Anda di halaman 1dari 21

Mutiara Titani, M.Sc.

, Apt
Kolaborasi Tenaga Kesehatan
 Dalam proses pengobatan pasien selalu berhubungan dengan tenaga
kesehatan
 Setiap tenaga kesehatan (Dokter, apoteker, perawat, fisioterapis, ahli
gizi dll ) memiliki tugas dan peran yang berbeda dalam pengobatan
pasien
 Dalam menjalankan tugas dan peran tsb tdk dapat berjalan sendiri2
 jika semua tenaga kesehatan melakukan kolaborasi yang benar maka
akan meningkatkan outcome terapi pasien
kolaborasi interprofessional
kemitraan antara tim penyedia kesehatan
dan klien dalam pendekatan kolaboratif
dan terkoordinasi partisipatif untuk
pengambilan keputusan bersama seputar
masalah kesehatan dan sosial
(Canadian Interprofessional Health Collaborative)
Elemen praktik kolaboratif
 tanggung jawab,
 akuntabilitas,
 koordinasi,
 komunikasi,
 kerja sama,
 ketegasan,
 otonomi, dan
 rasa saling percaya dan hormat
Keuntungan kolaborasi
 share costs,  greater levels of responsiveness,
 spread risk, and  more holistic services,
 reduce supply chain  innovation and creativity,
 reduces self-sufficiency in  a more usercentered practice.
environments demanding great
flexibility and innovation.
 Collaborativ efforts yield better
health services and outcomes for
the populations that are served.
 leads to improved efficiency,
 Improved skills mix,
Keuntungan kolaborasi
 better outcomes in family health, infectious disease, humanitarian
efforts, responses to epidemics, and noncommunicable diseases.
 improvements in access to care and coordination of services,
 appropriate use of specialty care,
 chronic disease outcomes, and safety.
 Reduce complications and error rates,
 Reduce length of hospital stay,
 Reduce conflict among caregivers,
 Reduce staff turnover,
 Reduce mortality rates
Bentuk Kolaborasi
Apoteker dalam
PelayananRekomendasi
Pengobatanterapi
Pasien Rawat Inap
PERANAN FARMASI DALAM KOLABORASI
1. Memonitoring efektifitas terapi
2. Menganalisis ada/tidaknya DRP potensial maupun actual

Contoh :
 Memonitoring kemungkinan munculnya ESO obat
 Memastikan indikasi sesuai keluhan pasien
 Memastikan interaksi obat tidak terjadi
Drug Related Problem (DRPs)
 Actual  masalah yang terjadi seketika saat pasien minum obat
(contoh : alergi)
 Potensial  masalah yang akan terjadi pada saat setelah
penggunaan obat ( contoh : kerusakan hati)
 DRP :
 Indikasi yang tidak tertangani
 Penggunaan obat tanpa indikasi
 Dosis terlalu kecil
 Dosis terlalu besar
 Efek samping obat
 Interaksi obat
 Kepatuhan pasien
Telaah resep dan konfirmasi dokter
Kolaborasi
pasien
rawat inap
Pasien
Ikut serta
dalam
R.inap
Rekomendasi
terapi Rekonsiliasi Obat

Visite/Ronde

•Telaah Obat Resep


•Evaluasi penggunaan
Telaah Resep
Obat (EPO)
•Monitoring Efek
Samping Obat (MESO) Obat
•Pemantauan Terapi
Obat (PTO)

Pindah Ruang Pasien Pulang

Rekonsiliasi Obat Konseling obat


Rekonsiliasi Obat
 Melakukan wawancara sejarah penggunaan obat
 Untuk mengetahui
 riwayat penggunaan obat pasien
 Obat-obat yang sedang digunakan/dibawa saat masuk rawat inap 
seringkali pasien membawa obat dr luar dan tidak memberitahu
dokter/apoteker/perawat
 Obat-obat yang pernah digunakan oleh pasien

 Riwayat kepatuhan pasien

 Riwayat alergi obat pasien


Telaah Resep
 Melakukan telaah terhadap resep yang diberikan
kepada pasien
 Telaah dalam 3 aspek
 Administrasi
 Farmasetik
 Klinis

 Melakukan crosscek apakah obat yang diserahkan


ke ruang rawat inap sesuai dengan obat yang
tertera pada resep
 Menghindari terjadinya kesalahan pemberian obat
 salah satunya adl LASA
Pemantauan Terapi Obat (PTO)
 Melakukan pemantauan terhadap terapi obat pasien
 Mengidentifikasi adanya DRP (Drug Related Problem)
Evaluasi Penggunaan Obat
 Apoteker mengevaluasi
 Cara penggunaan obat pasien
 Cara meminum obat
 sesudah atau sebelum makan
 Suspensi  dikocok terlebih dahulu
 Sirup/suspensi  1 sendok makan farmasi berbeda dg sendok makan biasa 
dosis berbeda
 Penggunaan khusus
 Tablet sublingual
 Tablet kunyah/hisap
 Interaksi obat dg makanan
 Efikasi penggunaan obat
MESO (Monitoring Efek Samping Obat)
 Melakukan monitoring efek samping obat yang diminum
pasien
 Setiap Obat memiliki banyak efek samping namun apoteker
wajib mengetahui efek samping yang sering terjadi 
melaporkan/konfirmasi kpd dokter & perawat
Konseling Pasien
 Melakukan konseling mengenai obat2an yang akan dibawa pulang
oleh pasien
 Nama obat
 Indikasi
 Dosis dan cara penggunaan
 Serta cara penyimpanan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai