Anda di halaman 1dari 2

Dengan asumsi bahwa dunia ini selalu berubah dan tidak ada yang tetap seperti air di sungai

yang
mengalir terus. Jika seperti itu, dalam kehidupan manusia yang tentunya di dunia juga, bisa jadi tidak
ada yang tetap. Maka dari itu, ketidakkonsistenan yang terjadi di kehidupan sehari-hari, bukan karena
proses yang berdiri sendiri sebagai hal yang dilakukan manusia, tapi keterlibatan dunia tempat manusia
ada adalah inti perubahan yang tidak konsisten itu. Dan misalnya, saat manusia ada yang bilang bahwa
manusia itu mencintai manusia lainnya selamanya dan ternyata hanya berselang hitungan bulan,
manusia itu sudah berhenti mencintai, dan berhenti mencintai itu yang mengartikan tidak konsisten
terhadap pernyataan awal. Dalam kejadian itu, adalah bukan disebabakan diri manusia yang mencintai
itu, tapi disebabakan oleh manusia yang hidup di dunia yang mirip sungai yang mengalir terus.Salah satu
keuntungan dari membaca adalah bisa dapat pengetahuan tanpa mengalami apa yang diketahui. Segala
sesuatu yang diketahui manusia adalah pengetahuan dan hanya dengan membaca orang bisa tahu
tentang sesuatu. Misalnya, saya ingin tahu tentang apa yang akan terjadi jika saya masukan tangan ke
dalam panci penuh air bersuhu 100° celisius. Jika saya membaca, saya akan mendapatkan jawaban yang
juga pengetahuan yakni air itu panas. Beda dengan apa yang ingin saya ketahui adalah melalui
mengalami apa yang ingin diketahui. Mungkin saja, jawaban atas keinginan tahu tentang apa yang akan
terjadi jika masukan tangan ke panci air bersuhu 100° celisius melalui pengalaman, meski akan sama
tahunya bahwa air itu panas, tentu akan disertai rasa sakit yang gak perlu terjadi jika hanya dengan
membaca. Termasuk rasa ingin tahu tentang apa yang akan terjadi jika saya menggantungkan leher
dengan tali tambang selama 1 jam lamanya. Ini, dikarenakan orang yang tahu tentang apa yang akan
terjadi jika bergantung kebanyakan tidak bisa bercerita lagi(atau tidak ada), atau menulis tentang apa
yang akan terjadi. Jadinya, saya dan orang lain yang ingin tahu gak perlu untuk ikutan bergantung yakni
mengalami apa yang ingin diketahui tentang itu.Oreshura

Meskipun anime ini adalah satu-satunya anime bergenre Harem yang saya suka, ---- walaupun lebih
tepatnya, tidak ada pilihan lain bagi saya untuk memilih anime Harem lainnya--- tapi tetap saja ada air
mata yang jatuh akibat sakit hati perihal cinta yang tentunya tidak saya senangi. Itu karena, dasar saya
untuk menikmati sebuah anime ---jika anime tersebut ada air mata semacam drama kehidupan--- saya
lebih memilih air mata itu ada akibat drama kehidupan yang tentang harapan dan keputusasaan hidup,
daripada tentang romantisme. Sayangnya, air mata yang saya maksud tidak banyak ada, jadi, tidak ada
juga genre Drama dalam anime Oreshura.

Karakter yang ada di gambar bernama Natsukawa Mana, dia hanya karakter sampingan. Alasannya dia
yang jadi gambarnya, karena video anime yang saya lihat hanya Hardsub. Jadi sulit untuk dapat
Screenshot yang cocok, misalnya dengan karakter utamanya.

Natsukawa Mana adalah adik dari Natsukawa Masuzu, perempuan yang nantinya menjalin hubungan
dengan Kidou Eita. Walaupun keduanya berhubungan, namun, sebenarnya mereka berdua gak ada
perasaan cinta, dan sampai akhir, saya rasa perasaan itu tetap gak ada, atau mungkin hanya sekedar
perasaan peduli saja. Sebab mereka berhubungan meski tidak punya perasaan, itu hanya karena alasan
praktis. Masuzu beralasan untuk hindari banyak laki-laki yang sebelumnya ajak pacaran, sedangkan Eita
hanya karena diancam disebarkannya buku harianya yang penuh imajinasi tentang Chuunibyou oleh
Masuzu(apa yang saya lihat dari animenya, Kidou Eita sudah sembuh dari Chuunibyou, tapi akibat
situasi, Kidou Eita masih seperti itu) dan akhirnya keduanya pacaran bohongan supaya tercapainya
tujuan. Masuzu dengan tujuan supaya tidak terganggu dengan laki-laki yang ajak pacaran, Eita dengan
tidak terjadi ancamannya Masuzu. Setidaknya kedua orang itu punya kesamaan tentang anti cinta.

Selain Masuzu masih ada 3 wanita lainnya, yakni, Harusaki Chiwa, seorang teman masa kecil Kidou Eita
yang sudah 9 tahun bersama(karakter ini, sampai akhir animenya melanjutkan kebiasan anime, dimana
teman masa kecil gak menang), Akishino Himeka, seorang yang ngaku sebagai pacarnya Kidou Eita di
kehidupan sebelumnya (tentu saja gak benar, hanya sama-sama mirip dengan Kidou Eita tentang
Chuunibyou) Fuyuumi Ai, seorang teman masa kecil Eita yang awalnya sudah dilupakan(10 tahun yang
lalu, atau saat Fuyuumi dan Eita masih TK). Ketiga perempuan itu punya perasaan romantis dengan Eita,
beda dengan Masuzu yang hanya bohongan perasaannya dan hubungan pacarannya, sampai akhir pun
masih seperti itu, setidaknya apa yang saya dapat dari lihat animenya.

Anda mungkin juga menyukai