DISUSUN OLEH :
MAULANA ISHAK
1906156205
AGROTEKNOLOGI-C
karena dapat lebih menarik, lebih interaktif, dapat mengatasi batasan ruang, waktu
memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat petani. Suatu usaha yang harus
tentang pembuatan pestisida organik dari puntung rokok. Kaitannya dengan upaya
Serikat yang telah mensyaratkan peraturan bebas residu pestisida, maka aplikasi
pendek dan kemungkinan hama tidak mu dah berkembang menjadi kebal terhadap
organik.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini utuk melihat apa sajakah
mengatasi permaslaahan yang ada, apakah kegiatan petani sudah terencana dalam
i
melihat multimedia penyuluhan pembuatan pestisida organik dari puntung rokok,
peningkatan pengetahuan.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini
KecamatanTampanmerupakantugasmatakuliahPenyuluhanPertanianJurusanAgrot
eknologiFakultasPertanianUniversitas Riau.
Penulisberharapsemogalaporaninidapatmemberikaninformasidanpemahamantenta
ngkondisisosialekonomimasyarakatKecamatanTampankhususnyaKelompokTani
danuntukmengetahuipembangunanpertanian di daerahtersebut.
penulismengucapkanterimakasih.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
RINGKASAN............................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................... iii
DAFTAR ISI............................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR................................................................................. v
DAFTAR TABEL..................................................................................... vi
I PENDAHULUAN...................................................................................8
1.1 LatarBelakang...................................................................................8
1.2 RumusanMasalah..............................................................................9
1.3 TujuandanManfaar............................................................................ 10
II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................12
2.1 PengertianPenyuluhan.......................................................................12
2.2 MetodePenyuluhan............................................................................23
2.3 Media PenyuluhanPertanian.............................................................. 27
2.4 Alat Bantu Penyuluhan...................................................................... 36
2.5 Faktor yang MemengaruhiAdopsiTeknologidalamUsahatani.......... 44
2.6 PRA................................................................................................... 54
2.7 KegiatanPenyuluhan.......................................................................... 59
2.8 Perencanaan Program Penyuluhan.................................................... 72
2.9 Bahasa............................................................................................... 80
2.10 Pengendalian Hama Penyakit.......................................................... 88
2.11 TanamanPepaya.............................................................................. 92
2.12 KlasifikasiTanamanJagung............................................................. 96
2.13 PestisidaNabati................................................................................ 105
III METODE.............................................................................................106
3.1 TempatdanWaktuPenyuluhan...........................................................106
3.2 MetodaPengambilanSampel..............................................................106
3.3 MetodaPengambilan Data................................................................. 106
3.4 KonsepOperasional........................................................................... 116
IV PEMBAHASAN.................................................................................. 120
4.1 ProfilPetani........................................................................................ 120
4.2 Media Penyuluhan............................................................................. 131
4.3 PerencanaanPenyuluhan.................................................................... 135
4.4 Penyuluhan........................................................................................136
V PENUTUP............................................................................................. 147
5.1 Kesimpulan.......................................................................................... 147
5.2 Saran.................................................................................................... 147
DAFTAR PUSTAKA................................................................................149
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. X Thrips................................................................................................89
2. GejalaSerangan.....................................................................................90
3. KutuDaun..............................................................................................90
4. UmurResponden...................................................................................121
5. JenisKelamin.........................................................................................122
6. JenisPendidikan.....................................................................................123
7. PekerjaanUtamaResponden..................................................................124
8. PekerjaanSampingan.............................................................................125
9. Pengalaman Usaha................................................................................126
14. PembuatanBrosur..................................................................................
v
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. KeuntungandanKerugianMetodaPenyuluhan.......................................26
3. InterpretasiKoefisienKorelasi...............................................................115
4. RencanaKerja........................................................................................135
vi
I. PENDAHULUAN
dimiliki oleh petani sangat rendah, teknologi yang digunakan juga sangat
tanpa adanya perubahan yang terjadi didalam diri manusia yang dibangun, maka
menerus sehingga hasil pembangunan fisik dan ekonomi menjadi kurang berarti
2
Subjek pembangunan pertanian adalah petani, masyarakat petani
tani, agar kelompok tersebut dapat berperan seperti yang diharapkan, yaitu
sebagai lembaga yang tidak saja berfungsi sebagai media belajar (learning
produksi dan unit ekonomi. Pada era agribisnis seperti sekarang ini, maka
efisien untuk dapat melayani kelompok sasaran yang lebih luas dan dilain
3
berburu informasi yang bermanfaat dan atau dibutuhkan oleh masyarakat
segala media atau sluran informasi yang dapat digunakan (media massa,
internet, dan lain-lain) agar tidak ketinggalan dan tetap dipercaya sebagai
memiliki tujuan utama yang tidak terbatas yaitu “better farming, better
cepat dari sumber pesan kepada sasaran, yakni petani dan keluarganya
4
serta masyarakat pertanian lainnya. Oleh karena itu peranan media
bervariasi, keterbatasan sarana dan waktu belajar bagi petani. Untuk itu
kenik dalam PRA) awal yang dilakukan kepada beberapa orang petani di
dan kendala bagi penyuluh. Salah satu yang sering terjadi adalah noise,
karena petani merasa jenuh dan kurang tertarik. Selain itu ada kendala lain
yang disampaikan penyuluh yang tidak sama satu dengan yang lainnya.
5
Dengan demikian multimedia hadir sebagai upaya memenuhi kebutuhan
dapat lebih menarik, lebih interaktif, dapat mengatasi batasan ruang, waktu
6
safety attributes), kandungan nutrisi tinggi (nutritional attributes) dan
maka aplikasi pestisida alami pada tanaman hias dan holtikultura, perlu
adalah pestisida yang bahan dasarnya berasal dari bahan alami yang relatif
karena terbuat dari bahan alami maka jenis pestisida ini bersifat mudah
7
keamanan ekosistem sehingga dapat mendukung pertanian berkelanjutan.
dari daun pepaya agar patani yang selama ini menggunakan pestisida
Kempas Jaya. Hama yang menyerang yaitu hama belalang dan kutu daun.
program multimedia seperti DVD dapat diputar berulang kali oleh petani
8
asli untuk memberikan bayangan realisme, tidak banyak narasi serta
gambar yang dapat berbicara sendiri dan penggunaan lebih dari satu suara
tergantung supplier, mudah terurai di alam, relatif aman bagi manusia dan
ternak karena residunya mudah hilang, dan mudah dibuat. Pestisida alami
mampu membasmi dan mengendalikan hama seperti, ulat bulu, rayap, dan
jangka pendek bagi petani dalam upaya pengendalian hama yang ramah
lingkungan.
fisualisasi bergerak seperti animasi, film dan video. Secara umum, aspek
Sedangkan aspek narasi dapat dipilah menjadi: aspek narasi lisan (audio)
Gerak
9
Visualisasi
Foto (Diam)
Komunikasi
Lisan (Audio)
Tutur
Tulisan
Hortikultura termasuk ke dalam komoditas pertanian yang penting karena saat ini
dihadapi petani yaitu penyakit yang disebabkan oleh hama. Hama membuat daun
pada tanaman bolong dan bahkan rusak parah, sehingga menyebabkan produksi
Sidomulyo Barat menjadi penyebab petani sulit menangani serangan hama ini,
rata-rata petani hanya menerapkan usaha pencegahan yang masih bersifat kimia
10
Berdasarkan penjabaran diatas, terlihat pertanian di wilayah Teropong
Kelurahan Sidomulyo Barat telah cukup maju namun masih terdapat beberapa
akibat serangan hama yang menyebabkan daun bolong-bolong dan rusak parah.
1.2.2. Mengetahui dan menetapkan metode, teknik dan alat peraga penyuluhan
1.2.3. Mengetahui tata cara dan penerapan teknik penyuluhan secara langsung
11
1.3. Tujuan dan Manfaat Penulisan
Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kondisi
2. Mengetahui dan menetapkan metode, teknik dan alat peraga penyuluhan yang
12
II. Tinjauan Pustaka
pandangan hidup atau landasan pemikiran yang bersumber pada kebijakan moral
tentang segala sesuatu yang akan dan harus diterapkan dalam perilaku atau
sasaran/petani yang akan dibantu, dan bukan sasaran yang harus mengikuti
tidak banyak manfaatnya bagi bagi perbaikan kualitas hidup sasaran. Dari
13
memiliki kemampuan untuk berswadaya, swakarsa, swadana dan swakelola bagi
dalam penyuluhan pertanian adalah belajar sambil bekerja dan mengajarkan pada
petani untuk percaya pada apa yang dilihatnya. Sedangkan pola komunikasi yang
cita yang dilandasi untuk selalu berfikir kreaif dan dinamis yang mengacu pada
penyuluhan adalah suatu proses pengambilan keputusan yang rasional tentang apa
yang akan dilaksakan, yang ingin dicapai. dan mengapa hal itu harus dilakukan
14
Mardikanto (1993) mengemukakan beberapa pokok pikiran dari
dan cara (kegiatan) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan itu.
yaitu :
15
pengertian, dan dapat dikaji setiap saat, sebelum dan sesuadah program
dilakukan.
sementara.
berlangsung.
semua pihak yang terlibat dan menggunakan sumber daya yang tersedia
16
1. Bekerja berdasarkan kebutuhan yang dirasakan (feel need). Artinya program
2. Penyuluhan pertanian tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya semua saling
kehidupan mereka.
masyarakat.
5. Membantu dirinya sendiri (self help). Artinya secara nyata warga masyarakat
17
pangan atau harus selalu disesuaikan dengan keadaan yang dihadapi.
kelompok masyarakat yang berbeda dan dimulai dari apa yang diketahui
informasi yang disampaikan harus dua arah dan masyarakat harus ikut
18
Penyuluhan pertanian akan efektif apabila mengacu pada minat dan
kebutuhan apa saja yang dapat dipenuhi dengan ketersediaan sumber daya
19
pencapaian tujuan penyelenggaraan penyuluh pertanian, Program
pertanian.
menganalisis situasi sosial teknis petani setempat. Pada saat yang sama
20
lembaga-lembaga sektor merancang model dan kegiatan pemberdayaan
ditawarkan, dalam hal ini tindakan petani untuk berpartisipasi yang tidak
lepas dari kemampuan diri serta perhitungan untung rugi dalam keadaan
21
sangat strategis terutama dalam penyediaan barang, jasa, modal dan
II.1.4.1. Tantangan
kemampuan yang perlu dimiliki dan situasi kondisi kondusif yang perlu
sumber daya riil yang tadinya masih berupa sumber daya potensial, serta
manusia, sumberdaya alam dan sumber daya buatan yang terdiri dari
22
II.1.4.2. Peluang
internal berupa sumber daya riil dan potensial yang dimiliki unit kerja
BUMN.
II.1.4.3. Masalah
Masalah ini akan terus berputar tanpa henti, bahkan terus meningkat secara
dalam batas kewenangan dan kemampuan organisasi atau unit kerja untuk
23
mengatasinya dengan jalan mengarahkan dan memanfaatkan secara
optimal dan terintegrasi segala sumber daya yang dimiliki dan dapat
dikuasai.
II.1.4.4. Kendala
Kendala adalah hambatan konstrait yang terdiri dari situasi kondisi nyata
yang bersifat alami atau artifical yang tidak dapat dielakkan tetapi perlu untuk
dimanfaatkan dengan jalan menyesuaikan diri bagi kendala yang bersifat alami
dan dengan KIS (Koordinasi, informasi dan sinkronisasi) bagi kendala yang
bersifat buatan dan pengaturan manusia. Kendala yang berada diluar batas
kewenangan dan unit kerja kita untuk mengatasinya sehingga mutlak perlu
berkaitan dengan kendala yang kita hadapi, dalam suasana koordinasi yang baik
II.2.Metode Penyuluhan
24
menjalankan tugasnya menjadi sangat penting peranannya karena dapat
ditentukannya.
Menurut Van den Ban dan Hawkins (1999), pilihan seorang agen
dan massal.
dengan bimbingan khusus dari penyuluh. Adapun jika dilihat dari segi jumlah
sasaran yang ingin dicapai, metode ini kurang efektif karena terbatasnya
25
Metode pendekatan perorangan pada hakikatnya adalah paling efektif dan
penyuluhan yang membutuhkan waktu yang relatif cepat. Termasuk dalam metode
kunjungan ke lokasi atau lahan usaha tani, surat menyurat, hubungan telepon,
atau peternak dibimbing dan diarahkan secara kelompok untuk melakukan sesuatu
kegiatan yang lebih produktif atas dasar kerja sama. Dalam pendekatan kelompok
banyak manfaat yang dapat diambil, di samping dari transfer teknologi informasi
juga terjadinya tukar pendapat dan pengalaman antar sasaran penyuluhan dalam
dan berhasil guna tinggi. Metode ini lebih menguntungkan karena memungkinkan
adanya umpan balik, dan interaksi kelompok yang memberi kesempatan bertukar
diskusi, demonstrasi cara, demonstrasi hasil, karyawisata, kursus tani, temu karya,
temu lapang, temu usaha, mimbar sarasehan, perlombaan, dan lain sebagainya.
26
Metode pendekatan massal atau mass approach. Sesuai dengan namanya,
metode ini dapat menjangkau sasaran dengan jumlah yang cukup banyak.
Dipandang dari segi penyampaian informasi, metode ini cukup baik namun
terbatas hanya dapat menimbulkan kesadaran dan keingintahuan semata. Hal ini
mengalami distorsi. Termasuk dalam metode pendekatan massal antara lain adalah
rapat umum, siaran radio, kampanye, pemutaran film, penyebaran leaflet, folder
paling baik dari sekian metode yang ada, tetapi bagaimana metode tersebut cocok
atau sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penyuluhan. Berikut ini
beberapa keuntungan dan kerugian dari ketiga metode tersebut (Setiana, 2005),
yakni:
- Pengaruhnya relatif
sukar
diukur
mengorganisasikan
27
2 Penyuluhan - Relatif lebih efisien, - Masalah
- Kesulitan dalam
pengorganisasian
aktivitas diskusi
- Memerlukan
pembinaan calon
pimpinan kelompok
dinamis
efisien pengaruhnya
28
Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai media, baiklah kita
simak dulu pengertiannya. Kata “media” berasal dari kata latin, perupakan
alat saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan
bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti “perantara”
metode (methods).
29
Televisi yang tidak mengandung pesan/ materi penyuluhan belum bisa
disebut media penyuluhan, itu hanya peralatan saja atau perangkat keras
saja. Agar dapat disebut sebagai media penyuluhan maka pesawat televisi
maka pesawat televisi yang anda gunakan tersebut dapat berfungsi sebagai
media pembelajaran.
media penyuluhan merupakan wadah dari pesan, (b) materi yang ingin
disampaikan adalah pesan penyuluhan, (c) tujuan yang ingin dicapai ialah
tujuan penyuluhan.
bantu yang mula-mula digunakan adalah alat bantu visual, yaitu berupa
konsep yang abstrak, dan mempertinggi daya serap atau retensi belajar.
30
pada pertengahan abad ke-20 lahirlah alat bantu audio visual yang
verbalisme.
semakin abstrak apabila pesan hanya disampaikan melalui kata verbal. Hal
2011) :
31
a. Penggunaan media pembelajaran bukan merupakan fungsi tambahan,
kompetensi yang ingin dicapai dan sisi pembelajaran itu sendiri. Fungsi ini
dapat menangkap tujuan dan bahan ajar lebih mudah dan lebih cepat.
32
Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai
METODE
33
media visual dalam kegiatan pelatihan dan penyuluhan yang sesuai dengan
untuk suatu proses belajar mengajar merupakan langkah awal yang perlu
(Kementrian Pertanian).
berupa media hidup dan media mati. Media hidup adalah orang-orang
dari bidang pertanian. Media mati adalah sarana tertentu yang selalu
seperti Radio, Televisi, Majalah, Surat Kabar. Koran Masuk Desa, Poster
dari sifatnya yaitu media hidup dan media tak hidup dan dilihat dari
jangkauannya, media penyuluhan terdiri dari media massa dan media non
massa.
media berdasarkan tiga unsur pokok (suara, visual dan gerak: a) Media
Media audio semi gerak, f) Media visual semi gerak, g) Media audio
dikaitkan atau dilihat dari berbagai segi. Karakteristik media juga dapat
.
1. Media Gambar, Skets, Foto, Poster, Leaflet, Folder, Peta singkap,
Tercetak buku
35
Kelebihannya : relatif tahan lama, dapat dibaca berulang-
didistribusikan.
Audio -Visual kongkrit, baik dari unsur gambar maupun geraknya, lebih
murah.
4. Media Benda sesungguhnya, Sample/Monster, Spesimen, Model,
penyuluhan Maket,Simulasi
36
benda nyata Kelebihannya : Dapat menyediakan lingkungan belajar
nyata
menyajikan pesan-pesan audio dan visual”. Jadi media audio visual adalah
Audio Visual Aids, bisa diartikan alat pembantu atau alat peraga Audio
Visual. Kemudian istilah ini lazim disebut dengan “media audio visual”
yang luas, yang dimaksud dengan media audio visual meliputi semua alat
37
dalam proses penyuluhan. Pemilihan alat peraga yang sesuai dengan
kondisi masyarakat sasaran atau yang efektif dan efisien adalah hal yang
pemilihan alat peraga yang tepat, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
terjadi perubahan perilaku pada diri sasarannya (Putri, 2010). Alat bantu
38
Alat ini berguna dalam membantu menstimulasikan indera mata pada waktu
ternyadinya penyuluhan. Alat ini ada 2 bentuk yaitu alat yang diproyeksikan
misalnya slide, film dan alat yang tidak diproyeksikan misalnya dua dimensi,
tiga dimensi, gambar peta, bagan, bola dunia, boneka dan lain-lain.
pada waktu proses penyuluhan, misalnya televisi, video cassette dan lain-lain.
memilih alat peraga yang paling tepat untuk digunakan dalam penyuluhan.
b. Tujuan penggunaan alat peraga adalah sebagai alat bantu dalam latihan/
39
Semua alat peraga yang dibuat berguna sebagai alat rantu belajar dan tetap
harus diingat bahwa alat ini dapat berfungsi mengajar dengan sendirinya. Kita
kelembagaan dan status petani dalam suatu proses alih tekhnologi atau
diseminasi tekhnologi.
40
berbagai kegiatan komunikasi, promosi dan komersialisasi serta
media elektronik.
41
masyarakat dalam penyebaran teknologi pertanian dapat dilakukan
dengan:
a. Memberikan informasi;
b. Membantu kelancaran;
d. Meningkatkan kemandirian.
kesesuaian kondisi biofisik lokasi yang meliputi sumber daya lahan, air, wilayah
penyediaan input, usaha tani, pascapanen, pemasaran dan penunjang dalam suatu
atau individu yang berkaitan dengan input, proses dan output, tetapi juga modal
setempat.
42
Selanjutnya suradisastra (2008) dalam Andries (2012),
dan terburu-buru sebagai akibat pola pendekatan top down yang kurang
lokal.
Salah satu kinerja usaha tani yang sering menjadi indikator adalah
a. Inovator
sebagai berikut :
43
2. Mampu mengatur keuangan yang kokoh agar dapat menahan
kompleks.
b. Penerima Dini
dan lebih dulu memiliki banyak akses, untuk mempengaruhi penerima dini tidak
sesuatu yang dapat memberikan mereka keuntungan dalam kehidupan sosial atau
5. Sukses
c. Mayoritas Dini (orang – orang yang lebih dahulu selangkah lebih maju)
maju. Mereka biasanya orang yang pragmatis, nyaman dengan ide yang
maju, tetapi mereka tidak akan bertindak tanpa pembuktian yang nyata
terjamin, cara yang lebih baik atas apa yang telah mereka lakukan.
44
Ada beberapa karakterristik mayoritas dini, yakni :
dalam sistem)
d. Mayoritas Belakangan
3. Terdesak ekonomi
skeptis, bisa jadi mereka adalah innovator, penerima dini atau bahkan
mayoritas dini yang terkurung dalam suatu system sosial kecil yang masih
45
sangat terikat dengan adat atau norma setempat yang kuat. Ada beberapa
2. Terisolasi
bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola
Pada usia madya, individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan
menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan lebih
faktor produksi dan pabrik hasil pertanian. Lahan adalah sumberdaya alam fisik
yang mempunyai peranan sangat penting bagi petani. Penguasaan lahan yaitu luas
lahan yang diusahakan. Luas sempitnya lahan berpengaruh pada sistem pertanian
46
yang dilakukan. Petani dengan kepemilikan lahan yang rata-rata luas akan lebih
Luas lahan usahatani dapat digolongkan menjadi tiga bagian, yakni lahan
yang sempit dengan luas lahan kurang dari setengah hektar, lahan yang sedang
dengan luas lahan antara setengah hektar sampai satu hektar dan lahan yang luas
lebih dari satu hektar. Biasanya semakin luas lahan yang dimiliki maka semakin
Pengapdosian suatu inovasi, terobosan atau teknologi baru akan selalu melewati
produksi pertanian.
teknologi tersebut.
baru tersebut.
5. Adopsi atau petani memutuskan untuk menerima dan memakai teknologi itu
secara tetap.
47
Semakin luas usaha tani maka semakin cepat proses tersebut dilewati karena
pada umumnya pemilik usaha tani yang luas akan selalu memiliki kemampuan
2. Tingkat pendapatan
mengadopsi inovasi.
karena pada tahap awal penerapan inovasi tidak selalu diikuti dengan
keberhasian.
4. Umur
Semakin tua seseorang biasanya semakin lamban dia mengadopsi inovasi dan
masyarakat setempat.
sendiri.
Kelompok masyarakat yang aktif mencari informasi dan ide-ide baru biasanya
lebih inovatif dibandingkan dengan orang-orang yang pasif, apalagi yang tidak
48
Golongan inovatif (lembaga pendidikan/perguruan tinggi, lembaga penelitian,
taninya. Hal ini biasanya di pengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
1. Umur petani
Makin muda petani biasanya mempunyai semangat untuk ingin tahu apa yang
belum mereka ketahui, sehingga dengan demikian mereka berusaha untuk lebih
2. Pengalaman bertani
Petani yang sudah lebih lama bertani akan lebih muda menerapkan adopsi dari
pada petani pemula, hal ini dikarenakan pengalaman yang lebih banyak
49
menyenangi inovasi, sehingga sikap mental untuk menambah ilmu
4. Total pendapatan
Adalah jumlah pendapatan bersih yang diterima dari usahatani serta non
usahatani lainnya.
Petani yang mempunyai lahan yang luas adalah lebih muda menerapkan adopsi
inovasi dari petani yang memiliki lahan sempit, hal ini dikarenakan keefisienan
keluarga.
adalah tingkatan dimana suatu ide baru dianggap suatu yang lebih baik
50
suatu inovasi dianggap relatif sulit untuk dimengerti dan digunakan.
Triabilitas adalah suatu tingkat dimana suatu inovasi dapat dicoba dengan
suatu inovasi dapat dilihat oleh orang lain. Petani akan mengadopsi suatu
teknologi jika teknologi itu sudah pernah dicoba oleh orang lain dan
berhasil. Petani tidak akan mengadopsi suatu teknologi jika masih harus
Petani yang sudah lebih lama bertani akan lebih mudah menerapkan
Adopsi dari pada petani pemula, hal ini dikarenakan pengalaman yang lebih
keputusan. Secara teoritas petani yang lebih lama dalam menangani usahatani
akan lebih selektif dalam memilih dan menggunakan jenis inovasi teknologi yang
51
memuaskan akan berdampak pada hal yang positif bagi perilaku yang
Petani yang sudah lebih lama bertani akan lebih muda menerapkan
adopsi dari pada petani pemula, hal ini dikarenakan pengalaman yang
yang baru.
baru.
2.5.3. Umur
52
Umur merupakan suatu indikator umum tentang kapan suatu perubahan
umur produktif adalah petani yang secara potensial memiliki kesiapan dan
masarakatnya.
biasanya mempunyai semangat untuk ingin tahu apa yang belum mereka
hal baru daripada mereka yang relatif umur muda. Petani yang berumur
lebih tua. Semakin tua (di atas 50 tahun), biasanya semakin lamban
disebabkan oleh umur itu adalah faktor psikologis. Semakin tinggi umur
semakin menurun kerja otot, sehingga terkait dengan fungsi kerja indera
53
merupakan aspek yang berhubungan terhadap kemampuan fisik,
dalam pengalaman hidup maupun hakekat serta jenis dari struktur sikap
hidup petani, artinya semakin tua umur petani semakin rendah tingkat
adopsinya.
Makin muda petani biasanya mempunyai semagat untuk ingin tahu apa
yang belum mereka ketahui, sehingga dengan demikian mereka berusaha untuk
Kemampuan kerja petani sangat ditentukan oleh umur petani itu sendiri,
tahun adalah umur non produktif, 15-54 umur produktif dan kisaran 55 ke atas
adalah umur kurang produktif. Faktor umur berkaitan dengan tingkat kinerja
petani dalam mengelola lahan pertaniannya, semakin muda umur petani maka
tingkat kinerjanya akan semakin tinggi dan akan memiliki perilaku dalam
mengelola lahan yang baik. Faktor kedua adalah akumulasi pengalaman dan
2.5.4. Pendidikan
Pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti dalam pendidikan itu
dewasa, lebih baik, dan lebih matang dari individu, kelompok atau masyarakat.
54
Pendidikan merupakan komponen penting dan vital terhadap pembangunan
ilmiah sehingga mampu untuk membuat keputusan dari berbagai alternative dalam
pendidikan yang lebih tinggi memiliki kemampuan yang lebih baik dalam
menjadi tinggi. Selain itu juga dengan pendidikan maka akan memberikan atau
masalah-masalah yang terjadi. Dalam hal ini adalah masalah-masalah yang terjadi
luar sistem pendidikan formal bagi kelompok orang untuk memenuhi keperluan
55
2.5.5. Jumlah Tanggungan Keluarga
keluarga dan secara langsung menjadi beban kepala keluarga ataupun yang
meningkat pola kebutuhan keluarga, hal ini akan membuat biaya meningkat.
adopsi. Hal ini akan mendorong petani untuk melakukan banyak kegiatan/aktifitas
2.5.6. Pekerjaan
Bekerja mengandung arti melaksanakan suatu tugas yang diakhiri dengan buah
56
Faktor pendorong penting yang menyebabkan manusia bekerja adalah
adanya kebutuhan yang harus dipenuhi. Aktivitas dalam kerja mengandung unsur
suatu kegiatan sosial, menghasilkan sesuatu, dan pada akhirnya bertujuan untuk
tersebut orang bekerja untuk mendapatkan imbalan yang berupa upah atau gaji
dari hasil kerja itu. Jadi pada hakikatnya orang bekerja, tidak saja untuk
pemerintah, anggota LSM, orang orang Perguruan Tinggi dst. PRA itu
berkumpul bersasma.
57
1. Mengutamakan Yang Terabaikan : Prinsip ini memiliki makna
sosial politik.
secara partisipatif yang bersumber dari dalam diri masyarakat itu sendiri.
5. Santai dan informal : Kegiatan yang dilakukan baik orang luar bekerja sama
dengan metode PRA ini lebih berorientasi pada pemecahan masalah secara
praktis.
58
9. Keberlanjutan : Dalam kehidupan masyarakat masalah ekonomi itu
berkembang terus, artinya selama manusia itu ada maka masalah tidak pernah
10. Belajar dari kesalahan : Dalam PRA kesalahan itu wajar dan sangat
manusiawi, oleh sebab itu perencanaan program jangan terlalu sulit sehingga
juga hal yang bersifat coba coba akan tetapi telah mempertimbangkan banyak
sebab itu keterbukaan atas tanggapan orang lain terhadap kegiatan PRA ini
sangat positif sebab disadari bahwa disetiap metode tidak pernah ada yang
yang harus dikuasai oleh para fasilitator atau pemandu seperti halnya
informasi dan seterusnya. Pendek kata PRA bukan sesuatu harga mati,
yang ada.
tema tertentu secara terarah (focus) dalam suasana rileks, informal dan
59
partisipatif. Dalam FGD yang dimaksud kelompok adalah para pemangku
jalan dan arah yang harus ditempuh oleh setiap orang sehingga dapat
mereka belajar sambil berbuat untuk menjadi tahu, mau, dan bisa
60
Menurut Belli (1982), penyuluhan adalah suatu sistem pendidikan
masyarakat.
yang disengaja dengan adanya orang luar atau sebagian anggota sistem
61
keputusan yang rasional tentang apa yang akan dilaksakan, yang ingin
dicapai. dan mengapa hal itu harus dilakukan ( Slamet dan Suyatna,
1986).
masyarakat setempat.
digunakan.
tujuan, dan cara (kegiatan) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
itu.
62
5. Perencanaan program, dinyatakan secara tertulis. Artinya, perencanaan
tujuan.
penyuluhan, yaitu :
pengertian, dan dapat dikaji setiap saat, sebelum dan sesuadah program
dilakukan.
sementara.
berlangsung.
semua pihak yang terlibat dan menggunakan sumber daya yang tersedia
63
6. Memantapkan tujuan-tujuan yang ingin dicapai dan harus dicapai, yang
adanya partisipasi.
masyarakat.
64
Artinya, rumusan program harus mencakup dan mempertibangkan
kepercayaan masyarakat.
program.
manusia.
65
2.7.2 Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan
penyuluhan yang turut serta atau diikut sertakan dalam unsur pelaksanaan
1. Petugas Penyuluh
petani/peternak melalui indera mata atau media indera yang lain, dan
66
kemampuan komunikasi dengan petani, b) kemampuan bergaul dengan
orang lain, c) antusias terhadap tugasnya, dan d) berpikir logis dan inisiatif
(Suhardiyono, 1990).
2. Materi penyuluhan
instansi pelaksana, atau dari petani lainnya. Materi tersebut kemudian diolah
dan kondisi lapangan, serta budidaya yang dikelola petani, juga yang tidak
perikanan, tanaman pangan atau penyuluh peternakan. Hal ini didasarkan pada
berdatangan para petugas penyuluh, yang sebenarnya satu bidang garap yaitu
67
kemampuan untuk melihat suatu masalah yang dihadapi oleh petani/peternak
melalui indera mata atau media indera yang lain, dan memiliki kredibilitas
disiplin yang tinggi dan sikap rendah hati (Suhardiyono, 1990). Untuk
3. Metode penyuluhan
Menurut Rines dan Dagobert (1989), yang dikutip oleh Belli (1981), dikenal
dengan adanya metode mengajar (teaching method). Metode mengajar adalah cara
kunjungan ketempat kerja perorangan (anjang karya), hubungan telepon, dan lain-
temukarya, kursus tani, demonstrasi cara atau hasil, karyawisata atau widyawisata,
68
radio/televisi, pemutaran film, penyebaran brosur, pemasangan poster, leaflet, dan
lain-lain.
Menurut Rines dan Dagobert (1989), yang dikutip oleh Belli (1981),
karya, kursus tani, demonstrasi cara atau hasil, karyawisata atau widyawisata, dan
69
keefektifan metode dan mempercepat diterimanya bahan informasi.
Alat bantu atau alat peraga dalam penyuluhan dapat dibagi menjadi empat, yaitu :
Alat ilustratif, (illustrative device and visual device) contoh, film, gambar
dari pameran.
Alat yang sifatnya untuk memperluas (extension device) contoh : radio dan
pengeras suara
informasi. Alat bantu atau alat peraga dalam penyuluhan dapat dibagi menjadi
empat, yaitu :
Alat ilustratif, (illustrative device and visual device) contoh, film, gambar
dari pameran.
5. Sasaran penyuluhan
70
Sasaran penyuluhan pertanian adalah siapa sebenarnya yang disuluh
penyuluhan tersebut.
dipedesaan, yang terdiri dari bapak tani, ibu tani, dan pemuda-pemudi tani
atau
ditujukan untuk masyarakat tani dipedesaan, yang merupakan kesatuan petani dan
keluarga tani dipedesaan, yang terdiri dari bapak tani, ibu tani, dan pemuda-
71
2.7.3 Pengertian penyuluhan
agar tercapai produktivitas usaha yang tinggi. Perubahan perilaku yang ada
serta lebih aktif dan dinamis dalam melaksanakan usaha taninya (Azwar,S.
2001).
ciri-ciri antara lain: 1). Penyuluhan adalah sistem pendidikan non-formal (di luar
sekolah) yang terencana, dapat dilakukan di mana saja, tidak terikat waktu,
72
disesuaikan dengan kebutuhan sasaran dan pendidikan dapat berasal dari salah
satu anggota peserta didik; 2). Penyuluhan merupakan pendidikan orang dewasa
(Mardikanto, 1993).
merubah sifat petani yang pasif dan statis menjadi aktif dan dinamis.
tingkatannya meliputi : 1). Tujuan dasar atau tujuan akhir yang seharusnya
73
tertentu sesuai dengan kegiatan penyuluhan yang ia berikan (Isbandi,
2005).
pertanian meliputi:
sasaran.
sumber informasi, teknologi dan sumber daya yang ada, agar sasaran dapat
mengembangkan usahanya.
74
merupakan suatu kegiatan untuk menambah kesanggupan bagi para petani
atau gagasan ide baru ke dalam bahasa yang mudah diserap dan dipahami;
pertanian selain sebagai sarana alih teknologi baru dari peneliti ke petani,
juga sebagai suatu proses bagi petani dalam membantu mengambil suatu
keputusan.
75
dijadikan acuan oleh para penyuluh dan semua pihak yang terlibat untuk
rencana kerja, revisi akhir rencana kerja, persetujuan dan pengesahan dari
pengetahuan, sikap dan ketrampilan agar mereka tahu, mau dan mampu
76
penyuluhannya, yang meliputi proses penyebarluasan informasi, proses
ilmu atau teknologi baru, yang sesuai dengan kebutuhan sasaran, dapat
77
dipengaruhi oleh pendidikan, sedangkan materi penyuluhan dapat
tersebut.
leaflet, folder) dan media dengar pandang (TV, radio, film). Media
78
penyuluhan sangat diperlukan agar penyuluh memberi manfaat sehingga
orang lain, surat kabar atau media lain yang tidak memungkinkan
atas : 1). Media elektronik, yaitu TV, radio, film, slide ; 2). Media cetak,
adalah relatif murah dan dapat disimpan dengan mudah, sehingga dapat
media cetak adalah kurang efektif apabila diterapkan bagi sasaran yang
79
buta huruf.
penyuluhan yang dapat digunakan antara lain orang atau institusi, media
berupa selembar kertas yang dilipat menjadi tiga (6 halaman) atau lebih,
folder memuat lebih banyak tulisan dari pada gambar yang ditujukan
tetapi jelas, menarik dan tidak menggunakan istilah ilmiah atau teknis
yang sulit, disertai gambar dan foto, berwarna, isi langsung pada pokok
80
materi dan sistematis.
dari instansi (misalnya hal ikhwal sesuatu proyek), folder dapat dengan
mudah disebarkan dan dapat bertahan dalam waktu relatif lama. Soehoet
memiliki sifat yang lebih praktis, efisien, dan dapat menghemat biaya
berulang-ulang.
terlebih bila dipergunakan dengan alat peraga lainnya. Media folder dapat
81
kelompok, kursus singkat dan lain-lain,
digunakan (bahasa, peraga tercetak atau gambar) yang kurang tepat yang
pada media tidak dapat dipahami oleh sasaran (Soehoet, 2003). Manfaat
penyuluhan dapat diberikan secara lebih lengkap dan jelas serta lebih
tani atau petani maju. Sumber informasi lainnya meliputi media cetak
sumber informasi tersebut tersedia dan dapat diakses dengan mudah, dan
juga dipengaruhi oleh faktor dari luar (lingkungan dan instrumental) dan
82
2.8.6. Peningkatan pengetahuan
saja 19%, dari melihat saja 50%, dari melihat, mendengar dan
yang efektif dalam belajar adalah antara usia 20-50 tahun, setelah umur 50
mengatasi kurangnya daya tangkap dari petani berumur lanjut, kita harus
lebih memperhatikan kejelasan materi dan bahasa yang mudah dipahi oleh
petani dan visual yang lebih efektif. Dan memberikan arahan kepada para
lanjut.
83
2.8.7. Evaluasi penyuluhan pertanian
tingkah laku para petani menjadi lebih baik lagi agar dapat mewujudkan
2.9. Bahasa
yang dibentuk oleh sebuah komponen yang berpola secara tetap dapat
84
bahasa yang berkedudukan sebagai bahasa nasional dan bahasa negara
bahasa daerah disebut juga bahasa ibu, karena bahasa ini mulai dipelajari
pertama kali oleh seorang anak dari ibunya. Bahasa daerah adalah bahasa
kelompok etnis yang banyak ragam dan jumlahnya. Kelompok etnis itu
bahasa Jawa sebagai bahasa ibu penutur bahasa Jawa atau sebagai bahasa
menyebutkan bahwa bahasa negara ialah bahasa Indonesia. Hal ini berarti
bahwa bahasa Indonesia harus dipelihara dan setiap warga negara wajib
negara, dan bahasa Jawa memang masih dipakai oleh orang-orang Jawa
85
Penyuluhan merupakan keterlibatan seseorang untuk melakukan
seringkali harus dilakukan dengan cara yang berbeda dari cara yang
86
sangat penting di dalam situasi tersebut terutama di negara yang sedang
Van Den Ban dan Hawkins (1999), menyatakan bahwa konsep dasar
dorongan kepada para petani agar mau mengubah cara berpikir, cara kerja
dan cara hidupnya yang lama dengan cara-cara baru yang lebih sesuai
tugasnya yang diemban akan mempunyai tugas peranan yang erat, yaitu;
dalam budidaya tanaman, agar para petani lebih terarah dalam usahataninya,
petani agar mau mengubah cara berpikir, cara kerjanya, agar timbul
sejahtera;
dan membantu petani baik dalam bentuk peragaan atau memberikan contoh-
87
contoh kerja dalam usahatani dalam memecahkan segala masalah yang
membentuk pendapat yang sehat dan membuat keputusan yang baik dengan
Menurut Van Den Ban dan Hawkins (1999), agen penyuluhan dapat
teknologi untuk mencapai kehidupan yang lebih baik, dan menemukan cara
88
terhadap penyuluh pertanian sebagai akibat rendahnya mutu pelayanan
dari benua Amerika. Tanaman ini cocok dikembangkan di daerah tropis terutama
sekitar khatulistiwa dan tumbuh baik di dataran rendah dengan ketinggian 0-500
meter dpl, akan tetapi cabai rawit bisa tumbuh baik pada ketinggian 1000 meter
dpl. Produktivitas tanaman cabai akan berkurang pada tempat yang terlalu tinggi.
89
Tanaman cabai merupakan tanaman yang menyerbuk sendiri, persilangan antar
varietas secara alami sangat mungkin terjadi di lapang yang dapat menghasilkan
cabai baru dengan sendirinya (Cahyono, 2003).Beberapa sifat tanaman cabai yang
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus :Capsicum
Cabai rawit juga memiliki banyak varietas, diantaranya adalah cabai mini,
cabai cengek/ceplik (rawit putih), cabai cengis (rawit hijau).Tinggi tanaman cabai
rawit umumnya dapat mencapai 150 cm. Daunnya lebih pendek dan
kehijauan. Panjang buahnya dari tangkai hingga ujung buah hanya mencapai 3,7-
5,3 cm. Bentuk buahnya kecil dengan warna biji umumnya kuning kecoklatan
(Setiadi, 1997). Pemanenan pertama cabai rawit dapat dilakukan setelah tanaman
berumur 4 bulan dengan selang 7 waktu satu sampai dua minggu sekali.Tanaman
cabai rawit dapat hidup 2 sampai 3 tahun. Di dataran tinggi, tanaman cabai
rawit masih bisa berbuah hanya saja periode panennya lebih sedikit dibanding
90
dataran rendah.Cabai rawit yang dibudidayakan di Indonesia sangat beragam.
Secara umum, masyarakat mengenal cabai rawit putih dan cabai rawit hijau, akan
tetapi setiap tempat memiliki macam cabai rawit yang berbeda-beda (Cahyono,
2003).
perdu dengan tinggi tanaman mencapai 1,5 m. Tanaman dapat ditanam di lahan
tanah merupakan dua hal pokok yang harus diperhatikan dalam menentukan
tanah yang memiliki tekstur lempung berpasir atau liat berpasir dengan struktur
Selain itu, tanah harus mudah mengikat air, memiliki solum yang dalam
(minimal 1m), memiliki daya menahan air yang cukup baik, tahan terhadap erosi
dan memiliki kandungan bahan organik tinggi (Setiadi, 1987). Tanaman cabai
rawit memerlukan derajat keasaman (pH) tanah antara 6,0-7,0 (pH optimal 6,5)
cabai rawit memerlukan kondisi iklim dengan 0-4 bulan basah dan 4-6 bulan
kering dalam satu tahun dan curah hujan berkisar antara 600-1.250 mm per
tahun.Kelembaban udara yang cocok untuk tanaman cabai rawit adalah 60-
80%.Tanaman cabai rawit Agar dapat tumbuh dengan baik dan berproduksi tinggi
pada suhu udara rata-rata tahunan berkisar antara 18-300C (Cahyono, 2003).
91
Salah satu masalah yang paling sering dihadapi dalam berbudidaya
tanaman cabai yaitu penyakit keriting pada daun. Keriting yang terjadi pada daun
cabai merupakan akibat dari serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) dari
golongan hama. Hama tanaman cabai yang menyebabkan keriting pada daun
adalah OPT yang bukan virus, jamur, ataupun bakteri. Setidaknya ada 3 hama
yang menyebabkan keriting pada daun cabai, yaitu thrips, tungau, dan aphids
(kutu daun). ketiga jenis hama tersebut tergolong kedalam OPT jenis hama kutu-
kutuan. Hama penyebab keriting daun cabai bisa saja menyerang pada saat
sudah berbuah.
terpadu (pht) adalah suatu konsep atau cara berpikir dalam upaya
92
2.10.1. Thrips ( Thrips parvispinus Karny) (Thripidae:Thysanoptera)
Gambar 1. X. Thrips
mengeriting atau keriput dan akhirnya mati. Pada serangan berat menyebabkan
daun, tunas atau pucuk menggulung ke dalam dan muncul benjolan seperti tumor,
pertumbuhan tanaman terhambat dan kerdil bahkan pucuk tanaman menjadi mati.
Hama ini merupakan vektor penyakit virus mosaik dan virus keriting. Pada musim
Hama ini bersifat polifag dengan tanaman inang utama cabai, bawang
merah, bawang daun, jenis bawang lainnya dan tomat, sedangkan tanaman inang
lainnya tembakau, kopi, ubi jalar, waluh, bayam, kentang, kapas, tanaman dari
93
2.10.2. Tungau (Polyphagotarsonemus latus dan Tetranychus sp.)
abnormal dan perubahan warna seperti daun menebal dan berubah warna menjadi
menyusut dan keriting.Tunas dan bunga gugur. Serangan berat terjadi pada musim
kemarau, biasanya serangan bersamaan dengan serangan Thrips dan kutu daun.
yang diserang oleh nimfa dan imago biasanya pucuk tanaman dan daun muda.
94
pertumbuhan tanaman terhambat dan tanaman menjadi kerdil. Hama ini juga
mengeluarkan cairan manis seperti madu, yang biasanya disebut dengan embun
cendawan pada buah dapat menurunkan kualitas buah.Aphid juga dapat berperan
sebagai vektor virus (50 jenis virus) seperti, Papaya Ringspot Virus, Watermelon
Penyebaran hama ini sangat luas, meliputi daerah beriklim tropis dan
sedang kecuali Canada bagian utara dan Asia bagian utara. Kisaran inang dari
hama ini cukup luas, seperti tanaman dari family Fabaceaae (Legumes, Lucerne),
yang cukup serius pada beberapa tanaman sayuran, seperti asparagus, cabai,
terong dan okra.Selain tanaman sayuran, kutu daun juga menyebabkan kerusakan
yang cukup parah pada jeruk, kapas dan melon. Pengendalian dapat dilakukan
95
penyemprotan hormon pemacu pertumbuhan seperti GA3, Atonik, atau
pupuk daun.
lainnya.Pada lahan tanaman cabai dibuat pagar bisa berupa plastic atau
goreng agar hama menempel pada plastik. Menyemprot dengan air pada
kg kunyit
Cara Buat : ketiga bahan tadi ditumbuk dan diambil airnya lalu dicampur dengan
air 30 – 50 liter.
tidak berkayu, silindris, berongga dan berwarna putih kehijauan. Tanaman ini
termasuk perdu. Tinggi tanaman berkisar antara 5-10 meter, dengan perakaran
yang kuat. Tanaman pepaya tidak mempunyai percabangan. Daun tersusun spiral
pangkal bertoreh, tepi bergerigi, berdiameter 25-75 cm. Pertulangan daun menjari
dan panjang tangkai 25-100 cm. Daun pepaya berwarna hijau. Helaian daun
96
pepaya menyerupai telapak tangan manusia. Apabila daun pepaya tersebut dilipat
menjadi dua bagian persis ditengah, akan nampak bahwa daun pepaya tersebut
simetris. Bunga pepaya berwarna putih dan berbentuk seperti lilin (Muktiani,
2011).
Tanaman pepaya dapat tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian 1000 mdpl.
Biji pepaya bentuknya agak bulat, besarnya dapat mencapai 5 mm dan terdiri dari
embrio, jaringan bahan makanan dan kulit biji. Banyaknya biji tergantung dari
besar kecilnya buah. Permukaan biji agak keriput dan dibungkus oleh kulit ari
yang bersifat seperti agar atau transparan, kotiledon putih, rasa biji pedas atau
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class : Dicotyledoneae
Ordo : Cistales
Famili : Caricaceae
Genus : Carica
Tanaman pepaya merupakan salah satu sumber protein nabati. Pepaya (iL.)
merupakan tanaman yang berasal dari Amerika tropis. Buah pepaya tergolong
buah yang popular dan digemari hampir seluruh penduduk di bumi ini (Kalie,
2009). Pepaya (Carica papaya, L.) merupakan tanaman yang cukup banyak
97
2.11.1. Hama Pada Tanaman Pepaya
penentu hasil produksi buah pepaya yaitu dari golongan hama baik dari kelompok
tanaman pepaya memang tidak banyak, diperkirakan ada sekitar ± 35 jenis yang
terdiri dari tungau, kutu, lalat buah, kumbang dan ngengat (Kalie, 2010).
1. Tungau
daun dan buah yang dapat mengakibatkan perubahan warna dan bentuk.
Gejala daun yang terserang tungau yaitu daun berbayang putih perak pada
Terdapat tiga jenis tungau yang dapat menjadi hama penting pada tanaman
tubuh tungau sangat kecil, tidak lebih dari 0,5 mm. Oleh sebab itu, sulit
terjadi secara seksual, baik oviparous atau viviparous dengan daur hidup
2. Kutu Tanaman
98
Beberapa jenis kutu tanaman dapat menjadi hama penting pada
tanaman
pepaya seperti Myzus persicae Sulzer, Aphis gossypii Glover dan Paracoccus
kehijauan atau kemerahan dengan panjang 2 - 3 mm. Hama ini bersifat polifag,
hidup dengan cara menghisap cairan sel daun sehingga daun yang terserang
mengerut dan keriting. Menurut Hill (1987), Myzus persicae (Sulz.) merupakan
hama penting pada berbagai komoditas tanaman, dan dapat menjadi vektor lebih
dari 100 penyakit virus pada tiga puluh famili tanaman yang berbeda. Aphis
dengan panjang tubuh 1 - 2 mm. Sebagian besar serangga betina yang bisa
ditemukan bersayap atau tampa sayap (Hill, 1987). Hama ini tercatat dapat
menjadi vektor dari sekitar 44 penyakit virus (Hill, 1987). Paracoccus marginatus
pepaya, hama ini pertama kali muncul di daerah Bogor dan sekitarnya, kemudian
inang selain pepaya, antara lain tanaman singkong, alpukat, jeruk, mangga,
siklus hidup individu jantan dan betina kurang lebihselama 25 hari (Friamsa,
2009).
99
3. Lalat Buah
memiliki tanaman inang utama antara lain jambu biji, mangga, jeruk,
Coq.
melon. Kedua jenis lalat ini menyerang buah pepaya yang sudah matang
dan perubahan bentuk, atau bahkan buah muda yang terserang gugur (Hill,
100
tanaman pepaya, kentang, cabai, tomat, waluh, bayam dan bawang
halus berwarna keperakan, bila serangan berat daun menjadi kering dan
akhirnya mati. Thrips tabaci merupakan hama yang sangat polifag pada
Telur diletakkan dalam lapisan epidermis daun dan batang yang masih muda.
Ukuran serangga dewasa sangat kecil, berwarna kuning kecokelatan, lama siklus
Organ tanaman papaya seperti akar, batang, daun dan buah papaya sangat
cukup beragam, dapat berupa bakteri, cendawan, virus (Kalie, 2010). Berdasarkan
pada bermacam-macam umur. Selain pada akar dan batang, penyakit juga
dapat timbul pada buah baik yang masih berada di kebun maupun dalam
Phytophthora palmivora (Bult.) dan Pythium spp. Gejala pada daun bagian
101
sehingga tanaman hanya mempunyai sedikit daun di puncaknya dan
2. Antraknosa
juga sering terdapat pada pepaya (Semangun, 2007). Penyakit ini terdapat
Manuwoto, 2008). Gejala pada buah dan batang (bagian batang yang banyak
terserang adalah bagian dekat pucuk) mirip, yaitu berupa jaringan mati yang
gejala mati pucuk (die back) (Wiyono & Manuwoto, 2008). Pada pembibitan, bila
(Wiyono & Manuwoto, 2008). Penyakit antraknosa pada pepaya disebabkan oleh
papayae (P. Henn.) Syd dan 10 Gloeosporium papayae (P. Henn.). Colletotrichum
102
Colletotrichum gloeosporioides yang berasal dari tanaman mangga, kopi, kakao,
jambu mete, terong, karet dan ubi kayu sudah terbukti mampu menginfeksi
3. Penyakit Bakteri
daerah lain pulau Jawa, Sulawesi dan Maluku. Patogen ini dapat
beberapa lama bagian tanaman sebelah atas mati diikuti oleh matinya
seluruh tanaman. Pada helaian daun tanaman yang lebih besar tejadi
terdapat pada tangkai daun dan batang yang masih hijau yaitu bercak
terjadi pada sisi atas maupun sisi bawah daun, tetapi lebih mudah pada sisi
4. Bercak Cincin
(Semngun, 2007). Gejala pada daun dapat berupa daun belang, bentuknya
103
gejala pada batang dan tangkai daun terlihat garis-garis hijau tua, tangkai
2007).
Morfologi tanaman jagung terdiri atas, batang, daun, bunga, buah, dan biji.
a. Akar
jagung yang sudah dewasa terdiri atas akar-akar radikal atau akar
104
primer ditambah dengan sejumlah akar-akar rateral yang muncul
sebagai akar adventif pada dasar dari buku pertama di atas pangkal
Dimana pada akar serabut jagung sendiri ada 3 bagian, yaitu akar
membuat tanaman jagung tetap tegak dan juga untuk menyerap air
mengambil zat hara dan air dari dalam tanah. Sedangkan untuk akar
b. Batang
c. Anakan
105
tumbuh pada buku yang terletak di bawah tanah. Buku
(Rukmana, 2007:19).
d. Daun
e. Bunga
106
Tanaman jagung bersifat protandry, yaitu bunga jantan
matang lebih dahulu 1-2 hari dari pada bunga betina. Letak
pollination).
107
terakumulasi dalam endosperm, serta translokasi N dan P.
antara 8-20 baris biji. Biji jagung terdiri atas tiga bagian
108
utama, yaitu kulit biji (seed coat) endosperm, dan embrio.
jagung tepung, dan jagung manis, setiap jenis jagung manis memiliki
Tani (BISI) dan PT Pioneer, antara lain P4, P5, P7, P8, P10, P11, dan
Pestisida nabati adalah suatu petisia yang bahan dasarnya berasal dari
yang terbatas. Oleh karena terbuat dari bahan alami/nabati maka jenis pestisida ini
109
lingkungan dan relatif aman bagi manusia dan ternak peliharaan karena residunya
mudah hilang.
Pestisida nabati bersifat pukul dan lari (hit and run), artinya apabila
diaplikaskan akan membunuh hama pada waktu itu dan setelah hama tebunuh
maka residunya akan cepat menghilang di alam. Dengan demikian tanaman akan
alternative dengan tujuan agar pengguna (dalam hal ini petani) tidak hanya
bahan kimia yang merupakan poduksi metabolit sekundr dan digunakan oleh
yang mengandung bahan aktif pestisida. Ada lebih dari 2.400 jenis tumbuhan
yang termasuk dalam 235 famili dilaporkan mengandung bahan pestisida. Oleh
karena itu, bila kita dapat mengolah tumbuhan ini sebagai bahan pestisida maka
petani akan sangat terbantu untuk memanfaatkannya dari sumber daya alam
sebagai racun serangga atau racun ikan. Keuntungan yang diperoleh dari
110
penggunaan pestisida nabati adalah bahan telah tersedia di alam, cara
kerusakan lingkungan atau dengan kata lain ramah lingkungan. Inilah faktor
tanaman organik.
111
III. METODE
berdasarkan banyak nya warga yang ada di daerah tersebut yang bekerja sebagai
Penelitian ini di mulai dari bulan Maret sampai bulan April 2020 dengan alokasi
primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari ketua
gabungan kelompok tani, ketua kelompok tani, dan petani. Data sekunder
Kota Pekanbaru dan sumber lain yang menunjang kegiatan ini. Metode
112
Pengambilan sampel untuk petani ini dilakukan dengan cara random
dan lain- lain dimana pertimbangan ini sesuai dengan tujuan penelitian
kutu daun oleh karena itu menurunkan hasil produktifitas petani sehingga
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang
diperoleh dari para petani. data penelitian di peroleh langsung dari hasil
A. Variabel Penelitian
Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah persepsi petani jagung
Pekan baru.
Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah (X1) Umur petani, (X2)
113
Pengetahuan petani terhadap peran penyuluh pertanian, (X7) Luas lahan
B. Definisi Operasional
objek (stimulus).
2. Karakteristik Petani adalah bagian dari pribadi dan melekat pada diri
3. Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari diri sendiri dalam
dilakukan (Th).
(Kali).
114
informasi dimiliki petani dalam menafsirkan, menginterpretasikan,
sasarannya.
115
sosial setempat.
C. Pengumpulan Data
1. Sumber Data
a. Data
Primer
Data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama baik
jagung).
b. Data Sekunder
data kepada peneliti, misalnya peneliti harus melalui orang lain atau
digunakan dalam penelitian ini yaitu data yang diperolah dari studi
116
pustaka, internet dan literatur instansi atau dinas terkait.
a. Interview (Wawancara)
b. Kuesioner (Angket)
c. Observasi
(Sugiyono,2009:145).
D. Instrumen Penelitian
2009:145).
117
a. Instrumen untuk mengukur variabel independen (X) yaitu menggunakan
pertanian.
penyuluh pertanian.
E. Analisis Data
sebagai berikut :
Alat ukur dalam penelitian ini adalah kuesioner, dengan tiap komponen
setuju bobot 3; kurang setuju bobot 2; dan tidak setuju bobot 1 (Sugiyono,
2009:94).
C=
Keterangan :
C : Interval kelas
118
Xn : Skor Maksimum
Xi : Skor Minimum
K : Jumlah kelas
H0 = μ1 ≤ μ2
H0: Diduga persepsi petani jagung terhadap peran penyuluh
pertanian buruk.
Ha: Diduga persepsi petani jagung terhadap peran penyuluh
pertanian baik.
Dasar pengambilan keputusan :
t t
hitung ≤ tabel, H0 diterima dan Ha ditolak.
t t
hitung > tabel, H0 ditolak dan Ha diterima.
c. Analisis Korelasi
Keterangan:
sampel
119
X : Faktor internal petani
X1 : Umur (Th)
pertanian (Skor)
analisis keadaan potensi wilayah sosial ekonomi, profil petani dan permasalahan
pertanian di dalam suatu kelompok tani. Analisis data ini digunakan untuk
120
yang diberikan maka digunakan skala linkert. Selain itu untuk membandingkan
Skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur persepsi, sikap
digunakan dalam kegiatan ini maka perlu dilakukan pembatasan dengan pedoman
pada teori yang digunakan pada daerah pelaksanaan kegiatan serta masalah yang
121
3. Potensi Desa adalah sesuatu yang sedang ada ataupun belum ada yang
masyarakat.
6. Transaksi jual beli merupakan hubungan jual beli yang berlangsung antara
tengkulak dengan petani dalam hal kesepakatan harga dan bagaimana cara
manusia.
8. PRA lebih ditujukan untuk orang luar, bagai mana seharusnya “orang luar
para pegawai pemerintah, anggota LSM, perguruan tinggi. PRA itu sendiri
122
mereka sehari hari agar dapat membuat rencana dan tindakan yang harus
partisipatif.
123
14. Penyuluhan pertanian adalah suatu usaha/upaya untuk mengubah prilaku
penyuluhan. Media penyuluhan dapat berupa media hidup dan media mati.
16. Media hidup yaitu orang – orang tertentu yang telah menerapkan materi
seperti radio, majalah, brosur, surat kabar, kaset, televise dan sebagainya.
17. Materi penyuluhan adalah segala isi yang terkandung dalam setiap
18. Umur adalah usia anggota kelompok tani yang dihitung sejak lahir sampai
saat menjadi responden dalam meneliti ini diukur dalam jumlah tahun .
19. Penddikan formal adalah jenjang pendidikan formal terakhir yang berhasil
dicapai responden.
20. Responden adalah orang yang dijadikan acuan objek dalam melakukan
penelpitian.
124
IV. PEMBAHASAN
jumlah keluarga, luas lahan yang digarap, pengalaman usahatani pada sayuran dan
petani yang usahatani komuditas jagung. Terkait dengan sikap yang ada pada
petani perlu diuangkapkan bagaimana gambaran petani yang dilihat dari profil
berada pada kisaran umur 15-45 tahun tergolong pada tenaga kerja
produktif, sedangkan umur 0-14 tahun dan >54 tahun tergolong tenaga
125
120
100
80
60
40
20
0
PRODUKTIF TIDAK
PRODUKTIF
penelitian ini dominan memiliki usia yang masih produktif, sehingga akan
126
80
70
60
50
40 PRIA
30 WANITA
20
10
0
oleh petani yang berjenis kelamin pria yaitu sebanyak 80% dan sisanya sebanyak
20% berjenis kelamin wanita. Hal ini disebabkan karena pria memiliki fisik yang
127
Persentase gambar tingkat pendidikan petani yang menjadi responden,
60
50
40
30
20
10
0
TIDAK SD SMP SMA
SEKOLAH
tamat SMP, 20% tamat SMA. Dengan demikian sebagian kecil petani
secara optimal.
oleh manusia dan juga merupakan tugas atau kerja yang menghasilkan sebuah
karya bernilai imbalan dalam bentuk uang bagi seseorang (wikipedia). Jenis
pekerjaan ada dua yaitu pekerjaan utama dan pekerjaan sampingan. Pekerjaan
128
utama merupakan pekerjaan rutin yang harus dikerjakan sehari-hari untuk
secara finansial diluar pekerjaan rutin, sehingga terkadang tidak terbatas waktu
dan sampingan. Adapun perkerjaan utama dan sampingan responden dapat dilihat
dominasi oleh pekerjaan sebagai petani sebanyak 86, 67% sedangkan sisanya
129
Gambar 8. Pekerjaan Sampingan
aparat desa, buruh, honorer, kepala dusun, ketua RT dan petani. Pekerjaan
36,36 %, selanjutnya sebagai honor sebesar 27,27%, sebagai petani 18,18% dan
baik dan secara otomatis penghasilan yang diterima dari usahatani tersebut
130
akan semakin tinggi. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan,
Gambar 9.
70
60
60
50
40
30
20 20
20
10
0
3 - 7 Tahun 8 - 12 Tahun 13 - 17 Tahun
umur yang cukup tinggi dan telah lama menekuni usahatani Jagung Manis.
131
4.1.5. Gabung / Tidak dalam Organisasi Kelompoktani
masing, baik itu dalam masyarakat maupun dalam organisasi. Beberapa responden
yang bergabung dalam organisasi kelompoktani dapat dilihat pada Gambar 10.
132
4.1.6. Luas Lahan
rumah tangga petani, namun konsekuensi dari lahan menumpang yaitu jika
lahan tersebut. Luas lahan responden di lokasi penelitian dapat dilihat pada
Gambar 11.
Sidomulyo Barat memiliki lahan dengan Luas lahan yang diusahakan petani
133
Jika dilihat dari status lahan yang digunakan petani responden, secara
keseluruhan luas lahan adalah lahan pinjaman yang dimana lahan tersebut tidak
70
60
60
50
40
30
30
20
10
10
0
1-2 3-4 >5
responden rata-rata berada pada tingkat tinggi yaitu 3-4 orang sebesar
60%, selanjutnya jumlah tanggungan 1-2 orang sebesar 30% dan jumlah
134
rumah tangga dan memberikan kesempatan untuk mengembangkan usaha
keadaan yang ia hadapi tidak sesuai dengan keadaan yang diinginkan. Masalah
masalah atau pemecahan masalah bisa lebih dari satu. Selanjutnya dengan kriteria
tertentu akan dipilih salah satu jawaban yang paling kecil risikonya. Biasanya,
akan timbul, baik waktu berjalnya usahatani ataupun setelah pasca panen. Untuk
gambar berikut.
135
Gambar 13. permasalahan yang dihadapi oleh petani
dihadapi petani adalah permasalahan serangan hama pada tanaman. Dampak dari
serangan hama yang dirasakan petani adalah penurunan jumlah produksi petani,
yang secara tidak langsung akan mengurangi jumlah pendapatan petani. Solusi
pembuatan pestisida organi, kelebihan dari pestisida organik adalah : 1). Tidak
membutuhkan biaya yang mahal, 2). Bahan utama mudah untuk didapatkan
(analisis potensi wilayah). 3). Muda dalam pembuatan dan aplikasi dilapangan.
penelitian maka alat peraga yang cocok dan sesuai dengan kondisi dan
organik berbahan dasar sampah dapur atau hijau daun dan pembuatan
136
pupuk organik berbahan tomat saat penyuluhan serta brosur sebagai alat
penyuluhan.
4.2.1. Persiapan
mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Hal ini harus dilakukan agar
saat kegiatan penyuluhan, alat dan bahan yang diperlukan lengkap sehingga
proses pembuatan pestisida berjalan dengan lancar. Alat dan bahan yang
digunakan untuk pembuatan pestisida organik yaitu, beberapa buah tomat yang
sudah di iris-iris, wadah berukuran besar, air. Adapun persipan untuk pembuatan
pupuk organik yaitu pupuk organik hijau adalah 200 kg hijau daun atau sampah
dapur, 10 kg dedak halus, ¼ kg gula pasir atau gula merah, ¼ liter bakteri, 200
liter air atau secukupnya. Untuk pembuatan brosur, yang harus dipersiapkan
adalah ringkasan materi serta aplikasi yang digunakan untuk pembuatan brosur.
memahami langkah atau cara kerja dalam pembuatan pestisida ini. Hal ini harus
dilakukan agar responden tidak ragu pada pestisida yang diberikan serta para
organik yaitu:
137
3.Biarkan campuran tomat tersebut selama seharian agar sari tomat
sampah + bakul
ututp rapat
9. Dalam waktu 3-4 hari pupuk hijau sudah jadi dan siap digunakan.
Publisher. Microsoft Publisher adalah salah satu program aplikasi microsoft office
yang digunakan untuk kegiatan desktop publishing. Hasil dari Desktop Publishing
contohnya koran, katalog, brosur, majalah, kartu ucapan, poster, mading, kalender
dan lain lain. Dalam microsoft ini, sudah disediakan template yang menarik.
138
Pemilihan template yang menarik dapat memudahkan dalam pembuatan brosur
sehingga tidak perlu melakukan pengeditan yang lama. Setelah memilih template,
masukkan materi yang ingin dimasukkan ke dalam brosur. Pada brosur ini,
langkah kerja serta kandungan yang terdapat pada rokok. Hal ini dilakukan agar
responden dapat lebih memahami serta dapat menyimpan brosur jika mereka lupa
brosur, majalah, kartu ucapan, poster, mading, kalender dan lain lain.
brosur ini, langkah kerja serta kandungan yang terdapat pada rokok. Hal
menyimpan brosur jika mereka lupa tentang langkah atau cara kerja
139
gambar 14. proses pembuatan brosur
Setelah selesai membuat brosur, dilakukan pencetakan brosur. Pencetakan
ini dibuat sebanyak responden yang akan hadir pada saat penyuluhan. Pencetakan
tabel berikut.
han
1. Petani Pelatiha Petani Anggot Demon Langs Brosur, 4
140
cara an at ok Tani ) a 2020
pestisi
da
nabati
2. Petani Petani Anggot Praktek Langs Sampel 4
diseba hama
bkan Thrips
kutu
daun
141
telah dibuat sedemikian jelas dapat diukur apa yang akan diberikan dan
4.4. Penyuluhan
4.4.1. Pemahaman Petani Terhadap Materi (Pre Test dan Post Test)
Likert dari sebuah data yang dikumpukan dengan menggunakan skala Likert.
menjawab pertanyaan pre test dengan benar, 70% responden menjawab pre test
dengan salah. Sedangkan pertanyaan pada saat post test sebanyak 90% responden
menjawab dengan benar dan hanya 10% responden salah dalam menjawab
pestisida organik juga mudah dan efektif untuk mengendalikan OPT (Organisme
Pengganggu Tanaman).
142
Secara ekonomis biaya pembuatan pestisida organik lebih murah
Pengganggu Tanaman (OPT). Selain itu, pestisida organik yang ramah lingkungan
dapat membantu memenuhi kebutuhan akan pangan yang sehat dan terhindari dari
menyatakan baik terhadap materi yang diberikan dan sebanyak 20% mengatakan
cukup baik. Dilihat dari keseluruhan tanggapan responden terhadap materi yang
diberikan adalah baik, hal ini dikarenakan rata-rata responden berada pada usia
seseoranf mengalami penurunan pada usia lanjut. Sehingga dalam penelitian ini
143
Media penyuluhan selalu mengalami perkembangan, karena masing-
sesungguhnya dan media visual responden dapat menggunakan secara optimal alat
kepada sasaran secara nyata atau konkret. Melalui kegiatan demonstrasi sasaran
menarik dan digunakan sendiri oleh petani. Hal ini dapat dilihat dari hasil
144
dan sebanyak 2 responden atau (20% dari 10 responden) memberikan tanggapan
teknik dan kreatif yang mana menampilkan gambar, grafik serta tata dan
mengelipingnya.
berita dengan analisa yng lebih mendalam dan dapt membuat orang berfikir
diberikan.
minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran
145
Agar menjadi efektif, visual sebaiknya ditempatkan pada konteks
visual dapat diartikan sebagai alat pembelajaran yang hanya bisa dilihat
pelajaran.
atau membiaskan gambar atau bayangan yang dapat bergerak di layar bias,
dan loopfilm.
Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang kelas, tetapi siswa dapat
melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media realia ini adalah dapat
tanaman.
146
Misal untuk mempelajari sistem gerak, pencernaan, pernafasan, peredaran darah,
melalui simbol-simbol visual. Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian,
memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang
2. Media proyeksi.
sebab tata letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan
35 mm dan diberi bingkai 2X2 inci. Dalam satu paket berisi beberapa film bingkai
yang terpisah satu sama lain. Manfaat film bingkai hampir sama dengan
transparansi OHP, hanya kualitas visual yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan
kelemahannya adalah beaya produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang
A. Media Grafis
Media Grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide atau gagasan
melalui penyajian kata- kata, kalimat atau angka- angka, dan symbol/ gambar.
147
Grafis biasanya digunakan untuk menarik perhatian. Memperjelas penyajian ide,
dan mengilustrasikan kata- kata sehingga menarik perhatian dan diingat orang.a.
Gambar/ foto adalah media yang paling umum dipakai. Gambar/ foto
adalah:
v Dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk
peralatan khusus.
b) Sketsa
bagian-bagian pokoknya saja tanpa detail. Sketsa selain dapat menarik perhatian
peserta atau siswa juga dapat menghindari verbalisme dan dapat memperjelas
penyampaian pesan.
a. Diagram
petunjuk. Sebagai suatu gambar sederhana yang menggunakan garis dan simbol,
148
diagram menggambarkan struktur dari objeknya secara garis besar, menunjukkan
hubungan yang ada antar komponennya atau sifat-sifat proses yang ada.
B. Bagan/Chart
Terdapat dua jenis chart yaitu chart yang menyajikan pesannya secara
secara langsung misalnya bagan pohon (tree chart), bagan alir (flow chart),
yang sulit jika hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual.
presentasi.
149
v Diganti pada waktu-waktu tertentu agar selain tetap mengikuti
C. Grafik
gambar. Fungsi grafik adalah untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti,
D. Kartun
Kegunaan kartun dalam pengajaran dapat memperjelas rangkaian isi bahan dalam
2) Kesederhanaan.
1) Untuk motivasi.
2) Sabagai ilustrasi.
E. Poster
150
Poster dapat dibuat di atas kertas, kain, batang kayu, seng dan sebagainya.
Poster tidak saja penting untuk menyampaikan pesan atau kesan tertentu akan
tetapi mampu pula untuk mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang yang
melihatnya.
F. Papan planel
Papan Planel yaitu papan yang dilapisi kain flannel untuk menyajikan
gambar atau kata- kata yang mudah ditempel dan mudah pula diepas. Papan planel
merupakan media visual yang efektif dan mudah untuk menyampaikan pesan-
1. Walaupun bahan flanel dapat menempel pada sesamanya, tetapi hal ini
tidak menjamin pada “bahan yang berat”, karena dapat lepas bila
ditempelkan.
2. Bila terkena angin sedikit saja, bahan yang ditempel pada papan flanel
dibicarakan.
G. Papan Buletin.
151
Papan Buletin berfungsi untuk memberitahukan kejadian dalam waktu
tertentu. Papan ini adalah papan biasa tanpa dilapisi kain flannel. Gambar-
152
V. PENUTUP
1.
5.1. Kesimpulan
simpulan.
Pekanbaru.
4. Hasil diskusi dan analisis data memutuskan alat praga penyuluhan yang
5.2. Saran
menggunakan media folder lebih mudah untuk dilaksanakan dan petani lebih
153
disarankan kepada pemerintah untuk menggalakan metode penyuluhan dengan
pemerintah terhadap para petani khusus nya tentang pengenalan sistem pertanian
oragnik.
154
DAFTAR PUSTAKA
Samsudin. 2008. Pestisida Sintetis dan Bahanyanya Bagi Kesehatan Manusia dan
Lingkungan. www.pertaniansehat.or.id. Diakses pada tanggal 19 Juni
2016.
155
Setiana. 2014. Metode Penelitian Komunikasi. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.
184 hlm.
156
LAMPIRAN
Lampiran1Profilresponden
TERDAFTAR
N ANGGOTA
NAMA UMUR (THN) JENIS KELAMIN PENDIDIKAN DESA
O KELOMPOKTAN
I
1
SUGITO 45 LAKI-LAKI SMP IYA SIDOMULYO BARAT
2
SUWARDI 43 LAKI-LAKI SMP IYA SIDOMULYO BARAT
3
MARIAH 50 PEREMPUAN SMP IYA SIDOMULYO BARAT
4
SUGIONO 52 LAKI-LAKI SMP IYA SIDOMULYO BARAT
5
SUPRI 41 LAKI-LAKI SMP IYA SIDOMULYO BARAT
6
SRI RAHAYU 38 PEREMPUAN SD IYA SIDOMULYO BARAT
7
DEDY SETIAWAN 28 LAKI-LAKI SD IYA SIDOMULYO BARAT
8
KASMIRAN 56 LAKI-LAKI SMA IYA SIDOMULYO BARAT
9
SAMINAH 35 PEREMPUAN SMP IYA SIDOMULYO BARAT
10
157
Lampiran2Sambunganprofil
158
Lampiran3Sambunganprofil
JUMLAH
N TANGGUNGAN
NAMA
O Anak ( Usia
Inti (S + I + Anak) Anggota Keluarga Bekerja Luas Lahan Usaha Tani
Sekolah)
1
SUGITO 6 3 3 2
2
SUWARDI 5 2 3 3
3
MARIAH 4 2 2 1
4
SUGIONO 5 2 2 2
5
SUPRI 3 1 2 3
6
SRI RAHAYU 2 - 2 2
7
DEDY
SETIAWAN 5 3 2 1
8
KASMIRAN 3 - 2 1
9
SAMINAH 5 2 2 1
10
SUNARDI 2 - 2 1
159
Lampiran4 Permasalahan yang dialami Petani
Lampiran5PemahamanTerhadapMateriPenyuluhan
N NAMA BahanAktifApa Yang TerdapatPadaDaunPepaya Pestisidaalamidaunpepayadapatmengendalikanhamaapa?
160
Pre test Post test Pre test Post test
O
B S B S B S B S
1
SUGITO 1 1 1 1
2
SUWARDI 1 1 1 1
3
MARIAH 1 1 1 1
4
SUGIONO 1 1 1 1
5
SUPRI 1 1 1 1
6
SRI RAHAYU 1 1 1 1
DEDY
7
SETIAWAN 1 1 1 1
8
KASMIRAN 1 1 1 1
9
SAMINAH 1 1 1 1
10
SUNARDI 1 1 1 1
JUMLAH 3 7 5 5 3 7 7 3
161
Lanjutan
Berapabanyakdaunpepaya yang Berapa liter air yang Berapabanyakdeterjen yang
dibutuhkanuntuk 1 liter air ? dibutuhkanuntukmerendamdaunpepaya? dibutuhkan?
Pre test Post test Pre test Post test Pre test Post test
B S B S B S B S B S B S
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
3 7 6 4 2 8 8 2 3 7 8 2
162
Lanjutan
Berapamalamhasilcampurandidiamkan/dir Apakahefektifpestisidaalamidaunpepayamembas Apakelebihandaripestisidaalamidaun
endam? mihama? papaya
Pre test Post test Pre test Post test Pre test Post test
B S B S B S B S B S B S
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
2 8 8 2 3 7 9 1 3 7 9 1
163
Lanjutan
Mengapadaunpepayaharusditumbuk/
Daunpepayasebaiknyadigunakandaun yang? Apagunadarikain tipis? dicincang?
Pre test Post test Pre test Post test Pre test Post test
B S B S B S B S B S B S
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
4 6 7 3 7 3 7 3 10 9 1
164
Lanjutan
Jikadibandingkandenganpestisidasintetis, mana Berapabiayapembuata 1 liter Penambahandeterjendalampembuatanpestisidadariekstr
yang lebihmurah? pembuatanpestisidaalami? kapa?
Pre test Post test Pre test Post test Pre test
B S B S B S B S B S B
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
3 7 6 4 8 2 8 2 7 3 9
165
Lanjutan
Biladibandingkandenganpestisidaalamimana Apakahbahanpembuatanbiopestisidamudahdidap
Berapahargapestisidasintetisperbotol? yang lebihmurah? at?
Pre test Post test Pre test Post test Pre test Post test
B S B S B S B S B S B S
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
7 3 9 1 8 2 10 0 8 2 7 3
166
Lanjutan
Berapafrekuensipenyemprotanpestisidadaunpepaya Berapapersendaundapatterbunuhsetelah
Mengapabiopestisidalebihramahlingkungan? ? 2 haripenyemprotan?
Pre test Post test Pre test Post test Pre test Post test
B S B S B S B S B S B S
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 9 6 4 1 9 8 2 3 7 6 4
167
Lampiran. Tanggapan TerhadapaMateriPenyuluhan
Lanjutan
168
Andamencobapestisidaalami agar hematbiaya Pestisidaalamitidakmengandungbahankimia Sebagaipenggantipestisidakimia
SangatSetuju Setuju TidakSetuju SangatSetuju Setuju TidakSetuju SangatSetuju Setuju TidakSetuju
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
6 4 0 7 3 0 5 5 0
169
Lanjutan
Bahanuntukmembuatpestisidaalamimudahdidapat Cocokuntukditerapkandidesaanda Pembuatanpestisidainibermanfaatuntukanda
SangatSetuju Setuju TidakSetuju SangatSetuju Setuju TidakSetuju SangatSetuju Setuju TidakSetuju
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
10 0 0 9 1 0 5 5 0
170
Lampiran6 Proses PengambilanGambar Di Lapangan
171
172
4. proses wawancara dan terjun ke lahan 5. Penelitian di Lahan Jagung
173
Lampiran7 Proses editing Brosur
174
175
Contoh Kuisioner Pre Test dan Post Test
NomorKuesioner : Surveyor :
Kecamatan : Tanggal Survey : / / 2019
Desa : Tanggal Entry : / / 2019
I. Identitas Responden
a. Nama :
b. JenisKelamin : PriaWanita
c. Usia : Tahun
d. Pekerjaanutama :
e. Pekerjaansampingan :
f. PendidikanTerakhir : TidakSekolah
SD/Sederajat
SMP/Sederajat
SMA/Sederajat
D3
S1
S2
S3
g. Agama :
h. Status kependudukan : Pendudukasli/tempatan
Pendudukpendatang
i. Etnis/suku :
j. Lama tinggal di desa/kelurahan : …….. Tahun …….. Bulan
k. JumlahAnggotaKeluarga : Orang
l. Kedudukandalammasyarakat : Tokoh agama
Tokohpemuda
Kepalasuku / niniakmamak
Pemukamasyarakat
Pemerintahandesa
176