, insidens meningkat sesuai
20 gram. Prostat terletak di retroperitoneal, lengkap tertutup, tetapi dihubungkan bertambahnya usia; dapat mencapai 50%
melingkari bladder neck dan uretra.1 oleh stroma fibromuskuler. pada pria berusia 50 tahun ke atas. Pada usia
3. Zona transisional, yang merupakan bagian 60 tahun, insidens meningkat menjadi 70%,
Kelenjar prostat dibagi atas 4 zona:2 prostat glandular yang terkecil (5%), dan menjadi 90 % pada usia 70 tahun.5
terletak tepat pada batas distal sfingter
1. Zona perifer, merupakan 70 % dari bagian preprostatik yang berbentuk silinder dan Angka kejadian BPH di Indonesia belum
prostat yang glandular, membentuk dibentuk oleh bagian proksimal uretra. diteliti; terdapat 1.040 kasus di dua rumah sakit
bagian lateral dan posterior atau dorsal 4. Zona transisional dan kelenjar periuretral di Jakarta, yaitu RSCM dan RS Sumberwaras
organ ini. Secara skematik zona ini dapat bersama-sama kadang disebut sebagai selama kurun waktu 3 tahun (1994 – 1997).3
digambarkan seperti suatu corong kelenjar preprostatik.
yang bagian distalnya terdiri dari apeks PATOFISIOLOGI
prostat dan bagian atasnya terbuka untuk DEFINISI Patofisiologi BPH berhubungan dengan
menerima bagian distal zona sentral yang Hiperplasia prostat jinak atau dikenal dengan faktor statis dan dinamik. Faktor statis BPH
berbentuk baji. Saluran-saluran dari zona istilah BPH (Benign Prostatic Hyperplasia) adalah disebabkan hiperplasia sel-sel epitelial dan
perifer ini bermuara di uretra distal. keadaan yang umum ditemukan pada laki-laki stroma periuretra kelenjar prostat yang
2. Zona sentral, merupakan 25 % dari bagian berusia di atas 50 tahun. BPH ditandai dengan menyebabkan penyempitan uretra pars
Alamat Korespondensi email: biddulth_sujana@yahoo.co.id
prostatika dan bladder outlet. Sedangkan faktor akan terlihat indentasi pada bagian dasar CT SCAN
dinamik disebabkan oleh ketegangan otot- kandung kemih apabila terdapat pembesaran CT scan regio pelvis mulai dari krista iliaka
otot polos prostat.6 Kedua faktor tersebut akan prostat. Selain itu, indentasi bagian dasar sampai dengan tuberositas ischium dengan
meningkatkan resistensi uretra, selanjutnya kandung kemih dapat menyebabkan elevasi tebal potongan (slice thickness) 5 mm atau
menyebabkan perubahan komponen buli- trigonum buli-buli dan orifisium ureter, kurang. CT scan dapat mengevaluasi ukuran
buli. Obstruksi bladder outlet menurunkan sehingga ureter distal dapat terlihat seperti prostat, namun tidak digunakan untuk
fungsi otot-otot detrusor buli. Faktor usia huruf “ J ” atau mata pancing (Gambar 1). menentukan stadium BPH, karena penentuan
tua juga memperberat, sehingga muncul Pada fase pengosongan buli-buli, akan terlihat stadium berdasarkan gejala klinis. Pada CT
berbagai keluhan.7 sisa urin cukup banyak akibat bladder outlet scan, BPH terlihat sebagai pembesaran prostat
obstruction.4 dengan ukuran diameter lebih dari 5 cm pada
Keluhan berupa peningkatan frekuensi potongan transversal.9
berkemih, nokturia, urgensi dengan atau tanpa
inkontinensia urin, menunggu lama saat mulai
berkemih dengan pancaran kemih lemah,
nyeri saat berkemih, perasaan berkemih tidak
puas, dan postvoid dribbling. Keluhan-keluhan
tersebut sering dikenal dengan istilah lower
urinary tract symptoms atau LUTS.8
Gambar 5. Teknik pengambilan gambar kelenjar Mobile Dapat dilakukan pada pasien yang sulit Diferensiasi jaringan lunak lebih baik.
prostat dengan modalitas USG transabdominal menahan kemih, obesitas, serta pasien
potongan transversal dan longitudinal dengan dengan banyak udara di usus.
mengubah posisi transduser.12 Dapat dilakukan dengan cepat Waktu akuisisi gambar lebih cepat. Dapat membedakan batas prostat
dengan jelas.
Pada USG transabdominal, ukuran normal Tidak invasif Evaluasi lebih baik ukuran prostat Mendeteksi kelainan prostat.
kelenjar prostat tidak melebihi 3x3x5 cm atau Murah Dapat digunakan untuk staging pada Menilai metabolit (functional imaging)
keganasan prostat. dengan MR spektroskopi
volume tidak melebihi 25 mL. Pengukuran
Tidak menggunakan radiasi
volume prostat menggunakan formula
Ketersediaan alat cukup banyak
geometrik ellipsoid:13,14 Dapat mengevaluasi efek akibat
obstruksi
DAFTAR PUSTAKA :
1. Prostate development [Internet]. 2013 [cited 2013]. Available from: http://php.med.unsw.edu.au/embryology/index.php?title=Prostate Development
2. McNeal JE. The zonal anatomy of prostate. Prostate. 1981;2(1):35-49.
3. Hardjowijoto S, Taher A, Poernomo Basuki B, Umbas R, Sugandi S, Rahardjo D, et al. Panduan penatalaksanaan (guideline) benign prostatic hyperplasia di Indonesia.
2003
4. Dunnick NR, Sandler CM, Newhouse JH, Amis ES. Textbook of uroradiology 3rd ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2001. p. 394-414
5. Hoo K, Ayob MA, Mohamad Salim MR, Abduljabbar HN, Supriyanto E. Prostat volume measurement using transabdominal ultrasound scanning. Internat J Biol
Biomed Enginereing. 2012;4(6):187-95.
6. Toi A. The prostate. In: Rumack CM, Wilson SR, Charboneau JW, Levine D, editors. Diagnostic ultrasound. 4th ed. Philadelphia: Elsevier Mosby; 2011. p. 392-402
7. Yuen JS, Ngiap JT, Cheng CW, Foo KT. Effect of bladder volume on transabdominal measurements of intravesical prostatic protrusion and volume. Internat J Urol.
2002;9(4):225-9
8. Rifkin MD. Prostate. In: Goldberg BB, editor. Textbook of abdominal ultrasound. USA: Williams & Wilkins; 1993. p. 418-23.
9. Prokop M, Galinski M. Spiral and multislice computed tomography of the body. New York: Thieme; 2003. p. 726-34
10. Semelka R. Abdominal-pelvic MRI vol.2. 3rd ed. New Jersey: John Wiley & Sons Inc; 2010. p. 1343-6
11. Shivadeo SB, Purnapatre SS, Pai KV, Yadav P, Padhye A, Bodhe YG. Does estimation of prostate volume by abdominal ultrasonography vary with bladder volume: A
prospective study with transrectal ultrasonography as a reference. Indian J Urol. 2006; 22(4):322-5
12. Hofer M. Ultrasound teaching manual. New York; Thieme; 1999. p. 54-7
13. Ali Al.Jabbiri AH, Al-Saedi Mohamad MH, Al.Nasiri US. Correlations between preoperative measurement of prostate volume by transabdominal and transrectal
ultrasound with open prostatectomy. The Iraqi Post Graduate Med J. 2012; 11(4):569-74
14. MacMahon PJ, Kennedy AM, Murphy DT, Maher M, McNicholas MM. Modified prostate volume algorithm improves transrectal US volume estimation in men
presenting for prostate brachyterapy. Radiology 2009; 250(1):273-80
15. Hough DM, List A. Reliability of transabdominal ultrasound in the measurement of prostat size. Austarlas Radiol. 1991; 35(4):358-60
16. Trabulsi EJ, Liu XS, Das AK. Transrectal ultrasound of the prostate. In: Fulgham PF, Gilbert BR, editors. Practical urological ultrasound. New York: Springer; 2013:155-6.
17. Huang FC, de Vries SH, Raaijmakers R, Postma R, Bosch JL, van Mastrigt R. Prostate volume ultrasonography: The influence of transabdominal versus transrectal
approach, device type and operator. European Urol. 2004; 46(3):352-6