Skenario Banjir
Skenario Banjir
BENCANA BANJIR
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Disasater Nursing
Dosen Pembimbing: Rus Andraini, A.Kp., M.PH
Disusun Oleh :
KEPERAWATAN TK. III
1. Mariani 6. Mukhlis Abdi Syahbani
2. Marisa Dwiyanda 7. Neneng Septiani
3. Melita Ramadhani 8. Nila Ayu Septiani
4. Meidyna Larasati 9. Nur Ainun
5. Miranda
yang keruh dan banyak sampah. Sungai yang dulu airnya jernih itu pun
sekarang penuh sampah dan airnya berwarna hitam. Hal tersebut terjadi
yaitu membuang sampah di sungai. Hari itu banyak warga yang sedang
Miranda : “ loh loh bu kok pada buang sampah disitu sih ?, kan ada tong sampah
Laras : “ habisnya gada tempat sampah di dekat sini, yasudah saya buang di
sungai aja.”
Marisa : “ iya yang penting kan buang sampah, bu Miranda sewot aja.”
Miranda : “ Astagfirulloh bu jangan gitu nanti desa ini banjir gimana? kan nanti
ibu juga yang repot, dan bukan ibu aja yg repot kita semua warga
Marisa : “ Iya bu jauh, mending disini aja dekat kan . jadi gak jauh – jauh”
Hari demi hari warga sekitar masih saja membuang sampah di sungai
tersebut. Dua minggu kemudian musim penghujan pun tiba. Hujan turun dengan
deras berturut-turut selama 2 hari tanpa henti, air sungai semakin lama semakin
mulai khawatir dengan kondisi saat ini dan sebagian warga yang lain hanya
Air yang merendam pemukiman warga semakin lama semakin tinggi, Bila
diukur bisa mencapai paha orang dewasa dan warga semakin panik. RT setempat
pemukiman mereka.
panik nih. Apakah tim BASARNAS dapat datang ke wilayah ini Mar ?”
Marisa : “Kamu tenang ya Nun. Saya segera kabari anggota yang lain, bantuan
segera datang. Sekarang yang harus kamu lakukan, pertama kamu jangan
panik setelah itu arahkan semua warga untuk mematikan saklar serta
amankan barang berharga ketempat yang lebih tinggi dan minta mereka
lokasi kejadian”
Ainun : “okok Mar makasih yaa, aku harap bantuan segera datang.”
Marisa : “ iya Nun kejadian sudah di infokan, Kami akan segera datang.”
setempat segera menghimbau warga untuk melakukan hal yang dianjurkan oleh
perahu karet guna mengevakuasi korban banjir. Beberapa warga tampak duduk
Mariani : “ tolong … “
lain.)
pengungsian/ ke tempat yang lebih aman. Korban yang datang langsung ditangani
oleh perawat dan tenaga kesehatan lainnya untuk memeriksa kondisi korban.
tampak menggigil.
Korban: “ Saya tadi habis nyelamatin barang-barang saya saat di rumah mungkin
Perawat : “Bu, ibu saat ini suhu badannya tinggi. Ibu pakai selimut tebal ini dulu
Tak jauh dari korban tersebut terlihat korban lain yaitu seorang lansia
sedang merintih karena terluka akibat terjatuh saat berlari ke tempat pengungsian..
Perawat : “ Nek kakinya luka kenapa ?”
Lansia : “ iya nak, tadi nenek panic kemudian terjatuh saat lari ke tempat
pengungsian ini.”
Perawat : “ Saya obati dulu ya nek lukanya, sakit sedikit gak apa apa ya nek.”
media dan reporter datang untuk meliput dan melakukan wawamncara kepada
Reporter : “Selamat sore pemirsa, saya nila ayu, akan melaporkan kondisi terkini
oleh tim evakuasi dari BASARNAS dan juga tenaga medis. Saat ini
Reporter :” Bisa dijelaskan bu bagaimana kondisi banjir saat ini dan apakah yang
Marisa : “ Ya baik, korban banjir di wilayah desa Batu Ampar yang sudah
dievakuasi oleh tim dan jumlah korban saat ini sekitar 100 orang yang
terdiri dari 45 orang terluka dan 54 orang dalam kondisi stabil. Namun
saya sedang bersama dengan salah satu penduduk desa setempat yaitu
“baik pak bisa diceritakan awal terjadinya banjir ini seperti apa ?”
Mukhlis : “Awalnya hujan deras beberapa hari ini, hanya 2 hari yang lalu dari
malam sampai pagi, air sungai meluap dan mulai mencapai ketinggian
Reporter : ” Apakah ada penyebab lain dari bencana banjir ini selain hujan deras
pak Mukhlis ?”
Mukhlis : “Saya rasa yang menyebabkan lingkungan kami banjir ini karena
mba. Sudah pernah diingatkan juga oleh warga yang peduli tapi tetap
“Baik pemirsa, sekian informasi dari wilayah kejadian. Saya Nila Ayu
terima kasih.”