Anda di halaman 1dari 3

Nama : Mutia Girly Santika

NIM : 218107
Kelas : S1-2C
TINJAUAN KASUS
Epidemiologi Deskriptif wabah corona virus (Covid-19)
A. Pengertian Corona Virus
Covid-19 merupakan virus dengan ukuran besar yang dapat menyebabkan penyakit mulai
dari flu biasa, sakit tenggorokan, batuk-batur, sesak nafas hingga penyakit yang lebih parah
seperti, sindrom pernapasan akut parah ( SARS-CoV).
B. Variabel Orang
1. Umur
Golongan umur yang yang lebih mungkin meninggal jika terkena covid-19 adalah
mereka para orang tua (lansia), orang yang sedang tidak sehat (penurunan sistem
kekebalan tubuh). Berdasarkan analisis yang dilakukan pada kasus di China, tingkat
kematian 10x lebih tinggi pada orang yang sangat tua (lansia) dibandingkan paruh baya
atau usia sekitar 40 tahunan. Angka kematian terendah ada pada golongan usia dibawah
30an. Semantara itu, bagi penderita diabetes, hipertensi, dan masalah jantung atau
pernafasan. Mereka 5x lipat lebih mungkin untuk meninggal karena covid-19.
2. Status Gizi
Selain itu factor lainnya adalah kebiasan dari makanan yang dikonsumsi. Sesuai dengan
penelitian warga China yang merupakan tempat pertama munculnya covid-19.
Disimpulkan bahwa virus ini muncul di pasar makanan laut Huanan dipusat kota Wuhan,
yang diketahui tidak hanya menjual makanan laut saja tetapi juga makanan lain berupa
hewan-hewan liar. Pemerintah China menduga virus ini berasal dari hewan-hewan liar
tersebut yang dijual ditempat itu. Apalagi sejumlah penderita yang terjangkit pada
awalnya yaitu karyawan dari pasar makanan tersebut. Hewan-hewan liar yang dijual oleh
pasar Huanan dipusat kota Wuhan adalah anak srigala, rubah hidup, buaya, salamander
raksasa, ular, tikus, landak, kelelawar, hingga musang.
3. Jenis Kelamin
Berdsarkan jenis kelamin, presentase probabilitas risiko meninggal dunia akibat virus
corona lebih besar laki-laki ketimbang perempuan. Namun, peneitian menunjukan bahwa
resiko bukan terdapat pda jenis kelamin melainkan tentang gaya hidup, yakni merokok.
Data statistic menunjukan risiko kematian akibat covid-19 menyasar perempuan
sebanyak 2,8%. Sedangkan laki-laki sebanyak 4,8%.
4. Factor Sosial Ekonomi
Dampak dari adanya virus ini yaitu aktivitas-aktivitas diluar ruangan yang tidak perlu
dikurangi, aktivitas sekolah diliburkan, acara keagamaan banyak yang melakukannya
dirumah. Masyarakat mulai menjaga jarak dan mulai menjauhi pusat keramaian (self
distancing). Selain itu, mulai melonjaknya harga-harga sembako seperti rempah-rempah
yang dipercaya dapat meningkatkan kekebalan tubuh diantaranya jahe, kunyit, dan
lainnya terutama alat kesehatan seperti masker dan handsanitezer mlai langka dipasaran.
5. Jenis pekerjan
Yang mungkin mudah terpapar covid-19 ini adalah pekerjaan yang banyak berinteraksi
dengan orang. Karena virus ini tidak menunjukan gejala yang menonjol pada orang yang
baru positif, jadi kita harus menjaga jarak aman dengan orang. Apalagi jika orang yang
ternyata possitif itu tidak melakukan etika batuk, dan hidupnya jorok.
6. Factor penghasilan dan pendidikan
Sangat mempengaruhi karena jika status ekonomi mampu dan pendidikan mencukupi,
orang akan mencukupi kebutuhan gizinya, menghindari factor-faktor penyebabnya, dan
melakukan hidup sehat untuk menghindari virus ini.
C. Variable Tempat
WHO menetapkan covid-19 masuk kedalam jenis pamdemik. Dimana penyakit ini bisa
terjadi pada letak geografis yang luas, sehingga dapat terjadi diseluruh dunia.
D. Variable Waktu
1. Fluktuasi jangka pendek
140 negara telah melaporkan kasus covid-19. Pada hari senin, maret 2020 terdapat
162-687 kasus yang dilaporkan diseluruh dunia. Pada minggu 15 maret 2020, terdapat
21 kasus tambahan di indonesia. Pada sabtu 14 maret 2020 terdapat 27 kasus
tambahan di indonesia, jadi total kasus virus corona saat ini di Indonesia adalah 117
kasus.
2. Perubahan secara siklis
Jumlah kematian akibat covid-19 terus bertambah, terdapat sekitar 100 jiwa tiap
harinya. Berdasarkan data yang ada, covid-19 hingga 20 februari 2020 pagi terdapat
75.725 kasus yang terkonfirmasi dengan 2.126 korban meninggal atau 2,8%.

3. Perubahan Seluler
Saat baru pertama kali muncul diprovinsi hubei, China, pada desember 2019 orang
yang terkena gejala virus ini langsung menunjukan gejala sakit berat, seperti demam
tinggi diatas 38‫ﹾ‬c, batuk, pilek, sesak nafas. Namun belakangan ini yang sudah
dinyatakan covid-19 hanya menunjukan gejala sakit ringan.

Anda mungkin juga menyukai