Sap Hiperglikemia
Sap Hiperglikemia
SASARAN : Ny. ZA
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan tentang hiperglikemia selama 15 menit,
diharapkan Ny. ZA mampu memahami tentang hiperglikemia secara menyeluruh baik
pengertian, penyebab, tanda serta cara menolong ataupun mencegah hiperglikemia
tersebut.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan pendidikan kesehatan diharapkan dapat:
1) Menjelaskan kembali pengertian hiperglikemia dengan kalimatnya sendiri
2) Menjelaskan penyebab terjadinya hiperglikemia
3) Menyebutkan klasifikasi hiperglikemia
4) Menjelaskan tanda dan gejala hiperglikemia
5) Menjelaskan komplikasi dari hiperglikemia.
B. Materi : (terlampir)
C. Metoda : Ceramah
D. Media : Leaflet
E. Strategi Pelaksanaan
A. Pengertian
Hiperglikemia merupakan keadaan peningkatan glukosa darah dari rentang kadar
gluksa puasa normal 80-90 mg/dl atau kadar glukosa sewaktu 140160 mg/dl (Corwin,2001)
Menurut World Health Organization (WHO) hiperglikemia adalah kadar glukosa darah >126
mg/dl, dimana kadar glukosa darah antara 100-126 mg/dl dianggap suatu keadaan toleransi
abnormal glukosa.
B. Penyebab Hiperglikemia
Penyebab dari hiperglikemia tidak diketahui dengan pasti tapi umumnya
diketahuikekurangan insulin adalah penyebab utama dan faktor herediter yang
memegangperanan penting yang lain akibat pengangkatan pankreas, pengrusakan secara
kimiawisel beta pulau langerhans. Faktor predisposisi herediter, obesitas, faktor imunologi
padapenderita hiperglikemia khususnya DM terdapat bukti adanya suatu respon auto
imun.Respon ini merupakan respon abnormal dimana antibodi terarah pada jaringan
normaltubuh dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang dianggap sebagai jaringan
asing. Penyebab hiperglikemia umumnya mencakup:
1. Menggunakan terlalu sedikit insulin
2. Tidak menggunakan insulin sama sekali
3. Kegagalan untuk memenuhi kebutuhan insulin yang meningkat akibat operasi,
trauma,kehamilan, stress, pubertas, atau infeksi
4. Kurang aktivitas fisik
5. Membentuk resisten insulin sebagai akibat adanya antibodi insulin
C. Klasifikasi
1. Hiperglikemia sedang Peningkatan kadar gula dalam darah pada fase awal dimana gula
darah dalam level >126 mg/dl untuk gula darah puasa.
2. Hiperglikemia berat Peningkatan kadar gula dalam darah pada level 200mg/dl untuk gula
darah puasa setelah terjadi selama beberapa periodik tanpa adanya hypoglikemic
medication. Pada hiperglikemia kronis sudah harus dilakukan tindakan dengan segera,
karena dapat meningkatkan resiko komplikasi pada kerusakan ginjal, kerusakan
neurologi, jantung, retina, ekstremitas dan diabetic neuropathy merupakan hasil dari
hiperglikemi jangka panjang. (Frier, BM et al,. 2004).
D. Manifestasi Klinik
Gejala awal umunya yaitu (akibat tingginya kadar glukosa darah):
1. Hiperglikemia sedang Pada hiperglikemia akut belum terlihat tanda dan gejala yang
bermakna, namun seseorang yang memiliki hiperglikemia akut biasanya mengalami
osmotik dieresis. Keadaan ini biasanya terjadi karena kontrol gula darah yang rendah
2. Hiperglikemia berat Pada hiperglikemia kronis, biasanya seseorang sudah memiliki
tanda gejala yang bermakna diantaranya:
a. Polydipsia (banyak minum )
b. Polyuria (banyak kencing)
c. Polyphagia (banyak makan)
d. Blurred vision (penglihatan kabur)
e. Fatigue (Kelelahan)
f. Weight loss (Kehilangan berat badan tanpa alasan)
g. Poor wound healing (Proses penyembuhan luka lama)
h. Dry mouth (Mulut kering)
i. Dry or itchy skin (Kulit kering atau gatal)
j. Tingling in feet or heels (Kesemutan pada ekstremitas)
k. Erectile dysfunction (Disfungsi ereksi)
l. Recurrent infections, external ear infections (swimmer's ear) (Rentan terjhadap
infeksi)
E. Faktor Resiko
1. Umur diatas 45 tahun
2. Kegemukan lebih dari 120% BB idaman atau IMT > 27 kg/m
3. Hipertensi > 140/90 mmHg
4. Riwayat keluarga DM
5. Dislipidemia, HDL 250 mg/dl
6. Para TGT atau GPPT (TGT > 140 mg/dl s/d 2200 mg/dl), glukosa plasma
puasaderange/GPPT > 100 mg/dl dan < 126 mg/dl)
G. Pengobatan hiperglikemia
Tujuan utama terapi hiperglikemia adalah mencoba menormalkan aktifitas insulindan kadar
glukosa darah dan upaya mengurangi terjadinya komplikasi vaskuler sertaneuropati. Ada 4
komponen penatalaksanaan hiperglikemia.
1. Edukasi/Pendidikan
Memberikan Pendidikan tentang Hiperglikemia sehingga klien dapat melakukan
perawatan di rumah dengan melibatkan keluarga dalam membantu dalam proses
perawatan, diskusikan hasil laboratorium, berikan motivasi yang membesarkan hati,
hindari kecemasan
2. Diet Komposisi makanan:
a. Karbohidrat = 60% s/d 70%
b. Protein = 10% s/d 15%
c. Lemak = 20% s/d 25%Jumlah kalori perhari: antara 1100 s/d 2300 Kkal Kebutuhan
kalori basal:
Laki-laki = 30 Kkal/kg BB
Perempuan = 25 Kkal/kg BBPenilaian status gizi: BBR = TB-100 X 100%Jumlah
kalori yang diperlukan sehari untuk penderita DM yang bekerja biasa adalah:
1) Kurus = BB X 40 s/d 60 Kal/hari
2) Normal atau ideal = BB X 30 Kal/hari
3) Gemuk = BB X 20 Kal/hari
4) Obesitas = BB X 10 s/d 15 Kal/hari
3. Latihan Jasmani
Latihan jasmani/ olahraga yang dianjurkan adalah olahrag yang bersifat ringan misalnya
jalan jalan, jogging, renang, bersepeda dan dilakukan secara teratur kurang lebih 3-
4x/mgg selama ½ jam.
4. Obat berkaitan (hiperglikemiaa)
1) Obat hiperglikemia oral:
a. Sulfoniluria: glibenglamida, glikosit, gliguidon, glimiperide, glipizid.
b. Biguanit (Metformin)
c. Inhibitor glucosidase
d. Tiosolidinedlonesb) Insulin
2) Insulin
a. Insulin reaksi pendek disebut juga sebagai clear insulin, ia adalah jenis obat
insulin yang memiliki sifat transparan dan mulai bekerja dalam tubuh dalam
waktu 30 menit sejak ia dimasukkan ke dalam tubuh. Obat insulin ini bekerja
secara maksimal selama 1 sampai 3 jam dalam aliran darah penderita, dan segera
menghilang setalah 6-8 jam kemudian.
b. Insulin reaksi panjang merupakan jenis insulin yang mulai bekerja 1 hingga 2
jam setelah ia disuntikkan ke dalam tubuh seseorang. Tetapi obat insulin ini tidak
memiliki masa reaksi puncak, sehingga ia bekerja secara stabil dalam waktu yang
lama yaitu 24 sampai 36 jam di dalam tubuh penderita diabetes, contohnya
Levemir dan Lantus.
c. Jenis insulin reaksi menengah adalah insulin yang mulai efektif bekerja
menurunkan gula darah sejak 1 sampai 2 jam setelah disuntikkan ke dalam tubuh.
Obat ini bereaksi secara maksimal selama 6-10 jam, dan berakhir setelah 10-16
jam setelahnya, contohnya Humulin m3, Hypurin, dan Insuman.
d. Insulin reaksi cepat akan langsung bekerja 5-15 menit setelah masuk ke dalam
tubuh penderita. Ia memiliki tingkat reaksi maksimal selama 30-90 menit, dan
pengaruhnya akan segera menghilang setelah 3-5 jam kemudian. Contoh obat
insulin ini berupa Lispro, Actrapid, Novorapid, dan Velosulin.