Anda di halaman 1dari 16

Medication reconsiliation di RS

sebagai
media komunikasi
antar tenaga kesehatan

Rully Yuliandhari,S.Farm,Apt.M.Farm.Klin
Pengertian Rekonsiliasi Pengobatan
• Berdasarkan Joint Commission,
medication reconciliation (rekonsiliasi pengobatan)
proses formal untuk membuat daftar pengobatan
terbaru yang paling lengkap dan akurat serta
membandingkan daftar tersebut dengan data rekam
pasien atau obat yang akan ditebus pasien.
Daftar pengobatan yang komprehensif atau
menyeluruh meliputi :
seluruh obat-obatan yang diresepkan,
herbal – vitamin - suplemen atau nutrisi -
(OTC) – TCM-vaksin - obat radioaktif -
nutrisi parenteral - transfusi darah serta
larutan intravena atau infus.
Tujuan Rekonsiliasi Pengobatan

untuk menghindari
kesalahan penggunaan
melakukan obat 
maraknya proses
kesalahan kelalaian,
medication
dalam duplikasi,
reconciliati
pengobat on kepada dosis atau waktu yang
semua tidak tepat,
an
pasien efek samping dan
interaksi antara obat-
penyakit.
Implementasi Rekonsiliasi
Pengobatan
mulai dari
KRS
awal MRS
masuk ke rawat inap
UGD/poliklinik menjadi
rawat jalan
transisi perawatan
(misalnya, dari UGD Rawat inap
ke rawat inap) atau menjadi dirujuk
antar ruangan rawat
ke RS lain
inap.
Peran Farmasis dalam Medication
Reconciliation
Seorang farmasis harus menekankan kepada tenaga
kesehatan yang lain untuk lebih fokus kepada
keselamatan pengobatan, termasuk:

• Pelayanan kepada pasien, terutama kepada


pasien dengan resiko tinggi.
• Pengawasan pengobatan pasien.
• Manajemen sistem untuk meningkatkan
keamanan pengobatan berdasarkan fasilitas
yang terkait.
• Pengaturan sistem agar dapat dengan cepat
mendeteksi dan mencegah toksisitas atau
efek samping obat yang tidak diinginkan.
Langkah-langkah Medication Reconciliation
Proses medication reconciliation memiliki 7 langkah umum
yang dapat diterapkan pada semua pengaturan dan lokasi
perawatan. Langkah-langkah tersebut adalah:
1. Mengumpulkan daftar terapi pengobatan pasien.
2. Memastikan ketepatan (melihat kembali dan
membandingkan antara data sebelumnya dengan data
yang terbaru).
3. Merekonsiliasi obat dan memecahkan ketidaktepatan
terapi.
4. Membuat keputusan, yaitu membuat keputusan medis
yang sesuai dengan kondisi dan pengobatan pasien.
5. Mengoptimalkan pelayanan terbaik untuk memenuhi
kebutuhan pasien dengan informasi ini.
6. Memeriksa pemahaman pasien mengenai pengobatannya.
7. Mendokumentasikan perubahan dan memberikan salinan
daftar pengobatan yang sedang digunakan kepada pasien.
Strategi-strategi Rekonsiliasi Pengobatan
Rekonsiliasi pengobatan merupakan
proses yang berhubungan langsung
dengan pelayanan pasien (direct patient
care). Proses ini memerlukan strategi-
strategi yang tepat, antara lain adalah
1. Mengetahui riwayat pengobatan pasien
2. Strategi untuk membantu pemahaman
pasien.
Kunci untuk melakukan komunikasi
yang efektif untuk mendapatkan
informasi mengenai terapi pengobatan
adalah diskusi yang terbuka dengan
menyesuaikan latar belakang bahasa
dan budaya pasien.
Berikut contoh-contoh pertanyaan
yang diajukan kepada pasien:
• Obat apa yang sedang Anda gunakan? Dapatkah
Anda menyebutkan namanya,termasuk vitamin,
obat swamedikasi, suplemen dan nutraceutical?
• Mengapa obat-obat tersebut penting bagi Anda?
• Mengapa Anda menggunakan obat tersebut?
Sudah berapa lama anda menggunakannya?
Apakah Anda sedang menjalani perawatan
medis? Seperti apa? Apa yang dokter katakan
mengenai obat ini?
• Bagaimana Anda mamakai obat-obat tersebut
(misalnya, aturan pakai, dengan makanan atau
tidak)?
• Apakah Anda memakai obat tersebut sesuai
dengan petunjuk dokter? Kapan terakhir kali
Anda memakainya?
• Apa yang Anda lakukan ketika Anda lupa
meminum obat? Apakah Anda melewatinya atau
langsung minum dua obat ketika Anda ingat?
• Apakah pengobatan ini membuat Anda merasa
lebih baik, lebih buruk atau tidak ada perubahan?
• Obat lain apa (herbal, suplemen, nutraceutical,
drop atau spray) yang Anda gunakan? Apakah
Anda mengambil obat lain yang tidak diresepkan
dokter?
• Darimana Anda mendapatkan obat tersebut?
Apotek atau internet?
Untuk membantu pemahaman dan mencegah
kesalahpahaman dalam komunikasi, maka perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Menggunakan bahasa yang umum, bukan


bahasa medis.
2. Berbicara tidak terlalu cepat.
3. Jelas dalam memberikan informasi (singkat).
4. Menggunakan alat bantu untuk membantu
pemahaman pasien, misalnya : memberikan garis
bawah atau mencetak tebal hal-hal yang penting.
5. Meminta pasien untuk mengulang kembali apa
yang sudah disampaikan oleh apoteker.
CONTOH
FORM REKONSILIASI PENGOBATAN
Identitas pasien (nama, no RM, tgl lahir, jenis kelamin)

Riawayat alergi

Nama obat yang Manifestasi alergi Berat alergi Tipe reaksi


diduga

Riwayat pengobatan (ethical, OTC,herbal,suplemen, TCM)

Nama obat Frekuensi Lama digunakan Dilanjutkan di


pengobatan ruangan

Ya Tidak
CONTOH MESO
DAFTAR PUSTAKA
• Ackermann E, Williams ID, Freeman C. 2010. Pharmacist in
general practice: A proposed role in the multidisciplinary
team. Australian Family Physician 39(3): 163-164.
• Barnsteiner, JH. 2008. Medication Reconciliation in: Patient
Safety and Quality: An Evidence-Based Handbook for
Nurses, Pennsylvania: Hospital of the University of
Pennsylvania. p. 1-14, 459-72.
• Liang BA, Alper E, Hickner J, Schiff G, Lambert BL, Gleason
K, Coleman EA, Sokol PE, Toepp MC, Meyer M, Jette CG.
2007. The physician’s role in medication reconciliarion :
issues, strategies and safety principles. American Medical
Association.

Anda mungkin juga menyukai