2019/2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA HOME INDUSTRI DENGAN
PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA
A. KASUS
Perusahaan rokok PT. NOJORONO berada di wilayah kabupaten kudus
jawa tengah dengan luas bangunan pabrik keseluruhan sebesar 1 Ha. Pabrik
ini berada di tepi jalan raya yang merupakan akses utama di kota kudus.
Terdiri dari beberapa ruangan sektor yang didalamnya terdapat berbagai
macam pekerjaan industri yang berhubungan dengan tembakau dan rokok
diantaranya adalah bagian penyortiran tembakau, penyimpanan tembakau,
produksi tembakau, pelintingan rokok, pengepakan rokok, ruang laboratorium
uji tembakau, dll. Ruangan sektor A7 merupakan salah satu ruangan di
perusahan rokok PT. NOJORONO yang terbagi menjadi beberapa bagian
tugas didalamnya yaitu bagian pelintingan, pengepakan rokok dan
pengawasan. Jumlah pekerja di ruangan sektor A7 sebanyak 100 orang.
Dalam fasilitas dalam pabrik belum terpenuhi seperti tidak menggunakan
APD dengan lengkap seperti masker dan sarung tangan sehingga resiko
terjadi kecelakaan dalam bekerja atau mengalami hal yang tidak diinginkan.
B. PENGKAJIAN (Anamnesa)
1. Identitas
Jumlah pekerja berjumlah 100 orang
a. Pendidikan : Pendidikan terakhir rata-rata SMP dan
SMA
b. Jenis kelamin : Perempuan 45% dan Laki-laki 55%
c. Usia Karyawan : Usia Mulai dari 25tahun hingga 39 tahun
2. Keluhan yang dirasakan saat ini oleh komunitas
a. 68 orang pekerja (68%) menegeluhkan sering batuk-batuk
b. 15 orang (15%) pekerja mengeluhkan sering pusing
c. Sisanya 17 orang (17%) tidak ada keluhan
3. Tanda-tanda vital
a. TD:
1) < 110/70 mmHg : 5 orang (5%)
2) 110/70mmHg-130/90mmHg : 75 orang (75%)
3) >130/90 mmHg : 20 orang (20%)
b. Nadi:
1) 60-80x/menit : 90 orang (90%)
2) 80-100x/menit : 10 orang (10%)
c. RR:
1) 16-24x/menit : 90 orang (90%)
2) >24x/ menit : 10 orang (10%)
d. Suhu tubuh:
1) 36,5°C-37°C : 100 orang (100%)
4. Kejadian penyakit (dalam satu tahun terakhir)
a. ISPA : 20 orang/ kasus (20%)
b. PPOK : 5 orang (5%)
c. Diare : 5 orang (5%)
d. Batuk : 35 orang (35%)
e. Demam : 15 orang (15%)
f. Sisanya tidak ada laporan keluhan penyakit 20 orang (20%)
5. Riwayat penyakit komunitas
Data diambil dari 68 orang pekerja (68%) yang mengeluhkan sering
batuk-batuk, kami melakukan pengkajian dengan memberikan kuisioner
kepada 68 pekerja tersebut
6. Pola pemenuhan kebutuhan nutrisi komunitas
Para pekerja mendapat istirahat makan siang dari perusahaan, makan
siang rutin dilaksanakan tiap pukul 13.00 WIB di kantin pabrik.
7. Pola pemenuhan cairan dan elektrolit
Selama bekerja kebutuhan cairan pekerja didapat dari minuman yang
dibawa oleh para pekerja dari rumah.
8. Pola istirahat tidur
Para pekerja mengatakan bahwa istirahat tidur mereka biasanya
dilakukan pada malam hari saat pulang bekerja karena waktu bekerja
mereka adalah 9 jam mulai pukul 8 pagi-5 sore.
9. Pola eliminasi
Saat dilakukan anamnesa kepada para pekerja Sebanyak 35 orang dari 55
orang (63,6%) pekerja bagian pelintingan rokok mengatakan pernah sakit
“anyang-anyangan”, hal ini ternyata disebabkan oleh 20 orang (57,1%)
kurang sering minum air putih saat bekerja, 15 orang (42,8%) menahan
BAK karena jarak kamar mandi dengan ruang pelintingan agak jauh.
Sedangkan pada bagian penegepakan sebanyak 15 orang dari 35 orang
pekerja (42,8%) mengeluhkan sakit “anyang-anyangan” hal ini
disebabkan karena 10 orang (66,6%) kurang sering minum air putih saat
bekerja, 5 orang (33,3%) menahan BAK karena jarak kamar mandi
dengan ruangan agak jauh. Sehingga menimbulkan penyakit kekurangan
cairan dan gangguan eliminasi urin.
10. Pola aktivitas gerak
Saat dilakukan anamnesa kepada para pekerja sebanyak 55 orang dari 55
orang (100%) jumlah pekerja pelintingan rokok mengeluhkan sering
merasa pegal di daerah leher dan punggungnya. Saat dilakukan observasi
secara langsung ternyata sebanyak 30 orang (54,5%) pekerja duduk
dengan posisi duduk yang salah/ terlalu membungkuk, 25 orang (43,5%)
tidak menggerak-gerakkan badannya untuk merelaksasi tubuhnya/ berada
dalam posisi duduk yang sama dalam waktu yang lama. Sedangkan
dibagian pengepakan dari 35 orang pekerja 25 orang (71,4%)
mengeluhkan sering merasa pegal di daerah leher dan punggungnya 10
orang (28,6%) tidak ada keluhan. Penyebabnya 15 orang (60%) duduk
dengan posisi duduk yang salah, 10 orang (40%) tidak menggerak-
gerakkan badannya untuk merelaksasi tubuhnya atau berada dalam posisi
duduk yang sama dalam waktu yang lama. Untuk bagaian pengawasan
tidak ada keluhan.
11. Pola pemenuhan kebersihan diri
Saat dilakukan observasi didapatkan data sebanyak 25 orang dari 35
orang pekerja dibagian pengepakan (71,4%) tidak mencuci tangan setelah
bekerja sisanya 10 orang (28,6%) mencuci tangan tapi dengan prosedur
yang kurang benar, sedangkan sebanyak 40 orang dari 55 orang pekerja
dibagian pelintingan (72,7%) tidak mencuci tangan setelah bekerja,
sisanya 15 orang (27,3%) mencuci tangan tapi dengan prosedur yang
kurang benar.
12. Status psikososial
Antar kelompok pekerja tidak pernah mengalami pertengkaran atau
perselisihan karena mereka menganggap semua pekerja saling bersaudara
karena sudah bekerja bersama dalam waktu yang lama, antar pekerja
saling membantu dan memberikan dukungan bila ada masalah.
C. Analisa Data
NO
DATA ETIOLOGI PROBLEM
.
D. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko kontaminasi berhubungan dengan pajanan pada polutan atmosfer
(00180)
2. Perilaku kesehatan cenderung beresiko berhubungan dengan kurang
dukungan sosial (00188)
3. Resiko cedera akibat posisi perioperatif berhubungan dengan imobilisasi
(00087)
4. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi (00126)
5. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan Perubahan membrane
alveolar-kapiler (00030)
E. Diagnosa Prioritas
1. Resiko kontaminasi berhubungan dengan pajanan pada polutan atmosfer
(00180)
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan Perubahan membrane
alveolar-kapiler (00030)
3. Resiko cedera akibat posisi perioperatif berhubungan dengan imobilisasi
(00087)
4. Perilaku kesehatan cenderung beresiko berhubungan dengan kurang
dukungan sosial (00188)
5. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi (00126)
F. Intervensi Keperawatan
1. Mengidentifikasi bahaya
Rabu dan stressor di lingkungan Subjektif :
8/04/2020 kerja misalnya bahaya 1. Pekerja
fisik, biologis, kimiawi, dll mengatakanfaam
08.00 WIB 2. Mengidentifikasi standar dengan pencegahan
kesehatan kerja dan keselamatan kerja
administrasi kesehatan
Objektif :
(OSHA) dan kepatuhan
tempat kerja terhadap 1. Karyawan tampak
standar faham tentang
3. Menginformasikan pekerja pencegaan
08.300 WIB terkait zat yang berbahaya keselamatan kerja
yang mungkin mengenai
mereka
4. Memulai lakukan
09.00 WIB modifikasi lingkungan
untuk menghilangkan atau
menumbulkan bahaya
5. Meinisiasi program
skrining ditempat kerja Planning : pertaankan
untuk mendeteksi secara intervensi
dini penyakit dan cedera
terkait perkerjaan
6. Mengkoordinasikan
perawatan tindak lanjut
untuk cedera dan penyakit
pekerjaan
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan Perubahan membrane
alveolar-kapiler (00030)
Hari/ Implementasi Evaluasi paraf
tanggal
& jam
Rabu
8/04/202 1. Memposisikan klien untuk Subjektif :
0 memaksimalkan vemtilasi 1. Pekerja mengatakan
2. Melakukan fisioterapi dada faham dengan
09.30 3. Membuang sekret dengan pencegahan
WIB memotivasi klien untuk keselamatan kerja
melakukan batuk efektif 2. Pekerja mengatakan
atau penyedotan lender faham tentang
4. Menginstruksikan pentingnya melakukan
bagaimana agar bisa batuk efektif dan
melakukan batuk efektif penyedotan lender
5. Menganjarkan klien
10.00 bagaimana menggunakan Objektif :
WIB inhaler sesuai resep
1. Karyawan tampak
6. Mengkelola nebulizer
faham tentang
ultrasonic
pencegaan keselamatan
7. Memonitor status
kerja
pernafasan dan oksigenasi
Planning : pertahankan
intervensi
C. Analisis Informasi