Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Konteks Penelitian

Latar Belakang

Di era millenial saat ini, kita hidup di dunia teknologi yaitu dimana kehidupan kita
sangat bergantung dengan teknologi, pengertian dari teknologi itu sendiri ialah semua alat,
mesin, peralatan, perlengkapan, senjata, perumahan, pakaan, transportasi, dan komunikasi
perangkat dan juga keterampilan yang akan memungkinkan kita sebagai manusia bisa
memproduksinya menurut (Read Brain:1937), dengan hal demikian tanpa teknologi segala
pekerjaan yang dilakukan oleh manusia tidak akan menjadi efektif dan efesien.

Teknologi itu sendiri banyak macam dan alatnya, namun untuk era millenial abad 21
ini yang paling populer ialah gawai, dikarenakan gawai ialah alat yang praktis untuk dibawa
kemana-mana dan bisa diakses oleh berbagai kalangan, gawai sendiri memiliki harga yang
beragam dari yang terjangkau hingga yang paling tinggi. Terdapat banyak manfaat yang
dimiliki gawai dari berkomunikasi antar teman lewat fitur panggilan, bersosialisasi dengan
orang-orang lain melalui aplikasi media sosial, dapat menghibur kita melalui aplikasi youtube
untuk menonton video, dan bermain game Selain manfaat yang bersifat menghibur,
penggunaan gawai dapat digunakan untuk kepentingan yang bersifat edukasi/pendidikan.

Pendidikan sekarang tidak lepas dari penggunaan gawai. Hal ini disebabkan tuntutan
zaman yang dimana hampir semua aspek kehidupan berkatian dengan teknologi. Dengan
kemajuan teknologi sekarang, generasi milenial lebih mudah untuk mengakses informasi-
informasi untuk kepentingan belajar seperti mendapatkan referensi-referensi yang dapat
mendukung dalam pengerjaaan tugas. Namun, dengan adanya gawai juga dapat menghambat
motivasi belajar siswa/mahasiswa karena manfaat-manfaat yang ditawarkan gadget dominan
untuk menghibur sehingga tidak secara langsung membuat pengguan gadget khususnya
siswa/mahasiswa menjadi malas untuk belajar.

Oleh karena dalam karya tulis ilmiah ini kami selaku penyusun karya tulis ilmiah
ingin memberikan hasil teliti yang akurat dan apa adanya terkait pengaruh gawai terhadap
motivasi belajar mahasiswa akuntansi ciputra angkatan 2018, semoga dengan penelitian ini,
pihak-pihak yang berkepentingan seperti pengajar, mahasiswa, dan dosen dapat mengetahui
dampak dari pengaruh gawai terhadap mahasiswa akuntansi Ciputra angkatan 2018.
1.2 Fokus Penelitian
Fokus penelitian ialah hal-hal yang akan dibahas dan menjadi fokus penelitian dalam
karya tulis ilmiah ini, hal itu difokuskan menjadi 3 fokus penelitian oleh penyusun yaitu:
1. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi motivasi belajar?
2. Bagaimanakah korelasi antara gawai dengan motivasi belajar
3. Apa dampak dari pengaruh antara penggunaan gawai dengan motivasi belajar
mahasiswa akuntansi Ciputra angkatan 2018?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ialah hal yang akan menjawab dari fokus penelitian karya tulis ilmiah
diklasifikasikan menjadi 3 tujuan oleh penyusun yaitu:
1. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
2. Menjawab korelasi antara gawai dengan motivasi
3. Mengetahui dampak dari pengaruh antara penggunaan gawai dengan motivasi belajar
mahasiswa akuntansi Ciputra angkatan 2018
1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini ialah dampak dari tercapainya tujuan dari penelitian karya tulis
ilmiah ini yang diklasifikasikan menjadi 3 oleh penyusun yaitu:

1. Menambah wawasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar


2. Menambah wawasan mengenai pengaruh gawai terhadap motivasi belajar
3. Menambah wawasan mengenai korelasi antara gawai dengan motivasi belajar
1.5 Landasan Teori

1.4.1 Penjelasan Dasar

Terkait Penjelasan dasar penyusun memberikan beberapa pengertian mengenai


beberapa hal yang dirumuskan menjadi 3 hal yaitu:

1.4.1.1 Pengertian Gawai

Dalam subbab ini penyusun akan memberikan pengertian Gawai secara harafiah dan
lugas agar pembaca karya tulis ilmiah ini memahami dan mengerti lebih baik dari
sebelumnya:
Menurut Wikipedia, Gawai adalah suatuperanti atau instrumen yang memiliki tujuan dan
fungsi praktis yang secara spesifik dirancang lebih canggih dibandingkan dengan teknologi
yang diciptakan sebelumnya.

Menurut KBBI, gawai adalah kerja;pekerjaan

a. Definisi Gawai

Secara harafiah Gadget berasal dari Bahasa Inggris yang berarti perangkat elektronik
kecil yang memiliki fungsi khusus. Dalam bahasa Indonesia, gadget disebut “acang” .
Manumpil, dkk (2015), gadget adalah sebuah teknologi yang berkembang pesat dan memiliki
fungsi khusus diantaranya yaitu smartphone, iphone, dan blackberry. Widiawati dan Sugiman
(2014), gadget merupakan barang canggih yang diciptakan dengan berbagai aplikasi yang
dapat menyajikan berbagai media berita, jejaring sosial, hobi, bahkan hiburan. Jati dan
Herawati (2014), gadget adalah media yang dipakai sebagai alat komunikasi modern dan
semakin mempermudah kegiatan komunikasi manusia.

b. Jenis-Jenis Gawai antara lain:

Gadget yang saat ini banyak digemari masyarakat khususnya kalangan remaja,
mempunyai beberapa jenis-jenis gadget yang sering digunakan (Irawan, 2013). Jenis-jenis
gadget diantaranya:

1) Iphone

Merupakan sebuah telepon yang memiliki koneksi internet untuk mengirim pesan
gambar (Irawan, 2013).

2) Ipad

Merupakan sebuah gadget yang memiliki ukuran lebih besar. Alat ini serupa dengan
komputer tablet yang memiliki fungsi-fungsi tambahan yang ada pada sistem operasi (Irawan,
2013).

3) Blackberry
Merupakan sebuah perangkat genggam nirkabel dengan berbagai kemampuan. Alat
ini dapat digunakan untuk SMS, faksimili internet, dan juga telepon seluler (Irawan, 2013).

4) Netbook

Merupakan sebuah alat perpaduan antara komputer portabel. Alat ini seperti halnya
dengan notebook dan internet (Irawan, 2013).

5) Handphone

Merupakan sebuah alat atau perangkat komunikasi elektronik tanpa kabel. Sehingga
alat ini dapat dibawa kemana-mana dan memiliki kemampuan dasar yang sama halnya
dengan telepon konvensional saluran tetap (Irawan, 2013).

a. Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan gadget

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi remaja dalam penggunaan gadget. Faktor-faktor
tersebut meliputi:

1) Iklan yang merajalela di dunia pertelevisian dan di media sosial

Iklan seringkali mempengaruhi remaja untuk mengikuti perkembangan masa kini.


Sehingga hal itu membuat remaja semakin tertarik bahkan penasaran akan hal baru (Fadilah,

2015).

2) Gadget menampilkan fitur-fitur yang menarik

Fitur-fitur yang ada didalam gadget membuat ketertarikan pada remaja. Sehingga hal itu
membuat remaja penasaran untuk mengoperasikan gadget (Fadilah, 2015).

3) Kecanggihan dari gadget

Kecanggihan dari gadget dapat memudahkan semua kebutuhan remaja. Kebutuhan remaja
dapat terpenuhi dalam bermain game, sosial media bahkan sampai berbelanja online (Fadilah,
2015).

4) Keterjangkauan harga gadget


Keterjangkauan harga disebabkan karena banyaknya persaingan teknologi. Sehingga
dapat menyebabkan harga dari gadget semakin terjangkau. Dahulu hanyalah golongan orang
menengah atas yang mampu membeli gadget, akan tetapi pada kenyataan sekarang orang tua
berpenghasilan pas-pasan mampu membelikan gadget untuk anaknya (Fadilah, 2015).

5) Lingkungan

Lingkungan membuat adanya penekanan dari teman sebaya dan juga masyarakat. Hal ini
menjadi banyak orang yang menggunakan gadget, maka masyarakat lainnya menjadi enggan
meninggalkan gadget. Selain itu sekarang hampir setiap kegiatan menuntut seseorang untuk
menggunakan gadget (Fadilah, 2015).

6) Faktor budaya

Faktor budaya berpengaruh paling luas dan mendalam terhadap perilaku remaja.
Sehingga banyak remaja mengikuti trend yang ada didalam budaya lingkungan mereka, yang
mengakibatkan keharusan untuk memiliki gadget (Kotler, 2007).

7) Faktor sosial

Faktor sosial yang mempengaruhinya seperti kelompok acuan, keluarga serta status
sosial. Peran keluarga sangat penting dalam faktor sosial, karena keluarga sebagai acuan
utama dalam perilaku remaja (Kotler, 2007).

8) Faktor pribadi

Faktor pribadi yang memberikan kontribusi terhadap perilaku remaja seperti usia dan
tahap siklus hidup, pekerjaan dan lingkungan ekonomi, gaya hidup, dan konsep diri.
Kepribadian remaja yang selalu ingin terlihat lebih dari teman-temannya, biasanya cenderung
mengikuti trend sesuai perkembangan teknologi (Kotler, 2007).
1.4.1.2 Objek Mahasiswa Akuntansi Ciputra Angkatan 2018

Dalam subbab ini penyusun mendapatkan data mengenai Pengaruh Gawai Terhadap
Motivasi Belajar Mahasiswa Akuntansi Ciputra Angkatan 2018 yang mengambil 40
responden yang dijabarkan sebagai berikut:

1. Briggita Arcia Paramitha

2. Cynthia Anabella

3. Jessica Ivana Limba

4. Kelvin

5. Maleachi Eka Prasetya

6. Natasya

7. Sherly Sulistio

8. Sophia Mosavi

9. Vanessa Anggono

10. Rudy Setiawan

11. Sylvia Putri Permatasari

12. Angelina Mourine

13. Emelia Vlaviorine Paulson Winoto

14. Ferrel Filbert Wijaya

15. Kezia Elisabeth Wonggow

16. Santa Christine Arief Sunyata

17. Veronica Gunawan


18. Adellia Mustikasari

19. Budhinanda Tanri

20. Eveline Viendra Tjoa

21. Jesslyn

22. Mellisa Sinardi Budiman

23. Natalia Kristanti Dully

24. Shelly Liem

25. Tan Arneta Wynne Susilo

26. Michelle Gunawan Tiono

27. Jacelyn Bianca Celina

28. Anjali Benecia

29. Elizabeth Kustiono Putri

30. Ellen Bintoro

31. Amelia Tanto

32. Cindy Lorenza Andriyanto

33. Clarisa Lily Sofie Sigar

34. Dwi Mellynia

35. Felicia Veronica Hosea

36. Kezia Kristiani

37. Marcellino Tedja


38. Trisha Barrychella

39. Clavia Godelva Philiberta

40. Irfandy Sondak

1.4.2 Pengertian Motivasi Belajar

Di dalam Subbab ini penyusun akan pengertian motivasi belajar menurut para ahli dan
berikut penjabaran teori:

1 Menurut Djamarah (2008: 149)

Motivasi yang berasal dari dalam diri pribadi seseorang disebut “motivasi
intrinsik”,yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang
dari luar.

2 Menurut Sardiman, (1986: 75)

Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan
memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek
belajar itu dapat tercapai.

3 Menurut Uno, (2006)

Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Motivasi belajar
dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan
kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya
penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik.

4 Menurut Bophy, (1987)

Definisi atau pengertian motivasi belajar adalah sebagai a general state dan sebagai a
situation specific state Sebagai a general state, motivasi belajar adalah suatu watak yang
permanen yang mendorong seseorang untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan
dalam suatu kegiatan belajar. Sebagai a situation-specific state, motivasi belajar muncul
karena keterlibatan individu dalam suatu kegiatan tertentu diarahkan oleh tujuan
memperoleh pengetahuan atau menguasai keterampilan yang diajarkan.

5 Menurut McCombs (1991)

Pengertian motivasi belajar adalah kemampuan internal yang terbentuk secara alami
yang dapat ditingkatkan atau dipelihara melalui kegiatan yang memberikan dukungan,
memberikan kesempatan untuk memilih kegiatan, memberikan tanggung jawab untuk
mengontrol proses belajar, dan memberikan tugas-tugas belajar yang bermanfaat dan
sesuai dengan kebutuhan pribadi.

6 Menurut Afifudin (dalam Ridwan, 2008)

Pengertian motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri anak
yang mampu menimbulkan kesemangatan atau kegairahan belajar

7 Menurut Winkel (2003) dalam Puspitasari (2012) 

Definisi motivasi belajar adalah segala usaha di dalam diri sendiri yang menimbulkan
kegiatan belajar, dan menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar serta memberi arah
pada kegiatan kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki tercapai. Motivasi
belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual dan berperan dalam hal
menumbuhkan semangat belajar untuk individu.

8 Menurut Clayton Alderfer dalam Hamdhu (2011)

Pengertian motivasi belajar adalah kecenderungan siswa dalam melakukan segala


kegiatan belajar yang didorong oleh hasrat untuk mencapai prestasi atau hasil belajar
sebaik mungkin.

9 Menurut H. Mulyadi (Mulyadi, Psikologi Pendidikan, Biro Ilmiah, FT. IAIN


Sunan Ampel, Malang, 1991:87)
Menyatakan bahwa definisi atau pengertian motivasi belajar adalah membangkitkan
dan memberikan arah dorongan yang menyebabkan individu melakukan perbuatan belajar

10. Menurut Tadjab, (Tadjab MA Ilmu Pendidikan. Karya Abditama Surabaya


1990:102)

Pengertian motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa
yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar itu demi
mencapai suatu tujuan.

b.        Komponen – Komponen dari Motivasi


            Menurut Oemar Hamalik motivasi memiliki dua komponen, yakni:
1. Komponen dalam (inner component)
Komponen dalam adalah perubahan dalam diri seseorang, keadaan merasa tidak puas, dan
ketegangan psikologis. Komponen dalam merupakan kebutuhan – kebutuhan yang ingin
dipuaskan.
2. Komponen luar (outner component)
Apa yang diinginkan seseorang, tujuan yang menjadi arah kelakuannya. Komponen luar
merupakan tujuan yang hendak dicapai.
            Menurut Dimyati dan Mudjiono, ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu:
1. Kebutuhan; kebutuhan terjadi bila individu merasa ketidakseimbangan antara apa
yang ia miliki dan yang ia harapkan.
2. Dorongan; merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka
memenuhi harapan atau pencapaian tujuan.
3. Tujuan adalah hal yang ingin dicapai oleh seorang individu. Tujuan tersebut
mengarahkan perilaku dalam hal ini perilaku belajar.

c.         Jenis – Jenis  Motivasi


Menurut Dimyati dan Mudjiono, motivasi dibedakan menjadi 2 jenis tingkat
kekuatan, yaitu: motivasi primer dan motivasi sekunder.
1. Motivasi Primer
Motivasi primer adalah motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar, motif dasar
tersebut berasal dari segi biologis atau jasmani manusia. Dimyati mengutip pendapat Mc.
Dougal bahwa tingkah laku terdiri dari pemikiran tentang tujuan dan perasaan subjektif dan
dorongan mencapai kepuasan contoh mencari makan, rasa ingin tahu dan sebagainya.
2. Motivasi sekunder
Motivasi sekunder adalah motivasi yang dipelajari, motif ini dikaitkan dengan motif
sosial, sikap dan emosi dalam belajar terkait komponen penting seperti afektif, kognitif
dan kurasif, sehingga motivasi sekunder dan primer sangat penting dikaitkan oleh siswa
dalam usaha pencapaian prestasi belajar.
         Amir Daien Indrakusuma dalam Bukunya Pengantar Ilmu Keguruan, membagi
motivasi menjadi faktor intrinsik dan ekstrinsik.
Menurut Oemar Hamalik, motivasi terdiri dari 2 jenis yaitu : motivasi intrinsik dan
motivasi ekstrinsik
1. Motivasi intrinsik
Motivasi instrinsik adalah motivasi yang tercakup di dalam situasi belajar dan menemui
kebutuhan dan tujuan – tujuan murid. Motivasi ini disebut juga motivasi murni. Motivasi
yang sebenarnya timbul dalam diri siswa sendiri, misalnya keinginan untuk mendapat
keterampilan tertentu, memperoleh informasi dan pengertian, mengembangkan sikap untuk
berhasil, dan lain-lain. Motivasi instriksik adalah motivasi yang hidup dalam diri siswa dan
berguna dalam situasi belajar yang fungsional.
2. Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor - faktor dari luar situasi
belajar, seperti angka kredit, ijazah, tingkatan hadiah, medali, persaingan yang bersifat
negatif dan hukuman. Motivasi ekstrinsik ini tetap diperlukan di sekolah, sebab pengajaran di
sekolah tidak semuanya menarik minat siswa atau sesuai dengan kebutuhan siswa.
Menurut Sardiman A.M jenis – jenis motovasi itu terdiri dari,:
1.      Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya, yakni :
a.       Motif – motif bawaan, motif yang dibawa sejak lahir jadi motivasi ini ada tanpa dipelajari.
b.      Motif – moitif yang dipelajari, motif ini timbul karena dipelajari.
2.      Jenis motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis
a.       Motif atau kebutuhan organis, motif ini sama dengan motif bawaan, yaitu kebutuhan
meliputi kebutuhan untuk makan, minum, istirahat dan lain-lain.
b.      Motif – motif darurat, motif ini timbul dikarenakan adanya rangsangan dari luar, misalnya:
dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk berusaha dan lain-lain.
c.       Motif – motif objektif, merupakan motif – motif yang muncul karena dorongan untuk dapat
menghadapi dunia luar secara efektif, misalnya kebutuhan untuk melakukan eksplorasi,
melakukan manipulasi.
3.      Motivasi jasmaniah dan rohaniah
a.       Momen timbulnya alasan
b.      Momen pilih
c.       Momen putusan
d.      Momen terbentuknya kemauan
4.      Motivasi intrinsik dan ekstrinsik
a.       Motivasi intrinsik, yakni : motif – motif yang menjadi aktif atau berfungsi tidak perlu
dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan
sesuatu.
b.      Motivasi ekstrinsik, yakni motif – motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya
perangsang dari luar.
d.        Fungsi Motivasi Dalam Belajar
Menurut Syaiful Bahri Djamarah ada 3 fungsi motivasi, yakni :
1. Motivasi sebagai pendorong perbuatan. Motivasi berfungsi sebagai pendorong untuk
mempengaruhi sikap apa yang seharusnya anak didik ambil dalam rangka belajar.
2. Motivasi sebagai penggerak perbuatan. Dorongan psikologis melahirkan sikap
terhadap anak didik itu merupakan suatu kekuatan yang tak terbendung,yang kemudian
terjelma dalam bentuk gerakan psikofisik.
3. Motivasi sebagai pengarah perbuatan. Anak didik yang mempunyai motivasi dapat
menyeleksi mana perbuatan yang harus dilakukan dan mana perbuatan yang diabaikan.
Menurut Oemar Hamalik fungsi motivasi antara lain :
1. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi maka tidak
akan timbul sesuatu perbuatan seperti belajar.
2. Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan kepencapaian
tujuan yang diinginkan.
3. Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Ia berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Besar
kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.
Menurut  Sardiman, AM. fungsi motivasi antara lain, yakni :
1)      Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan
energi;
2)      Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.
3)      Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan – perbuatan apa yang harus dikerjakan
yang serasi guna mencapai tujuan.
Sardiman A.M, mengemukakan ada tiga fungsi motivasi yaitu:
1.      Mendorong manusia untuk berbuat baik, yakni sebagai penggerak atau motor yang
melepaskan energi.
2.      Menentukan arah perubahan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.
3.      Menyeleksi perbuatan, yakni perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi
guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi
tujuan tersebut.
Secara singkat bahwa motivasi itu diberikan untuk :
a.       Membangkitkan minat belajar siswa
b.      Memberikan kesempatan kepada siswa dalam memperoleh hasil yang lebih baik.
c.       Memberikan penguatan kepada siswa.
d.      Melaksanakan evaluasi.
Samuel B.J. Sijabat menjelaskan ada tiga alasan tentang pentingnya motivasi belajar
PAK siswa, yaitu:
1. Watak dan sifat manusia yang membutuhkan dorongan, desakan, rangsangan dari
sesama kitab Amsal 27 yang menuliskan ”Besi menajamkan besi”, orang menajamkan
sesamanya, Rasul Paulus mengatakan ”Bertolong-tolonglah kamu menanggung bebanmu,
demikian kamu memenuhi hukum Kristus.”
2. Sifat perubahan belajar sebagai proses dan upaya apa adanya. Sangat membutuhkan
dorongan.  Dorongan dapat terjadi melalui pujian dan penghargaan ”Kita yang kuat wajib
menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita
sendiri.”  Setiap orang di antara kita mencari kesenangan sesama kita demi kebaikan untuk
membangunnya (Roma 15: 1-2).
3. Tidak satu metode mengajar yang terbaik untuk setiap kesempatan dan kegiatan
belajar.  Peserta didik yang kurang bergairah belajar, guru harus menyadari barangkali
metode atau pendekatan yang dipilihnya kurang relevan dan ia harus berusaha mencari
metode dan alternatif.

e.         Hal Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar


            Menurut Dimyati dan Mudjiono unsur yang mempengaruhi motivasi belajar antara
lain :
1).    Cita – cita atau aspirasi siswa
2).    Kemampuan siswa
3).    Kondisi siswa
4).    Kondisi lingkungan siswa
5).    Unsur – unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran.
6).    Upaya guru dalam membelajarkan siswa 

f.           Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa


Sijabat menjelaskan beberapa prinsip di dalam membangkitkan motivasi belajar
siswa, yaitu:
a. Hargailah pendapat peserta didik meskipun tampak kedengarannya kurang tepat.
b. Hargailah peserta didik sebagai seorang pribadi meskipun kemampuan belajarnya
kurang.
c. Binalah selalu persahabatan dengan peserta didik.
d. Peliharalah agar peserta didik merasa terlindungi, baik hak dan harga diri dalam setiap
kesempatan interaksinya.
e. Belajarlah mengembangkan suasana humor.
f. Berilah pujian atau penghargaan pada peserta didik yang patut memperolehnya.
g. Sesuaikan metode belajar sesuai dengan situasi dan kondisi peserta didik agar mereka
dapat mengikuti proses belajar.
h. Teruslah berdoa dan berpengharapan akan campur tangan Allah oleh Roh Kudus yang
mampu membuat suasana nyaman dan menggairahkan untuk belajar.

Menurut Dimyati dan Mudjiono, terdapat beberapa upaya yang dilakukan oleh guru,
yakni :
1).    Mengoptimalisasi penerapan prinsip belajar
2).    Mengoptimalisasi unsur dinamis belajar dan pembelajaran
3).    Mengoptimalisasi pemanfaatan pengalaman dan kemampuan siswa
4).    Mengembangkan cita – cita dan aspirasi belajar

g.        Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar


Menurut Sardiman A.M terdapat 11 bentuk atau cara yang dapat digunakan oleh guru
PAK untuk menggerakkan atau membangkitkan motivasi belajar siswa-siswinya, yakni :
“[28]
1).    Memberi angka
2).    Hadiah
3).    Saingan / Kompetisi
4).    Ego Involvement
5).    Memberi ulangan
6).    Mengetahui hasil
7).    Pujian
8).    Hukuman
9).    Hasrat untuk belajar
10).    Minat
11).    Tujuan yang diakui
Rumusan yang dikemukakan oleh Sardiman A.M. tersebut hampir sama dengan
rumusan Oemar Hamalik yakni :
1).    Memberi angka;
2).    Pujian;
3).    Hadiah;
4).    Kerja kelompok;
5).    Persaingan;
6).    Tujuan dan Level of Aspiration;
7).    Sarkasme;
8).    Penilaian;
9).    Karyawisata dan Ekskursi;
10). Film Pendidikan;
11). Belajar melalui radio.

h.        Strategi Pemberian Motivasi Oleh Guru


Nasution mengatakan ada empat strategi dasar dalam belajar mengajar yang meliputi
hal-hal sebagai berikut:
1.      Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kwalifikasi perubahan tingkah laku dan
kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan.
2.      Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup
masyarakat.
3.      Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan tehnik belajar mengajar yang dianggap
paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan
kegiatan mengajarnya.
4.      Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standart
keberhasilan sehingga dapat dijadiakn pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil
kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan unpanbalik buat penyempurnaan
sistem instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan.
Menurut E. Mulyasa, hal yang perlu diperhatikan dalam membangkitkan motivasi
belajar siswa, yakni :
1.      Siswa akan belajar lebih giat apabila topik yang dipelajarinya menarik dan berguna bagi
dirinya.
2.      Tujuan pembelajaran harus disusun dengan jelas dan diinformasikan kepada siswa sehingga
mereka mengetahui tujuan belajar yang hendak dicapai. Siswa juga dilibatkan dalam
penyusunan tujuan pembelajaran
3.      Siswa harus selalu diberitahu tentang hasil belajarnya
4.      Memberikan pujian dan hadiah lebih baik daripada hukuman, namun sewaktu – waktu
hukuman juga diperlukan
5.      Memanfaatkan sikap, cita-cita dan rasa ingin tahu siswa.
6.      Mengusahakan untuk memperhatikan perbedaan individual siswa, seperti perbedaan
kemampuan, latar belakang, dan sikap terhadap sekolah atau subyek tertentu.
7.      Mengusahkan untuk memenuhi kebutuhan siswa dengan jalan memperhatikan kondisi
fisiknya, rasa aman, menunjukkan bahwa guru peduli terhadap mereka.[31]
                 Kenneth H. Hover dalam Oemar Hamalik, mengemukakan beberapa upaya
yang  dapat digunakan untuk membangkitkan dan memelihara motivasi murid dalam belajar,
yakni:
1. Pujian lebih efektif daripada hukuman
2. Semua murid mempunyai kebutuhan – kebutuhan psikologis tertentu yang harus
mendapat kepuasan.
3. Motivasi yang berasal dari dalam individu lebih efektif dari pada motivasi yang
dipaksakan dari luar.
4. Terhadap jawaban yang serasi (sesuai dengan keinginan) perlu dilakukan usaha
pemantauan.
5. Motivasi itu mudah menjalar atau tersebar terhadap orang lain.
6. Pemahaman yang jelas terhadap tujuan – tujuan akan merangsang motivasi.
7. Tugas – tugas yang dibebankan oleh diri sendiri akan menimbulkan minat yang besar
untuk mengerjakannya daripada apabila tugas – tugas itu dipaksakan oleh guru.
8. Pujian – pujian yang datangnya dari luar (external reward) kadang-kadang diperlukan
dan cukup efektif untuk merangsang minat yang sebenarnya.
9. Teknik dan proses mengajar yang bermacam – macam adalah efektif  untuk
memelihara minat murid.
10.  Manfaat minat yang telah dimiliki oleh murid adalah bersifat ekonomis
11. Kegiatan – kegiatan yang akan dapat merangsang minat murid – murid yang kurang
mungkin tidak ada artinya (kurang berharga) bagi para siswa yang tergolong pandai.
12. Kecemasan yang besar akan menimbulkan kesulitan belajar
13. Kecemasan dan frustasi yang lemah dapat membantu belajar, dapat juga lebih baik.
14. Apabila tugas tidak terlalu sukar dan apabila tidak ada maka frustasi secara cepat
menuju ke demoralisasi.
15. Setiap murid mempunyai tingkat – tingkat frustasi toleransi yang berlainan.
16. Tekanan kelompok murid (per grup) kebanyakan lebih efektif dalam motivasi
daripada tekanan / paksaan dari orang dewasa,
17. Motivasi yang besar erat hubungannya dengan kreativitas murid.

BAB II

METODE PENELITIAN

Anda mungkin juga menyukai